PENGARUH COMPUTER ANXIETY PADA COMPUTER SELF EFFICACY
on
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2 (2014): 289-298
PENGARUH COMPUTER ANXIETY PADA COMPUTER SELF EFFICACY
Anak Agung Putra Parasara
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: Sabdaesa@gmail.com / telp: +62 89 807 350 22
ABSTRAK
Teknologi informasi saat menjadi tren global, dimana hal tersebut dapat ditelaah dengan seringnya berbagai kegiatan yang terintegrasi menggunakan perangkat komputer. Jika dibandingkan dengan sistem manual, sistem komputerisasi turut memberikan beberapa keunggulan bagi penggunanya seperti; posting otomatis, volume hasil, kecepatan, pencegahan kekeliruan, dan lain sebagainya. Diluar keunggulan tersebut sering kali hasil yang ingin dicapai dalam pemanfaatan sistem komputerisasi tidak tercapai, hal ini turut disebabkan oleh adanya ketimpangan antara kecanggihan teknologi informasi yang diterapkan organisasi dengan kapabilitas individu dalam pengoperasiannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengonfirmasi pengaruh computer anxiety pada computer self efficacy pada pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara. Penelitian ini menggunakan sampel jenuh, dimana jumlah kuesioner yang layak untuk dianalisis sebanyak 53 kuesioner. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t. Hasil penelitian ini adalah computer anxiety berpengaruh negatif pada computer self efficacy dengan nilai Sig. sebesar 0,000. Untuk lebih meningkatkan computer self efficacy pegawai dalam menggunakan komputer, maka organisasi sebaiknya melakukan pelatihan penggunaan program komputer secara berkala. Pelatihan tersebut secara langsung akan meningkatkan persepsi individu akan kapabilitasnya menyelesaikan tugas menggunakan bantuan komputer.
Kata Kunci: computer anxiety, computer self efficacy
ABSTRACT
Information technology while becoming a global trend, where it can be reviewed by the frequent use of various activities integrated computing devices. When compared with a manual system, a computerized system also provides several advantages for its users such as automatic posting, the volume of results, speed, error prevention, and so forth. Beyond these advantages often results to be achieved in the use of computerized systems is not achieved, it is also caused by an imbalance between the sophistication of information technology applied to the capabilities of individual organizations operate. This study aims to confirm the effect of computer anxiety on computer selfefficacy on employee Tax Office Primary North Badung. This study used a sample of saturated, where the number of questionnaires that deserves to be analyzed as many as 53 questionnaires. Hypothesis testing using t-test. These results are a negative influence of computer anxiety on computer self-efficacy with the Sig. of 0.000. To further enhance employee computer self-efficacy in using computers, then the organization should undertake training in the use of the computer program. The training will directly improve perception capability of individuals will complete your tasks using computer assistance.
Keywords: computer anxiety, computer self efficacy
PENDAHULUAN
Perkembangan tekologi yang pesat turut menjadi suatu tren global, dimana hal tersebut dapat ditelaah dengan seringnya berbagai kegiatan yang terintegrasi menggunakan perangkat
komputer guna membantu meringankan pekerjaan manusia. Teknologi informasi yang saat ini sering digunakan, merupakan suatu sinergi antara otomatisasi kantor, komunikasi, serta teknologi komputer yang tidak mudah untuk memisahkan komponen di dalamnya karena telah berpadu menjadi satu kesatuan (Indriantoro, 1996).
Peran teknologi informasi dalam pengambilan keputusan strategis merupakan salah satu hal penting, karena dengan sistem teknologi yang terintegrasi maka proses penyajian analisa suatu laporan dengan segera dapat diinterpretasikan baik oleh manajemen sebagai pihak internal maupun investor sebagai pihak eksternal. Mariani (2004) turut menyatakan bahwa posting otomatis, kecepatan, maupun pencegahan human error merupakan beberapa keunggulan yang dapat diberikan dari sistem komputerisasi, dengan adanya manfaat tersebut maka perusahaan diharapkan mampu meningkatkan kinerjanya secara optimal.
Perkembangan teknologi yang pesat dengan segala manfaatnya tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan dari pengguna (user) itu sendiri, karena teknologi yang baik membutuhkan sumber daya manusia yang terampil untuk mengoperasikannya. Menghadapi perkembangan teknologi informasi, sering kali terjadi suatu kondisi yang kompleks dimana kemampuan organisasi dalam penerapan teknologi informasi tidak sesuai dengan kemampuan individu di dalam organisasi tersebut untuk mengaplikasikannya (Fazli, 1999), hal tersebut disebabkan karena setiap individu merespons penerapan teknologi informasi secara dinamis seperti menerima maupun menolak dengan hal-hal yang bersifat baru.
