Jurnal Destinasi Pariwisata                                             p-issn: 2338-8811, e-issn: 2548-8937

Vol. 9 No 1, 2021

Air Terjun Lider Sebagai Daya Tarik Wisata Alam Di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur

Wilda Rifqi Mabrurin a,1 , I Made Adikampanaa,2

1Wildarifqi1998@gmail.com, 2adikampana@unud.ac.id

a Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia

Abstract

Banyuwangi Regency has proved their strategy developed tourism sector as priority. Banyuwangi have many tourism potential, start with natural, cultural and artificial. One of natural tourist destination is Lider Waterfall at Songgon district. The natural beauty of the Lider waterfall attracts many tourists to get some pleasure and take many picture. This study aims to identify the potential tourist attraction of Lider Waterfall. This research used qualitative method with quantitative and qualitative type of data. Data collection technique by observation, interviews and study of documents. The data analysis used is descriptive-qualitative data analysis to describe tourist attraction components. The results of this study indicate that the condition of the tourist attraction that is reviewed through the tourist attraction component currently Lider Waterfall has the main attractions of waterfalls, horse riding, offroad jeeps, trail and bycycle. Accessibility to the waterfall is easy to reach, the facilities around the waterfall are adequate and managed by Pokdarwis. The point is the tourist attraction component at Lider Waterfall has been very well realized. Hence, sustainable maintain must be focus because tourism is not for now but more think about the future of nature and for the next generation.

Keyword: watterfall lider, tourist attraction

  • I.    PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat potensial. Lokasinya yang berada di garis khatulistiwa dan terdiri dari ribuan pulau serta berada di kawasan ring of fire memungkinkan Indonesia memiliki banyak sekali tempat-tempat indah yang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata. Menurut UU No 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemeritah daerah. Sehingga banyak keindahan alam Indonesia yang tidak hanya menarik bagi wisatawan lokal, namun juga menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara.

Perkembangan kepariwisataan di Indonesia tidak lepas dari upaya pemerintah daerah dan praktisi pariwisata lokal dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan destinasi wisata. Salah satu kabupaten di Indonesia yang mampu memberikan kejutan karena langkah strategisnya dalam pembangunan pariwisata adalah kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Kabupaten yang sebelumnya “biasa-biasa saja” (dibanding kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Jawa Timur) tiba-tiba pertumbuhan ekonominya meningkat signifikan. Dahulu Banyuwangi lebih dikenal sebagai tempat transit wisatawan. Berbeda dengan saat ini telah memiliki banyak daya tarik wisata. Alih-alih melalui pembangunan sektor pariwisata ternyata telah memberikan bukti bahwa sektor pariwisata berkembang pesat (Mahagangga, dkk., 2019).

Potensi wisata di kabupaten Banyuwangi meliputi potensi alam, potensi budaya dan potensi buatan. Kekayaan alam yang beranekaragam, mulai dari dataran tinggi berupa daerah pegunungan, dataran rendah serta garis pantai yang membentang sepanjang 175,8 km. Tidak hanya memiliki kawah Ijen yang terkenal dengan blue fire, pantai-pantai yang eksotis, dan desa wisata yang unik dengan ciri khas suku Osing.

Kabupaten Banyuwangi juga memiliki beberapa air terjun yang indah sebagai potensi wisata alamnya, salah satunya adalah Air Terjun Lider. Air Terjun Lider terletak di hutan lindung petak 74, Blok Lider, di lereng timur Gunung Raung di kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Jambewangi, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kali Setail, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat. Tumpahan Air Terjun Lider memiliki terjunan air setinggi 60 meter dengan ketinggian 1.300 meter diatas permukaan laut dan berasal dari mata air pegunungan. Di dinding air terjun utama juga terdapat empat buah air terjun kecil yang merupakan bagian dari air terjun utama. (Idrus dkk, 2018).

