Community of Publishing in Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

INTERVENSI MENGUNYAH PERMEN KARET DALAM MENGURANGI KELUHAN HAUS BERLEBIH DAN MENGATASI HIPERVOLEMIA PADA PASIEN HEMODIALISIS: STUDI LITERATUR

I Made Dyanta Anwar1, Gusti Ayu Ary Antari*1, Ika Widi Astuti1

1Program Studi Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana *korespondensi penulis, e-mail: aryantari@unud.ac.id

ABSTRAK

Hipervolemia adalah kondisi kelebihan cairan yang biasanya dialami oleh pasien gagal ginjal ketika menjalani rangkaian hemodialisis. Pasien hemodialisis dapat mengalami penambahan berat badan dalam waktu yang singkat diantara waktu dialisis akibat kegagalan fungsi ginjal. Kondisi hipervolemia ini diperberat dengan keluhan haus berlebih yang membuat pasien hemodialisis tidak patuh terhadap pembatasan cairan. Kondisi hipervolemia tersebut dapat menimbulkan masalah serius seperti berbagai komplikasi hemodialisis dan kematian. Untuk itu, salah satu fokus perawatan pasien hemodialisis adalah manajemen haus dan kondisi hipervolemia. Terapi alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan mengunyah permen karet. Perumusan permasalahan pada penelitian ini menggunakan metode PICO. Pencarian literatur dilakukan di database seperti Google Scholar, Pub Med, dan Science Direct. Kata kunci yang digunakan adalah “Pasien Hemodialisis AND mengunyah permen karet AND rasa haus”. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan Randomized Controlled Trial (RTC) dan Quasi-Experiment yang diterbitkan pada tahun 2019-2023. Kriteria eksklusi yang digunakan adalah literatur yang tidak tersedia dalam teks lengkap pada database. Berdasarkan hasil seleksi didapatkan 10 literatur yang memenuhi kriteria. Hasil analisis menunjukkan bahwa mengunyah permen karet dapat menurunkan kekeringan pada mulut, meningkatkan laju aliran air liur, menurunkan rasa haus, dan mengontrol hipervolemia. Penerapan intervensi mengunyah permen karet juga dikatakan mudah untuk dilakukan walaupun mungkin memiliki efek samping yang perlu untuk diteliti lagi. Studi ini menyimpulkan bahwa mengunyah permen karet dapat efektif dalam menurunkan rasa haus pada pasien hemodialisis. Oleh karenanya, mengunyah permen karet dapat diintegrasikan dalam pemberian asuhan keperawatan bagi pasien yang menjalani hemodialisis rutin.

Kata kunci: haus, intervensi, mulut kering, permen karet

ABSTRACT

Hypervolemia is a condition of fluid overload commonly experienced by kidney failure patients undergoing hemodialysis. Hemodialysis patients may experience rapid weight gain between dialysis sessions due to kidney function failure. This hypervolemia condition is exacerbated by excessive thirst complaints, leading hemodialysis patients to be non-compliant with fluid restrictions. Hypervolemia can lead to serious problems such as various hemodialysis complications and death. Therefore, one focus of hemodialysis patient care is managing thirst and hypervolemia. An alternative therapy that can be used is chewing gum. The problem formulation in this study uses the PICO method. Literature searches were conducted in databases such as Google Scholar, PubMed, and Science Direct. The keywords used were "Hemodialysis Patients AND chewing gum AND thirst." The inclusion criteria for this study were research using Randomized Controlled Trials (RCTs) and Quasi-experiments published from 2019 to 2023. The exclusion criteria used were literature not available in full text in the database. Based on the selection results, 10 literatures that met the criteria were obtained. The analysis results show that chewing gum can reduce dry mouth, increase saliva flow rate, decrease thirst, and control hypervolemia. The implementation of chewing gum intervention is also said to be easy to do, although it may have side effects that need further investigation. This study concludes that chewing gum can be effective in reducing thirst in hemodialysis patients. Therefore, chewing gum can be integrated into the provision of nursing care for patients undergoing routine hemodialysis.

Keywords: chewing gum, dry mouth, intervention, thirst

PENDAHULUAN

Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan suatu penyakit yang terjadi akibat tidak berfungsinya ginjal pada tubuh manusia. Ginjal memiliki salah satu fungsi untuk menyaring sisa metabolisme tubuh dari darah untuk dikeluarkan dalam bentuk urine (Susanti et al., 2020). Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan cairan di tubuh pasien (Chadban et al., 2020). Penumpukan cairan ini disebut dengan hipervolemia.

Hipervolemia merupakan kelebihan volume cairan di dalam tubuh manusia akibat ketidakseimbangan jumlah cairan yang masuk dan keluar tubuh manusia. Hipervolemia dapat terjadi karena ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik dalam proses mengeluarkan cairan di dalam tubuh, yang menyebabkan jumlah cairan di dalam tubuh tidak seimbang (Mbenu, 2019). Masalah ini biasa terjadi pada pasien gagal ginjal yang sedang menjalani hemodialisis. Permasalahan hipervolemia jika tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan berbagai komplikasi.

Kelebihan cairan ini dapat menyebabkan komplikasi serius dan berpotensi meningkatkan risiko mortalitas pada pasien hemodialisis. Komplikasi dari hipervolemia dapat berupa masalah serius seperti edema, hipertensi, gagal jantung, dan bahkan meningkatkan risiko mortalitas pada pasien (Rochma & Hariyanto, 2021). Komplikasi dari hipervolemia ini perlu untuk ditangani sebelum menyebabkan masalah serius tersebut (Solihatin & Mu’min, 2020).

Hemodialisis merupakan terapi yang yang membantu proses pengeluaran kelebihan cairan dari tubuh pasien CKD. Hemodialisis memiliki fungsi untuk menggantikan peran ginjal dalam proses membersihkan darah dari hasil metabolik dan membantu mengeluarkan cairan berlebih di dalam tubuh (Triyono et al., 2023). Hemodialisis juga dapat membantu pasien untuk mencapai berat badan normalnya sehingga jumlah cairan di dalam

tubuhnya dalam kondisi normal (Utami et al., 2020). Terlepas dari manfaatnya, rangkaian terapi hemodialisis juga memiliki efek samping yaitu rasa haus berlebih.

