Jurnal Destinasi Pariwisata                                        p-issn: 2338-8811, e-issn: 2548-8937

Vol. 9 No 2, 2021

Mobilitas Pengunjung di Kawasan Wisata Perkotaan Pakuwon City Surabaya

Adinda Sanita Putri Khinari a, 1, Ida Bagus Suryawan a,2

1g.adindasanita@gmail.com, 2inigusmail@gmail.com

a Program Studi Pariwisata Program Sarjana, Fakultas Pariwisata,Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia

Abstract

Surabaya is the capital of East Java Province as well as the center of the Gerbangkertosusila megacities. Surabaya as an urban area with various functions has resulted in urban tourism, one of which is Pakuwon City. Pakuwon City, which is a residential area with various facilities that can be used in general, is also the main attraction for visitors to carry out various tourist activities in Pakuwon City.

This research uses quantitative method. The sources of data in this researchwere compiled based on quantitative and qualitative data types using primary data in the form of observations and questionnaires, as well as secondary data obtained through literature study. The sample used was 37 respondents obtained through accidental sampling from visitors who had visited Pakuwon City. The data obtained were analyzed using descriptive, frequency distribution, and spatial models.

The result of this research is that Pakuwon City has three pull factors which include high density, concentrating on commercial, financial, industrial and hospital activities, as well as providing artistic and recreational experiences. Eight tourist attractions in Pakuwon City are classified based on their main function as factors that attract visitors to visit Pakuwon City. This pull factor causes the movement of visitors which is dominated by the movement to the tourist attraction Pakuwon Town Square with many activities carried out, namely shopping.

Keyword: Pakuwon City, urban tourism pull factor, mobilities

  • I.    PENDAHULUAN

Kota Surabaya merupakan ibu kota provinsi Jawa Timur yang memiliki luas wilayah 350,54 km2 (BPS, 2016) serta dihuni oleh 2,89 juta penduduk (BPS,2019). Tahun 2019 tingkat kepadatan penduduk Kota Surabaya yang mencapai 9.497 penduduk/km2 sehingga diketahui laju pertumbuhan penduduk yang bergerak pesat yaitu 2,07 persen (BPS,2019) dikhawatirkan akan menimbulkan masalah urbanisasi, transportasi, dan penataan ruang. Bentuk upaya untuk mengantisipasi permasalahan tersebut yaitu dengan adanya megacities Gerbangkertosusila yang merupakan akronim dari Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.

Megacities Gerbangkertosusila berfungsi untuk mengintegrasi tata ruang wilayah kota (metropolitan) dengan wilayah sekitarnya (mikropolitan). Mikropolitan terdiri dari Gresik, Kabupaten Bangkalan, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo, dan Lamongan yang berfungsi sebagai wilayah penunjang kawasan pusat, sementara metropolitan sebagai pusat merupakan peran dari Kota Surabaya (Thoyibah, R N, dkk.,2016). Peran Kota Surabaya sebagai Ibu Kota Provinsi sekaligus pusat dari kawasan megacities menjadikannya memiliki fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan serta pemusatan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi seperti yang tercantum dalam definisi kawasan perkotaan pada UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

Kota Surabaya sebagai kawasan perkotaan dengan berbagai fungsinya mengakibatkan terjadinya interaksi masyarakat di berbagai bidang. Interaksi yang terjadi di Kota Surabaya tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat regional datang dan melakukan kegiatan berdasarkan fungsi kawasan perkotaan tersebut, (Khinari, 2020). Keperluan dalam melakukan interaksi di pusat megacities ini mendorong masyarakat untuk melakukan perjalanan ke Kota Surabaya dan menggunakan fasilitas yang tersedia. Perjalanan ke kawasan perkotaan dan penggunaan fasilitas kota tersebut dapat dikatakan sebagai wisata perkotaan, (Kemenpar RI, 2020).

Wisata perkotaan Surabaya muncul secara bersamaan karena adanya pembangunan daerah seperti landmark yang dibuat agar memiliki ciri khas,sejarah di masa lampau, (Amikarsa, 2006).Akomodasi dengan sarana dan prasarana menengah keatas, restoran, serta fasilitas perkotaan lainnya yang mendukung kebutuhan gaya hidup masyarakat perkotaan berupa pusat perbelanjaan,pertunjukkan maupun hiburan. Pembangunan tersebut menjadi salah satu faktor tingginya kunjungan ke Surabaya disertai dengan aksesbilitas yang mudah dijangkau yaitu Bandar udara Internasional Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak, dan Terminal Bungurasih semakin mempermudah masyarakat yang akan berkunjung ke Surabaya sekaligus melakukan wisata perkotaan, (Khinari, 2020).

Berbeda dengan jenis wisata lainnya, wisatawan perkotaan menggunakan fasilitas perkotaan yang

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 2, 2021

digunakan oleh masyarakat kota sebagai daya tarik wisatanya (Lau 1996 dalam Mbulu, Y.P, dkk, 2017). Salah satu daya tarik wisata dalam kawasan perkotaan Surabaya yaitu Pakuwon City. Perumahan terbesar milik Pakuwon Group tersebut menjadi daya tarik wisata perkotaan karena berbagai fasilitas yang disediakan untuk penghuni meliputi area perbelanjaan, olahraga, tempat bersantai, dan area perkantoran banyak diminati oleh pengunjung non-penghuni untuk melakukan kegiatan wisata perkotaan. Pengunjung tersebut memanfaatkan fasilitas Pakuwon City dengan bergerak dari daya tarik wisata satu ke daya tarik wisata lainnya, sehingga menimbulkan pergerakan yang dapat menunjukkan daya tarik wisata paling sering dikunjungi.

