Jurnal Destinasi Pariwisata                                             p-issn: 2338-8811, e-issn: 2548-8937

Vol. 9 No 1, 2021

Pengaruh Instagram Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Milenial Di Pantai Pandawa, Bali

Desak Putu Rai Sattvika Putria, 1, Dian Pramita Sugiartia, 2

  • a Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata,Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia

Abstract

Pandawa Beach, one of the famous tourist attractions and visited by many tourists, is located in the southern part of Bali Island, precisely in Kutuh Village, Badung Regency, which offers a beautiful beach between solid cliffs and white sand. The tourist can also enjoy water attractions and culinary at beachside restaurants while enjoying the beach view. Pandawa Beach has turquoise water hidden behind sturdy limestone cliffs, stretching white sand and calm waves. This is an instagramable and worth sharing place on Instagram and is one of the factors for millennial tourists visiting Pandawa Beach. Therefore, millennial tourists who take photos on Pandawa Beach and upload them on Instagram will influence other millennials to visit Pandawa Beach. Based on these phenomena, the purpose of this study is to determine the influence of Instagram on millennial tourists decision to visit Pandawa Beach. The research method used is a quantitative approach. Data collection was carried out by means of a questionnaire, an observation, and a literature study. Data were analyzed with correlation analysis and hypotheses using the t test. The results of this study indicate that Instagram has a strong influence on millennial tourists decision to visit Pandawa Beach.

Keywords: Influence, Instagram, Visit Decision, Millennial Tourists, Pandawa Beach

  • I.    PENDAHULUAN

Pariwisata semakin berkembang mengikuti perkembangan teknologi digital. Destinasi wisata seperti Bali juga semakin berinovasi mengikuti kecanggihan teknologi digital dengan ragam pelayanan berbasis digital yang ditawarkan kepada wisatawan. Menggunakan kecanggihan teknologi ini mengakses informasi semakin mudah didapatkan terlebih dalam mendapatkan informasi mengenai destinasi yang akan dituju.

Kurun waktu lima tahun terakhir mulai dipahami besarnya pengaruh era digital pada industri termasuk jasa pariwisata di Bali. Kesiapan industri pariwisata Bali mulai dari pembentukan usaha kompetitif dan future digital marketing harus dikuasai. Para owner industri jasa pariwisata di Bali harus memahami dan mengawasi e-commerce menggunakan tools dalam mengefektifkan pemasaran pariwisata. Komposisi industri pariwisata yang menggunakan pemasaran konvensional dan digital marketing di Bali masing-masing 50 persen. Adanya digital marketing pangsa pasar konvensional menurun sampai 50 persen khususnya pada market single traveller (Adnyana, 2016 dalam Mahagangga, dkk., 2018).

Dirasakan sangat tepat jika ilmu pariwisata kedepan mampu mengatasi “jarak” yang tidak mudah untuk didekati. Aspek keilmuan dan aspek teknis dalam hal ini pariwisata terkait dengan teknologi akan sangat bermanfaat jika mampu dipadukan. Pendekatan semacam transdisipliner (anthro-socio-tourism) bersama pendekatan teknologi dan pemasaran mungkin akan mampu memberikan solusi permasalahan pariwisata terkait dimensi sosial-budaya terutama ideologis dan

praktik-praktinya (Anom, dkk., 2019; Anom, dkk., 2020; Saputra, dkk., 2020).

Kemajuan teknologi saat ini sangat akrab dengan generasi y atau yang lebih popular dengan generasi milenial. Generasi milenial saat ini berada dalam usia produktif. Tahun 2018 Indonesia memiliki 67,6% generasi milenial di mana data tersebut menyatakan bahwa jumlah generasi milenial cukup tinggi (BPS, 2018).

Karakteristik milenial yang akrab dengan teknologi khususnya digital yang cukup tinggi, maka pariwisata tepat menargetkan pasar generasi milenial (Salsabila, 2019). Milenial merencanakan perjalanan wisata menggunakan referensi dari internet khususnya media sosial yang kini dapat diakses oleh berbagai kalangan (Beham dalam Hakim, 2019). Salah satu media sosial yang mengutamakan visual dan digemari oleh kaum milenial adalah Instagram yang memiliki fitur dengan unggahan foto dan video sehingga Instagram menjadi media sosial yang paling cocok sebagai media promosi (Putri dan De Mormes, 2017).