Proses hemodialisis meskipun merupakan terapi utama untuk pasien CKD namun juga dapat memicu sensasi haus yang tidak diinginkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah dehidrasi yang timbul akibat kehilangan cairan yang signifikan selama prosedur (Utami et al., 2020). Selain itu, keseimbangan elektrolit yang terpengaruh akibat ultrafiltrasi yang ditingkatkan juga dapat memperburuk rasa haus pada pasien (Triyono et al., 2023).. Cairan dialisis yang digunakan selama proses hemodialisis juga dapat merangsang reseptor haus, memberikan kontribusi pada sensasi haus yang dirasakan pasien (Najikhah & Warsono, 2020). Pembatasan asupan cairan juga dilakukan untuk mempertahankan keseimbangan jumlah cairan tubuh, sehingga pasien tidak dapat mengonsumsi cairan berlebih (Hasibuan, 2021). Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab pasien hemodialisis tidak patuh terhadap terapi yang dijalankan.

Rasa haus merupakan salah satu faktor pemberat dari tidak patuhnya pasien dengan pembatasan cairan sehingga menyebabkan terapi hemodialisis tidak efektif. Rasa haus dapat meningkatkan peluang pasien untuk meminum lebih banyak air dibandingkan dengan anjuran yang ada (Husain & Silvitasari, 2020). Pasien yang mengalami rasa haus akan cenderung untuk gagal dalam mengatasi hipervolemia (Sodik & Thalib, 2019). Permasalahan haus tersebut perlu diatasi dengan terapi alternatif yang aman diterapkan bagi pasien hemodialisis.

Penelitian tentang terapi alternatif telah banyak dilakukan untuk menemukan terapi yang efektif dalam membantu proses hemodialisis. Penelitian oleh Lina & Wahyu (2019) menemukan bahwa mengulum es batu dapat membantu pasien

mengontrol rasa hausnya. Penelitian lain menjelaskan berkumur ketika merasa haus dapat mengurangi rasa haus pada pasien (Najikhah & Warsono, 2020). Intervensi lainnya yang dapat dilakukan adalah mengunyah permen karet.

Berdasarkan literatur mengunyah permen karet adalah terapi yang paling mudah untuk dilakukan. Beberapa literatur telah menjelaskan mengunyah permen karet memiliki manfaat untuk membantu pasien dalam mengontrol rasa hausnya (Hasibuan,

METODE PENELITIAN

Perumusan permasalahan pada penelitian ini menggunakan metode PICO. Population (P): Pasien yang menjalani hemodialisis. Intervention (I): Mengunyah permen karet. Comparison (C): Tidak ada. Outcome (O) Utama: Penurunan sensasi rasa haus. Sekunder: Pengurangan Interdialytic Weight Gain (IDWG), keamanan, dan risiko penggunaan permen karet pada pasien hemodialisis. Pertanyaan klinis yang digunakan adalah “Apakah mengunyah permen karet efektif dalam menurunkan sensasi rasa haus dan mengendalikan Interdialytic Weight Gain

HASIL PENELITIAN

Hasil pencarian menggunakan kata kunci yang disesuaikan dengan PICO yaitu “Pasien Hemodialisis AND mengunyah permen karet AND rasa haus” mendapatkan sejumlah 71 literatur. Literatur yang didapatkan kemudian diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil seleksi mendapatkan sebanyak 10 literatur, dengan metode penelitian RCT sebanyak 4 literatur dan Quasi-Experiment sebanyak 6 literatur. Sebaran tahun literatur yang didapatkan yaitu tahun 2019 sebanyak 4, 2020 sebanyak 2, 2021 sebanyak 3, dan 2022 sebanyak 1 literatur.

Literatur yang didapatkan berbahasa Indonesia sebanyak 5 literatur dan 5 literatur lainnya berbahasa Inggris.

2021). Penelitian dari Rantepadang & Taebenu (2019) menjelaskan bahwa semakin mudah intervensi yang diberikan, semakin besar peluang untuk intervensi tersebut berlanjut.

Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan studi literatur mengenai efektivitas dari terapi mengunyah permen karet dan mengetahui manfaat lainnya selain mengontrol rasa haus.

(IDWG) pada pasien hemodialisis yang mengalami masalah hipervolemia?”

Penelitian ini menggunakan database jurnal dalam jaringan yang dipublikasikan di internet. Pencarian literatur dilakukan di database Google Scholar, Pub Med, dan Science Direct. Pembatasan tahun yang digunakan adalah tahun 2019 - 2023. Literatur yang digunakan berdasarkan kriteria inklusi pada penelitian ini adalah penelitian Randomized Controlled Trial (RTC) dan Quasi-Experiment. Kriteria eksklusinya adalah literatur yang tidak tersedia dalam teks lengkap pada database.

Literatur berisikan pembahasan mengenai efektivitas mengunyah permen karet terhadap rasa haus. Satu literatur menggunakan permen jenis pastille untuk mengurangi rasa haus. Terdapat 3 literatur yang membahas mengenai rasa haus.

Seluruh literatur menjelaskan bahwa mengunyah permen karet berfungsi untuk mengontrol rasa haus. Terdapat dua publikasi yang secara khusus membahas manfaat permen karet dalam mengurangi IDWG. Dua literatur menjelaskan hubungan mengunyah permen karet dengan kesehatan mulut pasien. Kemudian, satu literatur menjelaskan secara khusus mengenai manfaat mengunyah permen karet dalam mengurangi kekeringan mulut.

Tabel 1. Ringkasan Literatur

Penulis

Metode

No.

Judul

dan Tahun Publikasi

Tujuan

Desain dan Sampel

Pengumpulan Data

Hasil

Simpulan

1.