Literatur-literatur terkait yang mendukung penulisan jurnal ini didapat dari jurnal milik Anisa Putri Wahma, Agustiah Wulandari, dan Erni Yuniarti (2019) dengan judul Analisis Pergerakan Kegiatan Pariwisata Terhadap Sebaran Objek Wisata Kecamatan Pontianak Timur. Diketahui mobilitas wisatawan pada atraksi-atraksi wisata di Pontianak Timur, tersaji pola pergerakan wisatawan dalam bentuk peta.Kemudian, penelitian berjudul Understanding Tourist Movement Patterns in a Destination : a GIS Approacholeh Gigi Lau dan Bob McKercher (2006) memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu membahas mengenai pola pergerakan wisatawan. Penelitian-penelitiantersebut digunakan sebagai pedoman dalam penulisan hasil penelitian ini. Namun, dalam penelitian ini pergerakan pengunjung tidak didefinisikan berdasarkan pola pergerakan seperti pada penelitian sebelumnya, tetapi berdasarkan aktivitas yang ditawarkan di setiap atraksi wisata.

Konsep yang digunakan dalam menganalisis mobilitas pengunjung di Pakuwon City meliputi konsep wisata perkotaan menurut Blank dan Petkovich (1987) dalam Page (1995) yang menyebutkan factor-faktor penarik dari wisata perkotaan, konseppengunjung menurut InternationalUnion of Official Travel Organization (IUOTO) yang membagi atas wisatawan dan pelancong, karakteristik wisatawan (Komang Ratih Tunjungsari, 2018:112) yang terbagi atas tourist descriptor dan trip descriptor,serta konsep pergerakan/mobilitas (Lau dan McKercher, 2006).

  • II.    METODE PENELITIAN

Penelitian ini berlokasi di Perumahan Pakuwon City Jalan Kejawan Putih Mutiara, Mulyorejo, Surabaya. Pakuwon City berada di bagian timur Kota Surabaya dengan luas sekitar 600 hektar. Pakuwon City memiliki delapan atraksi wisata yang diklasifikasikan berdasarkan fungsi utamanya kedalam aspek kepadatan penduduk yang tinggi, konsentrasi kegiatan komersial, finansial, dan hospital, serta penyajian

pengalaman artistik dan rekreasi(Blank dan Petkovich, Gambar 1. Area Perumahan Pakuwon City

Sumber : Google earth, 2020

1987 dalam Page, 1995). Ketiga aspek tersebut merupakan faktor penarik yang dimiliki oleh Pakuwon City, sehingga dapat menarik kedatangan pengunjung.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data primer(Harnovinsah,2018)yang didapat dari pengisian kuesioner dengan media google form(Sugiyono, 2008:142)oleh responden (Arikunto, 2003:10) yaitu pengunjung yang pernah ke Pakuwon City, serta data sekunder yang meliputi fungsi-fungsi dari atraksi wisata di Pakuwon City. Pengumpulan data-data tersebut menggunakan teknik observasi yaitu mengamati kondisi di lapangan secara langsung, penyebaran kuesioner kepada 30 sesuai pendapat dari Roscoe (1975) dalam Sekaran (2006) yang memberikan pedoman untuk menentukan ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 dalam kebanyakan penelitian, serta teknikpengumpulan data berupa studi pustaka (Sugiyono,2005:83).Teknik penentuan sampel yang diambil dari pengunjung yang pernah mengunjungi Pakuwon City dilakukan secara accidental sampling(Sugiyono, 2009:85) yang merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu peneliti bertemu secara insidental dengan pengunjung Pakuwon City. Data-data yang dikumpulkan kemudian dianalisis hingga mencapai suatu simpulan penelitian.Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif (Sugiyono, 2008)untuk menjelaskan aspek-aspek faktor penarik, distribusi frekuensi (Sugiyono, 2012: 36) digunakan untuk menganalisis karakteristik wisatawan dan karakteristik perjalanannya, dan spasial (Sadahiro,2006) untuk menggambarkan pergerakan pengunjung sehingga diketahui atraksi wisata yang paling sering dikunjungi.

  • III.    HASIL DAN PEMBAHASAN

Pakuwon City Surabaya merupakan area perumahan terbesar milik Pakuwon Group. Pakuwon Group berdiri pada tahun 1982 sebagai perusahaan dibidang pengembangan ritel, komersial, perhotelan, dan perumahan. Dalam bidang perumahan, Pakuwon Group memiliki 3 kawasan hunian (landed house) yang meliputi Pakuwon Indah, Grand Pakuwon, dan Pakuwon City. Pakuwon City berada ±9,6 km sebelah

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 2, 2021

timur pusat Kota Surabaya dan menjadi “kota” terbesar yang dimiliki oleh Pakuwon Group dengan area seluas 600 hektar. Pakuwon City memiliki konsep one stop living city yaitu menyediakan berbagai fasilitas dalam satu area hunian tersebut. Fasilitas tersebut tidak hanya dimanfaatkan oleh penghuni perumahan yang ada di Pakuwon City, tetapi juga masyarakat pada umumnya. Fasilitas yang disediakan berupa area perbelanjaan, area olahraga, tempat bersantai, dan area perkantoran yang secara tidak langsung merupakan atraksi wisata bagi masyarakat dan membuat Pakuwon City sebagai salah satu daya tarik wisata di Surabaya sebagai kawasan perkotaan.

Pakuwon City Surabaya sebagai salah satu daya tarik wisata di kawasan perkotaan memiliki kekuatan yang dapat menarik pengunjung untuk datang. Ketersedian suatu atraksi merupakan bagian yang vital untuk menciptakan permintaan pariwisata karena atraksi-atraksi adalah suatu produk yang di jual kepada pengunjung (Mukiroh dan Setiyorini, 2012:272). Atraksi yang terdapat di Pakuwon City menjadi faktor penarik kunjungan yang menjelaskan bagaimana pengunjung tertarik dengan area perumahan di sebelah timur Kota Surabaya ini. Atraksi wisata tersebut diklasifikasikan kedalam tiga aspek yang kemudian diidentifikasi dari aktivitas pengunjung yang paling banyak dilakukan saat berada disana, sehingga dapat diketahui apakah sudah sesuai dengan konsep pembangunan atraksi wisata oleh pengelola Pakuwon City Surabaya. Faktor-faktor penarik kedatangan pengunjung ke Pakuwon City sebagai berikut: a. Kepadatan penduduk yang tinggi

Pakuwon City sebagai perumahan terbesar yang dimiliki oleh Pakuwon Group memiliki 12 cluster yang tersebar di tanah seluas 600 hektar pada bagian timur Kota Surabaya. Cluster tersebut meliputi Virginia Regency, Laguna Regency, Taman Mutiara/Permata, Grand Island, Palm Beach, Sorrento, Puri Griya Asri, Florence, San Diego, San Antonio, East Coast Residence, dan East Coast Mansion Apartment. Dari cluster tersebut terdapat lebih dari 5.000 rumah yang dihuni oleh sekitar 20.000 penghuni (pakuwonresidential.com, 2020). Jumlah penduduk yang tinggi akan menimbulkan peningkatan jumlah kunjungan, karena adanya perjalanan ke Pakuwon City untuk mengunjungi saudara maupun teman.

