ISSN: 2302-920X

Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud

Vol 17.2 Nopember 2016: 126 - 132

Mono No Aware Dalam Manga Naruto Karya Masashi Kishimoto

Mirda Raihan Khairunnisa1, Ni Made Wiriani2, Silvia Damayanti3

123Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana

1[[email protected]] 2[[email protected]] 3[[email protected]]

Corresponding Author

Abstract

The title of this research is “Mono no Aware in Comic entitled Naruto by Masashi Kishimoto”. This research aims to analyze the depiction of mono no aware and the character’s reaction about the depiction of mono no aware in a comic entitled Naruto by Masashi Kishimoto. The theories that are used for analyzing are theory of mono no aware by Norinaga (1926) and theory of comic by McCloud (2006). The results of this research are the depiction of mono no aware in comic entitled Naruto by Masashi Kishimoto are depicted by event between people who show deep emotions and nature conditions. The character’s reaction about the depiction of mono no aware are negative and positive.

Key words: mono no aware, emotion, nature

  • 1.    Latar Belakang

Keindahan suatu karya sastra merupakan salah satu ciri khas dari suatu daerah. Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki ciri khas tersendiri dalam setiap karya sastranya. Salah satu contoh estetika asli Jepang adalah mono no aware yang merupakan sebuah konsep keindahan yang diidentikkan dengan emosi yang dirasakan oleh manusia. Mono no aware penting untuk diteliti, karena merupakan salah satu unsur keindahan asli Jepang yang mampu memengaruhi emosi pembaca, sehingga pembaca turut merasakan emosi yang digambarkan oleh tokoh dalam karya sastra.

Karya sastra Jepang terus berkembang tanpa meninggalkan nilai-nilai estetika Jepang, seperti mono no aware. Salah satu karya sastra yang didalamnya mengandung nilai estetika mono no aware adalah manga Naruto karya Masashi Kishimoto. Manga Naruto dipilih sebagai objek penelitian, karena di dalam manga tersebut digambarkan konsep mono no aware, baik melalui peristiwa antar manusia maupun melalui gambar keadaan alam serta manga Naruto merupakan salah satu manga terkenal di dunia.

  • 2.    Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah yang dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  • 1.    Bagaimanakah penggambaran mono no aware dalam manga Naruto karya Masashi Kishimoto?

  • 2.    Bagaimanakah reaksi para tokoh terhadap penggambaran mono no aware dalam manga Naruto karya Masashi Kishimoto?

  • 3.    Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai budaya Jepang yang terkandung dalam sebuah karya sastra. Secara khusus tujuan penelitian ini, yaitu mengetahui penggambaran mono no aware dan reaksi para tokoh terhadap penggambaran mono no aware dalam manga Naruto karya Masashi Kishimoto.

  • 4.    Metode Penelitian

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan dan teknik catat. Pada tahap analisis data menggunakan metode deskriptif analisis. Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis menggunakan metode informal (Ratna, 2006:39-50). Teori yang digunakan untuk memecahkan masalah adalah teori mono no aware Norinaga (1926) dan teori komik McCloud (2006).

  • 5.    Hasil dan Pembahasan

Dalam manga Naruto, konsep estetika mono no aware digambarkan melalui peristiwa antar manusia yang memperlihatkan emosi secara mendalam dan keadan alam, serta digambarkan pula reaksi para tokoh terhadap penggambaran mono no aware tersebut.

  • 5.1    Penggambaran Mono no Aware

Mono no aware dalam sebuah karya sastra digambarkan melalui keindahan emosional tokoh, seperti kesabaran, rasa kasihan, dan kesedihan tokoh, serta dapat pula digambarkan melalui keadaan alam (Davies dan Ikeno, 2002:172-173). Ketika seorang manusia merasakan amarah saat ia merasakan sesuatu yang membuatnya marah, 127

menangis saat ia merasakan kesedihan, dan meratapi sesuatu yang memang semestinya diratapi, hal tersebut merupakan perasaan sesungguhnya dari seorang manusia.

Berikut dipaparkan salah satu data yang menggambarkan konsep estetika mono no aware.

  • (1)    「父と母はお前達木ノ葉の始めた戦争で死んだ。あの時の痛み忘れる事 はない...今に至るまで痛み続ける。」

”Chichi to haha wa omaetachi Konoha no hajimeta sensou de shinda. Ano toki no itami wa wasureru koto wa nai.. ima ni itaru made itami tsuzukeru.”

(Naruto maki no yon juu hachi, 2009c:43)

‘Ayah dan ibuku tewas dalam perang yang dimulai Konoha. Aku tak bisa melupakan penderitaan waktu itu masih kurasakan sampai sekarang.’