The Effect Of Chewing Gum On Dry Mouth, Interdialytic Weight

Gain,   And

Intradialytic Symptoms: A Prospective, Randomized Controlled Trial

Nurten Ozen, Aylin Aydin Sayilan, Dilek Mut, Samet Sayilan, Zeynep Avcioglu, Nursen Kulakac, Tevfik Ecder, Neriman Akyolcu (2020)

Mengetahui pengaruh mengunyah permen karet pada mulut kering, kenaikan berat badan interdialitik, dan   gejala

intradialitik pada pasien hemodialisis (HD)

Desain: Randomized

Controlled Trial Sampel:     44

pasien, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 22 pasien

Pasien diamati selama periode tiga bulan. Tiga sampel saliva diambil sebelum memulai pengobatan pada sesi hemodialisis pertama, sesi ke-12, dan sesi ke-36. Data dikumpulkan menggunakan alat pengukuran berikut: "Visual Analogue Scale (VAS)", "Skala Kontrol Cairan Pasien Hemodialisis", "Indeks Gejala Dialisis", dan "Skala Kecemasan dan Depresi Rumah Sakit”

Analisis hasil menunjukkan bahwa dalam bulan kedua dan ketiga, nilai VAS untuk xerostomia pada kelompok pasien yang mengonsumsi permen karet secara signifikan lebih rendah daripada kelompok kontrol (P = 0,014 dan P < 0,001, berturut-turut). Selain itu, pada bulan ketiga, laju aliran saliva pada kelompok yang mengunyah permen karet juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol (P < 0,001)

Mengunyah permen karet dapat membantu mengatasi mulut kering pada pasien HD dengan meningkatkan produksi saliva dan tidak memiliki efek negatif pada berat badan atau gejala selama sesi HD. Pasien HD yang mengalami xerostomia, berat badan berlebihan interdialitik (IDWG), dan rasa haus mendapatkan manfaat dari mengunyah permen karet, yang dapat membantu mereka menjaga asupan cairan yang lebih rendah dan mencegah komplikasi sistemik

2.

Efektivitas Chewing Gum Terhadap Sensasi Rasa Haus  Dan

Interdialytic Weight Gain (IDWG) Pasien Hemodialisi s

Yenny, Yohanes Gamayana Trimawan g      Aji

(2021)

Mengevalua si efektivitas "chewing gum" terhadap sensasi rasa haus    dan

Interdialytic Weight Gain (IDWG) pada pasien hemodialisis

Desain studi ini merupakan quasi eksperimen.

Sampel   terdiri

dari 64 orang, dengan 32 orang dalam kelompok perlakuan  dan

32 orang dalam kelompok kontrol

Studi ini dilakukan selama periode 4 minggu di ruang hemodialisis RSAU dr. Esnawan Antariksa Jakarta dengan tiga tahap: pretest, intervensi, dan post-test.

Pretest: Responden yang memenuhi kriteria diberikan penjelasan, mendapatkan persetujuan, dan dinilai tingkat rasa haus menggunakan skala VAS (0-10). Berat badan juga diukur sebelum dan sesudah hemodialisis untuk menghitung IDWG

Rata-rata sensasi rasa haus pada kelompok yang menerima perlakuan adalah 3 (menunjukkan sensasi rasa haus ringan), sementara pada kelompok kontrol, rata-rata sensasi rasa haus adalah 2 (juga menunjukkan sensasi rasa haus ringan). Hasil uji statistik menggunakan paired samples t-test menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam penurunan sensasi rasa haus antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, dengan nilai p=0,000 (lebih kecil dari 0,05)

Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa penggunaan "chewing gum" efektif dalam menurunkan sensasi rasa haus dan mengontrol Interdialytic Weight Gain (IDWG) pada pasien hemodialisis di RSAU dr. Esnawan Antariksa Jakarta

Penulis

Metode

No.

Judul

dan Tahun Publikasi

Tujuan

Desain dan Sampel

Pengumpulan Data

Hasil

Simpulan

Intervensi: Kelompok perlakuan diberi permen karet xylitol (rasa mint dan rendah gula) dan diminta mengunyah sesuai keinginan untuk mengatasi rasa haus. Kelompok kontrol tidak mendapatkan permen karet.

Post-test: Sensasi rasa haus dinilai kembali dengan skala VAS, dan berat badan diukur lagi untuk menghitung IDWG pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

Rata-rata Interdialytic Weight Gain (IDWG) pada kelompok perlakuan adalah 3,89 (menunjukkan IDWG ringan), sementara pada kelompok kontrol, rata-rata IDWG adalah 4,67 (menunjukkan IDWG rata-rata). Hasil uji statistik menggunakan paired samples t-test menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam penurunan IDWG antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, dengan nilai p=0,005 (lebih kecil dari 0,05)

3.

Penurunan

Rasa  Haus

Dengan Permen

Karet Pada

Pasien GGK

Yang Menjalani Hemodialisi

s

Zakiyah Hasibuan, Yulis Hati (2021)

Mengetahui penurunan sensasi rasa haus menggunaka n   permen

karet   pada

pasien dengan

Gagal Ginjal Kronis

(GGK) yang menjalani hemodialisis

Desain: Quasy ekspriment

Sampel: Total jumlah sampel 20 orang

Data akan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon, dengan analisis univariat dan bivariat dilakukan menggunakan lembar kuesioner sebagai instrumen penelitian

Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebelum intervensi, mayoritas dari 10 orang mengalami sensasi rasa haus sedang, sementara setelah intervensi, mayoritas dari 13 orang mengalami sensasi rasa haus ringan. Hasil analisis data menunjukkan nilai p-value sebesar 0,001 (lebih kecil dari 0,05), dengan standar deviasi (SD) sebesar 6.343

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan permen karet menghasilkan penurunan sensasi rasa haus pada pasien Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang menjalani hemodialisis

4.

