PERBEDAAN EMESIS GRAVIDARUM SEBELUM DAN SETELAH TERAPI AKUPRESUR PADA TITIK PC 6 (NEIGUAN)
on
Arc. Com. Health • desember 2023
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620
Vol. 10 No. 3 : 398 - 410
PERBEDAAN EMESIS GRAVIDARUM SEBELUM DAN SETELAH TERAPI
AKUPRESUR PADA TITIK PC 6 (NEIGUAN)
Ni Made Juliani*, Ni Nyoman Suindri, I Nyoman Wirata Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar Jalan Raya Puputan Renon, Denpasar, Bali, 80234
ABSTRAK
Emesis gravidarum adalah mual dan muntah yang dialami ibu pada masa kehamilan. Status gizi ibu yang buruk selama hamil berkaitan dengan kejadian berat badan lahir rendah, kematian ibu, dan perinatal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan emesis gravidarum sebelum dan setelah terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan). Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan pra eksperimental the one group pretest-posttest design. Total responden 28 orang dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data primer diperoleh dari hasil kuisioner PUQE-24 dan data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil median pretest 2.00 dan median posttest 1.00, Wilcoxon test dengan nilai Asymp. Sig 0,00. Terdapat perbedaan emesis gravidarum sebelum dan setelah terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan). Terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) dapat menurunkan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama. Rekomendasi agar peneliti selanjutnya melakukan uji multivariat terhadap faktor predisposisi sehingga mendapatkan gambaran hasil yang lebih detail terkait faktor yang dapat meringankan atau memperburuk nilai dari variabel terikat.
Kata kunci: Akupresur; Emesis Gravidarum; PUQE-24
ABSTRACT
Emesis gravidarum is nausea and vomiting experienced by mothers during pregnancy. Poor maternal nutritional status during pregnancy is associated with low birth weight, maternal and perinatal mortality. The aim of this study was to determine the differences in emesis gravidarum before and after acupressure therapy at PC 6 (Neiguan). This research is a Pre-Experimental The One Group PreTest-PostTest Design. Total respondents 28 people. Sampling using purposive sampling method. Primary data obtained from the results of the PUQE-24 questionnaire. Data analysis with Wilcoxon test. Median pretest results 2.00 and median posttest 1.00, Wilcoxon test with Asymp. Sig 0.00. There are differences in emesis gravidarum before and after acupressure therapy at PC 6 (Neiguan) point. Acupressure therapy at point PC 6 (Neiguan) can reduce emesis gravidarum in first trimester pregnant women. Recommendations for future researchers to conduct multivariate tests on predisposing factors so as to get a more detailed picture of the results related to factors that can lighten or exacerbate the value of the dependent variable.
Keywords: Acupressure; Emesis Gravidarum; PUQE-24
PENDAHULUAN
Wanita hamil mengalami berbagai reaksi selama tiga bulan pertama kehamilan. Kehamilan merupakan masa kritis diperlukan asupan nutrisi yang cukup untuk memastikan perkembangan janin yang optimal serta untuk mempertahankan kebutuhan fisiologis ibu (Savard dkk., 2018). Mual dan muntah merupakan gejala yang paling sering dialami ibu. Emesis gravidarum adalah mual dan muntah yang dialami ibu pada masa kehamilan. Wanita hamil sering mengeluh e-mail korespondensi : [email protected]
mual di pagi hari, namun beberapa kasus terjadi pada siang dan malam hari (Kemenkes, 2013).
Nutrisi yang diperoleh ibu hamil sangat berperan untuk mendukung setiap pertumbuhan dan perkembangan janin, mulai dari trimester 1 sampai ibu melahirkan. Trimester pertama merupakan minggu-minggu penting bagi perkembangan janin. Mulai dari terjadinya pembuahan, lalu sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim. Sekitar minggu kelima kehamilan
Arc. Com. Health • desember 2023 p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 merupakan masa embrio (otak, sumsum tulang belakang, jantung, dan organ lain mulai terbentuk). Kecukupan nutrisi sangat penting bagi perkembangan janin. Kekurangan nutrisi pada trimester pertama dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan awal bayi (Susanto, 2022). Status gizi ibu yang buruk selama hamil berkaitan dengan kejadian berat badan lahir, kematian ibu dan perinatal, hipertensi yang diinduksi kehamilan, gangguan pertumbuhan
intrauterin dan diabetes gestasional (Ayensu dkk, 2020).
Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia, terjadi peningkatan angka kematian ibu. Dokumentasi program kesehatan keluarga di Kementerian Kesehatan RI, terlihat ada peningkatan jumlah kematian ibu yaitu tahun 2020 sebesar 4.627 orang dan sebesar 7.389 kematian per 100.000 kelahiran hidup tahun 2021 (Kemenkes RI., 2021). Peningkatan kematian ibu di Provinsi Bali pada tahun 2021 secara absolut menjadi 125 kasus, pada tahun 2020 jumlah kematian 56 kasus. Peningkatan ini terjadi di semua kabupaten/kota (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2021). Angka kematian ibu di Kabupaten Tabanan tahun 2021 melonjak sangat tinggi. Jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Tabanan tahun 2020 sebanyak 4 orang dan pada tahun 2021 sebesar 18 orang (Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, 2021). Sesuai dengan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Selemadeg Barat pada tahun 2021 terdapat 1 orang kematian ibu. Angka deteksi hamil resiko tinggi oleh tenaga kesehatan melebihi target yaitu 158,1% dan e-mail korespondensi : [email protected]
ibu hamil dengan komplikasi yang tertangani sebesar 86,0% (Puskesmas Selemadeg Barat, 2021).
Kejadian emesis gravidarum pada wanita hamil sebesar 1,3%. Jika tidak segera diatasi, emesis gravidarum berkembang menjadi patologi. Satu dari seribu kehamilan, wanita yang mengeluhkan mual dan muntah mengalami gejala tersebut semakin parah. Diprediksi juga hormon progesteron berkontribusi menyebabkan mual dan muntah (Nurmi dkk., 2020). Pada ibu hamil dengan emesis gravidarum direkomendasikan untuk diberikan terapi vitamin B6 (pyridoxine).
Metode yang dapat dilakukan agar tidak terjadi komplikasi tersebut adalah dengan pengobatan secara non farmakologis, berupa pemberian terapi akupresur titik perikardium 6 (Neiguan) untuk menurunkan mual dan muntah pada ibu hamil (Anasari, 2012). Titik PC 6 (Neiguan) terletak sejajar dengan jari tengah dan 2 cun dari garis simetri pergelangan tangan. Titik PC 6 (Neiguan) membantu mengurangi mual dan muntah dengan mempercepat Qi dan sirkulasi darah ke seluruh tubuh dan mengembalikan jalur meridian yang terbalik (Kemenkes RI, 2014).
Puskesmas, rumah sakit, dan tempat pelayanan kesehatan tradisional lainnya semuanya dapat menjadi tempat penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional (griya sehat). Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional pada tahun 2021 sebanyak 262 puskesmas dari 10.134 puskesmas (2,6%). Puskesmas Selemadeg Barat memiliki poliklinik promosi
Arc. Com. Health • desember 2023 p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 kesehatan dan yankestradkom yang dikelola oleh satu orang tenaga kesehatan yang sudah mendapat pelatihan pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer. Poliklinik promosi kesehatan dan yankestradkom memberikan pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer setiap hari rabu dan sabtu. Pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer yang sudah dilaksanakan meliputi sehat dengan jamu setiap hari Sabtu, akupresur untuk mengatasi keluhan pada ibu hamil dan nifas seperti akupresur untuk mengatasi mual dan muntah, akupresur untuk memperlancar produksi ASI. Keterbatasan tenaga menyebabkan tidak semua ibu hamil dan bersalin mendapatkan pelayanan komplementer.
Berdasarkan data dari register pasien di Ruang Kesehatan Ibu dan Anak Poliklinik UPTD Puskesmas Selemadeg Barat pada tahun 2022 jumlah kunjungan ibu hamil trimester pertama sebanyak 150 orang. Semua ibu hamil yang berkunjung dengan keluhan emesis gravidarum mendapatkan suplemen vitamin B6
(piridoksin) (Puskesmas Selemadeg Barat, 2021). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan emesis gravidarum sebelum dan setelah terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2023.
METODE
Penelitian ini menggunakan
pendekatan studi komparatif dengan sampel satu kelompok berpasangan. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Selemadeg Barat e-mail korespondensi : [email protected]
Vol. 10 No. 3 : 398 - 410 berdasarkan data dari register pasien di Ruang Kesehatan Ibu dan Anak Poliklinik UPTD Puskesmas Selemadeg Barat. Sampel penelitian ini yaitu ibu hamil trimester pertama di UPTD Puskesmas Selemadeg Barat yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi diantaranya ibu hamil trimester pertama dengan keluhan emesis gravidarum dan mendapatkan suplemen vitamin B6. Kriteria ekslusi diantaranya ibu hamil pertama dengan gangguan kulit, patah tulang, bengkak pada titik PC 6 (neiguan), ibu hamil trimester pertama dengan penyakit jantung, penyakit pada saraf otak dan gagal napas, dan ibu hamil trimester pertama yang tidak bersedia dijadikan responden. Sampel diperoleh dengan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Analisa data pada penelitian ini dilakukan analisa univariat dan analisa bivariate menggunakan uji wilcoxon. Penelitian ini telah dinyatakan layak etik oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan Poltekkes Denpasar dengan nomor LB.02.03/EA/KEPK/ 0136 /2023.
