Jurnal Manajemen Agribisnis

Vol.11, No.1, Mei 2023

E- ISSN: 2684-7728

Efektivitas Pelaksanaan Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di Kabupaten Tabanan

The Effectiveness of The Implementation of The Rice Farming Business Insurance Program (AUTP) in Tabanan Regency

Luh Putu Widia Sri Mastini*) Ketut Budi Susrusa I Wayan Budiasa

Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana

*)E-mail: [email protected]

ABSTRACT

The sector needs serious attention from the government through development programs and policies that are able to boost and real agriculture to national economic growth and ensure national food security in order to meet household consumption needs. One of them is agricultural insurance by involving farmers as partners and beneficiaries of the program. The purpose of this study was to determine farmers' perceptions of the AUTP program in Tabanan Regency, analyze the comparison of claim funds with production costs in Tabanan Regency and analyze the effectiveness of the AUTP program implementation in Tabanan Regency. This research was conducted in Tabanan Regency. The data analysis method used is descriptive analysis method and class interval for purposes one and three while cost analysis is for purposes two.

The results showed (1) Tabanan Regency as a correspondent by looking at the perception or attitude which is a form of farmers' responses to the implementation of the program in general is in the effective category with an overall score management average of 82%. provide a good perception of the program with six indicators, namely farmer satisfaction with AUTP, commitment to AUTP farmers, premium payment in accordance with AUTP benefits, AUTP technical officer services, farmer awareness of the importance of AUTP and farmers' commitment to paying premiums. (2) Production costs incurred by farmers for one planting season for 1 (one) ha arable land are Rp 2.458.150. When compared with the average claim for AUTP funds received by farmers of Rp. 2,580,000, the percentage of AUTP benefits is 105.0%. The result of the comparison of production costs and AUTP claims is that there is an excess of Rp. 121.850 (105,0% of the claims obtained). (3) The effectiveness of the implementation of the AUTP program in Tabanan Regency in the implementation of the rice farming insurance program has achieved the goal of protecting farmers from the risk of crop failure caused by natural disasters, extreme weather and plant-disturbing organisms.

Keywords: Effectiveness, Program, Agricultural Insurance and Claim Fund

ABSTRAK

Sektor pertanian perlu perhatian serius dari pemerintah lewat program dan kebijakan pembangunan pertanian yang mampu mendongkrak dan berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional serta menjamin ketahanan pangan nasional agar dapat

memenuhi kebutuhan konsumsi rumatanggah. Sala satunya adalah asuransi pertanian dengan melibatkan ptani sebagai mitra dan penerima manfaat dari program tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi petani terhadap program AUTP di Kabupaten Tabanan, menganalisis perbandingan dana klaim dengan biaya produksi di Kabupaten Tabanan dan menganalisis efektivitas pelaksanaan Program AUTP di Kabupaten Tabanan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tabanan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan interval kelas untuk tujuan satu dan tiga sedangkan analisis biaya untuk tujuan dua. Hasil penelitian menunjukkan (1) Kabupaten Tabanan sebagai koresponden dengan melihat Persepsi atau sikap yang merupakan wujud tanggapan petani terhadap pelaksanaan program secara umum berada pada kategori efektif dengan rata-rata pencapaian skor secara keseluruhan 82%. petani memberikan persepsi yang baik terhadap program dengan enam indikator yaitu kepuasan petani terhadap AUTP, komitmen petani terhadap AUTP, pembayaran premi yang sesuai dengan manfaat AUTP, pelayanan petugas teknis AUTP, kesadaran petani akan pentingnya AUTP dan komitmen petani membayar premi. (2) Biaya produksi yang dikeluarkan petani satu musim tanam untuk luas lahan garapan 1 (satu) ha adalah Rp 2.458.150. Jika dibandingkan dengan rata-rata dana klaim AUTP yang diterima petani sebesar Rp 2.580.000 maka persentase manfaat AUTP adalah sebesar 105,0%. Hasil dari perbandingan biaya produksi dan klaim AUTP terdapat kelebihan dana sebesar Rp 121.850 (105,0% dari klaim yang diperoleh). (3) Efektivitas pelaksanaan program AUTP pada Kabupaten Tabanan dalam pelaksanaan program asuransi usahatani padi sudah mencapai tujuannya yaitu untuk melindungi petani dari adanya risiko gagal panen yang diakibatkan oleh bencana alam, cuaca eksrim dan organisme pengganggu tanaman.

