Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT BERDASARKAN UNIT KERJA: LITERATURE REVIEW

Ida Ayu Putri Saraswati1, Ni Putu Emy Darma Yanti2, Kadek Eka Swedarma3 1Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 2 3 Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Alamat korespondensi: [email protected]

Abstrak

Kepuasan kerja dapat memengaruhi berbagai aspek dalam praktik keperawatan seperti produktivitas perawat, kinerja, keselamatan pasien, hasil perawatan dan kualitas pelayanan. Lingkungan kerja dapat memengaruhi tingkat kepuasan kerja sehingga perawat pada unit kerja yang berbeda mungkin memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda. Penelitian ini berupa tinjauan literatur yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja perawat di unit kerja yang berbeda. Pencarian literatur dilakukan menggunakan database seperti Google Scholar, Proquest, PubMed, dan ScienceDirect dengan kata kunci tertentu. Sepuluh artikel terpilih berdasarkan..kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tingkat kepuasan kerja antara perawat yang bekerja di unit rawat jalan, rawat inap, rawat intensif dan unit gawat darurat. Kepuasan kerja perawat di setiap unit kerja dipengaruhi oleh variabel yang berbeda-beda. Karakteristik unit kerja, termasuk tipe unit, kecukupan jumlah tenaga perawat, rasio jumlah perawat dengan pasien, jumlah pasien, kompleksitas perawatan pasien, stres kerja, jadwal kerja dan hubungan dengan petugas kesehatan lainnya merupakan faktor yang memengaruhi perbedaan kepuasan kerja perawat di setiap unit. Manajemen rumah sakit perlu untuk merencanakan suatu tindakan strategis sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja perawat. Peningkatan pada kualitas lingkungan kerja dan pengaturan kerja diperlukan untuk mengurangi stres kerja perawat dan meningkatkan kepuasan kerja perawat sehingga menghasilkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

KataáKunci: Kepuasan Kerja, Perawat, Unit Kerjaá

Abstract

Job satisfaction could affect various aspects in nursing practice such as productivity, performance, patient safety, nursing outcomes and service quality. The work environment can influence the level of nurses’ job satisfaction so those nurses working in different work units may have different levels of job satisfaction. This is a..literature review which aims to determine different levels of nurses' job satisfaction in different work units. The literatur searching was carried out through Google Scholar, Proquest, PubMed and ScienceDirect databases with specific keywords. Ten articles were selected based on inclusion and exclusion criteria. The results show that there are differences in the level of job satisfaction among nurses working in outpatient, inpatient, intensive care and emergency units. Job satisfaction of nurses working in diverse work units can be influenced by different variables. Work unit characteristics, including unit type, adequacy of the number of nurses, nurse to patient ratio, number of patients, complexity of patient care, job stress, work schedule, relations with other health workers are factors that influence differences in job satisfaction for nurses in each unit. Hospital management needs to make an effective strategic plan as an effort to improve nurse job satisfaction. Improving the quality of the work environment and work arrangements are needed to reduce nurses' work stress and increase nurse job satisfaction so as to produce quality health services.

Keywords: Job satisfaction, Nursing, Work units

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia dalam bidang kesehatan merupakan bagian terpenting dan berpengaruh dalam sistem pelayanan kesehatan (Saputra et al., 2015). Perawat merupakan penyedia layanan kesehatan

terbesar dan berkontribusi signifikan dalam sistem pelayanan kesehatan. Data Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) bulan Desember 2016, perawat memiliki persentase 49% (276.876 orang) dari jumlah seluruh tenaga kesehatan di Indonesia (Kementerian 450

Kesehatan RI, 2017). Selain itu, data Direktorat Keperawatan dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menunjukan lebih dari 75% kegiatan pelayanan kesehatan dilakukan oleh perawat (Ibrahim et al., 2018).

Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan perlu dilakukan mengingat banyakanya tugas perawat yang akan memengaruhi hasil kerja serta kepuasan perawat terhadap pekerjaanya. Penurunan kepuasan kerja sangat berkaitan dengan menurunnya kualitas layanan keperawatan, perawatan yang tidak efektif, serta capaian yang negatif (Nikoletta et al., 2018). Perawat akan mencapai kepuasan kerja ketika merasa bahwa jumlah tenaganya telah mencukupi, dianggap penting, dapat ikut berpartisipasi dan memperoleh dukungan dari sumber yang ada dalam organisasi (Sureskiarti & Brillianty, 2017).

Kepuasan kerja merupakan subjek penting yang memengaruhi berbagai aspek dalam keperawatan seperti produktivitas, kinerja, keselamatan pasien, hasil perawatan dan kualitas pelayanan. Hal ini juga dapat memengaruhi komitmen perawat terhadap tempat kerja dan profesi keperawatan (Adams & Bond dalam Kuru & Katsaras, 2016). Perawat yang memiliki kepuasan terhadap pekerjaannya cenderung memiliki sifat positif dalam memberikan layanan kesehatan, dan sebaliknya akan memiliki sikap negatif ketika merasa kurang puas terhadap pekerjannya (Al-Banna, 2018).

