Jurnal Destinasi Pariwisata                                             p-issn: 2338-8811, e-issn: 2548-8937

Vol. 11 No 1, 2023

Motivasi Wisatawan Millenial Memilih Kuliner Lokal Sebagai Daya Tarik Wisata Di Ubud Kabupaten Gianyar Bali

Ni Made Ariani a,1 Ida Bagus Dwi Setiawana,2

  • 1[email protected] 2 [email protected]

  • a Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Perhotelan, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia

Abstract

Ubud as the center of tourism activities in Gianyar district, you can easily find various types of tourist attractions and tourism supporting facilities. one of them is a restaurant. Ubud was named one of the best cities in Asia by Conde Nast Traveler in 2013, at that time Ubud achieved the highest score based on indicators of atmosphere, art and culture, lodging, restaurants, sites, people's friendliness, and shopping facilities. One of the components that support Ubud in winning the award is the restaurant criteria. Based on the study above, the authors are interested in studying the motivation and determinants of millennial tourist motivation for local culinary tours in Ubud. Data collection used a questionnaire with a scale of 5. The number of samples was determined by quota sampling with predetermined respondents being searched accidently. Data analysis technique using confirmatory factor analysis.

Based on the results of the study it was concluded that the motivation of millennial tourists in choosing local culinary as an attraction in Ubud is mostly driven by emotional motivation where purchases made by consumers are based on feelings and pleasures that can be captured by the five senses, and if this is done it will increase status their social. This is reflected in the answers of respondents who feel proud when they enjoy the culinary dishes offered in Ubud and feel happy with these culinary dishes. The motivating factors that determine millennial in choosing local culinary as a tourist attraction in Ubud, Gianyar Regency are factor 1 is the convenience and practicality factor, factor 2 is service, factor 3 is product and factor 4 is location and price. The four factors that determine millennial motivation in choosing local culinary offerings in Ubud, Gianyar Regency, have an influence of 65.64%.

Keywords: Local Culinary, Motivation, Restaurants, Culinary Tourism, Millennial Travelers.

  • I.    PENDAHULUAN

Kabupaten Gianyar khususnya Ubud sebagai salah destinasi yang terkenal dengan wisata dengan seninya. “Wisata kuliner merupakan perpaduan antara menikmati suatu makanan sambil menikmati suasana jalan-jalan, bersantai atau sedang berlibur, sehingga memanfaatkan waktu untuk datang ke tempat yang menyediakan kuliner” (Pendit, 2002).

Kecamatan Ubud merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Gianyar. Kecamatan Ubud terdiri dari 8 kelurahan atau desa yaitu, Kelurahan/desa Ubud, Mas, Kedewatan, Peliatan, Sayan, Singakerta, Lotunduh dan Petulu. Kawasan wisata Ubud sekarang ini menjadikan ubud sebagai sentral wisata kuliner. Seiring dengan perkembangan wisata di kawasan Ubud. Kuliner Ubud diakui sebagai daya tarik wisata sehingga sering disebut wisata gastronomi, bahkan menjadi salah satu primary attraction, yang menjadi alasan utama wisatawan datang ke Ubud (Pitanatri dan Putra, 2016:33).

Ubud sebagai sentral kegiatan pariwisata di kabupaten Gianyar, dapat dengan mudah ditemukan berbagai jenis atraksi wisata maupun fasilitas-fasilitas pendukung pariwisata. salah

satunya adalah restaurant. Restaurant dapat dengan mudah ditemukan di sepanjang jalan di daerah Ubud dengan keunikan dari masing-masing restaurant. Ubud dinobatkan sebagai salah satu kota terbaik di Asia oleh Conde Nast Traveller di tahun 2013, pada saat itu Ubud meraih skor tertinggi berdasarkan indikator atmosfer, seni dan budaya, penginapan, restaurant, situs, keramahan penduduk, dan fasilitas belanja.