Kata Kunci: Efektivitas, Program, Asuransi Pertanian dan Dana Klaim

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan tulang punggung pembangunan ekonomi nasional. Hal ini terbukti bahwa kontribusi sektor pertanian terhadap nilai Produk Domestik Bruto (PDB) menempati urutan ketiga setelah industri pengolahan dan perdagangan. Komoditas pertanian dengan nilai ekspor berkisar antara 2,45 persen dari total ekspor nonmigas (BPS, 2021).

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang berhubungan langsung dengan alam sehingga akan selalu dihadapkan dengan risiko ketidakpastian yang tinggi. Salah satu kegiatan pada sektor pertanian yang menerima dampak adalah kegiatan usahatani tanaman pangan khususnya padi yang rentan terhadap perubahan iklim (Estiningtyas, 2015).Untuk mengatasi kerugian petani, maka pemerintah terus mengupayakan perlindungan usahatani dalam bentuk asuransi pertanian, lewat kebijakan perlindungan petani dari ancaman kerugian yang diberlakukan melalui UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Kebijakan tersebut kemudian dipertegas dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 40 Tahun 2015 tentang Asuransi Pertanian sebagai Bentuk Advokasi kepada Petani untuk Melindungi Usahataninya. UU No. 19 Tahun 2013 dalam pasal 37 ayat (1) berbunyi “Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai

kewenangannya berkewajiban melindungi usahatani yang dilakukan oleh petani dalam bentuk asuransi pertanian”.

Realisasi Asuransi Usaha Tani Padi di Kabupaten Tabanan sejak tahun 2018 hingga tahun 2020 meningkat tiap tahunnya berbanding lurus dengan peningkatan luas klaimnya. Proporsi luas klaimterletak di Kabupaten Tabanan menjadi terbesar disamping kabupaten lain mencapai 490,97 ha, dengan total kerugian yang dibayarkan oleh pihak Jasindo pada tahun 2020 mencapai Rp 2.945.840.000 (Dinas Pertanian Kab. Tabanan, 2020).

Pemberian klaim ini bertujuan agar petani dapat menutupi kerugian akibatkerusakan pada musim tanam sebelumnya dan memiliki modal berusahatani di musim tanam berikutnya.Berdasarkan hal tersebut perlu untuk dikaji sejauh mana dana klaim yang diterima oleh petani mampu menggantikan biaya produksi yang hilang akibat risiko yang ditimbulkan dalam berusahatani yang harapannya dapat dimanfaatkan dengan baik selanjutnya penting juga mengetahui respon petani terhadap program AUTP sehingga mendorongpenulis untuk melakukan pengkajian asuransi pertanian di Kabupaten Tabanan dengan penelitian yang berjudul “Efektivitas Pelaksanaan ProgramAsuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Di Kabupaten Tabanan”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persepsi petani terhadap program AUTP di Kabupaten Tabanan, menganalisis perbandingan dana klaim dengan biaya produksi di Kabupaten Tabanan dana mengetahui efektivitas pelaksanaan Program AUTP di Kabupaten Tabanan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di 3 lokasi berbeda yaitu di Subak Periyukti, Kecamatan Tabanan, Subak Puakan, Kecamatan Penebel, dan Subak Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa subak tersebut sudah melakukan klaim dana asuransi pada tahun 2020-2021. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan September sampai dengan bulan Desember 2021.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data primer meliputi pelaksanaan program asuransi usaha tani padi, mengkji perbandingan biaya dengan dana klaim AUTP. Data sekunder meliputi data pendukung yang diperoleh dari BPP kecamatan dan dari jurnal dan internet.

Populasi penelitian adalah semua responden dan informan kunci yaitu petani penerima dana klaim AUTP dalam 1 MT untuk Subak Periyukti sebanyak 37 orang, Subak Puakan sebanyak 145 orang dan Subak Kediri sebanyak 46 orang dan pekaseh subak periyukti 1 orang, pekaseh subak puakan 1 orang, pekaseh subak kediri 1 orang, BPP kecamatan tabanan 1 orang, BPP Kecamatan Penebel 1 orang dan BPP Kecamatan Kediri 1 orang sehingan di peroleh jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 234 populasi.

Menurut Sugiyono (2017) rumus slovin yang digunakan sebagai berikut:

N

n =----7

1+Ne2

Keterangan: n     = sampel

N    = jumlah populasi

e     = tingkat kesalahan

Berdasarkan perhitungan dengan rumus slovin dengan dengan tingkat kesalahan (e) 10% diperoleh jumlah sampel dari Subak Periyukti sebanyak 37 orang, Subak Puakan 59 orang, Subak Kediri 46 orang. Sehingga jumlah responden adalah 148 orang. Metode pengambilan sampel digunakan secara proporsional sampling dengan pertimbangan bahwa petani penerima manfaat merupakan fokus dalam penelitian ini.

