STILISTIKA

Journal of Indonesian Language and Literature

Vol.01, No.01: Oktober 2021, pp-118- 124.

ANALISIS WACANA KRITIS BAHASA DAKWAH PERSUASI POSTINGAN INSTAGRAM USTADZ FELIX SIAUW (@FELIXSIAUW)

Saidatul Ula1*, I Wayan Simpen2, Ni Putu Evi W. Citrawati3

Universitas Udayana

Posel: [email protected]

Artikel dikirim: 15 Juli 2021: Diterima: 21 Agustus 2021

CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS OF PERSUASIVE DA’WAH LANGUANGE INSTAGRAM POSTS USTADZ FELIX SIAUW (@FELIXSIAUW)

Abstract - This research is about the analysis of da'wah language. Da'wah is an activity to invite others to believe and obey Allah SWT for Muslims. With the development of social media, da'wah is not only carried out in mosques or prayer rooms, but can be done through various social media, and one of them is Instagram. Ustadz Felix Siauw is one of the Ustadz who uses Instagram social media in preaching. The purpose of this study is to determine the lingual characteristics of Ustadz Felix Siauw's da'wah language seen from its superstructure, macrostructure, and microstructure. This study uses the agih method with the analytical technique of Van Dijk. The results of this study indicate that Ustadz Felix Siauw's Instagram post from January-December 2019 has a superstructure in the form of a title as the opening text. In its macrostructure, there is an intention to invite Indonesian Muslims to know more about Islam and put God first. Microstructure by analyzing based on semantics, syntax, stylistics, and rhetoric, and based on its microstructure, Ustadz Felix's preaching discourse from January-December has a lingual characteristic of rhetorical language style in its delivery.

Keywords: critical discourse analysis; da’wah; instagram; Ustadz Felix Siauw

PENDAHULUAN

Persuasi, yakni seni verbal yang bertujuan meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara pada waktu itu atau pada waktu yang akan datang (Keraf, 2007:118). Dalam persuasi terdapat empat jenis persuasi, yakni persuasi politik, persuasi pendidikan, persuasi iklan, dan persuasi propaganda. Dakwah merupakan persuasi propaganda, yakni mempropagandakan kebaikan dalam beragama Islam. Dalam berdakwah dibutuhkan retorika yang baik dalam penyampaiannya, yakni berdiskusi dalam sebuah forum dalam menyelesaikan sebuah permasalahan, memberikan pengetahuan melalui sebuah acara pidato dalam acara

resmi, menjadi tutor dalam memberikan pemahaman dengan sebuah tema tertentu, memberikan pengetahuan mengenai agama Islam.

Dakwah merupakan sebuah wacana yang dalam penyampaiaanya dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Sumarlam (2009:15) menyimpulkan dari beberapa pendapat bahwa wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang dinyatakan secara lisan seperti pidato, ceramah, khotbah, dan dialog, atau secara tertulis seperti cerpen, novel, buku, surat dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya. dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti retorika dakwah teks postingan Instagram Ustadz Felix Siauw. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ciri lingual bahasa dawah persuasi teks postingan dakwah Instagram Ustadz Felix Siauw dari aspek superstruktur, maksrostruktur, dan mikrosdtrukturnya berdasarkan teori Van dijk. Superstruktur, yakni kerangka suatu teks, seperti pendahuluan, isi, penutup, dan simpulan. Makrostruktur, yakni makna lokal suatu teks yang dapat diamati dari topik atau tema yanag diangkat oleh suatu teks. Mikrostruktur, yakni makna teks yang dapat dilihat dari bentuk kalimat.

Dalam penelitian ini tentu membutuhkan pembanding dari beberapa penelitian yang sudah ada. Adapun kajian pustaka dari penelitian ini, yakni penelitian yang menggunakan teori Van Dijk. Beberapa penelitian yang bertalian dengan penelitian ini, ialah penelitian Rohmatun (2017) dan Anshori (2019). Rohmatun (2017) dalam skripsinya yang berjudul Analisis wacana Kritis Kesetaraan Gender dalam Islam pada Akun Twitter Ustadz Felix Siauw (@felixsiauw) peneliti menganalisis menggunakan wacana Van Dijk bahwa kesetaraan gender dalam Islam pada akun Twitter Ustad Felix Siauw dilihat dari struktur teks. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ia tidak menyetujui adanya kesetaraan gender dalam Islam, dengan mengembangkan gagasan bahwa proses kesetaraan gender bukan berasal dari Islam, dan Islam telah lebih dulu mengeangkat kesetaraan dalam persoalan asal penciptaan, derajat, hak hidup, harta, dan kehidupan sosial.