Kepuasan kerja perawat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beecroft et al. (dalam Alsubaie & Isouard, 2019) menyatakan bahwa kondisi lingkungan kerja dapat memengaruhi kepuasan kerja dan retensi dalam keperawatan. Faktor-faktor lain, seperti gaji, pengawasan dan promosi serta jumlah pekerjaan dapat memengaruhi kepuasan kerja perawat. Kontogeorgou et al. (2017) menyatakan bahwa perawat yang bekerja antara satu unit dengan unit lainnya memiliki kepuasan maupun ketidakpuasan pada indikator yang berbeda. Perbedaan unit

kerja memungkinkan perawat memiliki tingkat kepuasan kerja berbeda.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan kerja perawat pada unit kerja yang berbeda dengan menganalisis, mengidentifikasi, dan merangkum hasil penelitian dari literatur jurnal terkait.

METODE PENELITIAN

Rumusan permasalahan klinis pada penelitian ini menggunakan susunan PICO dengan pernyatan klinis “Pada perawat, apakah terdapat perbedaan tingkat kepuasan kerja pada unit kerja yang berbeda?”

Penelitian ini menggunakan data hasil penelitian yang sudah dipublikasikan dalam jurnal online. Peneliti melakukan pencarian jurnal menggunakan database Google Scholar, ProQuest, PubMed, dan ScienceDirect. Kata kunci yang digunakan untuk mencari jurnal Bahasa Inggris adalah job satisfaction AND nurse AND working unit dan kata kunci dalam pencarian jurnal Bahasa Indonesia adalah kepuasan kerja DAN perawat DAN unit kerja. Literatur yang digunakan dalam penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2010 – 2020. Literatur yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dipilih untuk dianalisis.

Kriteria inklusi penelitian ini yaitu literatur dengan perawat sebagai subjek penelitiannya, menunjukkan hasil temuan berupa tingkat kepuasan kerja perawat pada unit kerja tertentu atau membandingkan tingkat kepuasan kerja pada unit kerja yang berbeda, diterbitkan dalam rentang tahun 2010 – 2020, menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia serta tersedia dalam bentuk teks lengkap.

Hasil penelusuran literatur dengan menggunakan database dengan rentang waktu publikasi 2010 – 2020 dan menggunakan keywords tertentu diperoleh sebanyak 1.156 literatur yang kemudian diseleksi melalui judul dan dikeluarkan jika tidak memenuhi kriteria inklusi. Artikel dalam bentuk teks

lengkap kembali diseleksi melalui abstrak dan menghasilkan 10 literatur yang sesuai.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Literature review ini menggunakan 10 literatur yang diterbitkan dalam rentang waktu 10 tahun terakhir. Seluruh literatur yang dipilih menggunakan bahasa Inggris. Sebanyak enam literatur menggunakan desain cross-sectional, dua literatur berupa descriptive study, satu literatur comparative study dan satu literatur lain menggunakan desain kualitatif. Responden yang digunakan dalam penelitian yaitu perawat dari unit yang berbeda meliputi unit rawat jalan, unit rawat inap (umum maupun spesialis), unit rawat intensif (ICU) dan unit gawat darurat (UGD). Karakteristik umur pada responden penelitian adalah 19-67 tahun dengan masa kerja tiga bulan sampai 36 tahun. Responden penelitian cenderung lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki. Sebagian besar literatur membahas mengenai faktor yang memengaruhi kepuasan kerja perawat di berbagai unit kerja dan dua literatur membahas secara khusus mengenai kepuasan kerja perawat di ruang rawat intensif dan rawat inap. Ringkasan literatur dapat dilihat lebih lanjut pada tabel 1.

Hasil analisis dari 10 literatur mengungkapkan bahwa selain karakteristik individu, kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja. Hal ini mengakibatkan perbedaan kepuasan kerja perawat di unit kerja yang berbeda. Seperti yang dikemukakan Kalisch et al. (2010) bahwa karakteristik unit kerja meliputi jenis unit, persepsi terhadap kecukupan staf, dan jumlah pasien yang harus ditangani menjadi faktor yang memengaruhi kepuasan perawat terhadap jabatan dan pekerjaan.

Perawat pada unit kerja yang berbeda memiliki tingkat kepuasan yang berbeda. Semachew et al. (2017) menyatakan perawat yang bekerja di unit rawat jalan tiga kali lebih merasa puas dengan pekerjaannya dibandingkan perawat di unit rawat inap. Penelitian Poudel & Kalpana (2019) menyebutkan bahwa tingkat kepuasan kerja

perawat berhubungan signifikan dengan unit kerja dimana perawat di_unit rawat inap umum merasa lebih puas daripada perawat di unit perawatan kritis.

Sumber daya manusia menjadi elemen penting dalam pelayanan kesehatan. Jumlah tenaga perawat yang memadai menjadi aspek peting yang memengaruhi kualitas layanan dan kepuasan kerja perawat (Kvist et al., 2014). Penelitian Mousazadeh et al. (2019) menyebutkan bahwa kurangnya jumlah perawat yang sesuai dengan kualifikasi akan meningkatkan beban kerja dan menyebabkan ketidakpuasan kerja di unit tersebut. Semakin buruk penilaian perawat tentang jumlah sumber daya manusia maka semakin buruk perawat merasakan kontrol terhadap lingkungan kerja dan menurunkan kepuasan kerja (Dorigan & De Brito Guirardello, 2017).

