Jurnal Destinasi Pariwisata                                             p-issn: 2338-8811, e-issn: 2548-8937

Vol. 10 No 1, 2022

Strategi Pengembangan Pariwisata Desa Batununggul Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung Bali

Destiny Alicia a, 1, Ida Ayu Suryasih a, 2

  • a Program Studi Pariwisata Program Sarjana, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, Jl. Sri ratu Mahendradatta Bukit Jimbaran, Bali 80361 Indonesia

Abstract

Batununggul Village is the administrative center of the Nusa Penida District. Almost all economic and transportation activities are found in this village. Ease of accessibility, as the center of government, plus its tourist attraction, Nusa Penida has the potential to increase the number of tourist visits. Thus, the researcher is interested in raising the topic of research on the tourism strategy of developing Batununggul Village, Nusa Penida District, Klungkung Regency, Bali. The concept used as the basis in this research is strategy, tourism development, tourism potential, tourist attraction, tourism industry. The method used is a qualitative research method with qualitative data analysis techniques and SWOT data analysis. The types of data used are qualitative and quantitative. Sources of data used are primary data and secondary data. The data was collected through observation, interviews, documentation. The technique of determining informants in this research uses purposive sampling technique.

The results of this study indicate that Batungul Village has tourism potential which is divided into 4 components, i.e. attractions that can attract tourist visits. Amenities are all kinds of facilities and infrastructure needed by tourists while in tourist destinations. Accessibility, namely transportation services, is an important access in tourism. Transportation makes it easy to move from one area to another. Additional services are things that must be provided by an agency/local government of a tourist destination, both for tourists and for tourism actors, amenities, accessibility and additional services. Based on these components, it can be seen that the development strategy of Batununggul Village includes the SO strategy, namely aggressively promoting through social media, the ST strategy, which is to provide a unique experience that can make tourists stay longer in Batununggul village, the WO strategy, which is to provide guidance and training to village officials, local communities and teruna teruni to develop Batununggul Village. WT's strategy is to develop marine tourism and utilize technology as a promotional medium.

Keyword: Strategy, Development.

  • I.    PENDAHULUAN

Pariwisata menurut UU No. 10 Tahun 2009 ialah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Berdasarkan salah satu asas pariwisata Indonesia yaitu partisipasif, segala lapisan masyarakat harus bahu membahu untuk mewujudkan kesepuluh tujuan pariwisata Indonesia. Salah satu cara yang dapat diselengarakan dengan melestarikan alam dan lingkungan hidup.

Peningkatan kunjungan wisatawan khususnya mancanegara yang dapat dilihat melalui Data Kemenparekraf. Pada 2014 jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 9,4 juta. Pada 2015 tercatat 10,4 juta. Tahun 2016 tercatat 11,5 juta. Tahun 2017 tercatat 14,03 juta. dan tahun 2018 tercatat sebanyak 15,8 juta. Tahun 2019 tercatat 1.158.162 wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pariwisata Indonesia berkembang dengan pesat.

Salah satu pulau yang ada di Indonesia yaitu Pulau Bali. Pariwisata Pulau Bali sudah terkenal baik didalam maupun luar negeri. Pulau Bali memiliki daya tarik wisata seperti wisata alam, wisata budaya

dan wisata buatan. Menurut TripAdvisor 2018 Top 10 Travelers' Choice Destinations – World: Awards Bali menduduki peringkat ke 4 yang mengalahkan Yunani dan Spanyol. Secara tidak langsung dapat disimpulkan bahwa Bali masih menjadi salah satu primadona destinasi pariwisata Bali.

Berkembangnya pariwisata di Pulau Bali yang semakin pesat dapat menimbulkan banyak dampak positif. Salah satu dampak positif yang dapat rasakan ialah menambah devisa negara, hal tersebut menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Didukung dengan tahun 2011 perolehan devisa dari pariwisata diperkirakan mencapai USD 8.5 miliar, naik 11.8% dari tahun 2010. Kenaikan ini melebihi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang digambarkan berada di level 6.5% dan pertumbuhan pariwisata dunia yang hanya berkisar 4.5%. Selain itu, kontribusi untuk devisa negara, sektor pariwisata berada diperingkat 5 setelah minyak dan gas bumi, minyak kelapa sawit, batubara dan karet olahan. (www.dpr.go.id, diakses 24 Agustus 2021).