Menurut Seaton (1997) dalam Griffin (2013) Sejumlah besar perjalanan wisata dimotivasi dan dipengaruhi oleh keinginan untuk mengunjungi temanatau kerabat (Visiting Friends And Relatives), dengan 27% dari semuaperjalanan internasional pada tahun 2010 terutama dilakukan untuk tujuan tersebut (UNWTO, 2011).

Visiting Friends and Relatives masih menjadi perdebatan apakah termasuk kedalam pariwisata

atau bukan karena wisatawan yang melakukan perjalanan dengan motif tersebut terlihat tidak memerlukan banyak fasilitas pariwisata seperti akomodasi dan makan. Namun, Laskai (2013) menyebutkan dalam penelitiannya bahwa VFR (Visiting Friends and Relatives) memiliki peranan penting untuk dianggap sebagai suatu perjalanan wisata, pasalnya tamu yang datang ke tempat kenalannya sebagai penghuni akan meningkatkan ekonomi masyarakat lokal karena penghuni lebih banyak mengenal masyarakat lokal yang membuka usaha baik itu makan, kerajinan, dan sebagainya. Tamu juga memungkinkan untuk tetap berkunjung ke tempat kenalannya meskipun lokasinya telah terjadi bencana alam, serta kunjungannya memilih pada low season sehingga bisa melakukan aktivitas wisata dengan nyaman.

Dalam penelitian ini yang dilakukan oleh 37 responden tidak didominasi oleh VFR (Visiting Friends and Relatives). Aktivitas yang paling banyak dilakukan pada area perumahan yaitu berjalan santai dan melihat pemandangan yang dilakukan oleh 10 kunjungan, sementara VFR (Visiting Friends and Relatives) dilakukan oleh 4 kunjungan sebagai aktivitas kedua paling banyak dilakukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1 Aktivitas di area perumahan

Aktivitas

Jumlah

VFR (Visiting Friends and Relatives)

4

Bisnis/pertemuan/pekerjaan

1

Rekreasi di ruang terbuka

2

Berjalan     santai/melihat

pemandangan

10

Olahraga

0

Berbelanja

1

Total

18

Sumber: Hasil olahan peneliti (2020)

  • b. Konsentrasi kegiatan komersial, finansial, industrial, dan hospital

Pakuwon City sebagai area yang memiliki ciri perkotaan berkonsentrasi dalam kegiatan komersial dibuktikan dengan adanya ladang bisnis di Pakuwon City melalui retail dan properti dari cluster-cluster yang tersedia. Kegiatan finansial Pakuwon City didukung oleh banyak tersedianya perniagaan baik dalam bentuk ruko, maupun tenant yang berada dalam daya tarik wisata di Pakuwon City. Transaksi jual beli tersebut memengaruhi roda perekonomian bagi masyarakat yang berjualan di area Pakuwon City karena adanya motivasi berbelanja bagi pengunjung yang datang. Tempat berbelanja diakui sebagai salah satu atraksi pariwisata karena adanya aktivitas bisnis di tempat dan suasana ramah yang menjadi faktor

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 2, 2021

utama wisatawan untuk memanjakan diri dalam makanan, memainkan permainan, berbelanja, dan mengalami autenitas budaya adat dan budaya asli, (Hsieh dan Chang, 2006:138). Pakuwon City menyediakan dua tempat yang dikhususkan sebagai area komersial, finansial, industrial, dan hospital yaitu Pakuwon Town Square dan San Antonio Shopping Street.

  • 1)    Pakuwon Town Square

Pakuwon Town Square atau yang lebih dikenal dengan Patos merupakan pusat komersial terbesar di Surabaya Timur. Patos dengan luas area sekitar 9 hektar dapat ditemui tepat setelah masuk dari gerbang Pakuwon City. Konsep yang diusung Patos berupa integrasi kantor dan toko kecil membuat kunjungan mencapai ribuan di tiap harinya (pakuwonresidential.com, 2020).Sebagai area yang melabeli diri sebagai pusat komersial, Patos menjadi pilihan paling favorit untuk berbelanja di Pakuwon City.

Gambar 2 Pakuwon Town Square Sumber: Dokumentasi pribadi (2020)

Dari 37 responden diketahui bahwa terdapat 39 kunjungan ke Patos yang 7 diantaranya dikunjungi dua kali dalam satu perjalanan. Tujuh responden tersebut rata-rata memilih Patos sebagai atraksi wisata pertamanya, lalu datang kembali sebelum meninggalkan Pakuwon City. Dalam 39 kali kunjungan tersebut dapat diketahui aktivitas-aktivitas yang dilakukan pengunjung selama berada di Patos. Sejumlah 40% kunjungan memilih berbelanja sebagai aktivitas yang paling banyak diminati pengunjung. Jumlah tersebut dapat dikatakan sesuai dengan citra Patos yang melabeli diri sebagai pusat komersial terbesar di Surabaya Timur. Namun pengunjung tidak hanya berbelanja saat berada di Patos, tetapi juga berjalan santai maupun melihat pemandangan, dan rekreasi di ruang terbuka sehingga menjadi aktivitas favorit kedua dan ketiga setelah berbelanja. Total aktivitas yang dilakukan di Patos oleh 39 kunjungan mencapai 55 aktivitas karena terdapat 12 kunjungan yang melakukan aktivitas lebih dari satu. Hasil penelitian mengenai aktivitas di Pakuwon Town Square dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Aktivitas di Pakuwon Town Square

Aktivitas

Jumlah

VFR (Visiting Friends and Relatives)

4

Bisnis/pertemuan/pekerjaan

1

Rekreasi di ruang terbuka

9

Berjalan     santai/melihat

pemandangan

19

Olahraga

0

Berbelanja

22

Total

55

Sumber: Hasil olahan peneliti (2020)

Aktivitas berbelanja menjadi favorit dikarenakan Patos menyediakan fasilitas berbelanja yang memadai seperti Pakuwon Food Festival dan East Coast Center, sehingga menarik pengunjung untuk berbelanja. Selain itu juga tersedia Le Ballroom sebagai bentuk kegiatan layanan.