Ketidakseimbangan rasio antara perawat dan pasien akan memengaruhi kualitas pelayanan keperawatan. Hasil penelitian Lee et al. (2014) menyatakan bahwa rasio pasien – perawat dapat mencerminkan berbagai faktor seperti sistem pemberian perawatan di rumah sakit, tingkat keparahan pasien dan karakteristik perawat serta menjadi variabel untuk menjelaskan kepuasan kerja perawat pada unit tertentu. Kalisch et al. (2010) menyebutkan bahwa perawat yang bertanggungjawab pada lebih banyak pasien cenderung merasa kurang puas terhadap pekerjaannya. Pernyataan ini didukung oleh Poudel & Kalpana (2019) yang menyebutkan bahwa tingkat kepuasan kerja perawat yang menangani kurang dari tujuh pasien di ruang rawat inap lebih tinggi daripada perawat dengan lebih dari tujuh pasien dalam satu shift.

Perbedaan kompleksitas pekerjaan di setiap unit akan memengaruhi beban kerja yang dimiliki perawat. Sebagian besar hasil penelitian dengan subjek penelitian perawat ICU menunjukkan bahwa rendahnya kepuasan kerja berhubungan dengan beban kerja dan stres kerja berlebih yang dihadapi perawat. Masum et al. (2016) menyatakan beban kerja yang tinggi,

Tabel 1 Ringkasan Literatur

No

Judul Artikel

Penulis & Tahun Publikasi

Tujuan

Metode

Hasil

Kesimpulan

Desain

Sampel

Pengumpulan data

1.

Predictors of job satisfaction among nurses working in Ethiopian public hospitals, 2014: institution-based crosssectional study

Semachew, A., Belachew, T., Tesyafe, T., & Adinew, Y.M. (2014)

Menilai kepuasan kerja dan faktor yang memengaruhi kepuasan kerja perawat di rumah sakit umum

Cross sectional

360 perawat yang bekerja di        tiga

rumah sakit

umum berbeda dan unit    kerja

yangá berbeda (20.9%

ruang rawat inap  bedah

dan  20.3%

ruang rawat jalan)

Perawat  mengisi

beberapa kuesioner meliputi kuesioner sosiodemografi, McCloskey Mueller

Satisfaction Scale (MMSS), komunikasi dokter-perawat, stres         kerja,

komitmen profesional   dan

pertanyaan terbuka mengenai  alasan

perawat   merasa

puas  dan  tidak

puas

  • -    33.5% perawat memiliki tingkat kepuasan kerja yang rendah

  • -    28.9%         perawat

mengatakan bahwa beban kerja merupakan sumber utama    ketidakpuasan

kerjaá

  • -    Perawat yang bertugas di unit rawat jalan 3.08 kali lebih    merasa    puas

terhadap      pekerjaan

mereka   dibandingkan

perawat di ruang rawat inap

Unit         kerja,

pengertian   antara

rekan kerja, dan komitmen profesional berhubungan signifikan  dengan

kepuasan    kerja,

sedangkan  beban

kerja berhubungan negatif        dan

signifikan  dengan

tingkat   kepuasan

kerja perawat

2.

Job satisfaction challenges of nurses in the intensive care unit: a qualitative study

Mousazadeh, S., Yekatatalab, S., Momennasab, M., & Parvizy, S. (2019)

Mengetahui tantangan kepuasan kerja pada perawat yang bertugas di ICU

Qualitative study-decriptive exploratory

13  perawat

yang bertugas di ICU

Perawat     yang

memenuhi kriteria akan diinformasikan tiga hari sebelum wawancara dilakukan   untuk

menentukan tempat dan waktu pelaksanaan. Wawancara dilakukan  selama

35-90 menit dan

- Hasil    analisa    data

wawancara     perawat

menghasilkan enam tema utama yaitu:

  • 1.    Pendidikan perawat

  • 2.    Sumber organisasi

  • 3.    Manajemen

  • 4.    Tekanan kerja

  • 5.    Performa profesional

  • 6.    Identitas profesional

- Perawat yang bekerja di unit perawatan intensif menghadapi    berbagai

Manajer     perlu

menentukan faktor efektif       untuk

meningkatkan kepuasan     kerja

perawat       serta

mempertimbangkan faktor  lingkungan

kerja        untuk

mengevaluasi efektivitas tindakan secara     berkala,

terutama     pada

No

Judul Artikel

Penulis & Tahun Publikasi

Tujuan

Metode

Hasil

Kesimpulan

Desain

Sampel

Pengumpulan data

fokus grup diskusi dengan lima orang bagi perawat yang tidak     bersedia

melakukan wawancara

sendiri.    Selama

pelaksanaan, peneliti      akan

merekam    hasil

wawancara

masalah seperti jenis pekerjaan, beban kerja, serta tingkat stress fisik, mental dan emosional yang lebih tinggi

perawat      yang

bertugas di ICU karena   memiliki

tingkat stres kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan bangsal lain karena     anggka

kematian     yang

tinggi,      liabilitas

yang tinggi, serta beban kerja yang tinggi

3.