Pulau Bali meskipun sudah terkenal di kancah mancanagera maupun lokal. Pulau Bali masih memiliki banyak potensi – potensi yang dapat

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 10 No 1, 2022

dikembangkan sebagai daya tarik wisata baik itu segi potensi alam, potensi budaya dan potensi buatan. Tidak menutup kemungkinan juga bahwa Pulau Bali masih dapat melakukan pengembangan pariwisata kedepannya.

Kabupaten Klungkung merupakan salah satu dari kedelapan kabupaten yang terletak di Pulau Bali. Kabupaten Klungkung merupukan kabupaten yang terkecil diantara kabupaten lainnya. Keadaan tersebut tidak menghalagi Kabupaten Klungkung untuk memiliki banyak daya tarik wisata. Berikut adalah tabel yang menunjukan pertumbuhan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Klungkung.

Berdasarkan Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung 2019 menjelaskan bahwa pertumbuhan jumlah wisatawan yang berkunjung dari tahun 2014 sampai tahun 2019 terus mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah wisatawan ini mengindikasikan bahwa Kabupaten Klungkung dapat dikatakan sebagai destinasi wisata yang cukup populer bagi wisatawan.

Tabel 1

Daya Tarik Wisata di Kabupaten Klungkung

No

Daya Tarik Wisata

1.

Kertha Gosa dan Taman Gili

2.

Museum Semarajaya

3.

Monumen Puputan Klungkung

4.

Lingkungan Taman Sari dan Penataran Agung

5.

Lingkungan Kentel Gumi

6.

Desa Tihingan

7.

Desa Kamasan

8.

Lingkungan Desa Gelgel

9.

Panti Timbrah

10.

Lingkungan Goa Lawah

11.

Pantai Kusamba

12.

Goa Peninggalan Jepang

13.

Pantai Lepang

14.

Batu Klotok

15.

Kawasan Tukad Unda

16.

Kawasan Tukad Melangit

17.

Kawasan Nusa Penida

Sumber : Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Bali, 2019.

Berdasarkan data dari Tabel 1 Kabupaten Klungkung memiliki 17 daya tarik wisata. Selain itu, letak geografis Kabupaten Klungkung berada di sepertiga wilayah di antara Pulau Bali dan dua pertiganya merupakan kepulauan, yaitu Nusa Penida.

Nusa Penida memiliki 3 Nusa yang cukup terkenal yaitu Nusa Penida, Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan. Ketiga gugusan ini sering disebut dengan Pulau Tri Datu. Salah satu desa di Pulau Bali yang memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan menjadi sebuah daya tarik wisata adalah Desa Batununggul yang terletak di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung.

Desa Batununggul merupakan pusat pemerintahan dari Kecamatan Nusa Penida. Hampir

seluruh kegiatan perekonomian dan transportasi terdapat dan terletak di desa ini. Salah satu kegiatan yang terletak di Desa Batununggul ialah kegiatan transportasi dapat terlihat melalui pelabuhan yang merupakan tempat pemberhentian kapal-kapal yang menyebrang dari Pulau Bali ke Pulau Nusa Penida maupun dari Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan ke Nusa Penida. Secara tidak langsung infrastruktur yang ada di Desa Batununggul lebih lengkap dari desa lain yang ada di Kecamatan Nusa Penida. Jarak pusat pemerintahan Desa Batununggul dari ibu kota Kabupaten Klungkung juga cukup dekat yaitu sekitar 15 KM. Kemudahan aksesibilitas, sebagai pusat pemerintahan dengan ditambah pula pariwisata Nusa Penida yang sedang populer saat ini sangat berpotensi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Letak geografis dan iklim Desa Batununggul yang sebagian besar merupakan tanah perkebunan jati dan tanah pekarangan yang digunakan sebagai tempat memelihara ternak dan menanam tanaman palawija. Penduduk Desa Batununggul juga memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan petani rumput laut namun akibat pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim yang tidak menentu, membuat hasil tangkapan nelayan menurun. Para petani rumput laut juga mengalami beberapa kali gagal panen akibat terjangkit hama yang mengakibatkan rumput laut mati. Para nelayan dan petani rumput laut lalu beralih profesi menjadi pelaku pariwisata dan memutuskan untuk merantau ke Nusa Lembongan. Masyarakat Batununggul mulai berinvestasi dengan membangun villa, home stay, bungalow, restaurant dan lainnya dengan harapan membuka lapangan kerja bagi masyarakat desa dan masyarakat sekitar. Dalam penelitian ini adapun beberapa konsep dan teori antara lain Konsep Strategi (Rangkuti, 2004), Konsep pengembangan pariwisata (Inskeep, 1991), Konsep potensi wisata (Nyoman S. Pendit, 1999),Konsep daya tarik wisata (Cooper dkk, 1995), Konsep Pariwisata (UU No.10 tahun 2009).

