Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

VIDEO EDUKASI MENINGKATKAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI RUMAH SAKIT

Luh Yudita Intan Pratiwi*1, Ni Putu Emy Darma Yanti1, Indah Mei Rahajeng1 1Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana *korespondensi penulis, e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Komunikasi terapeutik menjadi salah satu komponen yang perlu diperhatikan perawat ketika memberikan pelayanan kesehatan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pelaksanaan komunikasi terapeutik, yaitu pengetahuan yang dimiliki perawat. Pengetahuan dapat diperoleh dari beberapa hal, salah satunya video edukasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian video edukasi terhadap tingkat pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik di Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng. Jenis yang digunakan pada penelitian adalah analitik korelatif dengan desain penelitian one grup pre-test post-test design, dan teknik sampling proportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 45 perawat. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner tingkat pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik. Hasil yang didapat pada penelitian ini sebelum diberikan video responden memiliki pengetahuan cukup, sedangkan setelah diberikan video edukasi, responden memiliki pengetahuan baik. Hasil uji Wilcoxon mendapatkan nilai p = 0,000 (<0,05) yang artinya ada pengaruh pemberian video edukasi terhadap tingkat pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik di Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng. Video edukasi menjadi salah satu media pembelajaran yang efektif serta efisien dalam menyebarkan informasi.

Kata kunci: komunikasi terapeutik, pengetahuan perawat, video edukasi

ABSTRACT

Therapeutic communication is one of the components that nurses need to pay attention to when providing health services. Quality of therapeutic communication implementation may be influenced by several factors, including nurses’ knowledge. Knowledge can be obtained from several ways, which one education videos. This study aims to determine the effect of providing educational videos on the level of knowledge of nurses about therapeutic communication in the General Hospital of Buleleng. The type used in this research is correlational analytic research design, one group pre-test post-test design, proportional sampling technique stratified random sampling with total sample of 45 nurses. The results obtained this study before being given the educational video most of respondents had sufficient knowledge, after being given the video most the respondent showed had good knowledge. The results of the Wilcoxon test obtained a p value of 0,000 (<0,05) which means that the custom of giving educational videos on the level of knowledge of nurses about therapeutic communication at the General Hospital of Buleleng. Educational videos are one of the effective and efficient learning media in disseminating information.

Keywords: educational video, knowledge nurses, therapeutic communication

PENDAHULUAN

Komunikasi terapeutik menjadi komponen yang penting oleh seorang perawat ketika melakukan proses keperawatan. Komunikasi terapeutik yang baik dari seorang perawat dapat memberikan manfaat, yaitu menurunkan tingkat kecemasan pasien selama hospitalisasi dan mencegah terjadinya kelalaian yang dapat merugikan keselamatan pasien dalam pemberian asuhan keperawatan (Nugroho & Aryanti, 2018).

Berbagai masalah dapat terjadi apabila perawat kurang memahami pentingnya penerapan komunikasi terapeutik, seperti: sulitnya membina hubungan yang baik antara perawat dan pasien, penilaian pasien terhadap kinerja perawat kurang baik yang dapat berdampak pada kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan perawat menjadi menurun, sehingga dapat mengakibatkan kegagalan perawat dalam melakukan intervensi keperawatan, yang pada akhirnya dapat merugikan pasien (Kusumawardhani, 2019).

Pada penelitian yang dilakukan di rumah sakit pemerintah di Indonesia ditemukan data berupa kesiapan perawat untuk bertemu pasien sebesar 55,6%, pada tahap orientasi sebesar 66,7% tidak pernah memperkenalkan diri, pada tahap kerja sekitar 47,5% perawat tidak melibatkan pasien dalam mencari alternatif pemecahan, dan pada fase terminasi sebesar 47,2% perawat tidak melakukan evaluasi objektif (Fitria & Shaluhiyah, 2017). Kualitas pelaksanaan komunikasi terapeutik oleh seorang perawat dipengaruhi oleh beberapa faktor penunjang seperti: jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, dan tingkat pengetahuan perawat (Handayani & Armina, 2018). Pengetahuan menjadi salah satu faktor yang penting untuk dikaji. Hal tersebut dikarenakan pengetahuan dapat menentukan tindakan dan keputusan seseorang ketika melakukan dan memutuskan suatu hal (Donsu, 2017).

Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber informasi salah satunya media video edukasi (Setiawan, 2017). Video edukasi banyak diterapkan dalam berbagai aspek pembelajaran dengan menyajikan objek belajar secara konkret atau pesan pembelajaran secara realistis, sehingga sangat baik untuk menambah pengalaman belajar (Amelia, 2019). Media pembelajaran video edukasi dikatakan sangat efektif dan untuk menarik minat belajar seseorang karena melalui video edukasi mampu menampilkan gambar sekaligus suara secara bersamaan (Borup et al., 2015).

