JURNAL BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN)

Program Studi Teknik Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana

http://ojs.unud.ac.id/index.php/beta

Volume 5, Nomor 2, September, 2017

Analisis Pengembangan Bisnis Usaha Minuman Kopi (Studi Kasus Greenhouse Coffee and Meal, Denpasar)

Analysis of Business Development of Coffee Beverage (Case Study Of Greenhouse Coffee And Meal, Denpasar)

Ida Ayu Inten Dwi Sulatri, I Made Merta, Yohanes Setiyo 1Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Unud

Email: [email protected]

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung kelayakan bisnis atau kelayakan finansial dan untuk mengetahu Strengths, Weakness, Opportunities, Threaths (SWOT) pada suatu usaha minuman kopi. Analisis kelayakan usaha atau kelayakan finansial menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan perhitungan NPV, IRR, dan BEP dan untuk analisis Strengths, Weakness, Opportunities, Threaths (SWOT) menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Bisnis minuman kopi secara keseluruhan sangat menguntungkan dengan keuntungan bersih Rp. 28.600.950/tahun dan layak dikembangkan. Hal ini didasarkan pada analisis kelayakan usaha atau kelayakan finansial yaitu NPV Rp. 22.280.872. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa kenaikkan biaya operasional sebesar 15% dan penurunan pendapatan 10% tidak mempengaruhi kelayakan proyek atau sebuah usaha. Berdasarkan hasil penelitian terhadap bisnis minuman kopi sangat layak untuk dikembangkan.

Kata Kunci: Kopi, Bisnis Minuman Kopi, Kelayakan Finansial, SWOT

Abstract

This study aimed to calculate the feasibility of financial feasibility and to find out the Strengths, Weakness, Opportunities, Threaths (SWOT) on a coffee beverage business. Financial feasibility analyzed by quantitative descriptive analysis method using Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Break Event Point (BEP) calculations and for analysis of Strengths, Weakness, Opportunities, Threaths (SWOT) was analyzed by qualitative descriptive method. The overall coffee beverage business is very profitable with a net profit of Rp. 28.600.950/year and is worth developing. This is based on the feasibility analysis of business or financial feasibility of Net Present Value (NPV) Rp. 22.280.872. Sensitivity analysis indicates that an increase in operating costs by 15% and a 10% revenue decrease do not affect the feasibility of a project or a business. Based on the results of this study on coffee beverage business is very feasible to develop.

Keywords: Coffee, Coffee Beverage Business, Financial Feasibility, Strengths, Weakness, Opportunities, Threaths

PENDAHULUAN

Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Kopi Robusta (Coffea canephora). Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan memiliki peran yang penting yaitu

sebagai sumber devisa negara. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia (Rahardjo, 2012). Bisnis minuman kopi pada Greenhouse Coffee and Meal ini adalah buah karya dari generasi muda yang bernama Agus Pramana Putra dan Andi Indiarto. Generasi muda ini menjadi inspiratory bagi teman-teman yang

nongkrong di warung kopi dan mengajak untuk melihat dan membaca tanda-tanda zaman untuk menjadikan sebuah peluang yang dikemas lebih baik dan berkualitas. Greenhouse Coffee and Meal berdiri karena pemilik ingin mengenalkan kopi Indonesia dan ingin memiliki uasaha kopi. Studi kelayakan usaha adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek.

Keberhasilan usaha perlu diketahui dengan menganalisis kelayakan finansial atau kelayakan usahanya untuk mengetahui apakah uasha tersebut menguntungkan atau tidak (Tiyas dkk, 2015). Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha, telah menuntut perlu adanya penilaian sejauh mana kegiatan atau kesempatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) bila diusahakan. Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threaths (SWOT) pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa yang akan datang (Fahmi, 2013). Hubungan antara analisis kelayakan usaha dan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threaths (SWOT) adalah saling berikat, karena tidak hanya kelayakan usaha saja yang menjadi pertimbangan dalam suatu usaha tapi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman juga menjadi pertimbangan dalam suatu usaha.