Selain itu melihat dari telaah penelitian sebelumnya yang revelan untuk dijadikan acuan dalam penelitian ini antara lain penelitian berjudul “Upaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Purworejo dalam mengembangkan potensi wisata Pantai Jatimalang” oleh Aprilina (2008) yang membahas bagaimana bagaimana upaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Purworejo dalam mengembangkan potensi Pantai Jatimalang dengan menelusuri potensi pantai Jatimalang, melakukan kegiatan perbaikan infrastruktur dan melakukan promosi promosi baik secara langsung maupun tidak langsung, mengetahui kendala yang dihadapi dan cara menangani kendala yang di hadapi. Penelitian kedua berjudul “Alternatif Strategi Pengembangan Desa Rahtawu Sebagai Daya Tarik Wisata di Kabupaten Kudus” oleh Wibowo & Ma’rif (2014) membahas pada pengembangan Wisata

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 10 No 1, 2022

Desa Rahtawu yang berkembang sendiri dengan mengandalkan potensi alam yang dimiliki.

  • II.    METODE PENELITIAN

Penelitian ini berlokasi di Desa Batununggul terletak di Pulau Nusa Penida, sebelah selatan Pulau Bali, merupakan salah satu desa di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Desa Batununggul dapat ditempuh kurang lebih 40 menit menggunakan speed boat dari Pelabuhan Sanur.

Gambar 1 Peta Lokasi Desa Batununggul sumber : google maps, 2020.

Desa Batununggul memiliki batas wilayah sebagai berikut:

  • •   Sebelah Utara : Laut

  • •    Sebelah Selatan : Desa Kutampi Atas

  • •   Sebelah Timur : Desa Suana

  • •    Sebelah Barat : Desa Kutampi Kaler.

Jenis data yang terdiri dari data kualitatif (meliputi gambaran umum, lokasi penelitian, mengidentifikasi potensi wisata dan strategi pengembangan pariwisata Desa Batununggul Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung Bali.), dan data kuantitatif (meliputi aspek demografis, aspek geografis dan jumlah kunjungan wisatawan di Desa Batununggul.). Sumber data terdiri dari data primer (data yang diperoleh sejarah, gambaran umum, lokasi penelitian, mengidentifikasi potensi wisata dan strategi pengembangan pariwisata Desa Batununggul.) dan data sekunder (meliputi data demografi Desa Batununggul dan luas wilayah Desa Batununggul.).

Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi (peneliti turun langsung ke lokasi penelitian guna memperoleh data mengamati potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Batununggul.), wawancara (meliputi dilakukan dengan kepala desa dan masyarakat lokal Desa Batununggul.), dan dokumentasi (data demografi Desa Batununggul dan sejarah Desa Batununggul.). Teknik penentuan informan dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014: 85). Pertimbangan dalam hal ini yakni orang-orang yang memiliki kriteria dan

dianggap paling tahu tentang topik penelitian. Teknik analisis data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclution drawing and verification (penarikan kesimpulan dan verifikasi) (Miles dan Huberman 1984). Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini membandingkan antara faktor lingkungan internal berupa kekuatan   (Strength)   dan kelemahan

(Weakness) perusahaan, serta faktor lingkungan eksternal yang berupa peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). (Rangkuti, 2004, p.18)

  • III.    HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di Desa Batununggul yang terletak di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Sebelah Selatan Pulau Bali. Desa Batununggul merupakan satu dari 16 desa yang ada di Kecamatan Nusa Penida. Secara geografis, sekitar 75 % desa ini memiliki struktur wilayah berbukit dengan tanah yang berbatu dan kering.