Keindahan alam yang disuguhkan kawasan wisata air terjun lider ini menarik banyak wisatawan untuk menyaksikan air terjun yang terletak di Kabupaten Songgon ini, Meski tergolong baru tetapi wisata air terjun ini cukup mendapat ketertarikan di mata wisatawan.

Namun untuk membuat sebuah daya tarik wisata yang unggul, menurut, sebelum sebuah destinasi diperkenalkan dan dijual, terlebih dahulu harus mengkaji 4 aspek utama (4A) yang harus dimiliki, yaitu attractions,accessibiltiies,amenities dan

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021

ancillary, sehingga tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi daya tarik wisata Air Terjun Lider dengan menggunakan komponen daya tarik wisata (4A) (Cooper dalam I Gede Pitana sambutan di seminar Cooperation in the Development of Education and Tourism in Global Era pada 31 Mei 2012 di Surabaya).

  • II.    TINJAUAN PUSTAKA

Adapun beberapa telaah penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini yang pertama oleh Devy (2017) terkait obyek dan daya tarik wisata alam, meneliti terkait daya tarik wisata alam sama dengan tulisan ini yang mengambil tulisan terkait daya tarik wisata alam. Kemudian oleh Kanom dkk (2020) terkait lokasi penelitian yang sama yaitu di Dusun Lider, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, penelitian tersebut berlokasi sama dengan tulisan ini sehingga dapat menjadi acuan dalam tulisan ini terkait kondisi di lokasi.

Untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini menggunakan berberapa konsep diantaranya, konsep potensi wisata (Pendit, 1999) digunakan untuk menganalisis potensi wisata Air Terjun Lider, konsep daya tarik wisata dan identifikasi 4A (Cooper, 1999) .

  • III.    METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Air Terjun Lider yang terletak di hutan lindung, lereng timur Gunung Raung, Kecamatan Songon, Kabupaten Banyuwangi. Ruang lingkup penelitian digunakan untuk memperjelas arah dan batasan permasalahan. Ruang lingkup dalam tulisan ini yaitu, mengidentifikasi daya tarik wisata Air Terjun Lider dengan konsep 4A yaitu, attractions, acsessibilities, amenities dan ancilary (Cooper, dkk., 1999).

Penelitian menggunakan paradigma kualitatif dengan penggunaan metode dan teknik-teknik kualitatif (Anom, dkk., 2019). Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara observasi, wawancara dan dokumen (Cresswell, 2012). Teknik penentuan informan melalui purposive sampling (Bungin, 2007). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif (Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2012).

  • IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 4.1    Gambaran Umum Air Terjun Lider

Air Terjun Lider adalah sebuah kawasan destinasi wisata yang memiliki terjunan air setinggi 60 meter dengan ketinggian 1.300 meter diatas permukaan laut serta berasal dari mata air

pegunungan, Air terjun Lider ini terletak di desa Sumber-Arum Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi yang memiliki beberapa desa pecahan dari desa Seragi pada tahun 1995 dan pada 3 maret tahun 1997 di sahkan oleh Gubernur kepala daerah tingkat I Jawa Timur melaui surat keputusan nomor 24 tahun 1997 yaitu Desa Sumber-Arum.

Desa Sumber-Arum secara geografis terletak di dataran tinggi dan sebagian berada didataran rendah berjarak kurang lebih 8km kearah barat dari pusat kecamatan yang memiliki potensi cukup strategis dengan luas wilayah 9000,125ha yang dibagi menjadi 7 dusun, antara lain: Dusun pasar, Dusun Krajan, Dusun Sumber-Asih, Dusun Mangaran, Dusun Kampung anyar, Dusun Bejong, dan Dusun Lider selain itu juga memiliki perbatasan dengan wilayah lain sebagai berikut: sebelah timur berbatasan dengan Desa Sumber-Bulu Kecamatan Songgon, sebelah barat berbatasan dengan Desa Temu Asri Kecamatan Sempu, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Bondowoso dan sebelah selatan berbatasan dengan Desa Seragi Kecamatan Songgon.

