Peran Operator Wisata Bahari dan Wisatawan Terhadap Pelestarian Terumbu Karang di Pulau Menjangan Kawasan Taman Nasional Bali Barat
on
Jurnal Destinasi Pariwisata p-issn: 2338-8811, e-issn: 2548-8937
Vol. 9 No 1, 2021
Peran Operator Wisata Bahari dan Wisatawan Terhadap Pelestarian Terumbu Karang di Pulau Menjangan Kawasan Taman Nasional Bali Barat
Ida Ayu Tri Wahyuni a, 1, I Made Adikampana a, 2
-
a Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia
Abstract
Menjangan Island is a small island located 5 miles northwest of the island of Bali and is part of the West Bali National Park area. Activities that can be carried out by tourists visiting Menjangan Island, namely diving, snorkeling, jungle tracking, walking around Menjangan Island. The condition and condition of good coral reefs on Menjangan Island is certainly inseparable from the role of a person or group in preserving and conserving coral reefs in this island. This study aims to determine how the role of Marine and Tourist Tourism Operators on coral reef preservation on Menjangan Island.This research used a qualitative method with qualitative data analysis techniques. Sources of data from this study come from primary data and secondary data. The results of this study indicate that marine tourism operators and tourists are very instrumental in preserving coral reefs on Menjangan Island because it can be seen from the efforts made to maintain the beauty of the underwater world on Menjangan Island. The form of preservation carried out in the form of providing education to tourists related to how to do snorkeling and diving activities so as not to damage the coral reefs.
Keyword: Roles, Marine Tourism Operators, Tourist, Coral Reef Conservation, Menjangan Island
Trade mark Bali sebagai destinasi wisata utama dunia tampak belum luntur dan masih “menjanjikan” bagi wisatawan. Kebudayaan Bali masih menjadi perhatian utama meskipun tidak mutlak seperti 50-100 tahun lalu. Pariwisata budaya Bali saat ini diikuti dengan keindahan panorama alam (pantai, laut dan pegunungan) dan ragam atraksi wisata buatan sebagai kreatifitas para praktisi pariwisata mengikuti trend pasar internasional. Telah terjadi banyak perpaduan antara budaya dengan alam/cultural landscape, atau budaya, alam dan buatan (Anom, dkk., 2020)
Pulau Bali memiliki banyak pilihan wisata alam yang dapat dikunjungi wisatawan. dan juga keindahan alam bawah lautnya yang sangat dikagumi oleh wisatawan. Hal tersebut pula yang membuat wisatawan ingin berkujung kembali ke Pulau Bali.
Pilihan wisata alternative yang menarik bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara adalah wisata alam. Wisata alam juga bisa dijadikan pilihan lain untuk hiburan selain bepergian ke tempat ramai seperti mall maupun taman bermain. Saat ini tren kunjungan wisatawan yang cukup diminati adalah menikmati keindahan alam melalui kegiatan ekowisata. Kegiatan tersebut diminati karena ekowisata sendiri merupakan kegiatan pariwisata yang menikmati keindahan alam dan memiliki tujuan mengutamakan kelestarian
lingkungan. Salah satu destinasi ekowisata di Bali adalah Taman Nasional Bali Barat, Tujuan pengelolaan Taman Nasional Bali Barat adalah untuk melestarikan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, guna memenuhi fungsinya sebagai daerah perlindungan system penyangga kehidupan pengawetan keanekaragaman jenis flora dan fauna, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya (Statistik TNBB, 2017). Pulau Menjangan merupakan pulau kecil yang terletak di 5 mil barat laut Pulau Bali dan menjadi bagian dari kawasan Taman Nasional Bali Barat. Pulau tersebut dimana secara fisik termasuk kategori pulau yang unik dan tidak berpenduduk (TNBB, 2013). Di Pulau Menjangan memiliki panorama alam yang indah serta ekosistem hutan yang khas dan juga menjadi kawasan habitatnya satwa Menjangan (Cervu timorensis Blainville). Karena banyaknya Menjangan dipulau tersebut sehingga pulau tersebut dinamakan Pulau Menjangan. Selain itu juga Pulau Menjangan merupakan salah satu tempat wisata perairan yang menjadi primadona di Kawasan Taman Nasional Bali Barat karena tempat ini menyajikan beragam pesona alam dan yang paling terkenal keindahan pemandangan bawah lautnya dengan keadaan terumbu karang yang sangat indah. Kondisi terumbu karang yang baik dan keindahan bawah lautnya menjadikan Pulau Menjangan sebagai salah satu tempat diving yang cukup diminati oleh wisatawan. Tidak hanya terumbu karangnya
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021
juga dihuni oleh ikan-ikan cantik yang menambah keindahan bawah laut di pulau ini. Keadaan dan kondisi terumbu karang yang baik di Pulau Menjangan tentunya tidak terlepas dari peran seseorang atau kelompok dalam menjaga dan melestarikan terumbu karang di pulau ini. Tulisan ini akan memaparkan tentang bagaimana peran, operator wisata bahari dan wisatawan terhadap pelestarian terumbu karang di Pulau Menjangan Kawasan Taman Nasional Bali Barat.