Secara administratif desa ini memiliki luas wilayah 6.4487 ha yang terbagi atas 4 (empat) Banjar Dinas yaitu Banjar Dinas Batununggul, Banjar Dinas Kutapang Kangin, Banjar Dinas Kutapang Kauh, dan Banjar Dinas Batumulapan dan memiliki 13 (tiga belas) Banjar Adat diantaranya adalah Banjar Adat Mutigi, Banjar Adat Sampalan, Banjar Adat Griya Tengah, Banjar Adat Batununggul, Banjar Adat Tain Besi, Banjar Adat Kutapang Gede, Banjar Adat Kutapang Pangkung, Banjar Adat Minggir, Banjar Adat Batumulapan Kauh dan Banjar Adat Batumulapan Kangin.

Desa Batununggul memiliki iklim tropis dengan curah hujan rata-rata 42 mm/tahun dan temperatur 24 derajat sampai 30 derajat celsius. Batas – batas wilayah Desa Batununggul sebagai berikut :

  • 1.    Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Badung

  • 2.    Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Suana

  • 3.    Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kutampi Kaler

  • 4.    Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kutampi

  • 3.1    Potensi Pariwisata Desa Batununggul

Dalam mengembangkan suatu daya tarik wisata, perlu diketahui potensi yang dimiliki sebuah daya tarik wisata tersebut untuk dapat dikembangkan. Dalam proses pengembangan pariwisata terdapat empat komponen yang harus dimiliki seperti yang dikemukakan oleh Cooper dkk (1996) yaitu:

  • 1.    Attractions (atraksi)

Kegiatan-kegiatan yang dimaksud dapat berupa semua hal yang berhubungan dengan lingkungan alami, kebudayaan, keunikan suatu daerah dan

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 10 No 1, 2022

kegiatan- kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan wisata yang menarik wisatawan untuk mengunjungi sebuah daya tarik wisata.

Desa Batununggul merupakan salah satu daerah pesisir Nusa Penida. Desa Batununggul juga berbatas langsung dengan selat bali. Jadi pemandangan yang di tawarkan menggundang banyak kekaguman. Desa Batununggul memiliki beberapa Pantai yang cukup menarik diantaranya yaitu Pantai Mentigi, Pantai Sampalan dan masih banyak pantai yang tidak diberikan nama karna merupakan daerah pesisir. Atraksi yang dapat dilakukan di pantai – pantai di Desa Batununggul ialah berenang, berjemur, menikmati sunrise.

Gambar 1 Pantai Sampalan Sumber : Dokumentasi penelitian, 2020.

Desa Batununggul juga memiliki potensi untuk mengembangkan wisata edukasi rumput laut karena sebagian besar masyarakat Desa Batununggul mejadi petani rumput laut, dengan demikian pemerintah dapat mengembangkan wisata edukasi rumput laut mulai bagaimana menanam rumput laut, bagaimana budaya rumput laut, bagaimana panen rumput laut dan pengelolaan hasil rumput laut tersebut.

  • 2.    Amenity (fasilitas)

Fasilitas adalah segala macam sarana dan prasarana yang diperlukan oleh wisatawan selama berada di daerah tujuan wisata. Sarana dan prasarana yang dimaksud seperti: penginapan, rumah makan, transportasi dan agen perjalanan, jalan raya, persediaan air, tenaga listrik, tempat pembuangan sampah, bandara, pelabuhan, telepon, dan lain-lain.

Data monografi Desa Batununggul Tahun 2020 menunjukkan bahwa Desa Batununggul memiliki 57 Akomadasi yang terdiri dari Villa, Cotage / Home Stay, Bungalow. Harga sewa yang ditawarkan cukup relatif sehingga wisatawan dapat memilih akomodasi.

