EVALUASI PEMBELAJARAN MAHASISWA KEPERAWATAN: SEBUAH TINJAUAN
on
Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
EVALUASI PEMBELAJARAN MAHASISWA KEPERAWATAN: SEBUAH TINJAUAN
Sarah K. Wulandari*1, I Kadek Nuryanto2
1Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Kesehatan ITEKES Bali 2Program Studi Profesi Ners Fakultas Kesehatan ITEKES Bali *korespondensi penulis, e-mail: sarah.k.wulandari@gmail.com
ABSTRAK
Pencapaian luaran pembelajaran pada perguruan tinggi memiliki tolak ukur yang harus relevan dengan dunia industri. Keterlibatan mahasiswa secara aktif dalam proses belajar dan keinginan untuk mencapai kompetensi sesuai learning outcome perlu difasilitasi dengan perencanaan dan evaluasi yang berkesinambungan. Tujuan dari penelitian saat ini adalah untuk mengevaluasi kepuasan pembelajaran praktik klinik pada mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian jenis descriptive analysis dengan design cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Educational Practices Questionnaire-C (EPQ-C) digunakan untuk variabel evaluasi pembelajaran self-evaluation dengan 22 item pernyataan dengan modifikasi. Sampel penelitian ini adalah 78 mahasiswa keperawatan dengan teknik non-probability yaitu total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan reliabel dengan nilai Cronbach`s Alpha 0,77. Hasil pada responden berada pada kategori puas sebanyak 51,2% (40 orang). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagian besar mahasiswa menyatakan puas terhadap proses pembelajaran klinik yang berlangsung dalam masa pendidikan. Namun beberapa item penilaian perlu mendapatkan perhatian untuk dapat dijadikan indikator dalam meningkatkan proses pembelajaran pada mahasiswa, khususnya keperawatan sehingga kepuasan belajar menjadi lebih baik dan pencapaian kompetensi lebih optimal.
Kata kunci: evaluasi, kepuasan, pembelajaran berpusat pada mahasiswa
ABSTRACT
The achievement of learning outcomes in tertiary institutions has benchmarks that must be relevant to the industrial world. Active involvement of students in the learning process and the desire to achieve competence according to learning outcomes needs to be facilitated by continuous planning and evaluation. The aim of the current study was to evaluate clinical practice learning satisfaction in nursing students. This research is a descriptive analysis with cross sectional design. The instrument used is the Educational Practices Questionnaire-C (EPQ-C) questionnaire used for self-evaluation learning evaluation variables with 22 statement items with modification. The sample of this study were 78 nursing students using a non-probability technique, namely total sampling. The results of this study indicate that the questionnaire used was reliable with Cronbach`s Alpha 0,77. The results shown respondents were in the satisfied category as much as 51,2% (40 people). The conclusion in this study is that most students express satisfaction with the clinical learning process that takes place during their education period. However, several assessment items need to get attention so that they can be used as indicators in improving the learning process for students, especially nursing. So that learning satisfaction becomes better and competence achievement is more optimal.
Keywords: evaluation, satisfaction, student center learning
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan di masyarakat dikembangkan dengan melibatkan banyak indikator dari berbagai disiplin ilmu. Keterlibatan ini diharapkan dapat memberikan capaian kesejahteraan masyarakat yang seluas - luasnya (Kemenkes RI, 2006). Keberhasilan capaian layanan kesehatan salah satunya dapat dilihat dari peningkatan umur harapan hidup sebesar 8,1% dan indeks pembangunan manusia sebesar 2,19% dari tahun 2010 - 2019 (Badan Pusat Statistik, 2020). Namun dari segi pemberi layanan yaitu tenaga kesehatan professional di layanan primer seperti puskesmas, klinik, dan praktik mandiri kesehatan masih terdapat ketimpangan antara tenaga kesehatan khususnya perawat di desa dan kota (Setiawan, 2019). Hal ini juga terjadi ketika mahasiswa melaksanakan praktik, mereka lebih memilih melaksanakan praktik di area dengan fasilitas yang lebih lengkap dan memadai (Serrano-Gallardo et al., 2016). Hal ini berdampak pada kemampuan kompetensi yang banyak terlewati dan tidak terevaluasi dengan baik. Keterlibatan mahasiswa secara aktif dalam proses belajar dan keinginan untuk mencapai kompetensi sesuai learning outcome perlu difasilitasi.