Job satisfaction factors and nurses’ intention to quit in type C hospitals

Oktizulvia, C., Dachriyanus, D., Vionalisa, V. (2017)

Mengetahui hubungan   antara

faktor    kepuasan

kerja perawat dan keinginan   untuk

berhneti       dari

pekerjaan    pada

rumah sakit tipe C

Crosssectional, correlational

183 perawat di tiga rumah sakit

berbeda dan unit    kerja

yang

berbeda (142 perawat

ruang rawat inap,      11

ruang rawat jalan dan 30 perawat unit gawat darurat)

Perawat  diminta

untuk    mengisi

kueisoner   yang

dibagi    menjadi

tiga bagian:

  • 1)    Kuesioner karakteristik individual

  • 2)    Job Satisfaction Survey

  • 3)    Satu pernyataan untuk mengetahui keinginan perawat berhenti   dari

pekerjaannya pada    tahun

berikutnya

  • -    Hasil          penelitian

menunjukkan kepuasan kerja   perawat   pada

tingkat sedang (48.7%)

  • -    51.9%         perawat

menyatakan     bahwa

“mungkin” atau “sangat mungkin” untuk berhenti dari pekerjaan mereka saat   ini    di   tahun

berikutnya

  • -    Kepuasan kerja secara signifikan      berkaitan

dengan   usia,    status

perkawinan, unit kerja, dan pengaturan kerja. Sedangkan    keinginan

untuk berhenti  secara

signifikan berhubungan dengan pengaturan kerja dan unit kerja

Keinginan perawat untuk berhenti dari pekerjaannya berhubungan dengan  kepuasan

kerja      perawat.

Keinginan perawat untuk berhenti dari pekerjaannya disebabkan    oleh

beban kerja yang berlebihan, pekerjaan berulang dan    lingkungan

kerja yang buruk. Semakin    tinggi

tingkat   kepuasan

kerja perawat, maka keinginan   untuk

berhenti       dari

pekerjaan     akan

454

No

Judul Artikel

Penulis & Tahun Publikasi

Tujuan

Metode

Hasil

Kesimpulan

Desain

Sampel

Pengumpulan data

semakin rendah dan kualitas pelayanan yang diberikan akan meningkat

4.

Factors affecting job satisfaction among nurses working in teaching hospital, Chitwan, Nepal

Poudel, S.,  &

Sharma,     K.

(2019)

Mengetahui faktor yang memengaruhi kepuasan kerja pada perawat yang bekerja di rumah sakit pendidikan

Descriptive study

135 perawat yang bertugas pada    unit

kerja  yang

berbeda (104 dari   ruang

perawatan umum  dan

31  perawat

kritis)

Perawat     yang

memenuhi kriteria akan dikumpulkan dalam        satu

ruangan      dan

diberikan kuesioner   yang

terdiri dari data demografi    dan

kuesioner kepuasan    kerja

dengan 8 domain. Perawat  diminta

mengisi kuesioner selama     15-20

menit.

Pengumpulan data dilakukan   pada

shift pagi dan sore hari.

  • -    57.8% perawat merasa puas           terhadap

pekerjaannya   terutama

pada kebijakan organisasi dan adminsitrasi

  • -    Kebijakan organisasi dan administrasi; beban serta jadwal kerja merupakan faktor yang memengaruhi kepuasan kerja (mean score=4.18; 3.64)

  • -    Terdapat hubungan yang signifikan         antara

kepuasan kerja dan unit kerja perawat (p=0.014) serta    beban    kerja

(p=<0.001)

Perawat      yang

merawat   kurang

dari tujuh pasien di ruang rawat inap memiliki   tingkat

kepuasan     kerja

yang lebih tinggi dibandingkaná perawat      yang

bertugas di ruang rawat kritis dengan lebih dari 7 pasien.

5.

Job satisfaction and intention to quit: an empirical analysis of nurses in Turkey

Masum, A.K.M.,

Azad,  M.A.K.,

Hoque,    K.E.,

Beh,        L.S.,

Wanke, P.,  &

Arslan,       O.

(2016)

Mengidentifikasiá aspek-aspek yang dapat memengaruhi kepuasan kerja dan keinginan   untuk

berhenti bekerja

Crosssectional

417 perawat dari   enam

rumah sakit swasta  dan

unit    kerja

yang berbeda (107 dari   ruang

rawat  inap

Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner   yang

dibagi    menjadi

tiga bagian:

1) Survei karakteristik demografi

  • -    Hasil          penelitian

menunjukkan kepuasan kerja   perawat   pada

tingkat sedang (58%)

  • -    Aspek  yang memiliki

nilai kepuasan tertinggi adalah lingkungan kerja, dukungan supervisor; dan rekan kerja; sedangkan

Kepuasan perawat

terhadap lingkungan   kerja

menjadi      satu-

satunya aspek yang secara   signifikan

berhubungan dengan  keinginan

455

No

Judul Artikel

Penulis & Tahun Publikasi

Tujuan

Metode

Hasil

Kesimpulan

Desain

Sampel

Pengumpulan data

umum, 30 ruang rawat inap anak, 101 dari ICU, 179 dari day ward)

  • 2)    Job Satisfaction Survey dengan 9 variabel utama untuk mengukur kepuasan kerja

  • 3)    Sebuah pertanyaan untuk mengungkapkan keinginan mereka berhenti dari     tempat

kerja saat ini di tahun berikutnya

tunjangan dan imbalan menjadi   aspek  yang

paling tidak memuaskan

- Perawat yang bekerja di ruang    rawat    inap

memiliki        tingkat

kepuasan  kerja  yang

lebih tinggi dibandingkan pada      unit      lain

(p = 0.045)

berhenti       dari

pekerjaan.