Penelitian Rohmatun (2017) ini hampir mirip dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, namun jika dalam penelitian Rohmatun (2017) lebih fokus pada kesetaraan gender, pada penelitian yang akan dilakukan ini lebih fokus pada isi dakwah dari Ustadz Felix Siauw dengan menggunakan teori Van Dijk. Anshori (2019) dalam skripsinya yang berjudul Dakwah di Instagram (Analisis Wacana Teun A. Van Dijk pada Akun @nunuzo) dilihat dari segi teks menunjukkan bahwa beberapa postingan @nunuzoo terdapat pesan yang termuat pada topik, dan terangkai menjadi

satu-kesatuan yang utuh mengulas tentang tema utama yang Nunu jadikan cerita tentang pacaran. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa konten Nunuzo melarang adanya sebuah hubungan pacaran, kemudian diringkas dalam sebuah dakwah komedi. Konten Instagram Nunuzo dibuat dengan susunan bagian pertama permasalahannya, bagian tengah nasihat, dan bagian terakhir komedi. Dengan demikian, selain mendapatkan edukasi, penonton juga akan terhibur, sehingga tidak menjadikannya merasa bosan.

Penelitian Rohmatun (2017) dan Anshori (2019) memiliki kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu sama-sama meneliti dengan menggunakan teori dari Van Dijk. Berbeda dari penelitian Rohmatun (2017), dan Anshori (2019) yang melihat teks, kognisi sosial, dan konteks sosial, penelitian ini hanya meneliti dari segi teksnya saja. Penelitian ini berfokus pada struktur teks dari postingan Instagram Ustad Felix Siauw (@Felixsiauw) dilihat dari superstruktur, makrostruktur, dan mikrostruktur. Analisis ini dilihat dari struktur makro, yakni dengan meneliti unsur tematik dari elemen topik dalan postingannya. Superstruktur, analisis superstruktur dilakukan dengan melihat skema yang dalam yang berupa judul dalam narasi postingan dakwahnya. Struktur makro, yakni dengan menganalisis kalimat dari segi semantik, sintaksis, stilistik, dan retorisnya.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan menggunakan teknik lanjutan simak bebas libat cakap, yakni peneliti tidak terlibat dalam proses pemunculan data, dan menggunakan teknik catat sebagai teknik pendukung. Sudaryanto (1993: 133) mengatakan bahwa, dalam teknik simak bebas libat cakap seorang peneliti tidak dilibatkan secara langsung untuk ikut menentukan pembentuan dan pemunculan calon data, kecuali hanya sebagai pemerhati terhadap calon data yang yang terbentuk dan muncul dari peristiwa kebahasaan yang berada di luar dirinya. Peneliti akan menerapkan metode simak dengan melihat tulisan postingan Instagram (caption) dakwah persuasi Instagram Ustadz felix Siauw yang terdapat pada tahun 2019, dan dilanjutkan dengan menyalin teks tulisan yang terdapat pada akun Instagram Ustadz Felix Siauw untuk diteliti.

Dalam penelitian ini akan diambil berdasarkan bulan postingan tersebut. Peneliti akan meneliti hasil pemilihan sampel dari setiap bulan yang terdapat dari Januari-Desember 2019. Analisis penelitian ini menggunakan metode agih. Metode ini merupakan metode yang alat penentunya adalah bagian dari bahasa yang bersangkutan tanpa melihat luarnya (Sudaryanto, 1993:15). Dalam penelitian ini akan

dilakukan dengan menggunakan teknik analisa dari Van Dijk. Dengan teknik Van Dijk, peneliti akan menganalisis berdasarkan superstruktur, makrostruktur, dan mikrostrukturnya.

