ISSN 2722-7286

Jurnal

FAPET UNUD


Jurnal


Peternakan Tropika

Journal of Tropical Animal Science

email: [email protected]

Submitted Date: April 6, 2022

Accepted Date: May 10, 2022


Editor-Reviewer Article : I Made Mudita & A.A. Pt. Putra Wibawa

PENGARUH SUPLEMENTASI SABUN KALSIUM DALAM RANSUM TERHADAP PROFIL LIPIDA DARAH ITIK BALI JANTAN

Aryanti, N.P., E. Puspani, dan D.P.M.A. Candrawati

PS Sarjana Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar, Bali e-mail: [email protected], Telp. +62 859-5055-0650

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi sabun kalsium dalam ransum terhadap profil lipida darah itik bali jantan umur 8 minggu. Penelitian ini berlangsung selama 6 minggu pada kandang itik milik peternak yang berlokasi di Jl. Tegal Wangi 2, Gang Kavling No. 9, Kelurahan Sesetan, Kota Denpasar, Bali. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan, sehingga terdapat 24 unit percobaan. Masing-masing unit percobaan menggunakan 4 ekor itik umur 2 minggu dengan berat badan homogen. Keempat perlakuan tersebut adalah itik bali jantan yang diberi ransum kontrol tanpa sabun kalsium (A), itik bali jantan yang diberi ransum 1% sabun kalsium (B), itik bali jantan yang diberi ransum 2% sabun kalsium (C), dan itik bali jantan yang diberi ransum 3% sabun kalsium (D). Variabel yang diamati adalah high density lipoprotein (HDL), low density lipoprotein (LDL), trigliserida, dan kolesterol total. Kadar kolesterol total itik bali jantan pada perlakuan B, C dan D berbeda nyata lebih rendah (P<0,05) dibandingkan perlakuan A. Kadar trigliserida yang mendapatkan perlakuan B dan C tidak berbeda nyata (P>0,05) lebih rendah dibandingkan perlakuan A, sedangkan perlakuan D berbeda nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan perlakuan A. Hasil kadar HDL dan LDL tidak berbeda nyata (P>0,05). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suplementasi sabun kalsium dalam ransum dapat menurunkan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida, serta tidak berpengaruh terhadap kadar HDL dan LDL itik bali jantan.

Kata kunci: itik bali jantan, profil lipida darah, dan sabun kalsium.

THE EFFECT OF USING CALCIUM SOAP IN THE RATION ON THE BLOOD LIPID PROFILE OF MALE BALI DUCKS

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of calcium soap supplementation in the diet on the blood lipid profile of 8 weeks old male bali ducks. This research took place for 6 weeks in a duck cage owned by a breeder located on Jl. Tegal Wangi 2, Gang Plot No. 9, Sesetan Village, Denpasar City, Bali. The design used was a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 6 replications, so there were 24 experimental units. Each experimental unit used 4 ducks aged 2 weeks with homogeneous body weight. The four


treatments were male bali ducks fed a control ration without calcium soap (A), male bali ducks given 1% calcium soap (B), male bali ducks fed 2% calcium soap (C), and male bali ducks. Who were given a ration of 3% calcium soap (D). The variables observed were high density lipoprotein (HDL), low density lipoprotein (LDL), triglycerides, and total cholesterol. Total cholesterol levels of male bali ducks in treatment B, C and D were significantly lower (P<0.05) than treatment A. Triglyceride levels that received treatment B and C were not significantly different (P>0.05) lower than treatment A, while treatment D was significantly different (P<0.05) lower than treatment A. The results of HDL and LDL levels were not significantly different (P>0.05). The results of this study can be concluded that calcium soap supplementation in the ration can reduce total cholesterol and triglyceride levels, and has no effect on HDL and LDL levels in male bali ducks.

Keywords: male bali duck, blood lipid profile, calcium soap

PENDAHULUAN

Itik bali adalah salah satu jenis ternak unggas lokal yang memiliki potensi cukup baik untuk dikembangkan, karena mampu beradaptasi pada lingkungan dengan cepat dan mampu mengubah pakan secara efisien menjadi daging yang bergizi tinggi serta memiliki struktur daging yang hampir sama dengan daging ayam (Srigandono, 1998).

