Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN SUNBURN PADA ANAK DARI WISATAWAN MANCANEGARA DI WILAYAH KUTA UTARA

KABUPATEN BADUNG

Putu Mega Krisnayanti1, Kadek Cahya Utami2, Ni Putu Emy Darma Yanti3

1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 2, 3 Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Alamat korespondensi: [email protected]

Abstrak

Sunburn merupakan eritema pada kulit dengan riwayat paparan sinar matahari secara langsung khususnya radiasi UV yang dapat menyebabkan kanker kulit. Faktor risiko terjadinya sunburn yaitu lebih banyak terjadi pada kelompok usia muda terutama anak-anak sehingga perlu dilakukan pencegahan untuk melindungi diri dari sunburn. Upaya pencegahan sunburn yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan perilaku. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku pencegahan sunburn pada anak dari wisatawan mancanegara di wilayah Kuta Utara Kabupaten Badung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sederhana dengan metode kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah jumlah wisatawan mancanegara yang membawa anaknya berkunjung ke Wilayah Kuta Utara dengan menggunakan consecutive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 96 wisatawan mancanegara. Berdasarkan hasil penelitian, nilai tengah usia anak wisatawan mancanegara adalah usia 6 tahun dengan usia termuda adalah 0 tahun dan usia tertua adalah 12 tahun. Hasil uji statisik menunjukkan bahwa nilai tengah skor pengetahuan yang diperoleh dari anak wisatawan mancanegara di wilayah Kuta Utara adalah 12 dengan skor tertinggi yaitu 17 dan skor terendah yaitu 4 serta sebagian besar anak dari wisatawan mancanegara telah berperilaku untuk mencegah sunburn atau telah melakukan pencegahan untuk menghindari kulit dari sunburn. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan kepada tenaga kesehatan di klinik tempat wisata untuk memberikan edukasi kepada wisatawan mancanegara mengenai pencegahan sunburn.

Kata KuncI : Anak, Pengetahuan, Perilaku, Sunburn, Sunscreen, Wisatawan Mancanegara

Abstract

Sunburn is an erythema on the skin with a history of direct sun exposure especially UV radiation which can cause skin cancer. Risk factors for sunburn are more common in young people especially children so prevention is needed to protect themselves from sunburn. Efforts to prevent sunburn by foreign tourists can be influenced by knowledge and behavior. This study aims to describe the knowledge and behavior of sunburn prevention in children of foreign tourists in the North Kuta area of Badung Regency. This research is a simple descriptive study with quantitative methods with cross sectional approach. The sample in this study is the number of foreign tourists who bring their children to visit the North Kuta Region by using consecutive sampling and obtained a sample of 96 foreign tourists. Based on the results of the study, the median age of children of foreign tourists is the age of 6 years with the youngest age is 0 years and the oldest age is 12 years. The results of statistic test show that the middle value of knowledge score obtained from the children of foreign tourists in the North Kuta area is 12 with the highest score of 17 and the lowest score of 4 and most of the children of foreign tourists have behaved to prevent sunburn or have taken precautions to avoid skin from sunburn. This research is expected to be a reference for health workers in the tourist clinic to provide education to foreign tourists about sunburn prevention.

Keywords : Children, Behavior, Foreign Tourists, Knowledge, Sunburn, Sunscreen

PENDAHULUAN

Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal sebagai “surga pariwisata” (Picard, 2006). Sebagai surga pariwisata, Pulau Bali sangat diprioritaskan sebagai tujuan wisata destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara (Utama, 2016). Wisatawan mancanegara (wisman) merupakan wisatawan yang melakukan perjalanan ke suatu negara di luar negara tempat tinggalnya (World Tourism Organization, 2015).

Jumlah wisman yang berkunjung ke Bali tiap tahunnya mengalami peningkatan semenjak tahun 2007 yaitu sebesar 5,5 juta sampai dengan 14 juta di tahun 2017 (Badan Pusat Statistik, 2017). Rasio wisman yang berkunjung ke Bali terus mengalami peningkatan mulai dari 30% (1,6 juta) di tahun 2007 sampai dengan 40% (5,7 juta) di tahun 2017. Pada tahun 2018 terjadi peningkatan kunjungan wisman yang cukup signifikan yaitu sebesar 10,61% (6,1 juta) (Badan Pusat Statistik, 2019).

