PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT BERDASARKAN UNIT KERJA: LITERATURE REVIEW
on
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT BERDASARKAN UNIT KERJA: LITERATURE REVIEW
Ida Ayu Putri Saraswati1, Ni Putu Emy Darma Yanti2, Kadek Eka Swedarma3 1Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 2 3 Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Alamat korespondensi: [email protected]
Abstrak
Kepuasan kerja dapat memengaruhi berbagai aspek dalam praktik keperawatan seperti produktivitas perawat, kinerja, keselamatan pasien, hasil perawatan dan kualitas pelayanan. Lingkungan kerja dapat memengaruhi tingkat kepuasan kerja sehingga perawat pada unit kerja yang berbeda mungkin memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda. Penelitian ini berupa tinjauan literatur yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja perawat di unit kerja yang berbeda. Pencarian literatur dilakukan menggunakan database seperti Google Scholar, Proquest, PubMed, dan ScienceDirect dengan kata kunci tertentu. Sepuluh artikel terpilih berdasarkan..kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tingkat kepuasan kerja antara perawat yang bekerja di unit rawat jalan, rawat inap, rawat intensif dan unit gawat darurat. Kepuasan kerja perawat di setiap unit kerja dipengaruhi oleh variabel yang berbeda-beda. Karakteristik unit kerja, termasuk tipe unit, kecukupan jumlah tenaga perawat, rasio jumlah perawat dengan pasien, jumlah pasien, kompleksitas perawatan pasien, stres kerja, jadwal kerja dan hubungan dengan petugas kesehatan lainnya merupakan faktor yang memengaruhi perbedaan kepuasan kerja perawat di setiap unit. Manajemen rumah sakit perlu untuk merencanakan suatu tindakan strategis sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja perawat. Peningkatan pada kualitas lingkungan kerja dan pengaturan kerja diperlukan untuk mengurangi stres kerja perawat dan meningkatkan kepuasan kerja perawat sehingga menghasilkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
KataáKunci: Kepuasan Kerja, Perawat, Unit Kerjaá
Abstract
Job satisfaction could affect various aspects in nursing practice such as productivity, performance, patient safety, nursing outcomes and service quality. The work environment can influence the level of nurses’ job satisfaction so those nurses working in different work units may have different levels of job satisfaction. This is a..literature review which aims to determine different levels of nurses' job satisfaction in different work units. The literatur searching was carried out through Google Scholar, Proquest, PubMed and ScienceDirect databases with specific keywords. Ten articles were selected based on inclusion and exclusion criteria. The results show that there are differences in the level of job satisfaction among nurses working in outpatient, inpatient, intensive care and emergency units. Job satisfaction of nurses working in diverse work units can be influenced by different variables. Work unit characteristics, including unit type, adequacy of the number of nurses, nurse to patient ratio, number of patients, complexity of patient care, job stress, work schedule, relations with other health workers are factors that influence differences in job satisfaction for nurses in each unit. Hospital management needs to make an effective strategic plan as an effort to improve nurse job satisfaction. Improving the quality of the work environment and work arrangements are needed to reduce nurses' work stress and increase nurse job satisfaction so as to produce quality health services.
Keywords: Job satisfaction, Nursing, Work units
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia dalam bidang kesehatan merupakan bagian terpenting dan berpengaruh dalam sistem pelayanan kesehatan (Saputra et al., 2015). Perawat merupakan penyedia layanan kesehatan
terbesar dan berkontribusi signifikan dalam sistem pelayanan kesehatan. Data Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) bulan Desember 2016, perawat memiliki persentase 49% (276.876 orang) dari jumlah seluruh tenaga kesehatan di Indonesia (Kementerian 450
Kesehatan RI, 2017). Selain itu, data Direktorat Keperawatan dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menunjukan lebih dari 75% kegiatan pelayanan kesehatan dilakukan oleh perawat (Ibrahim et al., 2018).
Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan perlu dilakukan mengingat banyakanya tugas perawat yang akan memengaruhi hasil kerja serta kepuasan perawat terhadap pekerjaanya. Penurunan kepuasan kerja sangat berkaitan dengan menurunnya kualitas layanan keperawatan, perawatan yang tidak efektif, serta capaian yang negatif (Nikoletta et al., 2018). Perawat akan mencapai kepuasan kerja ketika merasa bahwa jumlah tenaganya telah mencukupi, dianggap penting, dapat ikut berpartisipasi dan memperoleh dukungan dari sumber yang ada dalam organisasi (Sureskiarti & Brillianty, 2017).