Pengaruh Mengunyah Permen Karet Terhadap Rasa  Haus

Andreas Rantepada ng, Gracela Gwendolin Taebenu (2019)

Mengetahui dampak mengunyah permen karet terhadap sensasi rasa

Desain penelitian    ini

adalah   Quasi-

eksperimental dengan pendekatan pre

Kuesioner Thirst Distress Scale digunakan untuk mengukur tingkat sensasi rasa haus, terdiri dari enam pernyataan. Skala Likert digunakan untuk penilaian, dengan nilai sangat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum mengunyah permen karet, rata-rata sensasi rasa haus pada kelompok intervensi adalah 24,40, yang berada dalam kategori haus berat. Setelah 2 minggu

Mengunyah permen karet secara signifikan berpengaruh terhadap rasa haus pada pasien hemodialisis.

No.     Judul

Penulis                                   Metode

dan       Tujuan     Desain dan                                            Hasil                        Simpulan

Tahun                                   Pengumpulan Data

Publikasi                   Sampel

Pada Pasien Hemodialisi s

haus   pada and     posttest tidak setuju (1), tidak setuju (2), intervensi dengan permen karet,

pasien yang  nonequivalent     netral (3), setuju (4), dan sangat  sensasi rasa haus pasien menurun

menjalani     control   group  setuju (5). Rentang skor total menjadi   11,47,  masuk  dalam

hemodialisis   design. Sampel  adalah 6-30, yang kemudian  kategori haus ringan. Sementara itu,

terdiri dari 30  dikelompokkan ke dalam tiga  pada kelompok kontrol, sensasi rasa

responden, yang  kategori: (1) haus ringan (6-13),  haus pada hari pertama adalah

dibagi menjadi  (2) haus sedang (14-21), dan (3)  23,20, juga berada dalam kategori

15   responden  haus berat (22-30)               haus berat, dan setelah 2 minggu

dalam kelompok                                   tetap tinggi, dengan nilai 23,07.

perlakuan   dan                                   Hasil uji statistik menggunakan uji

15   responden                                 Mann-Whitney menunjukkan nilai

dalam kelompok                                 p-value sebesar 0,000 (p<0,05)

kontrol

5.   Pengaruh

Pemberian Permen Karet Xylitol Terhadap Kesehatan Mulut (Xerostomia )      Pada

Pasien Chronic Kidney Disease (CKD)

Peri         Tujuan        Desain           Untuk  mengukur  kesehatan Berdasarkan   hasil   penelitian,  Pengaruh positif pemberian permen

Zuliani,      penelitian ini  penelitian    ini  mulut  responden,  digunakan  terdapat perbedaan signifikan dalam  karet Xylitol terhadap  kesehatan

Busjra M.  adalah untuk  adalah    quasi  kuesioner OHIP dengan sistem  kesehatan  mulut  sebelum  dan  mulut (xerostomia) pada pasien

Nur,        mengetahui   eksperiment      skor Likert                     setelah pemberian permen karet  CKD

Rohman     apakah        dengan  desain                                   xylitol, dengan nilai p < 0,05. Oleh

Azzam      pemberian    pre-post    dua                                 karena itu, disimpulkan bahwa

(2019)      permen karet  kelompok (two-                                 pemberian permen karet xylitol

xylitol        group pre-post                                   berpengaruh pada kesehatan mulut

berpengaruh   design). Sampel                                   (xerostomia) pasien hemodialisis

pada pasien  terdiri dari 20

CKD        responden

No.     Judul

Penulis                                   Metode

dan       Tujuan     Desain dan                                            Hasil                        Simpulan

Tahun                                   Pengumpulan Data

Publikasi                   Sampel

6.   The

Effectiveness Of Chewing Gum  And

Sucking Ice Cubes    In

Reducing Thirst     In

Chronic Kidney Failure Patients Undergoing Hemodialysi s

Eva         Mengukur    Desain           Penelitian  ini  menggunakan Hasil   penelitian   menunjukkan Hasil   penelitian   menunjukkan

Latifah      efektivitas     penelitian    ini lembar observasi dengan satu bahwa sebelum mengunyah permen bahwa terdapat perbedaan dalam

Nurhayati,   mengunyah   merupakan       pertanyaan, yaitu daftar berisi karet rendah gula, sebanyak 14  efektivitas   antara   mengunyah

Debi        permen karet quasi            pernyataan dan pertanyaan yang orang (82,4%) merasa haus dan 3  permen karet rendah gula dan

Novita      rendah gula eksperiment      ingin   diamati,   di   mana orang (17,6%) merasa sangat haus.  menghisap    es   batu    dalam

Siregar,     dan          dengan  desain responden memberikan jawaban Sementara itu, sebelum mengunyah mengurangi rasa haus. Lebih lanjut,

Abdul      menghisap    pre-post    dua dengan   memberikan   tanda es batu, 16 orang (94,1%) merasa hasil     menunjukkan    bahwa

Gani,        es      batu kelompok (two-  centang   (√).   Data   untuk haus dan 1 orang (5,9%) tidak menghisap es batu lebih efektif

Sunarti,      dalam        group  pre-post  penelitian ini diperoleh dari  merasa haus.                        daripada mengunyah permen karet

Karmila Br mengurangi   design). Sampel  sumber data primer dan sekunder  Setelah diberikan permen  karet  rendah gula untuk mengurangi rasa

Kaban,      rasa    haus  terdiri  dari 34  yang dikumpulkan langsung dari  rendah gula, rasa haus berkurang  haus pada pasien gagal ginjal kronik

Patimah     pada pasien  orang,     yang  responden serta petugas rumah  pada 14 orang (82,4%) dan tidak  yang menjalani hemodialisis di RSU

Sari         Gagal Ginjal dibagi menjadi  sakit.                           berkurang pada 3 orang (17,6%)      Royal Prima Medan

Siregar      Kronik        dua kelompok:  Selanjutnya,   penelitian   ini

(2022)      (GGK) yang  17 orang dalam  menerapkan   uji   hipotesis

menjalani     kelompok        berpasangan   terhadap   dua

hemodialisis   permen   karet variabel      yang      diduga

.              dan 17 orang berpengaruh. Analisis dilakukan

dalam kelompok  menggunakan uji Wilcoxon dan

es batu          uji Mann Whitney

7.   Pengaruh

Pemberian Permen Karet Terhadap Lama Waktu Menahan Rasa  Haus

Pasien Yang Menjalani Hemodialisi s di RSUD dr.       M.