Wisman yang berkunjung ke Bali dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan, tergantung dari ciri wisatawan dan tipe perjalanannya. Salah satu kegiatan utama yang dilakukan wisman ke Bali adalah untuk berkunjung ke tempat wisata terutama pantai yang merupakan destinasi wisata alam favorite (Jayadi, Mahadewi, & Mananda., 2017). Bali dikenal dengan objek wisata pantai yang digemari oleh sejumlah wisatawan terutama wisman untuk melakukan tanning dengan berjemur dibawah paparan sinar matahari pada pasir (Roy & Oktarlina, 2018). Radiasi sinar matahari khususnya sinar UV juga dapat membahayakan tubuh manusia, terutama kulit jika terpapar langsung dengan sinar matahari dalam waktu

yang lama. Radiasi UV dapat merusak DNA, menekan kekebalan tubuh, dan mengaktifkan bahan kimia dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan beberapa masalah pada kulit, salah satunya adalah kulit terbakar atau sunburn (Lundberg, 2011).

Sunburn merupakan eritema pada kulit dengan riwayat paparan sinar matahari secara langsung khususnya radiasi UV. Sunburn yang tidak terlalu berat dapat sembuh dengan spontan, namun pada kasus yang berat sunburn dapat menyebabkan dehidrasi dan infeksi bahkan kanker kulit (Roy & Oktarlina, 2018). Faktor risiko terjadinya sunburn yaitu lebih banyak terjadi pada kelompok usia muda terutama anak-anak, aktivias di luar ruangan, dan orang-orang berkulit putih seperti wisman. Anak-anak memiliki risiko lebih tinggi mengalami sunburn dikarenakan struktur kulit yang masih sangat rentan terhadap efek karsinogenik dari radiasi UV (Littlewood & Greenfield, 2018).

Pencegahan sunburn dapat dilakukan dengan melindungi diri dari papaan sinar matahari langsung yang terlalu lama.  (Livingston,  White,

Hayman, &  Dobbinson.,  2007).

Pencegahan sunburn dapat dilakukan dengan tidak berjemur di bawah sinar matahari diatas pukul 10.00 WITA dan dibawah pukul 16.00 WITA selama 20 sampai 30 menit, menggunakan pakaian tertutup dan berlindung ditempat yang teduh (Falk & Anderson, 2012). Pencegahan sunburn yang paling penting adalah dengan menggunakan sunscreen 30 menit sebelum melakukan aktivitas di bawah sinar matahari dan diulang setiap satu sampai dua jam sekali (Brunette, Kozarky, Magill, Shlim, & Whatley., 2012). Upaya pencegahan sunburn yang dilakukan oleh wisman dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan 173

perilaku. Wisman yang terkena sunburn dapat berdampak lebih serius dikarenakan mayoritas kulit yang memiliki tipe berwarna terang (tipe kulit I berdasarkan tipe Fitzpatrick) dengan kriteria kulit sangat mudah terbakar sehingga dapat menyebabkan dehidrasi dan infeksi pada wisman, selain itu sunburn dapat mengganggu kenyamanan wisman untuk melakukan perjalanan wisata (Lavi, 2013).

Berdasarkan uraian tersebut maka sangat penting untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku wisatawan terhadap pencegahan sunburn, terutama wisatawan yang berda di wilayah Kuta Utara, dikarenakan wilayah Kuta Utara terdapat beberapa objek wisata seperti Pantai Peti Tenget, Pantai Berawa, dan Pantai Canggu dengan jumlah kunjungan wisatawan terbanyak ke-2 setelah Kuta Selatan (Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, 2016). Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui lebih dalam terkait gambaran pengetahuan dan perilaku pencegahan sunburn pada anak dari wisatawan mancanegara di wilayah Kuta Utara Kabupaten Badung.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sederhana dengan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kuta Utara, Kabupaten Badung sejak bulan September sampai bulan Maret 2020. Bulan Februari sampai bulan Maret 2020 untuk mengumpulkan data melalui kuesioner tentang pengetahuan pencegahan sunburn dan perilaku pencegahan sunburn dengan lembar observasi melalui observasi langsung.

Populasi penelitian ini adalah seluruh wisatawan mancanegara yang membawa anaknya untuk melakukan

kunjungan wisata ke Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Perhitungan sampel menggunakan rumus untuk menghitung jumlah sampel pada populasi infinite (populasi yang tidak diketahui) menggunakan rumus lemeshow (Siswanto, Susila, & Suyanto., 2013) dan didapatkan jumlah sampel minimal sebesar 96 wisatawan mancanegara yang membawa anaknya berwisata ke wilayah Kuta Utara Kabupaten Badung.