HASIL
Penelitian ini menggunakan sampel ibu hamil trimester pertama di UPTD Puskesmas Selemadeg Barat yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik non probability sampling. Sampel diperoleh dengan metode purposive sampling. Pada penelitian ini didapatkan jumlah sampel adalah 28 ibu hamil trimester pertama yang mengalami emesis gravidarum.
Pada tabel 1 berikut akan dipaparkan karakteristik responden di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Selemadeg Barat Tahun 2023 berdasarkan usia ibu, usia kehamilan, paritas, tingkat pendidikan dan pekerjaan ibu sebagai berikut.
Tabel 1 Karakteristik Ibu Hamil Trimester Pertama dengan Emesis Gravidarum di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2023
Karakteristik |
Frekuensi | |
f |
% | |
Usia Ibu < 20 Tahun |
0 |
0 |
20-35 Tahun |
23 |
82.14 |
> 35 Tahun |
5 |
17.86 |
Usia 7 Minggu |
2 |
7.14 |
Kehamilan | ||
8 Minggu |
3 |
10.71 |
9 Minggu |
12 |
42.86 |
10 Minggu |
11 |
39.29 |
Paritas I |
11 |
37.29 |
II |
8 |
28.57 |
III |
7 |
25.00 |
IV |
1 |
3.57 |
V |
1 |
3.57 |
Pendidikan SD/Sederajat |
4 |
14.3 |
SMP/Sederajat |
5 |
17.9 |
SMA/Sederajat |
18 |
64.3 |
Perguruan |
1 |
3.57 |
Tinggi | ||
Pekerjaan Bekerja |
10 |
35.71 |
Tidak bekerja |
18 |
64.29 |
Berdasarkan data pada tabel 1, usia ibu hamil yang paling banyak menjadi responden adalah usia 20-35 tahun yaitu 23 orang (82,14%). Umur kehamilan dari seluruh responden adalah trimester pertama (100%), paling banyak usia kehamilan 9 minggu yaitu 12 orang (42,86%). Paritas paling banyak paritas satu yaitu 11 orang (37.29%). Mayoritasnya memiliki latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas (64,3%) dan tidak bekerja sebanyak 18 orang (64,29%).
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa lembar kuesioner. Kuesioner PUQE-24 (The Pregnancy-Unique Quantification Of Emesis And Nausea) digunakan peneliti yaitu sistem skoring mual dan muntah selama kehamilan yang terdiri dari tiga item. Tiga pertanyaan PUQE-24 yaitu mual, muntah dan muntah kering masing-masing memiliki peringkat dari 1–5, sehingga jumlah gabungan (PUQE score) berkisar antara 3–15.
Pada tabel 2 dipaparkan gambaran emesis gravidarum yang dirasakan ibu sebelum diberikan terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2023 berdasarkan PUQE-24 (The Pregnancy-Unique Quantification Of Emesis And Nausea) sebagai berikut.
Tabel 2 Gambaran Emesis Gravidarum Sebelum dan Setelah Terapi Akupresur pada Titik PC 6 (Neiguan) pada Ibu Hamil Trimester Pertama di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2023
Karakteristik |
Pretest |
Posttest | |||||
Frekuensi |
Frekuensi | ||||||
f |
% |
Min-Maks |
f |
% |
Min-Maks | ||
Mual |
1-5 |
1-2 | |||||
1 |
sama sekali tidak mual |
5 |
17.9 |
24 |
85.7 | ||
2 |
mual kurang dari 1 jam |
11 |
39.3 |
4 |
14.3 | ||
3 |
mual selama 1-3 jam |
7 |
25 |
0 |
0 | ||
4 |
mual selama 3-6 jam |
3 |
10.7 |
0 |
0 | ||
5 |
mual lebih dari 6 jam |
2 |
7.1 |
0 |
0 | ||
Muntah |
1-5 |
1-1 | |||||
1 |
sama sekali tidak muntah |
9 |
32.1 |
28 |
100 | ||
2 |
muntah sebanyak 1-2 kali |
10 |
35.7 |
0 |
0 | ||
3 |
muntah sebanyak 3-4 kali |
4 |
14.3 |
0 |
0 | ||
4 |
muntah sebanyak 5-6 kali |
2 |
7.1 |
0 |
0 | ||
5 |
muntah lebih dari 6 kali |
3 |
10.7 |
0 |
0 | ||
Muntah Kering |
1-5 |
1-1 | |||||
1 |
sama sekali tidak muntah |
7 |
25 |
28 |
100 | ||
2 |
muntah sebanyak 1-2 kali |
9 |
32.1 |
0 |
0 | ||
3 |
muntah sebanyak 3-4 kali |
5 |
17.9 |
0 |
0 | ||
4 |
muntah sebanyak 5-6 kali |
5 |
17.9 |
0 |
0 | ||
5 |
muntah lebih dari 6 kali |
2 |
7.1 |
0 |
0 |
Berdasarkan data pada tabel 2, sebelum diberikan akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) sebanyak 11 responden (39,3%) mengalami mual kurang dari satu jam, 7 responden (25%) mengalami mual selama 1-3 jam, 5 responden (17,9%) tidak mengalami mual sama sekali, 3 responden (10,7%) mengalami mual selama 3-6 jam, e-mail korespondensi : [email protected]
dan 2 responden (7,1%) mengalami mual lebih dari 6 jam. Sebanyak 10 responden (35,7%) mengalami muntah sebanyak 1-2 kali, 9 responden (32,1%) tidak mengalami muntah sama sekali, 4 responden (14,3%) muntah sebanyak 3-4 kali, 3 responden (10,7%) muntah lebih dari 6 kali, dan 2 responden (7,1%) muntah sebanyak 5-6
kali. Untuk nilai muntah kering pre test, sebanyak 9 responden (32,1%) mengalami muntah kering sebanyak 1-2 kali, 7 responden (25%) tidak mengalami muntah kering sama sekali, 5 responden (17,9%) secara berurutan mengalami muntah sebanyak 3-4 kali dan 5-6 kali, dan 2 responden (7,1%) muntah kering lebih dari 6 kali.