Pelaksanaan praktik mahasiswa khususnya keperawatan dibagi menjadi beberapa stase dengan target / kompetensi bidang keahlian untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan yang komprehensif nantinya setelah lulus dan kompeten sebagai perawat profesional. Praktik keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat dalam bentuk asuhan keperawatan (Kemenkes RI, 2020). Pembelajaran praktik menggunakan pendekatan asuhan keperawatan dilaksanakan mulai dari tingkat pendidikan vokasi dan sarjana keperawatan hingga profesi. Proses pembelajaran dengan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian jenis descriptive dengan desain cross sectional yang dilakukan di ITEKES Bali. Kuesioner Educational Practices
pendekatan student center learning (SCL) demi mendukung ketercapaian kompetensi dan keterlibatan mahasiswa secara aktif dalam mengembangkan capaian pembelajaran dengan lebih efisien (Junaidi dkk, 2020). Kepercayaan diri dalam melaksanakan kompetensi juga menjadi salah satu tujuan keterlibatan aktif mahasiswa dalam pembelajaran.
Target program merdeka belajar kampus merdeka juga menginginkan adanya kesinambungan proses pendidikan dengan kebutuhan dunia profesional dengan pendekatan SCL. Kesinambungan dari proses pendidikan menuju dunia industri atau profesional membutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak dalam memfasilitasi proses pembelajaran (Junaidi dkk, 2020). Pihak yang terlibat dalam pendidikan keperawatan antara lain: mahasiswa, dosen, preceptor (pembimbing klinik), organisasi profesi, institusi pendidikan dan institusi industri / tempat praktik (Kemenkes RI, 2014). Profil lulusan yang diinginkan antara lain: pelaksana perawatan, komunikator, edukator dan promotor kesehatan, manajer / pemimpin, dan peneliti (AIPNI, 2021).
Pencapaian pembelajaran untuk membentuk profil lulusan dengan memenuhi standar kompetensi lulusan tersebut dilakukan dengan membuat evaluasi capaian target dari pihak - pihak yang terlibat secara aktif, termasuk kolaborasi dengan mahasiswa itu sendiri (Permendikbud RI, 2020). Penilaian selfevaluation dan pelaksanaan simulasi praktik oleh mahasiswa merupakan suatu bentuk SCL dengan didampingi oleh pendidik ataupun pembimbing (Kimhi et al., 2016). Tujuan dari penelitian saat ini adalah untuk mengevaluasi kepuasan pembelajaran praktik klinik pada mahasiswa keperawatan.
Questionnaire-C (EPQ-C) (Mariani et al., 2021) digunakan untuk variabel selfevaluation dengan 22 item pernyataan
yang telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Tabel 1 menunjukkan kerangka item kuesioner dari tujuh kategori penilaian, yaitu: interaksi mahasiswa - fakultas, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran aktif (active learning), waktu penugasan, umpan balik, tingkat ekspektasi, dan keragaman pembelajaran. Pada artikel ini dibahas bagian I dari hasil penelitian.
Uji validitas telah dilakukan untuk item pertanyaannya dengan nilai r hitung berada pada rentang 0,80 - 0,96, dimana lebih besar dari r tabel. Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai Cronbach`s Alpha adalah 0,77 yang dapat diartikan bahwa seluruh item kuesioner tersebut adalah reliabel.
Populasi penelitian berasal dari mahasiswa ITEKES Bali. Sampel
diperoleh sebanyak 78 mahasiswa keperawatan dengan teknik nonprobability yaitu total sampling. Kriteria responden yang mengikuti penelitian ini: telah melalui proses praktik klinik di tingkat akhir. Para responden sebelumnya telah dijelaskan tujuan penelitian dan diberikan informed consent. Kepesertaan bersifat sukarela. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner secara online pada mahasiswa yang telah menjalani praktik klinik di bulan Juli -September 2022. Uji statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini telah mendapatkan surat keterangan laik etik dari Komisi Etik Penelitian ITEKES Bali dengan nomor 04.0450/KEPITEKES-BALI/VI/2022.