Mohamma  Penelitian ini  Desain           Sampel dilakukan pretest untuk  Dari data yang dikumpulkan, terlihat  Pemberian permen karet memiliki

d    Fajar bertujuan     penelitian    ini mengetahui seberapa lama dapat bahwa responden memiliki lama pengaruh terhadap lama waktu

Sodik,      untuk         adalah    quasi  merasa haus. Kemudian pasien  waktu menahan haus yang berbeda  bertahan menahan rasa haus pada

Abdul       mengetahui    eksperiment      diberikan intervensi mengunyah  saat pretest dan post-test. Pada  pasien gagal ginjal kronik yang

Thalib       pengaruh      dengan  desain  permen karet. Setelah diberikan  pretest, rata-rata lamanya waktu  menjalani hemodialisis

(2019)      pemberian    pre-post    dua intervensi,   pasien   kembali menahan haus tanpa mengunyah

permen karet kelompok (two-  dilakukan   post-test   untuk permen karet adalah 59,69 menit,

terhadap      group  pre-post  mengetahui seberapa lama dapat sedangkan pada post-test, rata-rata

lamanya      design). Sampel  menahan rasa hausnya           lamanya waktu menahan haus

pasien gagal  terdiri  dari 42                                   dengan mengunyah permen karet

ginjal kronik  pasien    gagal                                   meningkat menjadi 105,17 menit.

yang          ginjal    kronik                                   Hasil analisis data menggunakan uji

menjalani     yang menjalani                                     statistik   pair   sample    t-test

No.     Judul

Penulis

dan

Tujuan

Tahun

Publikasi

Metode

Hasil

Simpulan

Desain dan Sampel

Pengumpulan Data

Haulussy Ambon

hemodialisis di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon menahan rasa haus

Hemodialisis di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon

menunjukkan nilai p sebesar 0,000, yang menunjukkan hasil yang signifikan.

8.   A

Randomised Controlled

Trial     Of

Chewing Gum    To

Relieve Thirst     In

Chronic

Heart Failure (RELIEVE-CHF)

Sabine M.  Penelitian ini

Allida,       bertujuan

Sajad       untuk

Shehab,     mengetahui

Sally   C.  pengaruh

Inglis,      mengunyah

Patricia M.  permen karet

Davidson,   terhadap

Christophe   tingkat rasa

r        S.  haus   pada

Hayward,   individu

Phillip   J.  penderita

Newton.    CHF dalam

(2020)      jangka

Desain:

Randomized

Controlled Trial sebanyak    71

orang   dengan

CHF

Sampel diacak menjadi dua kelompok: kelompok mengunyah permen karet (n=36) dan kelompok kontrol (n=35), selama periode 2 minggu. Kedua kelompok dinilai tingkat kehausannya pada hari 1-4, 7, 14, dan 28. Kuesioner yang digunakan adalah Visual Analogue Scale (VAS)

Terdapat peningkatan yang signifikan pada tingkat kehausan pada kelompok yang menerima permen karet dibandingkan dengan kelompok kontrol pada Hari 4 (p=0,04) dan Hari 14 (p=0,02)

Mengunyah permen karet memberikan bantuan dari rasa haus, baik secara sementara maupun dalam jangka waktu yang lebih lama

pendek (rata-rata 24 jam per hari selama 4 hari) dan jangka

panjang (hari ke-7, 14, dan

28)

9.

A

Julie

Tujuan

Desain:

Data   dikumpulkan   melalui

Penurunan kekeringan mulut secara

Penurunan     skor

kategori

Randomized

Killerup

utama  dari

Randomized

kuesioner yang diisi oleh para

signifikan lebih tinggi terjadi pada

menunjukkan bahwa

pengurangan

Phase    III

Kaae, Lone

penelitian ini

Controlled Trial

peserta studi. Kuesioner yang

kelompok   A   daripada   pada

kekeringan mulut secara signifikan

Trial   For

Stenfeldt,

adalah untuk

(RCT).

digunakan adalah GRIX dan

kelompok B (p=0,05). Penurunan

lebih tinggi pada

kelompok A

No.     Judul

Penulis                                   Metode

dan       Tujuan     Desain dan                                            Hasil                        Simpulan

Tahun                                   Pengumpulan Data

Publikasi                   Sampel

Alleviating Radiation-Induced Xerostomia With Chewing Gum

Birgitte      menilai       Sampel:          XQ,  serta sialometri untuk skor kekeringan mulut diamati  dibandingkan kelompok B, tetapi

Hyrup,      perbedaan     Sebanyak    91  mengukur aliran dan viskositas  dengan   menggunakan   EORTC tidak terlihat perbedaan pada laju

Carsten      tingkat        sampel    yang  saliva                           QLQ-H&N35 (pertanyaan 41) untuk aliran dan viskositas air liur

Brink,       keparahan     dibagi   dengan                                   kedua kelompok. Aliran saliva

Jesper       xerostomia    rasio 2:1                                           meningkat dan viskositas menurun

Grau                                                                          setelah lima menit stimulasi pada

Eriksen                                                                   kedua kelompok (p <0,001, masing-

(2019)                                                                        masing), namun tidak terdapat

perbedaan signifikan

10  Efect Of A

Newly Developed Pastille On The Salivary Fow Rate In Subjects

With   Dry

Mouth

Symptoms: A Randomized, Controlled, Monocentric Clinical Study

S.           Mengevalua   Desain           Pengukuran laju aliran saliva dan Mengunyah    pastille     secara Pastille dapat diterima dengan baik

Bielfeldt,    si    potensi penelitian    ini pengisian kuesioner oleh subjek.  signifikan meningkatkan rata-rata  dan efektif dalam meningkatkan laju

Wilhelm,    manfaat dari adalah uji coba Laju   aliran   saliva   diukur laju aliran liur sebesar 8,03 g/10  aliran  saliva  serta mengurangi

