STILISTIKA

Journal of Indonesian Language and Literature

e-ISSN daring: 2528-4940

Vol. 02, No.02: April 2023, 151-162

ANALISIS ASPEK SOSIOLOGIS DALAM NOVEL CORONA KARYA SDAVINCII

Ni Nyoman Novita Anggarani1*, I Ketut Nama2, dan Sri Jumadiah3 Universitas Udayana,

*) surel korespondensi: novitaanggarani15@gmail.com doi: https://doi.org/10.24843/STIL.2023.v02.i02.p15 Artikel dikirim: 23 April 2022; diterima: 23 Mei 2022

SOCIOLOGICAL ASPECTS IN CORONA NOVEL BY SDAVINCII

Abstract. This research aims to describe (1) the structure that built Sdavincii's novel Corona; and (2) sociological aspects contained in Sdavincii’s novel Corona. The theories used in this study are the structural theory of Nurgiyantoro and the literary sociology of Sapardi Djoko Damono. The method used to collect data is a library study method with advanced techniques in the form of reading, listening, and recording techniques. Then to analyze the data used analytical descriptive methods are done by taking problems or focusing on problems as they were when the research was done. The results of this study showed that the intrinsic elements analyzed in Sdavincii’s novel Corona include: characterization, plot and setting. The political aspect contained in Corona novel, is the problem of political conspiracy. The health aspect is about corona. The economic aspect reveals the economic differences between Aragon and the Catalans. The moral aspect addresses moral issue of good morals. The family aspect talks about the Lago family and Ella's family and the true relationship between Lago and Ella.

Keywords: corona; novel, tructure, sociology of literature

PENDAHULUAN

Sastra merupakan suatu karya seni, karya kreatif manusia yang memuat nilai estetik. Sebagai wujud seni budaya, sastra memiliki dunia tersendiri yang merupakan perwujudan kehidupan sebagai hasil pengamatan sastrawan terhadap kehidupan sekitarnya (Wellek & Warren,1995:11--14). Hal itu searah dengan

pendapat Esten (1991:8) bahwa sebuah cipta sastra bersumber dari kenyataan hidup dalam masyarakat (realitas objektif). Realitas ilmiah yang ditangkap indra sastrawan hanyalah sumber pengambilan petunjuk yang bersifat alamiah, lalu diolah melalui daya imajinasi sastrawan yang menghasilkan nilai-nilai yang lebih tinggi dan agung. Dengan kata lain, sastra merupakan refleksi kehidupan sosial yang diungkapkan oleh sastrawan dengan ketajaman perasaan dan daya pikir yang mendalam, sehingga dapat menangkap nilai-nilai agung dan pemikiran-pemikiran yang lebih jauh jangkauannya dibanding pandangan awam umumnya.

Novel merupakan salah satu genre sastra selain puisi dan drama. Novel adalah cerita atau rekaan (fiction), disebut juga teks naratif (narrative discourse). Fiksi berarti cerita rekaan (khayalan), yang merupakan cerita naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran sejarah, Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2005:2), atau tidak terjadi sungguh-sungguh dalam dunia nyata. Peristiwa, tokoh, dan tempat yang terdapat dalam fiksi adalah peristiwa, tokoh, dan tempat yang imajinatif. Melalui novel pengarang menyampaikan berbagai permasalahan manusia, kehidupan, dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan, setelah menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan serius. Penghayatan itu diungkapkannya kembali melalui sarana fiksi yang imajinatif, namun biasanya masuk akal dan memuat kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.

Akhir tahun 2019 dunia dikejutkan dengan wabah penyakit yang disebut dengan istilah Corona. Virus ini pertama kali ditemukan dan menyebar di kota Wuhan salah satu kota di Provinsi Hubei China. Virus ini terus bermutasi dengan cepat dan telah menyebar di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia, virus corona mulai diketahui setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua warga negara yang telah positif corona pada tanggal 2 Maret 2020. Dengan adanya virus corona ini, sastrawan menuangkan ide dengan cara menciptakan karya sastra yang bertemakan corona, seperti Sdavincii. Ia menyikapi virus corona ini dengan cara menciptakan sebuah novel yang berjudul Corona. Virus Corona adalah virus yang menyerang saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus corona jenis baru ditemukan pada manusia sejak muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) (Stoppneumonia, 2020).