Pertumbuhan itik bali yang dipelihara secara intensif cenderung meningkatkan laju pertumbuhan yang diikuti dengan meningkatnya kolesterol didalam daging itik (Susila et al., 2017). Saat ini masyarakat mulai menghindari daging yang berlemak karena berkorelasi positif terhadap kandungan kolesterol yang tinggi dan mempunyai efek negatif terhadap kesehatan manusia. Dilaporkan oleh (Sukada et al. 2007; Sjofjan dan Djunaidi, 2016) bahwa sebanyak 100gr daging itik memiliki kolesterol lebih tinggi sebesar 80 mg/dl dibandingkan kolesterol ayam sebesar 60 mg/dl.

Tingginya kadar kolesterol dalam bahan makanan yang berasal dari sumber protein hewani yang dikonsumsi diketahui dapat menimbulkan gejala pankreatis, pembesaran hati dan meningkatkan konsentrasi low density lipoprotein (LDL) yang akan meningkatkan resiko aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah) yang mengakibatkan bermacam-macam penyakit seperti stroke dan jantung koroner dalam tubuh bahkan sampai menimbulkan kematian (Wijaya et al., 2013). Mengkonsumsi bahan makanan dengan kolesterol tinggi berlebihan merupakan salah satu faktor resiko timbulnya penyakit jantung, hal ini menjadi masalah bagi konsumen yang menginginkan daging berkualitas baik dengan kandungan kadar kolesterol yang rendah, sehingga perlu upaya untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh

itik, upaya untuk menurunkan kandungan kolesterol tubuh itik bali salah satunya dengan menggunakan sabun kalsium.

Pemanfaatan limbah minyak kelapa sawit banyak dikembangkan sebagai salah satu perlindungan lemak. Limbah minyak kelapa sawit mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh sehingga dapat dijadikan sumber energi bahan pakan ternak unggas khususnya itik untuk mendukung peningkatan produksi daging dan meminimalisir tumbuhnya lemak dan kolesterol. Menurut Lienda et al. (2018) sabun kalsium berasal dari limbah dari penyulingan kelapa sawit menjadi minyak goreng, sabun kalsium dihasilkan dari reaksi antara asam lemak dan sumber kalsium. Salah satu kandungan senyawa bioaktif dalam sabun kalsium adalah squalene (0,76%) yang memiliki sifat anti kanker, penurun kolesterol dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan ekskresi feses dari asam empedu yang menyebabkan terjadinya penurunan kadar kolesterol darah, dan menurunkan kadar kolesterol dalam plasma, menghambat pembentukan aterosklerosis, dan menurunkan kadar kolesterol dalam hati (Guillen et al., 2008; Loganathan et al., 2009; Bombo et al., 2013).

Hasil penelitian Andi et al. (2020) menyatakan penggunaan 3% sabun kalsium dalam ransum nyata dapat menurunkan lemak pada ayam broiler, dan hasil penelitian Kolani et al. (2019) bahwa penggunaan 3% sabun kalsium dalam ransum nyata dapat menurunkan kadar kolesterol darah ayam petelur sedangkan kadar trigliserida tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian sabun kalsium dalam ransum terhadap kadar high density lipoprotein (HDL), low density lipoprotein (LDL), trigliserida, dan kolesterol total itik bali jantan.

MATERI DAN METODE

Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kandang itik milik Bapak Muji yang berlokasi di Jalan Tegal Wangi II Gang Kavling No. 9 Sesetan, Denpasar, Bali. Tahap analisis darah dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana.

Itik Bali

Itik yang digunakan dalam penelitian ini adalah itik bali jantan umur dua minggu dengan berat badan homogen sebanyak 96 ekor. Bibit itik bali ini diperoleh dari usaha peternakan itik bali ikal di daerah Kediri, Tabanan, Bali.