6.

Organizational

Commitment and work satisfaction among Jordanian nurses: A comparative study

Saleh, A.M., Darawad, M.W., & Al-Hussami, M. (2014)

  • -    Menelusuri kepuasan   kerja

perawat     dan

komitmen organisasi

  • -    Membandingkan variabel-variabel antara   perawat

ICU dan ruang medis-bedah

Comparative study

210 perawat yang bekerja di dua unit yang berbeda (110 perawat  di

ruang rawat inap dan 100 perawat ICU)

Perawat  diminta

untuk    mengisi

kuesioner   yang

dibagi dalam tiga bagian yaitu survei sosial demografi, kuesioner Organizational Commitment Questionnaire dan Minnesota Satisfaction Questionnaire untuk  mengukur

kepuasan   kerja.

Perawat diberikan pilihan     untuk

mengisi kuesioner langsung di rumah

  • - Kepuasan kerja perawat kedua unit berada pada tingkat  sedang  (ICU

  • 68.7%;   rawat   inap

  • 62.7%) sejalan dengan komitmen    organisasi

  • (ICU 64.4%; rawat inap 56.5%)

  • - Perawat di ruang rawat inap memiliki nilai yang lebih tinggi pada aspek pelayanan sosial, nilai moral, tanggung jawab, hubungan dengan rekan kerja, dan supervisi

Secara     umum,

perawat      yang

bertugas di ruang rawat inap memiliki kepuasan kerja dan komitmen organisasi    yang

lebih tinggi. Hal ini berhubungan dengan beban kerja yang lebih tinggi pada perawat di ICU        yang

memengaruhi hasil kerja. Selain itu, tingginya   tingkat

stres kerja di ICU menyebabkan rendahnya

No

Judul Artikel

Penulis &

Tahun          Tujuan

Publikasi

Metode

Hasil

Kesimpulan

Desain

Sampel

Pengumpulan data

sakit ataupun dibawa pulang ke rumah.

keterikatan emosiolan dengan organisasi.

7.

Nursing staff teamwork and job satisfaction

Kalisch, B., Lee,  Mengetahui

H., & Rochman,  pengaruh

M. (2010)         karakteristik  unit,

karakteristik   staf

dan     kerjasama

terhadap kepuasan kerja

Crosssectional

3675 perawat dari 5    rumah

sakit dan 80 unit   rawat

(71.3% perawat, 16.5% assitiviveá personnel dan   7.8%

unitá secretaries)

Perawat     yang

memenuhi kriteria akan    diberikan

kueisoner     dan

lembar persetujuan.

Setelah     selesai

mengisi, kuesioner dikumpulkan kembali    dalam

sebuah kotak di masing-masing unit

  • -    Perawat yang bertugas di PICU, unit psikatri, UGD dan     unit     tingkat

menengah lain (termasuk unit   maternitas   dan

pediatri) memiliki tingkat kepuasan  kerja  yang

tinggi terhadap posisi mereka saat ini dibanding perawat di unit medis dan bedah

  • -    Perawat yang bertugas merawat  pasien  lebih

banyak      cenderung

memiliki kepuasan yang rendah

  • -    Perawat yang bertugas di ICU          memiliki

kemungkinan yang lebih kecil untuk puas terhadap pekerjaannya dibandingkan perawat di unit medis dan bedah

Tingkat  kepuasan

kerja      perawat

terhadap posisi dan pekerjaan  mereka

dipengaruhi   oleh

kerja   tim   dan

jumlah staf yang memadai.     Unit

kerja   merupakan

salah satu faktor yang         juga

mempengaruhi kepuasan kerja pada kedua     variabel

tersebut

8.

Nursing      practice

environment, satisfaction and safety climate:  the nurses’

perception

Dorigan, G. H &  - Menilai persepsi

Guirardello, E.B.    perawat terhadap

(2017)              lingkungan kerja,

kepuasan kerja, dan        iklim

keselamatan

- Membuktikan

hubungan antara

Descriptive study

465 perawat dari     unit

kerja  yang

berbeda (247 perawat rawat inap, 87 perawat rawat jalan,

Perawat  mengisi

kuesioner demografi    dan

variabel penilaian kinerja organisasi, meliputi: a) Kecukupan

bahan     dan

- Hasil penilaian variabel kinerja organisasi adalah 5.43 untuk kecukupan sumber daya material; 5.10 untuk kecukupan sumber daya manusia; 6.66  untuk keinginan

tetap pada pekerjaan dan

- Semakin  buruk

penilaian perawat tentang   jumlah

SDM    maka

semakin   buruk

perawat merasakan

No

Judul Artikel

Penulis &

Metode

Hasil

Kesimpulan

Tahun Publikasi

Tujuan

Desain

Sampel

Pengumpulan data

variabel     dan

keadekuatan sumber daya dan manusia

- Menilai keinginan perawat   untuk

bertahan   pada

pekerjaan   dan

instutisi

107 perawat di primary care, dan 24 perawat di unit lain)

sumber   daya

manusia

  • b)    Keinginan untuk    tetap

dalam pekerjaan saat ini untuk tahun berikutnya

  • c)    Keinginan untuk     tetap

bekerja sebagai perawat

Persepsi  perawat

terhadap lingkungan  kerja

dinilai menggunakan the nursing     work

index-revised (NWI-R)    yang

terdiri          dari

otonomi,  kontrol

atas   lingkungan,

hubungan perawat –   dokter,   dan

dukungan

  • 7 .53  untuk keinginan

tetap sebagai perawat

  • -    Perbedaan yang signfikan terdapat pada “hubungan perawat-dokter”    pada

unit yang berbeda (p = 0.003)