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Kegiatan

Penelitian ini dilakukan di Greenhouse Coffee and Meal Jalan Tibung Sari Padangsambian, Denpasar. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan melakukan survei, observasi lapangan, wawancara dan pencatatan data studi pustaka. Pemilihan lokasi penelitian ini juga didasarkan karena minuman kopi belum pernah dilakukan penelitian secara rinci tentang analisis kelayakan usaha dan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threaths (SWOT). Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan 03 Juni sampai 15 Agustus 2017.

Tahap Penelitian

Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan, dimulai dari identifikasi masalah dan tujuan, penyusunan panduan wawancara (kuisioner), pengumpulan data (observasi dan wawancara), analisis kelayakan usaha dan analisis SWOT.

Identifikasi Masalah dan Tujuan

Tahap identifikasi pada lokasi penelitian dilakukan dengan cara observasi. Studi literatur dilakukan melalui buku, jurnal, internet, dan laporan penelitian terkait dengan objek penelitian yaitu menghitung analisis kelayakan usaha dan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threaths (SWOT). Tahap ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan permasalahan dan tujuan penelitian.

Penyusunan Panduan Wawancara

Tahapan penyusunan panduan wawancara (kuisioner) dilakukan sesuai dengan parameter penelitian yang ada. Parameter penelitian yang dimaksud berupa kapasitas produksi, jumlah dan bahan baku yang digunakan, jumlah tenaga kerja yang terlibat, upah tenaga kerja, harga bahan baku, jumlah dan biaya tambahan, jumlah hasil produksi, harga produk, serta cara menjual produk yang dihasilkan.

Pengumpulan Data

Data penelitian diperoleh melalui observasi dan wawancara. Observasi yaitu suatu cara untuk memperoleh data dengan mengadakan pengamatan langsung ke objek penelitian. Dari objek tersebut dapat diperoleh gambaran yang jelas dan mengetahui keadaan yang sebenarnya terhadap objek penelitian. Wawancara dilakukan secara langsung dengan pemilik usaha Greenhouse Coffee and Meal dengan menggunakan panduan wawancara yang sudah disiapkan sebelumnya.

  • D.    Analisis Kelayakan Usaha

Analisis kelayakan usaha atau analisis kelayakan finansial menggunakan beberapa perhitungan diantaranya: Metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Titik Pulang Pokok (Break Even Point)(Malulidah dan Pratiwi, 2010).

  • E.    Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threaths (SWOT)

Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threaths (SWOT) menggunakan panduan wawancara (kuisioner) dilakukan sesuai parameter penelitian yang sudah ada. Parameter penelitian yang digunakan berupa penentuan bobot faktor internal dan eksternal, penentuan rating faktor internal (kekuatan) dan eksternal (peluang) yang bersifat positif, dan penentuan rating faktor internal (kelemahan) dan eksternal (ancaman) yang bersifat negatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Greenhouse Coffee and Meal adalah sebuah warung kopi yang memproduksi berbagai macam minuman olahan kopi. Greenhouse Coffee and Meal ini

berlokasi di Jalan Tibung Sari No. 99 Padangsambian Kaja, Denpasar Barat. Lokasi Greenhouse Coffee and Meal ini sangat strategis karena dekat dengan SMK TI Bali Global Badung dan jarak dari pusat kota Denpasar adalah 8,7 km. Greenhouse Coffee and Meal ini berdiri sejak tahun 2016 yang didirikan oleh Andi Indiarto dan Agus Pramana Putra. Produk olahan yang diproduksi oleh usaha Greenhouse Coffee and Meal yaitu berbahan dasar hasil perkebunan. Greenhouse Coffee and Meal ini menggunakan 2 jenis kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Untuk jenis kopi yang dominan digunakan oleh Greenhouse Coffee and Meal ini adalah kopi arabika. Tujuan dari membuka bisnis warung kopi ini karena pemilik menginginkan memiliki usaha warung kopi, meningkatkan profit dan menginginkan mengenal kopi Indonesia.