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dengan metode skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi petani terhadap tingkat penerapan asuransi usaha tani padi. Untuk mengukur respons petani dengan kategori sangat tinggi (ST) skor 5, tinggi (T) skor 4, cukup tinggi (CT) skor 3, rendah (R) skor 2, dan sangat rendah (SR) skor 1. Selanjutnya menggunakan analisis biaya usahatani dan membandingkan dengan dana klaim AUTP.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persepsi Petani Terhadap Program AUTP Di Kabupaten Tabanan

Persepsi merupakan suatu tanggapan dari pernyataan sikap terhadap suatu obyek tertentu. Sikap adalah kecondongan evaluatif terhadapsuatu obyek atau subyek yang memiliki konsekuensi yakni bagaimana seseorang berhadap-hadapan dengan objek sikap. Pada penelitian ini perepsi petani responden diketahui dengan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap pelaksanaan program asuransi usahatani padi di Kabupaten Tabanan.

Persepsi Petani Subak Penebel Terhadap Program AUTP

Tabel 1. Distribusi jawaban respon petani subak penebel terhadap program AUTP

Item Pertanyaan

Frekuensi

Skor

Persentase

5

4

3  2

1

Anda merasa puas dengan adanya program

0

59

236

80%

Asuransi Usaha Tani padi

Anda akan terus mengikuti program

0

59

236

80%

Asuransi Usaha Tani padi

Premi yang dibayarkan sesuai

0

59

236

80%

dengan manfaat yang didapatkan

Petugas Teknis Asuransi Usaha Tani padi

0

59

236

80%

melayani anda dengan baik

Anda megikuti program Asuransi Usaha

Tani padi secara sukarela tanpa ada paksaan

0

59

236

80%

dari Pemerintah

Anda selalu membayar premi secara

sukarela tanpa ada pakasaan dari pihak

0

59

236

80%

manapun

Rata-rata

236

80%

Sumber: Data primer diolah, 2022

Tabel 1 memperlihatkan kepada kita distribusi jawaban responden pada indicator persepsi petani di Subak Penebel terhadap pelaksanaan program AUTP. Dari perhitungan diatas diperoleh rata-rata skor skor 236 yang berada pada persentase yang baik yaitu 80% terdapat pada kategori interval baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perspektif petani terhadap program asuransi usahatani padi di Subak Penebel berada pada ketegori yang dan mendapat respek positif dari petani.

Persepsi Petani Subak Periyukti Terhadap Program AUTP

Tabel 2. Distribusi jawaban persepsi petani terhadap program AUTP

Item Pertanyaan

Frekuensi

Skor

Persentase

5

4

3  2  1

Anda mera sapuas dengan adanya program Asuransi UsahaTani padi

Anda akan terus mengikuti program Asuransi

Usaha Tani padi

Premi yang dibayarkan sesuai dengan manfaat yang didapatkan

Petugas Teknis Asuransi Usaha Tani padi melayani anda dengan baik

Anda megikuti program Asuransi Usaha Tani padi secara sukarela tanpa ada paksaan dari Pemerintah

Anda selalu membayar premi secara sukarela tanpa ada pakasaan dari pihak manapun

4

4

33

33

152

152

82.2%

82.2%

4

33

152

82.2%

4

33

152

82.2%

4

33

152

82.2%

4

33

152

82.2%

Rata-rata

152

82.2%

Sumber: Data primer diolah, 2022

Tabel 2 memperlihatkan kepada kita bahwa distribusi jawaban responden pada indicator persepsi petani di Subak Periyukti terhadap program AUTP diperoleh rata-rata 152 dan berada pada persentase sebesar 82,2% terdapat pada kategori interval baik/efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program asuransi usahatani padi di Subak Periyukti berjalan efektif dan mendapat respon positif dari petani.

