HUBUNGAN NORMA SUBJEKTIF DENGAN KEYAKINAN UNTUK DETEKSI DINI KANKER SERVIKS METODE IVA
on
Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
HUBUNGAN NORMA SUBJEKTIF DENGAN KEYAKINAN UNTUK DETEKSI DINI KANKER SERVIKS METODE IVA
Thasa Azzahra*1, Sri Utami1, Erika1
1Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Riau *korespondensi penulis, email: t4m1_psik@yahoo.co.id
ABSTRAK
Seorang individu memiliki kecenderungan untuk mengikuti pandangan orang terhadap perilaku yang akan dilakukannya. Pandangan individu terhadap tindakan ini akan mempengaruhi keyakinan untuk melakukan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA. Penelitian merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah wanita usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Rejosari sebanyak 60 responden berdasarkan kriteria inklusi menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner pada penelitian merupakan adopsi dari dari kuesioner yang terdapat pada Theory of Planned Behaviour and Health Behaviour yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas responden memiliki norma subjektif tinggi dengan keyakinan tinggi yaitu sebanyak 63,3%, responden yang memiliki norma subjektif rendah dengan keyakinan tinggi adalah sebanyak 3,3%, dan responden memiliki norma subjektif rendah dengan keyakinan rendah sebanyak 33,3%. Hasil uji statistik didapatkan p value 0,000 artinya ada hubungan antara norma subjektif dengan keyakinan melakukan deteksi dini kanker serviks metode IVA.
Kata kunci: IVA, kanker serviks, keyakinan, norma subjektif
ABSTRACT
Some people have a trend to follow other people's views about their behavior. The people’s views about this action will affect them to belief in early detection of cervical cancer using IVA test. This research is descriptive correlation research using cross sectional approach. The sample in this study were productive women at Rejosari Public Health Center in the amount of 60 respondents based on inclusion criteria using purposive sampling technique. Data collection was conducted by using questionnaire. The questionnaire in this study was the adoption of the questionnaire contained in Theory of Planned Behavior and Health Behavior which had been tested for validity and reliability. The analysis used is univariate analysis and bivariate analysis with the chi square test. The results of this study indicate that the majority of respondents have high subjective norms with high confidence as much as 63,3%, respondents who have low subjective norms with high confidence are 3,3%, and respondents have low subjective norms with low beliefs are 33,3 %. The results of the statistical test obtained p value 0,000 which means there is correlation between subjective norms and the belief in early detection of cervical cancer using the IVA test.
Keywords: behavior belief, cervical cancer, IVA, subjective norm
PENDAHULUAN
Kanker yaitu sel yang tumbuh dan berkembang secara abnormal dan tidak terkontrol, serta memiliki kemampuan menyerang sel lain dan jaringan tubuh. WHO menyatakan kanker sebagai salah satu penyakit dengan angka kematian tertinggi di dunia (Kemenkes RI, 2019). Menurut data WHO, prevalensi kanker serviks di dunia pada tahun 2020 adalah 24,4% / 100.000 penduduk dunia dengan angka mortalitas 14,4% / 100.000 penduduk dunia dan memiliki persentase kematian yang tertinggi. International Agency for Research on Cancer (IARC) menunjukkan penambahan kasus pada tahun 2020 sebanyak 36.633 kasus dengan persentase 17,2% dari total 213.546 total pengidap kanker di Indonesia (WHO, 2020).
Deteksi dini dapat mengantisipasi penyakit kanker serviks. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat dimana letak kanker serviks dengan pemeriksaan Pap Net, Pap Smear, servikografi, tes high-risk type (HPV), kolposkopi, sitologi berbasis cairan dan tes inspeksi visual asam asetat (IVA) (Fauza dkk, 2019).