Ocean Teracce Villa, Argia Villa, Lahi Villa, Bogasegara Villa, Cemara’s Beach Home Stay, Beach Side Hill, Waterside Hill, Jukung, La Roja Bungalow, Setilas, Bamboo Bungalow, Setilas Bungalow, Megaland Bungalow, Gayatri Bungalow dan masih banyak lagi akomadasi yang disediakan oleh Desa Batunuggul. Fasilitas tempat makan yang berada di Desa Batunuggul mulai dari rumah makan kecil hingga bar dan restoran berjumlah 17. Batan Sabo, Ocean Blue, Bogasegara Restoran, Blackgarlic, Jukung, The Chill Penida dan fasilitas tempat makan lainnya.

Selain memiliki banyak tempat makan Desa Batununggul juga mempunyai tempat penukaran

uang atau yang sering disebut Money Changer yaitu APS Money Changer. Tidak hanya memiliki Money Changer di Desa Batununggul juga terdapat 2 Bank yaitu Bank BRI dan Bank Mandiri dan Beberapa ATM yang berada di Desa Batunuggul.

Desa Batununggul juga memiliki fasilitas kesehatan yang cukup lengkap yaitu 2 praktik dokter dan 1 apotek. Nusa Penida hanya memiliki 2 SPBU dan salah satunya terletak di Desa Batununggul. Tidak hanya SPBU Desa Batununggul juga memeliki beberapa penjual bahan bakar kendaraan ataupun memiliki Pertamini.

Gambar 2 Ocean Blue

Sumber : Dokumentasi penelitian, 2020.

  • 3.    Accessibility (aksesibilitas)

Pelabuhan yang terletak di Desa Batununggul ada 2 yaitu Pelabuhan Nusa Penida dan Pelabuhan Sampalan. Pelabuhan Nusa Penida merupakan pelabuhan utama Nusa penida yang terletak Di Desa Batununggul. Pelabuhan Nusa Penida ini biasanya dipakai untuk bersandar kapal Ferry ataupun kapal roro dari Pelabuhan Padang Bai Karangasem.

Wisatawan yang datang melalui Pelabuhan Padang Bai dapat membawa kendaraan pribadi baik itu kendaraan roda empat ataupun kendaraan roda dua.

Jarak yang ditempuh dari Pelabuhan Padang Bai menuju Pelabuhan Nusa Penida kurang lebih 1 jam perjalanan. Harga tiket kapal yang ditawarkan untuk dewasa sebesar Rp 31.000, untuk anak – anak sebesar 26.000 belum termaksud dengan harga tiket menyebrang motor sebesar Rp 50.000 , untuk kendaraan roda empat ataupun mobil dikenakan biaya Rp. 295.000.

Gambar 3 Pelabuhan Nusa Penida Sumber : Dokumentasi penelitian, 2020.

Pelabuhan Sampalan juga merupakan salah satu pelabuhan yang ada di Desa Batununggul. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada Bapak Sekertaris Desa Batununggul I Wayan Wihsan

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 10 No 1, 2022

Jaya, menuturkan bila ada 3 perusahan yang menyediakan jasa penyebrangan yaitu Sekarjaya Marine Fast Boat, Idola Express dan Mola Mola Express.

Perjalanan menuju Pelabuhan Sampalan dapat melalui Pelabuhan Sanur, di kenakan biaya penyebrangan 75,000/ orang sekali perjalanan. Perjalanan melalui Pelabuhan Tri Bhuwana dikenakan dengan harga Rp. 50.000/ orang sekali perjalanan. Pelabuhan segitiga emas (Pelabuhan Nusa Penida di Sampalan, Pelabuhan Nusa Ceningan di Bias Munjul, dan Pelabuhan Sanur di pantai matahari terbit) yang akan selesai di akhir 2021.

Banyak masyarakat lokal Desa Batununggul yang bermata pencaharain dengan menyewakan kendaraan seperti kendaraan roda dua maupun roda empat dengan harga yang cukup varatif tergantung jenis kendaraan yang ingin wisatawan sewa. Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu pemilik usaha Sewa Motor Sampalan Bapak I Made Oka Adyana, Bapak Made menuturkan harga yang ditawarkan untuk penyewaan juga beragam, untuk kendaraan bermotor biasa dikenakan Rp. 70.000 sampai dengan Rp. 100.000 / hari.