Analisis Kelayakan Usaha atau Kelayakan Finansial Minuman Kopi

Analisis kelayakan finansial bertujuan untuk mengetahui usaha layak dijalankan atau tidak. Analisis tersebut termasuk pada perencanaan usaha. Dalam perencanaan usaha pengumpulan data yang sesuai dengan kondisi terkini merupakan kebutuhan mutlak dalam kelayakan finansial (Kusuma dan Mayasti, 2014).

Kegiatan Produksi Minuman Olahan Kopi

Proses produksi minuman olahan kopi pada usaha Greenhouse Coffee and Meal yaitu sebanyak 7 kali dalam seminggu atau sekitar 30 kali dalam sebulan. Produksi minuman olahan kopi meliputi beberapa tahapan yaitu pemilihan bahan baku, pencampuran dan penyajian. Jumlah pemakaian bahan-bahan serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam produksi minuman olahan kopi dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2.

Tabel 1

Pemakaian Bahan dalam Produksi Minuman Kopi

No.

Nama

JιιmlJ⅛

Sjliiaii

Hargaperkiio ®

TotalHarsa(Kp)

1

KopiAnbika

9

195.000

1.755.000

2

KopiRobusta

2

180.000

360.000

3

⅛⅛⅛

MO

sachet

800

480.000

4

Air

18

liter

16.000

288.000

5

Kertasfilter

Io

bos

30.000

450.000

6

1

Iitei

16.000

16.000

Iotal pemakaian bahan baku dalam sebulan

3.349.000

Mra

40.188.000

No

⅛⅛

Jumlali Uuit

Sm

Peruiitt

W

UiW Mesiu ⅛i⅛)

Pyiyusutaii

&l

⅛ Peiueliliaraaii ≡

1

Ui

a

MmM te

1

7.500.000

5

500.000

2.500.000

b

Dizital

1

450.000

3

IiODOO

450.000

C

⅛⅛ ManualVbO

2

9S.000

4

24.500

98.000

d

Mm

Gnndei

2

7.400.000

5

400.000

2.400.000

e

Mmte

8

130.000

5

26.000

130.000

f

⅛t Steaniii Manual

1

1.400.000

5

280.000

1.400.000

E

M

1

630.000

6

105.000

630.000

Sub total

7.608.000

1.565.500

7.608.000

2

M

a

Ks

2

60.000

2

30.000

60.000

b

Taiticniitei

1

75.000

2

37.500

75.000

C

Kwiip PI

1

100.000

5

20.000

100.000

d

Gelii

20

32.000

2

16.000

32.000

e

Mk

20

15.000

2

7.500

15.000

f

I⅛⅛

20

20.000

3

6.666.67

20.000

f

⅛⅛⅛

20

30.000

3

10.000

30.000

Sub total

332.000

127.667

332.000

TotaIHarga ⅞⅛⅛l⅛

7.940.000

1.693.167

7.940.000

Sumber : Data Primer Diolah 2017

Penerimaan dan Biaya Operasional Minuman Olahan Kopi

Produksi dan Penerimaan

Penerimaan usaha minuman olahan kopi diperoleh dari nilai penjualan produk, yakni hasil perkalian antara volume produksi minuman olahan kopi dengan harga jual per gelas. Produksi minuman olahan kopi per produksi yaitu 30 gelas, sebulan sebanyak 900 gelas dan selama setahun sebanyak 10.800 gelas. Harga jual ditingkat produsen sebesar Rp.11.000 per gelas dengan isi berat per gelas 9 gram maka penerimaan persekali produksi adalah Rp. 330.000, perbulan sebesar Rp. 9.900.000 dan pertahun sebesar Rp.118.800.000. Rincian lebih jelas produksi dan penerimaan minuman olahan kopi dapat dilihat pada Tabel 3.