Desa Sumber-Arum ini memiliki luas wilayah 9000,125ha yang terdiri dari tanah sawah 450 ha, tanah tegalan seluas 1.110ha, tanah pemukiman 14ha, dan tanah pekarangan seluas 5700ha. Desa Sumber-Arum Kecamatan Songgon memiliki jumlah penduduk 6867 jiwa yang terdiri dari 3701 jiwa penduduk laki-laki dan 3166 jiwa perempuan (sumberarum.desa.id, 2020)

Tampak sumber daya wisata Desa Sumber-Arum sangat menjanjikan. Beberapa sumber daya wisata sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Tetapi masih banyak belum dimanfaatkan secara maksimal. Sumber daya wisata yang berpotensi untuk pembangunan pariwisata di Desa Sumber-Arum seperti sumber daya alam dan sumber daya manusia selayaknya dapat memberikan kemakmuran kedepannya.

  • a. Sejarah Air Terjun Lider

Sejarah dari Air Terjun Lider secara pasti tidak ada yang tahu tentang tanggal, bulan, serta tahunnya, tetapi berdasarkan cerita dari tokoh masyarakat Desa Sumber Arum yang dapat dipercaya mengatakan bahwa, Air Terjun Lider merupakan air terjun paling tua yang sudah ditemukan di Desa Sumber Arum. Maka dari itu air terjun tersebut diberi nama dengan Air Terjun Lider, Air Terjun Lider ini sudah ditemukan dan dikembangkan oleh orang Belanda semenjak tahun 1890-an namun kekalahan Belanda pada saat itu mengakibatkan turunnya eksistensi Air Terjun Lider tersebut dikalangan masyarakat.

Sebutan Dusun Lider ada karena pada zaman penjajahan Belanda dahulu, dusun tersebut adalah tempat kediaman para pemimpin pasukan Belanda

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021

tinggal, jadi istilah kata “Leader” berarti pemimpin dan oleh karena itu seiring waktu berjalan masyarakat setempat menyebutnya dengan kata Lider dan kata tersebut tiba-tiba melekat pada dusun tersebut tanpa ada peresmiaan khusus. Dahulu, Air Terjun Lider ini merupakan sebuah kawasan dimana para pemimpin-pemimpin Belanda menghabiskan waktu luang mereka dengan menikmati suasana di kawasan tersebut.

  • 4.2    Penerapan Komponen 4A Di Air Terjun Lider

Desa Sumber-Arum adalah sebuah desa dikecamatan songgon yang memilki potensi wisata yang cukup banyak dikawasan Banyuwangi, Terbukti dengan dikelola secara baik dan dikembangkan secara bertahap Destinasi wisata di Desa ini. Air Terjun Lider adalah salah satu Destinasi wisata diantara empat Air terjun yang memiliki keindahan yang cukup mempesona di Desa Sumber-Arum tersebut, namun suatu destinasi wisata sangat memerlukan konsep dasar 4A untuk menjadikan suatu produk wisata unggulan selain itu untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kawasan destinasi dan mengetahui apa yang perlu dibenahi demi keberlangsungan destinasi wisata tersebut , berikut identifikasi penerapan 4A yang ditemukan di destinasi wisata Air terjun Lider, Desa Sumber-Arum Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

  • a.    Attractions (Atraksi)

Atraksi adalah produk utama dari sebuah destinasi wisata. Atraksi selalu berkaitan dengan what to see dan what to do dan atraksi menjadi suatu komponen penting karena, atraksilah yang menjadi nilai jual suatu destinasi. Air Terjun Lider merupakan suatu destinasi wisata berasis alam yang berada diantara kawasan perkebunan PT. Tirta Harapan Kebun Raya Kidul dan kawasan Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) sehingga pada umumnya tidak banyak atraksi yang bisa difasilitasi dengan baik disana, maka atraksi yang dominan adalah air terjun itu sendiri, dan suasana adventure menuju lokasi inti air terjun tersebut.