Neumeiste   pastille yang  terkontrol  acak  menggunakan teknik gravimetri,  menit    dibandingkan    dengan  kekeringan mulut setelah mengisap.

r.           mengandung  (RCT).           di mana saliva yang dihasilkan  perubahan    rata-rata    setelah

Schwantes   empat        Jumlah  sampel  oleh subjek dikumpulkan dalam  mengunyah produk kontrol (+ 3,71

and K. P.  polisakarida   yang    terlibat  wadah yang ditimbang sebelum  g/10 menit; p <0,0001). Skor rata-

Wilhelm.    dalam         adalah       26  dan   setelah   pengumpulan.  rata mulut kering berkurang secara

(2021)       meningkatka  (dengan     19  Pengukuran dilakukan pada tiga  signifikan dengan pastille (-19,9 ±

n laju aliran  perempuan dan  waktu yang berbeda selama  17,9 mm) dibandingkan dengan

saliva   dan  7 laki-laki; usia  periode penelitian. Selain itu,  produk kontrol (-3,3 ± 18,1 mm).

meredakan    rata-rata   52,5  subjek juga diberikan pertanyaan  Tidak ada perbedaan yang terlihat

gejala mulut  tahun,  rentang  tentang gejala mulut kering dan  antara kedua produk mengenai

kering pada  usia:      27-74  kualitas hidup terkait kesehatan  tegangan permukaan air liur

subjek yang  tahun)  dengan  mulut

mengalami    gejala

gejala mulut xerostomia kering

PEMBAHASAN

Pasien hemodialisis memiliki gangguan rasa nyaman akibat dari rangkaian terapi yang dijalani. Rasa tidak nyaman ini adalah kesulitan mengontrol intake cairan karena gangguan dari sensasi haus yang dialaminya (Ozen et al., 2021). Sensasi rasa haus dapat muncul akibat dari output cairan lebih besar dari intake cairan (Sodik & Thalib, 2019). Rasa haus yang dialami pasien dapat mendorong pasien untuk melakukan kecurangan seperti mengonsumsi cairan berlebih.

Rasa haus yang tidak dikendalikan dapat menyebabkan perburukkan kondisi pasien salah satu dampaknya adalah hipervolemia. Hipervolemia dapat terjadi akibat intake cairan lebih besar daripada output cairan (Yenny & Aji, 2021). Hipervolemia dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan seperti sesak, hipertensi, gangguan jantung, hingga kematian (Allida et al., 2021; Nurhayati, 2022). Penanganan hipervolemia tidak cukup hanya dengan hemodialisis, melainkan juga memerlukan intervensi alternatif lainnya seperti mengunyah permen karet.

Penggunaan permen karet terbukti efektif dalam mengurangi kekeringan pada mulut pasien. Penelitian oleh Ozen et al (2021) menjelaskan bahwa mengunyah permen karet dapat mengurangi kekeringan mulut pasien hemodialisis. Literatur lainnya menjelaskan bahwa penggunaan permen karet dalam mengatasi mulut kering lebih efisien dibandingkan dengan intervensi lainnya (Yenny & Aji, 2021). Berkurangnya kekeringan pada mulut membantu pasien dalam meningkatkan kualitas hidupnya (Peri et al., 2019; Rantepadang & Taebenu, 2019). Mulut kering dapat berkurang akibat dari peningkatan produksi air liur.

Mengunyah permen karet merupakan metode untuk mempercepat dan memancing aliran air liur. Penelitian Nurhayati (2022) menjelaskan bahwa setelah dilakukan intervensi mengunyah permen karet rendah gula selama 5 menit,

responden melaporkan produksi air liurnya lebih banyak. Selain itu, permen karet dapat meningkatkan rangsangan mekanik yang merangsang peningkatan sekresi saliva (Sodik & Thalib, 2019). Mengunyah permen karet juga dapat meningkatkan aliran air liur, karena gerakan rahang dan lidah saat mengunyah dapat mendorong saliva keluar dari kelenjar ludah (Bielfeldt et al., 2021). Peningkatan sekresi saliva dapat membantu responden menurunkan rasa haus.

Penurunan rasa haus pada responden menandakan penggunaan permen karet efektif dalam mengurangi rasa haus. Pemberian permen karet dapat menurunkan sensasi haus sebesar 60% dibandingkan dengan terapi penggantian saliva (Sodik & Thalib, 2019). Selain permen karet, hal ini juga dipengaruhi oleh rasa mint yang memberikan sensasi menyegarkan mulut sehingga sensasi haus berkurang (Nurhayati, 2022). Penelitian lainnya menjelaskan bahwa xerostomia diobati dengan cara menstimulasi saliva dengan mengunyah permen karet rendah gula, menghisap es batu, dan merawat kesehatan mulut (Ozen et al., 2021). Berkurangnya rasa haus pada pasien juga dipengaruhi oleh bagaimana pasien melakukan pembatasan konsumsi cairan.

Kemampuan untuk mengontrol rasa haus memiliki peran penting dalam menjaga kondisi pasien agar tidak mengalami hipervolemia. Berdasarkan literatur menunjukkan pasien yang mengunyah permen karet secara rutin sebanyak 6 kali sehari dengan durasi 10 menit setiap sesi selama 3 bulan, memiliki kepatuhan terhadap kontrol cairan lebih baik (Ozen et al., 2021). Literatur lainnya juga menjelaskan mengunyah permen karet mampu menjaga IDWG tetap pada batas yang sudah ditentukan (Yenny & Aji, 2021). Selain itu mengunyah permen karet dapat membantu pasien dalam mengurangi konsumsi cairan karena sensasi segar di mulut yang diberikan oleh permen karet

(Hasibuan & Hati, 2021). Terkontrolnya kadar cairan pada tubuh pasien dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

Terkontrolnya cairan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kualitas hidup pasien hemodialisis khususnya pada domain fisik dan psikologisnya. Secara fisik, menjaga keseimbangan cairan dapat mencegah terjadinya gejala-gejala yang tidak nyaman, seperti terjadinya kelebihan cairan yang menyebabkan kaki bengkak dan pernapasan sesak yang menyulitkan aktivitas (Rantepadang & Taebenu, 2019). Terkontrolnya kadar cairan pada pasien, akan membantu pasien lebih nyaman untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Secara psikologis, terkontrolnya cairan dapat memberikan perasaan nyaman dan tahan terhadap stres yang berkaitan dengan kondisi kesehatan (Yenny & Aji, 2021).. Pasien hemodialisis yang merasa lebih baik secara fisik cenderung memiliki mood yang lebih stabil dan kualitas hidup yang lebih baik secara keseluruhan. Intervensi yang mudah perlu untuk diterapkan kepada pasien sehingga tidak mempengaruhi kualitas hidup pasien.