Sumber: Data Primer Diolah 2017

Tabel 2 Mesin dan Peralatan dalam Produksi

Minuman Kopi

Tabel 3

Produksi dan Penerimaan Usaha Minuman Kopi

Vraian

Jumlah

Satuan

Satukaliproduksi

VWUUW      ⅛ZΛΛΛΛΛΛΛΛΛΛΛ

30

SeIas

Produksiperbulan

900

gelas bulan

Prpduksipertaiun

10800

gelas tahun

Haigajual ditingkat pro dus en

Rp. 11.000

RpseJas

Penerimaan perproduksi

Rp. 330.000

Rpprpduksi.

Penerimaanperbulan

Rp. 9.900.000

Rpbulan

Penerimaanpertaliun

Rp. 118.800.000

Rptahun

Sumber : Data Primer Diolah 2017

Biaya Operasional

Produksi minuman olahan kopi mempunyai biaya operasional yang terdiri atas biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel . Biaya operasional usaha minuman olahan kopi perbulan sebesar Rp. 3.902.763 dengan rincian biaya tetap sebesar Rp. 1.652.763, biaya variabel sebesar Rp. 2.120.000 dan biaya semi variabel sebesar Rp. 130.000. Sedangkan biaya operasional pertahun sebesar Rp. 46.833.167, dengan rincian biaya tetap sebesar Rp. 19.833.167, biaya variabel sebesar Rp. 25.440.000 dan biaya semi variabel sebesar Rp. 1.560.000. Rincian dari komponen biaya operasional dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Biaya Operasional Usaha Minuman Kopi

JeiiisBiaya

BiayaPerbulan (Rp)

BiayaPertahun (Rp)

BiaYaTetap

Biayakebeijihan Jankeamaiiaii

50.000

600000

BiayapeiiieBiaiaandanpenyuiutan

802.763

9.633.167

Biayajeiyatempat

800.000

9.600.000

Sub Total

1.652.763

19.833.167

⅛⅛J

Bahanbakai

20.000

240.000

Biayatenagakeija

2.000000

24000.000

Biayalisttik dan air

100.000

1.200.000

Sub Total

2.120000

25.440000

Biaya Senu'anabel

J⅛≡ι

100O00

1.200.000

Biayaadnimjstiaiidanunium

30.000

360000

Sub Total

130.000

1.560.000

Total

3.902.763

46.833.167

Sumber : Data Primer Diolah 2017

Sumber dan Modal Usaha

Jumlah modal investasi pada usaha minuman olahan kopi ini sebesar Rp. 20.000.000. Sedangkan modal kerja atau biaya operasional selama satu tahun adalah sebesar Rp. 46.833.167. Dari hasil yang didapatkan

di atas maka total modal yang harus dikeluarkan untuk usaha minuman olahan kopi selama setahun adalah Rp. 87.021.167.

Analisis Laba-rugi Usaha Minuman Kopi

Analisis laba-rugi dilakukan untuk mengetahui tingkat profitabilitas dari rencana kegiatan investasi. Perhitungan laba-rugi diperoleh dengan menghitung selisih pendapatan dan biaya operasional. Rincian analisis laba-rugi dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Analisis laba-rugi Usaha Minuman Kopi

.Aiialisis Laba-Rugi

Pertahun (Rp)

Penjualan

118.800.000

H arga Pokok Peiajualan

40.188.000

LabaKotor

78.612.000

Biayaoperajional

46.833.167

Labasebelunipajak

31.778.833

Pajak(IO0O)

3.177.883

Lababersih

28.600.950

Sumber: Data Primer Diolah 2017

Analisis Break Even Point (BEP)

Analisis Break Even Point dilakukan untuk mengetahui batas nilai produk atau volume produksi usaha mencapai titik impas (tidak untung tidak rugi). Analisis BEP pada usaha minuman olahan kopi didapatkan hasil rata-rata yaitu produksi sebesar 7028 gelas dan BEP harga sebesar Rp. 46.834.935 per tahun. Nilai BEP produksi dari hasil perhitungan sebesar 7028 gelas mempunyai arti bahwa usaha minuman olahan kopi mengalami titik impas pada saat produksi usaha mencapai 7028 gelas. Nilai BEP harga sebesar Rp. 46.834.935 per tahun menunjukkan bahwa usaha tersebut mengalami titik impas. Produksi minuman olahan kopi pada usaha Greenhouse Coffee and Meal sudah tinggi dari nilai BEP.