Data Dinas Kesehatan Provinsi Riau tahun 2019 menunjukkan jumlah skrining IVA di Provinsi Riau masih sangat rendah (Dinkes Riau, 2019). Berdasarkan data Dinkes Pekanbaru tahun 2019, dari 21 puskesmas yang ada di Kota Pekanbaru jumlah perempuan dengan usia 30-50 tahun sebanyak 172.986 orang, yang melakukan pemeriksaan IVA hanya sebanyak 1.070 orang (0,6%). Hal ini jauh dari target yang dicapai, dan memerlukan pendalaman mengenai penyebab rendahnya target ini. Berdasarkan theory planned behavior dimana terdapat hubungan yang kuat antara niat (keinginan) terhadap perilaku (Ajzen, 2011). Terdapat tiga faktor yang berpengaruh dengan perilaku seseorang menurut teori planned behavior yaitu sikap, kontrol, perilaku dan norma subjektif (Barbera & Ajzen, 2020). Berdasarkan penelitian Paul et al (2016) menyatakan bahwa norma subjektif dapat dinilai berdasarkan dua variabel, yaitu keyakinan normatif mengenai harapan dari orang lain tentang yang harus orang tersebut
lakukan (normative beliefs) dan motivasi seseorang mengenai pemenuhan harapan ke orang sekitarnya (motifation to comply).
Ajzen (2011) menyatakan bahwa perilaku individu ditentukan dari keyakinan tentang akibat sebuah perilaku atau disebut juga dengan keyakinan - keyakinan perilaku (behavioral beliefs). Keyakinan berhubungan dengan penilaian subjektif seseorang kepada dunia di sekitarnya, pemahaman seseorang tentang diri sendiri serta lingkungan. Norma subjektif akan mempengaruhi individu terhadap keyakinan - keyakinan akan perilaku. Didukung oleh penelitian Quraini (2019) menyatakan adanya hubungan norma subjektif dengan niat kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) teratur. Sejalan dengan penelitian Prastowo (2018) menyebutkan terdapat perbedaan pre test dan post test, intensi, efikasi diri dan norma subjektif dalam mencegah kekambuhan pada pasien, pemasungan pasien setelah dilakukan promosi kesehatan kepada anggota keluarga pasien di Kabupaten Sukoharjo, dengan hasil post test yang lebih tinggi dari pre test.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dalam studi pendahuluan yang dilakukan pada 12 Maret 2021 di wilayah kerja Puskesmas Rejosari terhadap 10 orang responden, didapatkan hasil dimana seluruh responden yang belum melakukan pemeriksaan IVA, 7 dari 10 orang responden telah mengetahui dan pernah diajak oleh petugas kesehatan untuk melakukan IVA, seluruh responden menyatakan bahwa tidak ada dari anggota keluarga yang menyarankan atau mendukung untuk melakukan pemeriksaan IVA, dan bahkan cenderung melarang untuk melakukan IVA, dan 9 dari 10 responden menyatakan bahwa tidak ada teman yang memotivasi untuk melakukan deteksi dini kankes serviks dengan metode IVA, responden juga menyatakan bahwa tidak melakukan IVA karena teman -temannya juga tidak melakukan pemeriksaan IVA, dan berkata akan melakukan IVA jika banyak teman-
temannya yang melakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan norma
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Rejosari. Sampel pada penelitian ini adalah 60 orang dengan metode non-probability sampling dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi, yaitu wanita telah menikah dan berada pada rentang usia produktif (15-64 tahun), dapat berbahasa Indonesia, wanita yang belum terdeteksi keadaan patologis pada bagian genitalia, menyetujui sebagai responden, sedangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah wanita usia produktif yang mengalami gangguan mental.
Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tentang norma subjektif dan keyakinan yang
subjektif terhadap keyakinan untuk deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA.
merupakan adopsi dari Theory of Planned Behaviour and Health Behaviour oleh Ajzen (2011). Telah dilakukan uji validitas dan reabilitas pada kuesioner norma subjektif didapatkan nilai cronbach alpha 0,949 dan kuesioner keyakinan untuk deteksi dini kanker serviks metode IVA didapatkan hasil nilai cronbach alpha 0,930.
