Sport and Fitness Journal

Volume 5, No.3, September 2017: 78-84

ISSN: 2302-688X

KOMBINASI MCKENZIE EXERCISE DAN ULTRASOUND LEBIH BAIK DARIPADA MYOFASCIAL RELEASE DAN ULTRASOUND UNTUK MEMPERBAIKI DISABILITAS PADA MECHANICAL NECK PAIN

Jasmine Kartiko Pertiwi1, Ketut Tirtayasa2, Sugijanto3, J. Alex. Pangkahila4, I Made Muliarta5, S. Indra Lesmana6

  • 1Program Studi Magister Fisiologi Olahraga Universitas Udayana

  • 2,4 ,5 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

  • 3,6    Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul

ABSTRAK

Pendahuluan: Penderita nyeri leher mekanik banyak dijumpai, terjadi karena adanya overstretches antar kedua tulang pada bagian leher pada bagian ligament dan jaringan lunak yang berada disekitarnya dan berlangsung lama, statis dan berulang yang mengakibatkan hipomibilitas pada joint space dan joint play movement, sehingga mengakibatkan timbulnya provokasi pada bagian region oksipital servical yang mengakibatkan stressor berlebih pada jaringan di sekitar kontraktil dan non kontraktil. Tujuan: Penelitian ini adalah untuk membuktikan penerapan McKenzie exercise dan ultrasound lebih baik di bandingkan myofacial release dan ultrasound dalam memperbaiki disabilitas pada mechanical neck pain. Metode: Penelitian ini adalah penelitian dengan Quasi experimental Pre and Post Test Two Group Design. Sampel dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yang terdiri atas mckenzie exercice dan ultrasound sebanyak 20 partisipan dengan myofascial release dan ultrasound dengan 19 partisipan, total sebanyak 39 partisipan. Hasil: Perbedaan rerata penurunan disabilitas leher dengan NDI sebelum dan sesudah setiap kelompok diuji dengan related t-test, didapatkan hasil rerata Kelompok I sebelum perlakuan 17,10±1,889% dan setelah perlakuan 12,90±2,490% dengan nilai (p=0,001) dengan beda rerata 42% dan menunjukkan rerata kelompok antara sebelum perlakuan 17,42±2,388% dan setelah perlakuan 15,63±2,362%  (p=0,001) dengan beda rerata 17,9%. Uji beda selisih menggunakan

independent t-test menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara Kelompok I dan Kelompok II dengan hasil p=0,001 (p<0,05). Simpulan: Penerapan kombinasi mckenzie exercise dan

ultrasound lebih baik daripada myofascial dan ultrasound release untuk memperbaiki disabilitas pada kasus mechanical neck pain

Kata kunci: Nyeri Leher Mekanik, Ultrasound, Mc Kenzie Exercise, Myofacial Release, Penurunan Disabilitas

APPLICATION OF COMBINED MC KENZIE EXERCISE AND ULTRASOUND BETTER THAN THE APPLICATION OF A COMBINATION OF MYOFACIAL RELEASE AND ULTRASOUND IN REDUCING DISABILITIES IN MECHANICAL NECK PAIN

ABSTRACT

Introdaction: Patients with mechanic neck pain a population that often found overstretches it is caused by occurred between the two bones in the neck on the ligaments and soft tissues located around, static resulting in hipomibilitas the joint space and joint play movement, resulting in the emergence of provocation on the part of the occipital region on Cervical stressor resulting in excess tissue around the contractile and non-contractile. Purpose: This study the application of ultrasound and McKenzie exercise and myofacial release ultrasound in reducing disability in mechanical neck pain, Methods: This research method is a quasi experimental research with Pre and Post Test Two Group Design. The samples were divided into two treatment groups consisting of McKenzie exercice and ultrasounds were 20 participants with myofascial release and ultrasound with 19 participants, a total of 39 participants. Result: Differences between the mean decrease in neck with NDI disability before and after the application of each group were tested by t-test related, the

results obtained mean between the groups before treatment 17,10±1,889% and after treatment 12,90±2,490% by value (p = 0.001) with a mean difference of 42% and showed the average group between before treatment 17,42±2,388% and after treatment 15,63±2,362% (p = 0.001) with a mean difference of 17,9%. The statistical test of using independent t-test showed is a significant difference between group I and group II and the result is p = 0.001 (p< 0.05). Conclusion: application of combined Mc Kenzie exercise and ultrasound better than the application of a combination of myofacial release and ultrasound in reducing disabilities in case of mechanical neck pain.

