PERENCANAAN FASILITAS PARIWISATA (TOURISM AMENITIES) PANTAI PANDAWA DESA KUTUH KUTA SELATAN BADUNG
on
Jurnal Destinasi Pariwisata
Vol. 2 No. 1, 2014
ISSN: 2338-8811
PERENCANAAN FASILITAS PARIWISATA (TOURISM AMENITIES) PANTAI PANDAWA DESA KUTUH KUTA SELATAN BADUNG
Putu Shintani Utari dan I Made Adi Kampana Email : sinta_utari@ymail.com
Program Studi Destinasi Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Bali
ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate and identify the potential in Pandawa Beach , South Kuta Kutuh village and is able to determine and analyze the planning of tourism facilities (tourism amenities) at Pandawa Beach Village Kutuh South Kuta . The method used in this study is the type of data , qualitative and quantitative , primary and secondary data sources , data collection technique that uses observation , interviews , questionnaires and literature study . For the determination of informants technique using purposive sampling and accidental sampling . And analysis of data using qualitative and descriptive data analysis using quantitative descriptive analysis of the percentage .
The results of the study discusses the potential of the Pandawas beach area is divided into components , namely tourism " 4 A " as the potential that must exist in a Travel Attractions covering of Attraction , Amenities, Accessibility , and Ancilary Service. As for planning Everyday is determined based on the results of the questionnaire using descriptive analysis percentages , based on motivation , activity , potency , access , facilities and cleanliness , number of restaurants, the addition of facilities , accommodations , and facilities that need to be added . From questionnaire , it can be determined planning in the form of a picture or sketch plan Pandawas beach amenities.
Keywords : Potential and Tourism Amenities Planning at Pandawa Beach
PENDAHULUAN
Salah satu tempat tujuan wisata yang diminati dan masih tergolong baru yaitu Pantai Pandawa terletak di Desa Kutuh Kuta Selatan Badung yang mulai dikunjungi oleh wisatawan pada tahun 2007. Pada 27 Desember 2012 Pantai Pandawa resmi dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Badung. Pada bulan Januari 2013 Pantai Pandawa mulai memberikan pengenalan-pengenalan objek. Semula Pantai Pandawa dikenal sebagai Secret Beach, karena lokasinya tersembunyi di
balik deretan perbukitan batu yang hanya ditumbuhi semak-belukar. Secret Beach, menurut beberapa warga Desa Kutuh, sudah lama dikenal. Sayang akses yang cukup sulit menuju lokasi, membuat pantai ini sepi pengunjung. Meskipun ada, itu pun kebanyakan para peselancar asing dan domestik yang berkunjung. Pemerintah Kabupaten Badung sudah menyadari potensi yang ada di Pantai Pandawa, dan saat ini akses menuju pantai ini sudah mudah dijangkau oleh wisatawan. Namun masih banyak hal
yang belum tersedia seperti fasilitas (amenities), perlu direncanakan dalam perkembangan Daya Tarik Wisata di Pantai Pandawa khususnya perencanaan amenities, fasilitas yang akan memenuhi semua kebutuhan wisatawan di Pantai Pandawa agar lebih banyak menarik kunjungan wisatawan.
Rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah mengenai apa saja potensi wisata di Pantai Pandawa, Desa Kutuh Kuta Selatan dan bagaimana perencanaan fasilitas pariwisata (tourism amenities) di Pantai Pandawa Desa Kutuh Kuta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi potensi yang ada di Pantai Pandawa, Desa Kutuh Kuta Selatan dan mampu menentukan dan menganalisis perencanaan fasilitas pariwisata (tourism amenities) di Pantai Pandawa Desa Kutuh Kuta Selatan.