Ransum dan Air Minum

Ransum yang digunakan pada penelitian ini adalah ransum campuran dari beberapa bahan pakan, seperti: jagung kuning, tepung ikan, dedak padi, minyak kelapa, mineral mix, dan sabun kalsium. Air minum yang digunakan adalah air yang berasal dari PDAM setempat. Komposisi bahan makanan itik bali umur 2 – 8 minggu dan zat makanan dalam ransum penelitian tersaji pada Tabel 1 dan 2.

Tabel 1. Komposisi bahan makanan itik bali umur 2 – 8 minggu

Komposisi Pakan (%)

Perlakuan1)

A

B

C

D

Jagung Kuning

63

62.45

61.5

60

Pollard

22.1

21.98

21.98

22.52

Tepung Ikan

12.6

12.62

12.8

12.83

Sabun Kalsium

0

1

2

3

Minyak kelapa

1.35

1

0.77

0.7

NaCl

0.5

0.5

0.5

0.5

Mineral-B12

0.45

0.45

0.45

0.45

TOTAL

100

100

100

100

Keterangan:

1.Perlakuan, terdiri atas :

(A) Itik yang diberikan ransum control tanpa pemberian sabun kalsium,

(B) itik yang diberi ransum dengan 1% sabun kalsium,

(C) itik yang diberi ransum dengan 2% sabun kalsium,

(D) itik yang diberi ransum dengan 3% sabun kalsium.

Sabun kalsium

Sabun kalsium yang digunakan dalam campuran ransum penelitian ini adalah sabun kalsium yang terbuat dari limbah minyak kelapa sawit yang berbentuk padatan seperti bongkahan kapur. Padatan minyak kalsium kemudian dihaluskan hingga berbentuk seperti tepung agar mudah dicampurkan ke dalam ransum. Sabun kalsium diperoleh dari Fakultas MIPA Teknik Kimia IPB. Kandungan nutrisi sabun kalsium disajikan pada Tabel 3.

Tabel 2 Komposisi zat makanan dalam ransum itik bali umur 2 – 8 minggu1).

Nutrien

Standar

Perlakuan2)                       3)

NRC

A        B       C      D    (1984)

Energi termetabolis (kkal/kg

Protein kasar           (%)

Lemak kasar          (%)

Serat kasar             (%)

Ca                  (%)

P-availabel             (%)

Arginin               (%)

Sistin+Metionin        (%)

Lisin                  (%)

2900,72    2900,3   2903,1    2904    2900

16,04        16      16,03      16       16

5,83        5,76      5,83      6,03       -

3,6         3,58      3,58      3,61       -

1,23        1,27      1,31      1,34     0,60

0,69        0,69       0,7       0,7      0,35

1          0,99        1        0,99      1,00

0,3         0,65      0,65      0,65     0,60

1,06        1,06      1,06      1,07     0,90

Keterangan:

1. Berdasarkan perhitungan menurut Scott et al. (1982).

2.  (A) itik yang diberikan ransum kontrol tanpa pemberian sabun kalsium

(B) itik yang diberi ransum dengan 1% sabun kalsium

(C) itik yang diberi ransum dengan 2% sabun kalsium

(D) itik yang diberi ransum dengan 3% sabun kalsium.

3. Berdasarkan Standar National Research Council (1984)..

Tabel 3. Kandungan Nutrisi Sabun Kalsium

Zat makanan

Kandungan (%)

Air

7,5

BETN

54,24

TDN

97,32

Energi Bruto kkal/kg

6562

Dry basis

Abu

18,6

Protein

0,8

Lemak kasar

31,3

Kalsium

3,0

Sumber: Lienda et al., 2018.

Kandang dan Peralatan

Kandang dan perlalatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kandang Baterai Koloni sebanyak 24 petak dengan ukuran kandang panjang 60 cm, lebar 60 cm, tinggi 50 cm, dengan tinggi kolong dari lantai 15 cm. Masing-masing petak berisi 4 ekor itik bali jantan yang di lengkapi dengan tempat pakan dan minum yang terbuat dari pipa paralon dengan ukuran 4 inci. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni spuit 3ml, toples, tali, spidol, dan kantung plastik.