Petani Subak Kediri Terhadap Program AUTP

Tabel 3. Distribusi jawaban persepsi petani subak kediri terhadap program AUTP

Item Pertanyaan

Frekuensi

Skor

Persentase

5

4

3

2   1

Anda mera sapuas dengan adanya program

5

40

1

190

82,6%

Asuransi UsahaTani padi

Andaakan terus mengikuti program

Asuransi UsahaTani padi

6

40

190

82,6%

Premi yang dibayarkan sesuai dengan manfaat yang didapatkan

4

36

6

194

84,3%

Petugas Teknis Asuransi Usaha Tani padi melayani anda dengan baik

4

40

2

188

81,7%

Anda megikuti program Asuransi Usaha Tani padi secara sukarela tanpa ada paksaan dari Pemerintah

Anda selalu membayar premi secara

7

39

191

83,0%

sukarela tanpa ada pakasaan dari pihak manapun

7

38

1

192

83,5%

Rata-rata

190,8

83,0%

Sumber: Data primer diolah, 2022

Tabel 3 memperlihatkan kepada kita distribusi jawaban responden pada indicator persepsi petani Subak Kediri terhadap program AUTP. Dari perhitungan diatas diperoleh skor rata-rata sebesar 190,8 dengan persentase sebesar 83% terdapat pada kategori interval baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program asuransi usahatani padi di Subak Kediri menunjukkan respon positif.

Pengukuran persepsi petani ditujukan untuk mengkaji peluang petani mengikuti kembali program AUTP pada masa tanam berikutnya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Siregar (2017) yang menjelaskan bahwa program AUTP berpotensial untuk dilanjutkan karena petani secara psikologis menerima program AUTP. Kepuasan petani merupakan kunci utama dalam keikutsertaan petani dalam melaksanakan program ketika petani merasa puas dengan capaian yang ada maka tidak diragukan lagi bahwa petani dengan suka rela akan mengikuti program asuransi pertanian pada periode berikutnya. Persepsi positif dari petani menjadi dasar dalam pengambilan keputusan seperti masukan dari Pasaribu 2011 yang menyarankan ketika program AUTP semakin meningkat dapat berindikasi pada penurunan subsidi pemerintah lebih kecil dari 80%. Menanggapi hal ini hasil penelitian Budiasa dkk. (2020) dalam penelitian tentang kesedian petani dalam membayar premi melebihi dari yang di persyaratkan oleh pemerintah yakni 20% sedangkan dalam hasil penelitian WTP petani adalah Rp 61.281,57 (34,05) dari premi perhektar dalam satu musim tanam. Artinya bahwa petani di Bali sudah mendekati pada efektiftivitas 100% yang berarti bahwa program AUTP berjalan secara efektif baik petani maupun jasindo sama-sama menunjukkan kinerja yang baik.

Perbandingan Dana Klaim Dengan Biaya Produksi

AUTP bermanfaat menanggulangi risiko usahatani padi apabila dapat menutupi seluruh biaya produksi yang gunakan dalam melakukan usahatani. Biaya produksi usahatani padi adalah biaya yang dikeluarkan sebelum panen per luas garapan selama satu musim tanam yang meliputi pembelian sarana produksi, biaya tenaga kerja untuk pengolahan lahan, penanaman, penyiangan dan yang lainnya.

Tabel 4. Rata-rata perbandingan dana klaim dengan biaya produksi

No

Keterangan

Kebutuhan

Satuan

Harga

Total

Persentase

Biaya Sarana Produksi

Benih Padi

Pupuk

12

kg

10.000

120.000

4,9%

Urea

64,5

kg

2.300

148.350

6,0%

1

NPK Phonska Pestisida

107,5

kg

2.300

247.250

10,1%

Antracol

0,215

kg

160.000

34.400

1,4%

Baycarb

0,215

kg

130.000

27.950

1,1%

Nativo

0,043

kg

1.400.000

60.200

2,4%

2

Tenaga Kerja

Pengolahan Lahan

43

are

18.000

774.000

31,5%

Penanaman

43

are

11.000

473.000

19,2%

3

Penyiangan

Biaya Lain - Lain

11.000

473.000

19,2%

Upacara

100.000

100.000

4,1%

Total Biaya

2.458.150

Dana Klaim

2.580.000

Perbandingan (Klaim/Biaya)

121.850

105,0%

Sumber: Data primer diolah, 2022

Sesuai dengan pedoman pelaksanaan AUTP, jumlah dana klaim yang diberikan kepada petani yang mengalami kerugian akibat bencana alam adalah Rp 2.580.000 per hektar per musim tanam. Jika luas lahan yang diasuransikan kurang atau lebih dari satu hektare, maka besarnya ganti rugi dihitung secara proporsional.