Tabel 1. Kerangka Educational Practices Questionnaire-C
Kategori |
Nomor Soal |
Jumlah Soal |
Interaksi mahasiswa - fakultas |
1, 2, 3, 4 |
4 |
Pembelajaran kolaboratif |
5, 6, 7 |
3 |
Pembelajaran aktif (active learning) |
8, 9, 10, 11 |
4 |
Umpan balik |
12, 13 |
2 |
Waktu penugasan |
14, 15, 16 |
3 |
Tingkat ekspektasi |
17, 18 |
2 |
Keragaman pembelajaran |
19, 20, 21, 22 |
4 |
Total
22
HASIL PENELITIAN
Sebanyak 78 sampel dapat dikumpulkan pada penelitian tahap I ini (Tabel 2). Usia rata - rata responden adalah 21 tahun, yang didominasi oleh perempuan 71 orang (91,1%). Responden merupakan mahasiswa keperawatan tingkat III yang telah menyelesaikan praktik klinik sebelumnya di beberapa rumah sakit (RS) di Bali. Responden telah mendapat pendampingan oleh pembimbing, baik CI (clinical instructor)
dari RS dan institusi pendidikan selama proses praktik.
Pada masing - masing kategori instrumen menunjukkan penilaian rata-rata 4 (dari nilai 1-5) namun tiga item soal memiliki nilai berbeda yaitu: item soal 17 (r = 3,6) dan 18 (r = 3,7), terkait dengan tingkat ekspektasi dan item 22 (r = 3,7) tentang keberagaman pendekatan dalam proses pembelajaran.
Tabel 2. Karakteristik Responden (n = 78)
Variabel |
Kategori |
n |
% |
Usia |
Rerata (20,97) |
78 |
- |
Jenis Kelamin |
Laki-laki |
7 |
8,9 |
Perempuan |
71 |
91,1 |
Sebagian besar responden adalah praktik minimal 1 kali sebelum penelitian
perempuan (91,1%). Rerata usia responden ini dilaksanakan.
adalah 21 tahun (±1) dengan pengalaman
Tabel 3. Kepuasaan terhadap Proses Praktik Responden Penelitian (n = 78)
Karakteristik Responden |
Kategori Kepuasan Pembelajaran | |||||
Cukup |
Puas |
Sangat Puas | ||||
f |
% |
f |
% |
f |
% | |
Laki - Laki |
1 |
1,3 |
4 |
5,1 |
2 |
2,6 |
Perempuan |
19 |
24,4 |
36 |
46,1 |
16 |
20,5 |
Total |
20 |
25,7 |
40 |
51,2 |
18 |
23,1 |
Sebagian besar responden berada pada kategori puas, yaitu 51,2% atau sebanyak 40 orang. Pada perempuan dan laki - laki sebagian besar berada pada kategori tersebut. Walaupun jumlah responden laki - laki yang memang lebih sedikit daripada perempuan, membuat perbandingannya cukup signifikan. Skor kepuasan pada penelitian ini berada pada
PEMBAHASAN
Kepuasan dalam proses pembelajaran penting untuk dapat diraih oleh seluruh pihak yang terlibat, baik pengajar maupun peserta didik. Pada penelitian ini lebih dari 70% responden menilai diri puas akan pembelajaran yang telah berlangsung. Mahasiswa sebagai peserta didik dengan melakukan selfevaluation sebagai bentuk SCL diharapkan dapat mengembangkan kemampuan kompetensinya (Kimhi et al., 2016). Keterlibatan mahasiswa secara aktif juga dapat mengembangkan kepuasan mahasiswa dalam proses pembelajaran (Antohe et al., 2016; Walker et al., 2016).