Rancangan penelitian

Penelitan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan A (itik diberikan ransum tanpa sabun kalsium), Perlakuan B (itik diberikan ransum dengan 1% sabun kalsium), Perlakuan C (itik diberikan ransum dengan 2% sabun kalsium), Perlakuan D (itik diberikan ransum dengan 3% sabun kalsium).

Pemberian ransum dan air minum

Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum dengan cara mengisi 3/4bagian dari tempat ransum agar ransum tidak tercecer. Sementara itu, penggantian air minum dilakukan setiap hari untuk menghindari timbulnya penyakit.

Variabel yang diamati

Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah profil lipida darah yang meliputi:

  • 1.     Kadar High Density Lipoproteins (HDL)

Kadar HDL (mg/dl) _ ⅜sg⅛1.,.ju. .pt, χ Kadar standar Absorban standar

  • 2.     Kadar Low Density Lipoprotein (LDL)

Kadar LDL (mg/dl) = Total kolesterol - HDL -          j

  • 3.      Kadar Trigliserida

Kadar Trigliserida (mg/dl) _ jO! JuKjUmpe t % ^ ad ar stan ^ar

Absorbanstandar

  • 4.      Kadar Kolesterol Total

Kadar Kolesterol (mg/dl) _ Absol bu.. ju. .p». % Kadar standar

Absorban standar

Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam, apabila diantara perlakuan terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) maka analisis dilanjutkan dengan uji jarak berganda dari Duncan (Steel dan Torrie, 1993).

HASIL DAN PEMBAHASAN

High Densinsty Lipoproteins (HDL)

Hasil penelitian pada umur itik 8 minggu menunjukan bahwa kadar HDL dalam serum darah itik bali yang diberi ransum tanpa suplementasi sabun kalsium pada perlakuan A adalah

41,75 mg/dl (Tabel 4). Rataan kadar HDL pada itik yang mendapat 1% sabun kalsium (Perlakuan B), 2% sabun kalsium (Perlakuan C) dan 3% sabun kalsium (Perlakuan D) masing masing 11,47%, 11,02%, dan 15,07%, tidak berbeda nyata (P>0,05) lebih tinggi dibandingkan itik tanpa suplementasi sabun kalsium (Perlakuan A), karena HDL salah satu lipoprotein sebagai prekusor untuk mengirim kelebihan kolesterol dalam pembuluh darah, sehingga kandungan sabun kalsium yang berperan dalam meningkatkan HDL seperti fitosterol yang memiliki efek antioksidan tidak berpengaruh besar dalam metabolisme HDL. Fitosterol dari PFAD dalam sabun kalsium memiliki efek hipokolesterolemia potensial (Tomkin dan Owens, 2012). Hasil penelitian Bidura (2019) menyatakan penggunaan suplementasi 3% sabun kalsium dalam ransum tidak berpengaruh nyata terhadap kadar HDL ayam broiler, Kadar HDL penelitian ini masih dalam kisaran normal, menurut Basmacioglu dan Ergul (2005) kadar normal HDL itik adalah >40 mg/dl.

Low Density Lipoproteins (LDL)

Kadar LDL itik bali jantan yang mendapatkan perlakuan (A) adalah 132,00 mg/dl (Tabel 4). Penambahan sabun kalsium dalam ransum tidak tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap itik yang diberi ransum tanpa penambahan sabun kalsium (Perlakuan A), karena LDL biasa disebut sebagai “kolesterol jahat” karena berperan dalam proses penimbunan lemak pada pembuluh darah, sehingga kandungan sabun kalsium yang berperan dalam menurunkan LDL seperti vitamin E sebagai antioksidan tidak berpengaruh besar dalam metabolisme LDL, walaupun kisaran LDL pada penelitian masih dalam kisaran normal. Menurut Basmacioglu dan Ergul (2005) kadar normal LDL itik adalah <130 mg/dl. Hasil penelitian Bidura (2019) suplementasi 3% sabun kalsium dalam ransum tidak berpengaruh nyata terhadap kadar LDL ayam broiler. Sebuah penelitian pada tikus hiperlipidemik menunjukkan kelompok tikus yang diberi vitamin E memiliki area aterosklerotik yang lebih kecil daripada kelompok yang tidak mendapat pengobatan vitamin E (Hasty et al., 2007).

