ISSN: 2302-920X

Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud

Vol 21.1 Nopember 2017: 46-51

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

Wayan Yuni Antari1*, Made Sri Satyawati 2

[12]Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya ̶ Universitas Udayana

1[[email protected]], 2[[email protected]]

*Corresponding Author

Abstract

This research entitled "Analysis of the Use of Indonesian Sentences in the Essay of Students Class V SDN 10 Sanur, Denpasar". The purpose of this research is to contribute a donation to the results of thought in the field of linguistics. The method that used to collect data in this research is the method of observation (observasi), then the data is analyzed by qualitative descriptive method, quantitative method, and distribution method (agih). Method of presentation of result of data analysis that used is formal method and informal method. Sources of data in this research is the essay of students of class V SDN 10 Sanur, Denpasar a total of 68 essays. The student of the class V is a student class V period of 2016/2017. The base of theory that used in this research is the syntactic theory according to Verhaar (1990), sentence theory according to Alwi et al. In standard Indonesian grammar, effective sentence theory according to Widjono (2012), and theory of language error according to Tarigan. The results of this research that is the type of sentence contained in the essay of students class V SDN 10 Sanur, Denpasar is distinguished by the total of clauses and forms, that is single sentence in the form of single sentence by verbal predicate, single sentence by adjektival predicate, equivalent compound sentence, multi-tiered sentences, declarative sentences , Imperative sentences, interrogative sentences, and exclamative sentences. Second, in the sentence of the student of class V SDN 10 Sanur, Denpasar found elements that filled a function, a category, and the role of syntax. Third, the sentence errors in the essays of students of class V SDN 10 Sanur, Denpasar are divided into three types, namely sentence structure sentences of 136 sentences (16.4%), 181 sentence (dictionary) word error (21.8%), and spelling errors. A total of 268 sentences (32.3%). The total percentage of sentence errors overall is 70.5%.

Keywords: sentence, syntax, essay

1. Latar Belakang

Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakai bahasa itu sendiri. Untuk bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, pembelajaran bahasa Indonesia sudah dimulai dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai dengan perguruan tinggi (PT). Keterampilan berbahasa Indonesia

yang diajarkan di sekolah dasar adalah keterampilan mendengarkan atau menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan pengungkapan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan tersebut adalah keterampilan menulis, yaitu mengarang. Keterampilan mengarang merupakan

salah satu kompetensi dasar berbahasa yang harus dimiliki siswa agar terampil berkomunikasi secara tertulis. Kegiatan menulis karangan yang baik memerlukan keterampilan, misalnya keterampilan menyusun kalimat yang benar sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia, baik morfologi maupun sintaksis, keterampilan memilih kata-kata (diksi), dan keterampilan menggunakan EYD. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil pengamatan guru bahasa Indonesia di kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar yang menyatakan bahwa masih banyak siswa yang masih kurang memahami penggunaan ejaan (huruf besar, tanda baca, dan lain-lain) dan adanya kesalahan pengucapan kata ketika membaca dan berbicara di dalam kelas. Oleh sebab itu, kurangnya pemahaman terhadap aturan-aturan dalam penggunaan bahasa Indonesia, siswa secara tidak sengaja melakukan    kesalahan    berbahasa.

Kesalahan berbahasa tidak hanya terdapat pada tuturan, tetapi juga terdapat pada bahasa tulis. Hal ini ditinjau dari ragam bahasa berdasarkan sarana pemakaiannya, yaitu ragam lisan dan tulis (Setyawati dalam Istinganah, 2012:3).

  • 1.    Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan tiga pokok permasalahan. Ketiga masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  • a.    Jenis-jenis kalimat apa sajakah yang digunakan pada karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar?

  • b.    Fungsi, kategori, dan peran sintaksis apa sajakah yang terdapat pada karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar?

  • c.    Jenis kesalahan apa sajakah yang terdapat dalam kalimat pada karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar?

