1

MOTIVASI TOKOH OGINO GINKO UNTUK MERAIH GELAR DOKTER

DALAM NOVEL HANAUZUMI KARYA JUN’ICHI WATANABE

I Putu Agnes Andika

Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Abstract

The title of this research is “Motivation of Ogino Ginko to reach a doctor degree in Hanauzumi’s novel by Jun’ichi Watanabe”. The problems of study are 1) how the motivation of Ogino Ginko to reach a doctor degree and 2) how the effort done to reach a doctor degree. The theories used in this research are the literature psychology and the theory of motivation by Petry (in Risnawita and Ghufron, 1981). The methods used collecting are used library method and note technique. The methods used in data analysis are qualitative method technique. Presentation of data analysis used informal method. The results of this research show the motivations of Ogino Ginko to reach a doctor degree are divide into two, namely intrinsic motivation and extrinsic motivation. The intrinsic motivation are the pudency and Ogino Ginko’s solidarity against women. The extrinsic motivation are the encouragement from her friend and rewards. the effort done by Ogino Ginko to reach a doctor degree are getting permits from her mother, take formal educations, and attempted to pass of the medical license exam.

Keywords : literature psychology, intrinsic motivation, extrinsic motivation

  • 1.    Latar Belakang

Pada tahun 1885 Jepang mengalami suatu perubahan yang besar dalam dunia kedokteran. Perubahan tersebut berawal dari adanya seorang dokter bernama Ogino Ginko yang pada saat itu dinobatkan sebagai dokter perempuan pertama di Jepang (Shintaro., 2012). Kisah perjuangan Ogino Ginko dalam meraih gelar dokter diangkat oleh Jun’ichi Watanabe ke dalam sebuah novel yang berjudul Hanauzumi. Dari kisah perjuangan tersebut terdapat motivasi yang mendasari Ogino Ginko untuk meraih impiannya tersebut.

Motivasi merupakan suatu kekuatan dasar dalam diri organisme yang menyebabkan organisme itu bertindak atau berbuat (Sunaryo., 2002: 136). Peranan motivasi sangat kuat terhadap seseorang dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan hidupnya, seperti yang diceritakan dalam novel Hanauzumi bahwa tokoh Ogino Ginko memiliki motivasi yang sangat kuat untuk meraih gelar dokter perempuan pertama di Jepang.

Berdasarkan pemaparan tersebut, penelitian ini difokuskan pada motivasi dan upaya tokoh Ogino Ginko untuk meraih gelar dokter. Motivasi yang dikaji adalah segala bentuk motivasi yang berasal dari dalam diri Ogino Ginko maupun dari orang lain yang memberikannya sebuah dorongan motivasi sehingga ia dapat meraih impiannya tesebut.

  • 2.    Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, rumusan masalah yang diangkat adalah sebagai berikut :

  • 1.    Bagaimanakah motivasi tokoh Ogino Ginko untuk meraih gelar dokter dalam novel Hanauzumi karya Jun’ichi Watanabe ?

  • 2.    Bagaimanakah upaya yang dilakukan oleh tokoh Ogino Ginko untuk meraih gelar dokter dalam novel Hanauzumi karya Jun’ichi Watanabe ?

  • 3.    Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan terhadap pembaca, khususnya mengenai karya sastra Jepang. Selain itu diharapkan dapat memberikan pemahaman terhadap tokoh Ogino Ginko dan upayanya dalam meraih gelar dokter perempuan pertama di Jepang. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah :

  • 1.    Memahami motivasi tokoh Ogino Ginko untuk meraih gelar dokter dalam novel Hanauzumi karya Jun’ichi Watanabe.

  • 2.    Memahami upaya yang dilakukan oleh tokoh Ogino Ginko untuk meraih gelar dokter dalam novel Hanauzumi karya Jun’ichi Watanabe.

  • 4.    Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pada tahap pengumpulan data digunakan metode kepustakaan dan teknik catat. Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut dengan menggunakan metode dan teknik kualitatif. Setelah dilakukan analisis, maka tahap selanjutnya adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan metode informal.

  • 5.    Hasil dan Pembahasan

Pada bagian ini disajikan hasil analisis data mengenai motivasi dan upaya Ogino Ginko untuk meraih gelar dokter.

  • 5.1    Motivasi Tokoh Ogino Ginko untuk Meraih Gelar Dokter

Dalam setiap perbuatan yang dilakukan oleh suatu individu akan dipengaruhi oleh dua jenis motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Berikut ini adalah motivasi tokoh Ogino Ginko untuk meraih gelar dokter dalam novel Hanauzumi karya Jun’ichi Watanabe.