Salah satu komponen yang mendukung Ubud sebagai meraih penghargaan tersebut adalah kriteria restaurant. Hal ini dikarenakan kuliner di Ubud merupakan makanan khas yang memiliki cita rasa, pemilihan bumbu, pengetahuan tentang cara memasak melalui program cooking class, fungsi makanan, cara makan, gaya hidup, tradisi, dan kebudayaan bagi wisatawan untuk mendapatkan pengalaman menikmati makanan lokal (Pitanatri dan Putra, 2016). Sebagai tujuan wisata gastronomi di Ubud menarik wisatawan untuk berkunjung ke Ubud. Berikut ini data kunjungan wisatawan ke Ubud dari tahun 2012-2017 dapat dilihat pada Tabel 1. berikut :

Vol. 11 No 1, 2023

Tabel 1. Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Domestik ke Kecamatan Ubud Tahun 2012-2017

Tahu n

Wisatawan Mancanega ra (orang)

Wisatawa n Domestik

(orang)

Jumlah Wisatawa n

(orang)

Pertumbuh an (%)

2012

122.925

32.128

225.053

-

2013

153.494

37.531

191.025

-15,12

2014

158.330

33.885

192.215

0,62

2015

171.103

42.809

213.912

11,29

2016

165.763

33.769

199.532

-6,72

2017

840.558

32.545

873.103

337,58

Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, 2020

Berdasarkan Tabel 1. jumlah kunjungan wisatawan ke Ubud secara umum berfluktuatif dalam kurun waktu 6 tahun terakhir. walaupun jumlah kunjungan berfluktuasi Ubud tetap menjadi daerah tujuan wisata. Berkembangnya wisata di Ubud tidak lepas karena wisata Ubud sudah terkenal sejak lama. Ditetapnya Ubud sebagai destinasi gastronomi oleh UNWTO telah menjadikan Ubud sebagai wisata kuliner bagi kaum milineal karena kaum milineal mencari informasi terkait destinasi yang dituju memanfaatkan kemajuan teknologi yang menjadi ciri dari generasi milenial. Berikut kuliner lokal yang ditawarkan Ubud seperti pada Tabel 2 berikut :

Tabel 2. Kuliner Lokal di Ubud

No Kuliner Lokal

  • 1    Warung Babi Guling Bu Oka

  • 2    Ayam Betutu Pak Sanur

  • 3    Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku

  • 4    Bebek Betutu Pak Rampim

  • 5    Warung Bu Rus

  • 6    Warung Rama

  • 7    Kopi Desa Ubud

  • 8    Kedaton

  • 9    Warung Sate Kakul

  • 10   Kuliner Pasar Ubud

Sumber : netnografi,2020

Berdasarkan pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa kuliner lokal yang ditawarkan oleh Ubud bervariasi. Adapun jenis hidangan yang ditawarkan

mulai dari hidangan babi, ayam, bebek, kakul, kopi dan hidangan jajan tradisional. Berdasarkan hal tersebut perlu dikaji karakteristik wisatawan millenial dan motivasinya berwisata kuliner lokal di Ubud serta faktor motivasi manakah yang mendorong wisatawan millennial memilih kuliner lokal sebagai daya tarik wisata di Ubud .

  • II.    METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian yang digunakan adalah penggabungan antara kuantitatif serta kualitatif. Penelitian ini berfokus pada pendekatan observasi, pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara dan pennyebaran kuisioner.

Pada penelitian ini juga memakai pendekatan deskriptif analisis dengan titik perhatianpada penelitian  perilaku wisatawan yang dalam

konteks pariwisata sebagai daya tarik pariwisata yang dilihat dari M otiva s i m i l en i al d al am memilih kuliner lokal di Ubud. P enelitian ini jenis dan sumber data diperoleh secara langsung  dari lokasi  penelitian yang

menjadi subjek  penelitian.  Data-data  yang

diperoleh  akan sangat membantu dalam

memecahkan permasalahan yang di teliti sehingga akan didapatkan informasi penelitian yang lebih akurat di dalam penulisannya. Bila dilihat dari teknik   pengumpulan   data,   maka   teknik

pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya (Sugiyono, 2006: 62-63).