  • 3.    Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan hasil pemikiran pada bidang linguistik. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui jenis-jenis kalimat yang digunakan pada karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar, untuk mengetahui fungsi, kategori, dan peran sintaksis pada karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar, dan untuk mengetahui jenis kesalahan kalimat yang terdapat pada karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar.

  • 4.    Metode Penelitian

Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik catat. Untuk memperoleh data berupa karangan bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 10 Sanur dilakukan dengan cara pemberian tugas kepada siswa. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, metode kuantitatif dan metode distribusional (agih). Selain itu, juga digunakan metode distribusional (agih) untuk menganalisis data. Dalam proses analisis, teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam metode distribusional (agih) adalah teknik dasar bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan. Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode formal dan metode informal.

  • 5.    Hasil dan Pembahasan

    • 5.1    Jenis Kalimat Siswa Kelas V SDN

10 Sanur, Denpasar

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, baik dalam wujud lisan maupun tulis. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun atau keras lembut dan diakhiri dengan intonasi akhir, sedangkan dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!) (Alwi dkk., 2003:311). Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibagi atas kalimat tunggal dan kalimat majemuk (Alwi dkk., 2003:336). Berdasarkan bentuk atau kategori sintaksisnya, kalimat dapat dibagi atas (1) kalimat deklaratif atau kalimat berita, (2) kalimat imperatif atau kalimat perintah, (3) kalimat interogatif atau kalimat tanya, dan (4) kalimat eksklamatif atau kalimat seruan.

Jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa dan bentuk sintaksis yang ditemukan dalam karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar berupa kalimat tunggal, kalimat majemuk, kalimat deklaratif atau kalimat berita, kalimat imperatif atau kalimat perintah, kalimat interogatif atau kalimat tanya, dan (4) kalimat eksklamatif.

  • a.    Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Kalimat tunggal dapat dibeda-bedakan lagi berdasarkan kategori predikatnya, yaitu kalimat tunggal berpredikat verbal, kalimat tunggal berpredikat adjektival,      kalimat      tunggal

berpredikat nominal (termasuk pronominal),     kalimat tunggal

berpredikat numeral, dan kalimat tunggal       berpredikat       frasa

preposisional. Dalam karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar tidak semua jenis kalimat tunggal ditemukan. Adapun kalimat tunggal yang ditemukan hanya yang berpredikat verbal dan adjektival.

Contoh:

  • (1)    Aku berjalan ke halaman depan rumah.

(Krg 17/Prf 1/Klm 4)

  • (2)    Teman ibu saya sangat baik hati.

(Krg 14/Prf 1/Klm 13)

  • b.    Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri atas lebih dari satu proposisi sehingga mempunyai paling tidak dua predikat yang tidak dapat dijadikan satu kesatuan (Alwi dkk., 2003:40). Oleh sebab itu, kalimat majemuk selalu berwujud dua klausa atau lebih. Dalam karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar terdapat kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.

Contoh:

  • (1)    Saya bermain sepak bola dan saya pergi ke pantai sama teman-teman saya. (Krg 14/Prf 1/Klm 2)

  • (2)    Setelah semuanya selesai, kami makan dan mandi.

(Krg 11/Prf 2/Klm 4)

  • c.    Kalimat Deklaratif

Kalimat deklaratif atau biasanya disebut kalimat berita umumnya digunakan oleh pembicara atau penulis untuk membuat pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi

pendengar atau pembacanya (Alwi dkk., 2003:353). Terdapat beberapa kalimat deklaratif pada karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar, yaitu sebagai berikut.

  • (1)    Tanah longsor terjadi pada 5 hari yang lalu.

