KONFLIK DALAM PEMANFAATAN DAERAH ALIRAN SUNGAI AYUNG, DI BALI ( Kajian Ekologi Manusia )

I Nyoman Wardi

Fakultas Sastra Universitas Udayana

Abstrak

Sungai Ayung yang melintasi lima daerah kabupaten/kota, merupakan sungai terpanjang di Bali dengan ukuran 68 Km. Sungai Ayung mempunyai peranan penting sebagai pensuplai air bagi daerah-daerah bawahan, khususnya daerah-daerah yang berada di kawasan DAS bagian tengah dan hilir. Umumnya, Sungai Ayung dimafaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bagi kepentingan irigasi oleh subak, air bersih dan air untuk MCK, tempat mencari makanan ternak, dan sebagai tempat untuk mendapatkan bahan upacara berupa tanaman langka atau sebagai tempat untuk mengadakan kegiatan ritual.

Kajian ini bertujuan untuk menginventarisasi berbagai permasalahan, khususnya konflik yang berkaitan dengan pemanfaatan Das Ayung. Selain itu, juga dimaksudkan untuk mendapatkan solusi terhadap permasalahan yang ada, agar fungsi Das Ayung dapat lestari dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.

Langkah-langkah penelitian meliputi upaya pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik studi pustaka, observasi, dan wawancara mendalam kepada informan kunci. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil kajian menunjukkan, bahwa sejalan dengan perkembangan industri pariwisata dan jumlah penduduk yang semakin padat, serta kedudukan Das Ayung sebagai public property, kini muncul bebagai masalah dalam pemanfaatannya.Di antaranya adalah konflik kepentingan antara penduduk atau pemerintah di kawasan hulu dengan hilir atau zone tengah, konflik antarpengusaha pariwisata (hotel/restoran dengan rafting), konflik antara pengusaha pariwisata dengan masyarakat lokal,dan pengusaha real estate dengan lembaga subak. Konflik juga disertai dengan pelanggaran sempadan jurang/sungai oleh pihak pengusaha pariwisata atau karena pembangunan pemukiman/perumahan.

Agar berbagai kepetingan (ekonomi, ekologi dan kebutuhan sosial budaya) dapat berjalan dengan baik dalam pembangunan daerah Bali, ada beberapa upaya solusi yang dapat ditempuh untuk mengurangi tekanan terhadap Das Ayung. Di antaranya adalah dengan pembentukan Badan Pengelola atau Forum Pengawas Das Ayung dengan melibatkan seluruh stakeholder dan partisipasi aktif dari masyarakat lokal.

Kata Kunci : das, konflik, kawasan lindung, pembangunan berkelanjutan

Abstract

Ayung river which is stretching along the five regencies constitutes the longes river ( 68.5 km) in Bali. The river has important roles in term of supplying water needed by local communities for subak irrigation system, for local comsumtions, tourism industries and for holding a religius ritual. The study is aimed to identify problems or conflicts which recently emerging to utilization of the river basin. The study was preceded by reviewing literatures, field observation, and indept-interview to the key informans. Data collected then bring analyzed by a qualitative-description technique

The results of the study showed, that on line with tourism and demographical development in Bali, there are some conflicts of interests have been emerging, including : (1) conflict between a group of farmers or regional government at upstream against middle or downstream, (2) internal conflicts among tourism business (hotels/restourants and rafting),

(3) conflicts between tourism businesses against local communities, and (4) conflicts between real estates (public housing businesses) against subak institutions. In addition to those, there are also some problems related to convertion of conserved area along the river edges.

To coup with the problems/conflicts, integrated management approaches through establishing an institutions or forum to watch and to manage the river basin is needed. The management should involve all stakeholders including local communities. All isues related to economical, ecological and culture aspects need to be consider in management system of the river basin, so that the harmony and sustainable development can be achieved.

Key words : river basin, conflict, conserved area, sustainable development