Fitur utamanya sebagai wadah masyarakat mengunggah foto dan video menjadikan milenial berlomba-lomba menunjukkan kegiatan, gaya hidupnya, tempat maupun dirinya sendiri melalui foto dan video yang diunggah oleh milenial untuk dibagikan kepada audiens Instagramnya (Pekasa dalam Mahendra, 2017).

Milenial gemar mempublikasikan foto dan video yang diabadikan di suatu tempat, khususnya ketika milenial mencapai suatu destinasi. Singapura Tourism Board mengungkapkan bahwa wisatawan milenial Indonesia memilih destinasi secara electronic word of

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021

mouth (E-WoM) yang milenial bagikan di Instagramnya (Fitriani, dkk, 2019).

Pulau Bali memiliki daya tarik wisata yang memiliki unsur keunikan budaya dan keindahan alamnya pun meningkatkan inovasi dan kreativitasnya dalam memasarkan daya tariknya sesuai dengan kebutuhan wisatawan milenial. Pada umumnya milenial akan mengabadikan momennya di destinasi yang memiliki lanskap atau tampilan yang tepat untuk dijadikan latar belakang foto atau video karena tempatnya yang indah atau popular sehingga dapat diunggah dan dipamerkan di Instagram atau yang lebih dikenal dengan istilah instagramable (Kompasiana, 2019).

Faktor penarik milenial dalam melakukan perjalanan ke suatu destinasi adalah Instagramability yang terdapat di destinasi dan foto dan video di destinasi yang dibagikan di Instagram yang menginspirasi keputusan berkunjung milenial lainnya (Travel Expedia dalam Fitriani, dkk, 2019).

Bali merupakan salah destinasi yang popular dikalangan wisatawan baik nusantara hingga mancanegara. Kepopuleran Bali sebagai destinasi dapat dilihat dari pencarian tagar (#Bali) di mana dalam tagar tersebut terdapat 64,1 juta unggahan yang menandai Pulau Dewata ini di unggahan foto maupun video Instagramnya. Unggahan Instagram yang menandai tagar Bali ini didominasi oleh unggahan yang menampilkan keindahan serta keeksotisan Pulau Bali terutama pada pantainya.

Pantai Pandawa yang berlokasi di bagian selatan Pulau Dewata terkenal akan pantainya yang berpasir putih dan patung lima pandawa menjadi ikon utama. Pemandangan pantai yang dimiliki Pantai Pandawa memiliki lanskap yang instagramable sehingga menjadi tempat favorit bagi wisatawan dalam mengabadikan momen berwisatanya berupa foto dan video yang ramai diunggah dengan tagar (#PandawaBeach). Unggahan foto dan video yang instagramable tersebut dibagikan wisatawan milenial ke Instagram akan menarik perhatian dari audiens Instagramnya yang belum pernah berwisata ke Pantai Pandawa. Maka dari itu, berdasarkan fenomena tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengkaji unggahan yang memuat konten apa saja di Pantai Pandawa yang paling banyak diminati oleh wisatawan milenial dan seberapa besar unggahan di Instagram dapat mempengaruhi wisatawan milenial untuk membuat keputusan berkunjung ke Pantai Pandawa.

Hasil penelitian sebelumnya dengan fokus yang sama ditelaah agar tidak ada terjadinya similarity dan untuk menjadi referensi bagi penulis. Telaah hasil penelitian sebelumnya berupa artikel terkait dengan fokus penelitian, yaitu “Pengaruh Media Sosial Instagram @Wisatadakwahokura Terhadap Minat Berkunjung Followers” (Wicaksono, 2017) sebagai telaah hasil penelitian pertama,

Pengaruh.Facebook Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Domestik Ke Pantai Pandawa Bali” (Ngurah Putu Nova Merta Pranatya dan Ida Bagus Suryawan, 2017) sebagai telaah hasil penelitian yang kedua, dan yang terakhir adalah “The Role of Instagram Post Type Towards Audience Engagements” (Prakoso dan Iskandar, 2015).