  • a)    Pakuwon Food Festival

Pakuwon Food Festival didirikan sejak tahun 2008 untuk menjadi salah satu daya tarik dari Pakuwon City yang menyediakan berbagai usaha kuliner. Pilihan-pilihan usaha kuliner yang merupakan salah satu dari bidang pariwisatayang sangat diminati oleh masyarakat maupun pengusaha swasta (Prayogo, Dimas dan Suryawan, Ida Bagus, 2018:335). Hal ini dibuktikan dengan adanya 100 stand dari berbagai usaha kecil maupun menengah yang menyediakan berbagai olahan cita rasa lokal maupun internasional. Makanan khas Jawa Timur-an seperti lontong balap, lontong kupang, tahu campur, dan aneka sate; makanan cita rasa internasional seperti martabak india, spaghetti, hamburger, dan aneka Chinese food; minuman berupa wedang jahe, ronde, maupun milk shake dan aneka kopi; serta makanan ringan berupa tahu petis, bubur sum-sum, dan jagung bakar bisa didapatkan dengan harga terjangkau di Pakuwon

FoodFest ini.

Gambar 3 Pakuwon Food Festival

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 2, 2021

Sumber: pegy, pegipegi.com (2015)

Tidak hanya menjadi foodcourt biasa, Pakuwon FoodFest juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas seperti motor gede (moge), mobil modifikasi,fotografi, cosplay, maupun pecinta hewan. Fasilitas lain yang dapat dinikmat untuk pengunjung keluarga yaitu tempat bermain anak yang menyediakan kereta kelinci, corrousel, trampoline, sepeda tandem, maupun menunggangi kuda. Setiap akhir pekan pengelola Pakuwon FoodFest akan menampilkan livemusic, sehingga semakin menunjang suasana riuh wisata kuliner yang dihadiri sekitar 11 ribu pengunjung (Pegy, pegipegi.com, 2015).

  • b)    East Coast Center

Mall dengan luas pertokoan 23.372 m2 ini turut menjadi daya tarik wisata bagi pengunjung non-penghuni karena tersedianya fasilitas perbelanjaan modern dengan gaya minimalis sebagai tampilan luar dari East Coast Center. East Coast Center menyediakan berbagai keperluan seperti hypermarket, café maupun restoran, tempat perbelanjaan perabotan rumah tangga, dan bioskop kemudian dituliskan pada website resmi milik Pakuwon Group“The four-storey mall with efficient minimalist design is home to tenants that serve the needs and demands of suburban dwellers.”

(pakuwonresidential.com, 2020).

Gambar 4. East Coast Center

Sumber: Dokumentasi pribadi (2020)

Lokasi East Coast Center yang berdekatan dengan Pakuwon Food Festival menjadi pilihan tambahan bagi pengunjung, sehingga tidak hanya datang untuk wisata kuliner tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun bersantai dengan menonton film. Hal tersebut disampaikan sekitar 70% pengunjung yang memberikan peringkat sangat bagus dan luar biasa melalui ulasan online di tripadvisor.com.

  • c)    Le Ballroom

Aktivitas lain yang dilakukan pengunjung selain berbelanja dan menikmati situasi maupun bangunan yang terdapat di Patos yaitu bisnis/pertemuan/pekerjaan. Namun, hanya satu responden yang melakukan aktivitas tersebut di Patos, meskipun tersedia gedung pertemuan untuk

menunjang kegiatan layanan berupa MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition).Le Ballroom berada di dekat gerbang utama Pakuwon City yaitu di Blok AA2/2. Le Ballroom merupakan Gedung

serbaguna bernuansa mewah yang cocok digunakan untuk acara penting seperti pernikahan, ulang tahu, maupun pertemuan.

Gambar 5. Le Ballroom

Sumber: googlemaps.com (2020)

Le Ballroom dapat menampung sekitar 2000 orang dan mendapatkan ulasan online melalui google maps dengan nilai 4,4/5 yang memberikan komentar baik rata-rata karena kenyamanan dan kebersihan lokasi. Kenyamanan dan kualitas suatu tempat sangat berperanpenting dalam menciptakan suasanalingkungan daya tarik wisata yang nyaman dan dapat dinikmati wisatawan atau pengunjung (Violina dan Suryawan, 2016:21).

  • 2)    San Antonio Shopping Street

San Antonio Shopping Street merupakan area perniagaan yang menjadi salah satu fasilitas yang dimiliki oleh Pakuwon City. Pepohonan yang rimbun dan udara yang sejuk menjadikan San Antonio Shopping Street sebagai Kawasan bisnis yang nyaman. Letaknya yang strategis dengan konsep minimalis yang menempatkan banyak bukaan, sehingga memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya di ruko menjadi pilihan tepat bagi pengunjung yang ingin bersantai dan berwisata kuliner di San Antonio Shopping Center ini (rumah.com,2020).

Gambar 6. San Antonio Shopping Street

Sumber: Dokumentasi pribadi (2020)

San Antonio Shopping Sreet menjadi tempat favorit untuk berbelanja dan berjalan santai maupun melihat

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 2, 2021

pemandangan, seperti yang dapat diketahui dari tabel 4.3 masing-masing aktivitas tersebut dilakukan oleh 40% kunjungan yang memilih San Antonio Shopping Street sebagai atraksi wisata yang dikunjungi saat di Pakuwon City. Aktivitas pilihan yang dilakukan responden sesuai dengan konsep San Antonio Shopping Street yaitu melakukan kegiatan berniaga di ruang terbuka.