Berdasarkan data pada tabel, setelah diberikan akupresur pada titik PC 6 (Neiguan), nilai post test secara signifikan menunjukkan penurunan. Sebanyak 24 responden (85,7%) tercatat tidak mengalami mual sama sekali, dan hanya 4 responden (14,3%) mengalami mual kurang dari 1 jam. Sama halnya dengan nilai mual, seluruh responden (100%) tidak mengalami
Vol. 10 No. 3 : 398 - 410 muntah dan muntah kering sama sekali pada tahap post test.
Nilai terendah yang ditemukan sebelum terapi akupresur pada Titik PC 6 (Neiguan) untuk mual, muntah dan muntah kering adalah adalah 1.00, sedangkan nilai tertingginya adalah 5.00. Berbeda halnya setelah terapi akupresur pada Titik PC 6 (Neiguan), ditemukan nilai terendah adalah 1 sedangkan nilai tertingginya adalah 2.
Pada tabel 3 dipaparkan nilai kumulatif sebelum dan setelah terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2023 berdasarkan PUQE-24 (The Pregnancy-Unique Quantification Of Emesis And Nausea) sebagai berikut.
Tabel 3 Nilai Kumulatif Emesis Gravidarum Sebelum dan Setelah Terapi Akupresur pada Titik PC 6 (Neiguan) pada Ibu Hamil Trimester Pertama di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2023
Nilai Kumulatif Emesis Gravidarum |
Pretest |
Posttest | ||
f |
% |
f |
% | |
3 |
4 |
14.3 |
16 |
57.1 |
4 |
1 |
3.6 |
12 |
42.9 |
5 |
2 |
7.1 |
0 |
0 |
6 |
4 |
14.3 |
0 |
0 |
7 |
3 |
10.7 |
0 |
0 |
8 |
6 |
21.4 |
0 |
0 |
9 |
2 |
7.1 |
0 |
0 |
10 |
1 |
3.6 |
0 |
0 |
11 |
3 |
10.7 |
0 |
0 |
12 |
2 |
7.1 |
0 |
0 |
Berdasarkan tabel 3 sebanyak 6 responden (21,4%) dengan nilai kumulatif PUQE 24 dengan nilai 8, sebanyak 4 responden (14,3%) dengan nilai 3 dan 6, e-mail korespondensi : [email protected]
serta 3 reponden (10,7%) dengan nilai 7 dan 11. Setelah dilakukan terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) sebanyak 16 responden (57,1%) dengan nilai PUQE 3
Arc. Com. Health • desember 2023
p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620
dan 12 responden (42,9%) dengan nilai 4.

Penilaian
Gambar 1 Scatterplot Rentang Nilai Emesis Gravidarum Sebelum dan Setelah Terapi Akupresur pada Titik PC 6 (Neiguan) pada Ibu Hamil Trimester Pertama di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2023
Scatterplot pada gambar diatas menunjukkan distribusi nilai emesis gravidarum yang dialami responden sebelum dan sesudah mendapatkan terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan). Tampak distribusi nilai sebelum terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) pada angka tertinggi 12 (emesis gravidarum sedang dan terendah adalah 3 (emesis gravidarum ringan), sedangkan pada distribusi nilai setelah terapi akupresur
pada titik PC 6 (Neiguan) tampak pada angka tertinggi 4 (emesis gravidarum ringan) dan angka terendah 3.