  • -    Perawat rawat inap dan rawat  jalan  memiliki

persepsi yang berbeda pada penilaiain NWI-R

kontrol terhadap lingkungan kerja

  • -    Hubungan perawat-dokter secara    negatif

memengaruhi persepsi perawat tentang unit atau lingkungan kerja

  • -    Kepuasan  kerja

dipengaruhi oleh keinginan untuk tetap      dalam

pekerjaan   atau

instusi     utnuk

tahun berikutnya

organisasi

9

Influence

of

the

Lee, S.Y., Kim,

Meneliti    apakah

Cross-

3096

Perawat  mengisi

- Tiga dari enam variabel

Lingkungan praktik

nursing

practice

C.W.,    Kang,

lingkungan praktik

sectional

perawat

kuesioner

pada KGU-NWI secara

yang baik berkaitan

environment on satisfaction turnover intention

job and

J.H.,  &  Kim,

C.S. (2014)

keperawatan memengaruhi kepuasan kerja dan keinginan perawat

untuk berpindah

yang bekerja pada unit rawat inap umum (1340 dari penyakit

mengenai

kepuasan kerja dan keinginan perawat untuk

meninggalkan

signifikan berhubungan dengan kepuasan kerja perawat yaitu proses keperawatan (OR, 4.21; p<0.01), hubungan

dengan kepuasan kerja yang lebih tinggi pada perawat di ruang rawat inap di rumah sakit

No

Penulis &

Tujuan

Metode

Hasil

Kesimpulan

Judul Artikel

Tahun Publikasi

Desain

Sampel

Pengumpulan data

dalam, 1377 perawat

bedah,  224

pediatri, dan 155 obstetri) dari      60

rumah sakit

yang berbeda

pekerjaan. Penelitian      ini

menggunakan KGU-NWI

(Korean General

Inpatients    Unit

Nursing    Work

Index)      untuk

mengetahui lingkungan kerja perawat di unit rawat inap melalui enam subskala

dokter dan perawat (OR, 4.09;  p<0.001)

dan kecukupan jumlah perawat  (OR,  4.09;

p<0.001)

- Karakteristik   umum

perawat seperti posisi, pengalaman klinis dan unit    kerja    secara

signifikan

memengaruhi kepuasan kerja  dan keinginan

perawat         untuk

berpindah

10

Job     stress,

satisfaction, related factors sample   of

nurses

job and in a Iranian

Gadirzadeh, Z., Adib-

Hajbaghery, M., & Abadi, M. (2017)

Meneliti    tingkat

stres   kerja   dan

kepuasan     kerja

perawat       serta

mengetahui hubungan   antara

kedua      varibel

tersebut

Crosssectional

254 perawat yang bertugas di unit    kerja

yang berbeda (45 unit medis, 98      unit

bedah,   45

ICU,    22

pediatri, dan 40 UGD)

Perawat yang telah memenuhi kriteria responden    dan

bersedia untuk ikut serta       dalam

penelitian diberikan kuesioner   yang

dikumpulkan kembali setelah 24 jam.   Kuesioner

penelitian  dibagi

ke dalam 3 bagian yaitu    kuesioner

data   demografi,

the organization’s performance satisfaction scale, dan hospital stress scale-35

  • -    Hasil         penelitian

menunjukkan nilai stres kerja dan kepuasan kerja perawat          ecara

keseluruhan 109±16.22 dan 129.03±17.63

  • -    Kepuasan kerja secara signifikan berhubungan dengan variabel stres kerja antara lain peran yang       berlebihan,

ambiguitas peran, shift kerja, faktor fisik, agen kimia,    dan    faktor

biologis

Kepuasan kerja tergantung pada beberapa variabel terkait pekerjaan seperti kondisi pengaturan kerja, beban kerja dan jenis tanggung jawab. Beban kerja yang berbeda pada setiap unit kerja serta pengaturan waktu kerja (shift) dapat memengaruhi stres dan kepuasan kerja perawat

459

pekerjaan yang berulang dan lingkungan kerja yang buruk dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja perawat. Oktizulvia et al. (2017) menyebutkan bahwa tingginya beban kerja perawat berdampak pada keinginan perawat untuk berhenti dari pekerjan dan mengakibatkan berkurangnya jumlah perawat.