(Krg 45/Prf 1/Klm 1)

  • (2)    Semua warga merencanakan adanya kerja bakti di hutan. (Krg 45/Prf 1/Klm 3)

  • d.    Kalimat Imperatif

Kalimat imperatif atau kalimat perintah adalah kalimat suruhan atau permintaan yang diungkapkan penulis agar pembaca dapat mengikuti atau menuruti kemauan penulis. Kalimat imperatif pada karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar tidak banyak, tetapi bentuknya sangat bervariasi, yaitu sebagai berikut.

  • (1)    Nak kemari kita beli jagung bakar yuk.

(Krg 2/Prf 1/Klm 4)

  • (2)    Ayo kita turun membawa barang-barang untuk bermain di tepi pantai.

(Krg 48/Prf 1/Klm 6)

  • e.    Kalimat Interogatif

Kalimat interogatif atau biasa disebut kalimat tanya secara formal ditandai oleh kehadiran kata tanya, seperti apa, siapa, berapa, kapan, bagaimana, dan mengapa. Kalimat interogatif biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?) pada bahasa tulis. Dalam karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar ditemukan kalimat tanya sebagai berikut.

  • (1)    Apa yang ada di kebun binatang.(Krg 50/Prf 1/Klm 3)

  • (2)    Saya bertanya “Kenapa kakak bisa terkena penyakit demam berdarah?”(Krg 46/Prf 1/Klm 5)

  • f.    Kalimat Eksklamatif

Kalimat eksklamatif atau kalimat seru secara formal ditandai oleh kata alangkah, betapa, atau bukan main. Contoh kalimat eksklamatif dalam karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar adalah sebagai berikut.

  • (1)    Betapa senangnya hati kakek dan nenek.(Krg 60/Prf 1/Klm

  • 5.2    Struktur Kalimat Siswa Kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar

Menurut Verhaar (1990), secara sistematis sintaksis terdiri atas tiga tataran, yaitu fungsi, kategori, dan peran. Fungsi sintaksis merupakan tempat-tempat kosong yang berisikan sesuatu yang berupa kategori dan memiliki peran tertentu. Fungsi sintaksis meliputi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kategori sintaksis adalah bentuk-bentuk tertentu yang mengisi fungsi sintaksis. Kategori tersebut berupa kelas kata, yaitu nomina, pronomina, verba, adjektiva, adverbia, preposisi, dan lain-lain. Peran sintaksis adalah makna semantis tertentu yang mengisi fungsi sintaksis. Peran tersebut mencakup makna semantis, yaitu aktif, pasif, statif, posesif, pelaku, penerima, dan lain-lain.

Berdasarkan hasil analisis struktur kalimat siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar berdasarkan fungsi, kategori dan peran diketahui bahwa fungsi subjek diisi oleh nomina, pronomina, frasa nominal, dan frasa pronominal. Fungsi predikat diiisi oleh verba, adjektiva, frasa verbal, frasa nominal, dan frasa

adjektival. Fungsi objek pada seluruh kalimat di atas diisi oleh nomina dan frasa nominal. Fungsi pelengkap diisi oleh nomina dan frasa nominal. Fungsi keterangan diisi oleh frasa preposisional. Selain itu, peran sintaksis berkaitan dengan makna semantis atau makna gramatikal unsur-unsur leksikal yang mengisi fungsi-sungsi sintaksis. Makna tersebut sangat bergantung pada tipe atau jenis kategori kata yang mengisi fungsi predikat dalam struktur sintaksis.

Contoh:

  • (1)    Di sana kami menonton

F :     K    SP

Ktgr : FPrep  PronV

Prn : Lokatif Pelaku Aktif permainan tersebut dengan OK

FN        FPrep

Sasaran         Cara

tenang.

(Krg 23/Prf 2/Klm 6)

  • (2)    Demam berdarah

F :           S

Ktgr :      FAdj

Prn :       Statif

disebabkan oleh nyamuk

P      O

V       FN

Pasif      Pelaku

aides aigepty.