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah wisatawan mancanegara yang membawa anaknya usia 0-12 tahun berwisata ke wilayah Kuta Utara, Wisatawan dapat memahami dan menggunakan bahasa inggris, dan wisatawan yang bersedia menjadi peserta penelitian dan menandatangani lembar persetujuan menjadi peserta penelitian. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah wisatawan mancanegara yang tidak kooperatif dan wisatawan mancanegara yang memiliki gangguan komunikasi verbal. Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner langsung kepada peserta penelitian tentang pengetahuan pencegahan sunburn dan melakukan observasi langsung tentang perilaku pencegahan sunburn.

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tentang pengetahuan pencegahan sunburn dan lembar observasi tentang perilaku pencegahan sunburn. Kuesioner telah dilakukan uji validitas (0,220-0,431) dan reliabilitasnya (0,611). Kuesioner ini menggunakan Bahasa Inggris yang telah diterjemahkan dari Bahasa Indonesia. Jumlah pertanyaan pada kuesioner yaitu 17 item pertanyaan tentang pengetahuan dan cara pencegahan sunburn dengan sembilan 174

item pertanyaan favorable dan delapan pertanyaan unfavorable. Lembar observasi terdiri dari tiga pernyataan mengenai perilaku pencegahan sunburn.

Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada peserta penelitian yaitu pada orang tua atau wali dari anak wisatawan mancanegara dan melakukan pendampingan terhadap peserta penelitian dalam pengisian kuesioner. Peserta penelitian mengisi informed

consent jika bersedia mewakili anaknya menjadi peserta penelitian sebelum mengisi kuesioner. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul dengan bantuan program komputer. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data univariat.

HASIL PENELITIAN

Berikut ini merupakan hasil penelitian mengenai karakteristik usia peserta penelitian.

Tabel 1. Karakteristik Peserta Penelitian Berdasarkan Usia Anak dari Wisatawan Mancanegara di Wilayah Kuta Utara

Variabel            Median

Min-Maks           Varian

Usia                    6

0-12                   10,6

Tabel 1 menunjukkan usia dari anak wisatawan mancanegara. Dilihat dari tabel ditunjukkan bahwa nilai tengah usia yang diperoleh dari anak

wisatawan mancanegara di wilayah Kuta Utara adalah 6 tahun dengan usia termuda adalah 0 tahun dan usia tertua yaitu 12 tahun.

Tabel 2. Hasil Analisis Gambaran Pengetahuan Anak Wisatawan Mancanegara terhadap Pencegahan Sunburn di Wilayah Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Variabel            Median

Min-Maks           Varian

Pengetahuan               12

4-17                 4.732

Tabel 2 menunjukkan skor pengetahuan dari anak wisatawan mancanegara. Dilihat dari tabel ditunjukkan bahwa nilai tengah skor pengetahuan yang diperoleh dari anak

wisatawan mancanegara di wilayah Kuta Utara adalah 12 dengan skor tertinggi yaitu 17 dan skor terendah yaitu 4.

Tabel 3. Hasil Analisi Perilaku Anak Wisatawan Mancanegara terhadap Pencegahan Sunburn di Wilayah Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Variabel

Frekuensi (n)        Persentase (%)

Perilaku

Berperilaku

52                   52

Tidak berperilaku

48                   48

Total

100                 100

Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar anak dari wisatawan mancanegara telah berperilaku untuk

mencegah sunburn atau telah melakukan pencegahan untuk menghindari kulit dari sunburn yaitu

dengan jumlah 52 anak wisatawan mancanegara (52%). Sedangkan yang belum melakukan pencegahan terhadap sunburn atau yang tidak berperilaku untuk melindungi diri dari sunburn sebanyak 48 anak wisatawan mancanegara (48%). Jumlah tersebut (yang tidak berperilaku) hampir mendekati 50% dari jumlah sampel.

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini didapatkan bahwa nilai tengah usia anak wisatawan mancanegara yang melakukan perjalanan wisata ke wilayah Kuta Utara, Kabupaten Badung adalah anak dengan usia 6, dengan usia termuda adalah 0 tahun dan usia tertua adalah 12 tahun. Data ini didukung oleh data dari Badan Pusat Statistik (2018) yang menyatakan bahwa kelompok usia anak wisatawan yang berkunjung ke wilayah-wilayah di Indonesia selama tahun 2018, didominasi oleh kelompok usia kurang dari 15 tahun dengan persentase 24,2%. Kelompok anak usia dibawah 10 tahun merupakan anak-anak yang sedang aktif, senang bermain, dan gemar berekreasi. Tujuan wisatawan mancanegara mengajak anak berlibur dan berekreasi agar anak lebih mengenal realita kehidupan, mampu mengamati, meneliti, dan mempelajari suatu objek di lingkungan sekitar (Simanjuntak & Elen, 2012). Dilihat berdasarkan proporsi tujuan wisatawan untuk berlibur dan berekreasi cukup banyak yaitu mencapai 42,9% dari seluruh perjalanan wisata di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2018). Kondisi ini tentu saja akan meningkatkan risiko kejadian sunburn pada anak dari wisatawan mancanegara jika tidak melakukan proteksi diri terhadap anak.

