ASPEK-ASPEK SOSIAL SATUA MEKEL PARIS, JACKRIS, DAN MADE SMITH DALAM PUPULAN SATUA BALI MODERN MEKEL PARIS KARYA I.B.W. WIDIASA KENITEN PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA
on
1
ASPEK-ASPEK SOSIAL
SATUA MEKEL PARIS, JACKRIS, DAN MADE SMITH
DALAM PUPULAN SATUA BALI MODERN MEKEL PARIS
KARYA I.B.W. WIDIASA KENITEN
PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA
Kadek Eva Arista
Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra Unud
Abstract
This research study about Mekel Paris short story, Jackris short story, and Made Smith short story, gathered in Mekel Paris short story corps. This Research aim to know the aspect of social exist in this short story. Basis for used by theory is sociology theory. The method that used there is three for example, ready Phase of data use method read, phase analyse data by using method qualitative, and presentation phase result of data analysis use informal method. Result of which is obtained in this research that is expressing of of social, becoming object from this research for example: aspect of marriage, aspect of naming is name, aspect of heritage, and my me aspect of social ethics / ethic.
Keyword: short story and social aspect
Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek, disebut demikian karena jumlah halamannya yang sedikit, situasi dan tokoh ceritanya juga digambarkan secara terbatas. Segi-segi kehidupan yang selalu menjadi sorotan pengarang cerpen berkisar sekitar kondisi-kondisi sosial yang terdapat dalam kehidupan masyarakat dan tata nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat yang ada kaitannya dalam pembentukan kepribadian (A.A. Navis, 1985: 1).
Banyak pengarang Bali dari dulu sampai era masa kini mengarang karya satra berupa cerpen, diantaranya sebagai berikut cerpen Togog karya I Nyoman Manda, Ketemu Ring Tampak Siring karya I Made Sanggra, cerpen Bangke Matah karya I.B.W. Widiasa Keniten, cerpen Gede Ombak Gede Angin Karya I Made Suarsa. Sejauh ini, cerpen karya I.B.W. Widiasa Keniten yang berjudul Mekel Paris yang baru saja terbit pada tahun 2012 belum ada yang mengkaji. Penulis menggunakan karya I.B.W. Widiasa Keniten karena cerpen Mekel Paris memiliki tema yang sama yaitu tentang akulturasi budaya dan menurut penulis keunikan dari cerpen ini adalah banyaknya orang asing yang bermitat untuk mempelajari kebudayaan Bali. Dalam kumpulan cerpen Mekel Paris penulis memakai tiga cerpen diantaranya Mekel Paris, Jackris, dan Made Smith. Di ambilnya tiga cerpen ini karena penulis beramsumsi bahwa ketiga cerpen ini sudah mencerminkan atau mewakili ke dua belas cerpen yang lainnya.
Aspek-aspek sosial apa sajakah yang terdapat di dalam cerpen Mekel Paris, Jackris, dan Made Smith?
Adapun tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberi informasi kepada masyarakat Bali mengenai karya sastra, khususnya karya sastra modern yaitu cerpen. Penelitian karya sastra Bali modern mempunyai nilai penting dalam membangun mental spiritual masyarakat Bali. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek sosial yang terdapat dalam cerpen Mekel Paris, Jackris, dan Made Smith.
Penyediaan data di awali dengan metode membaca. Disamping itu juga teknik yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teknik mencatat atau pencatatan, di
lanjutkan dengan teknik terjemahan. Dalam tahap analisis data penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan adalah memeriksa bahan yang sudah terkumpul dan dianalisis menggunakan motode kualitatif. Teknik yang digunakan pada cerpen Mekel Paris, Jackris, dan Made Smith adalah teknik deskriptif analitik. Dalam tahap penyajian hasil analisis adalah tahapan metode informal. menurut Sudaryanto (1993: 145) sedangkan teknik yang digunakan dalam tahap penyajian analisis yaitu teknik deduktif dan induktif yaitu penjelasan dari umum ke khusus dan khusus ke umum.