Sdavincii alias Syafiq Zakin, pemuda persilangan Arab-Bugis lahir pada 25 Februari 2001, dirinya bermigrasi dari Bali ke Malang pada 2011 hingga kini. Ia merupakan alumnus SMP-SMA Ar-Rohmah Pesantren Hidayatullah Malang. Enam tahun di pesantren, ia aktif berkecimpung pada organisasi asrama dan dunia tulis-menulis majalah dinding. Tidak adanya gadget menjadikan membaca dan menulis sebagai hiburan bagi anak-anak pondok pesantren seperti Syafiq, ia menyalurkan hobi menulisnya di blog dan media sosial. Inspirasinya saat menulis, dengan melakukan riset kecil terhadap teman-temannya seputar permasalahanya percintaan, seperti putus cinta, ditinggal menikah, hingga ia menyimpulkan bahwa

di dunia ini lebih banyak yang patah hati. Kini ia berkuliah di Universitas Muhammadiyah Malang. Buku Tamu (2019) adalah buku pertamanya, Hilang Arah (2019) buku keduanya, Corona (2020) dan Senyawa (2020) adalah buku ketiga dan keempatnya.

Novel Corona terdiri atas 288 halaman, terbit pada 2020 dan merupakan cetakan pertama oleh penerbit Gradien Mediatama. Dalam novel Corona, Sdavincii menuangkan masalah yang pelik dalam suatu tuturan cerita yang dikemas apik. Ia memperlihatkan dua tatanan sosial yang akan memenuhi jalan cerita, Santiago atau Lago seorang tukang pos dan seorang lainnya yang sangat terkenal di seluruh Kota Republik dengan nama kebesarannya sebagai anak dari dr. Alfonso Filippi, ialah Estrellla Filippi. Cerita diawali dari kilas balik, dr. Alfonso yang diberitakan mendadak meninggal pada esok hari setelah pertemuan dengan dua belas rekan kerjanya dalam acara delegasi ke negara Macau. Kematiannya sangat mendadak dan dalam kondisi yang tidak diduga, walaupun oleh tenaga medis. Setelah kepulangannya dari Macau, ia tidak berinteraksi dengan siapapun kecuali seorang tukang pos bernama Lago. Konspirasi dan kematian pada novel didalangi oleh Senor Ruiz. Senor Ruiz digambarkan sebagai tokoh antagonis dalam novel. Akhir novel ditutup dengan kesedihan, Estrella baru mengetahui bahwa Lago merupakan kakak kandungnya.

Novel Corona karya Sdavincii dipilih menjadi objek penelitian karena beberapa alasan. Pertama novel Corona memuat tentang fenomena yang terjadi pada saat ini yaitu pandemi Covid-19. Kedua, novel Corona mengisahkan permasalahan yang sangat kompleks mulai dari masalah tatanan sosial, virus corona, konspirasi, dan dihiasi juga bumbu-bumbu romantik. Ketiga, dalam novel Corona termuat aspek-aspek sosial, pengarang mampu menggambarkan secara jelas permasalah sosial yang dihadapi pada saat pandemi corona.

Pada kajian pustaka hanya akan dipaparkan beberapa penelitian sejenis dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

Penelitian berupa resensi yang dilakukan oleh Amanda Oktaviani (2020). Pada resensi tersebut dijelaskan tentang sinopsis dan kelebihan novel Corona. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut ialah sama-sama menganalisis novel Corona.

Dedy Prasetiyo (2017) Analisis Aspek Sosiologi Sastra dalam Novel Kidung Cinta Pak Guru Karya Mira, penelitian ini mendeskripsikan aspek sosiologis novel Kidung Cinta Pak Guru, dalam penelitian ini aspek yang didapat adalah aspek sosial, aspek ekonomi, aspek etika, aspek keluarga, dan aspek hukum.

Putri Mayang Astuti (2020) Aspek Sosiologis dalam Novel di Bawah Langit yang Sama Karya Helga Rif, penelitian ini mendeskripsikan struktur yang membangun novel Di bawah Langit Sama karya Helga Rif dan aspek sosiologis novel Di bawah Langit Sama karya Helga Rif. Teori yang digunakan adalah teori struktural Stanton dan sosiologi sastra Ian Watt. Aspek sosiologis yang ditemukan adalah aspek sosial, aspek moral, aspek pendidikan, aspek ekonomi, dan aspek percintaan.