Penelitian ini dikaji menggunakan lima komsep yaitu konsep keputusan berkunjung (Kotler & Amstrong,2016), konsep pengaruh (Poerwadarminta, 1986), konsep Instagram (Atmoko, 2012), konsep jenis unggahan Instagram (Prakoso dan Iskandar, 2015), konsep generasi milenial (Hakim, 2019), konsep pantai (Yuwono, 1992). Dalam aktivitas pariwisata generasi milenial tidak terlepas dari peran teknologi digital dan sosial media sehingga meupakan hal yang pentig untuk memperdalam bagaimana media sosial dapat mempengaruhi seseorang dalam memutuskan perjalanannya

  • II.    METODE PENELITIAN

Pantai Pandawa berlokasi di salah satu pantai yang memiliki patung lima pandawa yang ikonik yang terletak di selatan Pulau Bali yaitu di Desa Kutuh, Badung. Penelitian menggunakan metode kuantitatif untuk memperoleh validitas dan data sahih (Sugiyono, 2017). Penelitian ini berfokus kepada hubungan sebab akibat dari variabel independen yaitu Instagram dan variabel dependen yaitu Keputusan Berkunjung. Data yang terdapat pada penelitian ini berjenis data yang bersifat narasi (Moleong, 2012:4) dan angka (Sugiyono, 2016:23) yang datanya bersumber dari sumber data primer (Sekaran dan Bougie, 2017:130) dan sumber data sekunder (Sekaran dan Bougie, 2017:130) yang datanya dikumpulkan melalui metode pengamatan (Cresswell, 2018:306) secara langsung ke Pantai Pandawa dan kuesioner (Priyono, 2016:43) dengan menyebarkannya ke wisatawan milenial dan setelah itu diujikan validitas serta reliabilitasnya. Data sekunder dihimpun melalui metode dokumentasi (Sukmadinata, 2007:221) serta studi literatur (Sugiyono, 2017:291). Unggahan di instagram berisi konten di Pantai Pandawa menjadi fokus penelitian. Peneliti menentukan sampel dengan teknik accidental sampling sebanyak 50 responden yang didapat dari 10% total populasi wisatawan Pantai Pandawa yaitu sebanyak 500 orang (Gay, Mills dan Airasian, 2009:133). Setelah itu langkah akhir adalah dengan menganalisis data menggunakan program SPSS V23 for Windows 7 dengan uji hipotesis melalui uji t untuk menganalisis adanya pengaruh yang relevan antara kedua variabel serta analisis korelasi untuk mengetahui seberapa besar dan kuat pengaruh aplikasi Instagram kepada wisatawan milenial dalam memutuskan kunjungannya di Pantai Pandawa.

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021

  • III.    HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 1.    Jenis Unggahan Paling Banyak di Pantai Pandawa di Instagram

Kaum milenial mengekspresikan dirinya melalui unggahan di Instagram dan tolak ukur dari jati diri (eksis di media sosial) adalah dengan banyaknya respon komentar yang positif serta jumlah likes yang banyak. Instagram sendiri menyediakan fitur pencarian tagar untuk memudahkan penggunanya untuk melihat unggahan yang berlokasi di Pantai Pandawa.

Tabel 1. Jenis Tagar Pantai Pandawa

T agar

Jumlah Unggahan

ffPandawabeach

309,000

#Pantaipandawa

165,000

#Pantaipandawabali

20,800

Sumber : Instagram, 2020

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa terdapat tiga jenis tagar yang digunakan oleh pengguna Instagram dalam menandai lokasi Pantai Pandawa di Instagramnya. Salah satu tagarnya yaitu (#PandawaBeach) merupakan tagar dengan unggahan paling banyak yaitu sebanyak 309,000 unggahan.