  • 4.    Ancillary (pelayanan tambahan)

Desa Batununggul pernah melakukan kerjasama dan mendapat pembinaan oleh pihak Provinsi Bali untuk belajar membuat cinderamata yang berupa olahan kerupuk ikan tongkol dan kerupuk rumput laut. Dimulai dengan bagaimana mengolah sampai dengan pengemasan kerupuk itu sendiri. Bahan membuat cinderamata tersebut berasal dari hasil laut Desa Batununggul terkhusus bahan dasar membuat krupuk rumput laut yaitu rumput laut.

Pemerintah Desa Batununggul juga pernah melakukan pelatihan Bahasa Inggris pada tahun 2019 yang ditujukan kepada teruna dan teruni dengan tujuan agar para karang taruna dapat terlibat dalam pengembangan pariwisata Desa Batununggu tersebut. Akan tetapi pelatihan tersebut hanya berjalan satu waktu, sehingga membuat pelatihan Bahasa Inggris yang dilakukan tersebut belum berjalan secara maksimal.

Untuk promosi, Desa Batununggul telah memiliki website resmi desa https://batununggul.desa.id/. Desa Batununggul memiliki akun Instagram, akun facebook dan mempunyai kanal Youtube https://www.youtube.com/channel/UC7_c5y6RKAUwz bd71rU1Pw/videos. Namun, minimnya sumber daya manusia dalam pengelolaan sosial media berdampak terhadap kurangnya promosi terhadap Desa Batununggul.

  • 3.2    Strategi Pengembangan Desa Batununggul

    • 3.2.1    Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

  • a.    Strength (Kekuatan)

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dari hasil observasi dan wawancara maka diperoleh

analisis SWOT. Berikut merupakan analisis kekuatan yang ada di Desa Batununggul, yaitu :

  • 1.    Sebagai salah satu tempat transit baik kendaraan ataupun wisatawan yang melakukan perjalanan ke Nusa Penida.

  • 2.    Desa Batununggul merupakan Ibukota Kecamatan Nusa Penida.

  • 3.    Desa Batununggul memiliki sarana dan prasana yang cukup memadai.

  • 4.    Letak Desa Batununggul yang berada didaerah pesisir yang secara tidak langsung Desa Batununggul memiliki daerah pesisir yang dapat dijadikan daya tarik dan dapat dijadikan sebagai wisata bahari.

  • 5.    Jarak lokasi Desa Batununggul mudah di akses oleh kendaraan seperti mobil, motor, dan kapal.

  • b.    Weakness (Kelemahan)

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dari hasil observasi dan wawancara maka diperoleh analisis SWOT. Berikut merupakan analisis kelemahan yang ada di Desa Batununggul, yaitu :

  • 1.    Kurangnya sumber daya manusia dalam mengelola pariwisata dan sumber daya yang menguasai Bahasa salah satunya yaitu Bahasa Inggris.

  • 2.    Belum ada dana pemerintah / dana desa khusus untuk pengembangan pariwisata.

  • 3.    Desa Batununggul hanya dijadikan sebagai tempat menginap dan persinggahan wisatawan.

  • 4.    Potensi yang ada di Desa Batununggul belum dikembangkan dengan baik.

  • 5.    Sosial media yang ada seperti Facebook, Instagram, Website dan youtube belum dipergunakan dengan baik.

  • c.    Opportunities (Peluang)

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dari hasil observasi dan wawancara maka diperoleh analisis SWOT. Berikut merupakan analisis kelemahan yang ada di Desa Batununggul, yaitu :

  • 1.    Terdapat 2 pelabuhan di Desa Batununggu yaitu Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Nusa Penida, memudahkan akses untuk datang ke Desa Batununggul.

  • 2.    Desa Batununggul memiliki lebih banyak penginapan daripada desa lain yang ada di Nusa Penida.

  • 3.    Pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata.

  • 4.    Prasarana dan sarana yang tersedia di Desa Batununggul lebih lengkap dari pada desa lain yang ada di Nusa Penida.

  • d.    Threats (Ancaman)

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 10 No 1, 2022

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dari hasil observasi dan wawancara maka diperoleh analisis SWOT. Berikut merupakan analisis kelemahan yang ada di Desa Batununggul, yaitu :

  • 1.    Banyak daya tarik wisata yang sama bahkan lebih menarik untuk di kunjungi seperti Pantai Diamond, Crystal  Bay,   Pantai

Kelingking dan lain sebagainya.