Kepuasan kerja merupakan subjek penting yang memengaruhi berbagai aspek dalam keperawatan seperti produktivitas, kinerja, keselamatan pasien, hasil perawatan dan kualitas pelayanan. Hal ini juga dapat memengaruhi komitmen perawat terhadap tempat kerja dan profesi keperawatan (Adams & Bond dalam Kuru & Katsaras, 2016). Perawat yang memiliki kepuasan terhadap pekerjaannya cenderung memiliki sifat positif dalam memberikan layanan kesehatan, dan sebaliknya akan memiliki sikap negatif ketika merasa kurang puas terhadap pekerjannya (Al-Banna, 2018).
Kepuasan kerja perawat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beecroft et al. (dalam Alsubaie & Isouard, 2019) menyatakan bahwa kondisi lingkungan kerja dapat memengaruhi kepuasan kerja dan retensi dalam keperawatan. Faktor-faktor lain, seperti gaji, pengawasan dan promosi serta jumlah pekerjaan dapat memengaruhi kepuasan kerja perawat. Kontogeorgou et al. (2017) menyatakan bahwa perawat yang bekerja antara satu unit dengan unit lainnya memiliki kepuasan maupun ketidakpuasan pada indikator yang berbeda. Perbedaan unit
kerja memungkinkan perawat memiliki tingkat kepuasan kerja berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan kerja perawat pada unit kerja yang berbeda dengan menganalisis, mengidentifikasi, dan merangkum hasil penelitian dari literatur jurnal terkait.
METODE PENELITIAN
Rumusan permasalahan klinis pada penelitian ini menggunakan susunan PICO dengan pernyatan klinis “Pada perawat, apakah terdapat perbedaan tingkat kepuasan kerja pada unit kerja yang berbeda?”
Penelitian ini menggunakan data hasil penelitian yang sudah dipublikasikan dalam jurnal online. Peneliti melakukan pencarian jurnal menggunakan database Google Scholar, ProQuest, PubMed, dan ScienceDirect. Kata kunci yang digunakan untuk mencari jurnal Bahasa Inggris adalah job satisfaction AND nurse AND working unit dan kata kunci dalam pencarian jurnal Bahasa Indonesia adalah kepuasan kerja DAN perawat DAN unit kerja. Literatur yang digunakan dalam penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2010 – 2020. Literatur yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dipilih untuk dianalisis.
Kriteria inklusi penelitian ini yaitu literatur dengan perawat sebagai subjek penelitiannya, menunjukkan hasil temuan berupa tingkat kepuasan kerja perawat pada unit kerja tertentu atau membandingkan tingkat kepuasan kerja pada unit kerja yang berbeda, diterbitkan dalam rentang tahun 2010 – 2020, menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia serta tersedia dalam bentuk teks lengkap.
Hasil penelusuran literatur dengan menggunakan database dengan rentang waktu publikasi 2010 – 2020 dan menggunakan keywords tertentu diperoleh sebanyak 1.156 literatur yang kemudian diseleksi melalui judul dan dikeluarkan jika tidak memenuhi kriteria inklusi. Artikel dalam bentuk teks
lengkap kembali diseleksi melalui abstrak dan menghasilkan 10 literatur yang sesuai.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Literature review ini menggunakan 10 literatur yang diterbitkan dalam rentang waktu 10 tahun terakhir. Seluruh literatur yang dipilih menggunakan bahasa Inggris. Sebanyak enam literatur menggunakan desain cross-sectional, dua literatur berupa descriptive study, satu literatur comparative study dan satu literatur lain menggunakan desain kualitatif. Responden yang digunakan dalam penelitian yaitu perawat dari unit yang berbeda meliputi unit rawat jalan, unit rawat inap (umum maupun spesialis), unit rawat intensif (ICU) dan unit gawat darurat (UGD). Karakteristik umur pada responden penelitian adalah 19-67 tahun dengan masa kerja tiga bulan sampai 36 tahun. Responden penelitian cenderung lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki. Sebagian besar literatur membahas mengenai faktor yang memengaruhi kepuasan kerja perawat di berbagai unit kerja dan dua literatur membahas secara khusus mengenai kepuasan kerja perawat di ruang rawat intensif dan rawat inap. Ringkasan literatur dapat dilihat lebih lanjut pada tabel 1.
Hasil analisis dari 10 literatur mengungkapkan bahwa selain karakteristik individu, kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja. Hal ini mengakibatkan perbedaan kepuasan kerja perawat di unit kerja yang berbeda. Seperti yang dikemukakan Kalisch et al. (2010) bahwa karakteristik unit kerja meliputi jenis unit, persepsi terhadap kecukupan staf, dan jumlah pasien yang harus ditangani menjadi faktor yang memengaruhi kepuasan perawat terhadap jabatan dan pekerjaan.
Perawat pada unit kerja yang berbeda memiliki tingkat kepuasan yang berbeda. Semachew et al. (2017) menyatakan perawat yang bekerja di unit rawat jalan tiga kali lebih merasa puas dengan pekerjaannya dibandingkan perawat di unit rawat inap. Penelitian Poudel & Kalpana (2019) menyebutkan bahwa tingkat kepuasan kerja
perawat berhubungan signifikan dengan unit kerja dimana perawat di_unit rawat inap umum merasa lebih puas daripada perawat di unit perawatan kritis.