(Krg 44/Prf 1/Klm 9)

  • 5.3    Jenis Kesalahan Kalimat Siswa

    Kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar

Dalam karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar masih ditemukan kalimat yang salah. Jumlah seluruh kalimat dalam 68 karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar adalah 830

kalimat. Jenis kesalahan kalimat siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar terdiri atas kesalahan struktur kalimat, kesalahan pemilihan kata (diksi), dan kesalahan ejaan. Jenis kesalahan kalimat yang ditemukan tersebut secara kuantitatif dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.1 Jenis dan Jumlah Kesalahan

Kalimat

No.

Jenis Kesalahan Kalimat

Jumlah

Kalimat

Persen (%)

1.

Kesalahan struktur kalimat

136

16,4%

2.

Kesalahan pilihan kata

181

21,8%

3.

Kesalahan ejaan

268

32,3%

Jum lah

Kesalahan kalimat

585

70.5%

Pada

tabel di

atas tampak bahwa

kesalahan struktur kalimat adalah

sebanyak 136 kalimat (16,4%), kesalahan pilihan kata sebanyak 181 kalimat (21.8%), dan kesalahan ejaan sebanyak 268 kalimat (32,3%). Persentase data diambil berdasarkan jumlah temuan kalimat dibagi jumlah keseluruhan kalimat kemudian dikalikan 100%. Berdasarkan persentase pada tabel 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat yang salah lebih banyak daripada kalimat yang benar. Adapun kalimat yang benar berjumlah 245 (29.5%). Kesalahan struktur kalimat pada karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu kalimat tidak berpredikat, kalimat tidak bersubjek, kalimat rancu, penghilangan konjungsi, dan penggunaan konjungsi yang

berlebihan. Selain itu, juga terdapat kesalahan ejaan berupa kesalahan pemakaian huruf, kesalahan penulisan kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca.

  • 6.    Simpulan

Berdasarkan hasil analisis kalimat siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar dapat disimpulkan bahwa jenis kalimat yang terdapat dalam karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar dibedakan berdasarkan jumlah klausa dan bentuk. Berdasarkan jumlah klausa ditemukan jenis kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal berupa kalimat tunggal berpredikat verbal, kalimat tunggal berpredikat adjektival, dan kalimat tunggal berpredikat nominal, sedangkan kalimat majemuk berupa kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Berdasarkan bentuk sintaksis ditemukan kalimat deklaratif, kalimat imperatif, kalimat interogatif, dan kalimat eksklamatif. Dalam kalimat siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar ditemukan unsur-unsur yang mengisis fungsi, kategori, dan peran sintaksis. Kesalahan kalimat dalam karangan siswa kelas V SDN 10 Sanur, Denpasar dibagi atas tiga jenis, yaitu kesalahan struktur kalimat, kesalahan pemilihan kata (diksi), dan kesalahan ejaan. Jumlah persentase kesalahan kalimat secara keseluruhan adalah 70.5%. Kesalahan struktur kalimat adalah sebanyak 136 kalimat (16,4%), kesalahan pilihan kata sebanyak 181 kalimat (21.8%), dan kesalahan ejaan sebanyak 268 kalimat (32,3%). Kesalahan kalimat lebih banyak daripada kalimat yang benar, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V SDN 10 Sanur,

Denpasar masih kurang memahami penggunaan kalimat yang baik dan benar.

  • 7.    Daftar Pustaka

Ali, Lukman, Hasan Alwi dkk.2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta:  PT

Gramedia Pustaka Utama.

Alwi, Hasan dkk.2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Istinganah, Nurul. 2012. “Analisis Kesalahan    Sintaksis    pada

Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Banguntapan             Bantul,

Yogyakarta”.      Skripsi.Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni,     Universitas     Negeri

Yogyakarta.

Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Analisis Kalimat: Fungsi, Kategori, dan Peran. Cetakan Ketiga. Bandung: PT Refika Aditama.

Verhaar, J.W.M. 1990. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

51