Keywords: Mechanical Neck Pain, Ultrasound,Mc Kenzie Exercise, Myofacial Release, Decreased Disability


PENDAHULUAN

Leher merupakan bagian dari spinal/ tulang belakang yang paling mobile dan memiliki tiga peranan penting yaitu: menopang dan memberi stabilitas pada kepala, memungkinkan kepala bergerak di semua bidang gerak dan melindungi struktur yang melewati spina yang terutama medulla spinalis, akar saraf dan arteri vertebra. Sering sekali ditemui masalah mengenai nyeri leher dan kepala yang merupakan masalah paling umum biasa dilihat dalam masalah di klinis, ditunjuk sebagai sakit leher yang penyebabnya masih idiopatik dan beberapa diantara muncul berupa sakit primer seperti migrain dan kaku tegang pada leher.

Berdasarkan tipe nyeri, membagi nyeri menjadi 4 tipe : (1) Nyeri fisiologis adalah pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan baik actual maupun potensial atau yang di anggap sebagai kerusakan, (2) Nyeri nosiseptik atau nyeri inflamasi yaitu nyeri yant terjadi akibat adanya stimulasi mekanik, kimiawi, termis, elektris, ishemik, maupun infrak terhadap nosiseptor ataupun reseptor nyeri perifer, (3) Nyeri Disfungsional diakibatkan oleh berbagai kondisi fisiologis normal yang di persepsikan sebagai nyeri oleh individu, (4) Nyeri neuropatik yaitu disebabkan oleh berbagai gangguan pada saraf perifer dan central yang merupakan permasalahan kompleks akibat derajad keparahannya, kronisitasnya dan resistensinya terhadap obat analgesic.1

Nyeri leher secara mekanik (mechanical neck pain) memiliki arti sebagai nyeri leher yang secara umum terjadi pada leher. Nyeri

yang dirasakan juga di sekitar bahu yang memiliki karakteristik secara mekanik dengan cara mempertahankan posisi postur leher yang sama secara statis dan dilakukan secara berulang dalam jangka waktu yang lama. Nyeri ini bisa di lakukan dengan cara mempalpasi pada bagian otot-otot di sekitar cervical, dan secara patologis penyebab nyeri leher mekanik masih idiopatik dan belum bisa di pahami sepenuhnya.2,3

Nyeri leher mekanik dapat diartikan sebagai nyeri di daerah leher atau sampai dengan daerah bahu dengan gejala provokasi oleh postur leher, gerakan atau bisa juga dengan palpasi bagian otot di cervical. Nyeri leher pada umumya terjadi oleh adanya gangguan musculoskeletal dimana terjadi ketegangan dan peregangan otot dan ligament di sekitar leher.

Nyeri leher mekanik dapat diartikan sebagai nyeri di daerah leher atau sampai dengan daerah bahu dengan gejala provokasi oleh postur leher, gerakan atau bisa juga dengan palpasi bagian otot di cervical. Nyeri leher pada umumya terjadi oleh adanya gangguan musculoskeletal dimana terjadi ketegangan dan peregangan otot dan ligament di sekitar leher.4

Salah satu pentingnya pemeliharaan dengan adanya aktivitas secara berulang dan statis yang berlangsung lama yang akan berakibat ketidakstabilan pada otot disekitar segmental cervical dengan memperbaiki postur tubuh saat bekerja untuk bisa menstabilkan segmen cervical dan terutama untuk kemampuan fungsional pada range of movement yang ada pada vertebra servical.5

Tujuan penelitian ini adalah untuk menbuktukan, 1) penerapan kombinasi Mckenzie exercise dan Ultrasound dapat

memperbaiki disabilitas pada mechanical neck pain. 2) penerapan kombinasi Myofacial release dan Ultrasound dapat memperbaiki disabilitas pada mechanical neck pain. 3) penerapan kombinasi Mckenzie exercise dan ultrasound lebih baik daripada Myofacial release dan Ultrasound dalam memperbaiki disabilitas pada mechanical neck pain.

METODE PENELITIAN A. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental dengan rancangan pre and post test two group design.dengan jumlah sample 39 berdasarkan rumus pocock6, sample berusia 1843 tahun. Kedua kelompok dilakukan pengukuran awal dengan indek disabilitas NDI (Neck Disability Indeks).