Gambar 4.1 Air Terjun Lider Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2020

Namun tidak perlu khawatir, karena masih banyak atraksi lain yang dapat wisatawan lakukan ditempat ini. Pengurus Destinasi wisata Air terjun Lider ini juga menyediakan atraksi lain seperti Horseing, trail, jeep ofroad, dan bycycle, atraksi tersebut dilakukan saat menuju area parkir Air Terjun Lider dan belum kepada lokasi inti Air Terjun Lider Tersebut. Namun untuk menikmati atraksi-atraksi tersebut wisatawan harus melakukan pemesanan dahulu kepada pihak Pengurus melalui Contact yang diberikan di Akun resmi Air Terjun Tersebut atau datang langsung ke lokasi. Atraksi tersebut tidak disediakan secara umum disana dan hanya wisatawan yang memang menginginkan saja karena mengigat Atraksi-atraksi tersebut cenderung membutuhkan banyak dana sehingga himbauan dari pengurusnya Sendiri yaitu wistawan harus memesan terlebih dahulu.

  • b.    Aksesibilities (Aksesibilitas)

Aksesibilitas adalah sarana dan infrastruktur untuk menuju destinasi wisata. Air Terjun Lider ini memiliki jarak sekitar 45 Km Dari Banyuwangi atau sekitar 1 jam 20 menit. Dan untuk menuju lokasi Air terjun Lider ini Wisatawan dapat melalui bebrapa jalur, yaitu; pertama wisatawan melewati Desa jambewangi, yang berada di kecamatan Sempu yang berjarak 5 km ke jalur utama perkebunan. Jalur kedua Wisatawan dapat melewati desa sragi kecamatan Songgon dengan jarak tempuh yang lebih jauh dari jalur pertama yaitu sekitar 8 km dari perkampungan warga sekitar untuk sampai pa da jalur utama perkebunan yang menuju kawasan Air terjun.

Sesampainya dikawasan jalur utama perkebunan, wisatawan harus melanjutkan perjalanan sekitar 3 km hingga sampai pada batas akhir perkebunan kopi dan cengkeh tersebut yang ditandai dengan area parkir dan pos lainya ditempat tersebut. Namun perlu wisatawan ketahui jalur

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021

menuju area parkir tersebut tidaklah sepenuhnya beraspal. Setengah perjalan menuju kawasan tersebut merupakan tanah sampai pada area parkirnya, belum lagi kondisi jalanan saat musim hujan, jalanan tersebut akan sangat berlumpur namun sangat menantang untuk atraksi trail atau jeep offroad. Setelah melakukan perjalanan dengan kendaraan, wisatawan dapat meninggalkan kendaraan tersebut di area parkir, dan wisatawan harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 700 m dengan melintasi jalan setapak disisi tebing jurang dan hutan serta harus melewati enam sungai ditengah hutan lindung.

Gambar 4.2 Suasana Hutan Lindung Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2020

Suasana yang ditawarkan saat melewati sungai dan hutan tersebut sangatlah indah dengan percikan sinar matahari yang menembus masuk kedalam kawasan hutan semakin menambah keindahan kawasan Air Terjun Lider. Dan untuk aksessibilitas dikawasan Air terjun Lider ini sendiri dikelompokan menjadai dua kategori :

  • 1.    Infrastruktur Umum

Infrastruktur umum adalah segala sarana dan pra sarana yang memang diperuntukan untuk kepentingan umum yang dimiliki oleh suatu destinasi wisata dan sumbernya dari Pemerintah, seperti jalan rayadan lainya, secara umum jalan menuju pintu masuk perkebunan ini sangat baik karena jalan tersebut merupakan jalanan yang sudah di aspal dan pintu masuk menuju perkebunan tersebut cukup mudah untuk ditemukan. Namun perlu wisatawan ketahui untuk mencapai lokasi ini tidak ada transportasi umum seperti, angkutan umum atau bus, wisatawan perlu menyewa kendaraan pribadi, dan disarankan kendaraan beroda dua karena akses pintu masuk ke area parkir cukup indah dan menantang, sehingga wisatawan dapat menikmatinya.