Tingginya beban kerja pada perawat di lingkungan kerja menjadi salah satu stres kerja yang dapat memengaruhi kepuasan kerja perawat. Mousazadeh et al. (2019) menyebutkan bahwa stres kerja perawat di ICU berhubungan dengan tingginya angka kematian pasien, beban kerja berlebih dan perawatan yang kompleks. Stres kerja pada perawat tidak hanya disebabkan oleh beban kerja yang berlebih pada unit tertentu namun juga ketidakjelasan tugas, hubungan dengan atasan dan rekan kerja, jadwal kerja serta faktor lainnya (Gadirzadeh et al., 2018).

Shift kerja yang terlalu panjang juga berhubungan dengan menurunnya kualitas pemberia layanan keperawatan pasien. Ferri et al. (2016) menyatakan bahwa perawat yang bekerja dalam rotating shift atau shift bergilir memiliki skor kepuasan kerja rata-rata yang lebih rendah daripada perawat yang bertugas pada satu shift menetap setiap harinya. Perawat yang berjaga pada shift malam merasa kelelahan, mengalami perubahan pola tidur hingga sindrom kelelahan (Ghanei et al dalam Gadirzadeh et al., 2018).

Hubungan yang efektif antara tenaga kesehatan tidak hanya penting bagi perawatan pasien dan keterlibatan profesional, tetapi juga menjadi faktor yang dapat menentukan tingkat kepuasan kerja. Penelitian Lee et al. (2014) mengungkapkan hubungan yang baik diantara perawat dan dokter berhubungan positif dengan kepuasan kerja perawat. Dorigan & De Brito Guirardello (2017) menyebutkan bahwa perawat dari unit yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda terhadap hubungan perawat – dokter dan memengaruhi kepuasan kerja. Perawat yang bertugas di pelayanan rawat inap memiliki persepsi negatif terhadap hubungan perawat – dokter, sedangkan hubungan perawat – dokter

di pelayanan rawat jalan bekerja bersama secara alami.

Komunikasi dan kerjasama yang baik antar perawat juga menjadi faktor yang memengaruhi kepuasan kerja. Masum et al. (2016) mengungkapkan kondisi lingkungan kerja, dukungan supervisi dan kerja tim yang baik dan saling mendukung dapat memengaruhi kepuasan kerja dan keinginan perawat untuk bertahan dalam pekerjaannya. Hasil penelitian Saleh et al. (2014) menunjukkan perawat di unit rawat inap memiliki nilai kepuasan kerja yang lebih tinggi terkait hubungan dengan rekan kerja dibandingkan unit lainnya. Kerja tim yang baik dan kepuasan kerja yang tinggi merupakan hal mendasar dari perawatan yang berkualitas.

Temuan pada literature review ini menunjukkan terdapat perbedaan tingkat kepuasan kerja perawat di unit kerja yang berbeda yang dipengaruhi oleh karakteristik unit kerja. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja perawat di setiap unit kerja dipengaruhi oleh variabel yang berbeda. Manajemen rumah sakit perlu untuk merencanakan tindakan strategis sebagai upaya peningkatan kepuasan kerja perawat. Penerapan program motivasi yang tepat mampu meningkatkan kepuasan kerja dan mengurangi keinginan perawat untuk berhenti dari pekerjaanya yang kemudian efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Selain itu, kualitas lingkungan kerja dan pengaturan kerja perawat perlu ditingkatkan untuk mengurangi stres kerja dan meningkatkan kepuasan kerja perawat.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pemaparan hasil literature review mengenai perbedaan tingkat kepuasan kerja perawat pada unit kerja yang berbeda menjelaskan bahwa karakteristik unit kerja menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi kepuasan kerja perawat. Perbedaan beban kerja pada masing-masing unit kerja memengaruhi tingkat kepuasan kerja dan keinginan perawat untuk berhenti 460

dari pekerjannya. Jenis unit kerja, kecukupan jumlah tenaga perawat, rasio perawat – pasien, jumlah pasien yang ditangani, kompleksitas perawatan pasien, stres kerja jadwal kerja serta hubungan dengan tenaga kesehatan merupakan faktor yang memengaruhi perbedaan kepuasan kerja pada perawat di masing-masing unit. Peningkatan kualitas lingkungan kerja dan pengaturan kerja perawat diperlukan untuk mengurangi stres kerja dan meningkatkan kepuasan kerja perawat.

Peneliti selanjutnya   diharapkan

melakukan penelitian terkait faktor intrinsik maupun ekstrinsik lainnya yang memengaruhi kepuasan kerja seperti jenis kelamin, usia, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, otonomi dan gaji pada perawat di masing-masing unit kerja. Manajemen rumah sakit diharapkan mampu mewujudkan lingkungan kerja dan pengaturan kerja yang lebih baik pada setiap unit kerja untuk meningkatkan kepuasan kerja perawat. Selain itu, pihak manajemen juga dapat menerapkan suatu program motivasi yang sesuai untuk peningkatan kepuasan kerja perawat.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Banna, D. (2018). Impact of Nurse’s Satisfaction on Work Performance. Erbil Journal of Nursing & Midwifery,              1(1),              2–9.

https://doi.org/10.15218/ejnm.2018.01

Alsubaie, A., & Isouard, G. (2019). Job satisfaction and retention of nursing staff in Saudi Hospitals. Asia-Pacific Journal of Health Management, 14(2),                                   68–73.

https://doi.org/10.24083/apjhm.v14i2.215

Dorigan, G. H., & De Brito Guirardello, E. (2017). Nursing practice environment, satisfaction and safety climate: The nurses’ perception. ACTA Paulista de Enfermagem,  30(2),  129–135.

https://doi.org/10.1590/1982-0194201700021

Ferri, P., Guadi, M., Marcheselli, L., Balduzzi, S., Magnani, D., & Di Lorenzo, R. (2016). The impact of shift work on the psychological and physical health of nurses in a general hospital: A comparison between rotating night shifts and day shifts. Risk Management and Healthcare Policy, 9,                                  203–211.

https://doi.org/10.2147/RMHP.S115326

Gadirzadeh, Z., Adib-Hajbaghery, M., & Abadi, M. J. A. M. (2018). Job stress, job satisfaction, and related factors in a sample of Iranian Nurses.