Untuk memperoleh hasil pada penelitian yang berjudul peran operator wisata bahari dan wisatawan terhadap pelestarian terumbu karang di Pulau Menjangan Kawasan Taman Nasional Bali Barat ini diperlukan beberapa konsep salah satunya konsep peran. Peran menurut Soerjono Soekanto (2002:243), merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang telah melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka seseorang tersebut telah menjalankan suatu peranan. Konsep peran juga digunakan untuk mengetahui apakah operator wisata bahari ikut serta dalam pelestarian terumbu karang di Pulau Menjangan dan bagaimana bentuk pelestarian yang telah dilakukan. Penelitian tentang peran dalam pelestarian terumbu karang sebelumnya telah dilakukan oleh Fransisca Romana pada tahun 2001. Namun penelitian tersebut berlokasi di Pesisir Pantai Kabupaten Gunung Kidul. Selain itu juga terdapat penelitian yang berlokasi di Pulau Menjangan Taman Nasional Bali Barat dengan mengambil fokus potensi wisata yang dilakukan oleh Retna Naturena pada tahun 2017.
Penelitian ini berlokasi di Kawasan Konservasi Taman Nasional Bali Barat lebih tepatnya di Pulau Menjangan. Pulau ini termasuk di wilayah Desa Sumber Kelampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Ruang lingkup permasalahan yang pertama adalah segala aktivitas wisata yang dilakukan wisatawan saat mengisi waktu luang di daerah-daerah zona perairan dan lingkungan laut di Pulau Menjangan. Ruang lingkup kedua yang dipaksud peran operator wisata bahari adalah pihak yang mengoperasikan produk wisata bahari yang berinteraksi langsung dengan wisatawan selama aktivitas wisata bahari tersebut berlangsung seperti operator snorkeling, operator diving, dan jasa angkutan boat penyebrangan menuju ke
Pulau Menjangan.
Adapun dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Sumber data pada penelitian ini diantaranya data primer dan data sekunder. Adapun dalam penelitian ini data primer yang Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan observasi dan wawancara (Suryawan, dkk., 2017), dan studi dokumen (Bungin, 2007). Teknik penentuan informan dilakukan menggunakan teknik purposive sampling dan teknik analisis data deskriptif kualitatif (Bungin, 2007).
Pulau Menjangan merupakan salah satu bagian dari Taman Nasional Bali Barat. Untuk menuju ke pulau tersebut wisatawan membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit dengan menyeberang melalui Labuan Lalang. Di Labuan Lalang juga sudah tersedia jasa pemandu wisata atau operator wisata yang akan membantu wisatawan selama kegiatan wisata berlangsung. Operator wisata bahari yang berada di Labuan Lalang terdapat kurang lebih sebanyak 18 orang yang dimana merupakan masyarakat lokal.
Aktivitas Wisata Bahari di Pulau Menjangan
Wisata bahari merupakan aktivitas rekreasi yang dapat dilakukan wisatawan meliputi suatu perjalanan dari satu tempat menuju lingkungan perairan. Kegiatan atau aktivitas wisata bahari merupakan segala aktivitas yag dapat dilakukan berhubungan dengan perairan. Aktivitas wisata bahari tersebut pada dasarnya merupakan aktivitas yang mengundang tantangan, keberanian, ketenangan dan yang paling utama adalah mencintai keadaan baik terhadap lingkungan lautnya dan juga terhadap ekosistemnya. Aktivitas wisata bahari yang bisa dilakukan oleh wisatawan di Pulau Menjangan Kawasan Taman Nasional Bali Barat adalah snorkeling dan diving. Dimana kedua aktivitas tersebut menjadi kegiatan wajib atau yang sering digemari oleh wisatawan baik mancanegara maupun domestic yang berkunjung di Pulau ini.