Tabel 2. Jenis Unggahan di Pantai Pandawa dengan Respon Paling

Banyak

Jenis Unggalian

Jumlah Komen

Jumlah Like

Extraordinaiy

88

2,031

Humor

-

-

Touching

4

184

Type OfAccount

592

60,610

Sumber : Instagram, 2020

Berdasarkan studi literatur di Instagram yang dilakukan peneliti, wisatawan milenial aktif mengunggah fotonya di Instagram dan mendominasi tagar (#PandawaBeach), (#Pantaipandawa), (#Pantaipandawabali) dengan unggahan foto dan videonya saat berwisata ke Pantai Pandawa. Pada tabel 2 diketahui bahwa unggahan foto dan video dari wisatawan lebih banyak menggunakan jenis unggahan Type of Account yang merupakan jenis unggahan akun dengan konten yang ditentukan oleh wisatawan milenial sendiri yaitu dengan latar belakang alam yaitu area Pantai Pandawa di tepi

pantai dan plang nama Pantai Pandawa yang berada pada salah satu tebing diantara jalan pintu masuk ke kawasan Pantai Pandawa. Salah satu unggahan wisatawan milenial yang berjenis Type of Account memiliki tanggapan like sebanyak 60,610 dan komentar sebanyak 592 yang memicu milenial lainnya untuk berwisata ke Pantai Pandawa.

  • 2.    Pengaruh Variabel Instagram Kepada Variabel Keputusan Berkunjung Wisatawan Milenial

  • a.    Uji Validitas Variabel Instagram (X) dan Variabel Keputusan Berkunjung (Y)

Suatu instrumen penelitian dapat dinyatakan valid apabila mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji vailditas dilakukan bertujuan untuk menguji item kuesioner yang valid dan tidak valid, jika ada item yang tidak memenuhi syarat maka item tersebut tidak diteliti lebih lanjut. Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji validitas pada variabel Instagram dan variabel Keputusan Berkunjung. Pada variabel Instagram terdapat 5 pernyataan dan pada variabel Keputusan Berkunjung terdapat 8 pernyataan dalam kuesioner, indikator pernyataan yang berjumlah 13 ini diuji melalui program SPSS V23. Pada Tabel 3 menunjukkan tabel hasil uji validitas dari variabel Instagram (X) berdasarkan hasil uji dari program SPSS V23.

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Instagram (X)

PERNYATAAN KE-

r - hitung

r - tabel

KEPUTUSAN

Xl

0,669667

0779

VALID

X2

0,704006

0,279

VALID

XS

0,81801

0779

VALID

X4

0,707739

0,279

VALID

X5

0,839096

0,279

VALID

Sumber : Hasil Olahan Data melalui SPSS V23

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan seluruh indikator pernyataan (X1-X5) yang digunakan untuk mengukur variabel Instagram memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari 0,279 (nilai r tabel). Maka dari itu 5 indikator pernyataan tersebut dapat dinyatakan valid.

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Keputusan Berkunjung (Y)

PERNYrATAAN

KE-

r - hitung

r - tabel

KEPUTUSAN

Yl

0,693557

0,279

VALID

Y2

0,660492

0,279

VALID

Y3

0,69919

0,279

VALID

Y4

0,682149

0,279

VALID

Y5

0,793619

0,279

VALID

Y6

0,80293

0,279

VALID

Y7

0,841365

0,279

VALID

Y8

0,810557

0,279

VALID

Sumber : Hasil Olahan Data melalui SPSS 23

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021

Pada tabel 4 menunjukkan bahwa seluruh indikator pernyataan (Y1-Y8) yang digunakan untuk mengukur variabel Keputusan Variabel memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari 0,279 (nilai r tabel) yang menyatakan bahwa 8 indikator pernyataan tersebut dinyatakan valid.

  • b.    Uji Reliabilitas Variabel Instagram (X) dan

Variabel Keputusan Berkunjung (Y)

Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi suatu instrument penelitian, dimana dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Dalam penelitian ini menggunaka metode cronbach’s alpha untuk menguji konsistensi instrumen penelitan yang dapat dinyatakan reliable apabila memiliki koefisien reliabilitas yang lebih besar dari 0,60. Hasil uji reliabilitas dari variabel Instagram (X) dan variabel Keputusan Berkunjung (Y) dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.

Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Instagram

Variabel

Cronbachs

Alpha

Kriteria

Keterangan

Instagram (X)

0,789

0,6

reliabel

Keputusan Berkunjung

0,886

0,6

reliabel

Sumber : Hasil Olahan Data Peneliti 2020 melalui SPSS 23

Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa kedua variabel memiliki nilai 0,789 pada nilai variabel Instagram (X) dan 0,889 pada nilai variabeyang lebih besar dari 0,60 dan dapat dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator pernyataan yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini sudah dinyatakan sah dan konsisten sebagai alat ukur penelitian.

  • c.    Uji Frekuensi

Analisis frekuensi yang dilakukan peneliti menggunakan SPSS V23 memberikan hasil jawaban dari kuesioner yang diisi oleh responden berdasarkan indikator dari kedua variabel yaitu Instagram (X) serta keputusan berkunjung (Y).

Tabel 6. Hasil Analisis Frekuensi

Variabel Instagram(X)

No

Pernyataan

STS

TS

N

S

SS

Xl

Sav a menggunakan Instagram se cara Iiitin

0%

0%

16%

52%

32%

X2

Sayamencaritempat wisata melalui =PandavaBeach di Instagram

4%

14%

48%

24%

10%

X3

Instagram memberikan informasi yang lenyap mengenai Pantai Pandawa

0%

2%

56%

38%

4%

X4

Instagram memberikan kesan yang baik terhadap Pantai Pandawa

0%

0%

34%

44%

42%

X5

Bagi saya Instagrammenjadi sumber informasi dari tempat wisata yang menarik

0%

0%

26%

40%

34%

Sumber : Olahan Data Peneliti 2020 melalui SPSS 23

Berdasarkan hasil analisis frekuensi dari indikator variabel Instagram (X1-X5) pada tabel 6 dapat diketahui bahwa jawaban yang paling dominan dari indikator X1-X5 adalah Setuju. Sedangkan jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju hanya terdapat pada indikator X2 dan X3.

Tabel 7. Hasil Analisis Frekuensi Variabel Keputusan Berkunjung (Y)

Sumber : Hasil Olahan Data Peneliti 2020 melalui SPSS 23

Selanjutnya yaitu frekuensi jawaban dari indikator variabel keputusan berkunjung (Y1-Y8) yang berdasarkan tabel 7 jawaban yang mendominasi adalah Netral. Sedangkan jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju hanya terdapat pada indikator Y3 dan Y4.

  • b.    Uji Hipotesis

Menganalisis data menggunakan uji t adlaah proses untuk mengetahui seberapa kuatnya korelasi antara variabel bebas yaitu Instagram (X) dan keputusan berkunjung (Y) sebagai variabel terikatnya yang dalam penelitian pengujiannya menggunaakan siginifikansi pada taraf 0,05 pada uji hipotesis melalui uji t berdasarkan tabel ditribusi t tabel. Penentuan t tabel dilakukan dengan rumus

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021

t = DF = N – k = 50 – 2 = 48

Sehingga t tabel dari 48 dengan signifikansi pada taraf 0,05 menghasilkan t tabel dengan nilai 2,011. Keputusan yang diambil dengan kriteria sebagai berikut :

  • 1.    H0 diterima yang dapat ditafsirkan bahwa variabel Instagram (X) mempengaruhi variabel keputusan berkunjung (Y) dengan hubungan yang relevan dengan syarat uji t menghasilkan nilai t hitung > t tabel dengan nilai signifikansi t < 0,05.

  • 2.    H1 ditolak yang dapat ditafsirkan bahwa variabel Instagram (X) mempengaruhi variabel keputusan berkunjung (Y) dengan hubungan yang relevan dengan syarat uji t menghasilkan nilai t hitung < t tabel dan signifikansinya t hitung > 0,05.