KEPUSTAKAAN
-
1. POTENSI. Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to patent yang berarti keras, kuat. Dalam pemahaman lain, kata potensi mengandung arti
kekuatan, kemampuan, daya,baik yang belum maupun yang sudah terwujud, tetapi belum optimal. Pengertian potensi wisata menurut Mariotti dalam Yoeti, 1983 (dalam Gede Bayu Tresna Suteja, 2012) adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Sukardi, 1998 (Pengetahuan Kepariwisataan) juga
mengungkapkan pengertian yang sama mengenai potensi wisata, sebagai segala yang dimiliki oleh suatu daya tarik wisata dan berguna untuk mengembangkan industri pariwisata di daerah tersebut.
-
2. PERENCANAAN PARIWISATA. Menurut Gunn (1988), perencanaan merupakan prediksi atau ramalan berdasarkan sistematis dan logis. Perencanaan pariwisata (tourism planning) dibedakan menjadi dua yaitu perencanaan nasional (national planning) yang meliputi perencanaan fisik seperti
mengidentifikasi dan mendesain daya tarik wisata yang besar, daerah-daerah pengembangan pariwisata dan jalur transportasi, dan perencanaan lokal (local planning) yang meliputi daerah provinsi dan kabupaten atau kota yang sifatnya meneruskan dan merealisasikan perencanaan di tingkat nasional seperti membuat dan menerapkan kebijakan zona termasuk perencanaan tempat dan desain bangunan dan lanskap (landscapes), menurut Gee dan Fayos Sola, 1999 (dalam I Made Budiasa, 2009).
Sedangkan perencanaan menurut R.W.Butler (1980) terdapat tujuh tahapan dalam suatu proses perencanaan yang dikenal dengan destination area lifecycle atau siklus hidup area wisata yang terdiri dari; (a) exploration yaitu suatu tempat sebagai potensi wisata baru ditemukan baik oleh wisatawan, pelaku pariwisata, maupun pemerintah, (b) involvement yaitu peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mengakibatkan
sebagian masyarakat local mulai menyediakan berbagai fasilitas yang memang khusus diperuntukkan bagi wisatawan, (c) development yaitu investasi mulai masuk serta mulai munculnya pasar wisata secara sistematis, (d) consolidation yaitu peristiwa sudah dominan dalam struktur ekonomi daerah dan dominasi ekonomi dipegang oleh jaringan internasional atau major chains and fanchise dimana jumlah kunjungan wisatawan masih naik tetapi pada tingkat yang lebih rendah, (e) stagnation yaitu kapasitas berbagai faktor sudah terlampaui di atas daya dukung sehingga menimbulkan masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan, (f) decline yaitu penurunan, wisatawan sudah mulai meninggalkan destinasi yang lama, dan mulai beralih ke destinasi yang baru, (g) rejuvenation yaitu peremajaan. Pada tahapan ini, perubahan secara dramatis bisa terjadi sebagai hasil dari berbagai usaha dari berbagai pihak menuju
perbaikan atau peremajaan yang bisa terjadi karena adanya inovasi dalam pengembangan produk baru dan menggali atau memanfaatkan sumber daya alam dan budaya yang sebelumnya belum dimanfaatkan.