  • 2.    Infrastruktur Khusus

Infarsruktur khusus adalah segala bentuk sarana dan yang ditujukan untuk kepentingan wisatawan secara khusus agar dapat menunjang kegiatan wisata yang dialakukan.

Untuk pemenuhan infrastruktur didaerah menuju lokasi destinasi wisata tersebut cukup sulit dan dapat dikatakan kurang, karena saat memulai tracking, wisatawan berada di kawasan hutan dan Sungai yang memiliki debit arus yang cukup deras, wisatawan harus berjalan sekitar 700 m menuju Destinasi wisata ini melalui jalur hutan serta menuruni perbukitan yang cukup terjal dan licin kemudian dilanjutkan dengan jalur sungai bebatuan yang licin dengan pengamanan nya sangat kurang. Selain itu kemungkinan untuk tersesat sangatlah besar, pengurus sudah menyediakan penunjuk arah, namun penunjuk arah itu terlalu sedikit dan tidak mudah untuk dilihat oleh wisatawan yang ingin menuju Air Terjun Lider.

  • c.    Amenities (Amenitas)

Amenitas adalah segala bentuk sarana dan akomodasi berupa fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di destinasi wisata. Amenitas biasanya datang dari permintaan wisatawan yang berwisata. Lawson dan Baud-bovy dikutip dari buku “tourism and recreation handbook of planning and design (1998:24)” mengelompokan amenitas atau fasilitas pendukung dalam dua bagian yaitu :

  • a.    fasilitas dasar, yaitu kompleks rekreasi dimanapun yang memberikan pelayanan kepada wisatawan secara umum seperti akomodasi, makanan, dan minuman, hiburan bersantai, dan juga infrastruktur dasar untuk pengelolaan sebuah daya Tarik wisata.

  • b.    fasilitas khusus, yang menunjukan karakter yang alamiah sebuah daya tarik wisata.

Daya tarik wisata Air Terjun Lider telah menyediakan beberapa fasilitas untuk menunjang kebutuhan wisatawan dalam ber wisata, fasilitas dasar yang telah disediakan di wisata Air Terjun Lider ini terdapat villa dikawasan perkebunan yaitu Villa Bayukidul, letak villa ini menawarkan suasana yang tenang dan sejuk serta didukung oleh pemandangan dari luar kamar yang begitu alami dan indah untuk dinikmati, Villa ini termasuk villa sederhana dengan kamar-kamar yang masih terbatas jumlahnya yaitu hanya 4 kamar saja dan akan ada rencana kedepanya untuk menambah unit villa dikawasan itu, Villa ini juga baru saja diresmikan dan dibuka untuk umum.

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021

Gambar 4.3 Villa Puncak Bayukidul

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2020

Jarak antara villa tersebut dengan parkiran Air Terjun Lider berjarak sekitar 1,5 km. Destinasi wisata ini juga menyediakan lahan parkir yang cukup luas untuk menampung 4-5 mobil berjenis jeep dan 20 motor. Jika parkiran sudah penuh lahan pemukiman warga pun dapat digunakan sebagai tempat parkir. Selain itu kawasan ini juga menyediakan warung kecil yang menjajakan makanan berat dan ringan serta minuman, namun belum adanya restaurant umum sebab lokasi ini berbasis alam, akan sulit membangun restaurant. Ditempat ini juga sudah tersedianya toilet umum yang cukup dijaga kebersihanya, serta tidak dikenakan biaya apapun, selain itu juga kawasan Air Terjun Lider ini menyediakan mushola sederhana dengan dilengkapi beberapa kitab suci serta perangkat sholat lainya dan rest area bagi wisatawan.

Sedangkan untuk fasilitas khusus yang ada di destinasi wisata Air Terjun Lider ini sangat lah kurang, Sumber daya manusianya yang sulit membuka diri terhadap wisatawan yang menyebabkan tidak terpenuhinya fasilitas khusus seperti, tenaga guide, penjual sovenir atau lainya, sehingga kawasan destinasi wisata tersebut akan jauh lebih berkembang dan dikenal saat semua fasilitas yang dibutuhkan terpenuhi. Air Terjun Lider itu sendiri sejauh ini hanya memiliki satu orang guide profesional yang sekaligus mengurus kawasan air terjun tersebut.