Aktivitas snorkeling bisa dilakukan oleh semua orang baik yang bisa berenang maupun tidak bisa berenang atau tidak bisa mengapung karena sudah disediakan baju pelampung yang bisa digunakan wisatawan pada saat snorkeling.
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021
Ketika melakukan aktivitas snorkeling pada saat suhu rendah wisatawan disarankan untuk memakai baju khusus untuk menyelam untuk tetap menjaga suhu tubuh agar tidak mengalami kedinginan pada saat dibawah air. Selain itu fungsi dari baju selam tersebut juga untuk melindungi wisatawan dari goresan terhadap terumbu karang ataupun gangguan dari binatang di bawah laut lainnya.
Bagi wisatawan pemula diperbolehkan untuk melakukan aktivitas snorkeling karena tidak memerlukan pendidikan khusus, dan bisa hanya berlatih dalam waktu singkat di kolam maupun di tepian perairan. Semua arahan akan diberikan oleh pemandu snorkeling baik mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh wisatawan lakukan hingga bagaimana tahapan-tahapan melakukan aktivitas snorkeling. Sebelum wisatawan turun langsung ke air untuk melakukan snorkeling arahan yang diberikan oleh pemandu biasanya dalam bentuk larangan untuk tidak menginjak ataupun berdiri di terumbu karang harena hal tersebut dapat merusak ekosistem terumbu karang disana. Selain itu juga wisatawan dilarang untuk memberikan makanan kepada ikan dalam bentuk apapun itu karna agar tidak membuat ikan ketergantungan kepada wisatawan apabila suatu saat nanti tidak ada aktivitas wisata maupun wisatawan di Pulau Menjangan. Dan juga larangan untuk membuang sampah sembarangan, hal tersebut seharusnya sudah menjadi kesadaran dari masing-masing wisatawan apabila berkunjung ke suatu tempat bersih, maka kembalilah dalam keadaan bersih. Jadi wisatawan diminta untuk membawa kembali sampah yang mereka bawa. Snorkeling merupakan cara yang tepat bagi wisatawan untuk mengamati terumbu karang yang menjadi salah satu ekosistem laut yang sangat menggagumkan.
Pulau Menjangan merupakan salah satu destinasi favorite di Taman Nasional Bali Barat tidak hanya aktivitas snorkeling nya namun aktivitas diving nya juga banyak diminati oleh wisatawan terutama wisatawan mancanegara. Untuk menuju Pulau Menjangan ini wisatawan perlu menggunakan perahu selama kurang lebih 30 menit dengan biaya perahu sebesar Rp 525.000 dengan kapasitas maksimal 10 orang. Di Pulau Menjangan ini memiliki spot-spot atau lokasi khusus yang bisa digunakan untuk aktivitas menyelam. Terdapat 11 lokasi atau titik spot yang tersebar di sekitar kawasan Pulau Menjangan yang telah dipetakan oleh Taman
Nasional Bali Barat dimana masing-masing spot tersebut memiliki keindahannya tersendiri. 11 lokasi atau titik spot tersebut yaitu Café Point, Pos 1, Eel Garden, Anchor Wreck, Dream Wall, Sandy Slope, Coral Garden, Temple Point, Bat Cave, dan Pos 2. Pada umumnya disekitar pos 1 dan pos 2 sering dilakukan aktivitas wisata snorkeling.
Tabel 1. Daftar Harga Tiket Masuk dan Aktivitas di Pulau Menjangan.
No |
Jenis Wisatawan dan Aktivitas |
Harga (Rp) |
1 |
Pengunjung Mancanegara (hari biasa) |
200,000 |
2 |
Pengunjung Mancanegara (hari libur) |
300,000 |
3 |
Pengunjung Domestik (hari biasa) |
10,000 |
4 |
Pengunjung Domestik (hari libur) |
15,000 |
5 |
Aktivitas diving |
25,000 |
6 |
Aktivitas snorkeling |
15,000 |
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2018
Di Kawasan Taman Nasional Bali Barat apabila wisatawan ingin melakukan kegiatan wisata seperti snorkeling, diving, trekking, dan camping harus memakai jasa pemandu karena semua hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan semuanya akan dipandu oleh pemandu. Untuk tarif pemandu Rp. 200.000
300.000 setiap aktivitas. Biasanya 1 pemandu bisa untuk mengawasi maksimal 5 orang wisatawan namun kembali lagi kepada wisatawannya. Bagi wisatawan yang ingin melakukan aktivitas wisata bahari baik snorkeling maupun diving harus dalam keadaan sehat karena aktivitas wisata bahari ini yang tentunya dilakukan didalam air dan ada kriteria-kriteria bagi wisatawan untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan. Tidak disarankan bagi wisatawan yang memiliki penyakit seperti epilepsy, penyakit jantung, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan pernapasan.