Perhitungan Kelayakan Finansial

Menganalisis suatu usaha harus menentukkan dan mengetahui beberapa aspek yang terkait dengan usaha tersebut sehingga usaha yang dijalankan tidak mengalami kerugian. Dalam menunjukkan kelayakan finansial suatu usaha maka diperlukan aliran kas dari usaha tersebut, yaitu aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Dalam usaha ini komponen aliran kas masuk terdiri dari penerimaan sedangkan kas keluar terdiri dari modal investasi, modal kerja dan biaya operasional (Umar, 2000). Kriteria kelayakan finansial dari usaha ini dilakukan dengan perhitungan NPV, IRR, dan BEP. Analisis kas dan kelayakan finansial dari usaha minuman olahan kopi dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Analisis Aliran Kas

Iabun

Cash Out

Cash In

O

4S.128.000

0

-48.128.000

1

9.467.392

30.294.117

20.826.725

2

10.414.131

30.294.117

19.879.986

3

11.455.544

30.294.117

18.838.573

4

12.601.099

30.294.117

17.693.018

s

13.861.209

30.294.117

16.432.908

Sumber : Data Primer Diolah 2017 Tabel 7. Analisis Kelayakan Finansial

Kelayakan Finansial

Nilai

PBP

1 Tahun

NPV

Rp. 22.280.872

IRR

29%

BEP

Rp. 46.834.935

Keputusan

Layak

Sumber : Data Primer Diolah 2017

Dari hasil perhitungan pada Tabel 7 diperoleh NPV bernilai positif > 0 yaitu Rp. 22.280.872. Nilai tersebut menunjukkan bahwa investasi yang ditanam sampai 5 tahun mendatang akan diperoleh keuntungan bersih pada tahun kelima sebesar Rp. 22.280.872. IRR sebesar 29% yang artinya usaha ini dapat mengembalikan modal hingga tingkat bunga pinjaman 29% per tahun. Periode pengembalian (Payback Periode) usaha minuman kopi sebanding dengan umur proyek yaitu 1 tahun dari kriteria investasi, maka rencana investasi usaha minuman kopi layak dijalankan.

Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threaths (SWOT)

  • 1.    Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Berdasarkan tabel matriks IFE diperoleh total nilai terbobot sebesar 116,29. Hal ini menunjukkan bahwa Greenhouse Coffee and Meal berada pada posisi kuat dalam memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dan mampu mengatasi kelemahan yang ada. Greenhouse Coffee and Meal memiliki 3 kekuatan utama diantaranya dengan jumlah nilai 15,15 yaitu (1) konsep tempat sangat menarik dan unik, jumlah nilai 14,29 yaitu (2) harga terjangkau, jumlah nilai 17,28 yaitu (3) pelayanan karyawan yang sudah baik, sedangkan kelemahan utamanya adalah menu kurang bervariasi dengan jumlah nilai 12,71. Matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

No

IaktwIiiBmaI

W∣)

RaOiij

I

M (t⅛

KEKAT.W

1

SwtataitastajL

4.69

3.23

15.15

ta⅛⅛

4.33

33

1429

3

Jd≡a⅛≡wΛiΛ

4.8

3.6

17.28

4

⅛≡18≡yi!iS≡B

4.1?