Ryan Hidayat (2017) yang Aspek Sosiologis Sastra dalam Novel Menggapai Matahari Karya Dermawan Wibisono, tujuan penelitiannya adalah untuk mendeskripsikan aspek sosiologi sastra novel Menggapai Matahari. Hasil analisis penelitiannya, yaitu (1) unsur sistem sosial ialah sistem politik, sistem kepercayaan, sistem ekonomi, sistem pendidikan, (2) sistem nilai dan sistem ide, (3) peralatan budaya.

Penelitian-penelitian di atas memiliki kesamaan dengan penelitian ini, yaitu menjelaskan tentang aspek-aspek sosial yang terdapat pada novel. Dengan demikian, kajian sosiologi sastra pada novel Corona belum pernah dilakukan.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode studi pustaka dengan teknik lanjutan berupa teknik baca, simak, dan catat. Kemudian untuk menganalisis data digunakan metode deskriptif analitis, metode deskriptif analitis dilakukan dengan cara mengambil masalah atau memfokuskan kepada masalah-masalah sebagaimana adanya saat penelitian dilakukan, hasil penelitian kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan, dalam menganalisis data dipergunakan teknik simak dan catat. Teknik simak dan catat merupakan lanjutan dari teknik membaca sebagai pengembangan terhadap pemahaman yang didapatkan dari proses membaca. Hasil analisis penelitian ini disajikan menggunakan metode deskriptif, teknik yang digunakan adalah dengan format penulisan skripsi yang telah ditentukan, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Analisis Struktural novel Corona, Bab III Aspek Sosiologis yang terkandung dalam novel Corona, Bab IV Penutup yang berisi simpulan dan saran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 1.    Analisis Struktur

Analisis struktur merupakan pekerjaan pendahuluan sebelum menganalisis karya sastra. Teeuw (1984:61) berpendapat bahwa bagaimanapun juga analisis struktur merupakan tugas prioritas bagi seorang peneliti sastra sebelum ia melangkah pada hal-hal lain. Struktur novel Corona di dalam penelitian ini mencangkup analisis penokohan, alur, dan latar. Hal ini sudah dianggap mewakili

struktur keseluruhan. Penokohan, alur, dan latar merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Stanton (dalam Nurgiyantoro, 2005:25).

  • 1.1    Penokohan

Jones (dalam Nurgiyantoro, 2005:165) menyatakan penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Tokoh bisa dibagi menjadi dua, dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, ada tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama merupakan tokoh yang tergolong penting dan ditampilkan terus-menerus, sehingga terasa mendominasi sebagian besar cerita. Tokoh tambahan merupakan tokoh-tokoh yang hanya ditampilkan sekali atau beberapa kali dalam cerita dan itu pun mungkin dalam porsi penceritaan yang relatife pendek (Nurgiyantoro, 2005:176-177).

Berdasarkan pandangan di atas, maka dapat ditentukan tokoh utama novel Corona adalah Lago, sebab pada novel tokoh Lago yang mendominasi seluruh kisah yang ada dalam novel Corona. Tokoh tambahan yang mendukung jalannya cerita adalah Ella, dr. Alfonso, Madre, Alda, Senor Ruiz, Rami, Senor Davide, Xavi, Bruno, Joaquin, Delilah, Miquel, dan Tauke Ming 1.2 Alur

Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa di dalam karya sastra. Alur memuat unsur jalan cerita seperti peristiwa-peristiwa yang saling berkaitan untuk membangun jalan cerita itu sendiri (Nurgiyantoro, 2005:111). Untuk mencapai keutuhan sebuah alur cerita, Aristoteles (dalam Nurgiyantoro, 2005:142) mengemukakan bahwa alur harus terdiri atas tiga tahapan, yaitu: tahap awal (beginning), tahap tengah (middle), dan tahap akhir (end). Ketiga tahapan tersebut memperlihatkan keutuhan cerita.