Intervensi mengunyah permen karet dapat dilakukan dengan mudah dan tidak memerlukan usaha berlebih. Terbebasnya dari rasa haus, pasien mengalami peningkatan kualitas hidup sehingga lebih semangat untuk menjalani dan patuh kepada program terapi yang dijalani (Yenny & Aji, 2021). Penelitian lain juga menjelaskan penggunaan permen karet secara langsung mampu meningkatkan kualitas hidup pasien (Ozen et al., 2021). Banyaknya manfaat dari mengunyah permen karet bukan berarti tidak memiliki efek samping.

Mengunyah permen karet memiliki beberapa efek samping jika tidak digunakan dengan cara yang benar. Penggunaan permen karet dapat memiliki beberapa risiko kesehatan seperti kerusakan gigi, masalah pencernaan, dan alergi pada beberapa pasien (Nurhayati, 2022). Beberapa jenis permen karet mengandung

gula atau bahan-bahan lain yang dapat merusak gigi atau menyebabkan masalah kesehatan lainnya jika dikonsumsi secara berlebih (Bielfeldt et al., 2021). Permen karet yang mengandung bahan-bahan seperti gula atau pengganti gula dapat memperburuk kondisi pasien dengan diabetes (Allida et al., 2021).

Literatur yang digunakan dalam studi ini memiliki beberapa keterbatasan. Beberapa penelitian menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan memerlukan waktu yang lebih panjang agar dapat melihat hasil yang diharapkan (Kaae et al., 2020; Nurhayati, 2022; Ozen et al., 2021). Keterbatasan lainnya adalah sampel yang terbatas karena kesulitan dalam merekrut partisipan (Allida et al., 2021; Nurhayati, 2022). Selain itu penggunaan metode pengukuran juga dikatakan mungkin tidak sensitif atau tidak spesifik (Bielfeldt et al., 2021). Berdasarkan literatur yang sudah dikumpulkan mengunyah permen karet memiliki peluang untuk diterapkan dalam asuhan keperawatan di ruang hemodialisis.

Penerapan mengunyah permen karet memiliki peluang besar untuk diterapkan karena tidak menyebabkan efek samping yang serius apabila menggunakan jenis permen karet yang sesuai. Permen karet yang dapat digunakan adalah permen karet bebas gula atau permen karet tanpa gula (Sodik & Thalib, 2019). Hal ini karena permen karet bebas gula cenderung lebih baik untuk kesehatan gigi dan mulut, serta tidak meningkatkan risiko kerusakan gigi (Ozen et al., 2021). Selain itu, penggunaan permen karet rendah gula juga dapat mengurangi risiko peningkatan kadar gula darah pada pasien (Hasibuan & Hati, 2021). Literatur lain juga menjelaskan bahwa penggunaan permen karet rendah gula juga digunakan untuk mengontrol diet dari pasien (Allida et al., 2021; Nurhayati, 2022). Banyaknya efek positif dari mengunyah permen karet menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efek positif tersebut.

Potensi penelitian lebih lanjut dapat dilakukan mengingat hasil literatur juga menjelaskan perlunya peningkatan kualitas penelitian yang ada. Jumlah sampel yang digunakan harus lebih besar untuk memastikan dan mematenkan efektivitas dari intervensi ini (Ozen et al., 2021). Penelitian dapat dikembangkan menjadi penelitian kualitatif untuk menggali lebih

SIMPULAN

Berdasarkan hasil studi literatur didapatkan bahwa mengunyah permen karet mengurangi kekeringan pada mulut, memacu produksi air liur, menurunkan rasa haus, dan mengontrol hipervolemia. Penggunaan permen karet membantu pasien untuk mengurangi asupan cairan

DAFTAR PUSTAKA

Allida, S. M., Shehab, S., Inglis, S. C., Davidson, P. M., Hayward, C. S., & Newton, P. J. (2021). A RandomisEd ControLled TrIal of Chewing Gum to Relieve Thirst in Chronic Heart Failure (RELIEVE-CHF). Heart Lung and Circulation,         30(4),         516–524.

https://doi.org/10.1016/j.hlc.2020.09.004

Bielfeldt, S., Wilhelm, D., Neumeister, C., Schwantes, U., & Wilhelm, K. P. (2021). Effect of a newly developed pastille on the salivary flow rate in subjects with dry mouth symptoms:   a randomized, controlled,

monocentric clinical study. BMC Oral Health, 21(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s12903-

021-01471-w

Chadban, S. J., Ahn, C., Axelrod, D. A., Foster, B. J., Kasiske, B. L., Kher, V., Kumar, D., Oberbauer, R., Pascual, J., Pilmore, H. L., Rodrigue, J. R., Segev, D. L., Sheerin, N. S., Tinckam, K. J., Wong, G., Balk, E. M., Gordon, C. E., Earley, A., Rofeberg, V., & Knoll, G. A. (2020). Summary of the Kidney Disease:   Improving Global Outcomes

(KDIGO) Clinical Practice Guideline on the Evaluation and Management of Candidates for Kidney  Transplantation. Transplantation,

104(4),                                  708.

https://doi.org/10.1097/TP.000000000000313 7

Hasibuan, Z. (2021). Penurunan Rasa Haus Dengan Permen Karet Pada Pasien Ggk Yang Menjalani Hemodialisa. JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan,         1(1),         36–47.

https://doi.org/10.51771/JINTAN.V1I1.19

dalam mengenai perasaan pasien terhadap efek dari mengunyah permen karet secara rutin (Peri et al., 2019). Penelitian mengenai mengunyah permen karet juga perlu mengaitkan faktor luar seperti usia, indeks masa tubuh, dan perilaku yang dapat mempengaruhi sensasi haus dan kepatuhan pasien.

karena rasa haus yang dialami sudah terkontrol sehingga potensi terjadinya hipervolemia juga berkurang.