Data (1) merupakan kalimat yang diucapkan oleh Nagato saat mengenang kematian orang tuanya dan menceritakannya kepada Naruto. Kesedihan yang dirasakan oleh Nagato atas kematian orang tuanya terus berlanjut hingga ia dewasa. Hal tersebut digambarkan melalui frase “ano toki no itami” yang diartikan ‘penderitaan waktu itu’. Penderitaan yang dimaksudkan adalah penderitaan yang terjadi karena kematian orang tuanya. Dilanjutkan dengan “wasureru koto wa nai” yang diartikan ‘tidak bisa dilupakan’, merupakan penggambaran betapa menyakitkannya kejadian tersebut, sehingga sulit untuk dilupakan, bahkan terus berlanjut hingga ia dewasa yang ditandai melalui frase “itami tsuzukeru” yang diartikan ‘masih kurasakan sampai sekarang’. Nagato yang terus meratapi penderitaan yang ia alami merupakan salah satu pengambaran mono no no aware. Sesuai dengan Norinaga (1926:219) yang mengatakan bahwa merasakan amarah, menangis dan meratapi sesuatu merupakan perasaan sesungguhnya dari seorang manusia dan menggambarkan konsep mono no aware.

Selain melalui kesedihan dan penderitaan yang dialami oleh seorang tokoh, mono no aware dalam manga Naruto juga digambarkan melalui peristiwa yang menggambarkan cinta antar tokohnya. Seperti yang dikatakan oleh Norinaga (1974:202), bahwa kesedihan dan cinta merupakan emosi yang mendalam dan merupakan sesuatu yang sangat mendasar dalam mono no aware.

Berikut dipaparkan salah satu data yang menggambarkan mono no aware melalui peristiwa yang melibatkan emosi cinta.

  • (2)    「でも今は分かる...自分の命をオレのためにくれた父ちゃんと母ちゃん... オレの器にも九尾より先に愛情が入ってるって分ったから!だからオレも 幸せだ!!父ちゃんと母ちゃんの子でよかった!!」

“Demo ima wa wakaru… Jibun no inochi wo ore no tameni kureta touchan to kaachan… Ore no utsuwa ni mo kyubi yori saki ni aijou ga haitterutte wakatta kara! Dakara ore mo shiawase da!! Touchan to kaachan no ko de yokatta!!”

(Naruto maki no go juu san, 2010a:185-186)

‘Tapi, sekarang aku mengerti… Ayah dan ibu mengorbankan nyawa demi aku… Memenuhiku dengan cinta sebelum kyubi masuk! Karena itu, aku bahagia!! Aku bersyukur menjadi anak ayah dan ibu!!’

Data (2) merupakan kalimat yang diucapkan Naruto kepada ibunya. Kushina (ibu Naruto) meminta maaf kepada Naruto, karena telah menjadikan Naruto sebagai seorang jinchuuriki (orang yang tubuhnya digunakan sebagai wadah siluman) dan tak mampu memberikan cinta dan kasih sayang sebagai seorag ibu. Dulu Naruto memang sangat menderita karena hal tersebut, namun kini ia mampu menerimanya. Setelah mendengarkan cerita Kushina, Naruto akhirnya tahu bahwa orang tuanya sangat menyayanginya dan rela mengorbankan nyawa demi menyelamatkan Naruto. Kushina menangis setelah mendengar kalimat yang Naruto ucapkan. Mono no aware digambarkan melalui emosi cinta antara Naruto dan ibunya yang bahkan membuat ibunya menangis dan berterima kasih, karena Naruto mampu merasakan cinta dan kasih sayang dari orang tuanya walau hanya melalui pertemuan yang singkat.

  • 5.2 Reaksi Para Tokoh Terhadap Penggambaran Mono no Aware

Setiap peristiwa yang melibatkan emosi akan menimbulkan reaksi dari orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Terlebih emosi selalu berhubungan dengan kehidupan dan tindakan manusia (Solomon, 2007:6). Peristiwa yang menggambarkan konsep mono no aware dalam manga Naruto karya Masashi Kishimoto juga menimbulkan reaksi dari tokoh yang mengalami peristiwa tersebut. Reaksi dari para tokoh dapat berupa reaksi negatif dan reaksi positif baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

Berikut dipaparkan salah satu data tentang reaksi tokoh terhadap penggambaran mono no aware.

  • (3)    「オレ達は正義という名の復讐へと駆り立てられた普通の人間だ」

“Oretachi wa seigi to iu na no fukushuu e to kari tate rareta futsuu no ningen da.” (Naruto maki no yon juu nana, 2009b:72)

‘Kita manusia biasa yang bergerak karena balas dendam yang disebut keadilan.’

Data (3) merupakan kalimat yang diucapkan Nagato, melalui tubuh Pain yang dikendalikannya, saat bercakap-cakap dengan Naruto. Saat itu Nagato sedang melancarkan serangan balas dendam yang ia lakukan bersamaan dengan misinya untuk menangkap Naruto. Naruto yang saat itu bertarung dengannya menanyakan penyebab tindakan Nagato yang menghancurkan Konoha. Nagato menjawab bahwa ia hanya melakukan hal yang setimpal atas tindakan yang dulu Konoha lakukan kepada dia, orang tuanya, teman-temannya, dan desanya. Melalui kalimat “oretachi wa seigi to iu na no fukushuu e to kari tate rareta no ninge da” yang artinya ‘kita manusia biasa yang bergerak karena balas dendam yang disebut keadilan’, dapat dilihat bahwa bagi Nagato balas dendam yang dilakukanya dengan menghancurkan Konoha dan membunuh shinobi Konoha merupakan suatu keadilan baginya. Keadilan dengan sama-sama merasakan penderitaan atas kehilangan orang-orang tercinta dan desa. Bagitulah reaksi Nagato atas peristiwa kematian orang tua, sahabat, dan kehancuran desanya yang menyebabkan penderitaan, sehingga ia memilih untuk membalas dendam.