2.83

11.8

5

Jtaa ya¾⅛M⅛w<≡⅛Λ JiatiiiEl-IikffiiaiyimjiidaniliiMiiitiEiitiiiimffikOFi

W

3.17

13.73

KELElLffiAN

1

Lstatato⅛≡≡Us

3.58

3.17

11.35

2

ImiiiAtastara

3.11

3.11

9.67

3

Menutaimta

4.1

3.1

12.71

4

L⅛

3.75

2.75

11.31

Total

36.86

28.26

116.29

  • 2.    Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)

Berdasarkan tabel matriks EFE diperoleh total nilai terbobot sebesar 54,61. Hal ini Menunjukkan bahwa kemampuan Greenhouse Coffee and Meal tergolong kuat dalam memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi ancaman. Peluang utama yang dimiliki oleh Greenhouse Coffee and Meal adalah kopi masih digemari oleh kalangan masyarakat dengan nilai sebesar 14,01, sedangkan ancaman yang utama yang dihadapi ada 2 yaitu jumlah pesaing warung kopi semakin banyak dengan nilai sebesar 9,84, dan isu mengenai keamanan wilayah dengan niali sebesar 9,99. Matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Matriks EFE (External Factor Evaluation)

No

SaJittirEksteraaI

B⅛W

RiIilljib;

Nilai(t=aιb)

PELTtft

1

Lstataiitatai

2.92

8.99

HaEatajanskaujihiisEimaaipjJibiIi

2

S!tt≡⅛ta≡

3.8

3.1

11.78

3

⅛ta⅛≡!≡J⅛l

3.87

3.62

14.01

ANCAffiAN

1

WihiisaiasviamFkOFisimakintaak

3.58

2.75

9.84

■2

IjttiMeitwwtaJi

3.7

2.7

9.99

Total

17.87

11.5:

54.61

  • 3.    Analisis Matriks SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, and Threats)

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, and Threats) merupakan suatu kerangka penganalisisan yang terintegrasi antara internal perusahaan dan lingkungan eksternal, dengan membangun pendekatan SWOT. Pendekatan analisis SWOT merupakan peralatan analisis tradisional yang mengintegrasikan perspektif internal dan eksternal. Seperti diketahui analisis SWOT ini sebagai teknik atau peralatan analisi yang telah dipergunakan secara luas melalui kreasi manajer

stratejik untuk mendapatkan gambaran secara singkat, tepat, dan cepat mengenai keadaan stratejik perusahaan (Assauri, 2013).

Setelah mengetahu posisi Greenhouse Coffee and Meal dan didapatkan ini dari analisis pengembangan berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman maka dapat diformulasikan alternative strategi. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan matriks SWOT (Rangkuti, 2005). Matriks SWOT Greenhouse Coffee and Meal dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Analisis Matriks SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, and Threats)

∖ Fiktor Intenul

FBktorEkstenul ∖

KelaiHw(S)

  • 1 - Kwaep :srpa ιagt «i«it j» tak

  • 2    Hacsteta⅛aa

  • 3    BefeasBi Isijasaiyaig Wiakiai

  • 4    Snsaiifegayagsyfea 5- BBata ≡e csbιp tai dago. ate peailik πtw Isgswg tai SfeJteaka istanta tai ito «geta kopi

KMwsIiw(W)

1 Ukisikufegdetatdeigs. PiMtas

2 Zesgii p3slaιta□ιιg diss sapi

JXtarabraigtansaasi

4 EisilM

Wag(O)

  • 1    Etkeeiditatdesga setatal

  • 2    Has te⅞M⅝U SebiiSl *UfiφU jitfi 91& ½Oi ⅛⅛

  • 3 . Kopi e⅛⅛ dgeofe.oJeh VrhPffi1 Γr¾yK⅜∙H

M

1 MesgeMwtaitaiatai EuIM wM sιesgslus j¾⅜⅞Xτι JjftiSSi. i⅜Pffi OJJ¾ ⅛⅜ P⅛⅛. iτl⅛j ⅛taga(S2,S3.S3,O2)

2 MesitaAitoi ffesia MpsSl JSBg SWgH SStal Mk dan «ri.ais. t⅛Ukw ya≡fe⅛tam{Sl,S3,S. 03)

η,1,-G

  • 1    MecgMfea IiMet Eepuaa Ewatsfe da Sfekutas IMtaipadamara a≡ι Iehib EeoeMi da (W3, W4,01)