  • B.    Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitain dilakukan di PT Vinsa Mandira Utama Baki Sukoharjo pada bulan Februari sampai Maret 2017 dengan 6 kali pertemua di setiap kelompok selama 4 minggu.

  • C.    Populasi dan Sample

Populasi penelitian adalah seluruh karayawati yang berlumlah 300 orang yang mengalami keluhan pada area cervical dengan kondisi gangguan pada mechanical neck pain kareana posisi bekerja yang statis dan dalam waktu yang lama.

  • D.    Teknik pengambilan Sample

Teknik pengambilan semua sample menggunakan purposive sampling yaitu berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, untuk menentukan Kelompok dilakukan kriteria eligibilitas mendapatkan nomor undian yang terbagi menjadi 2 Kelompok yanitu Kelompok I yang mendapat Mc kenzie exercise dan Ultrasound pada Kelompok II mendapatkan Myofacial release dan Ultrasound.

  • E.    Prosedur Penelitian

Tahap persiapan meliputi : (1) meminta ijin melakukan penelitian kepada pihak PT Vinsa Mandira Utama Baki Sukoharjo, (2) mempresentasikan proposal penelitian ke komite etik PT Vinsa Mandira Utama Baki Sukoharjo, (3) melakukan konsultasi kepada pembimbing praktek di PT Vinsa Mandira

Utama Baki Sukoharjo, (4) petugas yang akan memberikan perlakuan tentang prosedur penelitian, (5) mempersiapkan alat tulis instrument penelitian.

Tahap pelaksanaan meliputi: (1) subjek penelitian adalah semua karyawan perempuan di PT Vinsa Mandira Utama Baki Sukoharjo yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, (2) peneliti bekerjasama dengan humas dari PT Vinsa Mandira Utama Baki Sukoharjo, (3) peneliti melakukan pendataan dan pemeriksaan untuk menentukan apakah karyawati tersebut memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi untuk dijadikan subyek penelitian, (4) mengelompokan subjek penelitian kedalam Kelompok I (Mc Kenzie exercise) dan Kelompok II (myofacial release), tempat duduk ganjil dimasukkan dalam kelompok l Mc kenzie exercise dan tempat duduk genap dimasukkan dalam kelompok myofacial release, (5) kepada karyawati yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian diminta untuk mengisi informed concern, (6) melakukan pengukuran Neck Disability dengan alat bantu NDI, (7) sebelum perlakuan dilakuan intervensi ultrasound terlebih dahulu untuk relaksasi otot , (8) jadwal latihan 3 kali seminggu dengan prosedur yang di jelaskan di atas, (9) pemberian perlakuan oleh petugas fisioterapis yang melakuakan penelitian di PT Vinsa Mandira Utama Baki Sukoharjo, (10) perlakuan diberikan selama 4 minggu, (11) karyawati tidak boleh melakukan latihan sebagaimana yang dilaksanakan dalam penelitian di luar ketentuan penelitian.

  • F.    Analisis Data

Penelitian ini subyek yang digunakan jumlahnya 39 orang. Untuk mengetahui frekuensi data dari penelitian ini meliputi usia, lama bekerja dan Neck Disability Indeks (NDI) sample menggunakan analisis diskriptif, uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-smirnov test dengan asumsi apabila p> 0,05 maka data berdistribusi normal dan apabila p< 0,05 maka data tidak berdistribusi normal untuk menguji sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan uji Paired t-test, untuk menguji hubungan antara usia kelompok dengan Neck Disability Indeks (NDI) dan lama bekerja dengan Neck Disability Indeks (NDI) digunakan Independent t-test, dimaksudkan

untuk mengetahui hubungan dengan data kelompok yang tidak berpasangan.

HASIL PENELITIAN

  • 1.    Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi Karakteristik Subyek peneltian.

Tabel 1 Usia dan masa kerja subjek penelitian

Karakteristik          Kel I             Kel II

Usia (th)            34,55±7,08      32,79±7,50

Masa Kerja (th)      7,60±2,39       5,68±3,30

Tabel 1 menunjukkan bahwa usia rerata pada Kelompok I yaitu 34,55 dengan standar deviasi 7,075, usia rerata Kelompok II yaitu 32,79 dengan standar deviasi 7,495, nilai rerata masa kerja pada kelompok I 7,600 dengan standar deviasi 2,3930 dan rerata masa kerja pada kelompok II 5,684 dengan standar deviasi 3,2985.