Bila wisatawan ingin melakukan aktivitas wisata bahari snorkeling atau diving dan tidak memiliki alat sendiri, di pelabuhan sudah disediakan alat oleh kelompok masyarakat sekitar yang secara bergiliran menyewakan peralatan yang dibutuhkan wisatawan. 1 set alat snorkeling wisatawan cukup membayar Rp. 40.000. Namun tidak sedikit juga wisatawan mancanegara dan domestic yang ingin melakukan aktivitas snorkeling sudah membawa
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021
peralatannya masing-masing. Dari pihak Taman Nasional Bali Barat sudah membuatkan kelompok pemandu bagi wisatawan tidak hanya memandu aktivitas wisata bahari, namun juga wisata alamnya seperti trekking dan camping. Pemandu itulah yang nantinya akan memandu wisatawan selama berada di Pulau Menjangan dan mengintruksikan hal-hal yang boleh maupun tidak boleh dilakukan selama melakukan aktivitas wisata bahari.
Peran Operator Wisata Bahari Terhadap Pelestarian Terumbu Karang
Operator wisata bahari di kawasan Pulau Menjangan seperti pemandu snorkeling, pemandu diving, serta operator jasa kapal yang digunakan wisatawan untuk menyebrang menuju Pulau Menjangan turut serta dalam pelestarian terumbu karang di kawasan Pulau Menjangan. Bentuk pelestarian yang diberikan seperti memberikan edukasi kepada wisatawan, secara teknis melakukan kerja nyata langsung dalam pelestarian terumbu karang, dengan memberikan donasi dan juga melakukan promosi.
Terumbu karang atau yang biasa disebut dengan coral merupakan ekosistem yang khas dan berada di daerah tropis. Ekosistem terumbu karang ini mempunyai tingkat produktifitas yang tinggi demikian pula dengan biota laut lainnya. Dari segi estetikanya, terumbu karang merupakan salah satu biota laut yang sangat diminati oleh wisatawan karena
keindahannya. Pertumbuhan terumbu karang bisa terbilang sangat lambat karna memerlukan waktu puluhan, ratusan hingga ribuan tahun karena dalam kurun waktu setahun pertumbuhan terumbu karang hanya beberapa centimeter saja. Terumbu karang memiliki manfaat yang terbilang cukup banyak baik bagi kehidupan manusia maupun lingkungan.
Manfaat bagi lingkungan yang dimaksud adalah bagi alam sekitar dan juga biota laut lainnya. Salah satu manfaat terumbu karang adalah sebagai penunjang kehidupan dimana terumbu karang merupakan tempat bagi biota laut lainnya tinggal dan juga berkembang biak serta untuk mencari makanan. Melihat pentingnya ekosistem terumbu karang maka perlu untuk menjaga kelestariaannya oleh karena itu harus diselamatkan dari kerusakan akibat orang- orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk menjaga agar ekosistem terumbu
karang di Pulau Menjangan tetap lestari perlu kesadaran dari seluruh pelaku pariwisata dikawasan tersebut.
Sebelum melakukan aktivitas wisata bahari di Pulau Menjangan, tentunya wisatawan terlebih dahulu diberikan edukasi oleh para pemandu seperti :
-
1. Tidak boleh menginjak ataupun berdiri di terumbu karang karna hal tersebut bisa merusak ekosistem terumbu karang disana.
-
2. Tidak boleh memberi makanan ikan dalam bentuk apapun karna agar tidak membuat ikan ketergantungan apabila nanti tidak ada aktivitas wisata atau wisatawan di Pulau Menjangan
-
3. Tidak boleh membuang sampah sembarangan. Sampah dibawa kembali oleh wisatawan.
-
4. Memberi informasi mengenai jenis-jenis ikan mana saja yang berbahaya seperti dragon fish apabila sedang bertelur maka ikan tersebut bisa menyerang wisatawan yang melakukan snorkeling dan diving.