-
3. PERENCANAAN AMENITIES. Menurut Sukarsa, 1999 ( Dalam I Made Trisna Semara, 2013) Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematik kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan fasilitas (amenities) adalah sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan wisatawan, seperti, penginapan, rumah makan, restaurant, tempat parkir dan lain-lain Yoeti, 1997 (Dalam I Ketut Suwena dan I Gst Ngr Widiatmaja, 2010). Jadi dapat disimpulkan perencanaan fasilitas (amenities) adalah sebuah proses secara sistematis yang berupa kegiatan-kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan wisatawan, selama berada di sebuah tempat wisata.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Pantai Pandawa Kabupaten Badung, Desa Kutuh, Kuta Selatan. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi wisata yang ada di Pantai Pandawa yang meliputi ”4A” yaitu Attraction, Amenities, Aksesibility, dan Ancillary Service. Dan Perencanaan Amenities yaitu akan diuraikan hasil dari kuesioner yang disebar kepada wisatawan, sebanyak 50 responden sebagai acuan untuk mendapatkan informasi dalam menentukan perencanaan amenities sehingga dapat diketahui sarana dan prasarana apa yang dibutuhkan oleh wisatawan. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif, sedangkan sumber data yaitu data primer dan sekunder. Data yang dikumpulkan dengan cara melalui observasi, wawancara, kuesioner, dan studi kepustakaan. Untuk menentukan informan yaitu menggunakan teknik purposive sampling yaitu informal kunci I Wayan Letra sebagai Kepala Penataan Kawasan Pantai Pandawa. Sedangkan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling yaitu kepada wisatawan yang
berkunjung ke Pantai Pandawa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif persentase dari Sudijono (2000).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
POTENSI PANTAI PANDAWA
Potensi-potensi yang dimiliki oleh Pantai Pandawa sebagai Daya Tarik Wisata. Daerah Tujuan Wisata harus didukung oleh empat komponen utama yaitu “4A” sebagai berikut:
-
1. Atraction yang terdiri dari Daya Tarik Wisata Alam (Natural Tourist Attractions) yaitu segala bentuk daya tarik yang dimilki oleh alam di Pantai Pandawa yang meliputi Pantai yang masih asli, pasir putih, tebing-tebing sebelum memasuki area Pantai Pandawa, rumput laut dan batu karang. Daya Tarik Wisata Buatan Manusia (Man- Made Tourist Attractions) yaitu potensi yang sengaja dibuat untuk wisatawan sebagai atraksi wisata di Pantai Pandawa meliputi Atraksi air dan Atraksi wisata
yang dijadikan paket wisata agrowisata ini berdasarkan potensi alam yang dimiliki oleh Pantai Pandawa, yang meliputi: Seaweeds Cultivation Technique yaitu teknik budi daya dan pengolahan rumput laut, Coral Conservation Technique, yaitu teknik konservasi terumbu karang dengan mengajak wisatawan untuk menanam terumbu karang, Seaweed Processing Tehcnique, yaitu teknik pembuatan rumput laut sebagai seaweed product, dan Easy Package yang terdiri dari snorkeling Rp. 105.000, Diving Rp. 560.000, Coral fishing Rp. 140.000.
-
2. Amenities adalah segala macam prasarana dan sarana yang diperlukan oleh wisatawan selama berada di Daerah Tujuan Wisata. Sarana dan Prasarana yang ada di Pantai Pandawa, yang meliputi : Restaurant, Warung atau kios-kios kecil, Tempat Spa, Sunbed dan Toilet.
-
3. Aksesibility yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan tingkat kemudahan
seorang wisatawan mencapai suatu objek wisata baik secara jarak geografis atau kecepatan teknis, serta tersedianya saran transportasi ke tempat tujuan tersebut ( Yoeti, 1997). Akses di Pantai Pandawa yaitu berupa jalan yang membelah tebing-tebing, sehingga memudahkan wisatawan untuk menuju ke Pantai Pandawa, dengan kendaraan apapun yang bisa mencapai Pantai Pandawa baik itu, sepeda motor, mobil, serta bus-bus besar.
-
4. Ancillary Service adalah pelayanan tambahan atau sering juga disebut pelengkap yang harus disediakan oleh pemerintah daerah dari suatu daerah tujuan wisata, baik untuk wisatawan maupun
untuk pelaku pariwisata. Di Pantai Pandawa pelayanan tambahan yang meliputi : Wantilan, Gasebo, Penyewaan Pelampung dan Kano.