-
5. Hasil Pembahasan
-
5.1 Aspek-aspek Sosial Cerpen Mekel Paris, Jackris, dan Made Smith
-
5.1.1 Aspek Perkawinan
-
-
Perkawinan dalam cerpen Mekel Paris adalah perkawinan beda agama dan budaya yang dilakukan oleh Ida Bagus Rai dari kalangan brahmana dengan Christina yang berasal dari Paris. Dalam hal ini bentuk perkawinan tidak dilihatkan oleh pengarang, akan tetapi proses perkawinan yang dilakukan oleh pihak laki-laki dilihatkan oleh pengarang. Hal ini terlihat ketika mereka melaksanakan upacara pernikiahan, seperti yang terlihat pada kutipan berikut:
Pawiwahanne mamargi. Sadurunge kawentenang upacara Sudhi Wadani, mangda dados Hindu Bali. Christina raris katigang sasihin, kaenem sasihin, kantos katatahin mangda anut sakadi agama Hindu ring Bali Christina taler demen pisan santukan saurip ipune wau mangkin polih kaupacarain sakadi punika. Nembe polih kasiratin tirtha. (Mekel Paris, 2012: 2)
Terjemahan :
Pernikahannya pun berjalan. Sebelumnya dilaksanakan upacara Shudi Wadani, supaya menjadi agama Hindu. Setelah itu Christina di upacari tiga bulanan, enam bulanan, sampai upacara potong gigi seperti agama Hindu di Bali. Christina sangat bahagia karena seumur hidupnya baru kali ini diupacarai seperti ini. Pertama kalinya di perciki air suci.
Perkawinan dalam cerpen Jackris adalah perkawinan beda kasta yang dilakukan oleh Dayu Riris dari kalangan brahmana dengan Jack yang berasal dari Amerika yang telah beragama Hindu. Perkawinan ini dilakukan dengan cara ngerorod. Hal ini terlihat ketika Jack yang telah menikah dengan Dayu Riris akan
tetapi tidak direstui oleh saudara-saudara ayahnya Dayu riris. Akibatnya Dayu Riris tidak diperbolehkan kembali ke rumah oleh saudara ayahnya, seperti yang terlihat pada kutipan berikut:
“Bli kenken gumanti pikayun Bline? Dumun Bli sane nombayang I Riris ka Gria. Sane mangkin dados icenin bli? Nenten lek dados anak mitia wacana? Minab santukan I Jack sareng I Riris sampun dados anak sugih? Bli sampun ulap ring kasugihan. Kantos lali sane kanikayang. Tiang miragiang manten lek. Dados Bli sane ngamedalang nenten nue erang?”(Mekel Paris, 2012: 8-9)
Terjemahan :
“Kakak bagaimana sebenarnya keinginan mu? Dahulu kakak yang melarang si Riris datang ke rumah, tetapi sekarang kenapa kakak ijinkan? Tidakkah malu sebagai orang yang ingkar janji? Mungkin karena si Jack dan si Riris sudah menjadi orang kaya? Kakak sudah terlena dengan kekayaan. Samapai lupa dengan apa yang diucapkan. Saya yang mendengar saja malu. Kenapa kakak yang mengucapkan tidak malu?”
Perkawinan dalam cerpen Made Smith adalah perkawinan beda agama dan budaya yang dilakukan oleh Dayu Sasih dari kalangan brahmana dengan Aleks Smith yang berasal dari Australia. Perkawinan ini dilakukan dengan sistim ngerorod. Sistim Ngerorod atau Rangkat (kawin lari) yaitu bentuk perkawinan cinta sama cinta berjalan berdua atau besrta keluarga laki secara resmi tak diketahui keluarga perempuan. Hal ini terlihat ketika Dayu Sasih di larikan oleh Made Smith. Akibatnya pihak keluarga Dayu sasih sangat marah dengan Made Smith, seperti yang terlihat pada kutipan berikut:
Kapate rauh. Buda Manise kacupuin Dayu Sasih Kapandung. Plaibanga ka Kuta. Sami ring Gria paling pisan wantah sewala patra kemanten sane wenten. Ngaturang sang kalih sampun marabian. Pasemeton Dayu Sasihe menggah pisan. (Mekel Paris, 2012: 27)
Terjemahan :
Bulan keempat tiba. Dikatakan saat Buda Manis Dayu Sasih dilarikan. Dilarikan ke Kuta. Semua orang yang ada di gria bingung sekali, hanya surat saja yang ada. Yang berisikan bahwa keduanya sudah menikah. Saudara Dayu Sasih marah sekali.