Tabel 3 Aktivitas di San Antonio Shopping Street Aktivitas            Jumlah

VFR (Visiting Friends and0

Relatives)

Bisnis/pertemuan/pekerjaan0

Rekreasi di ruang terbuka1

Berjalan     santai/melihat6

pemandangan

Olahraga1

Berbelanja6

Total14

Sumber: Hasil olahan peneliti (2020) c. Menyajikan Pengalaman Artistik dan Rekreasi Setiap cluster memiliki konsep dan ciri khasnya masing-masing, sehingga mampu menjadi daya tarik bagi pengunjung baik yang merupakan penghuni Pakuwon City maupun bukan penghuni. Pakuwon City sebagai salah satu hunian modern tidak hanya menjadi kawasan perumahan untuk tempat tinggal, tetapi juga memiliki konsep di setiap bangunan dan fasilitasnya. Dalam setiap bangunan di Pakuwon City memiliki desain bangunan yang estetik, sehingga dengan melihat-lihat sekeliling saat mengunjungi Pakuwon City pengunjung akan merasakan pengalaman yang artistik. Berikut beberapa cluster dan fasilitas yang memiliki kesan artistik sehingga dapat menjadi salah satu pilihan rekreasi di ruang terbuka bagi pengunjung 1) Grand Island

Grand Island merupakan cluster paling favorit (pressreader.com,2017). Pengunjung yang memasuki area Grand Island akan menemui gerbang megah dan Jalan Boulevard Cluster ROW 35 m.

Pada tahun 2017 Grand Island melakukan pembangunan kedua untuk menambah fasilitas di cluster dengan canal view ini.Jalan Boulevard ROW 35 meter yang dibangun didekat danau dan dilengkapi jogging track sepanjang 3,9 km tidak hanya menjadi fasilitas yang dinikmati oleh penghuni Grand Island, tetapi juga menjadi daya tarik bagi pengunjung non-penghuni.

Gambar 8. Jalan Boulevard ROW 35 meter

Sumber: pressreader.com (2017)

“Konsep canal estate ini jarang digarap pengembang. Padahal, minat masyarakat terhadap konsep itu tinggi karena menyatukan hunian dengan rekreasi, sehingga menciptakan lifestyle baru di Surabaya.” (pressreader.com, 2017). Grand Island berhasil memadukan rumah hunian serta fasilitas-fasilitas dengan pemandangan yang indah, sehingga menimbulkan kesan kemewahan dan kenyamanan secara bersamaan bagi pengunjung yang datang ke Grand Island. Dari total 5 kunjungan ke Grand Island, 5 responden tersebut memilih untuk berjalan santai dan melihat pemandangan. Hal ini mendukung dengan bangunan dan kondisi alam Grand Island yang memang dikonsepkan supaya pengunjung dapat menikmati kombinasi pemandangan alam dan buatan secara bersamaan dengan sentuhan kemewahan di perumahan ini. Aktivitas yang dilakukan pengunjung saat berada di Grand Island dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Aktivitas di Grand Island Aktivitas Jumlah

Gambar 7. Pintu masuk Grand Island Sumber :Dokumentasi pribadi (2020)


VFR (Visiting Friends and Relatives)

0

Bisnis/pertemuan/pekerjaan

0

Rekreasi di ruang terbuka

0

Berjalan santai/melihat pemandangan

4

Olahraga

1

Berbelanja

1

Total

6

Sumber: Hasil olahan peneliti (2020)


2) Palm Beach


Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 2, 2021

Palm Beach berada di cluster Palm Beach di Pakuwon City. Palm Beach menjadi salah satu ciri wisata

perkotaan dengan menyediakan berbagai fasilitas olahraga yang memadai seperti kolam renang, gym, lapangan basket, lapangan tenis, maupun tenis meja. Pengunjung yang datang akan melihat kawasan perumahan dengan konsep rumah tanpa pagar setelah memasuki gerbang pintu masuk yang mewah (pressreader.com, 2014).

Gambar 9. Palm Beach

Sumber: rumah.com (2020)

Tabel 5 Aktivitas di Palm Beach

Aktivitas

Jumlah

VFR (Visiting Friends and Relatives)

0

Bisnis/pertemuan/pekerjaan

0

Rekreasi di ruang terbuka

0

Berjalan     santai/melihat

pemandangan

4

Olahraga

0

Berbelanja

0

Total

Sumb er:

Hasil olahan peneliti (2020)

Pembangunan Palm Beach difokuskan pada peningkatan fasilitas berupa pusat olahraga, namun 37 responden yang mengunjungi Palm Beach tidak melakukan olahraga disana seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua responden yang datang hanya berjalan santai dan melihat pemandangan yang berada di Palm Beach.

Hasil kuesioner tersebut dapat mengindikasikan bahwa kurang berfungsinya fasilitas olahraga bagi pengunjung baik penghuni maupun non penghuni karena menurut salah satu ulasan di google maps (2018) pihak pengelola Palm Beach tidak membatasi pengunjung yang datang untuk menggunakan fasilitas ini.

  • 3)    San Diego Main Street

San Diego merupakan salah satu dari 12 cluster mewah di Pakuwon City. Cluster ini memiliki desain yang artistik yang disertai dengan luas jalan mencapai 9 meter dan dilapisi oleh paving block yang ramah lingkungan (rumah.com, 2020). San Diego main street merupakan jalan utama sebelum memasukin cluster San Diego, sehingga pengunjung yang datang akan disambut dengan arsitektur bangunan mewah di ruang terbuka.

Gambar 10. San Diego Main Street Sumber: rumah.com (2020)

Arsitektur San Diego Main Street menjadi perhatian bagi pengunjung. Dari tabel 4.6 diketahui bahwa 61% kunjungan ke San Diego Main Street datang untuk berjalan santai dan menikmati pemandangan yang ada. Selain itu, saat berada disana pengunjung juga berbelanja dan berekreasi di ruang terbuka.