Pengetahuan anak berdasarkan jawaban orang tua atau wali diperoleh hasil bahwa dari 17 item pertanyaan

kuesioner mengenai pengetahuan dan cara pencegahan sunburn nilai tengah skor yang diperoleh adalah 12 dengan skor tertinggi yaitu 17 dan skor terendah yaitu 4. Dilihat dari hasil yang diperoleh oleh anak wisatawan mancanegara berdasarkan skor dapat dijelaskan bahwa semakin besar skor yang diperoleh maka semakin baik pengetahuan mengenai sunburn dan cara pencegahan sunburn pada anak wisatawan mancanegara. Skor 12 merupakan 70,6% dari skor maksimal yaitu 17, persentase tersebut lebih dari > 50% berdasarkan kategori tingkat pengetahuan pada populasi yang besar menurut Budiman (2013) yang artinya jika dilihat dari nilai tengah skor pengetahuan yang diperoleh, anak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke wilayah Kuta Utara memiliki pengetahuan yang baik.

Perilaku pencegahan sunburn pada anak wisatawan mancanegara di wilayah Kuta Utara diperoleh hasil bahwa 52 anak wisatawan mancanegara telah melakukan perlindungan diri terhadap sinar matahari dan melakukan pencegahan sunburn. Berdasarkan hasil observasi langsung      terhadap      perilaku

pencegahan, anak wisatawan yang melakukan perlindungan diri dengan memakai sunscreen lebih banyak ketika berjemur dan beraktivitas di bawah sinar matahari dibandingkan dengan menggunakan pakaian tertutup. Sedangkan 48 anak lainnya tidak melakukan upaya pencegahan. Perilaku dengan tidak melakukan upaya pencegahan tersebut tentunya akan berdampak kurang baik bagi kesehatan kulit anak dan akan meningkatkan risiko anak mengalami sunburn.

Menurut Gupta (2018) kurangnya kesadaran adalah alasan yang paling umum untuk tidak melakukan perlindungan terhadap 176

paparan sinar matahari terutama menggunakan tabir surya (sunscreens), sedangkan menurut Fabris, Duraes, Martignago, Blanco, dan Fabris (2012) menjelaskan bahwa kurangnya kesabaran untuk beraktivitas yaitu sebesar 34,2% dari populasi menjadi alasan utama untuk tidak menggunakan sunscreens dan 31,6% menyatakan keinginan untuk memiliki kulit kecoklatan. Perilaku tidak melakukan pencegahan terhadap sunburn pada wisatawan mancanegara disebabkan akibat budaya yang mengganggap kulit kecoklatan lebih terlihat keren dan menyehatkan dibanding berkulit terang dan menjadi alasan untuk memilih berjemur agar mendapatkan kulit kecoklatan (Fabris, Duraes, Martignago, Blanco, dan Fabris., 2012).

Perilaku anak untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari dan melakukan pencegahan terhadap sunburn tergantung dari perilaku orang tuanya. Menurut Balato, Gaudiello, Balato, dan Monfrecola (2007) jika orang tua melakukan upaya perlindungan diri dari paparan sinar matahari dan melakukan pencegahan terhadap sunburn, maka anak-anaknya otomatis juga akan melakukan upaya perlindungan dan pencegahan terhadap sunburn.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka simpulan yang dapat diambil yaitu nilai tengah usia dari anak wisatawan mancanegara di wilayah Kuta Utara adalah 6 tahun dengan usia termuda adalah 0 tahun dan usia tertua yaitu 12 tahun. Nilai tengah skor pengetahuan yang diperoleh dari anak wisatawan mancanegara di wilayah Kuta Utara adalah 12 dengan skor tertinggi yaitu 17 dan skor terendah yaitu 4. Sebagian

besar anak dari wisatawan mancanegara telah berperilaku untuk mencegah sunburn atau telah melakukan pencegahan untuk menghindari kulit dari sunburn.

Peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat melakukan penelitian mengenai analisis faktor yang berhubungan dengan pengetahuan dan perilaku pencegahan sunburn. Kepada petugas kesehatan khususnya perawat dan klinik tempat wisata diharapkan dapat memberikan tambahan informasi berupa     pendidikan     kesehatan

khususnya mengenai pencegahan sunburn     kepada     wisatawan

mancanegara.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. (2017). Konsep dan     Definisi     Statistik

Kunjungan        Wisatawan

Mancanegara. Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Wisatawan di Nusantara. BPS-Statistics Indonesia.

Badan Pusat Statistik. (2019). Konsep dan     Definisi     Statistik

Kunjungan        Wisatawan

Mancanegara. Badan Pusat Statistik.

Balato, N., Gaudiello, F., Balato, A., &

Monfrecola, G. (2007). Sun habits in the children of Southern Italy. Journal of the American    Academy    of

Dermatology, 57(5), 883–887. https://doi.org/10.1016/j.jaad.2 007.07.003

Brunette, G. W., Kozarsky, P. E., Magill, A. J., Shlim, D. R., & Whatley, A. D. (2012). CDC Health           Information

International     Travel. US

Departmen of Health and Human Service.

Dinas Pariwisata Kabupaten Badung. (2016). Pariwisata Kabupaten Badung. Dinas Pariwisata Kabupaten Badung.

Fabris, M. R., Durães, E. S. M., Martignago, B. C. de F., Blanco, L. F. de O., & Fabris, T. R. (2012). Assessment of knowledge of skin cancer prevention and its relation with sun exposure and photo protection amongst gym academy members on the south of Santa Catarina, Brazil. Anais Brasileiros De Dermatologia, 87(1),                  36–43.

https://doi.org/10.1590/s0365-05962012000100004

Falk, M., & Anderson, C. D. (2012). Measuring sun exposure habits and sun protection behaviour using a comprehensive scoring instrument—An illustration of a possible model based on Likert scale scorings and on estimation of readiness to increase sun protection. Cancer Epidemiology, 36(4), e265-269. https://doi.org/10.1016/j.canep. 2012.03.004

Gupta, M. (2018).  Assessment of

knowledge,   attitudes and

practices about sun exposure and sunscreen usage in outpatients attending a Dermatology Clinic in North India. Our Dermatol Online, 10(1), 34–37.

Jayadi, E. K., Mahadewi, N. M. E., & Mananda, I. G. S. (2017). Karakteristik Dan Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Pantai Green Bowl, Ungasan, Kuta Selatan, Bali. Jurnal Analisis Pariwisata, 17(2), 69– 77.

Lavi, N. (2013). Tabir Surya Bagi Pelaku Wisata. Universitas Udayana: Denpasar.

Littlewood, Z.,  & Greenfield, S.

(2018). Parents’ knowledge, attitudes and beliefs regarding sun protection in children: A qualitative study. BMC Public Health,       18(1),       207.

https://doi.org/10.1186/s12889-018-5091-8

Livingston, P. M., White, V., Hayman, J., & Dobbinson, S. (2007). Australian adolescents’ sun protection behavior: Who are we kidding? Preventive Medicine,   44(6),   508–512.

https://doi.org/10.1016/j.ypme d.2007.02.015

Lundberg, E. (2011). Evaluation of Tourism Impacts-a sustainable development      perspective.

University of Gothenburg.

Picard, M. (2006). Bali: Pariwisata budaya dan budaya pariwisata. Kepustakaan         Populer

Gramedia.

Roy, R., & Oktarlina, R. Z. (2018). Tatalaksana dan Pencegahan Komplikasi   Sunburn pada

Orang-orang  dengan  Risiko

Pajanan Matahari Lama. Jurnal Agromedicine, 5(1), 438–443.

Simanjuntak, & Elen, M. (2012). Mengembangkan Kecerdasan Naturalis Anak Usia Dini.

Siswanto, Susila, & Suyanto. (2013). Metodologi        penelitian:

Kesehatan dan Kedokteran. Bursa Ilmu.

Utama, IGB. R. (2016). Keunikan Budaya dan Keindahan Alam sebagai Citra Destinasi Bali menurut Wisatawan Australia Lanjut Usia. Journal Kajian Bali, 6(01).

World Tourism Organization. (2015). The Blueprint of New Tourism. 178

World Travel dan Tourism Council, London.

179

Volume 9, Nomor 2, April 2021