Nursing and Midwifery Studies, 6(3), 125–131. https://doi.org/10.4103/nms.nms

Ibrahim, M., Milwati, S., & Maemunah, N. (2018). Perbedaan kualitas pelayanan perawat dan kepuasan pasien di ruang UGD dengan rawat inap Puskesmas Dau Malang. Nursing News, 3(1),      313–325.      Retrieved      from

https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/arti cle/view/792

Kalisch, B. J., Lee, H., & Rochman, M. (2010). Nursing staff teamwork and job satisfaction. Journal of Nursing Management, 18(8), 938– 947.             https://doi.org/10.1111/j.1365-

2834.2010.01153.x

Kemenenterian Kesehatan RI. (2017). Situasi Tenaga Keperawatan Indonesia.   Retrieved   from

http://www.depkes.go.id/resources/download/pu sdatin/infodatin/infodatin perawat 2017.pdf

Kontogeorgou, I., Varounis, C., Vasilopoulos, G., Kelesi, M., Fasoi, G., & Stavropoulou, A. (2017). Job satisfaction among intensive care unit and emergency  department  nurses in Greece.

Perioperative Nursing,    6(3),    158–170.

https://doi.org/10.5281/zenodo.1165374

Kuru, N., & Katsaras, T. (2016). Job satisfaction and perceived self-efficacy among Greek Nurses. International Journal of Humanities and Social Science Invention, 5(9), 8–14.

Kvist, T., Voutilainen, A., Mäntynen, R.,  &

Vehviläinen-Julkunen, K. (2014). The relationship between patients’ perceptions of care quality and three factors: Nursing staff job satisfaction, organizational characteristics and patient age. BMC Health Services Research, 14(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/1472-6963-14-466

Lee, S. Y., Kim, C. W., Kang, J. H., Yoon, T. H., & Kim, C. S. (2014). Influence of the nursing practice environment on job satisfaction and turnover intention.  Journal  of Preventive

Medicine and Public Health, 47(5), 258–265. https://doi.org/10.3961/jpmph.14.002

Masum, A. K. M., Azad, M. A. K., Hoque, K. E., Beh, L. S., Wanke, P., & Arslan, Ö. (2016). Job satisfaction and intention to quit: An empirical analysis of nurses in Turkey. PeerJ, 2016(4). https://doi.org/10.7717/peerj.1896

Mousazadeh, S., Yektatalab, S., Momennasab, M., & Parvizy, S. (2019). Job satisfaction challenges of nurses in the intensive care unit: A qualitative study. Risk Management and Healthcare Policy, 12,                                 233–242.

https://doi.org/10.2147/RMHP.S218112

Nikoletta, P., Panagiotis, P., Angeliki, D., Michael, K., Vassiliki, K., & Sapountzi-krepia, D. (2018). Nursing staff’s job satisfaction at a public general hospital in Cyprus. International Journal of Scientific Research, 7(4), 446–449.

Oktizulvia, C., Dachriyanus, D., & Vionalisa, V.

461

(2017). Job satisfaction factors and nurses intention to quit in type c hospitals. Journal of Nursing       &        Care,        06(03).

https://doi.org/10.4172/2167-1168.1000399

Poudel, S., & Kalpana, S. (2019). Factors affecting job satisfaction among nurses working in teaching hospital, Chitwan, Nepal. Journal of Chitwan Medical     College,      9(29),      62–68.

https://doi.org/https://doi.org/10.3126/jcmc.v9i3 .25785

Saleh, A. M., Darawad, M. W., & Al-Hussami, M. (2014). Organizational commitment and work satisfaction among Jordanian nurses:  A

comparative study. Life Science Journal, 11(2), 31–36.

Saputra, M., Marlinae, L., Rahman, F., & Rosadi, D. (2015). Program jaminan kesehatan nasional dari aspek sumber daya manusia pelaksana pelayanan kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), 32. https://doi.org/10.15294/kemas.v11i1.3462

Semachew, A., Belachew, T., Tesfaye, T., & Adinew, Y. M. (2017). Predictors of job satisfaction among nurses working in Ethiopian public hospitals, 2014: Institution-based cross-sectional study. Human Resources for Health, 15(1), 1–8. https://doi.org/10.1186/s12960-017-0204-5

Sureskiarti, E., & Brillianty, G. D. (2017). Hubungan kinerja perawat dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Ince Abdul Moeis Samarinda Tahun 2017. Jurnal Husada Mahakam, IV(4), 221–232.

462

Volume 9, Nomor 4, Agustus 2021