Sumber daya manusia menjadi elemen penting dalam pelayanan kesehatan. Jumlah tenaga perawat yang memadai menjadi aspek peting yang memengaruhi kualitas layanan dan kepuasan kerja perawat (Kvist et al., 2014). Penelitian Mousazadeh et al. (2019) menyebutkan bahwa kurangnya jumlah perawat yang sesuai dengan kualifikasi akan meningkatkan beban kerja dan menyebabkan ketidakpuasan kerja di unit tersebut. Semakin buruk penilaian perawat tentang jumlah sumber daya manusia maka semakin buruk perawat merasakan kontrol terhadap lingkungan kerja dan menurunkan kepuasan kerja (Dorigan & De Brito Guirardello, 2017).
Ketidakseimbangan rasio antara perawat dan pasien akan memengaruhi kualitas pelayanan keperawatan. Hasil penelitian Lee et al. (2014) menyatakan bahwa rasio pasien – perawat dapat mencerminkan berbagai faktor seperti sistem pemberian perawatan di rumah sakit, tingkat keparahan pasien dan karakteristik perawat serta menjadi variabel untuk menjelaskan kepuasan kerja perawat pada unit tertentu. Kalisch et al. (2010) menyebutkan bahwa perawat yang bertanggungjawab pada lebih banyak pasien cenderung merasa kurang puas terhadap pekerjaannya. Pernyataan ini didukung oleh Poudel & Kalpana (2019) yang menyebutkan bahwa tingkat kepuasan kerja perawat yang menangani kurang dari tujuh pasien di ruang rawat inap lebih tinggi daripada perawat dengan lebih dari tujuh pasien dalam satu shift.
Perbedaan kompleksitas pekerjaan di setiap unit akan memengaruhi beban kerja yang dimiliki perawat. Sebagian besar hasil penelitian dengan subjek penelitian perawat ICU menunjukkan bahwa rendahnya kepuasan kerja berhubungan dengan beban kerja dan stres kerja berlebih yang dihadapi perawat. Masum et al. (2016) menyatakan beban kerja yang tinggi,
Tabel 1 Ringkasan Literatur
No |
Judul Artikel |
Penulis & Tahun Publikasi |
Tujuan |
Metode |
Hasil |
Kesimpulan | ||
Desain |
Sampel |
Pengumpulan data | ||||||
1. |
Predictors of job satisfaction among nurses working in Ethiopian public hospitals, 2014: institution-based crosssectional study |
Semachew, A., Belachew, T., Tesyafe, T., & Adinew, Y.M. (2014) |
Menilai kepuasan kerja dan faktor yang memengaruhi kepuasan kerja perawat di rumah sakit umum |
Cross sectional |
360 perawat yang bekerja di tiga rumah sakit umum berbeda dan unit kerja yangá berbeda (20.9% ruang rawat inap bedah dan 20.3% ruang rawat jalan) |
Perawat mengisi beberapa kuesioner meliputi kuesioner sosiodemografi, McCloskey Mueller Satisfaction Scale (MMSS), komunikasi dokter-perawat, stres kerja, komitmen profesional dan pertanyaan terbuka mengenai alasan perawat merasa puas dan tidak puas |
mengatakan bahwa beban kerja merupakan sumber utama ketidakpuasan kerjaá
terhadap pekerjaan mereka dibandingkan perawat di ruang rawat inap |
Unit kerja, pengertian antara rekan kerja, dan komitmen profesional berhubungan signifikan dengan kepuasan kerja, sedangkan beban kerja berhubungan negatif dan signifikan dengan tingkat kepuasan kerja perawat |
2. |
Job satisfaction challenges of nurses in the intensive care unit: a qualitative study |
Mousazadeh, S., Yekatatalab, S., Momennasab, M., & Parvizy, S. (2019) |
Mengetahui tantangan kepuasan kerja pada perawat yang bertugas di ICU |
Qualitative study-decriptive exploratory |
13 perawat yang bertugas di ICU |
Perawat yang memenuhi kriteria akan diinformasikan tiga hari sebelum wawancara dilakukan untuk menentukan tempat dan waktu pelaksanaan. Wawancara dilakukan selama 35-90 menit dan |
- Hasil analisa data wawancara perawat menghasilkan enam tema utama yaitu:
- Perawat yang bekerja di unit perawatan intensif menghadapi berbagai |
Manajer perlu menentukan faktor efektif untuk meningkatkan kepuasan kerja perawat serta mempertimbangkan faktor lingkungan kerja untuk mengevaluasi efektivitas tindakan secara berkala, terutama pada |
No |
Judul Artikel |
Penulis & Tahun Publikasi |
Tujuan |
Metode |
Hasil |
Kesimpulan | ||
Desain |
Sampel |
Pengumpulan data | ||||||