Biaya produksi usahatani yang digunakan sebagai perbandingan untuk mengetahui manfaat AUTP adalah biaya pada musim tanam bulan Agustus-Desember 2021. Jumlah biaya usahatani yang dikeluarkan petani untuk luas lahan 43 are adalah Rp 2.458.150 per musim tanam. Penggunaan input dan rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan petani per lahan garapan seluasm 1(satu) ha secara rinci perbandingan dana klaim AUTP dengan biaya produksi usahatani padi disajikan pada Tabel 5.

Biaya produksi yang dikeluarkan petani satu musim tanam untuk luas lahan garapan 1 (satu) ha adalah Rp 2.458.150. Jika dibandingkan dengan rata-rata dana klaim AUTP yang diterima petani sebesar Rp 2.580.000 maka persentase manfaat AUTP adalah sebesar 105,0%. Hasil dari perbandingan biaya produksi dan klaim AUTP terdapat kelebihan dana sebesar Rp 121.850 (105,0% dari klaim yang diperoleh). Tujuan dari pelaksanaan AUTP adalah terlindunginya petani dari kerugian dengan memperoleh ganti rugi keuangan yang akandigunakan sebagai modal kerja usahatani untuk pertanaman berikutnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sesuai tujuan program AUTP, dana klaim yang diterima petani telah menutupi biaya produksi usahatani dan mampu menyediakan modal untuk musim tanam berikutnya untuk pembelian sarana produksi.

Efektivitas adalah hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program yang ditandai dengan adanya manfaat dana klaim yang dibandingkan jumlah biaya yan telah digunakan untuk melakukan usahatani tersebut. Manfaat asuransi usahatani padi dapat dicapai apabila perbandingan dana klaim dengan biaya produksi yang digunakan mampu ditutupi dengan

dana klaim tersebut. Hasil analisis perbandingan klaim dengan biaya produksi di Kabupaten Tabanan menunjukkan cukup efektif dengan persentase capaian sebesar 105,0%. Artinya dana klaim yang yang di terima petani sebesar Rp 2.580.000 /ha per musim tanam lebih besar dengan biaya produksi sebesar Rp 2.458.150 sehingga mempunyai kelebihan dana yaitu 121.850. Efektif sebuah program sangat relative namun pada program AUTP dapat dikatakan efektif apabila dapat menutupi biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani sehingga terlindungi dari kerugian dengan memperoleh ganti rugi keuangan yang akan digunakan sebagai modal kerja usahatani. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sesuai tujuan program AUTP, dana klaim yang diterima petani telah menutupi biaya produksi usahatani.

Efektivitas Program AUTP Di Kabupaten Tabanan

Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Menurut Machfiroh (2019), tercapainya tujuan yang telah ditetapkan dengan indikator yang menjadi tolak ukur merupakan gambaran seberapa besar efektivitas dari program tersebut. Dengan kata lain sebuah kebijakan itu dikatakan efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan.

Efektivitas Program AUTP Di Subak Penebel

  • 1.    Pencapaian Tujuan AUTP (A)

Hasil survey penelitian efektivitas pelaksanaan program asuransi usaha tani padi oleh petani di Subak Penebel pada indicator pencapaian tujuan AUTP (A) terdapat pada Tabel 5.

Tabel 5. Distribusi Jawaban Pencapaian Tujuan Program AUTP

Frekuensi

Skor

Item Pertanyaan

5

4

Persentase

Asuransi Usaha Tani padi sesuai dengan kebutuhan Petani

Asuransi UsahaTani padi mampu melindungi anda dari risiko gagal panen Petani di kabupaten tabanan memerlukan Asuransi Usaha Tani padi agar terlindungi dari risiko kegagalan usahatani

Apakah andasetuju dengan jumlah premi yangharus dibayarkan petani

Apakah andasetuju dengan jangka waktu pertanggungan AUTP

6

3

2

3

8

53

27

242

268

82,0%

90,8%

21

274

92.9%

59

236

80,0%

59

236

80,0%

Apakah anda setuju dengan jumlah klaim yang dibayarkan

Apakah anda setuju dengan persyaratan kondisi ganti rugi

59

59

236

236

80,0%

80,0%

Pembayaran klaim Asuransi UsahaTani Padi tepat waktu

19

40

255

86,4%

Pembayaran klaim Asuransi Usaha Tani padi sesuai dengan perjanjian

1

58

237

80,3%

Total

247

83,6%

Sumber: Data primer diolah, 2022

Tabel 5 memperlihatkan kepada kita distribusi jawaban responden pada indicator pertama (A) yaitu pencapaian tujuan AUTP. Dari perhitungan diatas diperoleh skor 247 dengan persentase sebesar 83,6%, terdapat pada interval sangat efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program asuransi usahatani padi di Subak Penebel berjalan sangat efektif pada indicator pencapain tujuan AUTP (A).