Di Pulau Menjangan bagi wisatawan yang melanggar arahan pemandu seperti menginjak karang, merusak terumbu karang dan membawa pulang terumbu karang masih belum mendapatkan sanksi khusus hanya sebatas teguran atau peringatan saja karena sampai saat ini belum ada wisatawan yang melakukan pelanggaran yang sampai membawa pulang terumbu karang. Namun, jika ada yang melakukan hal tersebut ada peraturan tertulis yang telah ditetapkan sesuai dengan UU No 5 tahun 1990 dan akan di proses di Taman Nasional Bali Barat.
Bentuk pelestarian lainnya yang dilakukan oleh operator wisata bahari di Pulau Menjangan yang pertama adalah dengan melakukan kegiatan sederhana namun sangat bermanfaat bagi keberlangsungan ekosistem terumbu karang seperti melakukan pembersihan rutin terhadap sampah-sampah yang ada baik di perairan maupun di daratan. Dengan adanya sampah tersebut tentunya akan merusak ekosistem terumbu karang dan menghambat pertumbuhannya.
Selain itu juga dengan membersihkan hama karang seperti Acantaster plancii secara rutin. Acantaster plancii adalah jenis bintang laut yang mempunyai lebih dari 21 lengan yang dipenuhi dengan duri-duri beracun (Coremap,
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021
-
2004) . Acancaster plancii merupakan pemangsa polip karang hidup (Aziz,1998).
Selanjutnya kelompok pemandu di Labuan lalang juga melakukan donasi dengan cara iuran untuk menjalankan kegiatan seperti pembersihan di area pelabuhan dan Pulau Menjangan. Ada kegiatan rutin yang dilakukan oleh kelompok pemandu tersebut bersama dengan masyarakat sekitar dan juga hotel- hotel yang berada di seputaran kawasan Pulau Menjangan dan Labuan lalang yaitu Friday clean atau jumat bersih dimana mereka melakukan pembersihan sampah-sampah di sekitar pelabuhan.
Penyedia jasa angkutan kapal menuju Pulau Menjangan juga turut serta dalam kegiatan clean up yang dilakukan oleh kelompok pemandu dan juga masyarakat sekitar. Selain itu bentuk pelestarian yang mereka lakukan di Pulau Menjangan terhadap terumbu karang adalah dengan tidak melempar jangkar pemberhentian kapal sembarangan. Untuk meminimalisir kerusakan terumbu karang akibat jangkar dari pemberhentian kapal tersebut telah disediakan mouring buoy di beberapa titik spot pemberhentian kapal. Mouring buoy merupakan tempat menambat perahu sehingga tidak perlu membuang jangkar ke terumbu karang lagi.
Dalam melakukan pelestarian terumbu karang tersebut tentunya tidak selalu berjalan dengan lancar pasti ada beberapa kendala yang dihadapi. Seperti contoh kendala yang dialami para operator dalam melestarikan terumbu karang seperti kendala akibat sering mendapatkan banyak sampah kiriman dari berbagai arah namun tidak hanya di Pulau Menjangan dan Labuan Lalang, melainkan diseluruh pesisiran. Selain itu kendala yang dialami adalah yang berhubungan dengan wisatawan. Ada beberapa wisatawan mancanegara yang tidak bisa berbahasa inggris, dan hal tersebut membuat komunikasi antara pemandu dan juga wisatawan menjadi sulit dan terkadang terjadi miss komunikasi.
Peran Wisatawan Terhadap Pelestarian Terumbu Karang
Pelestarian terumbu karang tidak hanya dilakukan oleh para operator wisata bahari, namun wisatawan juga ikut melestarikan terumbu karang. Ada beberapa wisatawan yang membentuk komunitas- komunitas tertentu yang aktif dalam segala kegiatan yang
berhubungan dengan pelestarian terumbu karang. Kegiatan yang mereka lakukan seperti melakukan snorkling sekaligus melakukan clean up sampah yang tersangkut di terumbu karang. Tujuan wisatawan melakukan aktivitas wisata bahari di Pulau Menjangan cukup beragam. Ada wisatawan yang berwisata hanya sekedar menikmati bagaimana keindahan bawah laut di Pulau Menjangan, ada juga wisatawan yang aktif dan peduli terhadap kelestarian terumbu karang di Pulau Menjangan.