PERENCANAAN FASILITAS PARIWISATA (TOURISM AMENITIES) DI PANTAI PANDAWA
Perencanaan fasilitas pariwisata (tourism amenities) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penataan dan perencanaan fasilitas di Pantai Pandawa dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, berdasarkan hasil kuesioner yang diolah untuk membangun fasilitas demi memenuhi kebutuhan wisatawan saat berkunjung ke Pantai Pandawa, yang dapat dilihat pada table 1.1 sebagai berikut :
Tabel 1.1
Hasil Kuesioner dari wisatawan di Pantai Pandawa Sumber: Hasil Kuesioner 10 Mei 2013
JENIS PERTANYAAN |
RINCIAN |
PERSENTASE |
1. Motivasi Wisatawan |
a. Mengisi waktu luang |
30% |
b. Holiday |
58% | |
c. Bekerja |
10% | |
d. Lain-lain |
2% | |
2. Aktifitas Wisatawan |
a. Surfing |
12% |
b. Berenang |
52% | |
c. Melihat sunset |
26% | |
d. Lainnya |
10% | |
3. Potensi Pantai Pandawa |
a. Kurang |
6% |
menurut wisatawan |
b. Bagus |
64% |
c. Sangat Bagus |
30% | |
4. Akses Pantai Pandawa |
a. Sudah |
30% |
menurut wisatawan |
b. Belum |
70% |
5. Fasilitas dan Kebersihan |
a. Sudah |
24% |
b. Cukup |
46% | |
c. Belum |
30% | |
6. Fasilitas Tambahan |
a. Toilet |
50% |
b. Restaurant |
0% | |
c. Penginapan |
6% | |
d. Artshop |
42% | |
e. Lainnya |
2% |
Setelah diteliti dengan menyebarkan kuesioner kepada wisatawan , dari hasil persentase table diatas mengenai, motivasi, aktifitas, potensi, akses, fasilitas dan kebersihan, dan penambahan fasilitas yang dibutuhkan wisatawan dapat direncanakan, sebagai berikut
-
1. Akses, karena akses yang belum memadai sekitar 70%
karena belum tersedianya penerangan menuju Pantai Pandawa, sketsa diatas
menunjukkan akan
dibangunnya penerangan sepanjang jalan area Pantai Pandawa sampai pada area Pantai.
-
2. Fasilititas, yaitu:
a.
Penginapan karena d. Toilet, kebutuhan berdasarkan hasil wisatawan akan toilet kuesioner 6% sangat besar yaitu 50%, menginginkan maka akan dibangun pembaangunan beberapa toilet baru, penginapan yang tentunya sebelumnya toilet di Pantai menyesuaikan dengan Pandawa saat ini hanya keadaan kawasan Pantai berada di sebelah kanan Pandawa. wantilan, maka dibangun
b.
Kios-Kios, ini berupa beberapa toilet yaitu Artshop karena kebutuhan dibelakang kios-kios dan wisatawan akan artshop Kantor Penataan Kawasan sangat tinggi yaitu 42% Pantai Pandawa, toilet ini tidak hanya itu kios-kios untuk para pedagang, dan ini juga berupa warung- Pegawai-pegawai di warung yang menjual Kantor Penataan Kawasan makanan dan minuman. Pantai Pandawa. Toilet
c.
Kantor Penataan Kawasan juga dibangun di dekat
Pantai Pandawa, area parkir, dan dipinggir-
sebelumnya Kantor pinggir pantai, sehinnga
Penataan Kawasan Pantai total pembangunan toilet
Pandawa menjadi satu adalah 5 unit.
bangunan dengan e. Restaurant/ rumah makan,
wantilan, dan di sketsa di saat ini restaurant di Pantai
atas Kantor Penataan Pandawa baaru ada satu,
Kawasan Pantai Pandawa dan sisanya adalah kios-
akan dipindah dan kios kecil. Untuk
dibangun di tanah kosong restaurant menurut
belakang kios-kios. wisatawan belum memadai
yaitu sebanyak 66%,
sehingga akan dibangun beberapa restaurant dipinggir pantai, dengan harga yang terjangkau.
-
f. Gasebo, saat ini di Pantai Pandawa hanya berada di ujung-ujung Barat dan Timur dan itupun sangat jauh dijangkau oleh wisatawan, maka akan ditambahkan lagi gazebo ketika memasuki area pesisir pantai.
-
g. Voli air dan Voli Pantai, saat ini masih dalam proses pembangunan, atraksi ini akan dibangun oleh I Wayan Letra yaitu Kepala Penataan Kawasan Pantai Pandawa untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, dan
berdasarkan hasil
kuesioner aktifitas
wisatawan sebagian besar adalah berenang yaitu 52% maka akan dibangun di dekat area berenang dengan hanya membayar Rp. 10.000/orang.