  • 2.    Pengetahuan Petani Terhadap Program AUTP

Hasil penelitian dengan instrument pada indicator pengetahuan petani terhadap program AUTP yang telah diuji di peroleh jawaban dari responden sebagai berikut:

Tabel 6. Distribusi jawaban pengetahuan petani terhadap program AUTP

Item Pertanyaan

5

Frekuensi

Skor

Persentase

4

3    2    1

Kabupaten Tabanan sering dilakukan

5

236

80.0%

sosialisasi program AUTP

9

Anda mengetahui tujuan Asuransi

5

236

80.0%

Usaha Tani padi

9

Anda mengetahui manfaat Asuransi

5

236

80.0%

Usaha Tani padi

9

Anda mengetahui jangka waktu

5

236

80.0%

Pertanggungan Asuransi UsahaTani

9

padi

Anda mengetahui jumlah harga

5

236

80.0%

Pertanggungan Asuransi Usaha Tani

9

padi

Anda mengetahui risiko apa saja yang

5

236

80.0%

dijamin Asuransi Usaha Tani padi

9

Anda mengetahui prosedur

5

236

80.0%

penyaluran bantuan premi Asuransi

9

Usaha Tani padi

Total

236

80,0%

Sumber: Data primer diolah, 2022

Tabel 6. memperlihatkan kepada kita distribusi jawaban responden pada indicator kedua (B) yaitu pengetahuan petani terhadap program AUTP. Dari perhitungan diatas diperoleh skor 236 dengan persentase sebesar 80% terdapat pada kategori interval baik/efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program asuransi usahatani padi di Subak Penebel berjalan dengan baik pada indicator pengetahuan petani terhadap program AUTP (B).

Efektivitas Program AUTP Di Subak Periyukti

  • 1.    Pencapaian Tujuan Program AUTP (A)

Tabel 7. Distribusi jawaban pencapaian tujuan program AUTP

Item Pertanyaan                  Frekuensi         Skor

Persentase

Asuransi Usaha Tani padi sesuai

dengan kebutuhan Petani

Asuransi Usaha Tani padimampu

melindungi anda dari risiko gagal         4   33                 152

panen

Petani di Kabupaten Tabanan

memerlukan Asuransi Usaha Tani padi

agar terlindungi dari risiko kegagalan

usahatani

Apakah anda setuju dengan jumlah

premi yang harus dibayarkan petani

Apakah anda setuju dengan jangka

waktu pertanggungan AUTP

Apakah anda setuju dengan jumlah

klaim yang di bayarkan

Apakah anda setuju dengan persyaratan

kondisi ganti rugi

Pembayaran klaim Asuransi Usaha

Tani Padi tepat waktu

Pembayaran klaim Asuransi Usaha

Tani padi sesuai dengan perjanjian

82.2%

82.2%

82.2%

82.2%

82.2%

82.2%

82.2%

82.2%

82.2%

Rata-rata                                                      152

82.2%

Sumber: Data primer diolah, 2022

Tabel 7 memperlihatkan kepada kita bahwa distribusi jawaban responden pada indicator pertama (A) yaitu pencapaian tujuan AUTP didapat skor rata-rata 152 dengan persentase sebesar 82,2%, terdapat pada interval efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program asuransi usahatani padi di Subak Periyukti berjalan efektif.

  • 2.    Pengetahuan Petani Terhadap Program AUTP (B)

Tabel 8. Distribusi jawaban pengetahuan petani terhadap program AUTP

Instrumen

Frekuensi          Skor    Persentase

Kabupaten Tabanan sering dilakukan sosialisasi program AUTP program Asuransi Usaha Ternak Sapi Anda mengetahui tujuan Asuransi Usaha Tani padi

4    33                152      82.2%

4    33                152      82.2%

Anda mengetahui manfaat Asuransi

Usaha Tani padi

Anda mengetahui jangka waktu

pertanggungan Asuransi Usaha Tani    4

padi

Anda mengetahui jumlah agar

Pertanggungan Asuransi Usaha Tani   4

padi

Anda mengetahui risiko apa saja yang dijamin Asuransi Usaha Tani padi

Anda mengetahui prosedur penyaluran bantuan premi Asuransi     4

Usaha Tani padi

33                152      82.2%

33                152      82.2%

33                152      82.2%

33                152      82.2%

33                152      82.2%

Rata-rata

152      82.2%

Sumber: Data primer diolah, 2022

Tabel 8 memperlihatkan kepada kita distribusi jawaban responden pada indicator kedua (B) yaitu Integrasi AUTP diperoleh skor sebesar 152 dengan persentase sebesar 82,2% terdapat pada kategori interval baik/efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program asuransi usahatani padi di Subak Periyukti berjalan dengan baik.

