1

KEPRIBADIAN KAWAI JŌJI DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA

Ni Made Pariani

Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Udayana

Abstract

This thesis entitled “Personality Analisys of Kawai Jōji in Chijin No Ai Novel by Junichiro Tanizaki, a Review of Literary Psychology". The selection of this novel is based on several considerations among others: novel Chijin No Ai of Junichiro Tanizaki is one of the best novels during his life as a writer. This novel describes the psychology and the unique character Kawai Jōji, his desire to gain the self-esteem from the community by manipulating his wife, Naomi. This study focuses on the personality of Kawai Jōji. The method used in this study which takes the data from Junichiro Tanizaki’s novel Chijin No Ai is a descriptive analytic method. This analytic method describes the results of the analysis or detailed description based on the previous literature review by searching and collecting data from written sources. The theory used to analyze the structure of Kawai Jōji’s character in novel Chijin No Ai are Literature Psychology theory and Individual Psychologhy theory from Alfred Adler which is based upon: Fictional Objective (Finalism), Encouragement of Ego, The Sense of Inferiority, Style of Life and Creative Self. The result of the analysis shows that Kawai Jōji is obsessed the Western world and lifestyle. Kawai Jōji did not achieved the superiority he’s striving for and the self-esteem he wanted. That is because Naomi that he uses as a tool to help boost his confidence back even embarrassing him.

Keywords: character, personality

  • 1.    Latar Belakang

Karya sastra, baik novel, drama, maupun puisi di zaman modern ini sarat dengan unsur-unsur psikologis sebagai perwujudan kejiwaan pengarang dan para tokoh fiksi dalam sebuah cerita. Karya-karya sastra memungkinkan ditelaah melalui pendekatan psikologi karena karya sastra menampilkan watak para tokoh, walaupun imajinatif, dapat menampilkan berbagai problem psikologis (Minderop, 2010:55).

Salah satu karya sastra yang sarat menggambarkan tentang kondisi psikologis tokoh utamanya adalah novel Chijin No Ai karya Tanizaki Junichiro. Novel ini menceritakan perjuangan tokoh Kawai Jōji dengan fisik yang kurang sempurna membuatnya merasa rendah diri sehingga untuk mencapai superioritas

ia menggunakan Naomi sebagai medianya. Kepribadian Joji yang demikian merupakan kondisi kepribadian seseorang yang selalu bergantung pada orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Adler yang menyebutkan manusia lahir dengan tubuh lemah dan inferior, suatu kondisi yang mengarah pada perasaan rendah diri sehingga mengakibatkan ketergantungan pada orang lain. Oleh karena itu, perasaan menyatu dengan orang lain (minat sosial) sudah menjadi sifat manusia dan merupakan standar akhir untuk kesehatan psikologis (Adler dalam Feist, 2010:81).

  • 2.    Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:

  • 1.    Bagaimanakah struktur kepribadian tokoh Kawai Jōji yang terdapat dalam novel Chijin No Ai karya Tanizaki Junichiro?

  • 2.    Bagaimanakah upaya tokoh Kawai Jōji mencapai superioritas dalam novel Chijin No Ai karya Tanizaki Junichiro?

  • 3.    Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra khususnya karya sastra Jepang. Selain itu, diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang struktur kepribadian psikologi individual. Secara khusus tujuan penelitian ini, untuk mengetahui struktur kepribadian tokoh Kawai Jōji serta upaya tokoh Kawai Jōji mencapai superioritas dalam novel Chijin No Ai karya Tanizaki Junichiro.

  • 4.    Metode Penelitian

Dalam tahap pengumpulan data, metode yang digunakan adalah metode studi pustaka, kemudian dilanjutkan dengan teknik catat atau tulis. Metode penganalisisan data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, sedangkan

metode penyajian hasil analisis data yang digunakan adalah metode informal (Ratna, 2010:50–53).

  • 5.    Hasil dan Pembahasan

Struktur kepribadian yang ditemukan dalam tokoh Kawai Jōji adalah Kesatuan dan Konsistensi dalam Diri, Tujuan Semu, Dorongan Keakuan, Rasa Rendah Diri, Dorongan Kemasyarakatan, Gaya Hidup dan Diri Kreatif. Melalui ketujuh struktur kepribadian ini diketahui bahwa tokoh Kawai Jōji ingin mengangkat harga dirinya melalui Naomi. Hal ini dapat dilihat terutama pada struktur kepribadian Jōji yaitu Tujuan Semu. Segala sesuatu yang dilakukan Jōji untuk mencapai superioritas yaitu pengakuan dari masyarakat tidak berhasil diperolehnya.