  • 2    Mesgettailii tai JM y≡ stιdfe ads ι=a feitai Ifeb terata da Iotaei Jieata yang Eetdetoa dasa Mtata (W2,W4,0l)

Ancwaw(T)

  • 1    Juclab Jiaaigsaougkopi SenalMtaM

  • 2    Ua «geta Eeawsa KiJaM

S-T

  • 1 . Meoita web Itasus Greenhouse Coffee and Mesl ⅛r JKtaita letih tai ^i1 II)

  • 2    MesgeMatati passu j¾⅜p, ⅛fSPP^ JjJ oagaelka Uista yang MiiikltaMlta (SI ,S3,34, Si, Tl, 12)

W-T

1 MesiMstoitailMda OiOjiakis peoeset≈ ear Sfe EeMtg dagu KSM kopi IaTOOSrXWiWiiTl) 2. Mestais pe≡eseta di ⅛⅛ iweaa da sosial Ofei da OStgSfefea, EisOiia saga Uista (WT. 12)

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  • 1.    Perhitungan analisis kelayakan usaha atau kelayakan finansial usaha minuman olahan kopi dinyatakan layak dengan hasil Net Present Value sebesar Rp. 22.280.872, Internal Rate of Return sebesar 29%.

  • 2.    Berdasarkan tabel matriks IFE dan EFE diperoleh total nilai terbobot sebesar 116,29

dan 54,61 ini menunjukan bahwa Greenhouse Coffee and Meal tergolong kuat dalam mengatasi kelemahan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi ancaman. Peluang utama yang dimiliki Greenhouse Coffee and Meal adalah kopi yang masih digemari oleh masyarakat dengan nilai sebesar 14,01, sedangkan ancaman yang utama dihadapi adalah isu mengenai keamanan wilayah tempat Greenhouse Coffee and Meal berada dengan nilai sebesar 9,99.

Saran

Saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah hasil analisis kelayakan usaha atau finansial yang menunjukkan usaha ini sangat layak untuk dilanjutkan maka sebaiknya usaha melakukan penambahan saluran pemasaran melalui sosial media agar kapasitas produksi bisa ditingkatkan dengan menambah pendapatan usaha. Menerapkan strategi yang telah diperoleh dengan memperhatikan prioritas strategi dan secara berkala melakukan evaluasi untuk merinci secara lebih tepat dan jelas, bagaimana realisasi sesungguhnya dari strategi pengembangan usaha yang telah dipilih.

DAFTAR PUSTAKA

Balamuralikrishna, Radha, and John C. Dugger. 1995. "SWOT analysis: A management tool for initiating new programs in vocational schools." Journal of Career and Technical Education 12.1.

Dyson, Robert G. 2004. "Strategic development and SWOT analysis at the University of Warwick." European journal of operational research 152.3 : 631-640.

Elwahab, S.M.A., and I.A.S. Rashid. 2013. Using Etanol, Cinnamon Oil Vapors And Waxing As Natural Safe Alternatives For Control Postharvest Decay, Maintain Quality And Extend Marketing Life Of Mandarin. J. Agr. Bio. Sci. 9(1): 27-39

Haposan, Samuel, Saipul Bahri Daulay, and Adian Rindang. 2014. "Design Of Flat Burr Type Coffee Bean Grinder Mill." Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian2.1 : 114-119.

Herman, F. Agus, and Irsal Las. 2009. "Analisis finansial dan keuntungan yang hilang dari pengurangan emisi karbon dioksida pada perkebunan kelapa sawit." Jurnal Litbang Pertanian 28.4 : 127-133.

Ikhsan, Sadik, Artahnan Aid, and S. P. J. S. E. Pertanian. 2011. "Analisis SWOT untuk merumuskan    strategi    pengembangan

komoditas karet di Kabupaten Pulang Pisau,

Kalimantan Tengah." Jurnal Agribisnis Pedesaan 1.3 : 166-177.