Pada hasil rerata nilai pada item dengan kategori tingkat ekspektasi berada di bawah rerata total item kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ekspektasi mahasiswa terhadap proses pembelajaran masih belum optimal sesuai ekspektasi mereka. Pada kuesioner EPQ-C dijabarkan indikator mulai dari penyiapan lingkungan belajar dan penyampaian tujuan pembelajaran di awal untuk dapat dipahami oleh mahasiswa / peserta didik. Penyampaian tujuan pembelajaran secara lugas dan dipahami oleh semua pihak yang terlibat penting dilakukan pada awal proses pembelajaran. Hal ini untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal dan evaluasi yang lebih objektif.
Persiapan lingkungan belajar juga menjadi poin penting dalam menyukseskan
nilai 28 - 110. Skor ini dibagi menjadi 3 kategori, yaitu cukup, puas, dan sangat puas.
Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat 25,7% responden yang cukup puas dalam pembelajaran yang mereka telah lalui. Hal ini menjadi peluang untuk dapat ditingkatkan dalam proses pembelajaran ke depannya.
tujuan pembelajaran yang menjadi ekspektasi mahasiswa. Lingkungan belajar yang baik dapat memberikan ruang untuk aspirasi peserta didik dan memfasilitasi mereka untuk dapat terlibat dengan aktif sesuai peran mereka dalam lingkup klinik (Liljedahl et al., 2016). Menurut Scheerens (2000) yang dikutip dalam Capperuci (2015), lima hal yang membuat sekolah menjadi efektif adalah 1) kepemimpinan pendidikan yang kuat, 2) pengembangan keterampilan dasar yang mumpuni, 3) lingkungan yang aman dan nyaman, 4) ekspektasi tinggi yang terukur, dan 5) penilaian terjadwal terhadap perkembangan pencapaian. Aktivitas pembelajaran langsung ke klien juga berdampak kepada peningkatan promosi kesehatan jika dilaksanakan di setting komunitas oleh mahasiswa (Salerno et al., 2018).
Pelaksanaan refleksi diri dalam proses pembelajaran dan ekspektasi yang tercapai juga mendasari keberhasilan pembelajaran (Pereira et al., 2017). Pelaksanaan self-evaluation menjadi kunci karena terdapat kesadaran dan kebutuhan akan evaluasi mandiri terhadap diri untuk meningkatkan kapasitas dan pencapaian diri. Pada kondisi pandemi kebutuhan pembelajaran transisi praktik langsung dilaksanakan secara online. Beberapa dampak yang muncul terkait transisi tersebut adalah masalah akses internet,
kurangnya motivasi belajar, kesulitan dalam keluarga, dan pengalaman institusi pendidikan dalam memberikan
pembelajaran jarak jauh / dalam jaringan hasil evaluasi pada mahasiswa (Fogg et al., 2020). Seperti hasil pada penelitian ini pada item ke-22 menunjukkan nilai r = 3,7 (terendah) berkaitan dengan keberagaman
SIMPULAN
Sebagian besar responden
menyatakan puas terhadap proses pembelajaran yang berlangsung dalam masa pendidikan. Namun beberapa item
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih pada Kemendikbud RI atas Hibah Penelitian Dosen Pemula yang telah diberikan kepada tim dan para responden
DAFTAR PUSTAKA
AIPNI. (2021). Kurikulum Inti Pendidikan Ners Indonesia 2021. Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI).
Antohe, I., Riklikiene, O., Tichelaar, E., &
Saarikoski, M. (2016). Clinical education and training of student nurses in four moderately new European Union countries: Assessment of students’ satisfaction with the learning environment. Nurse Education in Practice, 17, 139–144.
https://doi.org/10.1016/j.nepr.2015.12.005
Badan Pusat Statistik. (2020). Indeks Pembangunan
Manusia 2019. Badan Pusat Statistik.