Analisis data hasil penelitian menggunakan teknik analisis data univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan persentase dan narasi. Penelitian ini sudah mendapatkan ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Keperawatan dan Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Riau dengan nomor surat: 204/UN.19.5.1.8/KEPK.FKp/2021.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Karakteristik Responden (N = 60)
No. |
Karakteristik Jumlah Persentase (%) |
1. |
Usia 18-40 tahun 30 50 40-60 tahun 30 50 |
2. |
Pendidikan SD 9 15 SMP 11 18,3 SMA 33 55 Perguruan tinggi 7 11,7 |
3. |
Suku Minang 17 28,3 Melayu 16 26,7 Jawa 18 30 Batak 9 15 |
4. |
Pekerjaan IRT 50 83,3 PNS 3 5 Wiraswasta 7 11,7 Total 60 100 |
Berdasarkan hasil penelitian, Hasil penelitian didapatkan suku didapatkan karakteristik responden terbanyak dengan wanita usia produktif berdasarkan kategori usia responden adalah suku Jawa sebanyak 30%. menunjukkan bahwa kedua kategori usia Karakteristik responden berdasarkan sebanding usia 18 - 40 tahun dan 41 - 60 pekerjaan adalah sebanyak 83,3% responden
tahun |
yaitu 50%. Hasil penelitian bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). |
menunjukkan sebagian besar responden dengan pendidikan SMA sebanyak 55%.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Norma Subjektif (N = 60) | ||
No. Norma Subjektif |
Jumlah |
Persentase (%) |
1. Tinggi |
38 |
63,3 |
2. Rendah |
22 |
36,7 |
Total |
60 |
100 |
Hasil penelitian didapatkan, mayoritas |
sebanyak 63,3%. Persentase norma subjektif | |
responden dengan norma subjektif tinggi |
rendah sebanyak 36,7% responden. | |
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Keyakinan IVA (N = 60) | ||
No. Keyakinan IVA |
Jumlah |
Persentase (%) |
1. Tinggi |
40 |
66,7 |
2. Rendah |
20 |
33,3 |
Total |
60 |
100 |
Hasil penelitian ini didapatkan, 66,7%. Keyakinan untuk melakukan IVA mayoritas responden memiliki keyakinan rendah sebesar 33,3%.
tinggi untuk melakukan IVA, sebanyak
Tabel 4. Hubungan Norma Subjektif dengan Keyakinan Deteksi Dini dengan Metode IVA (N = 60) Keyakinan Deteksi Dini dengan Metode IVA
No. |
Norma Subjektif |
Rendah |
Tinggi |
Total |
p value | ||
N |
% |
N |
% | ||||
1. |
Rendah |
20 |
33,3 |
2 |
3,3 |
36,7 | |
2. |
Tinggi |
0 |
0 |
38 |
63,3 |
66,3 |
0,000 |
Total |
20 |
33,3 |
40 |
66,7 |
100 |
Tabel 4 menunjukkan norma subjektif dan keyakinan untuk melakukan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA memiliki
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan karakteristik responden berdasarkan usia, dimana diperoleh kedua kategori usia sebanding usia, yaitu usia 18 -40 tahun dan 41 - 60 tahun. Usia wanita yang semakin bertambah, maka akan meningkatkan kerentanan juga terhadap penyakit kanker serviks. Semakin dewasa usia seseorang, maka semakin mudah dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini akan memudahkan seseorang dalam memahami manfaat mengikuti deteksi dini kanker serviks (Dewi dkk, 2013).
Pendidikan mayoritas responden adalah SMA. Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2010) bahwa pendidikan berperan dalam terbentuknya sikap responden, dimana dalam menentukan sikap seseorang ditentukan oleh pengetahuan, keyakinan, pikiran, serta emosi.
hubungan yang bermakna secara statistik dengan p value = 0,000.
Mayoritas responden bersuku Jawa. Menurut peneliti hal ini dikarenakan mayoritas suku di wilayah kerja Puskesmas Rejosari adalah suku Jawa. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan adalah sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Sejalan dengan hasil penelitian Wulandari dkk (2018) mengenai faktor yang mempengaruhi perilaku pemeriksaan IVA pada Wanita Usia Subur didapatkan 91 responden tidak bekerja / IRT dengan persentase 62,3%.
Gambaran norma subjektif pada penelitian ini, mayoritas responden berada pada kategori tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian Bursey et al (2017) dimana ditemukan mayoritas norma subjektif tinggi pada responden, penelitian ini dilakukan kepada responden wanita usia subur. Penelitian di atas mendukung hasil dari penelitian ini, dimana mayoritas norma subjektif tinggi juga berdasarkan jawaban
responden pada kuesioner dimana sumber norma subjektif mayoritas yang paling disetujui oleh responden adalah keluarga, teman, dan orang - orang di lingkungan responden. Berdasarkan penelitian Supini dkk (2020), hal yang mempengaruhi niat terbesar wanita untuk melakukan pemeriksaan IVA adalah dukungan keluarga khususnya suami, juga dari dukungan teman dan petugas kesehatan.