HASIL PEMBAHASAN

Hasil dari pembahasan berdasarkan analisis teks postingan dakwah Instagram Ustadz Felix Siauw yang merujuk pada teori analisis teks Van Dijk, yakni superstruktur, makrostruktur, dan mikrostruktur. Berdasarkan superstrukturnya, postingan Ustadz Felix hanya terdapat judul sebagai pembuka, dan tidak terdapat salam maupun pendahuluan dalam penyampaiaanya, melainkan langsung tertuju pada poin yang ia sampaikan, hal ini dapat dilihat dari postingannya yang terdapat pada Januari, yakni Macam Penyesalan. Dalam postingan Macam Penyesalan, Ustadz Felix langsung memberikan poin pembahasan, yakni ada banyak penyesalan yang akan terjadi di masa depan. Berdasarkan makrostruktur yang terdapat dalam postingan Ustadz Felix Siauw dari Januari-Desember memiliki ciri lingual berupa bahasa teguran dan sindiran. Postingan yang memiliki ciri lingual berupa teguran pada Januari terdapat pada judul Menelisik Hati Sendiri, Toleransi itu Simpel, Jangan Hijabi Hatimu.

Dalam postingan toleransi itu simpel menunjukkan bahwa dalam bertoleransi tidak harus sulit dengan mencampuradukan ritual agama kita dengan ritual agama lain dalam bertoleransi, melainkan dapat dilakukan dengan saling menghormati, dan melaksanakan ibadah berdasarkan kepercayaan masing-masing. ciri lingual yang menunjukkan sindiran yakni pada postingan Menelisik Hati sendiri. Menelisik hati sendiri memberikan sindiran kepada orang Muslim yang mudah berprasangka buruk terhadap saudaranya sesama Muslim. Pada Februari, terdapat teguran Sebelum Berkomentar. Sebelum Berkomentar memberikan teguran untuk tidak menyombongkan diri atas kebaikan yang kita lakukan terhadap saudara sesama Muslim lain yang sedang berproses dalam memperbaiki ketaatan mereka dalam beragama Islam. ciri lingual sindiran terdapat pada postingan Lisanmu Nilaimu pada Mei. Lisanmu Nilaimu memberikan sindiran terhadap pembaca bahwa perkara yang ditimbulkan oleh lisan sangatlah luar biasa, karena fitnah dapat terjadi karena lisan, dan yang mampu menjaga lisan kita hanyalah diri kita sendiri.

Mikrostruktur dalam penelitiian ini mengacu pada empat aspek dalam wacana, yakni semantic, sintaksis, stilistik, dan retoris. Berdasarkan analisis mikrostrukturnya postingan dakwah Instagram Ustadz Felix Siauw memeiliki ciri lingual penyampaian

dengan gaya bahasa retorik. Gaya bahasa retorik, yakni gaya bahasa yang dalam penyampaiannya menggunakan kalimat tanya yang tidak memiliki jawan lain selain mengikuti jawaban dari pertanyaan tersebut sesuai keinginan si penulis. Hal ini dapat dilihat pada kalimat, “Haruskah kita sampai pada posisi ditegur dan dihukum allah?” Jawaban dari pertanyaan ini tentu saja tidak perlu dijawab, karena jawannya sudah pasti kita tidak ingin melakukan sesuatu yang akan mengakibatkan kemarahan Allah dan mendapatkan hukuman atas hal buruk yang kita lakukan. Dalam postingan Ustadz Felix, Ia lebih banyak menggunakan kata “kita” sebagai pengganti umat Muslim dalam menyampaikan dakwahnya. Kata “kita” menunjukkan bahwa seluruh umat Muslim termasuk dirinya sendiri sangat membutuhkan kedekatan terhadap Tuhan dan perlu saling mengingatkan.