Biasanya wisatawan yang peduli terhadap kelestarian terumbu karang ikut membantu dalam kegiatan clean up sampah diseputaran terumbu karang agar ekosistem terumbu karang tidak terganggu. Selain itu juga membantu membersihkan hama terumbu karang seperti starfish yang menempel pada karang. Namun tidak jarang juga wisatawan berperan dalam kerusakan terumbu karang tersebut karena secara tidak sadar, apabila sedang melakukan aktivitas snorkeling lalu kemudian pernafasan mereka masuk air maka tidak sedikit bagi wisatawan yang langsung secara tiba-tiba menginjak dan berdiri diatas terumbu karang. Tetapi banyak juga wisatawan terutama wisatawan mancanegara yang sudah sangat peduli keberadaan terumbu karang.
Salah satu komunitas yang tergabung dalam kelompok yang bernama friends of menjangan rutin melakukan pelestarian terumbu karang dengan menggunakan metode learning by doing. Edukasi yang dilakukan kelompok pelestarian terumbu karang kepada wisatawan adalah dengan melakukan :
-
1. Observasi langsung terhadap terumbu karang dengan melakukan aktivitas snorkeling. Namun malam sebelum observasi dilaksanakan terlebih dahulu melakukan presentasi terkait dimana letak terumbu karang secara umum beserta jenis, fungsi, tantangan terumbu karang dan apa yang bisa dilakukan untuk melindungi terumbu karang.
-
2. Setelah itu pada pagi harinya wisatawan langsung turun kelapangan dan melakukan cara-cara snorkeling yang tidak merusak terumbu karang seperti tidak menginjak dan memegang terumbu karang.
-
3. Selanjutnya wisatawan diajak clean up
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021
atau mengambil sampah-sampah yang ada di laut dan memilah sampah tersebut.
-
4. Malamnya dilakukan presentasi kembali tentang sampah yang wisatawan temukan di pulau kemudian tentang dampaknya bagaimana bahayanya terhadap kesehatan, lingkungan, terumbu karang, dan juga terhadap ikan.
-
5. Setelah mereka mengetahui bagaimana dampak yang kemungkinan terjadi, wisatawan diminta berkomitmen
sekiranya apa yang bisa mereka lakukan untuk mengurangi hal tersebut. Bisa dengan mengurangi untuk menggunakan produk- produk yang berbahaya seperti contoh penggunaan Styrofoam, plastic dan lainnya.
Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas friends of menjangan yang bekerjasama dengan yayasan biosphere adalah dengan rutin melakukan edukasi kepada sekolah-sekolah tentang pentingnya menjaga lingkungan demi kelestarian terumbu karang, selain itu rutin melakukan kegiatan underwater clean up, beach clean up dan juga transplantasi terumbu karang.
Pulau Menjangan merupakan bagian dari Kawasan Taman Nasional Bali Barat yang memiliki panorama bawah laut yang sangat indah dan sangat cocok bagi wisatawan yang ingin wisata bahari. Aktivitas wisata bahari yang bisa dilakukan di Pulau Menjangan adalah snorkeling dan diving. Dimana terdapat 11 lokasi atau titik spot yang memiliki keindahannya tersendiri. 11 lokasi atau titik spot tersebut yaitu Café Point, Pos 1, Eel Garden, Anchor Wreck, Dream Wall, Sandy Slope, Coral Garden, Temple Point, Bat Cave, dan Pos 2. Wisatawan yang memiliki penyakit seperti epylepsi, sesak nafas dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan pernafasan tidak diperkenankan melakukan aktivitas wisata bahari karena untuk meminimalisir kambuhnya penyakit pada saat dibawah laut.