  • 5.1    Tujuan Semu

Tujuan yang dirumuskan individu semua dibuat sangat ideal untuk diperjuangkan tetapi mungkin saja tidak dapat direalisasikan. Tujuan Jōji membesarkan Naomi adalah untuk menjadikannya perempuan berkelas yang elegan. Akan tetapi seiring berjalannya waktu Jōji menyadari Naomi tidaklah sepintar yang ia harapkan. Hal ini dibuktikan melalui kutipan-kutipan berikut ini: (1) そう、たしかに恋してはいたのでしょうが、自分自身のつもりでは寧 ろ彼女を育ててやり、立派な婦人に仕込んでやるのが楽しみなので、ただ それだけでも満足出来るように思っていたのです (Chijin No Ai, 2003:32).

Sō, tashika ni koishite haita nodeshou ga, jibun jishin no tsumori de wa mushiro kanojo o sodatete yari, rippana fujin ni shikonde yaru no ga tanoshimi na node, tada sore dake demo manzoku dekiru yō ni omotte ita nodesu.

‘Semula memang tujuanku untuk membesarkannya menjadi perempuan muda berkelas. Aku percaya bahwa aku akan menemukan kepuasan dengan melakukan hal itu, tak lebih dari itu’ (Naomi, 2012:24).

  • (2)    自分が選択を誤ったこと、ナオミは自分の期待したほど賢い女ではな r ≥

。。。

世の中のことは総べて自分の思い通りに行くものではない。自分はナオミ を、精神と肉体と、両方面から美しくしようとした。そして精神の方面で は失敗したけれど、肉体の方面では立派に成功したじゃないか (Chijin No Ai, 2003:74–75).

Jibun ga sentaku o ayamatta koto, Naomi wa jibun no kitai shita hodo kashikoi onna de wa nakatta koto...

Yo no naka no koto wa subete jibun no omoidōri ni iku mono dewa nai. Jibun wa Naomi o, seishin to nikutai to, ryō hōmen kara utsukushiku shiyou to shita. Soshite seishin no hōmen de wa shippai shita keredo, nikutai no hōmen de wa rippa ni seikō shita janai ka

‘Aku membuat pilihan yang salah, Naomi tidak sepintar yang kuharapkan. Tidak semua bisa berjalan sesuai keinginanmu, ucapku pada diriku. Aku telah mendambakan Naomi cantik baik fisik maupun spiritual. Aku telah gagal di sisi spiritual tapi dengan gemilang berhasil di sisi fisik’ (Naomi, 2012:52–53).

Kutipan (1) dan (2) tersebut menggambarkan tujuan semu tokoh Jōji yang ingin menjadikan Naomi perempuan muda berkelas. Jōji menggunakan Naomi untuk memenuhi obsesinya terhadap dunia Barat. Sebelumnya ia tidak pernah berpikir kalau Naomi akan sedekat ini dengan perempuan gambaran idealnya. Menyadari hal tersebut Jōji semakin bersemangat untuk menjadikan Naomi perempuan berkelas. Kalimat Soshite seishin no hōmen de wa shippai shita keredo, nikutai no hōmen de wa rippa ni seikō shita janai ka yang berarti ‘Aku telah gagal di sisi spiritual tapi dengan gemilang berhasil di sisi fisik’ menunjukkan tujuan semu Jōji yang semula ingin menjadikan Naomi perempuan cantik dan pintar tetapi tidak sepenuhnya berhasil. Naomi tidaklah sepintar yang ia harapkan. Jōji menyadari kegagalannya menjadikan Naomi perempuan yang cerdas akan tetapi ia merasa puas dengan fisik Naomi yang tumbuh sempurna di luar perkiraannya. Wajah Naomi yang seperti eurasian (campuran wajah orang Eropa dan Asia) memberikan kesan yang elegan, sehingga ada kepuasan tersendiri bagi Jōji saat berjalan berdampingan dengan Naomi.

  • 5.2    Upaya Kawai Jōji untuk Mencapai Superioritas

Superioritas yang dimaksud bukanlah keadaan yang obyektif, seperti

kedudukan sosial yang tinggi dan sebagainya, melainkan keadaan subyektif yakni

pengalaman atau perasaan cukup berharga. Tokoh Kawai Jōji dalam novel Chijin No Ai merupakan seorang karyawan teladan yang tekun dan selalu menghindari kesalahan. Di kantor tempatnya bekerja ia dikenal sebagai “pria terhormat”. Jōji berasal dari desa dan masih merasa canggung pada orang-orang di lingkungannya. Ia tidak mempunyai teman lawan jenis yang akan membuatnya benar-benar jadi “pria terhormat”. Oleh karena itu, ia berusaha menemukan sosok perempuan yang ia impikan. Karena fisiknya yang kurang sempurna ia memutuskan untuk mencari perempuan yang akan membantunya untuk meningkatkan kepercayaan dirinya di masyarakat. Hal tersebut terlihat dari upayanya untuk mencari perempuan idamannya saat mengendarai angkutan umum maupun saat berjalan di kota, Jōji diam-diam mengamati perempuan-perempuan muda yang ia jumpai. Berikut adalah kutipan yang menunjukkan hal tersebut:

  • (3)    元来が田舎育ちの無骨者なので、人づきあいが拙く、従って異性との 交際などは一つもなく、まあそのために「君子」にさせられた形だったで もありましょうが、しかし表面が君子であるだけ、心の中はなかなか油断 なく、往来を歩く時でも毎朝電車に乗る時でも、女に対しては絶えず注意 を配っていました。あたかもそう云う時期に於いて、たまたまナオミと云 う者が私の眼の前に現れて来たのです (Chijin No Ai, 2003:9).