Berdasarkan hasil olah data peneliti menggunakan SPSS V23 dari variabel Instagram (X1-X5)   dan Keputusan Berkunjung   (Y1-Y8)

menghasilkan nilai t hitung sebesar 6,126 yang dapat diartikan bahwa t hitung > t tabel. Nilai pada t hitung yang memiliki angka 6,126 lebih besar dari angka daripada t tabel yaitu 2,011 artian bahwa kedua variabel yaitu adanya pengaruh yang signifikan antara Instagram (X1-X5) selaku variabel dependen dan keputusan berkunjung (Y1-Y8) selaku variabel independen. Dapat disimpulkan bahwa media sosial Instagram yang digunakan oleh wisatawan milenial mempengaruhi wisatawan milenial lainnya untuk mengunjungi Pantai Pandawa.

  • c.    Analisis Korelasi

Analisis yang digunakan untuk menguji kuatnya hubungan antara Instagram (X) dan keputusan berkunjung (Y) dengan analisis korelasi. Analisis ini diuiji berdasarkan pernyataan kuesioner yang telah dijawab oleh 50 wisatawan milenial sebagai responden.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan program SPSS V23 sebagai alat untuk menguji adanya keterkaitan antar kedua variabel dengan menggunakan korelasi pearson product moment dan data item kuesioner telah dikonversi menjadi skala interval (skala likert) (Sugiyono, 2016).

SPSS 23

Pada tabel 8 yang menunjukan hasil olahan data analisis korelasi pearson product moment memberikan hasil nilai pada koefisien korelasi Instagram (X) dan keputusan berkunjung (Y) dengan nilai korelasi sebesar 0,662, menurut pedoman interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono 20156) nilai korelasi ini berada di 0,60-0,799 yaitu interval yang bermakna hubungan ini kuat, jika dibawah nilai interval tersebut maka korelasi dianggap lemah. Berdasarkan tabel diatas dapat diinterpretasikan bahwa hubungan antara Instagram (X) dan Keputusan Berkunjung (Y) merupakan hubungan searah atau bertanda positif yang jika diartikan adalah apabila pengaruh Instagram semakin meningkat maka keputusan berkunjung wisatawan milenial ke Pantai Pandawa semakin meningkat.

IV. Simpulan dan Saran

Aplikasi Instagram menjadi media sosial kegemaran wisatawan milenial dalam mempublikasikan foto dan videonya. Khususnya ketika wisatawan milenial melakukan perjalanan ke destinasi dan akan mencari lanskap yang instagramable sehingga layak diunggah melalui akun Instagram yang dimiliki wisatawan milenial. Wisatawan milenial juga memilih mengunggah foto dan video dengan jenis unggahan Type of Account yang memiliki latar belakang alam di foto dan videonya, salah satu unggahan wisatawan milenial yang memiliki jenis unggahan Type of Account memiliki respon sebanyak 6,610 orang menyukai dan 592 orang mengomentari unggahan foto tersebut.

Hasil pengolahan data yang dikumpulkan melalui kuesioner terkait dengan pengaruh Instagram terhadap keputusan berkunjung yang kuesionernya dijawab wisatawan milenial melalui program SPSS V23 menghasilkan adanya keterkaitan yang relevan dari hubungan Instagram (X) dan keputusan berkunjung wisatawan milenial

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021

(Y), selain itu pada analisis korelasi menyatakan bahwa adanya hubungan korelasi yang kuat antara Instagram (X) dan keputusan berkunjung wisatawan milenial (Y) dengan nilai 0,662, korelasi yang kuat ini menegaskan bahwa unggahan wisatawan milenial yang berlokasi di Pantai Pandawa melalui Instagram dengan menonjolkan keindahan pemandangan     pantai     serta     fasilitasnya

mempengaruhi wisatawan milenial lainnya untuk berkunjung ke Pantai Pandawa dan jika semakin banyak wisatawan milenial yang terpengaruhi maka keputusan berkunjung wisatawan milenial ke Pantai Pandawa akan semakin meningkat.

Adapun saran yang diberikan adalah kepada pengelola    Pantai    Pandawa    diharapkan

memanfaatkan titik lanskap yang bagus untuk dijadikan spot foto dan mempromosikan Pantai Pandawa secara maksimal melalui akun sosial media Pantai Pandawa. Termasuk kepada para pengelola industri jasa pariwisata lain bahwa era digital tidak terelakkan, sehingga penyesuaian-penyesuaian harus dilakukan dengan tidak menghilangkan core atau ciri khas yang dimiliki.