Melihat amenitas dasar dan khusus di Air Terjun Lider, perlu mendapat banyak perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat untuk dapat terus dikembangkan demi terwujudnya kemajuan Destinasi wisata ini

  • d.    Ancilliary (Kelembagaan)

Ancilliary adalah istilah kelembagaan yang ada disuatu kawasan destinasi wisata, demi keberlanjutan destinasi wisata tersebut pada dasarnya, ancilliary atau kelembagaan ini fungsi nya sebagai pengatur atau pengurus di suatu destinasi wisata agar tetap dalam koridor yang telah ditetapkan dan disepakati untuk menjamin

keamanan bagi wisatawan dan wisatawan agar merasa terlindungi di daerah tersebut.

Air Terjun Lider sendiri memiliki kelembagaan yang diatur oleh Bumdes (Badan usaha milik Desa) bersama dengan destinasi wisata lainya di desa Sumber-Arum, kemudian Bumdes membentuk suatu Kelompok sadar wisata (pokdarwis) untuk secara khusus mengurus bidang pariwisata didesa Sumber-Arum, mengingat destinasi wisata di Desa Sumber-Arum sendiri cukup banyak maka kebijakan dari Pokdarwis di desa itu untuk membentuk secara khusus pengurus di masing-masing destinasi wisata berdasarkan persetujuan kepala desa, Atau disebut juga dengan itilah Pokja(Kelompok Kerja).

Selain Pokja, masyarakat setempat juga turut andil dalam Pengelolaan destinasi wisata di Desa Sumber-Arum ini, terbukti dengan adanya organisasi ditingkat RT yang turut membantu antara lain; Kelompok Pengajian, Pemuda , PGA(Pengajar ngaji), Kelompok agama lain, dan Kelompok Tani

Beberapa organisasi tersebut turut membantu dalam pengelolaan destinasi wisata di Desa Sumber-Arum termasuk Air Terjun Lider, namun untuk masyarakat yang berlokasi disekitar Air Terjun Lider cukup menutup diri, dikarenakan masyarakat disana kurang memahami pariwisata ditempat itu, selain itu pemerintah daerah juga ikut serta dalam pengembangan kawasan wisata di Desa Sumber-Arum mengingat pariwisata merupakan program unggulan di Kabupaten Banyuwangi, sehingga pemerintah daerah kerap memberi pelatihan-pelatihan khusus tentang kepariwisataan kepada masing-masing Pokdarwis di Kabupaten Banyuwangi.

Tidak hanya itu dari organisasi mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi juga turut mengambil bagian dalam pemasaran destinasi wisata di desa Sumber-Arum ini termasuk Air Terjun Lider, organisasi ini kerap kali membantu dalam bidang promosi seperti pembuatan video kreatif mengenai destinasi wisata di tempat itu.

  • V. SIMPULAN DAN SARAN

  • 5.1    Simpulan

Terdapat komponen penting yang harus dimilki suatu destinasi wisata yaitu 4a, Air terjun Lider telah memilki keempat komponen tersebut antara lain :

  • 1.    Attraction, Air terjun Lider memiliki atraksi utama yaitu air terjun tersebut dan adventure, sedangkan atraksi tambahan yaitu berkuda, jeep ofroad, trail dan bycycle yang dilakukan di perjalanan menuju kawasan parkir air terjun tersebut.