Ganrai ga inaka sodachi no bukotsumono na node, hito zukiai ga tsutanaku, shitagatte isei to no kōsai nado wa hitotsu mo naku, maa sono tame ni ‘kunshi’ ni saserareta katachi datta demo arimashou ga, shikashi hyōmen ga kunshi dearu dake , kokoronouchi wa naka naka yudan naku, ōrai o aruku toki demo mai asa densha ni noru toki demo, onna ni taishite wa taezu chūi o kubatte imashita. Atakamo sō iu jiki ni oite, tama tama Naomi to iu mono ga watashi no me no mae ni arawarete kita no desu.

‘Meskipun sejatinya masih orang desa yang keras, aku masih canggung pada orang-orang dan tak punya teman lain jenis yang akan membuatku benar-benar jadi “pria terhormat.” Hanya baru di permukaan saja aku jadi pria terhormat. Setiap pagi, saat mengendarai angkutan umum maupun saat berjalan di kota, diam-diam aku mencuri kesempatan untuk mengamati perempuan-perempuan muda dari dekat. Secara tiba-tiba Naomi muncul di hadapanku’ (Naomi, 2012:7– 8).

Kutipan (3) tersebut menunjukkan upaya tokoh Jōji untuk menjadi “pria terhormat” dengan cara mencari pendamping hidup yang akan membantu

meningkatkan kepercayaan dirinya di mata masyarakat. Walaupun masih canggung dengan orang-orang di sekitarnya tapi Jōji diam-diam memperhatikan perempuan-perempuan yang ia temui di kendaraan umum maupun saat berjalan-jalan di kota. Saat bertemu dengan Naomi seorang gadis yang berhasil menarik perhatiannya Jōji mulai mendekati Naomi.

  • 6.    Simpulan

Novel Chijin No Ai adalah novel yang menggambarkan sosok pria dewasa yang memiliki kepribadian unik dan terobsesi dengan kehidupan Barat. Sosok pria tersebut adalah Kawai Jōji, berumur 28 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan listrik. Jōji adalah tokoh utama yang membangun cerita ini dari awal sampai akhir. Jōji mempunyai obsesi yang besar terhadap kehidupan Barat dan ingin mengadopsi gaya hidup Barat. Struktur kepribadian yang ditemukan dalam tokoh Kawai Jōji adalah Kesatuan dan Konsistensi dalam Diri, Tujuan Semu, Dorongan Keakuan, Rasa Rendah Diri, Dorongan Kemasyarakatan, Gaya Hidup dan Diri Kreatif. Melalui ketujuh struktur kepribadian ini diketahui bahwa tokoh Kawai Jōji ingin mengangkat harga dirinya melalui Naomi. Hal ini dapat dilihat terutama pada struktur kepribadian Jōji yaitu Tujuan Semu dan Dorongan Keakuan. Pada tujuan semu, Jōji menggunakan Naomi untuk memuaskan obsesinya terhadap dunia Barat dan menggunakan Naomi sebagai alat yang akan membantu mengangkat harga dirinya di mata masyarakat. Pada dorongan keakuan terlihat dari keinginan Jōji untuk menjadikan Naomi perempuan pintar dan berkelas yang sesuai dengan perempuan impiannya.

Segala sesuatu yang dilakukan Jōji untuk mencapai superioritas yaitu pengakuan dari masyarakat tidak berhasil diperolehnya. Hal tersebut dikarenakan Naomi yang ia gunakan sebagai alat untuk membantu mengangkat rasa percaya dirinya di mata masyarakat malah balik mempermalukannya di depan umum. Karena keinginannya untuk tetap berada di dekat Naomi begitu besar Jōji sudah tidak memperdulikan harga dirinya lagi. Ia sampai bersujud dan berjanji memberikan segalanya agar Naomi tetap bersamanya.

Daftar Pustaka

Minderop, Albertine. 2012. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Feist, Jess dan Gregory J.Feist. 2010. Teori Kepribadian: Theories Personality. Jakarta: Salemba Humanika.

Ratna, Nyoman Kutha. 2010 Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tanizaki, Junichiro. 2003. Chijin No Ai. Tokyo: Shinchousha.

Tanizaki, Junichiro. 2012. Naomi. Diterjemahkan dari Chijin No Ai oleh Maulida Sri Handayani. Depok: PT Komodo Books.