  • 2.    Hasil Uji Normalitas Data Dan Homogenitas

Tabel 2 Hasil uji normalitas data dan homogenitas

Variabe l

Normalitas (Kolmogorov-semirnov)

Homogenitas (lavene’s test)

Kel I

Kel II

p

p

p

NDI pre

0,289

0,447

0,700

NDI post

0,821

0,896

Tabel 2 menunjukkan hasil uji normalitas pada Kelompok I dan Kelompok II berdistribusi normal (p>0,05)

Uji homogenitas varian data Neck disability Indeks (NDI) didapatkan hasil pada Kelompok I serta Kelompok II nilai P 0,700 yang berarti sifat homogen.

Tabel 3 Komparasi Presentase disabilitas neck pain kelompok I dan kelompok II

Kel 1 (n=20)

Kel 2 (n=19)

p

NDI

PRE

17,10±1,89

7,42±2,39

NDI

POST

12,90±2,49

5,63±2,36

0,001

Berdasarkan Tabel 3 nilai disabilitas neck pain pada Kelompok I sebelum perlakuan memiliki nilai rata-rata 17,10±1,889% dan pada setelah perlakuan pada akhir minggu ke 4

memiliki nilai rata-rata 12,90±2,490%. Hal ini berkaitan dengan adanya penurunan nilai presentase disabilitas neck pain setelah dilakukan proses penelitian selama 4 minggu. Pada Kelompok II dilakukan nilai presentase disabilitas neck pain sebelum perlakuan memiliki nilai rata-rata 17,42±2,388% dan pada setelah perlakuan memiliki nilai rata-rata 15,63±2,362% hal ini sama berkaitanya adanya penurunan nilai presentase disabilitas neck pain yang dilakukn penelitian selama 4 minggu. Nilai p kelompok post didapat hasil p=0,001 (p<0,005) uji yang digunakan paired sample t-test menunjukkan hasil yang signifikan sehingga dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna.

  • 3.    Uji Hipotesis: Hasil uji t-test Related dan t-test Independent

Tabel 4 Hasil uji t-test Related dan t-test Independent Neck Disability pada Beda Kelompok I dan Kelompok II

PRE

POST

Variabel

perlakuan

perlakuan

pValue

Rerata±SD

Rerata±SD

Kel I

17,10±1,889

12,90±2,490

0,001

Kel II

17,42±2,388

15,00±2,362

0,001

Kel I - II

(post &

P=0,643

p = 0,001

post)

Tabel 4 menunjukkan rerata data disabilitas antara sebelum perlakuan 17,10±1,889% dan setelah perlakuan 12,90±2,490% artinya terjadi penurunan disabilitas leher sebesar 42% pada Kelompok I McKenzie Exercise dan Ultrasound menunjukkan rerata Neck Disability Indeks (NDI) antara sebelum perlakuan 17,42±2,388% dan setelah perlakuan 15,00±2,362% artinya terjadi penurunan disabilitas leher sebesar 17,9% pada Kelompok II Myofacial release dan Ultrasound . Dilihat dari nilai selisihnya penerapan kombinasi Mc kenzie exercise dan Ultrasound lebih tinggi hasil selisih daripada penerapan kombinasi Myofacial release dan Ultrasound dalam memperbaiki disabilitas pada kasus mechanical neck pain.

Uji komparabilitas ini menggunakan independent sample t-test. Dari data disabilitas setelah perlakuan pada Kelompok I Mc kenzie

exercise dan Ultrasound dan Kelompok II Myofacial release dan Ultrasound diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05) yang berarti Ho2 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada efek Mckenzie exercise dan Ultrasound dengan efek Myofacial release dan Ultrasound yaitu penerapan kombinasi McKenzie exercise dan Ultrasound lebih baik daripada penerapan kombinasi Myofacial release dan ultrasound dalam memperbaiki disabilitas pada Mechanical Neck Pain. Penurunan disabilitas neck pain pada Kelompok I lebih besar dibanding penurunan disabilitas neck pain pada Kelompok II, yaitu masing-masing terjadi penurunan sebesar 12,90±2,490% dan 15,00±2,362% yang membuktikan bahwa penerapan McKenzie exercise dan Ultrasound lebih baik daripada penerapan kombinasi Myofacial release dan ultrasound dalam Memperbiki Disabilitas pada Mechanical Neck Pain.