  • 2.    Aksessibilities, Air Terjun ini dapat dijangkau 45 km dari Banyuwangi dan memilki dua jalur yang bisa dilalui, untuk infrastruktur dibagi atas Infrastruktur umum dan khusus

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 1, 2021

  • 3.    Amenities, Air terjun ini memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti beberapa unit villa diperkebunan, warung, toilet umum, tempat ibadah, area parkir yang cukup, dan rest area

  • 4.    Ancillary, untuk kelembagaan Destinasi wisata ini merupakan bagian BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) yang kemudian dibentuk Pokdarwis untuk mengurus Destinasi wisata di Desa Sumber-Arum, dan pokdarwis membentuk Pokja secara khusus untuk mengurus per Destinasi wisata salah satunya Air Terjun Lider yang juga dibekali pelatihan oleh Pemerintah Daerah.

  • 5.    2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

  • 1.    Pemerintah

Penulis menyarankan agar pemerintah lebih aktif dalam mempromosikan Destnasi wisata Air Terjun Lider ini dan ikut membantu membenahi fasilitas yang masi perlu dibenahi banyak, selain itu kawasan Air Terjun Lider ini memiliki kendala dalam pengelolaan karena wilayah nya yang masi dalam tahap perundingan.     sehingga     pemerintah

diharapkan dominan dalam menyelesaikanya agar Air terjun ini dapat dikelola dengan baik.

  • 2.    Masyarakat

Penulis menyarankan agar masyarakat memberi perhatian yang lebih untuk destinasi wisata ini secara khusus masyarakat yang tinggal dekat dekan air terjun ini, serta turut menjaga kelestarian yang ada di kawasan Air Terjun Lider ini, dan lebih terbuka dengan wisatawan demi kemajuan wisata ini.

  • 3.    Pengurus

Penulis menyarankan agar pengurus destinasi Air terjun Lider lebih tegas dalam mengetahui apa yang dibutuhkan wisatawan, membantu pemerintah dalam membenahi beberapa fasilitas yang diperlukan, menjangkau masyarakat sekitar terutama masyarakat dikawasan Air terjun tersebut untuk memberi perhatian dan lebih terbuka atas pariwista yang ada di kawasan mereka tinggal.

DAFTAR PUSTAKA

Anom, I. P.,   & Mahagangga, I. G. AO

  • (2019) . Handbook Ilmu Pariwisata Karakter dan Prospek.

Baud-Bovy, and  Lawson. 1998. Tourism  and

Recreation  Handbook of  Planning  and

Design. London: Architectural Pres.

Bungin, B. (2007). Analisis Data Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Gramedia Persada

Cooper, C., & et, a. (1999). Tourism Principle and Practice (2nd ed). London: Prentice Hall.

Cresswell,   J.   W.   2012.   Research   Design

Pendekatan  Kualitatif,  Kuantitatif  dan

Mixed Cetakan ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Devy, H.A. 2017. Pengembangan Obyek Dan Daya Tarik Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar. Surakarta. Universitas Sebelas Maret.

Idrus, I.K., dkk. 2018. Kinerja Pemerintah Dalam Meningkatkan Kualitas Pembangunan Pariwisata Di Kota Banyuwangi. Jurnal of Goverment – JOG (Kajian Manajemen Pemerintah & Otonomi Daerah) Volume 3 Nomor 2. Jakarta. Universitas 17 Agustus 1945.

Kanom, dkk. 2020. Sosialisasi Penerapan Sapta Pesona    Dalam    Perencanaan    Dan

Pengembangan    Destinasi    Pariwisata

Berkelanjutan Di Lider Desa Sumberarum Kecamatan      Songgon      Kabupaten

Banyuwangi. Jurnal Pengabdian Masyarakat Volume 2 Nomor 1 halaman 24-32. Politeknik Negeri Banyuwangi.

Mahagangga, I., Oka, G. A., & Suryawan, I. B. Anom, I Putu dan Kusuma Negara, I Made. 2019. Evolusi    Pariwisata    Di    Indonesia,

Turismemorfosis di Kabupaten Badung, kabupaten Banyuwangi dan kabupaten Luwu Timur. Denpasar: Cakra Media Utama.

Pendit, Nyoman, 1999. Ilmu Pariwisata. Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan,(www.kemenparekraf.go.i d.sumberarum.desa.id  (Diakses pada 5

Nopember 2020 pukul 15.30 WITA)

147