Tabel 4. Pemberian sabun kalsium dalam ransum terhadap profil lipida darah itik bali jantan umur 2-8 minggu

Variabel

Perlakuan1)

SEM3)

A

B

C

D

HDL (mg/dl)

41,75a

46,54a

46,35a

48,04a

2,113

LDL (mg/dl)

132,00a

127,65a

121,84a

123,47a

3,601

Trigliserida (mg/dl)

66,71a

62,10ab

63,65ab

58,99b

1,620

Kolesterol Total (mg/dl)

184,19a2)

166,77b

163,46b

165,16b

2,136

Keterangan:

1) Perlakuan, terdiri dari:

A: itik bali yang diberi ransum tanpa sabun kalsium.

B: itik bali yang diberi ransum dengan 1% sabun kalsium.

C: itik bali yang diberi ransum dengan 2% sabun kalsium.

D: itik bali yang diberi ransum dengan 3% sabun kalsium.

2) Nilai dengan huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukan perbedaan yang nyata (P<0.05).

3) Standar Error of the Treatment Mean.

Trigliserida

Kadar trigiserida itik bali jantan tanpa diberikan sabun kalsium (A) adalah 66,71 mg/dl (Tabel 4). Kadar trigliserida itik dengan penambahan kalsium 1% dan 2% tidak berbeda nyata (P>0,05) lebih rendah terhadap itik tanpa penambahan sabun kalsium, karena penambahan 1% dan 2% sabun kalsium memiliki koenzim dan kandungan polifenol yang memiliki efek antioksidan yang lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan 3% sabun kalsium (D), sehingga belum mampu menurunkan kadar trigliserida secara nyata, sedangkan penambahan 3% sabun kalsium (D) berbeda nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan itik tanpa penambahan sabun kalsium (A), hal ini disebabkan penggunaan 3% sabun kalsium memiliki koenzim dan kandungan polifenol sebagai antioksidan yang lebih banyak didalam sabun kalsium yang mampu menurunkan kadar trigliserida dimana antioksidan penting dapat menekan pembentukan trigliserida sehingga trigliserida yang dibentuk di dalam hati menurun. Hal ini sesuai dengan pendapat Agarwal dan Rao (2000) yang menyatakan efek antioksidan dalam sabun kalsium dapat menghambat kerja enzim HMG Co-A reduktase yang merubah 3-Hidroksi, 3-Methyl, Gluteryl Co-A menjadi asam mevalonat, berkurangnya asam mevalonat maka trigliserida yang dihasilkan di hati dan sirkulasi darah akan berkurang. Hasil penelitian ini menunjukan kadar trigliserida itik yang dipelihara masih berada dalam kisaran normal, sedangkan menurut Basmacioglu dan Ergul (2005), standar normal kadar trigliserida darah

itik berkisar antara <150 mg/dl. Hasil penelitian menunjukan kadar trigliserida itik berkisar antara 66,71-58,99 mg/dl seperti pada gambar 1.