Penentuan informan dilakukan dengan metode   purpose   sampling,   adalah   teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dan dipandang mempunyai pengetahuan dan kemampuan dengan permasalahan, serta dengan kriteria tertentu yang telah diterapkan berdasarkan tujuan penelitian (Sugiyono, 2004). Analisis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, ini diartikan sebagai metode dengan memberikan ulasan atau interpretasi terhadap data dan informasi yang diperoleh, sehingga menjadi lebih bermakna, meskipun demikian penelitian ini juga didukung dengan data kuantitatif dengan nilai kuisioner yang diperoleh dengan skala likert.

  • III.    HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah responden yang melakukan kuliner lokal di daerah Ubud Kabupaten Gianyar Bali yang berjumlah 40 responden. Karakteristik responden dilihat dari dua aspek yaitu

Jurnal Destinasi Pariwisata 8937

p-ISSN: 2338-8811,

e-ISSN: 2548-

Vol. 11 No 1, 2023

berdasarkan pada pribadi wisatawan (Tourist Descriptor) seperti: Usia; Jenis kelamin; Tingkat

Status

pendidikan; Pekerjaan; Statu;

Daerah

asal serta

1

Belum Menikah

30

75

jumlah pendapatan.  Karaktersitik responden

berdasakan pada perjalanan wisatawan (Trip

2

Menikah

10

25

Descriptor) meliputi : Tujuan perjalanan; Lama perjalanan; Sumber informasi dan besarnya pengeluaran terkait dengan kuliner yang dilakukan. Hasil dari karakteristik responden yang melakukan kuliner lokal di Ubud Kabupaten

Jumlah

40

100

Daerah Asal

1

Jawa

15

38

Gianyar Bali dapat tersaji seperti pada Tabel 3.

2

Bali

25

62

Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tourist Descriptor dan Trip Descriptor

Jumlah

40

100

Pendapatan

No.          Kriteria

Jumlah

Persentase

Responden   (%)

(Orang)

1

< Rp. 100.000

0

0

2

Rp.  100.000  -

1.000.000

Rp.

25

62

A.  TOURIST DESCRIPTOR

Usia

3

Rp.   1.000.000

10.000.000

-Rp.

15

38

1            < 20

2

5

4

> Rp. 10.000.000

0

0

2             20 - 25

10

25

Jumlah

40

100

3             26 - 30

10

25

B.  TRIP DESCRIPTOR

4            31 - 40

16

40

Tujuan Perjalanan

5            > 40

2

5

1

Rekreasi

20

50

Jumlah

40

100

2

Mengunjungi Teman

15

38

Jenis Kelamin

3

Bisnis

5

12

1             Laki-Laki

17

43

Jumlah

40

100

2          Perempuan

23

57

Lama Perjalanan

Jumlah

40

100

1

1-2 hari

35

88

Tingkat Pendidikan

2

3-7 hari

5

12

1         SMA/SMK

12

30

3

Lebih dari 7 hari

0

0

2           Diploma

15

38

Jumlah

40

100

3             Sarjana

13

32

Sumber Informasi

4            Magister

0

0

1

Teman

13

32

Jumlah

40

100

2

Sosial Media

25

62

Pekerjaan

3

Majalah

1

3

1            Pelajar/Mahasiswa

25

61

4

Brosur

1

3

2            Pegawai Negeri

5

13

Jumlah

40

100

3           Karyawan

5

13

Jenis Transportasi

4           Wirausaha

5

13

1

Sepeda Motor

25

62

Jumlah

40

100

2

Mobil

15

38

Vol. 11 No 1, 2023

3

Transportasi Umum

0

0

Jumlah

40

100

Besarnnya Pengeluaran

1

< Rp. 100.000

19

48

2

Rp.  100.000  -

500.000

Rp.

20

50

3

Rp.  500.000  -

1.000.000

Rp.

1

2

4

> Rp. 1.000.000

0

0

Jumlah

40

100


Sumber : Hasil Pengolahan Data,Tahun 2021

Berdasarkan pada Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa wisatawan yang melakukan kuliner lokal sebagai daya tarik wisata di Ubud Kabupaten Gianyar Bali, jika dilihat dari karakteristik responden berdasarkan tourist descriptor dapat disimpulkan bahwa wisatawan milineal karena untuk usia di dominasi oleh usia 21 sampai dengan 40 tahun dimana untuk usia ini digolongkan sebagai milinial karena merupakan kelahiran ditahun 1980 -2000.