Tahap alur dalam novel Corona karya Sdavincii diuraikan pada tahapan-tahapan berikut. Tahap awal, diawali dengan kisah Lago yang memasuki tempat kerjanya setelah terengah-engah mengayuh sepeda sejauh lima kilometer. Setelah memasuki tempat kerjanya, ia menyapa semua teman-temannya yang sibuk dengan pekerjaannya, tetapi raut semua temannya terlihat sedih, ia pun bingung. Ia bertanya-tanya dalam hati apa sebenarnya yang terjadi. Kemudian ia bertanya kepada salah satu temannya yang bernama Xavi. Ternyata yang membuat semua temannya sedih adalah karena orang yang paling dihormati dan disegani oleh mereka semua ditemukan meninggal di rumahnya. Seorang dokter, mantan Gubernur Catalan sekaligus Dewan Suara Rakyat, dr. Alfonso Filippi.

Tahap tengah muncul konflik, pada tahap ini penyebaran virus corona sudah mulai dicurigai, sebab dr. Alfonso yang ditemukan meninggal secara mendadak di rumahnya. Dr. Ella yang merupakan anak dari dr. Alfonso sedang merencanakan strategi agar berita tentang kematian ayahnya tidak tersebar, karena akan menyebabkan kepanikan masyarakat. Ia beserta bawahannya menyelidiki siapa-siapa saja yang pernah bertemu dengan ayahnya. Karena menurut penyelidikannya, semua pejabat yang dikirim ke Macau meninggal, termasuk ayahnya. Dalam penyelidikan diberitahukan bahwa kemarin ayahnya menerima tamu seorang tukang pos.

Tahap akhir, bagian ini sebagai tahap peleraian, menampilkan adegan klimaks, (Khairi, 2016). Ditemukannya cara membuat vaksin corona. Alda menemukan cara yang bisa melemahkan virus ini, namun Ella tidak menyetujuinya karena membahayakan Lago. Dengan pertimbangan yang matang akhirnya Ella menyetujuinya. Lago juga menyetujuinya sebab ia merasa bersalah dengan Xavi, temannya itu tertular virus ini dan keadaanya sedang buruk. Lago merupakan vaksin dari virus ini ia positif corona, namun tidak terdapat gejala-gejala sehingga sistem imun Lago kebal terhadap virus ini.

  • 1.3    Latar

Unsur latar dibedakan menjadi tiga, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat novel Corona adalah di kota-kota Negara Spanyol. Hal itu dibuktikan dengan beberapa lokasi yang pada kenyataannya berada pada wilayah Spanyol, seperti Kota Aragon, dan Kota Catalan

Latar waktu novel Corona menjelaskan hitungan hari meninggalnya dr. Alfonso dan penyebaran virus corona. Latar sosial yang digambarkan adalah gambaran kehidupan Lago sebagai masyarakat kelas bawah kota Aragon dan latar sosial masyarakat Kota Aragon dengan Kota Catalan yang memiliki perbedaan. Masyarakat kota Aragon yang lebih santai dalam bersikap daripada masyarakat kota Catalan yang sikapnya lebih ambisius.

  • 2.    Analisis Aspek Sosiologis

Swingewood (dalam Wiyatmi, 2013:6) menguraikan bahwa sosiologi merupakan studi yang ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat, studi mengenai lembaga-lembaga dan proses sosial. Sosiologi berusaha menjawab pertanyaan mengenai bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa masyarakat itu bertahan hidup. Demikian juga yang dikemukakan oleh Pitirim Sorokin (Soekanto, 1969:24), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara berbagai macam gejala

sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral). Analisis aspek sosial novel Corona mengikuti sistematis sebagai berikut. (1) Aspek politik, (2) Aspek kesehatan, (3) Aspek ekonomi, (4) Aspek moral, dan (5) Aspek keluarga.