fokus grup diskusi dengan lima orang bagi perawat yang tidak bersedia melakukan wawancara sendiri. Selama pelaksanaan, peneliti akan merekam hasil wawancara |
masalah seperti jenis pekerjaan, beban kerja, serta tingkat stress fisik, mental dan emosional yang lebih tinggi |
perawat yang bertugas di ICU karena memiliki tingkat stres kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan bangsal lain karena anggka kematian yang tinggi, liabilitas yang tinggi, serta beban kerja yang tinggi | ||||||
3. |
Job satisfaction factors and nurses’ intention to quit in type C hospitals |
Oktizulvia, C., Dachriyanus, D., Vionalisa, V. (2017) |
Mengetahui hubungan antara faktor kepuasan kerja perawat dan keinginan untuk berhneti dari pekerjaan pada rumah sakit tipe C |
Crosssectional, correlational |
183 perawat di tiga rumah sakit berbeda dan unit kerja yang berbeda (142 perawat ruang rawat inap, 11 ruang rawat jalan dan 30 perawat unit gawat darurat) |
Perawat diminta untuk mengisi kueisoner yang dibagi menjadi tiga bagian:
pekerjaannya pada tahun berikutnya |
menunjukkan kepuasan kerja perawat pada tingkat sedang (48.7%)
menyatakan bahwa “mungkin” atau “sangat mungkin” untuk berhenti dari pekerjaan mereka saat ini di tahun berikutnya
dengan usia, status perkawinan, unit kerja, dan pengaturan kerja. Sedangkan keinginan untuk berhenti secara signifikan berhubungan dengan pengaturan kerja dan unit kerja |
Keinginan perawat untuk berhenti dari pekerjaannya berhubungan dengan kepuasan kerja perawat. Keinginan perawat untuk berhenti dari pekerjaannya disebabkan oleh beban kerja yang berlebihan, pekerjaan berulang dan lingkungan kerja yang buruk. Semakin tinggi tingkat kepuasan kerja perawat, maka keinginan untuk berhenti dari pekerjaan akan |
454 |
No |
Judul Artikel |
Penulis & Tahun Publikasi |
Tujuan |
Metode |
Hasil |
Kesimpulan | ||
Desain |
Sampel |
Pengumpulan data | ||||||
semakin rendah dan kualitas pelayanan yang diberikan akan meningkat | ||||||||
4. |
Factors affecting job satisfaction among nurses working in teaching hospital, Chitwan, Nepal |
Poudel, S., & Sharma, K. (2019) |
Mengetahui faktor yang memengaruhi kepuasan kerja pada perawat yang bekerja di rumah sakit pendidikan |
Descriptive study |
135 perawat yang bertugas pada unit kerja yang berbeda (104 dari ruang perawatan umum dan 31 perawat kritis) |
Perawat yang memenuhi kriteria akan dikumpulkan dalam satu ruangan dan diberikan kuesioner yang terdiri dari data demografi dan kuesioner kepuasan kerja dengan 8 domain. Perawat diminta mengisi kuesioner selama 15-20 menit. Pengumpulan data dilakukan pada shift pagi dan sore hari. |
pekerjaannya terutama pada kebijakan organisasi dan adminsitrasi
kepuasan kerja dan unit kerja perawat (p=0.014) serta beban kerja (p=<0.001) |
Perawat yang merawat kurang dari tujuh pasien di ruang rawat inap memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi dibandingkaná perawat yang bertugas di ruang rawat kritis dengan lebih dari 7 pasien. |
5. |
Job satisfaction and intention to quit: an empirical analysis of nurses in Turkey |
Masum, A.K.M., Azad, M.A.K., Hoque, K.E., Beh, L.S., Wanke, P., & Arslan, O. (2016) |
Mengidentifikasiá aspek-aspek yang dapat memengaruhi kepuasan kerja dan keinginan untuk berhenti bekerja |
Crosssectional |
417 perawat dari enam rumah sakit swasta dan unit kerja yang berbeda (107 dari ruang rawat inap |
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang dibagi menjadi tiga bagian: 1) Survei karakteristik demografi |
menunjukkan kepuasan kerja perawat pada tingkat sedang (58%)
nilai kepuasan tertinggi adalah lingkungan kerja, dukungan supervisor; dan rekan kerja; sedangkan |
Kepuasan perawat terhadap lingkungan kerja menjadi satu- satunya aspek yang secara signifikan berhubungan dengan keinginan |
455 |
No |
Judul Artikel |
Penulis & Tahun Publikasi |
Tujuan |
Metode |
Hasil |
Kesimpulan | ||
Desain |
Sampel |
Pengumpulan data | ||||||
umum, 30 ruang rawat inap anak, 101 dari ICU, 179 dari day ward) |
kerja saat ini di tahun berikutnya |