Tabel 6 Aktivitas di San Diego Main Street

Aktivitas

Jumlah

VFR (Visiting Friends and Relatives)

0

Bisnis/pertemuan/pekerjaan

0

Rekreasi di ruang terbuka

2

Berjalan     santai/melihat

pemandangan

11

Olahraga

0

Berbelanja

5

Total

18

Sumber: Hasil olahan peneliti (2020)

  • 4)    Longbeach Clubhouse

PT. Pakuwon Jati Tbk menghadirkan Longbeach Clubhouse dengan konsep resort sebagai fasilitas penunjang bagi penghuni Pakuwon City (berita-bisnis.com, 2013). Pasalnya, fasilitas ini memang dikhususkan untuk penghuni 900 unit hunian ekslusif di Pakuwon City sehingga dapat bersosialisasi, berolahraga, dan berekreasi tutur Sutandi Purnomosidi selaku Direktur Pemasaran Pakuwon Jati dalam wawancaranya kepada berita-bisnis.com pada 15 Maret 2013.

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 2, 2021


Gambar 12. East Coast Park

Sumber: googlemaps (2020)


Gambar 4.11 Longbeach Clubhouse Sumber: googlemaps (2020)

Longbeach Clubhouse seluas 30.000 meter persegi ini menghadirkan exclusive lounge, minibar, fitness, gym, kids corner, games tool, thematic swimming pool, pool terrace garden, BBQ garden,children playground,oval theatre, lapangan basket 3 on 3, dan gazebo (ekonomi-bisnis.com, 2013).

Dari total 8 aktivitas yang dilakukan di Longbeach Clubhouse, dua diantaranya yang memiliki nilai lebih besar yaitu rekreasi di ruang terbuka dan olahraga yang dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini.

Tabel 7 Aktivitas di Longbeach Clubhouse

Aktivitas

Jumlah

VFR (Visiting Friends and Relatives)

1

Bisnis/pertemuan/pekerjaan

1

Rekreasi di ruang terbuka

2

Berjalan     santai/melihat

pemandangan

1

Olahraga

2

Berbelanja

1

Total

8

Sumber: Hasil olahan peneliti (2020)

Aktivitas ini dilakukan di Longbeach Clubhouse sesuai dengan fasilitas yang tersedia disana yaitu konsep taman di ruang terbuka dengan tempat olahraga yang memadai. Pilihan aktivitas yang dilakukan pengunjung saat mengunjungi Longbeach Clubhouse.

  • 5)    East Coast Park

East Coast Park merupakan suatu taman dari salah satu cluster di Pakuwon City yaitu East Coast Residence. East Coast Park menyediakan taman bermain bagi anak maupun jajaran kuliner yang dapat dinikmati oleh penghuni maupun nonpenghuni. Di sepanjang jalan East Coast Park akan terlihat gemerlap dengan adanya lampu warna-warni yang menghiasi. Di dekat East Coast Park juga terdapat Pakuwon Dino Park yang dapat menjadi taman rekreasi bagi anak.

Fasilitas-fasilitas yang tersedia di East Coast Park mengakibatkan adanya aktivitas yang dapat membuat pengunjung bersantai dan menikmati suasana yang ada. Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari total 16 aktivitas yang dilakukan, 7 diantaranya berjalan santai maupun melihat pemandangan dan 4 diantaranya melakukan rekreasi di ruang terbuka saat berada di Eas Coast Park.

Tabel 8 Aktivitas di East Coast Park

Aktivitas            Jumlah

VFR (Visiting Friends and Relatives)

0

Bisnis/pertemuan/pekerjaan

3

Rekreasi di ruang terbuka

4

Berjalan     santai/melihat

pemandangan

7

Olahraga

0

Berbelanja

2

Total

16

Sumber: Hasil olahan peneliti (2020)

Faktor-faktor penarik kedatangan pengunjung ke Pakuwon City mengakibatkan adanya mobilitas pengunjung dari satu atraksi wisata ke atraksi wisata lainnya. Pengunjung yang datang ke Pakuwon City dengan maksud dan tujuan tertentu mengakibatkan beragamnya bentuk pergerakan yang dihasilkan saat mengunjungi atraksi wisata yang ada. Latar berlakang yang dimiliki masing-masing pengunjung juga menjadi salah satu faktor dalam memutuskan kunjungannya ke Pakuwon City Surabaya sebagai salah satu daya tarik di kawasan perkotaan. Keberagaman bentuk pergerakan yang ditimbulkan sangat berkaitan erat dengan aktivitas yang dipilih sebagaimana Pakuwon City memiliki faktor-faktor penarik yang dilihat dari sisi perkotaan.

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 2, 2021

Lau dan McKercher (2006) menyebutkan mengenai pergerakan pengunjung yang merupakan terjadinya perubahan keruangan dan apabila berada di level lokal, terjadinya pergerakan antar atraksi merupakan suatu pergerakan. Dari 37 responden yang telah melakukan pergerakan selama kedatangannya di Pakuwon City, dapat divisualisasikan pada peta yang tertera pada gambar 13.

Gambar 13. Mobilitas responden di Pakuwon City Sumber: Hasil olahan peneliti (2020)

Peta tersebut kemudian diperjelas dengan tabel 4.9 sehingga dapat diketahui secara pasti jumlah pergerakan pengunjung dari atraksi wisata satuke atraksi wisata lainnya.

Tabel 9. Jumlah pergerakan antar atraksi wisata di Pakuwon City

↓ ke →   0   1  2  3  4  5  6  7    8   Total

1     15

0

2

2

6

3

0

1

10

39

2       3

0

0

1

1

0

0

0

0

5

3      0

1

1

0

0

1

0

0

1

4

4      4

6

0

0

0

3

1

2

1

17

5       3

1

1

0

4

0

1

3

0

13

6      0

2

0

0

0

0

0

0

0

2

7       5

3

0

0

2

4

0

0

0

14

8      7

5

1

0

1

0

0

1

1

16

110

Sumber: Hasil olahan peneliti (2020)

Keterangan:

  • 1.  Pakuwon Town Square

  • 2.  Grand Island

  • 3.  Club house Palm Beach

  • 4.  San Diego Main Street

  • 5.  San Antonio Shopping Street

  • 6.  Longbeach Clubhouse

  • 7.  East Coast Park

  • 8.  Area perumahan

Responden telah mengisi kuesioner untuk memberikan informasi mengenai titik-titik lokasi pemberhentian yang mereka lakukan selama berada di Pakuwon City. Dari 37 responden diketahui bahwa terdapat 110 pergerakan yang telah melakukan perjalanan pada 8 titik di Pakuwon City dengan 7 diantaranya merupakan atraksi wisata dan 1 titik lainnya merupakan area perumahan. Total pergerakan tersebut didapat dari 17 responden yang berhenti pada 4 titik, 6 responden berhenti di 3 titik, 10 responden berhenti di 2 titik, dan terdapat 4 responden yang berhenti hanya di 1 titik saat berada di Pakuwon City.