Kadar Profil Lipida Darah Itik Bali

■ HDL ILDL ITrigIiserida

Gambar 1. Grafik Kadar HDL, LDL, dan Trigliserida

Kolesterol Total

Hasil penelitian kadar kolesterol total menunjukkan suplementasi sabun kalsium 1%, 2%, dan 3% dalam penelitian ini berkisar antara 166,77-163,46 mg/dl, sedangkan itik bali tanpa suplementasi sabun kalsium 184,19 mg/dl. Menurunnya kadar kolesterol total disebabkan karena adanya penambahan 1%, 2%, dan 3% sabun kalsium dalam ransum, sabun kalsium memiliki kandungan squalene yang berperan sebagai antioksidan memiliki kemampuan untuk menangkal atau menetralkan radikal bebas lebih besar dan dapat menghambat terjadinya oksidasi radikal bebas terhadap kolesterol total, sehingga kemampuan untuk meningkatkan ekskresi feses dari asam empedu menyebabkan terjadinya penurunan kadar kolesterol total. Penambahan Ca dalam sabun kalsium sebagai sumber mineral dari koenzim berfungsi mengaktifkan kerja enzim dalam proses metabolisme. Energi yang terbentuk dalam proses metabolisme digunakan untuk pertumbuhan itik sehingga sedikit energi yang disimpan dalam bentuk lemak dan diharapkan energi yang disimpan dalam bentuk lemak berlebihan menjadi berkurang sehingga terjadi penurunan kolesterol. Loganathan et al. (2009) melaporkan bahwa menurunnya kolesterol total darah itik bali yang diberikan sabun kalsium karena mengandung senyawa bioaktif squalene yang memiliki sifat anti kanker dan penurun kolesterol. Squalene juga dilaporkan menurunkan kadar kolesterol dalam plasma dan menghambat pembentukan aterosklerosis, dan menurunkan kadar kolesterol dalam hati (Bombo et al., 2013; Guillen et al., 2008). Hal ini sejalan dengan Kolani et al. (2019) bahwa penggunaan 3% sabun kalsium dalam pakan secara signifikan menurunkan kadar kolesterol serum darah ayam petelur. Hasil penelitian menunjukan kadar

kolesterol itik yang dipelihara masih berada dalam kisaran normal. Menurut Fuller (1997), standar normal kadar kolesterol darah itik berkisar antara <200 mg/dl. Rataan kadar kolesterol total itik bali dengan level pemberian sabun kalsium dapat dilihat pada Gambar 2.

Rataan Kadar Kolesterol Total 190 ----------------------------------------

184,19

Gambar 2. Level Pemberian Sabun Kalsium (%)


SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplementasi sabun kalsium dalam ransum dapat menurunkan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida, serta tidak berpengaruh terhadap kadar HDL dan LDL itik bali jantan.

Saran

Dari hasil penelitian dapat dianjurkan kepada peternak itik bali bahwa pemberian 1% sabun kalsium dalam ransum dapat menurunkan kadar kolesterol total dan menurunkan kadar trigliserida itik bali jantan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara,M.Eng,IPU selaku Rektor Universitas Udayana dan Dr. Ir. I Nyoman Tirta Ariana, M.S selaku Dekan Fakultas Peternakan Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Program Studi Sarjana Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana.

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, S., and A. V. Rao. 2000. Role ofantioxidant lycopene in cancer and heart disease. J. Coll.Nutr. (19 (5): 563 -9

Andi, I. M., I. M Suasta., dan I. G. Bidura. Pengaruh pemberian minyak kalsium dalam ransum komersial terhadap berat potong dan lemak abdomen broiler. Jurnal Peternakan                 Tropika.                 8(2),                 320-333.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/tropika/article/view/61574/35462

Basmacioglu, H., and M. Ergul. 2005. Research on the factor affecting cholesterol content and some other characteristics of eggs in laying hens. Turk. J. Vet.Anim. Sci. 29:157-164

Bidura, I. G. N. G. 2019. Pengembangan Teknologi Produksi Sabun Kalsium Pada Ayam Petelur Dan Ayam Broiler Berbahan Baku Palm Fatty Acid Distillate (Pfad). Fakultas Peternakan, Universitas Udayana.

Bombo, R. P., M. S. Afonso, R. M. Machado, M. S. Lavrador, V. S. Nunes, E. R. Quintao, M. Koike, S. Catanozi, C. J. Lin, E. R Nakandakare, and A. M. Lottenberg. 2013. Dietary phytosterol does not accumulate in the arterial wall and prevents atherosclerosis of LDLr-KO mice. Atherosclerosis. 231(2): 442-447.