Menurut penelitian pengaruh video edukasi terkait pengetahuan perawat mengenai prinsip-prinsip menggunakan alat penilaian nyeri didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan perawat dengan menggunakan media video edukasi terkait prinsip-prinsip menggunakan alat dalam penilaian nyeri (Björn et al., 2017). Sedangkan menurut penelitian pembelajaran menggunakan Mobile-Based Video untuk meningkatkan keterampilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dijelaskan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok terkontrol dan kelompok yang diberikan intervensi melalui pemberian video edukasi (Lee et al., 2016).

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian keperawatan, permasalahan yang ditemukan terkait penerapan komunikasi terapeutik dengan pasien misalnya ketika melakukan tindakan, terkadang perawat tidak melakukan komunikasi lebih lanjut. Selain itu menyebarkan tautan google form yang berisi pertanyaan terkait pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik yang diisi oleh 35 perawat dengan hasil 50% masih kurang tepat dalam menjawab pengertian komunikasi terapeutik. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh video edukasi terhadap tingkat pengetahuan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis analitik korelatif dengan desain penelitian one grup pre-test post-test design di Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng. Populasi penelitian ini yaitu perawat yang berada di empat unit ruangan Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng sebanyak 50 reponden. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 45 perawat yang dipilih secara Proportionate Stratifield Random Sampling.

Kriteria inklusi pada penelitian ini, yaitu perawat memiliki gadget atau laptop untuk mengisi kuesioner dalam bentuk google form dan bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah perawat yang sedang dalam masa cuti kerja. Kriteria drop out pada penelitian ini yaitu perawat yang tidak mengikuti rangkaian kegiatan dari awal sampai selesai seperti berhenti di tengah kegiatan karena suatu alasan misalnya sakit.

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner tingkat pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik yang terdiri dari empat

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini menjelaskan tentang karakteristik demografi responden (usia, jenis kelamin, pendidikan, dan lama kerja), gambaran pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik sebelum dan

pertanyaan tertutup dalam bentuk multiple choice sehingga total pertanyaan menjadi 16 pertanyaan yang sudah diuji validitas dan uji reliabilitas 0,743.

Video edukasi berdurasi lima menit tiga belas detik diberikan empat kali selama dua minggu menggunakan zoom meeting. Setiap minggu akan diberikan intervensi pada dua unit ruangan dan diputarkan video edukasi sebanyak dua kali pada setiap unit ruangan.

Penelitian ini telah mendapat ijin dan surat keterangan ethical clearence dari Komisi Etika Penelitian FK Unud/RSUP Sanglah dengan nomor surat keterangan laik etik 1271/UN14.2.2.VII.14/LT/2021. Analisis univariat pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan data demografi dan pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik dalam distribusi frekuensi. Analisis bivariat yang digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai pre-test dan post-test pengaruh video edukasi terhadap tingkat pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik adalah uji Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95%.

setelah diberikan video edukasi, dan hasil analisis pengaruh pemberian video terhadap tingkat pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik.

Tabel 1. Karakteristik Demografi Responden (n=45)

Variabel

Kategori

F

(%)

Usia

Dewasa awal (18-40 tahun)

40

88,9

Dewasa madya (41-60 tahun)

5

11,1

Jenis Kelamin

Laki-laki

9

20

Perempuan

36

80

Pendidikan

S1 Keperawatan

30

66,7

D3 Keperawatan

7

15,6

Lainnya

8

17,8

Lama Bekerja

Baru (0-1 tahun)

14

31,1

Sedang (2-3 tahun)

16

35,5

Lama (≥ 4 tahun)

15

33,3

Tabel 1 menjelaskan, mayoritas responden berada pada usia dewasa awal sebanyak 40 responden (88,9%) yang didominasi oleh perempuan sebanyak 36 responden (80%). Untuk pendidikan

responden lebih banyak pendidikan S1 Keperawatan sebanyak 30 responden (66,7%) dan sebanyak 16 responden (35,5%) telah bekerja selama 2-3 tahun.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Perawat tentang Komunikasi Terapeutik Sebelum dan Sesudah Diberikan Video Edukasi (n=45)

Tingkat Pengetahuan

Frekuensi

Pre-test

Post-test

Pengetahuan Kurang

20 (44,4%)

-

Pengetahuan Cukup

22 (48,9%)

4 (8,95)

Pengetahuan Baik

3 (6,7%)

41 (91,1%)

Tabel 2 menjelaskan sebelum diberikan video edukasi, responden dengan pengetahuan yang cukup memiliki jumlah paling banyak sebesar 22 responden

video edukasi responden dengan pengetahuan baik memiliki jumlah yang paling banyak sebesar 41 responden (91,1%).