  • 2.    Hanya dijadikan sebagai tempat menginap karena prasarana dan sarananya lebih lengkap dan banyak variasi tempat penginapan.

  • 3. 2.2 Analisis SWOT

Strategi pengembangan pariwisata Desa Batunuggul berdasarkan analisis SWOT.

  • 1.    Strategi SO (Strenght-Opportunity)

Strategi ini menggunakan kekuasaan yang dimiliki oleh Desa Batununggul untuk memanfaatkan peluang – peluang yang ada bagi Desa Batununggul, antara lain :

  • a.    Lebih gencar melakukan promosi dengan memanfaatkan atraksi wisata dengan memanfaatkan kelebihan dan keunikan di Desa Batununggul melalui media sosial baik itu Facebook, Instagram, Website dan Youtube.

  • b.    Melakukan Kerjasama dengan teruna dan teruni untuk mengembangkan pariwisata Desa Batununggul.

  • 2.    Strategi ST (Strenght-Threats)

Munculnya strategi ST adalah untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada di Desa Batununggul, antara lain :

  • a.    Menjadikan Desa Batununggul menarik untuk dikunjungi, dengan menjaga keindahan pantai yang menjadi daya tarik utama di Desa Batununggul.

  • b.    Memberikan pengalaman unik yang bisa membuat wisatawan lebih lama tinggal di Desa  Batununggul,  seperti menawarkan

paket wisata yang dibuat sendiri oleh pihak hotel  atau dengan  memberikan diskon

apabila wisatawan menginap lebih dari 3 hari.

  • c.    Membuat ataupun menciptakan produk seperti membuat festival, karena wisata yang ada di Desa Batununggul banyak yang sama bahkan ada daerah atau tempat yang lain jauh lebih menarik.

  • 3.    Strategi WO (Weakness-Opportunity)

Strategi WO diciptakan untuk meminimalkan kelemahan dan memaksimalkan peluang yang ada di Desa Batununggul, antara lain :

  • a.    Melakukan pembinaan dan pelatihan kepada Pegawai Desa maupun Teruna dan Teruni untuk mengelola Desa Batununggul. Contohnya adalah melanjutkan pelatihan Bahasa Inggris yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.

  • b.    Melakukan kerjasama dengan agen perjalanan wisata.

  • 4.    Strategi WT (Weakness-Threats)

Strategi WT diciptakan untuk meminimalkan kelemahan dan ancaman yang terdapat di Desa Batunuggul, antara lain :

  • a.   Mengembangakan wisata bahari yaitu wisata

edukasi tentang budidaya rumput laut.

  • b.   Memanfaatkan teknologi sebagai media

promosi seperti Web, Facebook, Youtube,

Instagram untuk lebih menjual produk atau atraksi wisata di Desa Batununggul, serta

memasarkan akomodasi.

IV. KESIMPULAN

Potensi yang dimiliki oleh Desa Batununggul yang dapat dikembangkan melalui 4 komponen yaitu Atraksi wisata yang didapat dilakukan di Desa Batununggul ialah berenang, berjemur, dan menikmati matahari pagi atau sunrise. Desa Batununggul juga memiliki pantai - pantai yang cukup menarik diantaranya yaitu Pantai Mentigi, Pantai Sampalan dan masih banyak pantai yang tidak diberikan nama karna merupakan daerah pesisir. Memiliki potensi untuk mengembangkan wisata edukasi rumput laut. Fasilitas yang tersedia di Desa Batununggul termaksud katagori yang cukup lengkap dengan adanya berbagai jenis penginapan, rumah makan dan lain sebagainya. Desa Batununggul cukup mudah di akses karena Desa Batununggul memiliki dua pelabuhan dan masyarakat Desa Batununggul banyak menyediakan jasa peminjaman kendaraan baik seperti motor maupun mobil. Pelayana tambahan di Desa Batununggul ialah mendapat pembinaan oleh pihak Provinsi Bali untuk belajar membuat cinderamata kerupuk ikan tongkol dan kerupuk rumput laut. Dimulai dengan bagaimana mengolah sampai dengan pengemasan krupuk itu sendiri. Desa Batununggul pernah melakukan pelatihan Bahasa inggris tahun 2019 yang di tujukan kepada teruna dan teruni agar dapat mengembangkan sumber daya manusia.