Total pergerakan pengunjung tersebut didapat paling banyak dari kunjungan ke Pakuwon Town

Square yaitu sebesar 35% dengan jumlah 39 kunjungan. Jumlah tersebut terdiri atas 15 kunjungan yang mengakhiri pergerakannya di Pakuwon Town Square, 10 kunjungan yang melanjutkan perjalanannya ke area perumahan, 6 kunjungan yang bergerak ke San Diego Main Street setelah dari Pakuwon Town Square, 3 kunjungan yang selanjutnya menuju San Antonio Shopping Street, 2

kunjungan yang masing-masing menuju ke Grand Island dan Palm Beach setelah dari Pakuwon Town Square, dan 1 kunjungan yang dilakukan oleh 1 pengunjung sebelum menuju ke East Coast Park. Penyebaran kunjungan tersebut dapat menunjukkan bahwa pengunjung didominasi oleh respoden yang memilih Pakuwon Town Square sebagai tempat berbelanja sebelum meninggalkan area Pakuwon City, serta responden yang melanjutkan perjalannya ke area perumahan untuk berjalan santai dan melihat pemandangan.

Pergerakan lain yang menyusul Pakuwon Town Square sebagai kunjungan yang paling banyak dilakukan yaitu San Diego Main Street. Pergerakan terjadi sebanyak 17 kali dengan persentase sebesar 15%. San Diego Main Street menjadi tempat paling favorit untuk dikunjungi sebelum 6 kunjungan dengan jumlah tertinggi melanjutkan pergerakannya ke Pakuwon Town Square. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan pergerakan pengunjung ke Pakuwon Town Square yangmana banyak dipilih untuk menjadi tempat terakhir. Aktivitas San Diego Main Street yang paling banyak diminati yaitu berjalan santai dan melihat pemandangan menjadi pilihan bagi pengunjung untuk menikmati arsitektur yang ada sebagai bagian dari Pakuwon City sebelum melanjutkan aktivitasnya di Pakuwon City berupa berbelanja.

Sebesar 14,5% dari total pergerakan mengunjungi area perumahan saat berada di Pakuwon City. Area perumahan dikunjungi oleh 16 kunjungan dengan 7 diantaranya memilih sebagai pemberhentian terakhir terbesar setelah Pakuwon Town Square. Hal ini menunjukkan bahwa pengunjung yang datang ke Pakuwon City mengakhiri pergerakannya untuk berjalan santai maupun melihat pemandangan, serta mengunjungi teman maupun

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 2, 2021

kenalan di area perumahan. Pilihan selanjutnya setelah Pakuwon Town Square dan area perumahan yaitu East Coast Park yang dikunjungi 5 kali dari total 14 kunjungannya untuk menjadi tempat terakhir sebelum meninggalkan Pakuwon City. Namun, East Coast Park juga menjadi tempat berjalan santai, melihat pemandangan, dan rekreasi di ruang terbuka oleh 4 kunjungan yang datang sebelum melanjutkan pergerakannya ke San Antonio Shopping Street.

San Antonio Shopping Street berada di urutan kelima yang memiliki pergerakan terbanyak yaitu sebanyak 13 kali kunjungan dengan 4 diantaranya memilih San Antonio Shopping Street sebelum datang ke San Diego Main Street. Lokasi yang berdekatan menjadi salah satu alasan pengunjung melakukan pergerakan tersebut. Tiga tempat terakhir memiliki persentase kunjungan yang kecil yaitu Grand Island sebesar 4,5%, Club house Palm Beach sebesar 4%, dan Longbeach Clubhouse sebesar 2%. Tiga dari lima kunjungan ke Grand Island memutuskan untuk mengakhiri pergerakannya setelah berjalan santai dan melihat pemandangan canal view di tengah kompleks yang mewah, sementara itu Club house Palm Beach terdiri atas 4 kunjungan yang setiap kunjungannya mengarahkan pengunjung untuk menuju Pakuwon Town Square, Grand Island, San Antonio Shopping Street, dan area perumahan. Tempat terakhir yang tidak banyak dikunjungi yaitu Longbeach Clubhouse karena dari 110 pergerakan, hanya terjadi 2 pergerakan yangmana keduanya melanjutkannya perjalanan ke Pakuwon Town Square

IV. KESIMPULAN

Pakuwon City Surabaya merupakan salah satu daya tarik wisata yang berada di kawasan perkotaan. Letaknya yang berada di kawasan perkotaan mengakibatkan terjadinya perjalanan untuk melakukan wisata. Pakuwon City memiliki faktor penarik yang memberikan alasan kepada pengunjung mengapa datang ke Pakuwon City. Faktor penarik tersebut meliputi a) kepadatan penduduk yang tinggi dilihat dari 12 cluster yang ada dengan aktivitas yang paling diminati yaitu berjalan santai dan melihat pemandangan, b) Konsentrasi kegiatan komersil, finansial, industrial, dan layanan didukung dengan adanya Pakuwon Town Square dan San Antonio Shopping Street sebagai berbelanja, dan c) Menyajikan pengalaman artistik dan rekreasi dengan adanya Grand Island, Palm Beach, serta San Diego Main Street dengan aktivitas yang banyak dilakukan yaitu berjalan santai maupun melihat pemandangan oleh pengunjung, dan Longbeach Clubhouse sebagai tempat olahraga dan rekreasi di alam terbuka.