Selain reaksi yang berupa balas dendam karena kesedihan dan penderitaan, dalam manga Naruto juga digambarkan reaksi atas cinta dan kasih sayang antara orang tua dan anak.

Berikut dipaparkan salah satu data tentang reaksi tokoh terhadap penggambaran mono no aware melalui peristiwa yang melibatkan emosi cinta antar tokohnya.

  • (4)    ヤマト     :...... 九尾化が...

止まった...?

キラービー :.........!

ヤマト何がしたのか?

ヤマト    :いえ...自発的に止まったみたいです...

Yamato       : …kyubika ga… tomatta…?

Killer bee    : ………………!

Yamato nani ga shita no ka?

Yamato       : Ie… jipatsuteki ni tomatta mitai desu…

(Naruto maki no go juu san, 2010a:65)

Yamato      : Perubahan kyubi berhenti?

Killer Bee   : ………….!

Yamato, kamu melakukan sesuatu?

Yamato      : Tidak… Sepertinya berhenti sendiri…

Data (4) merupakan percakapan antara Guru Yamato dan Killer Bee yang terkejut melihat perubahan kyubi pada tubuh Naruto yang terhenti. Saat itu Naruto sedang mencoba untuk mengendalikan kyubi (siluman rubah ekor sembilan) yang bersemayam di dalam tubuhnya. Awalnya, tubuh Naruto didominasi oleh kekuatan kyubi, sehingga setengah tubuhnya telah berubah menjadi wujud kyubi. Kekuatan kyubi begitu besar dan Naruto hampir tidak mampu membendungnya. Namun di tengah proses tersebut, munculah sosok ibu Naruto, yaitu Kushina. Perasaan Naruto saat itu menjadi berubah. Pada awalnya kebencian dari kyubi mendominasi Naruto, namun begitu ibunya muncul, perasaan itu berubah menjadi kebahagian, kerinduan yang bercampur dengan kesedihan. Namun tak dapat dipungkiri, kebahagiaan yang mendominasi perasaan Naruto, karena bertemu ibunya yang selama ini ia rindukan, menghentikan perubahan wujud Naruto menjadi kyubi. Hal ini berarti mono no aware yang digambarkan melalui pertemuan Naruto dan ibunya, memberikan dampak positif bagi diri Naruto. Bahkan saat itu Naruto akhirnya berhasil mengendalikan kyubi.

  • 6.    Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, mono no aware dalam manga Naruto digambarkan melalui peristiwa antar manusia yang memperlihatkan emosi secara mendalam, yaitu 1) kematian; 2) dikucilkan dalam kehidupan bermasyarakat; 3) pertemuan antara orang tua dan anak. Selain itu, mono no aware juga digambarkan melalui keadaan alam, yaitu 1) hujan yang turun saat terjadi peristiwa yang menyedihkan; 2) kelopak bunga yang gugur; 3) bulan yang di beberapa bagiannya tertutupi awan. Selanjutnya reaksi tokoh terhadap peristiwa yang menggambarkan mono no aware yaitu 1) balas dendam dalam menghadapi peristiwa kematian; 2) memaafkan dan ikhlas dalam menghadapi peristiwa kematian, 3) menjadi anak yang nakal karena kesepian; 4) menjadi anak yang kejam karena kesepian; 5) pengendalian diri karena cinta dan kasih sayang.

  • 7.    Daftar Pustaka

Davies, Roger J. dan Ikeno, Osamu. 2002. The Japanese Mind; Understanding Contemporary Japanese Culture. USA: Tuttle Publishing.

Kishimoto, Masashi. 2009c. Naruto Maki no Yon Juu Hachi. Tokyou: Shueisha Inc.

Kishimoto, Masashi. 2010a. Naruto Maki no Go Juu San. Tokyou: Shueisha Inc.

McCloud, Scott. 2006. Making Comics: Storytelling Secrets of Comics, Manga and Graphic Novels. New York: HarperCollins Publisher Inc.

Norinaga, Motoori. 1926. Motoori Norinaga Zenshu. Tokyouu: Yoshikawa Kobunkan.

Norinaga, Motoori. 1974. Genji Monogatari Tama no Ogushi. Tokyouu: Kakusho Kankōkai.

Ratna, Nyoman Kutha. 2006. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Solomon, Robert C. 2007. True To Our Feeling: What Our Emotion Are Really Telling Us. New York: Oxford University.

132