Penamaan nama yang tedapat dalam cerpen Mekel Paris yakni terjadi pada pemberian nama Christina menjadi Mekel Paris oleh Pranda Gde. Nama Mekel
Paris diberikan oleh Pranda Gde karena Christina berasal dari Paris yang terkenal dengan negara busana atau pakaian. Nama tersebut diberikan karena Christina telah menikah dengan seorang brahmana, akan tetapi dalam nama tersebut tidak berisi sebutan Jro yang lumrah, bila seorang wanita yang berkasta lebih rendah menikah dengan seorang laki-laki yang berkasta lebih tinggi dalam masyarakat Bali, seperti yang terlihat pada kutipan berikut :
Mekel paris icenine wasta ring Pranda Gde. Mekel Paris manut santukan wit saking Paris. Negeri kasub antuk busana luih-luih utawi genah genah nyentokang busana. (Mekel Paris, 2012: 3)
Terjemahan :
Mekel Paris diberikan nama oleh Pranda Gde. Nama Mekel Paris cocok karena berasal Dari Paris. Negara terkenal karena busana yang bagus atau tempat mencari pakaian atau busana.
Penamaan nama yang tedapat dalam cerpen Jackris yakni terjadi pada Jackris. Jackris merupakan perpaduan antara Jack dan Dayu Riris. Hal ini dikarenakan Jack sangat mencintai Dayu Riris. Selain itu perusahaannya pun dinamai PT Jackris, seperti yang terlihat pada kutipan berikut :
Jack saking Amerika. Sampun sue nganten sareng Dayu Riris. Jack tresna pesan sareng Dayu Riris. Ipun mangda kakaukin Jackris. Perusahaane taler kawastanin PT Jackris. (Mekel Paris, 2012: 7)
Terjemahan :
Jack berasal dari Amerika. Sudah lama menikah dengan Dayu Riris. Jack cinta sekali dengan Dayu Riris. Supaya dirinya dipanggil Jackris. Perusahaannya juga dinamakan PT Jackris.
Penamaan nama yang tedapat dalam cerpen Made Smith yakni terjadi pada pemberian nama Aleks Smith menjadi Made Smith oleh Pranda Gde. Nama Made Smith diberikan oleh Pranda Gde karena Aleks Smith ingin menjadi orang Bali. Selain itu Made Smith Juga senang dengan kebudayaan Bali, tak hayal ia berkeinginan menjadi seorang pemangku di Bali, seperti yang terlihat pada kutipan berikut :
Made Smith jatma saking Australi. Kawastanin sapunika olih Pranda Gde. (Mekel Paris, 2012: 24)
Kadi girasin manahne Made Smith. Legan ipune tan kadi-kadi. Ipun raris ngaturang jagi ngranjing Hindu Bali. Wantah sampun kacumpuin ipun jagi mawinten dados pamangku. (Mekel Paris, 2012: 27)
Terjemahan :
Made Smith seseorang yang berasal dari Australi. Diberikan nama seperti itu oleh Pranda Gde. (Mekel Paris, 2012: 24)
Seperti tersentuh hatinya Made Smith. Senangnya tak bisa diungkapkan. Lalu dia mengatakan akan masuk Hindu Bali. Jika sudah disetujui ia akan mewinten menjadi pamangku. (Mekel Paris, 2012: 27)
Aspek warisan yang terjadi dalam cerpen Jackris adalah warisan yang dimiliki oleh ayahnya Dayu Riris yang dimana warisan tersebut dibagi-bagi oleh saudara ayahnya Dayu Riris. Warisan ini dibagi-bagi dikarenakan Ida Bagus Murdha tidak mempunyai keturunan laki-laki sehingga warisan tersebut tidak dapat dilimpahkan kepana Dayu Riris, seperti yang terlihat pada kutipan berikut:
“Ampura dumun, kocap ajin titiange nue tetamian?”
“Jeleme putung. Tusing antes maan tetamian. Suba kabagi-bagi.” (Mekel Paris, 2012: 10)
Terjemahan :
“Mohon Maaf sebelumnya, katanya ayah saya memiliki warisan?"
“Orang tidak memiliki keturunan. Tidak pantas mendapatkan warisan. Sudah terbagi-bagi.”
Prilaku sosial atau etika dalam cerpen Mekel Paris ditunjukkan pada tingkah laku yang tidak baik ditunjukkan oleh Ida Bagus Rai. Tokoh ini telah terkena pengaruh budaya barat. Tingkah lakunya sehari-hari seperti atau menirukan orang barat. Selain itu, Ida Bagus Rai yang telah mengecewakan Dayu Sastra dimana Dayu Sastra sangat mencintai Ida Bagus Rai, seperti yang terlihat pada kutipan berikut:
Gending-gending sane kaputer nenten naen wargasari utawi kidung. Sami kaset-kaset punika kaentungan. Kagentosan antuk kaset barat. Rambutne sampun masemir mangda pateh sareng bokne Christina. Nglanjar nenten malih pakardin Indonesia. Sami lanjaran Paris. Mobilne satunggil awuku kagentosin. (Mekel Paris, 2012: 2)
“Bli, kene tresnan tiange teken Bli. Lasia Bli ngalahin tiang. Suba makejang bang tiang teken Bli. Nanging ingetang Bli. Tiang masih ngelah rasa.