Jenis kelamin di dominasi perempuan, hal ini cendrung perempuan yang melakukan wisata kuliner. Tingkat pendidikan didominasi oleh mereka dengan pendidikan diploma sebesar 38% dengan pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa dan status mereka sebagian besar belum menikah mayoritas berasal dari Bali dengan tingkat pendapatan yang dimiliki berkisar Rp. 100.000 sampai dengan Rp. 1.000.000,-.


aksesbilitas jalan menuju lokasi wisata kuliner ini dijangkau. Rata-rata anggaran pengeluaran di dalam melakukan wisata kuliner di Ubud berkisar antara Rp. 100.000 sampai dengan Rp. 500.000. hal ini karena kuliner lokal yang ditawarkan di Ubud memiliki bahan dasar yang tidak terlalu mahal sehingga masih dapat dijangkau oleh kaum milinial.

Motivasi Milenial dalam Memilih Kuliner Lokal sebagai Daya Tarik Wisata di Ubud Kabupaten Gianyar Bali

motivasi muncul karena kebutuhan yang dirasakan dan ingin dipenuhi oleh konsumen. Motivasi pembelian adalah pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelian”. Motivasi pembelian terbagi menjadi dua yaitu motivasi rasional dan emosional.

Motivasi Rasional, adalah pembelian yang didasarkan pada kenyataan yang ditunjukkan oleh produk kepada konsumen, misalnya harga produk, kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan.

Motivasi Emosional, adalah pembelian yang dilakukan oleh konsumen yang didasari atas perasaan dan kesenangan yang dapat ditangkap oleh panca indera, contohnya adalah dengan membeli dan memiliki sebuah produk dapat meningkatkan status sosial. Motivasi emosional adalah motivasi pembelian yang berkaitan dengan perasaan atau emosi individu, seperti pengungkapan rasa cinta, kebanggaan, kenyamanan, kesehatan, keamanan, dan kepraktisan.


Berdasarkan karakteristik trip description dapat disimpulkan bahwa wisatawan milenial yang melakukan kuliner lokal sebagai daya tarik wisata di Ubud Kabupaten Gianyar Bali, jika dilihat dari aspek tujuan melakukan perjalanan adalah mayoritas untuk rekreasi dengan sumber informasi berasal dari media sosial, hal ini dikarenakan kaum milenial merupakan kaum yang dekat dengan penggunaan informasi teknologi salah satunya dengan memanfaatkan gadget yang dimiliki.

Lama poerjalanan yang dilakukan berkisar antara 1 samapai 2 hari, hal ini dikarenakan sebagian besar responden berasal dari Bali sehingga tidak memerlukan waktu yang panjang untuk melakukan wisata kuliner di Ubud dan sebagian besar kaum milenial melakukan perjalanan wisata menggunakan mode transportasi berupa sepeda motor. Hal ini dikarena


Berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada responden hasil kuisioner dapat dilihat pada Tabel 4. berikut.


Tabel 4 Motivasi Responden terhadap Kuliner Lokal di Ubud Kabupaten Gianyar No.        Pernyataan                     Persepsi                    Total      Rata-     Arti

Skor      Rata

STS/     TS/     N/3     S/4     SS

  • 1        2                           /5

  • A.     Motivasi Rasional

I        Produk

  • 1          Jenis hidangan      0        0        5        25       10      165       4,13        Setu

yang disajikan                                                                              ju

memiliki kombinasi warna yang menarik


2       Tampilan dari      0       0       2       20      18     176      4,40       Sang

hidangan                                                                             at

menarik                                                                              setuj

u

3       Hidangan yang      0       0       5       20      15     170      4,25       Sang

disajikan                                                                                      at