Pada tabel 4 dipaparkan nilai median, persentil dan Wilcoxon dari nilai kumulatif mual, muntah dan muntah kering yang dirasakan ibu sebelum dan setelah diberikan terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) di UPTD Puskesmas Selemadeg Barat Tahun 2023.
Tabel 4 Nilai Median, Persentil dan Uji Wilcoxon Emesis Gravidarum Sebelum dan Setelah Terapi Akupresur pada Titik PC 6 (Neiguan) pada Ibu Hamil Trimester Pertama di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2023
Karakteristik |
Mual |
Muntah |
Muntah z Kering Persentil Median 75 |
Asymp Sig | ||
Median |
Persentil 75 |
Median |
Persentil 75 | |||
Pretest |
2.00 |
3.00 |
2.00 |
3.00 |
2.00 3.75 | |
Posttest |
1.00 |
1.00 |
1.00 |
1.00 |
1.00 1.00 | |
Wilcoxon |
-4.636 |
0.00 |
Berdasarkan data pada tabel 4 didapatkan nilai median sebelum terapi akupresur pada Titik PC 6 (Neiguan) adalah
2.00 dan setelah terapi akupresur pada Titik PC 6 (Neiguan) terjadi penurunan yaitu menjadi 1.00. Penurunan nilai yang
Arc. Com. Health • desember 2023 p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 signifikan juga ditunjukkan pada perhitungan persentil dimana nilai persentil 75 untuk mual, muntah dan muntah kering sebelum terapi akupresur pada Titik PC 6 (Neiguan)secara berurutan 3.00, 3.00 dan 3.75. Setelah terapi akupresur pada Titik PC 6 (Neiguan) terjadi penurunan untuk mual muntah dan muntah kering menjadi 1.00. Penurunan nilai Median, dan Persentil menunjukkan penurunan nilai kumulatif skor emesis gravidarum yang dialami ibu hamil yang mendapatkan terapi akupresur titik PC 6 (Neiguan) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2023. Hasil Uji Wilcoxon terhadap nilai emesis gravidarum sebelum dan setelah terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan). Jumlah total responden valid terhitung sebanyak 28 orang dengan nilai Asymp. Sig 0,00. Hasil Uji Wilcoxon menunjukkan Negative Ranks dengan nilai z -4.636. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan emesis gravidarum sebelum dan setelah terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan). Oleh karena nilai Asymp Sig lebih kecil dari 0,05 maka, Ha diterima yang menyatakan adanya perbedaan emesis gravidarum sebelum dan setelah terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) yang dialami oleh ibu hamil trimester pertama.
PEMBAHASAN
Pada karakteristik umur ibu yang mengalami emesis gravidarum sebagian besar pada rentang usia 20-35 tahun (82,14%). Hal ini menunjukkan lebih banyak responden yang berusia dalam kategori usia sehat untuk bereproduksi mengalami emesis gravidarum. Usia e-mail korespondensi : [email protected]
Vol. 10 No. 3 : 398 - 410 reproduksi sehat berada pada rentang usia 20-35 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sriadnyani yang menyatakan umur seseorang mempengaruhi perilaku, semakin lanjut umurnya maka semakin lebih bertanggung jawab, lebih dewasa dalam setiap pengambilan keputusan untuk melakukan sesuatu yang mengacu pada setiap pengalaman (Sriadnyani, 2022). Mayoritas responden umur kehamilan 9 minggu yaitu sebanyak 14 responden (42,86%). Hal ini menunjukkan bahwa ibu hamil trimester pertama mengalami gambaran emesis gravidarum yang bervariasi. Keluhan emesis gravidarum disebabkan karena produksi hormon HCG. Hormon ini pertama kali diproduksi oleh trofoblas pada awal kehamilan, selanjutnya dihasilkan oleh plasenta. Pada usia kehamilan 8 hingga 11 minggu, kandungan HCG pada ibu hamil mencapai puncaknya. Efek samping dari peningkatan estrogen dan HCG adalah mual dan pusing (Siti Tyastuti, 2016).
Paritas ibu yang mengalami emesis sebagian besar pada primigravida (37,29%). Ibu primigravida belum mampu beradaptasi dengan hormon estrogen dan chorionic gonadotropin. Peningkatan hormon ini membuat kadar asam lambung meningkat, hingga muncullah keluhan rasa mual. Ayu Fitriani dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa emesis gravidarum berhubungan dengan pengalaman seseorang dari banyaknya kehamilan yang dialami dan permasalahannya sehingga lebih banyak ibu mengalami kehamilan semakin tinggi pula pengalaman dalam menghadapi berbagai masalah saat proses kehamilannya (Fitriyani, 2020). Pendidikan
Arc. Com. Health • desember 2023 p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 adalah penuntun manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan yang dapat digunakan untuk informasi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi. Ibu hamil bisa mengatasi emesis gravidarum menyatakan ibu hamil mempunyai pendidikan juga mempunyai perilaku positif dan berhubungan dalam mengatasi emesis gravidarum. Pendidikan responden pada penelitian ini mayoritas SMA (64,3%). Fitriyani dalam penelitiannya menyatakan bahwa berpendidikan SMA dan SMP dapat melakukan penanganan mandiri dengan cukup baik karena pengetahuan yang didapat lebih banyak dibandingkan dengan yang berpendidikan SD (Fitriyani, 2020). Mayoritas responden dalam penelitian ini tidak bekerja (64,3%). Kondisi kehamilan pada wanita yang bekerja, tidak dianjurkan jika beban fisik pekerjaan tersebut cukup berat, begitu juga jika efek stress akibat beban kerja juga tidak dianjurkan (Rudiyanti & Rosmadewi, 2019).