Lee, S. F., and Andrew Sai On Ko. 2000. "Building balanced scorecard with SWOT analysis, and implementing “Sun Tzu’s The Art of Business Management    Strategies”    on    QFD

methodology." Managerial         Auditing

Journal 15.1/2 : 68-76.

Maharijaya, A., and H. Harti. 2015."Analisis Kelayakan Usaha Penyimpanan Bawang Merah Menggunakan Gudang Berpendingin.".

Maulana, Mirza. 2013. "Analisis Kelayakan Finansial dan Dampak Ekonomi Usaha Jati Unggul Nusantara (Studi Kasus Unit Usaha Bagi Hasil-Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara Kabupaten Bogor, Jawa Barat)."

Ngamel, Anna Kartika. 2012. "Analisis finansial usaha budidaya rumput laut dan nilai tambah tepung karaginan di Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara." Jurnal Sains Terapan 2.1 : 68-83.

Pahlevi, Rico, Wan Abbas Zakaria, and Umi Kalsum. 2014.      "Analisis Kelayakan Usaha

Agroindustri Kopi Luwak di Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat." Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis 2.1 : 48-55.

Pemaron S, Ida Bagus Gede Ardyana, I. Ketut Satriawan, and I. Sedana Yoga. "RENCANA BISNIS PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI SUBAK ABIAN ULIAN MURNI, KINTAMANI–BANGLI." JURNAL REKAYASA    DAN    MANAJEMEN

AGROINDUSTRI 3.3: 61-71.

Punia Atmaja, I. Kadek, I. Ketut Satriawan, and I. Wayan Arnata. "RENCANA BISNIS PENGEMBANGAN         USAHA

PENGOLAHAN METE (Anancardium occidentalle L) DI SUBAK ABIAN DHARMA SANTI, DESA DATAH-KARANGASEM." JURNAL   REKAYASA

DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI3.3: 3140.

Puspitasari, Ratna. 2009. "Analisis kelayakan usaha jati unggul nusantara dengan pola bagi hasil (Studi kasus pada unit usaha bagi hasil koperasi perumahan wanabakti nusantara)."

Putong, Iskandar. 2003. "Teknik Pemanfaatan Analisis SWOT Tanpa Skala Industri (A-SWOT-TSI)." jurnal ekonomi & bisnis 2.

Saida, Hilda Rosmalia, Bambang Herry Purnomo, and Eka Ruriani. 2014. "ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM.".

Steel R. G. D & Torrie J. H. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistik. Gramedia Pustaka Media, Jakarta.

Swastawati, Fronthea. "Studi kelayakan dan efisiensi usaha pengasapan ikan dengan asap cair limbah pertanian." Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan 1.1 (2012): 18-24.

Wardhana, Danu Indra, Yuli Wibowo, and Sony Suwasono. "STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI    KOPI    YANG

BERKELANJUTAN."

Wills, Graham, Glason MC, Hall. 1981. Postharvest an Introduction of Fruits and Vegetables. London: Granada.

Witoko, Pindo, Rizal Syarief, and Sapta Raharja. 2013. "Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha Pembenihan Ikan Patin di CV Mika Distrindo." MANAJEMEN IKM:   Jurnal

Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah 8.2 : 115-122.

Wolfe, T.K. dan Kipps, M.S. 1953. Production of Field Crops. A Textbook of. McGraw-Hill Book Company, Inc. New York.

Yüksel, İhsan, and Metin Dagdeviren. 2007. "Using the analytic network process (ANP) in a SWOT analysis–A case study for a textile firm." Information Sciences 177.16 : 3364

3382.

Yuniati, Dhany. 2011. "Analisis finansial dan ekonomi pembangunan hutan tanaman dipterokarpa dengan teknik silin (Studi Kasus PT. Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Barat)." Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 8.4 : 239-249.

Zaidi, Rohimat, et al. 2015. ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA KOPI LUWAK DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. Diss. Fakultas Pertanian.

16