Vol. 11 No 1, 2023

setuj u


21


memiliki porsi yang sesuai dengan jenis hidangannya

4

Hidangan  yang

disajikan memiliki bentuk dan garnish yang menarik

0

0

7

18

15

168

4,20

Setu ju

5

Jenis  Hidangan

yang   disajikan

memiliki temperature yang     sesuai

dengan karakter dari hidangannya

0

0

6

27

7

161

4,03

Setu ju

6

Tekstur hidangan  yang

disajikan sesuai dengan     jenis

hidangannya

0

0

5

20

15

170

4,25

Sang at setuj u

7

Aroma dan cita rasa        dari

hidangan  yang

disajikan menggugah selera makan

0

0

5

19

16

171

4,28

Sang at setuj u

Rata-rata

4,22

setuj u

II

Harga

8

Harga dari jenis hidangan  yang

disajikan bersifat ekonomis

0

0

4

22

14

170

4,25

Sang at Setu ju

9

Terdapat potongan harga terhadap hidangan  yang

disajikan

0

0

7

20

13

166

4,15

Setu ju

Rata-Rata

4,20

Setu ju

III

Pelayanan

10

Tampilan restaurant  dan

fasilitas     yang

disediakan

0

1

5

20

14

167

4,18

Setu ju

11

Ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan

0

1

7

20

12

163

4,08

Setu ju

12

Ketanggapan atau responsif dalam memberikan pelayanan

0

0

7

24

9

162

4,05

Setu ju

13

Adanya jaminan untuk mendapatkan pelayanan yang baik

0

0

0

23

17

177

4,43

Sang at Setu ju

14

Adanya perhatian yang khusus kepada konsumen

0

0

0

28

12

172

4,30

Sang at Setu ju

Rata-rata

4,21

Setu ju

IV

Lokasi

15

Lokasi   dekat

dengan kawasan wisata

0

0

0

24

16

176

4,40

Sang at Setu ju

16

Lokasi strategis karena mudah dijangkau dan adanya ketersediaan sarana transportasi umum

0

0

0

28

12

172

4,30

Sang at Setu ju

Rata-rata

4,35

Sang at setuj u

Rata-rata Motivasi Rasional

4,25

Sang at setuj u

B.

Motivasi Emosional

17

Tumbuhnya rasa     cinta

terhadap hidangan yang disajikan

0

0

0

23

17

177

4,43

Sang at setuj u

18

Tumbuhnya rasa   bangga

karena  dapat

merasakan dan menikmati hidangan yang disajikan

0

0

0

20

20

180

4,50

Sang at setuj u

19

Merasa

nyaman dengan atmosfer

restaurant yang kondusif

0

0

0

20

20

180

4,50

Sang at setuj u

20

Terjaminnya kesehatan wisatawan dalam menikmati

0

0

0

25

15

175

4,38

Sang at setuj u


hidangan yang disajikan

Terciptanya         0       0       0       20      20     180      4,50       Sang

keamanan                                                                    at

selama berada                                                                      setuj

di restaurant                                                                              u

dan menikmati hidangan yang disajikan


22        Terciptanya         0       0       0       24      16      176       4,40      Sang

kepraktisan                                                                                   at

sehingga tidak                                                                              Setu

menyulitkan                                                                          ju

wisatawan


Rata-rata


Rata-rata Motivasi Responden


4,45       Sang

at Setu ju

4,35       Sang

at setuj u


Sumber : Hasil Pengolahan Data, Tahun 2021


Berdasarkan pada Tabel 4 di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi dari wisatawan milenial dalam memilih kuliner lokal sebagai daya tarik di Ubud mayoritas didorong oleh motivasi emosional dimana pembelian yang dilakukan oleh konsumen yang didasari atas perasaan dan kesenangan yang dapat ditangkap oleh panca indera, dan apabila hal tersebut dilakukan akan dapat meningkatkan status sosial mereka. Hal ini tercermin dari jawaban responden yang memiliki rasa bangga ketika mereka menikmati hidangan kuliner yang ditawarkan di Ubud dan merasa senang dengan hidangan kuliner tersebut. Hal ini disebabkan karena ada jaminan kesehatan ketika mereka menikmati hidangan kuliner yang ditawarkan, karena dalam mengkonsumsi makanan jaminan kesehatan merupakan hal yang utama serta terciptanya suasana yang kondusif dari rumah makan yang ada di Ubud sehingga kenyamanan dan kepraktisan didalam menikmati kuliner lokal di Ubud dapat dinikmati oleh wisatawan milenial.