  • 2.1    Aspek Politik

Pada aspek politik ini akan dijabarkan hal-hal yang menyangkut politik, mulai dari kepemimpinan dr. Alfonso dan konspirasi yang dilakukan oleh Senor Ruiz, Senor Davide, serta Rami. Dr Alfonso merupakan anggota Dewan Suara Rakyat Republik. Sebelumnya ia mengemban tugas sebagai Gubernur Catalan. Sebagai seorang pemimpin, ia adalah sosok pemimpin yang sangat adil dan dicintai oleh rakyatnya. Prinsip dr. Alfonso adalah “Rakyat Republik dan Catalan samasama manusia, jadi aku berjuang semaksimal mungkin agar keduanya mencapai perdamaian” (hlm. 35). Konspirasi yang dilakukan Senor Ruiz sangat tersusun rapi mulai dari membuat Ella bertunangan dengan Remi untuk mengecoh fokus dr. Alfonso, agar ia tidak curiga saat dikirim untuk melakukan delegasi ke Macau, hingga membunuh dr. Alfonso dengan virus corona. “Saat itu, sebuah laboratorium hewan di Macau menemukan sebuah virus-yang entahlah, seharusnya dapat ditahan agar tidak sampai pada manusia-tetapi Tauke Ming berhasil mendapatkan akses ke sana. Selepas ia mendapat identitas Alfonso, ia hanya bilang kalau semuanya bisa dipelajari dan diatur sehalus mungkin” (hlm. 223).

  • 2.2    Aspek Kesehatan

Pada aspek kesehatan ini, yang akan dibahas adalah tentang apa itu virus corona, cara penyebarannya, gejala yang dialami, dan cara menghadapinya. Virus corona dimungkinkan oleh Ella merupakan jenis pneumonia, virus bermahkota yang menyerang sistem pernapasan. “Sejauh ini kami hanya melihat kemungkinan pneumonia…. Atau biasa dikenal sebagai paru-paru basah, dari gejalanya yang mirip” (hlm. 115). Penyebaran virus corona dapat terjadi dengan sentuhan fisik dan juga melalui penularan melalui udara. Ia mengaku berjabat tangan dengan Padre seolah itu tidak menjadi masalah” (hlm. 79). Atas hal ini Ella berusaha untuk bertemu dengan Lago, karena ia merupakan orang terakhir yang bertemu dengan ayahnya, dan juga agar ia tidak terlalu berinteraksi dengan orang lain. Orang-orang yang tertular virus corona memiliki gejala-gejala yang berhubungan dengan alat pernapasan. Radang paru-paru, penularan melalui udara dan menyerang sistem pernafasan kita. “Apa yang kau rasakan? Apakah ada gejala batuk, sakit kepala, demam, atau lainnya?” (hlm. 127). Batuk-batuk yang disertai dengan demam dan bisa sampai menyebabkan radang paru-paru. Dr. Alfonso memiliki gejala-gejala tersebut saat bertemu dengan Lago. Banyak cara yang dilakukan Ella untuk

menghadapi virus corona mulai dari menemui Lago, melakukan karantina, dan memerintahkan untuk mengisolasi diri. “Perintahkan untuk isolasi mandiri, nanti aku juga akan mengirimkan komando perintah sesuai yang sedang dijalankan oleh kota-kota lain” (hlm. 152).

  • 2.3    Aspek Ekonomi

Dalam aspek ini akan dipaparkan aspek-aspek ekonomi yang menyangkut perbedaan Kota Aragon dengan Catalan serta kesenjangan kehidupan Lago dengan Ella. Kota Aragon merupakan bagian dari Republik sama halnya dengan Catalan, namun Catalan lebih maju dan sumber daya alam lebih banyak. Sehingga, Catalan ingin berdiri sendiri menjadi sebuah negara, tetapi dr. Alfonso memiliki pendapat agar Catalan tetap menjadi bagian Republik, sebab di Catalan semua sumber daya berada. Kota Aragon berada di perbatasan antara Republik dan Catalan, Aragon dan Catalan memiliki ketimpangan yang sangat kontras, Catalan sudah bisa disebut ibu kota kedua setelah Republik, karena sudah memiliki pandangan politik, sosial, dan ekonominya sendiri. “Bertugas di Aragon bukanlah merupakan sebuah hal yang mudah. Kota yang tidak terlalu besar ini seakan memiliki begitu banyak ketimpangan jika dibandingkan dengan tetangga mereka yang ingin lekas menjadi sebuah negara” (hlm. 165).