Gambaran emesis gravidarum yang dialami responden pada tahap pretest atau sebelum dilakukan terapi akupresur pada Titik PC 6 (Neiguan), menunjukkan sebagian besar responden mengalami mual kurang dari satu jam sebanyak 11 responden (39,3%) sebanyak 10 responden (35,7%) mengalami muntah sebanyak 1-2 kali dan 7 responden (25%) tidak mengalami muntah kering sama sekali. Perubahan fisiologis pada kehamilan trimester pertama banyak menimbulkan keluhan, salah satunya adalah mual muntah. Sejalan dengan teori yang dikemukakan bahwa mual (nausea) dan e-mail korespondensi : [email protected]
muntah (emesis) adalah gejala yang wajar dan sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari gejala- gejala ini kurang lebih 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Emesis Gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan dikeluarkannya human chorionic gonadothropine plasenta. Hormon inilah yang menyebabkan emesis gravidarum (Komariah et al., 2021).
Akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) sebagai terapi alternatif untuk mengatasi emesis gravidarum. Akupresur dapat membantu relaksasi dan pengurangan stres dengan menurunkan kadar kortisol, meningkatkan kadar serotonin dan dopamine (Hanum, 2021). Akupresur bekerja untuk mengaktifkan kemampuan alami tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Merangsang energi dari dalam tubuh itu sendiri dilakukan terapis dengan menahan atau menekan titik tertentu pada tubuh atau sistem otot. Stimulus menghilangkan keletihan dan hambatan energi (Jin Lee, Eun,. & Frazier, 2011). Stimulasi dengan tekanan jari atau menggunakan tangan, dengan cara menekan, memijat, mengurut bagian titik PC 6 (Neiguan) letaknya 2 cun dari garis pergelangan tangan sejajar dengan jari tengah yang dilakukan setiap ibu merasa mual selama 1 sampai 5 menit (60 putaran berlawanan arah jam). Akupresur pada titi PC 6 (Neiguan)
Arc. Com. Health • desember 2023 p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 dilakukan secara mandiri oleh ibu hamil selama tujuh hari. Pengumpulan post test dilakukan pada hari ke 7 melalui kelas ibu hamil (Hanum, 2021).
Setelah dilakukan terapi terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) secara mandiri, pada pertemuan kedua kelas ibu hamil dilakukan posttest yaitu pada hari ketujuh. Secara kontras, nilai ini mengalami penurunan yang signifikan. Sebanyak 24 responden (85,7%) tercatat tidak mengalami mual sama sekali, dan hanya 4 responden (14,3%) mengalami mual kurang dari 1 jam. Penurunan nilai ini menunjukkan bahwa, gambaran tingkat mual dan muntah ibu hamil trimester pertama mengalami penurunan yang awalnya tingkat mual muntah sedang menjadi tingkat mual muntah ringan, bahkan sebagian dari mereka keluhannya tertanggulangi. Hal ini sejalan dengan penelitian Komariah yang menyatakan akupresur dilakukan selama seminggu berpengaruh terhadap penurunan emesis gravidarum (Komariah dkk., 2021). Pemijatan taktil dapat membantu ibu merasa lebih nyaman, berpikir lebih jernih, dan percaya bahwa tubuh mereka dapat berfungsi kembali. Gejala seperti mual adalah akibat kekurangan Qi, stagnasi (kelebihan) Qi, atau ketidakharmonisan Qi limpa dan perut (Chao et al., 2009).