tunjangan dan imbalan menjadi aspek yang paling tidak memuaskan - Perawat yang bekerja di ruang rawat inap memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi dibandingkan pada unit lain (p = 0.045) |
berhenti dari pekerjaan. | |||||
6. |
Organizational Commitment and work satisfaction among Jordanian nurses: A comparative study |
Saleh, A.M., Darawad, M.W., & Al-Hussami, M. (2014) |
perawat dan komitmen organisasi
ICU dan ruang medis-bedah |
Comparative study |
210 perawat yang bekerja di dua unit yang berbeda (110 perawat di ruang rawat inap dan 100 perawat ICU) |
Perawat diminta untuk mengisi kuesioner yang dibagi dalam tiga bagian yaitu survei sosial demografi, kuesioner Organizational Commitment Questionnaire dan Minnesota Satisfaction Questionnaire untuk mengukur kepuasan kerja. Perawat diberikan pilihan untuk mengisi kuesioner langsung di rumah |
|
Secara umum, perawat yang bertugas di ruang rawat inap memiliki kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang lebih tinggi. Hal ini berhubungan dengan beban kerja yang lebih tinggi pada perawat di ICU yang memengaruhi hasil kerja. Selain itu, tingginya tingkat stres kerja di ICU menyebabkan rendahnya |
No |
Judul Artikel |
Penulis & Tahun Tujuan Publikasi |
Metode |
Hasil |
Kesimpulan | ||
Desain |
Sampel |
Pengumpulan data | |||||
sakit ataupun dibawa pulang ke rumah. |
keterikatan emosiolan dengan organisasi. | ||||||
7. |
Nursing staff teamwork and job satisfaction |
Kalisch, B., Lee, Mengetahui H., & Rochman, pengaruh M. (2010) karakteristik unit, karakteristik staf dan kerjasama terhadap kepuasan kerja |
Crosssectional |
3675 perawat dari 5 rumah sakit dan 80 unit rawat (71.3% perawat, 16.5% assitiviveá personnel dan 7.8% unitá secretaries) |
Perawat yang memenuhi kriteria akan diberikan kueisoner dan lembar persetujuan. Setelah selesai mengisi, kuesioner dikumpulkan kembali dalam sebuah kotak di masing-masing unit |
menengah lain (termasuk unit maternitas dan pediatri) memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi terhadap posisi mereka saat ini dibanding perawat di unit medis dan bedah
banyak cenderung memiliki kepuasan yang rendah
kemungkinan yang lebih kecil untuk puas terhadap pekerjaannya dibandingkan perawat di unit medis dan bedah |
Tingkat kepuasan kerja perawat terhadap posisi dan pekerjaan mereka dipengaruhi oleh kerja tim dan jumlah staf yang memadai. Unit kerja merupakan salah satu faktor yang juga mempengaruhi kepuasan kerja pada kedua variabel tersebut |
8. |
Nursing practice environment, satisfaction and safety climate: the nurses’ perception |
Dorigan, G. H & - Menilai persepsi Guirardello, E.B. perawat terhadap (2017) lingkungan kerja, kepuasan kerja, dan iklim keselamatan - Membuktikan hubungan antara |
Descriptive study |
465 perawat dari unit kerja yang berbeda (247 perawat rawat inap, 87 perawat rawat jalan, |
Perawat mengisi kuesioner demografi dan variabel penilaian kinerja organisasi, meliputi: a) Kecukupan bahan dan |
- Hasil penilaian variabel kinerja organisasi adalah 5.43 untuk kecukupan sumber daya material; 5.10 untuk kecukupan sumber daya manusia; 6.66 untuk keinginan tetap pada pekerjaan dan |
- Semakin buruk penilaian perawat tentang jumlah SDM maka semakin buruk perawat merasakan |
No |
Judul Artikel |
Penulis & |
Metode |
Hasil |
Kesimpulan | |||
Tahun Publikasi |
Tujuan |
Desain |
Sampel |
Pengumpulan data | ||||
variabel dan keadekuatan sumber daya dan manusia - Menilai keinginan perawat untuk bertahan pada pekerjaan dan instutisi |
107 perawat di primary care, dan 24 perawat di unit lain) |
sumber daya manusia
dalam pekerjaan saat ini untuk tahun berikutnya
bekerja sebagai perawat Persepsi perawat terhadap lingkungan kerja dinilai menggunakan the nursing work index-revised (NWI-R) yang terdiri dari otonomi, kontrol atas lingkungan, hubungan perawat – dokter, dan dukungan |
tetap sebagai perawat
unit yang berbeda (p = 0.003)
persepsi yang berbeda pada penilaiain NWI-R |
kontrol terhadap lingkungan kerja
memengaruhi persepsi perawat tentang unit atau lingkungan kerja