Capperucci, D. (2015). Form@re-Open Journal per la formazione in rete How Self-Evaluation can make schools more effective. Numero, 3, 258–278.
https://doi.org/10.13128/formare-17202
Fogg, N., Wilson, C., Trinka, M., Campbell, R., Thomson, A., Merritt, L., Tietze, M., & Prior, M. (2020). Transitioning from direct care to virtual clinical experiences during the COVID-19 pandemic. Journal of Professional Nursing, 36(January), 685– 691.
Junaidi, dkk. (2020). Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Di Era Industri 4.0 Untuk Mendukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Kemenkes RI. (2006). Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas.
Kemenkes RI. (2014). Undang-Undang RI No.38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan.
Kemenkes RI. (2020). Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/425/2020 tentang
pendekatan dalam proses pembelajaran, sehingga perubahan metode dan pendekatan pembelajaran penting untuk memberikan ruang evaluasi kepada peserta didik sebagai penerima layanan.
penilaian perlu mendapatkan perhatian untuk dapat ditingkatkan demi pencapaian kompetensi dan kepuasan belajar yang lebih baik.
yang telah bersedia terlibat dalam penelitian ini.
Standar Profesi Perawat. Kementerian
Kesehatan RI.
http://search.ebscohost.com/login.aspx?direc t=true&AuthType=ip,shib&db=bth&AN=92 948285&site=eds-live&scope=site%0Ahttp://bimpactassessment.net/sites/all/themes/bcorp_impact/pdfs/em _stakeholder_engagement.pdf%0Ahttps://w ww.glo-bus.com/help/helpFiles/CDJ-Pa
Kimhi, E., Reishtein, J. L., Cohen, M., Friger, M., Hurvitz, N., & Avraham, R. (2016). Impact of simulation and clinical experience on self-efficacy in nursing students: Intervention study. Nurse Educator, 41(1), E1–E4.
https://doi.org/10.1097/NNE.000000000000 0194
Liljedahl, M., Björck, E., Kalén, S., Ponzer, S., & Bolander Laksov, K. (2016). To belong or not to belong: Nursing students’ interactions with clinical learning environments - An observational study. BMC Medical Education, 16(1), 1–10.
https://doi.org/10.1186/s12909-016-0721-2
Mariani, B., Bradley, C. S., Daniels, A. L., & Forneris, S. G. (2021). Educational Practices Questionnaire-C (Across the Curriculum).
https://www.nln.org/education/teaching-resources/tools-and-instruments
Pereira, H. R., Brisbois, M. D., Silva, H. O., & Stover, C. M. (2017). Learning beyond expectations: Evaluation of an international nursing student exchange. Journal of Nursing Education and Practice, 8(2), 72. https://doi.org/10.5430/jnep.v8n2p72
Permendikbud RI. (2020). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 03 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi.
Salerno, J. P., McEwing, E., Matsuda, Y., Gonzalez-Guarda, R. M., Ogunrinde, O., Azaiza, M., & Williams, J. R. (2018).
Evaluation of a nursing student health fair program: Meeting curricular standards and improving community members’ health. Public Health Nursing, 35(5), 450–457.
https://doi.org/10.1111/phn.12402
Serrano-Gallardo, P., Martínez-Marcos, M., Espejo-Matorrales, F., Arakawa, T., Magnabosco, G. T., & Pinto, I. C. (2016). Fatores associados à aprendizagem clínica dos alunos de enfermagem nos cuidados de saúde primários: Um estudo analítico transversal. Revista Latino-Americana de
Enfermagem, 24.
https://doi.org/10.1590/1518-8345.0327.2803
Setiawan, A. (2019). Studi Eksploratif Tentang
Perawat Puskesmas Di Indonesia: Karakteristik, Layanan, Dan Praktik
Mandiri. Jurnal Riset Kesehatan Nasional,
1(2), 123.
https://doi.org/10.37294/jrkn.v1i2.80
Walker, S., Rossi, D., Anastasi, J., Gray-Ganter, G., & Tennent, R. (2016). Indicators of undergraduate nursing students’ satisfaction with their learning journey: An integrative review. Nurse Education Today, 43, 40–48. https://doi.org/10.1016/j.nedt.2016.04.011
Volume 11, Nomor 1, Februari 2023
88
Discussion and feedback