Keindahan alam bawah laut yang terjaga tentunya tidak terlepas dari peran stakeholder dalam menjaga dan melestarikan ekosistem bawah laut terutama terumbu karang. Peran stakeholder yang dimaksud pada penelitian ini yaitu peran dari operator wisata bahari (pemandu diving, pemandu snorkeling, dan jasa angkutan kapal) serta wisatawan. Peran
operator wisata bahari dalam melestarikan terumbu karang di Pulau Menjangan adalah dengan memberikan edukasi kepada wisatawan mengenai bagaimana cara melakukan aktivitas wisata bahari baik snorkeling maupun diving agar ramah lingkungan dalam artian tidak merusak ekosistem terumbu karang
dibawahnya. Selain melakukan edukasi, juga dilakukannya kegiatan bersih-bersih sampah rutin di daratan dan di perairan beserta pembersihan hama karang starfish. Tak jarang para pemandu juga mengumpulkan iuran untuk melancarkan kegiatannya selain mendapatkan donasi dari berbagai pihak. Guna melakukan pelestarian terumbu karang dengan mengurangi potensi kerusakan terumbu karang, upaya yang dilakukan para penyedia jasa kapal beserta pemandu dan komunitas lainnya yaitu dengan membuat Mouring buoy sebagai tempat menambat perahu agar tidak secara terus menerus melempar jangkar ke terumbu karang. Selain itu ada beberapa wisatawan yang membentuk komunitas-komunitas tertentu yang aktif dalam segala kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian terumbu karang. Kegiatan yang mereka lakukan seperti melakukan snorkling sekaligus melakukan clean up sampah yang tersangkut di terumbu karang. Banyak wisatawan yang berkunjung tidak hanya untuk menikmati keindahan alamnya, tetapi juga turut ikut membantu melestarikan terumbu karang di Pulau Menjangan.
Saran
-
1. Kepada pengelola sebaiknya lebih banyak
menyediakan tempat sampah di beberapa titik agar wisatawan tidak kebingungan untuk membuang sampahnya selain itu perlu dibuatkan program atau paket wisata yang inovatif kepada wisatawan seperti aktivitas snorkeling dan diving sambil melakukan atau melihat proses transplantasi terumbu karang.
-
2. Kepada pemandu wisata agar lebih aktif
memberikan edukasi baik kepada wisatawan maupun masyarakat tentang pentingnya melestarikan ekosistem terumbu karang di Pulau Menjangan.
-
3. Kepada wisatawan agar lebih peduli
terhadap kelestarian terumbu karang dengan minimal tidak merusak terumbu karang tersebut.
-
4. Kepada Akademisi, dari penelitian yang
telah dilakukan mengenai peran operator
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021
wisata bahari dan wisatawan terhadap pelestarian terumbu karang, peneliti menyarankan untuk meneliti lebih luas lagi dalam artian stakeholder yang terlibat bisa lebih banyak lagi seperti peran pengelola, masyarakat sekitar, dan juga jasa akomodasi yang ikut mendapatkan pengaruh dari adanya aktivitas wisata di Pulau Menjangan.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI
Anonim. 2012. “Wisata, Pariwisata, Wisatawan, Kepariwisataan Unsur-Unsur Pariwisata”
https://tourismeconomic.wordpress.com/2 012/10/29/wisata-pariwisata-wisatawan-kepariwisataan-unsur-unsur-pariwisata/. Diakses Pada Tanggal 5 Mei 201
Anom, I Putu, dkk. 2020. Spektrum Ilmu Pariwisata Mitos Sebagai Modal Budaya Dalam Pengembangan Pariwisata Bali. Jakarta: Kencana Divisi dari Prenadamedia Group.
Bungin, Burhan., 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Hadi Nurachmad, “Tinjauan Tentang Penyelaman”. Volume XVI, Nomor 4 : 1 - 1 2ISSN 0216-1877.
Nugroho Iwan. 2011. Ekowisata dan pembangunan Berkelanjutan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Orams, Mark. 1999. Marine Tourism: Development,
Impacts And Management. London: Routledge.
Poerwadarminta, W.J.S. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.Balai Pustaka.
Republik Indonesia. 1990. Undang-Undang Republik Indinesia No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Lembaran Negara RI Tahun 1990.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Lembaran Negara RI Tahun 2009.
Santoso Urip. 2018. “Upaya Pelestarian Terumbu Karang”.
Santoso Urip. 2018. “Upaya Pelestarian Terumbu Karang”.
https://sivitasakademika.wordpress.com/2 018/01/08/upaya-pelestarian-terumbu- karang/. Diakses Pada Tanggal 4 Mei 2019.
Sihite, Richard (2000). Tourism Industry. Penerbit SIC, Surabaya.
Soekanto, Soerjono, 2002, TeoriPeranan, Jakarta, Bumi Aksara.
Suryawan, I. B., & Mahagangga, I. G. A. O. (2017). Penelitian Lapangan 1. Denpasar: Cakra Media dan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.
[TNBB] Taman Nasional Bali Barat. 2017. “ Statistik Balai Taman Nasional Bali Barat 2017”. Gilimanuk : Balai Besar TNBB
217
Discussion and feedback