Kehidupan Lago penuh dengan perjuangan sebab ia merupakan rakyat kecil yang mulanya tidak mempunyai tempat tinggal. “Aku melanjutkan sekolah menengah sekaligus bekerja sebagai petugas bersih-bersih untuk membeli makanan dan kebutuhan setiap hari. Tak jarang pula aku bekerja kasar secara serabutan, apapun itu demi menambah penghasilan” (hlm. 110). Namun, karena bertemu dengan Miquel yang menawarkan tempat tinggal, ia akhirnya mempunyai tempat berteduh. Tinggal dengan ibunya yang pelupa, dikarenakan jatuh pada saat bekerja membuat ia memiliki tanggung jawab yang lebih untuk menjaga ibunya. Kehidupan ini berbanding terbalik dengan kehidupan Ella yang sedari kecil sudah hidup nyaman memiliki orang tua yang lengkap, serta pendidikan yang tinggi.

  • 2.4    Aspek Moral

Dalam cerita aspek moral tercermin pada tokoh dr. Alfonso, Ella, serta Lago. Dr. Alfonso merupakan anggota Dewan Suara Rakyat Republik. Sebelumnya, ia adalah Gubernur Catalan. Dr. Alfonso selama memimpin selalu berperilaku dan bersikap yang baik, sehingga ia dicintai oleh rakyatnya. Setiap keputusan yang diambil dr. Alfonso selalu mengutamakan keadilan dan kesetaraan, agar rakyatnya memiliki hidup yang merata dan tidak kekurangan. “Seseorang yang lebih pantas dibilang dewa, dibandingkan manusia. Kehilangan sosoknya bagaikan kehilangan

separuh kehidupan kami; seorang Ayah bagi anak-anak seluruh Republik. Semua pegawai, staf, sampai dengan atasan merasa kehilangan” (hlm. 13).

Menjadi seorang dokter menyebabkan Ella kerap terjebak pada situasi yang sulit, seperti hari di mana ia dilema antara memilih harus kembali ke Catalan atau harus merawat pasien corona di Aragon. Pilihan tersebut merupakan pilihan yang sangat sulit baginya, jika ia tidak kembali ke Catalan maka bagaimana nasib ibunya yang ia tinggalkan bersama mayat ayahnya yang belum dikebumikan, namun jika ia pulang bagaimana nasib semua pasien yang positif corona di Aragon. Ella memilih untuk tetap tinggal di Aragon sebab ia menyadari dengan profesinya sebagai seorang dokter yang sudah melakukan sumpah dokter untuk merawat pasiennya. Ia lebih memilih tanggung jawabnya sebagai dokter yang memang kewajibannya merawat pasien. “Dalam satu waktu, aku harus menjadi anak dari seorang ayah yang meninggal. Dalam satu waktu, aku harus menjadi warga negara yang baik. Dalam satu waktu, aku harus menjadi seorang dokter” (hlm. 44).

Sosok orang terakhir yang bertemu dengan dr. Alfonso yang menyebabkan Lago menjadi orang pertama yang terpapar virus corona. Mendengar bahwa ia terpapar virus corona serta banyak melakukan interaksi dengan orang lain, membuat Lago menjadi seperti orang jahat yang tanpa menyadari menyebarkan suatu virus yang sangat berbahaya. Lago menyalahkan dirinya, sebab karena ia virus ini menyebar. Sampai suatu ketika ia diberi tahu bahwa vaksin dari virus ini adalah dirinya sendiri. Ia sangat bersemangat walaupun nanti nyawanya menjadi taruhan. “Ella, jika apa yang dilakukan nanti mampu membantu dan melanjutkan kehidupan banyak jiwa, lakukanlah. Tidak masalah, apapun resikonya. Kalau memang harus mati pun terjadilah masih ada kehidupan selanjutnya” (hlm. 236).

  • 2.5    Aspek Keluarga

Aspek keluarga yang akan dibahas adalah keluarga Lago, keluarga Ella, serta kebenaran tentang hubungan keduanya. Lago yang sedari kecil tinggal bersama ibunya, ia selalu bertanya-tanya siapakah ayahnya, sebab ia tidak pernah melihat bagaimana rupa ayahnya. Ibunya yang pelupa menyebabkan ia melupakan memori tentang suaminya. “Aku tidak punya ayah sejak lahir, jadi aku tidak betul-betul tahu rasanya kehilangan seseorang yang mengisi seumur hidupku secara tiba-tiba” (hlm. 76). Lago selalu membayangkan jika keluarganya lengkap apakah hidupnya akan bahagia dan serba tercukupi, sebab ia tidak perlu bekerja dan bisa melanjutkan pendidikannya.