dipengaruhi oleh keinginan untuk tetap dalam pekerjaan atau instusi utnuk tahun berikutnya |
organisasi
9 |
Influence |
of |
the |
Lee, S.Y., Kim, |
Meneliti apakah |
Cross- |
3096 |
Perawat mengisi |
- Tiga dari enam variabel |
Lingkungan praktik |
nursing |
practice |
C.W., Kang, |
lingkungan praktik |
sectional |
perawat |
kuesioner |
pada KGU-NWI secara |
yang baik berkaitan | ||
environment on satisfaction turnover intention |
job and |
J.H., & Kim, C.S. (2014) |
keperawatan memengaruhi kepuasan kerja dan keinginan perawat untuk berpindah |
yang bekerja pada unit rawat inap umum (1340 dari penyakit |
mengenai kepuasan kerja dan keinginan perawat untuk meninggalkan |
signifikan berhubungan dengan kepuasan kerja perawat yaitu proses keperawatan (OR, 4.21; p<0.01), hubungan |
dengan kepuasan kerja yang lebih tinggi pada perawat di ruang rawat inap di rumah sakit |
No |
Penulis & |
Tujuan |
Metode |
Hasil |
Kesimpulan | ||||
Judul Artikel |
Tahun Publikasi |
Desain |
Sampel |
Pengumpulan data | |||||
dalam, 1377 perawat bedah, 224 pediatri, dan 155 obstetri) dari 60 rumah sakit yang berbeda |
pekerjaan. Penelitian ini menggunakan KGU-NWI (Korean General Inpatients Unit Nursing Work Index) untuk mengetahui lingkungan kerja perawat di unit rawat inap melalui enam subskala |
dokter dan perawat (OR, 4.09; p<0.001) dan kecukupan jumlah perawat (OR, 4.09; p<0.001) - Karakteristik umum perawat seperti posisi, pengalaman klinis dan unit kerja secara signifikan memengaruhi kepuasan kerja dan keinginan perawat untuk berpindah | |||||||
10 |
Job stress, satisfaction, related factors sample of nurses |
job and in a Iranian |
Gadirzadeh, Z., Adib- Hajbaghery, M., & Abadi, M. (2017) |
Meneliti tingkat stres kerja dan kepuasan kerja perawat serta mengetahui hubungan antara kedua varibel tersebut |
Crosssectional |
254 perawat yang bertugas di unit kerja yang berbeda (45 unit medis, 98 unit bedah, 45 ICU, 22 pediatri, dan 40 UGD) |
Perawat yang telah memenuhi kriteria responden dan bersedia untuk ikut serta dalam penelitian diberikan kuesioner yang dikumpulkan kembali setelah 24 jam. Kuesioner penelitian dibagi ke dalam 3 bagian yaitu kuesioner data demografi, the organization’s performance satisfaction scale, dan hospital stress scale-35 |
menunjukkan nilai stres kerja dan kepuasan kerja perawat ecara keseluruhan 109±16.22 dan 129.03±17.63
ambiguitas peran, shift kerja, faktor fisik, agen kimia, dan faktor biologis |
Kepuasan kerja tergantung pada beberapa variabel terkait pekerjaan seperti kondisi pengaturan kerja, beban kerja dan jenis tanggung jawab. Beban kerja yang berbeda pada setiap unit kerja serta pengaturan waktu kerja (shift) dapat memengaruhi stres dan kepuasan kerja perawat |
459 |
pekerjaan yang berulang dan lingkungan kerja yang buruk dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja perawat. Oktizulvia et al. (2017) menyebutkan bahwa tingginya beban kerja perawat berdampak pada keinginan perawat untuk berhenti dari pekerjan dan mengakibatkan berkurangnya jumlah perawat.
Tingginya beban kerja pada perawat di lingkungan kerja menjadi salah satu stres kerja yang dapat memengaruhi kepuasan kerja perawat. Mousazadeh et al. (2019) menyebutkan bahwa stres kerja perawat di ICU berhubungan dengan tingginya angka kematian pasien, beban kerja berlebih dan perawatan yang kompleks. Stres kerja pada perawat tidak hanya disebabkan oleh beban kerja yang berlebih pada unit tertentu namun juga ketidakjelasan tugas, hubungan dengan atasan dan rekan kerja, jadwal kerja serta faktor lainnya (Gadirzadeh et al., 2018).
Shift kerja yang terlalu panjang juga berhubungan dengan menurunnya kualitas pemberia layanan keperawatan pasien. Ferri et al. (2016) menyatakan bahwa perawat yang bekerja dalam rotating shift atau shift bergilir memiliki skor kepuasan kerja rata-rata yang lebih rendah daripada perawat yang bertugas pada satu shift menetap setiap harinya. Perawat yang berjaga pada shift malam merasa kelelahan, mengalami perubahan pola tidur hingga sindrom kelelahan (Ghanei et al dalam Gadirzadeh et al., 2018).