(48,9%), sedangkan setelah diberikan


Tabel 3. Pengaruh Video Edukasi terhadap Tingkat Pengetahuan Perawat (n=45)

Pre-Test

Post-Test

Variabel

Mean ± SD

Mean ± SD

p value

Z

Pengetahuan -Video Edukasi

19,87 ± 3,341

27,87 ± 2,106

0,000

-5,858


Tabel 3 menunjukkan bahwa sebelum diberikan video, pengetahuan perawat dengan nilai rata-rata atau mean 19,87 dengan standar deviasi 3,341 dan meningkat menjadi 27,87 dengan standar deviasi 2,106 sesudah diberikan video

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan video edukasi, tingkat pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik sebagian besar memiliki pengetahuan cukup. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian pengaruh media audiovisual terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi didapatkan 87,5% memiliki pengetahuan cukup dan 12,5% memiliki pengetahuan kurang sebelum diberikan intervensi (Suminar, 2016).

Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang terdiri dari usia dan pengalaman. Pada studi yang dilakukan sebelumnya didapatkan hasil bahwa usia dapat berpengaruh pada daya tangkap seseorang terhadap informasi yang diperoleh serta pola pikir dari orang tersebut (Cahyaningrum & Siwi, 2021). Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa usia seseorang berpengaruh pada daya tangkap yang akhirnya dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Sedangkan terbatasnya pengalaman kerja

edukasi. Hasil uji statistik Wilcoxon nilai p 0,000 yang artinya ada perbedaan bermakna antara pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik sebelum dan sesudah diberikan video edukasi.

mengakibatkan tingkat keahlian, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki semakin rendah (Suminar, 2016).

Mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan perawat dalam menghadapi cardiac arrest didapatkan hasil adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pengalaman kerja perawat (Turangan dkk, 2017). Pengalaman kerja berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan seseorang, sehingga semakin lama seseorang bekerja maka tingkat pengetahuan orang tersebut kemungkinan akan meningkat.

Hasil penelitian, sesudah diberikan video edukasi tingkat pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik berdasarkan distribusi frekuensi pengetahuan sebagian besar memiliki pengetahuan baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya terkait pengaruh pembelajaran menggunakan media video terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai pergaulan bebas dimana terjadi peningkatan hasil rata-rata

tingkat pengetahuan setelah diberikan intervensi (Rakhmawan & Rahayuningsih, 2021).

Proses meningkatnya pengetahuan dapat terjadi karena suatu kesadaran (awareness), dalam hal ini yang dimaksud yaitu orang tersebut menyadari serta mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus. Hal ini sejalan dengan penelitian pengaruh media video terhadap pengetahuan keluarga pada balita pneumonia dimana proses peningkatan pengetahuan dapat terjadi karena adanya suatu kesadaran untuk belajar serta keinginan untuk belajar (Liliek et al., 2019). Apabila seseorang sudah sadar akan kemampuan dalam dirinya masih kurang, maka akan ada kemauan untuk belajar guna meningkatkan pengetahuan.

Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, salah satunya adalah tingkat pendidikan. Peneliti berpendapat semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi penguasaan terhadap suatu materi yang harus dikuasai. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya terkait hasil posttest pengaruh media video edukasi dengan pengetahuan, dimana pendidikan dapat berpengaruh pada pengetahuan dari responden tersebut karena sebagian besar responden memiliki pendidikan yang lebih tinggi (Wulandini & Triska, 2020).

Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat pengaruh pemberian video edukasi terhadap tingkat pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik di Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng.

SIMPULAN

Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian video edukasi terhadap tingkat pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik di

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, V. (2019). Efektivitas Media audio visual dalam upaya meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Kebencanaan pada Warga Sekolah SMP 1 Sumbermalang Situbondo. https://repository.unej.ac.id/handle/1234567 89/98090

Björn, A., Pudas-Tähkä, S. M., Salanterä, S., &

Axelin, A. (2017). Video education for

Hasil penelitian ini sejalan dengan pengaruh video edukasi terkait pengetahuan perawat mengenai prinsip-prinsip menggunakan alat penilaian nyeri didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan      perawat      dengan

menggunakan media video edukasi terkait prinsip-prinsip menggunakan alat dalam penilaian nyeri (Björn et al., 2017).

Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan salah satunya, yaitu media yang didesain secara khusus sehingga masyarakat mampu untuk memperoleh informasi yang tidak terbatas, pengalaman seseorang yang diperoleh secara pribadi maupun dari orang lain, lingkungan yang memungkinkan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu (Wahyuni, 2015). Media pembelajaran yang efektif serta efisien seperti video edukasi dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran yang menarik dan tentunya dapat meningkatkan pengetahuan.

