PERSEPSI, SIKAP DAN PERILAKU PARA GURU DI BALI TERHADAP KONSERVASI SATWA LIAR
on
PERSEPSI, SIKAP DAN PERILAKU PARA GURU DI BALI TERHADAP KONSERVASI SATWA LIAR
Sang Putu Kaler Surata
FPMIPA IKIP Saraswati Tabanan Bali
Abstrak
Tulisan ini menguraikan persepsi guru-guru di Bali terhadap lingkungan alami dan konservasi, terutama satwa liar. Untuk maksud itu, telah dilakukan survei dengan menggunakan kombinasi pertanyaan terbuka dan tertutup pada guru-guru sekolah menengah tingkat pertama dan sekolah menengah tingkat atas pada delapan kabupaten/kota di Bali. Survei ini terdiri atas tiga topik utama, yaitu sikap terhadap satwa liar, sikap terhadap konservasi satwa liar dan perilaku terhadap satwa liar. Hasil penelitian menunjukkan, sebagian besar guru di Bali memiliki sikap yang tinggi dalam aspek natural-estetis, habitat-ekologis dan konsumtif tetapi kurang dalam aspek saintis. Terhadap isu tentang konservasi satwa liar, sebagian besar guru mendukung pembangunan proyek jika memberikan manfaat yang nyata kepada manusia, dan kurang memperhatikan dampak proyek terhadap satwa langka atau satwa yang terancam punah. Perilaku dari lebih separuh guru menunjukkan perhatian yang kuat terhadap satwa liar tertentu, terutama berbagai spesies burung. Pada lain pihak, sekitar tiga-perempat guru tidak pernah berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan dalam dua tahun terakhir.
Kata kunci: sikap, perilaku, terancam punah dan lingkungan
Abstract
This paper describes how the attitude and behavior of Balinese teachers toward the natural world and its conservation, mainly wild animal. For this purpose, we conducted survey using a combination of open and closed-ended questions of high and middle school teachers at eight regency/city in Bali. There were three main topics in this survey, i.e. attitude toward wild animal, attitude about management of wild animal and behavior toward wild animal. The results was indicated that Balinese teacher appreciation toward wild animal very high in natural-aesthetic, habitat-ecologistic, and consumption but lacking scientistic perspective. Concerning of wildlife conservation, we found a majority of the teachers supported development projects if relatively significant human benefits were provided, and regardless of its impact on the rarely or endangered animals. The behavior of more than one-half Balinese teachers showed strong affection for particularly favored wild animal, especially various species of birds. On the other hand, around three-fourth of the teachers did not participate in activity of environmental conservation since last two years.
Key words: attitude, behavior, endangered and environment.