Gambaran keyakinan responden untuk melakukan pemeriksaan IVA adalah dengan keyakinan tinggi, yaitu sebanyak 40 orang (66,7%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Quine & Rubin (2017) dimana pada penelitian ini didapatkan hasil, terdapat hubungan antara keyakinan tinggi dengan sikap, norma subjektif, dan teori kontrol perilaku terhadap keyakinan. Berbeda dengan penelitian Widjayanti (2020), dimana keyakinan wanita untuk melakukan IVA, mayoritas adalah negatif (57,6%). Keyakinan wanita untuk melakukan pemeriksaan IVA, mayoritas dipengaruhi oleh dukungan dari suami (Supini dkk, 2020). Sesuai dengan teori Ajzen (2011) yang menyatakan keyakinan mencerminkan informasi yang dimiliki seseorang, dalam kaitannya dengan kinerja perilaku, keyakinan perilaku akan mempengaruhi niat, kontrol perilaku secara otomatis, dan konsisten dari keyakinan mereka. Kesediaan sumber daya dan adanya kesempatan yang kuat, akan meningkatkan keyakinan orang tersebut.
Hasil analisa hubungan norma subjektif dengan keyakinan melakukan deteksi dini kanker serviks metode IVA pada responden di wilayah kerja Puskesmas Rejosari, didapatkan p value 0,000 dengan α < 0,05. Nilai p value 0,000 < 0,05; maka dapat disimpulkan bahwa Hо ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan secara statistik antara norma subjektif dengan keyakinan melakukan deteksi dini kanker serviks metode IVA pada wanita usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Rejosari. Semakin besar kecenderungan wanita usia produktif untuk mengikuti pendapat orang yang dianggap penting, maka semakin tinggi pengaruh norma subjektif terhadap perilaku individu tersebut.
Bursey et al (2017) menyatakan norma subjektif yang diukur berdasarkan aspek normative beliefs dan motivation to comply, dimana norma subjektif memiliki peran penting dalam keyakinan seseorang untuk menentukan sikap dalam suatu perilaku. Menurut Ajzen (2005), perilaku seseorang dapat diperkirakan dari niat orang tersebut. Hal ini dikatakan dalam Theory of Planned Behavior (TPB). TPB menjelaskan bahwa individu melakukan perilaku, saat individu percaya bahwa yang dilakukan mendapatkan kepuasan dan hal tersebut dianggap baik oleh orang yang dianggap penting oleh individu tersebut (norma subjektif), serta saat individu mempunyai pengetahuan serta keterampilan maka muncul sebuah perilaku. Sesuai dengan teori TPB, keyakinan untuk melakukan deteksi dini kanker serviks ini berhubungan dengan norma subjektif.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Ajzen (2011) dimana keyakinan mencerminkan informasi yang dimiliki orang dalam kaitannya dengan kinerja perilaku, keyakinan perilaku akan mempengaruhi niat, kontrol perilaku secara otomatis, dan konsisten dari keyakinan mereka. Sesuai dengan hasil penelitian ini dimana ditemukan hubungan signifikan norma subjektif dengan keyakinan dalam deteksi dini kanker serviks metode IVA. Sejalan dengan penelitian Supini dkk (2020) yang menyatakan bahwa persepsi dan niat wanita untuk melakukan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA mayoritas dipengaruhi dukungan keluarga dan dukungan sosial. Hal ini menunjukkan sumber norma subjektif wanita adalah keluarga dan lingkungan sosialnya.