  • 5.1.1    Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik merupakan suatu dorongan untuk melakukan suatu hal yang datang dari dalam diri manusia. Motivasi intrinsik dapat timbul akibat adanya sebuah motivasi ekstrinsik yang sebelumnya dialami oleh seseorang. Motivasi intrinsik yang dialami oleh Ogino Ginko adalah sebagai berikut.

1 ) Rasa Malu

Ogino Ginko mengalami sebuah motivasi intrinsik yang berupa rasa malu yang ia terima ketika diperiksa oleh para dokter laki-laki. Hal tersebut mengakibatkan Ogino Ginko memiliki pemikiran untuk menjadi seorang dokter perempuan.

2 ) Adanya Solidaritas terhadap Kaum Perempuan

Motivasi Ogino Ginko untuk menjadi seorang dokter dikuatkan oleh komponen perasaannya. Perasaan Ogino Ginko untuk dapat menolong para perempuan yang memiliki penyakit yang sama dengannya, membuat ia semakin ingin mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang dokter. Seperti yang ditunjukkan pada data berikut.

(1)「病院でいろいろ考えたのです。考えた末に私のような女性を救ってやろ うと決心したのです」「あなたのような。。。。。」「そうです、羞ず かしいところに病気のある人をです」そんなことをぎんはもう平気で言 えた。「可笑しいですか」暫く顔を見てから荻江は首を左右に振った。

「世の中には、私のような婦人病で悩んでいる女性がたくさんいます。 しかしその女性達のすべてが医師の診察を受けているとは限りません。 受けたくてもその病気を羞じ、  て診察を受けない人が無数にいるの

です。この人達を救ってあげたいのです」(淳一渡辺, 1993: 74)

“Byouin de iroiro kangaeta no desu. Kangaeta sue ni watashi no youna jousei o sukutte yarou to kesshin shita no desu” “anata no youna….” “Soudesu, Hazukashii tokoro ni byouki no aru hito o desu” Sonna koto o Gin wa mou heiki de ieta. “okashiidesuka” shibaraku kao o mite kara ogie wa kubi o sayuu ni futta. “Yo no naka ni wa, watashi no youna fujinbyou de nayande iru josei ga takusan imasu. Shikashi sono joseitachi no subete ga ishi no shinsatsu o ukete iru to wa kagirimasen. Uketekute mo sono byouki o haji, kakushite shinsatsu o ukenai hito ga musuu ni iru no desu. Kono hito tachi o sukutte agetai no desu” (Jun’ichi Watanabe, 1993: 74).

“Aku memikirkan beberapa hal saat berada di rumah sakit. aku merasa seseorang harus berada di sana untuk menangani pasien perempuan, seperti aku”. “seperti kau?”. “Benar, orang yang memiliki penyakit di tempat yang dapat menimbulkan rasa malu”. Akhirnya Gin dapat mengatakan hal tersebut dengan perasaan yang bebas. “apakah menurutmu aneh?”. Ogie terus memandangi wajah Gin sampai beberapa lama, lalu mengeleng gelengkan kepala. “Di dunia ini pasti banyak sekali perempuan yang memiliki penyakit seperti aku ini. Jumlah itu bukan berarti semuanya diperiksa oleh dokter. Siapa yang tahu ada berapa banyak di antara mereka yang tidak mendapatkan pengobatan karena terlalu malu untuk diperiksa? aku ingin melakukan sesuatu untuk mereka.

Pada data tersebut menunjukka bahwa Ogino Ginko yang telah mengalami beberapa kejadian di rumah sakit membuatnya memiliki pemikiran untuk menjadi seorang dokter Menurut Ryan (Risnawita dan Ghufron, 2010: 88) bahwa dalam motivasi intrinsik terdapat beberapa komponen penting yang sangat berkaitan dengan motivasi intrinsik itu sendiri. Komponen tersebut adalah percaya kepada diri sendiri

dan perasaan. Percaya kepada diri sendiri adalah dimana seorang individu harus memiliki kemampuan untuk belajar dan dapat menerima tugas yang akan dikerjakannya tersebut dengan menyenangkan. Perasaan adalah segala bentuk perasaan yang ditimbulkan oleh individu yang dapat memicu seorang individu untuk menentukan tugas yang akan dikerjakannya. Dalam hal ini, motivasi Ogino Ginko untuk menjadi seorang dokter dikuatkan oleh komponen perasaannya. Perasaan Ogino Ginko untuk dapat menolong para perempuan yang memiliki penyakit yang sama dengannya, membuat ia semakin ingin mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang dokter. Seperti yang dikemukakan oleh Ryan (dalam Risnawita dan Ghufron, 2010) komponen perasaan menjadi komponen penting dalam motivasi intrinsik. Karena dengan adanya komponen ini, seseorang akan semakin terpacu untuk menentukan tugas yang akan dikerjakannya.