PEMBAHASAN

  • 1.    Penerapan Kombinasi Mckenzie Exercise Dan Ultrasound Dapat Memperbaiki Disabilitas Pada Mechanical Neck Pain

Hasil penelitian dari data Neck Disability Indeks (NDI) pada McKenzie Exercise dan Utrasaound selama 4 minggu didapatkan rerata hasil sebelum perlakuan sebesar 17,10±1,889% dan setelah perlakuan sebesar 12,90±2,490%, artinya terdapat perbedaan rerata McKenzie Exercise dan Utrasaound sebelum dan setelah perlakuan.

Hasil analisis data hipotesis penurunan disabilitas neck pain pada McKenzie Exercise dan Utrasaound antara tes awal dengan tes akhir menggunakan paired sample t-test diperoleh nilai p=0,001(p<0,05) sehingga hasil Disabilitas neck pain pada pelatihan McKenzie Exercise dan Utrasaound terdapat perbedaan yang bermakna. Jika melihat nilai rerata maka terjadi penurunan persentase disabilitas neck pain antara sebelum perlakuan dengan setelah perlakuan.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rathore dengan judul Use of McKenzie cervical protocol in the treatment of radicular neck pain in a machine operator menggunakan Mc Kenzie exercise dan latihan gerak aktif isometrik. Dengan pemberian terapi

6-8 minggu (frekuensi perlakuan 10-15 kali). Pasien merasakan ROM meningkat yaitu 45° fleksi, 65° ektensi, 15° lateral fleksi dan penurunan nyeri 4/10 untuk pengukuran numeric ratting scale (akhir minggu ke 3 post penanganan ) dan peningkatan ROM yaitu 55° fleksi, 65° ekstensi, 45° lateral fleksi, 90° rotasi bilateral dan penurunan nyeri 2/10 (akhir minggu ke 4 post penanganan ). Dan di dapat hasil dengan menggunakan Mc Kenzie exercise lebih efektif dalam subjek akut neck pain untuk peningkatan kemampuan ROM dan pengurangan nyeri pada leher.7

  • 2.    Penerapan Kombinasi Myofacial release dan ultrasound dapat memperbaiki disabilitas pada mechanical neck pain.

Hasil penelitian dari data Neck Disability Indeks (NDI) pada penerapan Myofacial Releae dan Ultrasound selama 4 minggu didapatkan rerata hasil sebelum perlakuan sebesar 17,42±2,388% dan setelah perlakuan sebesar 15,00±2,362%, artinya terjadi penurunan disabilitas neck pain sebelum dan setelah perlakuan.

Hasil analisis data hipotesis penurunan disabilitas neck pain pada Myofacial Release dan Ultrasound antara tes awal dengan tes akhir menggunakan paired sample t-test diperoleh nilai p=0,001(p<0,05) sehingga hasil penurunan disabilitas neck pain pada penerapan Myofacial Release dan Ultrasound terdapat perbedaan yang bermakna. Jika melihat nilai rerata maka terjadi penurunan disabilitas neck pain antara sebelum perlakuan dengan setelah perlakuan.

Latihan untuk menurunkan disabilitas neck pain dengan cara penerapan Myofacial Release dan Ultrasound ini berperan untuk memberikan stretch atau elongasi pada struktur otot dan facia dengan tujuan melepas adhesion atau perlengketan, mengurangi nyeri dengan gate control theory, memulihkan kualitas cairan pelumas dari jaringan fasia, mobilitas jaringan dan fungsi normal sendi.

Penelitian sebelumnya yang telah terbukti oleh Werenski dalam studi literatur nya yang berjudul The Effectiveness of Myofacial Release Techniques in The treatment of Myofacial Pain bahwa penerapan myofacial release technique dapat mengurangi nyeri

muskuloskeletal dengan menggunakan gate control   teory,    interpersonal attention,

parasimpathetic respon pada saraf otonom, dan 8

pelepasan serotonin.

  • 3.    Penerapan Mckenzie Exercise Dan Ultrasound Lebih Baik Daripada Myofacial Release Dan Ultrasound Dalam Memperbaiki     Disabilitas     Pada

Mechanical Neck Pain.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, setelah dilakukan uji menggunakan t-Test Independent pada nilai post Disabilitas neck pain dengan Neck Disability Indeks (NDI) pada kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II, maka diperoleh hasil P= 0,001 yang berarti jika nilai p<0,05 maka dapat disimpulakn bahwa penerapan kombinasi McKenzie exercise dan Ultrasound lebih baik daripada penerapan kombinasi Myofacial release dan ultrasound dalam menurukan disabilitas pada Mechanical Neck Pain. Hasil rerata selisih penurunan disabilitas neck pain sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok I sebesar 42% dan kelompok II sebesar 17,9%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan McKenzie Exercise dan Ultrasound lebih baik dibandingkan Myofacial Release dan Ultrasound dalam Menurunkan  Disabilitas

pada Mechanical Neck Pain.  Pemberian

Myofacial release dan ultrasound memberikan efek relaksasi pada otot karena adanya hot thermal yang diberikan pada  ultrasound

sehingga memudahkan otot melakukan peregangan pada otot uppertrapesius sehingga mudahnya nyeri hilang pada area cervical.