Hasil penelitian melalui Uji Wilcoxon menunjukkan hasil Asymp Sig (2-tailed) 0,00 dengan arah Negative Ranks yang berarti adanya perbedaan tingkat emesis gravidarum sebelum dan setelah terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama. Nilai e-mail korespondensi : [email protected]
median emesis gravidarum sebelum dilakukan terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) pada ibu hamil trimester pertama yaitu 2.00 dan setelah terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) menjadi 1,00. Nilai persentil 75 yaitu 3,75. sebelum dilakukan terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) dan setelah terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) menjadi 1,00. Hasil temuan ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Oxorn dan Forte (2010), melalui bukunya yang menyebutkan bahwa emesis gravidarum atau biasa dikenal dengan morning sickness merupakan kondisi umum yang dialami oleh banyak ibu hamil. Ini ditandai dengan mual dan muntah, dan dapat terjadi kapan saja sepanjang hari. Meskipun umumnya tidak berbahaya bagi ibu atau bayinya, namun bisa sangat tidak nyaman dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Gejala ini muncul mayoritas di pagi hari dan dapat berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Ini dikarenakan oleh adanya perubahan hormonal dimana terjadi peningkatan estrogen, progesteron, dan pengeluaran chorionic gonadothropine.
Publikasi yang dilakukan oleh Jin Lee dan Frazier (2011) di Lexington, USA, terkait efikasi akupresur terhadap penanggulangan emesis gravidarum pada ibu hamil juga turut serta mendukung hasil temuan yang dilakukan oleh peneliti. Melalui sistematik review yang dilakukan terhadap empat puluh tiga penelitian yang dipublikasikan melalui Allied Health Literature, Medline dan PubMed, dua puluh tiga diantaranya merupakan studi yang menyatakan akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) efektif untuk dijadikan manajemen penanggulangan mual muntah
Arc. Com. Health • desember 2023 p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 pada ibu hamil, bahkan pada pasien kemoterapi (Jin Lee, Eun,. dan Frazier, 2011).
Berdasarkan teori yang
dikemukakan oleh Genc, Can, & Aydiner (2018), akupresur adalah tekanan non-invasive dengan menggunakan jempol, jari tangan, dan tangan pada permukaan kulit pada titik-titik kunci. Mekanisme
akupresur didasarkan pada teori yang sangat berbeda dengan pengobatan Barat. Obat tradisional Tiongkok, yang dikembangkan bertahun-tahun yang lalu, dan mencatat teks akupunktur yang ditulis lebih dari 2.500 tahun yang lalu didasarkan pada kepercayaan bahwa tubuh memiliki sistem meridian yang melaluinya aliran energi (Qi) (Genc, A., Can, G., dan Aydiner, 2018). Gejala seperti mual adalah akibat kekurangan Qi, stagnasi (kelebihan) Qi, atau ketidakharmonisan Qi limpa dan perut. Tujuan pengobatan Cina adalah mengembalikan keseimbangan tubuh ke keseimbangan energi. Akupresur adalah salah satu teknik yang telah digunakan untuk mencapai tujuan tersebut (Chao dkk., 2019). Menurut Pengobatan Tradisional Cina, akupresur diyakini dapat
mengembalikan keseimbangan Yin dan Yang, yang mungkin sesuai dengan definisi modern bahwa penekanan pada akupoint dapat memodulasi ketidakseimbangan antara aktivitas parasimpatis dan simpatik (Lee et al., 2018). Dalam mempengaruhi fungsi endokrin, akupoint meningkatkan pelepasan serotonin dari daerah batang otak bagian atas dan hipotalamus dan merangsang pelepasan opiat endogen (b-endorphin, enkephalin, endomorphin, dan dynorphin) yang kemudian mengurangi e-mail korespondensi : [email protected]
Vol. 10 No. 3 : 398 - 410
mual, muntah, dan rasa nyeri (Genc, A., Can, G., & Aydiner, 2018).
Peneliti tidak melakukan uji multivariat terhadap faktor predisposisi sehingga tidak diketahui faktor
predisposisi mana yang dapat
meringankan atau memperburuk nilai dari variabel terikat.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa perbedaan emesis gravidarum sebelum dan setelah terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Selemadeg Barat Tahun 2023 adalah nilai median, persentil yaitu 7,50 dan 3,75 dan sebagian besar ibu hamil dengan emesis gravidarum sedang sebelum dilakukan terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan). Setelah diberikan terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) nilai median, persentil yaitu 3,00 dan 1,00 dan seluruh ibu hamil dengan emesis gravidarum ringan. Terdapat penurunan emesis gravidarum sebelum dan setelah terapi akupresur pada titik PC 6 (p:0,00 dan z -4.636). Ha diterima yang menyatakan adanya perbedaan emesis gravidarum sebelum dan setelah terapi akupresur pada titik PC 6 (Neiguan) pada ibu hamil trimester pertama di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2023.
SARAN
Mengacu pada proses dalam menyelesaikan penelitian ini, disarankan untuk tenaga bidan memiliki kompetensi terapi akupresur pada titik PC 6 dan
Arc. Com. Health • desember 2023 p-ISSN 2302-139X e-ISSN 2527-3620 mampu menerapkan secara rutin pada ibu hamil dengan emesis gravidarum.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih ditujukan kepada UPTD Puskesmas Selemadeg Barat, responden, dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anasari, T. (2012). Beberapa Determinan Penyebab Kejadian Hiperemisis Gravidarum di RSU Ananda Purwokerti Tahun 2009-2011. Jurnal Involui Kebidanan, 2, 60–73.