Hubungan yang efektif antara tenaga kesehatan tidak hanya penting bagi perawatan pasien dan keterlibatan profesional, tetapi juga menjadi faktor yang dapat menentukan tingkat kepuasan kerja. Penelitian Lee et al. (2014) mengungkapkan hubungan yang baik diantara perawat dan dokter berhubungan positif dengan kepuasan kerja perawat. Dorigan & De Brito Guirardello (2017) menyebutkan bahwa perawat dari unit yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda terhadap hubungan perawat – dokter dan memengaruhi kepuasan kerja. Perawat yang bertugas di pelayanan rawat inap memiliki persepsi negatif terhadap hubungan perawat – dokter, sedangkan hubungan perawat – dokter
di pelayanan rawat jalan bekerja bersama secara alami.
Komunikasi dan kerjasama yang baik antar perawat juga menjadi faktor yang memengaruhi kepuasan kerja. Masum et al. (2016) mengungkapkan kondisi lingkungan kerja, dukungan supervisi dan kerja tim yang baik dan saling mendukung dapat memengaruhi kepuasan kerja dan keinginan perawat untuk bertahan dalam pekerjaannya. Hasil penelitian Saleh et al. (2014) menunjukkan perawat di unit rawat inap memiliki nilai kepuasan kerja yang lebih tinggi terkait hubungan dengan rekan kerja dibandingkan unit lainnya. Kerja tim yang baik dan kepuasan kerja yang tinggi merupakan hal mendasar dari perawatan yang berkualitas.
Temuan pada literature review ini menunjukkan terdapat perbedaan tingkat kepuasan kerja perawat di unit kerja yang berbeda yang dipengaruhi oleh karakteristik unit kerja. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja perawat di setiap unit kerja dipengaruhi oleh variabel yang berbeda. Manajemen rumah sakit perlu untuk merencanakan tindakan strategis sebagai upaya peningkatan kepuasan kerja perawat. Penerapan program motivasi yang tepat mampu meningkatkan kepuasan kerja dan mengurangi keinginan perawat untuk berhenti dari pekerjaanya yang kemudian efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Selain itu, kualitas lingkungan kerja dan pengaturan kerja perawat perlu ditingkatkan untuk mengurangi stres kerja dan meningkatkan kepuasan kerja perawat.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pemaparan hasil literature review mengenai perbedaan tingkat kepuasan kerja perawat pada unit kerja yang berbeda menjelaskan bahwa karakteristik unit kerja menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi kepuasan kerja perawat. Perbedaan beban kerja pada masing-masing unit kerja memengaruhi tingkat kepuasan kerja dan keinginan perawat untuk berhenti 460
dari pekerjannya. Jenis unit kerja, kecukupan jumlah tenaga perawat, rasio perawat – pasien, jumlah pasien yang ditangani, kompleksitas perawatan pasien, stres kerja jadwal kerja serta hubungan dengan tenaga kesehatan merupakan faktor yang memengaruhi perbedaan kepuasan kerja pada perawat di masing-masing unit. Peningkatan kualitas lingkungan kerja dan pengaturan kerja perawat diperlukan untuk mengurangi stres kerja dan meningkatkan kepuasan kerja perawat.
Peneliti selanjutnya diharapkan
melakukan penelitian terkait faktor intrinsik maupun ekstrinsik lainnya yang memengaruhi kepuasan kerja seperti jenis kelamin, usia, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, otonomi dan gaji pada perawat di masing-masing unit kerja. Manajemen rumah sakit diharapkan mampu mewujudkan lingkungan kerja dan pengaturan kerja yang lebih baik pada setiap unit kerja untuk meningkatkan kepuasan kerja perawat. Selain itu, pihak manajemen juga dapat menerapkan suatu program motivasi yang sesuai untuk peningkatan kepuasan kerja perawat.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Banna, D. (2018). Impact of Nurse’s Satisfaction on Work Performance. Erbil Journal of Nursing & Midwifery, 1(1), 2–9.
https://doi.org/10.15218/ejnm.2018.01
Alsubaie, A., & Isouard, G. (2019). Job satisfaction and retention of nursing staff in Saudi Hospitals. Asia-Pacific Journal of Health Management, 14(2), 68–73.
https://doi.org/10.24083/apjhm.v14i2.215
Dorigan, G. H., & De Brito Guirardello, E. (2017). Nursing practice environment, satisfaction and safety climate: The nurses’ perception. ACTA Paulista de Enfermagem, 30(2), 129–135.
https://doi.org/10.1590/1982-0194201700021
Ferri, P., Guadi, M., Marcheselli, L., Balduzzi, S., Magnani, D., & Di Lorenzo, R. (2016). The impact of shift work on the psychological and physical health of nurses in a general hospital: A comparison between rotating night shifts and day shifts. Risk Management and Healthcare Policy, 9, 203–211.
https://doi.org/10.2147/RMHP.S115326
Gadirzadeh, Z., Adib-Hajbaghery, M., & Abadi, M. J. A. M. (2018). Job stress, job satisfaction, and related factors in a sample of Iranian Nurses.