Strategi pengembangan pariwisata Desa Batununggul dirumuskan melalui langkah – langkah dengan mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal. Langkah selanjutnya setelah melakukan identifikasi ialah melakukan analisis melalui matriks SWOT mendapat hasil bahwa Strategi SO dengan lebih gencar melakukan promosi dan memanfaatkan atraksi wisata di Desa Batununggul dan melakukan kerjasama dengan teruna dan teruni untuk

Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 10 No 1, 2022

melakukan promosi. Strategi ST yaitu menjadikan Desa Batununggul menarik untuk dikunjungi, memberikan pengalaman unik yang bisa membuat wisatawan lebih lama tinggal di Desa Batununggul dan membuat ataupun menciptakan produk seperti membuat festival. Strategi WO yaitu melakukan pembinaan dan pelatihan kepada Pegawai Desa maupun teruna dan teruni untuk mengelola Desa Batununggul dan melakukan kerjasama dengan agen perjalanan wisata. Strategi WT yaitu mengembangakan wisata bahari budidaya rumput laut dan memanfaatkan teknologi sebagai media promosi.

Adapun saran yang dapat diberikan antara lain Pemerintahan Kabupaten Klungkung untuk ikut membantu melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung untuk membantu mengembangkan pariwisata Desa Batununggul agar potensi yang ada di Desa Batununggul dapat dikembang dan menjadikan Desa Batununggul salah satu daya tarik wisata di Nusa Penida.

Diharapkan Pemerintah Desa Batununggul dapat menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan wisata. Tidak hanya itu, pemerintah Desa Batununggul dapat melakukan pelatihan – pelatihan untuk mengembangkan sumber daya manusia dan menjalin kerjasama dengan karang taruna untuk membantu mempromosikan dan mengembangkan potensi pariwisata yang berada di Desa Batununggul.

DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Anonim. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.

Aprilina, Elok. 2008. Upaya Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Purworejo Dalam Mengembangkan Potensi Wisata Pantai Jatimalang.

Cooper et. al. 1995. Tourism Principles & Practice. England : Longman Group Limited.

Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Bali. 2019. Daya Tarik Wisata di Kabupaten Klungkung.

Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung. 2019. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Effendy. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

Inskeep, Edward. 1991. Tourism Planning: an Integrated and Sustainable Development Approach. New York: Van Nostrand Reinhold.

Tarik Wisata di Kabupaten Kudus. Jurnal Wilayah dan Lingkungan Volume 2 Nomor 3, Desember 2014.

Sumber - sumber lain :

http://ir.tripadvisor.com/news-releases/news-release-details/tripadvisor-reveals-top-destinations-around-world-2018-travelers (Diakses 09 Agustus 2018 12:59)

https://batununggul.desa.id/ (Diakses 07 September 2020 21:07) https://www.google.co.id/maps/place/Batununggul,+Nusapenid

a,+Klungkung+Regency,+Bali/@-

Pendit, I Nyoman, S (1999). Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramita, cetakan ke-enam (edisi revisi).

Pemerintahan Kabupaten Klungkung Kecamatan Nusa Penida Desa Batununggul. 2020. Data Monografi Desa Batununggul. Desa Batununggul :  Pemerintahan

Kabupaten Klungkung Kecamatan Nusa Penida Desa Batununggul.

Pemerintahan Kabupaten Klungkung Kecamatan Nusa Penida Desa Batununggul. 2019. Profil Desa Batununggul. Desa Batununggul : Pemerintahan Kabupaten Klungkung Kecamatan Nusa Penida Desa Batununggul.

Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Wibowo, Prasetyo Adi Suryo & Ma’rif Samsul. 2014. Alternatif Strategi Pengembangan Desa Rahtawu Sebagai Daya

8.6875477,115.5511189,14z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4! 1s0x2dd2740a84d22d3d:0x57cc289aae8fe5f6!8m2!3d-

8.6810925!4d115.5621872 (Diakses 07 September 2020 21:07)

https://www.dpr.go.id/ (Diakses 24 Agustus 2021 22: 15)

114