Hubungannya dengan penggunaan komputer terkadang timbul suatu kecemasan (anxiety), jika dikaitkan dengan teori perilaku interpersonal yang dikembangkan oleh Triandis (1980) penggunaan komputer oleh seseorang individu dalam situasi optional (bukan keharusan) akan dipengaruhi oleh sikap (attitude) dalam mengunakan komputer, norma sosial (sosial norm)
di tempat kerja yang berkaitan dengan penggunaan komputer dan kebiasaan (habits) dalam menggunakan komputer.
Wiramihardja (2005:67) menyebutkan bahwa anxiety merupakan suatu perasaan dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya sehingga tidak berani dan mampu untuk bersikap dan bertindak secara rasional sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan. Jika dihubungkan dengan penggunaan komputer maka computer anxiety merupakan suatu ungkapan perasaan yang bersifat negatif atau praduga yang berlebihan mengenai kesulitan yang disebabkan oleh adanya pemanfaatan komputer yang mengarah pada sikap antipati terhadap komputer (Supriyadi, 2003).
Self efficacy merujuk pada penilaian atau keyakinan seseorang mengenai kemampuannya melakukan suatu tindakan (Heliyawati, 2011). Dikaitkan dengan konteks penggunaan komputer, Compeau dan Higgins (1995) dalam penelitiannya menyatakan bahwa tanggapan individu mengenai kapabilitasnya untuk mengerjakan tugas dengan menggunakan komputer disebut dengan computer self efficacy.
Penelitian sebelumnya yang menguji pengaruh computer anxiety pada computer self efficacy seperti yang dilakukan oleh Thatcher dan Perrewe (2002), Sudaryono dan Setiawan (2005), Tjandra (2007) maupun Simsek (2011) menemukan hasil yang konsisten yaitu terdapat pengaruh negatif antara computer anxiety pada computer self efficacy. Hasil tersebut turut didukung oleh teori perilaku interpersonal yang dikembangkan Triandis (1980) dimana perilaku individu salah satunya dipengaruhi oleh perasaan yang dimilikinya.
Perkembangan dibidang teknologi informasi turut berpengaruh terhadap instansi pemerintahan di Indonesia. Melihat kondisi tersebut maka Kantor Pelayanan Pajak mulai berbenah serta melengkapi diri dengan teknologi informasi yang modern dan mutakhir, hal ini
disebabkan penerimaan negara salah satunya bersumber dari penerimaan pajak. Pemutakhiran teknologi informasi yang dilakukan KPP Pratama Badung Utara, haruslah sejalan dengan kualitas sumber daya manusia dalam mengoperasikan software maupun hardware yang digunakan, sehingga tujuan awal pemuktahiran teknologi informasi dapat dirasakan secara maksimal.
Penelitian yang dilakukan oleh Simsek (2011) merupakan dasar dalam melakukan replikasi untuk penelitian ini, perbedaannya terletak pada lokasi dan tahun penelitian. Pada penelitian yang dilakukan Simsek (2011) unit analisisnya adalah siswa beserta guru di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, sedangkan pada penelitian ini adalah pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara. Hal tersebut dikarenakan belum ada yang menggunakan instansi pemerintahan yang berada di bawah naungan Direktorat Jendral Pajak sebagai lokasi penelitian.
H1 : Computer anxiety berpengaruh negatif pada computer self efficacy pegawai Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.
Computer Anxiety (X)
Computer Self Efficacy (Y)
Gambar 1. Model Penelitian
Sumber: Data diolah peneliti
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengonfirmasi pengaruh computer anxiety pada computer self efficacy. Sampel penelitian ini adalah pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara yang berjumlah 69 orang, hal tersebut dikarenakan pegawai secara langsung menggunakan
sistem informasi berbasis komputer untuk mengolah data wajib pajak. Penelitian ini menggunakan sampel jenuh karena terbatasanya jumlah populasi.
Data dikumpulkan menggunakan metode kuesioner dengan skala likert lima poin, dimana untuk variabel computer anxiety menggunakan pernyataan yang dikembangkan Thatcher dan Perrewe (2002) dengan empat item pernyataan, sedangkan computer self efficacy menggunakan pernyataan dari penelitian Compeau dan Higgins (1995) dengan sepuluh item pernyataan.