Nursing and Midwifery Studies, 6(3), 125–131. https://doi.org/10.4103/nms.nms
Ibrahim, M., Milwati, S., & Maemunah, N. (2018). Perbedaan kualitas pelayanan perawat dan kepuasan pasien di ruang UGD dengan rawat inap Puskesmas Dau Malang. Nursing News, 3(1), 313–325. Retrieved from
https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/arti cle/view/792
Kalisch, B. J., Lee, H., & Rochman, M. (2010). Nursing staff teamwork and job satisfaction. Journal of Nursing Management, 18(8), 938– 947. https://doi.org/10.1111/j.1365-
2834.2010.01153.x
Kemenenterian Kesehatan RI. (2017). Situasi Tenaga Keperawatan Indonesia. Retrieved from
http://www.depkes.go.id/resources/download/pu sdatin/infodatin/infodatin perawat 2017.pdf
Kontogeorgou, I., Varounis, C., Vasilopoulos, G., Kelesi, M., Fasoi, G., & Stavropoulou, A. (2017). Job satisfaction among intensive care unit and emergency department nurses in Greece.
Perioperative Nursing, 6(3), 158–170.
https://doi.org/10.5281/zenodo.1165374
Kuru, N., & Katsaras, T. (2016). Job satisfaction and perceived self-efficacy among Greek Nurses. International Journal of Humanities and Social Science Invention, 5(9), 8–14.
Kvist, T., Voutilainen, A., Mäntynen, R., &
Vehviläinen-Julkunen, K. (2014). The relationship between patients’ perceptions of care quality and three factors: Nursing staff job satisfaction, organizational characteristics and patient age. BMC Health Services Research, 14(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/1472-6963-14-466
Lee, S. Y., Kim, C. W., Kang, J. H., Yoon, T. H., & Kim, C. S. (2014). Influence of the nursing practice environment on job satisfaction and turnover intention. Journal of Preventive
Medicine and Public Health, 47(5), 258–265. https://doi.org/10.3961/jpmph.14.002
Masum, A. K. M., Azad, M. A. K., Hoque, K. E., Beh, L. S., Wanke, P., & Arslan, Ö. (2016). Job satisfaction and intention to quit: An empirical analysis of nurses in Turkey. PeerJ, 2016(4). https://doi.org/10.7717/peerj.1896
Mousazadeh, S., Yektatalab, S., Momennasab, M., & Parvizy, S. (2019). Job satisfaction challenges of nurses in the intensive care unit: A qualitative study. Risk Management and Healthcare Policy, 12, 233–242.
https://doi.org/10.2147/RMHP.S218112
Nikoletta, P., Panagiotis, P., Angeliki, D., Michael, K., Vassiliki, K., & Sapountzi-krepia, D. (2018). Nursing staff’s job satisfaction at a public general hospital in Cyprus. International Journal of Scientific Research, 7(4), 446–449.
Oktizulvia, C., Dachriyanus, D., & Vionalisa, V.
461
(2017). Job satisfaction factors and nurses intention to quit in type c hospitals. Journal of Nursing & Care, 06(03).
https://doi.org/10.4172/2167-1168.1000399
Poudel, S., & Kalpana, S. (2019). Factors affecting job satisfaction among nurses working in teaching hospital, Chitwan, Nepal. Journal of Chitwan Medical College, 9(29), 62–68.
https://doi.org/https://doi.org/10.3126/jcmc.v9i3 .25785
Saleh, A. M., Darawad, M. W., & Al-Hussami, M. (2014). Organizational commitment and work satisfaction among Jordanian nurses: A
comparative study. Life Science Journal, 11(2), 31–36.
Saputra, M., Marlinae, L., Rahman, F., & Rosadi, D. (2015). Program jaminan kesehatan nasional dari aspek sumber daya manusia pelaksana pelayanan kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), 32. https://doi.org/10.15294/kemas.v11i1.3462
Semachew, A., Belachew, T., Tesfaye, T., & Adinew, Y. M. (2017). Predictors of job satisfaction among nurses working in Ethiopian public hospitals, 2014: Institution-based cross-sectional study. Human Resources for Health, 15(1), 1–8. https://doi.org/10.1186/s12960-017-0204-5
Sureskiarti, E., & Brillianty, G. D. (2017). Hubungan kinerja perawat dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Ince Abdul Moeis Samarinda Tahun 2017. Jurnal Husada Mahakam, IV(4), 221–232.
462
Volume 9, Nomor 4, Agustus 2021
Discussion and feedback