Efektivitas Program AUTP Di Subak Kediri

  • 1.    Pencapaian Tujuan Program AUTP (A)

Tabel 9. Distrribusi jawaban pencapaian tujuan program AUTP

Item Pertanyaan

Frekuensi        Skor   Persentase

Asuransi Usaha Tani padi sesuai dengan kebutuhan Petani

Asuransi Usaha Tani padi mampu melindungi anda dari risiko gagal panen

Petani di Kabupaten Tabanan memerlukan Asuransi Usaha Tani padi agar terlindungi dari risiko kegagalan usaha tani

Apakah anda setuju dengan jumlah premi yang harus dibayarkan petani

Apakah anda setuju dengan jangkawaktu pertanggungan AUTP

Apakah anda setuju dengan jumlah klaim yang dibayarkan

Apakah anda setuju dengan persyaratan kondisi ganti rugi

Pembayaran klaim Asuransi Usaha Tani Padi tepat waktu

Pembayaran klaim Asuransi Usaha Tani padi sesuai dengan perjanjian

17   29              201     87.4%

17   29              201     87.4%

17   29              201     87.4%

17    29              201

17   29              201     87.4%

17   29              201     87.4%

17   29              201     87.4%

17   29              201     87.4%

17   29              201     87.4%

Rata-rata

201     87.4%

Sumber: Data primer diolah, 2022

Tabel 9 memperlihatkan kepada kita distribusi jawaban responden pada indicator pertama (A) yaitu pencapaian tujuan AUTP diperoleh skor rata-rata sebesar 201 dengan persentase sebesar 87,4%, terdapat pada interval sangat efektif.

  • 2.    Pengetahuan Petani Terhadap Program AUTP (B)

Tabel 10. Distribusi Jawaban Pengetahuan Petani Terhadap Program AUTP

Instrumen

Frekuensi

Skor

Persenntase

5

4

3   2

Kabupaten Tabanan sering dilakukan sosialisasi program AUTP program Asuransi Usaha Ternak Sapi

5

36

5

194

84,3%

Anda mengetahui tujuan Asuransi

Usaha Tani padi

Anda mengetahui manfaat Asuransi

Usaha Tani padi

Anda mengetahui jangka waktu Pertanggungan Asuransi Usaha Tani padi

Anda mengetahui jumlah harga

1

45

5

185

80,4%

4

42

188

81,7%

1

40

190

82.6%

pertanggungan Asuransi Usaha Tani padi

4

40

2

190

82.6%

Anda mengetahui risiko apa saja yang

1

33

3

197

85,7%

dijamin Asuransi Usaha Tani padi Anda mengetahui prosedur

0

penyaluran bantuan premi Asuransi Usaha Tani padi

1

45

185

80,4%

Rata-rata

189.9

82.5%

Sumber: Data primer diolah, 2022

Tabel 10 memperlihatkan kepada kita distribusi jawaban responden pada indicator kedua (B) yaitu Pengetahuan Petani Terhadap Program AUTP. Dari perhitungan diperoleh skor rata-rata sebesar 189.9 dengan persentase sebesar 152 sebesar 82,5% terdapat pada kategori interval baik/efektif.

Kabupaten Tabanan mempunyai sepuluh (10) kecamatan yang luas areal pertaniannya sudah di daftarkan dalam program Asuransi Usaha Tani Padi ini sejak tahun 2015. Kecamatan Tabanan, Kediri, dan Penebel merupakan Kecamatan dengan total luas klaim terbesar di tahun 2020. Subak Periyukti di Kecamatan Tabanan, Subak Puakan di Kecamatan Penebel, dan Subak Kediri di Kecamatan Kediri dihadapkan dengan tingginya serangan tikus dan merupakan daerah endemik OPT Tikus pada tahun 2019 sampai tahun 2020 mengalami kegagalan panen sehingga para petaninya menerima klaim pada tahun tersebut. Akibat serangan tikus yang pertama pada subak periyukti pada bulan Juli tahun 2020 mengalami kegagalan panen sehingga klaim yang diterima sebesar Rp. 92.040.000.