Ella seorang putri politikus yang sangat terkenal keadilannya saat memimpin. Hal ini menyebabkan nama Ella juga terkenal sebagai anak politisi tersohor, atau

putri kesayangan orang paling dihormati, karena panggilan-panggilan tersebut membuat Ella risih, sebab ia ingin dikenal sebagai Ella tanpa embel-embel nama ayahnya. Keluarga Ella tampak sangat rukun memiliki ayah yang menyayanginya, serta ibu yang selalu mendukung kegiatan seluruh keluarga. Namun, hal ini hancur ketika ayahnya ditemukan meninggal tanpa ia tahu penyebabnya. “Kini, Padre pergi untuk selamanya, bahkan saat aku memiliki seribu lebih pertanyaan lainnya” (hlm. 79).

Ella menerima panggilan untuk datang ke lantai lima, lebih tepatnya ruangan yang bernomor 501. Di dalam ruangan tersebut banyak tumpukan amplop menggunung di balik pintu, Alda meminta Ella untuk membaca surat-surat tersebut. Surat-surat tersebut merupakan surat dari dr. Alfonso untuk istrinya, Delilah. Saat membaca surat-surat tersebut, air mata Ella tidak berhenti menetes, ternyata selama ini ibu yang ia anggap ibu kandungnya bukan ibu yang sebenarnya. Ibu kandungnya dahulu diusir bersama dengan kakaknya, lalu ayahnya dijodohkan dengan ibunya yang sekarang. Lago merupakan kakak kandung Ella dan dr. Alfonso adalah ayah Lago yang selalu Lago pertanyakan. “Ingin kubaca lagi semuanya, tapi lenganku mendadak terasa berat sekali. Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil satu lagi saja, sebelum aku ke bawah untuk menemui saudara kandungku” (hlm. 261).

SIMPULAN

Novel Corona karya Sdavincii, sebuah novel yang menceritakan perjuangan Lago dan Ella dalam melawan penyebaran virus corona. Penokohan dalam cerita dibagi menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama novel Corona adalah Lago. Tokoh tambahan adalah Ella, dr. Alfonso, Madre, Alda, Senor Ruiz, Rami, Senor Davide, Xavi, Bruno, Joaquin, Delilah, Miquel, dan Tauke Ming. Alur yang digunakan adalah alur campuran. Awal cerita mengisahkan keadaan Aragon setelah dr. Alfonso meninggal, lalu dilanjutkan dengan menceritakan sebelum dr. Alfonso meninggal, hingga menyebarnya penyebab dr. Alfonso meninggal, sampai pada ditemukannya vaksin dari fenomena virus corona. Latar terdiri atas, latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat novel Corona adalah di kota-kota Negara Spanyol. Hal itu dibuktikan dengan beberapa lokasi yang pada kenyataannya berada pada wilayah Spanyol, seperti Kota Aragon, dan Kota Catalan. Latar waktu novel Corona menjelaskan hitungan hari meninggalnya dr. Alfonso dan penyebaran virus corona. Latar sosial yang digambarkan oleh pengarang pada novel Corona adalah gambaran kehidupan Lago sebagai masyarakat