Motivasi Rasional merupakan pembelian yang didasarkan pada kenyataan yang ditunjukkan oleh produk kepada konsumen. Pada aspek ini dapat dilihat dari produknya, harga, pelayana dan lokasi. Berdasarkan hasil kuisioner dapat di lihat bahwa kaum milenial berpendapat bahwa dari aspek lokasi wisatawan milenial mempunyai motivasi tinggi terhadap Ubud sebagai lokasi untuk melakukan kuliner lokal sebagai daya tarik wisata, selanjutnya dengan produk kuliner lokal menjadi motivasi kedua. Pelayanan merupakan komponen ke tiga dan harga kuliner lokal menjadi pilihan terakhir ketika milenial melakukan pembelian suatu produk berdasarkan motivasi rasional.


Faktor Penentu Motivasi Milenial dalam Memilih Kuliner Lokal sebagai Daya Tarik Wisata di Ubud Kabupaten Gianyar Bali


Berdasarkan pada hasil pengolahan analisis faktor diperoleh bahwa faktor motivasi yang menentukan milenial dalam memilih kuliner lokal


Vol. 11 No 1, 2023

sebagai daya tarik wisata di Ubud Kabupaten Gianyar adalah faktor 1 adalah faktor kenyamanan dan kepraktisan, faktor 2 adalah pelayanan, faktor 3 adalah produk dan faktor 4 adalah lokasi dan harga. Keempat faktor yang menentukan motivasi milenial dalam memilih kuliner lokal yang ditawarkan di Ubud Kabupaten Gianyar tersebut mempunyai pengaruh sebesar 65,64%.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian :  Penelitian

Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.


  • IV.    KESIMPULAN

Karakteristik milenial yang melakukan kuliner adalah dari aspek usaha rentang 20 -40 tahun, dilakukan oleh perempuan dengan status belum menikah dengan tingkat pendidikan diploma sebahgai pelajar atau mahasiswa dan pendapatan berkisar antara Rp. 100.000 sampai dengan Rp. 1.0000.000. karakteristik berdasarkan trip descriptor milenial melakukan kuliner di Ubud dengan tujuan perjalanan adalah berekreasi dengan lama perjalanan 1 sampai 2 hari. Mode perjalanan yang digunakan mayoritas menggunakan kendaraan roda dua dengan sumber informasi melalui media social dan pengeluaran mereka selama berwisata kuliner menghabiskan anggaran yang berkisar Rp. 100.000 sampai dengan Rp. 500.000.

Motivasi dari milenial yang memilih kuliner lokal di Ubud didominasi oleh motivasi emosional, dimana dengan melakukan kuliner milenial ini memiliki rasa bangga bahwa mereka pernah menikmati kuliner lokal yang ditawarkan di Ubud. Disamping itu milenial juga di motivasi oleh motivasi rasional dimana diperoleh hasil bahwa lokasi dari ubud merupakan aspek dominan yang mendorong mereka untuk melakukan kuliner di Ubud, selanjutnya disusul oleh produk kuliner yang ditawarkan, selanjutnya pelayanan yang diberikan selama menikmati hidangan kuliner di Ubud dan harga menjadi motivasi bagi milenial.

aktor motivasi yang menentukan milenial dalam memilih kuliner lokal sebagai daya tarik wisata di Ubud Kabupaten Gianyar adalah faktor 1 adalah faktor kenyamanan dan kepraktisan, faktor 2 adalah pelayanan, faktor 3 adalah produk dan faktor 4 adalah lokasi dan harga. Keempat faktor yang menentukan motivasi milenial dalam memilih kuliner lokal yang ditawarkan di Ubud Kabupaten Gianyar tersebut mempunyai pengaruh sebesar 65,64%.

REFERENSI

Pendit. 2002. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana.

Jakarta : Pradya Paramita

Pitanatri, D. S. & Putra, D. N., 2016. Wisata Kuliner Atribut Baru Destinasi Ubud. Hrsg. Denpasar: Jagat Press.

179