Hasil penelitian ini menemukan adanya hubungan antara norma subjektif dengan keyakinan untuk deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA. Berdasarkan rangkuman jawaban responden pada kuesioner dimana tidak ada responden dengan norma subjektif tinggi memiliki keyakinan yang rendah untuk deteksi dini kanker serviks metode IVA dan juga sebaliknya, tidak ada responden dengan norma subjektif rendah memiliki keyakinan yang tinggi untuk deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan norma subjektif dengan keyakinan untuk deteksi dini kanker serviks metode IVA, dapat disimpulkan bahwa usia responden yang dibagi menjadi dua kategori adalah seimbang. Tingkat pendidikan mayoritas responden adalah SMA yaitu 33 orang, sedangkan suku mayoritas responden adalah suku Jawa sebanyak 18 orang, dan pekerjaan mayoritas adalah IRT sebanyak 50 orang. Berdasarkan tingkatan norma
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. (2005). Attides, Personallity and Behavior. In International Journal of Strategic Innovative Marketing (Vol. 3, pp. 117–191).
Ajzen, I. (2011). The theory of planned behaviour: Reactions and reflections. Psychology and Health, 26(9), 1113–1127.
https://doi.org/10.1080/08870446.2011.613995.
Barbera, F. La, & Ajzen, I. (2020). Control interactions in the theory of planned behavior: Rethinking the role of subjective norm. Europe’s journal of psychology, 16(3), 401–417.
https://doi.org/10.5964/ejop.v16i3.2056.
Bursey, M., Sc, M., Craig, D., & Sc, M. N. (2017). Attitudes, subjective norm, perceived behavioral control, and intentions related to adult smoking cessation after coronary artery bypass graft surgery. 17(6), 460–467.
Dewi, N. M., Suryani, N., & Murdani, P. (2013). Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur (wus) dengan pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (Iva) Di Puskesmas Buleleng I. 1(1), 57–66.
Dinkes Riau. (2019). Profil kesehatan provinsi riau, 4(3), 57-71.
http://marefateadyan.nashriyat.ir/node/150.
Fauza, M., Aprianti, A., & Azrimaidalisa, A. (2019).
Faktor yang berhubungan dengan deteksi dini kanker serviks metode iva di puskesmas kota padang. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 14(1), 68.
Kemenkes RI. (2019). Infodatin beban kanker di indonesia. Pusat Data Dan Informasi Kemetrian Kesehatan RI, 8–9.
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Reka Cipta.
Paul, J., Modi, A., & Patel, J. (2016). Predicting green product consumption using theory of planned behavior and reasoned action. Journal of Retailing and Consumer Services, 29, 123-134.
subjektif yang terbanyak adalah norma subjektif tinggi sebanyak 38 orang, sedangkan berdasarkan tingkat keyakinan mayoritas tinggi yaitu sebanyak 40 orang. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara norma subjektif dengan keyakinan melakukan deteksi dini kanker serviks metode IVA pada wanita usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Rejosari.
https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2015.11.006.
Prastowo, I. B. (2018). Promosi kesehatan untuk mengetahui perubahan intensi, efikasi diri, dan norma subjektif untuk mencegah pemasungan pada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa pasca pasung di kabupaten sukoharjo. Photosynthetica (Vol. 2, Issue 1).
Quine, L., & Rubin, R. (2017). Attitude, subjective norm and perceived behavioural control as predictors of women’s intentions to take hormone replacement therapy. British Journal of Health Psychology, 2(3), 199–216.
https://doi.org/10.1111/j.2044-8287.1997.tb00536.x.
Quraini, D. F. (2019). Sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan niat patuh konsumsi tablet tambah darah sebagai upaya pencegahan anemia pada remaja.
Supini, R., Duarsa, D.P., Ani, L.S. (2020). Persepsi WUS dan intensitas pelaksanaan deteksi dini kanker serviks metode IVA di wilayah kerja Puskesmas Aikmel Lombok Timur. Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan (Vol. 5 No.1).
WHO. (2020). Indonesia - global cancer observatory. Globocan, 858, 1–2.
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/ 332070/9789240005105-eng.pdf.
Widjayanti, Y (2020). Persepsi keyakinan kesehatan memengaruhi perilaku wanita usia subur terhadap pemeriksaan IVA sebagai deteksi dini kanker serviks. Jurnal Keperawatan Muhamadiyah, 5(2): 45-50.
Wulandari, A., Wahyuningsih, S., & Yunita, F. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) pada wanita usia subur (WUS) di Puskesmas Sukmajaya tahun 2016. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 2(2), 93-101.
Volume 10, Nomor 5, Oktober 2022
475
Discussion and feedback