kelas bawah kota Aragon dan gambaran masyarakat Kota Aragon yang lebih santai dalam bersikap daripada masyarakat kota Catalan yang sikapnya lebih ambisius.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat gambaran analisis sosiologi pada novel Corona. Analisis tersebut berupa aspek-aspek yang terdapat dalam masyarakat, yaitu aspek politik, aspek kesehatan, aspek ekonomi, aspek moral, dan aspek keluarga. Aspek politik membahas tentang kepemimpinan dr. Alfonso, serta konspirasi yang dilakukan oleh Senor Ruiz, Senor Davide, dan Rami. Aspek kesehatan menjelaskan tentang apa itu virus corona, cara penularannya, gejala-gejala yang dialami, dan cara menghadapi virus corona. Aspek ekonomi memaparkan tentang perbedaan Kota Aragon dengan Catalan dan kesenjangan kehidupan Lago dengan Ella. Aspek moral membahas tentang sikap yang adil dari dr. Alfonso, sikap bertanggung jawab Ella, dan rasa bersalah Lago. Dalam aspek keluarga dipaparkan bagaimana keluarga Lago, keluarga Ella, serta kebenaran tentang hubungan Lago dan Ella.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji Syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas asung wara nugraha-Nya, sehingga penulisan jurnal ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung penulisan jurnal ini. Drs. I Ketut Nama, M.Hum, selaku pembimbing I dan Dra. Sri Jumadiah, M.Hum. selaku pembimbing II yang senantiasa tak hentinya menyemangati, tak henti memberikan arahan dan bimbingan dengan sepenuh hati, hingga jurnal ini selesai dengan baik. Tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada keluarga tercinta Bapak Made Suartana dan Ibu Made Mastri, orang tua peneliti yang tak henti-hentinya memberikan dukungan, semangat, dan doa kepada peneliti selama menempuh perkuliahan. Terima kasih juga kepada kedua kakak tersayang Ni Putu Ari Cahyani dan Ni Kadek Desi Ratna Dewi yang selalu memberikan semangat dan motivasi. Serta sahabat-sahabat tersayangku Sarah, Shinta, Indri, Zoh, Sita, Lala dan Indah yang telah banyak memberikan masukan dan semangat.

DAFTAR PUSTAKA

Esten, Mursal. 1989. Kesusastraan: Pengantar Teori Sejarah. Bandung: Angkasa.

Hidayat, Ryan. 2017. Aspek Sosiologi Sastra dalam Novel Menggapai Matahari Karya

Dermawan Wibisono. Jurnal Universitas Indraprasta PGRI.

Khairi, Fahul. 2016. Analisis Sosiologis Sastra Novel Anak Bakumpai Terakhir Karya Yuni Nurmalia (skripsi). Denpasar: Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana.

Mayang Astuti, Putri. 2020. Aspek Sosiologis dalam Novel di Bawah Langit yang Sama Karya Helga Rif. Jurnal Universitas Udayana.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Cetakan lima. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Oktaviani, Amanda. 2020. Resensi Novel Corona. Sumber:

https://www.lpmdimensi.com/2020/08/novel-corona/ diakses pada 06/06/2021.

Prasetiyo, Dedy. 2017. Analisis Aspek Sosiologi Sastra dalam Novel Kidung Cinta Pak Guru Karya Mira. Jurnal Universitas PGRI Semarang.

Sdavincii. 2020. Corona. Yogyakarta: Gradien Mediatama.

Soekanto, Soerjono. 1969. Sosiologi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Stoppneumonia. 2020. Informasi Tentang Virus Corona (Novel Coronavirus), sumber: https://stoppneumonia.id/informasi-tentang-virus-corona-novel-coronavirus/ diakses 06/06/2021.

Wellek, Rene & Austin Werren. 1989. Teori Kesusastraan (Melani Budianto, Terjemahan). Jakarta: Gramedia.

Wiyatmi. 2013. Sosiologi Sastra. Jakarta: Kanwa Publisher.

PROFIL PENULIS

Ni Nyoman Novita Anggarani merupakan mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Universitas Udayana angkatan 2018. Pada 2019-2020 aktif dalam keanggotaan bidang penelitian Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia. Pada 2019 pernah menjadi Koordinator bidang konsumroh dalam POSSI.

Drs. I Ketut Nama, M.Hum. menyelesaikan studi sarjana (S1) di Prodi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud tahun 1988. Sejak 1 Maret 1989 diangkat sebagai tenaga edukatif di almamaternya. Mulai September 1998 kuliah di Program Pascasarjana (S2 Linguistik, konsentrasi Wacana Sastra), selesai Agustus 2001. Pernah menjadi Sekretaris Jurusan (2009—2011) dan Ketua Jurusan (2011—2013) Sastra Indonesia, Fakultas Sastra (kini Fakultas Ilmu Budaya) Unud.

Dra. Sri Jumadiah, M.Hum. adalah dosen di Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Denpasar Bali. Pendidikan Magister dalam bidang filologi diselesaikan di Fakultas Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung tahun 1999. Judul Tesis Geguritan Amir Amsyah Satu Kajian Filologi. Mengajar mata kuliah Pengantar Filologi. Bahasa Daerah Non-Bahasa Ibu. Bahasa Jawa Baru, dan Psikologi Sastra

162