SIMPULAN

Simpulan dari penelitian ini berdasarka analisis wacana Van Dijk, yakni postingan Instagram Ustadz Felix Siauw memiliki ciri wacana persuasi dakwah berdasarkan superstruktur dan makrostrukturnya. Ciri wacana persuasi Ustadz Felix memiliki ciri lingual berupa sindiran dan teguran yang ditunjukkan pada judul dan isi teks terhadap umat Islam yang membacanya. Hal ini ditunjukkan dari judul dan isi dari postingan Ustadz Felix dari Januari-Desember. Ciri lingual postingan Ustad Felix berdasarkan mikrostrukturnya, yakni terdapat ciri lingual penggunaan bahasa retorik dalam pemakaian gaya bahasanya. Ustadz Felix menggunakan kata “kita” sebagai kata ganti umat Muslim dalam penulisan dakwahnya. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan kita mengenai pentingnya penggunaan media sosial dalam mendukung aspek kehidupan manusia dibidang agama. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan mampu menambah minat bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian terhadap bahasa dakwah. Dari adanya penelitian ini menunjukkan bahwa seoarang pendakwah memiliki karakter khusus dalam penulisannya untuk memberikan pembelajaran agama pada pembacanya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan jurnal ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Drs. I Wayan Simpen, M.Hum., Ni Putu Evi Wahyu Citrawati, S.S.,M.Hum.,

selaku pembimbing skripsi dari penulis, yang telah sabar membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dan jurnal skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Mufid. 2019. Dakwah di Instagram (Analisis Wacana Teun A Van Dijk pada Akun

@Nunuzoo). Surakarta: Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

Fadli, Irwan. 2018. “Analisis Wacana Kritis Model Van Dijk Menanggapi Komentar

Simpatisan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Periode 2019-2024 dalam Media Sosial Facebook”. Idiomatik.1(1): 34-40.

Maulana, Herdiyan dan Gumgum Gumelar. 2013. Psikologi Komunikasi Persuasi. Jakarta: Penerbit Fit Press.

Isnaniah, Siti. 2013. Kajian Sosiolinguistik terhadap Bahasa Dakwah Aktivis Dakwah Kampus (ADK) Surakarta. Karsa.21(2): 271-284.

Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi Dan Narasi: Komposisi Lanjutan III.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Maulana, Irpan. Struktur Wacana Rubrik Bale Bandung dalam Majalah Mangle (Analisis Wacana Kritis Model Teun A. Van Dijk). Lokabasa.4(2): 136-144.

Lexy. J. Moleong. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Posdayakarya.

Nazir, Moh. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Perdana.

Putra Arief. 2016. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter yang Terkandung dalam Buku Muhammad

Al-Fatih 1453 Karya Felix Y. Siauw. Salatiga: Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Rohmatun, Dira. 2017. Analisis Wacana Kritis Kesetaraan Gender dalam Islam pada Akun

Twitter Ustadz Felix Siauw (@Felix Siauw). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sumarlam. 2009. Analisis Wacana : Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta.

KATTA/bukukata

Van Dijk, Teun A. 2001. Critical Discourse Analysis, Book 1. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

PROFIL PENULIS

Saidatul Ula merupakan mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia dari Universitas Udayana angkatan 2017.

Prof. Dr. Drs. I Wayan Simpen, M.Hum. memperoleh gelar sarjana pada tahun 1984. Gelar magister humaniora tahun 1995 di Universitas Indonesia. Tahun 2008 memperoleh gelar doktor di Universitas Udayana. Dia dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang linguistik kebudayaan. Dengan sedikit perubahan disertasinya yang berjudul “Kesantunan Berbahasa Masyarakat Penutur Bahasa Kamera di Sumba

Timur” diterbitkan pada tahun 2008. Sekarang menjadi dosen pada Program Studi Sastra Indonesia dan Program S 2 dan S3 Linguistik.

Ni Putu Evi Wahyu Citrawati, S.S., M.Hum. meraih gelar sarjana sastra pada tahun 2002. Kemudian melanjutkan S2 pada bidang Linguistik Program Studi Magister Linguistik Universitas Udayana tahun 2004, dan gelar magister humaniora dalam bidang linguistik diselesaikan tahun 2006. Menjadi staf pengajar di Prodi Sastra Indonesia sejak akhir 2008. Mengampu mata kuliah Bahasa Indonesia, Pengantar Linguistik Umum, Morfologi, Semantik, dan Analisis Wacana. Ikut juga bergabung mengajar di Program BIPA sejak 2010.

124