Sebelum data dianalisis, maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Instrumen penelitian dikatakan valid apabila nilai pearson correlation instrumen variabel lebih besar dari 0,3 (Sugiyono 2010:178), sedangakan nilai croncbach’s alpha yang lebih besar dari 0,6 menunjukan bahwa instrumen tersebut reliabel jika digunakan dalam penelitian (Ghozali 2011:42). Skor kuesioner yang diperoleh selanjutnya dilakukan intervalisasi untuk mengubah data ordinal menjadi interval. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana, persamaan regresi penelitian ini diformulasikan sebagai berikut:
Y = α + βX + e ............................................................................................................(1)
Keterangan:
Y = Computer self efficacy
α = Konstanta
β = Koefisien regresi variabel X
X = Computer anxiety
e = Residual error
Hipotesis yang telah diajukan selanjutnya diuji menggunakan uji-t untuk menguji pengaruh antara variabel independent pada variabel dependent, H1 diterima jika nilai Sig.<α (0,05). Sebelum digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis, persamaan regresi yang telah
diformulasikan selanjutnya dilakukan uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas dengan metode Kolmogorov-Smirnov, dan uji heteroskedastisitas dengan metode Glejser.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kuesioner yang didistribusikan sebanyak 69 kuesioner, dengan tingkat pengembalian sebanyak 53 kuesioner (response rate 77%). Hasil uji validitas dan reliabilitas ditunjukan oleh Tabel 1 dimana nilai pearson correlation instrumen diatas 0,3 dan nilai croncbach’s alpha diatas 0,6 hal ini menunjukan bahwa kuesioner valid dan reliabel.
Tabel 1.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen
|
No |
Variabel |
Pearson Correlation |
Cronbach’s Alpha |
|
1 |
Computer Anxiety |
0,504 – 0,877 |
0,641 |
|
2 |
Computer Self Efficaccy |
0,405 – 0,926 |
0,916 |
Sumber: Output SPSS
Uji Normalitas pada Tabel 2 dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov menunjukan hasil bahwa data berdistribusi normal yang ditunjukan oleh nilai signifikansi sebesar 0,918 (0,918>0,05) dan uji heteroskedastisitas dengan metode Glejser menunjukan nilai signifikasi computer anxiety lebih besar dari 0,05 (0,072>0,05), hal tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedstisitas.
Tabel 2.
Uji Normalitas
Unstandardised Residual
Asymp. Sig.(2-tailed)
0,918
Sumber: Output SPSS
Tabel 3.
Uji Hesteroskedastisitas
Sumber: Output SPSS
Tabel 4.
Regresi Linier Sederhana
|
Model |
Unstandardized Coefficients |
Sig. | |
|
B |
Std.Error | ||
|
(Constant) |
49,637 |
1,874 |
0,000 |
|
Computer Anxiety |
-2,079 |
0,232 |
0,000 |
R Square = 0,612
Sumber: Output SPSS
Persamaan regresi yang terbentuk berdasarkan Tabel 4 adalah.
Keterangan :
Y = Computer self efficacy
X = Computer anxiety
e = residual error
α = 49,637 memiliki arti apabila nilai computer self efficacy (Y) sebesar 49,637 maka nilai computer anxiety sama dengan nol (konstan).
β = -2,079 memiliki arti apabila nilai variabel computer anxiety (X) meningkat 1 satuan, maka akan mengakibatkan penurunan pada nilai computer self efficacy (Y) sebesar 2,079.
Pada Tabel 3 nilai R Square sebesar 0,612 artinya, computer anxiety menjelaskan variasi perubahan computer self efficacy sebesar 61,2%, dan sisanya 38,8% dijelaskan oleh variabel lain.