Subak puakan juga melakukan hal yang sama pada tahun 2020 mengalami gagal panen dan melakukan klaim sebesar Rp 276.720.000,00 selanjutnya subak Kediri juga mengalami gagal panen pada tahun 2020 dan melakukan klaim sebesar Rp

136.020.000,00. Efektivitas program asuransi pertanian adalah hasil yang telah di capai dalam pelaksanaan program penanggunalan risiko oleh perusahan asuransi pertanian.Pencapaian tujuan yang digunakan sebagai indicator pada penelitian ini adalah untuk mengukur pelaksanaan program AUTP di tigaSubak berbeda yaitu Subak Penebel, Subak Periyukti dan Subak Kediri. (Dinas Pertanian Kab. Tabanan, 2020) dalam publikasinya, realisasi dan target keanggotaan asuransi pertanian di Kabupaten Tabanan menunjukkan pada posisi efektif karena realisasi lebih besar dari target yang diajukan oleh pemerintah. Ketika dikaitkan dengan jawaban responden Rata-rata berada pada kategori efektif dan respek baik. Artinya ketiga lokasi penelitian ini sudah mewakili Kabupaten Tabanan dalam pelaksanaan program asuransi usahatani padi sudah mencapai tujuannya yaitu untuk melindungi petani dari adanya risiko gagal panen yang diakibatkan oleh bencana alam, cuaca eksrim dan organisme pengganggu tanaman. Pelaksanaan program hal tidak terlepas peran penyuluh pertanian yang terus gencar melakukan sosialisasi dari pemerintah maupun dari sosialisasi Pekaseh di Subak tersebut.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut.

  • 1.    Persepsi petani terhadap program AUTP rata-rata diperoleh dengan persentase sebesar 82%. Sikap petani tergolong setuju mengenai manfaat program AUTP yang mampu mendorong petani untuk menggunakan input produksi sesuai anjuran usahatani yang baik.

  • 2.    Perbandingan dana klaim AUTP dengan biaya produksi adalah sebesar 105,0% atau lebih dari 100% dan terdapat kelebihan dana sebesar Rp Rp 121.850 yang menunjukkan cukup efektifnya dana klaim yang diharapkan untuk membeli saran produksi pada usahatani berikutnya.

  • 3.    Program asuransi usahatani padi di Kabupaten Tabanan sangat bermanfaat bagi petani dan efektif menanggulangi risiko akibat bencana alam. Efektivitas klaim AUTP di tunjukan dengan rata-rata indeks skor Pencapaian Tujuan (A) yakni sebesar 84,4%. Untuk pengetahuan petani terhadap program AUTP rata-rata indeks skor sebesar sebesar 81,6%. Sehingga kategori pelaksanaan program AUTP di Kabupaten Tabanan tergolong tinggi dan efektif.

Saran

  • 1.    Bagi petani, diharapkan dapat melanjutkan program asuransi usaha tani padi secara kontinyu sebagai solusi akses permodalan dalam menghadapi kegagalan panen.

  • 2.    Bagi pemerintah diharapkan lebih intensif dalam mensosialisasikan manfaat dan kemudahan proses klaim asuransi pertanian sehingga semua petani di Bali dapat memanfaatkan program ini secara optimal.

  • 3.    Perlu penelitian lanjutan dalam pelaksanaan program AUTP guna perbaikan dalam temuan penelitian ini.

UCAPAN TERIMA KASIH

Melalui e-jurnal ini saya mengucapkan terima kasih kepada Perbekel Desa Selumbung, para petani sampel, dan Dinas yang terkait pada penelitian ini, sehingga saya dapat menyelesaikan e-jurnal ini dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Budiasa, IW, IG. R.M. Temaga, IN.G. Ustriyana, IW. Nuarsadan IG.B.A.Wijaya. 2020. The Willingness of Farmers To Pay Insurance Premiums For Sustainable Rice Farming In Bali. J.ISSAAS 26(1): 63-72.

Estiningtyas, W. 2015. Asuransi Pertanian Berbasis Index Iklim: Opsi Pemberdayaan dan Perlindungan         Petani          terhadap          Risiko          Iklim.

http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jsl/article/view/6520

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2021. Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian Terus Membaik. Jakarta.Kurniati, D. 2012. Analisis Risiko Produksi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya pada Usahatani Jagung (Zea mays L) di Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian 1 (3): 60-68.

Pasaribu, S. M. 2013. Penerapan Asuransi Usahatani Padi di Indonesia: Alternarif Skenario Melindungi Petani dan Usahatani. Diakses dari http://www.litbangpertanian.go.id.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV.

Mastini, et al,…|129