Hasil analisis ini sesuai dengan teori Prinsip utama dari metode McKenzie yaitu selfhealing dan self-treatment merupakan hal terpenting untuk rehabilitasi dan meredakan nyeri pasien, manfaat yang dapat dari pemberian latihan ini Yang lebih ke pada adanya indikasi nyeri pada jaringan otot, kapsul sendi dan gangguan saraf. Melalui penguluran spine dan otot yang dilakukan pada sepanjang gerakan latihan dengan repetisi yang telah ditentukan sebelumnya, memperbaiki atau mengkoreksi postur yang salah saat beraktivitas, baik statis maupun dinamis. mengembalikan alignment leher yang normal. Keempat, membebaskan kekakuan (stiffness)

pada intervertebral joints yang diakibatkan oleh spasme otot yang dibiarkan berkelanjutan akibat postur tubuh yang salah saat beraktivitas, dan yang terakhir adalah memberikan efek muscle elongation. Berikut beberapa perbedaan manfaat yang dapat diambil dari pemberian intervensi penurunan disabilitas pada kasus mechanical neck pain.9.10

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • 1.    Penerapan kombinasi McKenzie exercise dan ultrasound dapat memperbaiki disabilitas pada mechanical neck pain.

  • 2.    Penerapan kombinasi Myofacial release dan Ultrasound dapat memperbaiki disabilitas pada mechanical neck pain.

  • 3.    Penerapan McKenzie exercise dan ultrasound lebih baik dibandingkan myofacial release dan ultrasound dalam memperbaiki disabilitas pada mechanical neck pain

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Kuntono, 2007. Patofisiologi Nyeri dan Aspek Fisioterapi dan Aspek Nyeri; Politeknik Kesehatan Surakarta, diakses tanggal 5 Februari 2013, dari http://www.physiosby.corn/science4.htm.

  • 2.    Penas, CFDC., Heredia, MP., Sanchez, AM., Page, JCM. 2007. Performance of the Cranio Cervical Flexion Test, Forward Head Posture and Headache Clinical Parameter in Patients with Cronic TensionType Headache. Spain: A Pilot Study.

  • 3.    Barnes, JF. 2006. Myofacial release Approach This Three-Part Series Explore The History of Myofacial release, Myofacial Unwinding and Myofacial Rebounding.

  • 4.    Cunha, ACV., Burke, TN., França, FJR., Marques, AP. 2008. Effect of Global Posture Reeducation and of Static Stretching on Pain, Range of Motion, and Quality of Life in Women with Chronic Neck Pain: a Random Clinical Trial. Clinics, Brazil, p.763-770

  • 5.    Falla, D., Jull, G., Ruessell, T., VicenZho, B., Hodges, P. 2007. Effect of neck Exercise

on Sitting Posture in Patients with Chronic Neck Pain. Australia: PJT.

  • 6.    Pocock, SJ. 2008; Clinical Trial, A Practical Approach. New York: A Willey Medical.

  • 7.    Rathore, S. 2003. Use of McKenzie cervical protocol in the treatment of radicular neck pain in a machine operator. Canada: JCCA. p.291-297.

  • 8.    Warenski, J. 2011. The Effectiveness of Myofacial Release Techniques in The Treatment of Mhyofacial Pain, a Literature review.

  • 9.    Kage, V., Patel, NY., Pai, MP. 2016. To Compare The Effects Of Deep Neck Flexors Strenghtning Exercise And Mckenzie Neck Exercise In Subjects With Forward Neck Posture: A  Randomised Clinical Trial.

India: Karnataka.

  • 10.    AL-Khamis, .A. 2015: Mc Kenzie Method

Complemented with Exercise Program for LongTerm Cervicogenic Headache Management: A Case Report. Saudi Arabia: PhysioTherapy Department,.

Kombinasi Mckenzie Exercise dan Ultrasound Lebih Baik daripada Myofascial Release

84