DAFTAR PUSTAKA

Anom, I. P., & Mahagangga, I. G. A. (2019). Handbook Ilmu Pariwisata: Karakter dan Prospek. Jakarta: PrenadaMedia Group.

Anom, I. P., Mahagangga, I. G. A. O., Suryawan, I. B., & Kristianto, Y. Nuruddin. Emerging Transdisciplinary Theory on Tourism Research: A Case from Bali. International Journal of Innovation, Creativity and Change, 11(1), 390-404.

Atmoko, Bambang Dwi. 2012. Instagram Handbook. Jakarta : Media Kita..

Cresswell, John W dan Cresswell, J. David. 2018. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Method  Approaches.  California :  SAGE

Publications Inc.

Fitriani, Dinda Rakhma, dkk. 2019. The Power Of “Instagramable” In Destination Branding : Jakarta Millenial Tourist Case Study. Fakultas Ilmu Komunikasi. Universitas Gunadharma : Depok..

Gay, LR, Geoffrey E. Mills and Peter Airasian. 2009. Educational Research, Competencies for Analysis and Application. New Jersey: Pearson Education, Inc

Hakim, Imam Nur. 2019. Millenial Tourist Friendly Advertisement Study. Kementrian Pariwisata..

Kompasiana, 2019. Apa Itu Instagramable? Berikut adalah Arti           dan            Penjelasannya.

https://www.kompasiana.com/baimbach201 9/5c5d39f3677ffb68c624aa35/apa-itu-instagramable-berikut-adalah-arti-dan-penjelasannya. Diakses pada 13 Maret 2020..

Mahagangga, I., Oka, G. A., & Suryawan, I. B. Anom, I Putu dan Kusuma Negara, I Made. 2019. Evolusi Pariwisata Di Indonesia, Turismemorfosis di Kabupaten Badung, kabupaten Banyuwangi

dan kabupaten Luwu Timur. Denpasar: Cakra Media Utama.

Mahendra, Bimo. Eksistensi Sosial Remaja Dalam Instagram (Sebuah Perspektif Komunikasi). Jurnal Visi Komunikasi. Vol 16, No.01..

Poerwadarminta, WJS. 1986. Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka.

Prakoso, Abdi Setya dan Budi Permadi Iskandar. 2015. The Role of Instagram Post Type Towards Audience Engagements. Journal Of Business And Management. Vol. 4, No.7.

Prakoso, Abdi Setya dan Iskandar, Budi Permadi. 2015. The Role Of Instagram Post Type Towards Audience Engagements. Journal of Business and Management. Vol. 4, No.7..

Pranatya, Ngurah Putu Nova Merta dan Ida Bagus

Suryawan.   2017. Pengaruh Facebook

Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Domestik ke Pantai Pandawa. Jurnal Destinasi Pariwisata, Vol. 1, No. 5..

Priyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Surabaya : Zifatama

Salsabila, Yonafia. 2019. Karakteristik Wisatawan Milenial Dalam Meningkatkan Daya Saing Produk Wisata Di Orchid Forest Bandung. Program Studi Industri Perjalanan. Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung : Bandung.

SAPUTRA, Doni; KRISNA JULIHARTA, I Gede Putu; WAHYU NIRMALA, Bagus Putu. Implementasi Sistem Informasi Muselok Menggunakan Augmented Reality     Berbasis     Android. JURNAL

DESTINASI PARIWISATA, [S.l.], v. 8, n. 1, p. 159-168, july 2020. ISSN 2548-8937.

Sekaran, Uma dan Bougie, R. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis Pendekatan Pengembangan-Keahlian. Jakarta : Salemba Empat

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sunarti, Dian Rizki Maulidiya Muksin. 2018. Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Di Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. Jurnal Administrasi Bisnis (Jab), Vol. 55, No. 1..

Yuwono, N. (1992). Dasar-Dasar Perencanaan Bangunan Pantai. Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta..

170