Ayensu, J., Annan, R., Lutterodt, H., Edusei, A., & Peng, L. S. (2020). Prevalence of anaemia and Low intake of dietary nutrients in pregnant women living in rural and urban areas in the Ashanti region of Ghana. Journal Pone, 15(1), 1–15.
Chao, L.-F., Zhang, A. L., Liu, H.-E., Cheng, M.-H., Lam, H.-B., & Lo, S. K. (2019). The Efficacy of Acupoint Stimulation for The Management of
Therapy-Related Adverse Events in Patients With Breast Cancer: A
Systematic review. Breast Cancer Research and Treatment, 118(2),
255–267.
https://doi.org/10.1007/s10549-009-0533
-8. diakses tanggal 24 September 2022.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan. (2021). Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan tahun 2021. 89–90.
https://diskes.baliprov.go.id/downloa d/profil-kesehatan-tabanan-2020/. diakses tanggal 24 September 2022.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2021). Profil Kesehatan Provinsi Bali 2021. https://news.ge/anakliis-porti-aris-qve ynis-momava. diakses tanggal 24 September 2022.
Fitriyani, A. (2020). Literature Review: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Trimester I Dengan Emesis Literature Review: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Trimester I Dengan Emesis. diakses tanggal 24 September 2022.
Genc, A., Can, G., & Aydiner, A. (2018). The efficiency of the acupressure in prevention of the
chemotherapy-induced nausea and vomiting. Supportive Care in Cancer, 21(1), 253–261.
https://doi.org/10.1007/s00520-012-151 9-3. diakses tanggal 24 September 2022.
Hanum, F. (2021). Akupresur Untuk Ibu dan anak (H. N. Wildanti (ed.)). BFS Medika.
Jin Lee, Eun,. & Frazier, S. K. (2011). The Efficacy of Acupressure for Symptom Management: A Systematic Review. Journal of Pain and Symptom Management. diakses tanggal 24 September 2022.
Kemenkes. (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan (S. Prof. dr. Endy M. Moegni, SpOG dan Dr. dr. Dwiana Ocviyanti (ed.)).
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2021. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. (2014). Asuhan Mandiri
Pemanfaatan Toga dan Akupresur Bagi Fasilitator Kesehatan di Puskesmas. Pusdiklatkes BPP SDM.
Komariah, M., Mulyana, A. M., Maulana, S., Rachmah, A. D., & Nuraeni, F. (2021). Literature Review Terkait Manfaat Terapi Akupresur Dalam Mengatasi Berbagai Masalah Kesehatan. Medika Hutama, 02(04), 1223–1230. diakses
tanggal 24 September 2022.
Nurmi, M., Rautava, P., Gissler, M., Vahlberg, T., & Polo-Kantola, P. (2020). Incidence and Risk Factors of Hyperemesis Gravidarum: A national register-based study in Finland, 2005-2017. Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica, 99(8),
1003–1013. diakses tanggal 24
September 2022.Oxorn, H., & Forte, W. R. (2010). Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi Persalinan. Penerbit Andi.
Puskesmas Selemadeg Barat. (2021). Profil Kesehatan UPTD Puskesmas
Selemadeg Barat 2021.
Rudiyanti, N., & Rosmadewi, R. (2019).
Hubungan Usia, Paritas, Pekerjaan dan Stres dengan Emesis Gravidarum di Kota Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 15(1), 7. https://doi.org/10.26630/jkep.v15i1.125 3
Savard, C., Lemieux, S., Weisnagel, S. J., Fontaine-Bisson, B., Gagnon, C.,
Robitaille, J., & Morisset, A. S. (2018). Trimester-specific dietary intakes in a sample of French-Canadian pregnant women in comparison with national nutritional guidelines. Nutrients, 10(6), 1–14.
https://doi.org/10.3390/nu10060768
Siti Tyastuti. (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Badan pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Sriadnyani, N. W. (2022). Karakteristik Ibu Hamil dengan Emesis Gravidarum di Praktik Mandiri Bidan “PS.” Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of Midwifery), 10(2), 171–175.
https://doi.org/10.33992/jik.v10i2.1843
Susanto, C. P. (2022). Nutrisi Yang Harus Dipenuhi Selama Trimester Pertama Kehamilan.
https://hellosehat.com/kehamilan/kan dungan/trimester-1/nutrisi-trimester-p ertama-kehamilan. diakses tanggal 24 September 2022 Tiran, D. (2021). Mual Dan Muntah Kehamilan (E. M. Estu Tiar (ed.); I). Buku Kedokteran EGC.
e-mail korespondensi : [email protected]
410
Discussion and feedback