Mobilitas pengunjung saat berada di Pakuwon City paling banyak dilakukan yaitu perpindahan lokasi yang bermula dari Pakuwon Town Square. Pakuwon Town Square banyak dikunjungi sebagai atraksi terakhir sebelum meninggalkan Pakuwon City,

serta sebagai tempat pilihan pengunjung sebelum melanjutkan pergerakan untuk berjalan santai dan melihat pemandangan di area perumahan.

Dari hasil penelitian yang telah dijabarkan, peneliti dapat memberikan saran-saran bagi pengelola Pakuwon City untuk memfokuskan pengembangan atraksi wisata sesuai dengan konsep, sehingga setiap atraksi di Pakuwon City memiliki ciri khasnya masing-masing. Pengelola Pakuwon City juga dapat membuat rekomendasi itenarary bagi pengunjung yang akan menghabiskan waktu di Pakuwon City sesuai dengan pergerakan dan aktivitas favorit pengunjung saat berada di atraksi wisata. Selain itu pengelola Pakuwon City disarankan untuk memperhatikan aksesbilitas pengunjung saat berada di Pakuwon City dengan menyediakan transportasi berupa bus atau mobil yang dapat memfasilitasi pengunjung untuk menuju ke seluruh atraksi wisata yang ada. Selain itu, bagi peneliti selanjutnya untuk dapat menjadikan hasil laporan ini sebagai pertimbangan dalam penelitian selanjutnya, terkhusus dengan fokus pengembangan atraksi yang ada di Pakuwon City sesuai dengan keunikan dan ciri khasnya masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

Ak, Harnovinsah, Dr. 2018. Metodologi Penelitian.

Jakarta : Universitas Mercu Buana

Amikarsa, Wahyu Wibawa. 2016. Optimasi Peran Monumen Sebagai Landmark Dalam Membentuk Identitas Kota Surabaya. Surabaya : Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina Aksara.

Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan. 2020. Pengembangan Wisata Pedesaan dan Wisata Perkotaan. Jakarta : Kementerian Pariwisata Republik Indonesia

Griffin, T. (2013). Visiting friends and relatives tourism and implications for community capital. Journal of Policy Research in Tourism, Leisure and Events,5(3), 233-251.

Hsieh, A.-T., & Chang, J. (2006). Shopping and Tourist Night Markets in

Taiwan.TourismManagement,27(1),138–145

Khinari, Adinda Sanita Putri. 2020. Penelitian Lapangan III : Mobilitas Pengunjung di Pakuwon City. Denpasar : Fakultas Pariwisata

Lau, Gigi dan McKercher. 2006. Understanding tourist movement patterns in a destination: A GIS approach . Hongkong : The Hong Kong Polytechnic University . Vol. 7, 1, 39–49 Tourism and Hospitality Research

Mukiroh dan Setiyorini, Dyah. 2012. Pengaruh Faktor-Faktor Penarik Kepariwisataan

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 2, 2021

Wisatawan Asal Malaysia Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Kota Pekanbaru. Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.II, No.1, 2012 - 272

Mbulu, Yustisia Pasfatima. 2017. Identifikasi Daya Tarik Pariwisata Perkotaan Terhadap Tingkat Kunjungan Wisatawan Di Kota Mataram Lombok. Universitas Pancasila Tourism Scientific Journal.

Vol 3 No 1

Prayogo, Dimas dan Suryawan, Ida Bagus. 2018. Dampak Fenomena Wisata Kuliner Terhadap Kunjungan Wisatawan di Kota Malang Jawa Timur. Jurnal Destinasi Pariwisata Vol 5 No 2

Sadahiro, Y., Tominaga, T., & Sadahiro, S. (2006). Evaluation of School Redristricting by the School Family System, In GIS-Based Studies in the Huminities and Social Sciences. (A. Okabe, Ed.) CRC Press.

Situmorang, Christiani dan Suryawan Ida Bagus.

2017. Daya Tarik Wisata Unggulan Di Daerah Transit Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Jurnal Destinasi Pariwisata. Vol 5 no 1

Sugiyono. 2008. MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis.Bandung : Alfabeta.

Violina, Sara dan Suryawan, Ida Bagus. 2016. Kualitas Kebersihan Lingkungan Sebagai Penunjang Daya Tarik Wisata Pantai Sanur Kaja. Jurnal Destinasi Pariwisata Vol 4 No 1

Thoyibah, Nur Rizki, dkk. 2016. Konsep Pengembangan Kawasan Gerbangkertosusila Melalui Konsep Network Strategy. Surabaya : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS

Tunjungsari, Komang Ratih. 2018. Karakteristik dan Persepsi Wisatawan Mancanegara di Kawasan

Sanur dan Canggu, Bali. Jurnal Pariwisata Terapan, No. 2, Vol. 2, 2018

Sumber online :

Berita-bisnis.com. 2013. Pakuwon Buka Longbeach Clubhouse Pakuwon City Surabaya. Diakses pada 4     Mei     2020     darihttp://www.berita-

bisnis.com/berita/1960--pakuwon-buka-longbeach-clubhouse-pakuwon-city-surabaya.html

Ekonomi-bisnis.com. 2013. Industri Properti:

Pakuwon Grup Hadirkan Longbeach Clubhouse. Diakses    pada    4    Mei    2020    dari

https://ekonomi.bisnis.com/read/20130314/49/ 3651/siti-nuraisyah-dewi-snd-pakuwon-group-hadirkan-longbeach-clubhouse-di-pakuwon-city-surabaya-pakuwon-city-superblock-milik-pakuwon-group-yang-dikembangkan-di-surabaya-timur-menghadirkan-longbeach-clubhouse-dengan-konsep-resort-seluas-30000-m2-dan-panjang-5

Pakuwon Group Residential Office. Pakuwon City.

Diakses    pada    1    Mei    2020    dari

https://pakuwonresidential.com/pages/7/pakuw on-city

Pressreader. 2017. Pakuwon City Tambah Fasilitas Baru di Grand Island. Diakses pada 2 Mei 2020 dari https://www.pressreader.com/indonesia/jawapo s/20170408/282703341949863

Rumah.com. 2020. Pakuwon City San Antonio Shoping

Street. Diakses pada 2 Mei 2020 dari https://www.rumah.com/detil-properti/pakuwon-city-san-antonio-shoping-street-13496

270