Fuller, R. 1997. Probiotics 2. Aplication and Practical Aspects. 1 st ed. Chapman and Hall,

Guillen, N., S. Acin, M. A. Navarro, J.S. Perona, J. M. Arbones-Mainar, C. Arnal, A. J. Sarria, J. C. Surra, R. Carnicer, I. Orman, J. C. Segovia, V. Ruiz-Gutierrez, and J. Osada. 2008. Squalene in a sex-dependent manner modulates atherosclerotic lesion which correlates with hepatic fat content in apoE- knockout male mice. Atherosclerosis. 197(1): 72-83.

Hasty, A. H, M. L. Gruen., E. S. Terr, B. K. Surmi, R. D. Atkinso, L. Gao, J. D. Morrow. 2007. Effects of vitamin E on oxidative stress and atherosklerosis in an obese hyperlipidemic mouse model. J Nutr Biochem; 18(2): 127-133.

Kolani, A., Y. Adjrah, M. Eklou-Lawson, A. Teteh and K. Tona. 2019. Effects of dietary palm oil on production performance and serum parameters of laying hens. Int. J. Poult. Sci., 18 (1): 1-6. DOI: 10.3923/ijps.2019.1.6.

Lienda, A., Handojo, A. Indarto, D. Shofinita, A. Mritha, R. Nabila, H. Triharyogi, G. A. Maulana, Hakim, and M. R. Saadi. 2018. Calcium Soap from Palm Fatty Acid Distillate (Pfad) for Ruminant Feed; Quality of Calcium. Ca(Oh)2 As Calcium Source. Matec Web of Conferences 159, 02062.

Loganathan, R., K. R. Selvaduray, A. Radhakrishnan, and K. Nesaretnam. 2009. Palm oil: rich in health promoting phytonutrients. Palm Oil Developments; 50: 16-25.

NRC. 1984. Nutrient Requirement of Poultry. National Academy Press. Washington, D.C.

Scott, M. L., M. C. Nesheum, and R. J. Young. 1982. Nutrition of Chicken, M. L. Scot and Associates Publishers. Ithaca. NY.

Sjofjan, O., dan I. H. Djunaidi. 2016. Pengaruh beberapa jenis pakan komersial terhadap kinerja produksi kuantitatif dan kualitatif ayam pedaging. Buletin Peternakan, 40(3), 187.

Srigandono, B. 1997. Ilmu Unggas Air. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Steel, R. G. D., dan J. H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistik. Suatu Pendekatan Biometrik. Terjemahan: B. Sumantri. Gramedia, Jakarta.

Sukada, I. K., I. G. N. G. Bidura., dan D. A. Warmadewi. 2007. Pengaruh Penggunaan Pollard, Kulit Kacang Kedelai, dan Pod Kakao Terfermentasi dengan Ragi Tape terhadap Karkas dan Kadar Kolesterol Daging Itik Bali Jantan. Majalah Ilmiah Peternakan, 10 (2). https://ojs.unud.ac.id/index.php/mip/article/view/1725/1039

Susila, T. G. O., T. B. Yadnya, dan N. G. K. Roni. 2017. Profil lipida daging itik diberi ransum mengandung sekam padi terfermentasi dengan aspergilus niger disuplementasi daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas l.). Majalah Ilmiah Peternakan. 20(1), 24-28. https://ojs.unud.ac.id/index.php/mip/article/view/32192/19405

Tomkin, G. H., and D. Owen. 2012. LDL as a cause of atherosclerosis. The Open Atherosclerosis and Trombosis Journal; 5: 13-21.

Wijaya, V., Graha, Ismoyowati, dan D. M. Saleh. 2013. Kajian kadar kolesterol dan trigliserida darah berbagai jenis itik lokal yang pakannya disuplementasi dengan probiotik. JIP. 1(2):661-668.

Aryanti, N.P., J. Peternakan Tropika Vol. 10 No. 2 Th. 2022 : 438 – 449

Page 449