Media video edukasi memiliki kelebihan seperti: efisiensi waktu dalam proses pelaksanaan edukasi, durasi video yang tidak terlalu lama sehingga penonton tidak merasa bosan, dan mengutamakan informasi yang essensial. Informasi yang diperoleh dari suatu media memiliki daya tarik tersendiri sehingga mudah diterima dengan baik. Media audiovisual memiliki banyak kelebihan seperti dapat menampilkan suara dan gambar secara bersamaan kemudian disajikan dengan latar yang menarik serta menambah pengetahuan (Meidiana et al.,  2018).

Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng. Media-media pembelajaran dengan video dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang lebih efektif dan    efisien.

critical care nurses to assess pain with a behavioural pain assessment tool:  A

descriptive comparative study. Intensive and Critical           Care           Nursing.

https://doi.org/10.1016/j.iccn.2017.02.010

Borup, J., West, R. E., & Thomas, R. (2015). The impact of text versus video communication on instructor feedback in blended courses.

Educational Technology Research and Development.

https://doi.org/10.1007/s11423-015-9367-8

Cahyaningrum & Siwi. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Penanganan Demam Pada Anak Di Puskesmas I  Kembaran Kabupaten

Banyumas. Jurnal Publikasi Kebidanan

Akbid        YLPP        Purwokerto.

https://www.akbidylpp.ac.id/ojs/index.php/P rada/article/view/450

Donsu.     (2017).     Promosi     Kesehatan

MeningkatkanPengetahuan Ibu Hamil Tentang HIV/AIDS. Jurnal Ilmiah Bidan, 19–25.              https://ejurnal.poltekkes-

manado.ac.id/index.php/jidan/article/view/8 28

Fitria, N., & Shaluhiyah, Z. (2017). Hasil analisis Pelaksanaan Komunikasi    Terapeutik

Perawat di  Ruang Rawat Inap RS

Pemerintah dan RS Swasta. Jurnal Promosi Kesehatan                      Indonesia.

https://doi.org/10.14710/jpki.12.2.191-208

Handayani, & Armina. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan     Dengan     Penerapan

Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat Pada Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah …. Jurnal Akademika  Baiturrahim  Jambi.

http://jab.stikba.ac.id/index.php/jab/article/vi ew/23

Kusumawardhani. (2019). Analisis Pengaruh Komunikasi      Terapeutik      Perawat

Terhadapkepuasan Pasien Di Rawatjalan Rsud Karanganyar. Seminar Nasional& Call For PaperSeminar Bisnis Magister Manajemen, 199–213. https://doi.org/2685-

1474

Lee, N. J., Chae, S. M. M., Kim, H., Lee, J. H., Min, H. J., & Park, D. E. (2016). Mobilebased video learning outcomes in clinical: Nursing skill education a randomized controlled trial. CIN - Computers Informatics

Nursing.https://doi.org/10.1097/CIN.000000 0000000183

Liliek et al. (2019). Pengaruh Edukasi melalui

Media Video terhadap Pengetahuan Keluarga tentang Penumonia Balita. Jurnal

Ilmu        Keperawatan        Anak.

https://pdfs.semanticscholar.org/3593/00d6b 8172da5f961395e1b034fa0e95b1b7c.pdf

Meidiana, R., Simbolon, D., & Wahyudi, A.

(2018). Pengaruh Edukasi melalui Media Audio Visual terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Overweight. Jurnal Kesehatan.

https://doi.org/10.26630/jk.v9i3.961

Nugroho & Aryanti. (2018). Komunikasi Terapeutik Perawat Rohani Islam dalam Proses Penyembuhan Pasien di RSUD Ciamis. Jurnal Ilmu Komunikasi, 123–158. https://doi.org/10.15575/cjik.v2i2.4938

Rakhmawan & Rahayuningsih. (2021). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Dengan Media Video Teater Tentang Pengetahuan Pergaulan Bebas     Terhadap    Mahasiswa.http://

http://eprints.ums.ac.id/88224/

Setiawan, E. A. (2017). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perioperatif Katarak Dengan Tingkat Kecemasan Klien Pre Operasi Katarak Di Klinik Spesialis Mata Smec Samarinda         Tahun         2017.

https://dspace.umkt.ac.id/handle/463.2017/1 710

Suminar. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di SMP Islam Ruhama Ciputat. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Di SMP    Islam     Ruhama     Ciputat.

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/ 123456789/25662

Turangan, T. S., Kumaat, L. T., & Malara, R. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan perawat dalam menghadapi cardiac arrest di RSUP Prof. RD Kadou Manado. e-Jurnal Keperawatan, 5(1)

Wulandini, P., & Triska, T. (2020). Hubungan

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe di Wilayah Puskesmas RI Karya Wanita Pekanbaru. MENARA  Ilmu,  XIV(02).

http://www.jurnal.umsb.ac.id/index.php/men arailmu/article/view/1707

Volume 10, Nomor 6, Desember 2022

663