Penerapan intervensi mengunyah permen karet juga dikatakan mudah untuk dilakukan walaupun memiliki beberapa efek samping yang perlu untuk diteliti lagi.

Hasibuan, Z., & Hati, Y. (2021). Penurunan Rasa Haus dengan Permen Karet Pada Pasien GGK yang Menjalani Hemodialisa. JINTAN: Jurnal Ilmu    Keperawatan,     1(1),    36–47.

https://doi.org/10.51771/JINTAN.V1I1.19

Husain, F., & Silvitasari, I. (2020). Management Keperawatan Mengurangi Rasa Haus Pada Pasien Dengan Chronic Kidney Disease: Literature Review. Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan, 10(2),                                28–33.

https://doi.org/10.47701/INFOKES.V10I2.10 30

Kaae, J. K., Stenfeldt, L., Hyrup, B., Brink, C., & Eriksen, J. G. (2020). A randomized phase III trial for alleviating radiation-induced xerostomia with chewing gum. Radiotherapy and    Oncology,    142(xxxx),    72–78.

https://doi.org/10.1016/j.radonc.2019.09.013

Lina, L. F., & Wahyu, H. (2019). Efektivitas Inovasi Intervensi Keperawatan Mengulum Es Batu Terhadap Skala Haus Pasien Hemodialisis. Jurnal Keperawatan   Muhammadiyah

Bengkulu,           7(2),           106–113.

https://doi.org/10.36085/JKMU.V7I2.499

Mbenu, A. W. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Klien Chronic Kidney Disease Dengan Masalah Hipervolemia Di Rumah sakit Panti Waluya sawahan Malang.

Najikhah, U., & Warsono, W. (2020). Penurunan Rasa Haus Pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) Dengan Berkumur Air Matang. Ners Muda,    1(2),    108.

https://doi.org/10.26714/NM.V1I2.5655

Nurhayati, E. L. (2022). The Effectiveness of Chewing Gum and Sucking Ice Cubes in Reducing Thirst in Chronic Kidney Failure Patients     Undergoing     Hemodialysis.

International Journal Of Medical Science And Clinical Research Studies,    02(07).

https://doi.org/10.47191/IJMSCRS/V2-I7-12

Ozen, N., Aydin Sayilan, A., Mut, D., Sayilan, S., Avcioglu, Z., Kulakac, N., Ecder, T., &

Akyolcu, N. (2021). The effect of chewing gum on dry mouth, interdialytic weight gain, and intradialytic symptoms: A prospective, randomized controlled trial. Hemodialysis International,         25(1),         94–103.

https://doi.org/10.1111/HDI.12878

Peri, Z., Busjra, N. M., & Azzam, R. (2019).

Pengaruh Pemberian Permen Karet Xylitol Terhadap Kesehatan Mulut (Xerostomia) Pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD). Jurnal Keperawatan Silampari, 3(1).

Rantepadang, A.,  & Taebenu, G. G. (2019).

Pengaruh Mengunyah Permen Karet Terhadap Rasa Haus Pada Pasien Hemodialisa. Nutrix Journal,                 3(1),                 1.

https://doi.org/10.37771/NJ.VOL3.ISS1.387

Rochma, A., & Hariyanto, D. (2021). Pengaruh encounter group discussion terhadap kepatuhan diet dan cairan pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisis. Jurnal Keperawatan, 19(1), 18– 25.                        https://doi.org/DOI:

https://doi.org/10.35874/jkp.v19i1.840

Sodik, M. F., & Thalib, A. (2019). Pengaruh

Pemberian Permen Karet Terhadap Lama Waktu Menahan Rasa Haus Pasien Yang Menjalani Hemodialisis Di Rsud Dr. M.

Haulussy Ambon. Pasapua Health Journal, 1(1), 27–34.

Solihatin, Y., & Mu’min, Moch. F. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Self Management Pasien Chronic Kidney Disease (Ckd) Di Ruang Hemodialisa Rsud Smc Tasikmalaya. Jurnal Keperawatan & Kebidanan, 5(2), 13–28.

https://doi.org/DOI:10.54440/jmk.v4i2.106

Susanti, E., Latifah, I., & Nugraha, A. D. (2020). Hubungan Nilai Hba1c Dengan Laju Filtrasi Glomerulus (Lfg) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Pmi – Bogor. Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan, 6(2), 194– 201. https://doi.org/e-ISSN: 2745-6099

Triyono, H. G., Syamsiah, R. I., & Sugiarto. (2023). Hubungan Antara Lama Hemodialisis dengan Fungsi Kognitif Lansia yang Mengalami Gagal Ginjal Kronik. Jurnal Keperawatan Sumba,  1(2),  89–95. https://doi.org/DOI:

https://doi.org/10.31965/jks.v1i2.1019

Utami, I. A. A., Santhi, D. G. D. D., & Lestari, A. A. W. (2020). Prevalensi dan komplikasi pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2018. Intisari Sains Medis,          11(3),          1216–1221.

https://doi.org/10.15562/ISM.V11I3.691

Yenny, Y., & Aji, Y. G. T. (2021). Efektifitas Chewing Gum Terhadap Sensasi Rasa Haus dan Interdialytic Weight Gain (IDWG) Pasien Hemodialisis. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia,         6(9),         4805–4815.

https://doi.org/10.36418/SYNTAX-

LITERATE.V6I9.4102

Volume 11, Nomor 6, Desember 2023

517