Guna menguji pengaruh antara variabel independent pada variabel dependent maka digunakan uji-t. Pengujian dalam penelitian ini digunakan nilai Sig. dan taraf nyata (α) sebesar 5%. Nilai Sig. computer anxiety 0,000<0,05 dengan demikian H1 diterima yakni computer anxiety berpengaruh negatif pada computer self efficacy pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara hal ini turut diperkuat oleh teori yang dikembangkan oleh Triandis (1980) serta penelitian empiris Thatcher dan Perrewe (2002), Sudaryono dan Setiawan (2005), Tjandra (2007) maupun Simsek (2011) yang konsisten menyimpulkan mengenai hubungan negatif antara computer anxiety pada computer self efficacy.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pengujian data serta pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa computer anxiety berpengaruh negatif pada computer self efficacy pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara. Hasil ini turut diperkuat oleh teori perilaku interpersonal yang dikembangkan oleh Triandis (1980) bahwa perilaku individu dipengaruhi oleh perasaan yang dimiliki. Selain itu beberapa hasil empiris yang dilakukan oleh Thatcher dan Perrewe (2002), Sudaryono dan Setiawan (2005), Tjandra (2007) maupun Simsek (2011) turut mendukung hasil penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat diberikan yaitu; penelitian selanjutnya agar lebih memperluas wilayah atau lokasi penelitian, menggunakan variabel-variabel lainnya
seperti; locus of control, gender, computer attitude, individual innovativeness atau oraganization support, serta bagi organisasi agar lebih meningkatkan pemahaman serta kemampuan pegawainya dalam menggunakan komputer, baik melalui pelatihan penggunaan maupun memberikan penjelasan mengenai maanfaat komputer. Secara langsung hal tersebut akan mengurangi kecemasan serta dapat meningkatkan keyakinan akan kapabilitas individu guna menyelesaikan tugas menggunakan komputer.
REFERENSI
Compeau, Deborah R. and Christopher A Higgins. 1995. Computer Self Efficacy: Development Of A Measure And Initial Test. MIS Quarterly, pp: 189.
Fazli, S. 1999. Dampak Kompleksitas Teknologi Informasi Bagi Strategi Dan Kelangsungan Bisnis. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, Volume 3, No. 1, Juni.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Heliyawati, Putri. 4 Mei 2011. Pengaruh Computer Anxiety Terhadap Niat Penggunaan Teknologi Informasi Dengan Computer Self Efficacy Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Mahasiswa Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh).
(http://www.scribd.com/doc/54573474/ARTIKEL-LIA). Diakses 3 September 2013
Indriantoro, Nur. 1996. Sistem Informasi Strategik: Dampak Teknologi Informasi Terhadap Organisasi Dan Keunggulan Kompetitif. Jurnal Kompak, No. 9, Februari.
Mariani, Merlin. 2004. Persepsi Perusahaan Perbankan Di Palembang Terhadap Urgensi Komputerisasi Akuntansi. Jurnal Keuangan Dan Bisnis, Vol 2, No. 1. Maret.
Simsek, Ali. 2011. The Relationship Between Computer Anxiety And Computer Self-Efficacy. Contempory Educational Technology, 2 (3), pp. 177-187.
Sudaryono, Eko Arief dan Doddy Setiawan. 2005. Pengaruh Computer Anxiety Terhadap Keahlian Dosen Akuntansi Menggunakan Komputer. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 7, No.3, Desember, h: 238-256 .
Sugiyono. 2010. Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Sumiyana. 2007. Analisis Komparasi Antara Model Concern For Information Privacy Dan Model Internet Users Information Privacy Concern: Konsekuensi Untuk Proses Penyelarasan Manajemen Database Di Indonesia (Studi Empiris Di Jogyakarta). Simposium Nasional Akuntansi X Makasar.
Supriyadi, Dartho. 2003. Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kemanfaatan, Kecemasan, Sikap, Dan Penggunaan Komputer Terhadap Kinerja Dan Kepuasan Akuntan Pendidik (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Di Indonesia). Tesis pada Universitas Diponegoro. Semarang.
Tjandra, Ronowati. 2007. Computer Anxiety Dari Perspektif Gender dan Pengaruhnya Terhadap Keahlian Pemakai Komputer Dengan Variabel Moderasi Locus Of Control: Studi Empiris Pada Novice Accountant Assistant Di Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta. Tesis. Magister Akuntansi pada Universitas Negeri Diponegoro. Semarang.
Thatcher, J.B. and Perrewe, P. 2002. An Empirical Examination Of Traits As Antecedents To Computer Self-Efficacy And Computer Anxiety. MIS Quarterly, 26(4), pp: 381-396.
Triandis, H.C. 1980. Value, Attitudes, and Interpersonal Behavior Nebraska Symposium on Motivation 1979: Beliefs, AttitudeSdes, And Values. Lincoln, NE: University of Nebraska Press, pp: 195-259.
Wiramihardja, Sutardjo, A. 2005. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: PT. Refika Aditama
298
Discussion and feedback