Antiang dogen mani puan. Madak apang Bli teken Christina tusing bagia. Solah bline sube nusuk ulun atin tiange.” (Mekel Paris, 2012: 4)
Terjemahan :
Lagu-lagu yang diputar tidak pernah lagi wargasari atau kidung. Semua kaset-kaset tersebut dibuang. Digantikan dengan kaset barat. Rambutnya sudah diwarnai supaya sama dengan rambutnya Christina. Rokoknya tidak lagi buatan Indonesia. Semua rokok dari Paris. Mobilnya setiap minggu diganti. (Mekel Paris, 2012: 2)
“Kakak, begini cintanya saya dengan kakak, teganya kakak meninggalkan saya. Semua sudah saya berikan kepada kakak. Namun ingatlah kakak. Saya masih memiliki rasa. Tunggu saja suatu saat nanti. Semoga kakak dengan Christina tidak bahagia. Prilaku kakak sudah menusuk hati saya. (Mekel Paris, 2012: 4)
Prilaku sosial atau etika dalam cerpen Jackris ditunjukkan pada tingkah laku yang baik oleh Dayu Riris. Dayu Riris yang berbakti kepada ayahnya walaupun sebelumnya ayahnya tidak menyetujui pernikahannya dengan orang asing yang bernama Jack. Hal ini terlihat saat Dayu Riris mengajak dan merawat ayahnya hingga melakukan upacara ngaben di saat ayahnya meninggal, seperti yang terlihat pada kutipan berikut:
“Aji, titiang sane ngencelin griane puniki. Titiang nenten malih jagi ka gria. Wantah icenin aji sareng sami. Benggayang titiang sane ngremba ajin titiange.”(Mekel Paris, 2012: 9)
Layone Ida Bagus Murdha kakrematorium. Sami mamargi antar. Yadiastun nenten kaangkenin antuk pasemetonane. Taler puput pula-pali pertiwaanne. (mekel Paris, 2012: 11)
Terjemahan :
“Ayah saya yang mendiami rumah ini. Saya tidak akan kembali lagi ke rumah. Jika paman semua berikan. Biarkanlah saya yang merawat ayah saya.” (Mekel Paris, 2012: 9)
Mayat Ida Bagus Murdha di krematorium. Semuanya berjalan dengan lancar. Walaupun tidak di hadiri oleh saudara-saudaranya. Selesai juga upacara pembakarannya. (Mekel Paris, 2012: 11)
Prilaku sosial atau etika dalam cerpen Made Smith ditunjukkan pada tingkah laku yang tidak baik, yang ditunjukkan oleh Made Smith. Tokoh ini telah melarikan putrid dari seorang gurunya. Dalam ajaran agama Hindu prilaku seperti
ini adalah prilaku yang tidak dibenarkan, seperti yang terlihat pada kutipan berikut:
Kapate rauh. Buda Manise kacupuin Dayu Sasih Kapandung. Plaibanga ka Kuta. Sami ring Gria paling pisan wantah sewala patra kemanten sane wenten. Ngaturang sang kalih sampun marabian. Pasemeton Dayu Sasihe menggah pisan. (Mekel Paris, 2012: 27)
Terjemahan :
Bulan keempat tiba. Dikatakan saat Buda Manis Dayu Sasih dilarikan. Dilarikan ke Kuta. Semua orang yang ada di gria bingung sekali, hanya surat saja yang ada. Yang berisikan bahwa keduanya sudah menikah. Saudara Dayu Sasih marah sekali.
Aspek-aspek sosial dalam cerpen Mekel Paris, Jackris, dan Made Smith dalam pupulan satua bali modern Mekel Paris meliputi, aspek perkawinan, aspek penamaan nama, aspek warisan, Dan aspek prilaku sosial atau etika.
Keniten, IBW Widiasa. 2012. “Mekel Paris” Pupulan Satua Bali Modern.
Tabanan: Pustaka Ekspresi.
Navis, A.A. 1985. Memahami Cerpen-cerpen. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudaryanto, 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Data. Yogyakarta: Duta Wawancara Universiti Press.
Discussion and feedback