-
h. Tempat peristirahatan nelayan rumput laut, saat ini berada pada di pesisir pantai, belakang kios-kios, sehingga pemandangan ini kurang menarik dilihat oleh wisatawan, untuk itu direncanakan peristirahatan nelayanan rumput laut dibuatkan suatu area khusus di belakang tempat
pembuatan hasil rumput laut.
-
i. Tempat Spa, saat ini berada di wantilan, dan masih sangat terbatas, untuk itu dibutkan khusus
tempat spa didepan area tempat wisatawan berjemur, sehingga wisatawan yang melakukan spa bisa juga sambil melihat
pemandangan laut.
-
j. Tourist information, di Pantai Pandawa belum ada, karena tourist information ini sangat penting keberadaannya
dalam suatu kawasan sebagai pusat informasi, maka tourist information ini akan dibangun di sebelah wantilan, yang terdapat titik bulat pada sketsa, begitu memasuki area pantai.
PENUTUP
Potensi yang dapat diuraikan meliputi “4A” yaitu Attraction, yang terdiri dari Daya Tarik Wisata Alam (Natural Tourist Attractions) dan Daya Tarik Wisata Buatan Manusia (ManMade Tourist Attractions), Amenities (Fasilitas) sarana dan prasarana yang ada di Pantai Pandawa, yaitu Restaurant, warung atau kios-kios kecil, tempat spa, sunbed, dan toilet, Aksesibilitas yaitu akses di Pantai Pandawa yaitu berupa jalan, dengan kendaraan baik itu, sepeda motor, mobil, serta bus-bus besar, Ancillary Service yaitu pelayanan tambahan yang ada di Pantai Padawa yaitu wantilan, gasebo dan penyewaan pelampung dan kano Perencanaan Amenities yang dapat ditentukan adalah berdasarkan hasil kuesioner yang disebar kepada wisatawan yang berkunjung ke
Pantai Pandawa yang digambarkan atau diuraikan dalam sketsa Perencanaan fasilitas pariwisata (amenities tourism) di Pantai Pandawa Desa Kutuh Kuta Selatan Badung.
DAFTAR PUSTAKA
Aswar.S,1999.”Metode Penelitian”.
Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Gede Bayu Kresna Suteja, 2012. “ Perencanaan Paket Wisata Spiritual Di Kabupaten Bangli”. Denpasar.
Gunn, Clare A. 1988. “Tourism
Planning”. Taylor & Francis Publishing
I Ketut Suwena dan I Gst Ngr Widiatmaja. 2010.”Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata”. Universitas Udayana. Denpasar
I Made Budiasa.2009.”Analisis Perencanaan strategis Daya Tarik Wisata Bali Orchid Garden”.Program Pascasarjana Universitas Udayana.Denpasar
I Made Trisna Semara.2013.“Strategi Perencanaan Pembangunan Pariwisata Kertagosa di Semarapura, Klungkung”.Program Pascasarjana Universitas
Udayana.Denapasar
I Putu Anom.2005.”Perencanaan Kawasan Bendungan Telaga Tunjung Sebagai Objek Daya Tarik Wisata di Kabupaten Tabanan”.Program Pascasarjana Universiatas Udayana.Denpasar
Pendit, Nyoman S.1967.”Pengantar Ilmu Pariwisata”.Jakarta:Pradnya Paramita. Rich Harrill.2004. “Residents Attitudes Toward Tourism Development: A Literature Review with Implications for Tourism Planning”.Journal of Planning Literature |
R.W.Butler.1980. “The Concept Of a Tourist Area Cycle Of Evolution: Implications For Management Of Resources”. University of Western Ontario Sukardi.1998.”Pengetahuan Kepariwisataan”.Bandung Yoeti.1997. “Pengantar Ilmu Kepariwisataan”. Bandung:Angkasa Pura |
67
Discussion and feedback