  • 5.1.2    Motivasi Ekstrinsik

Selain motivasi intrinsik, terdapat juga motivasi ekstrinsik yang dapat mempengaruhi setiap perbuatan yang akan dilakukan oleh manusia. Berikut merupakan motivasi ekstrinsik yang dialami oleh Ogino Ginko.

  • 1    ) Adanya Dorongan Semangat dari Sahabatnya Ogie

Ogino Ginko selain memiliki motivasi intrinsik yang menjadi dasar dari munculnya sebuah impian untuk menjadi seorang dokter. Ia juga mendapat beberapa motivasi ekstrinsik yang berasal dari sahabatnya Ogie. Hal ini ditunjukkan pada data berikut ini.

(2) 「必ず時機が来ます。その時まで大切に才能をみがいておくのです」「私 がですか」「そうです。貴女は私より若いのです。それだけ可能性があ るのです」ぎんは夢を見ているようであった。鳥の羽桹に乗って宙に浮 いているようであった。「諦めないのです、分かりますね」ぎんは荻江 の燃えるような眼を見ながらうなずいた (淳一渡辺, 1993: 40)

“Kanarazu jiki ga kimasu. Sono toki made taisetsu ni sainou wo migaite oku no desu” “Watashi ga desu ka” “Soudesu. Anata ha watashi yori wakai no desu. Sore dake kanousei ga aru no desu” Gin ha yume wo miteiru you de atta. Tori no hanerou ni note chuu ni uite iru you de atta. “Akiramenai no desu.

Wakarimasune” Gin ha Ogie no moeru you na me wo mi nagara unazu ita (Jun’ichi Watanabe, 1993: 40).

“Kesempatan itu pasti akan datang. Selama menunggu kau harus memanfaatkan waktumu untuk mengasah kemampuanmu.” Kata Ogie. “Aku..?” “Benar, kau lebih muda dariku. Selain itu kau juga mempunyai potensi.” Gin merasa seperti berada di dalam mimpi. Terbang dengan sayap-sayap burung menuju ke luar angkasa. “Kau tidak boleh menyerah, kau mengerti?” Gin mengangguk sambil memandang mata Ogie, dengan hati yang berbunga-bunga.

Pada data tersebut menunjukkan bahwa Ogie yang berusaha memberikan dorongan semangat kepada Ogino Ginko untuk dapat mengasah bakatnya dalam bidang ilmu pengetahuan. Karena Ogie tahu bahwa dia memiliki potensi yang sangat besar dalam ilmu pengetahuan maka Ogie memutuskan untuk mengatakan pada Ogino Ginko agar ia mau kembali bangkit dari keterpurukannya akibat perceraian dan penyakit yang dideritanya. Ogie juga memberikan semangat agar ia tidak boleh menyerah dalam meraih impiannya tersebut.

  • 2    ) Adanya Rewards

Rewards atau hadiah merupakan sesuatu yang dapat memicu datangnya sebuah dorongan terhadap seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan atau hal lainnya dengan semakin giat. Sebuah rewards juga memengaruhi Ogino Ginko untuk terus berjuang dalam mewujudkan impiannya untuk menjadi dokter. Hal tersebut ditunjukkan ketika Ogino Ginko menghadapi sebuah persaingan antara teman-temannya untuk mendapatkan prestasi. Usahanya yang giat dalam belajar akhirnya membuatnya mendapatkan prestasi ketika menempuh pendidikan di sekolah guru perempuan Tokyo dan Universitas Kojuin.

  • 5 .2 Upaya yang Dilakukan Tokoh Ogino Ginko untuk Meraih Gelar Dokter

Berikut ini merupakan upaya yang dilakukan oleh Ogino Ginko untuk meraih gelar dokter dalam novel Hanauzumi karya Junichi Watanabe.

1 ) Berupaya Mendapat Ijin dari Ibunya Untuk Menempuh Pendidikan Kedokteran

Pada awalnya Ogino Ginko ditentang keras ibunya ketika mengatakan keinginannya untuk menempuh pendidikan demi meraih gelar dokter. Dalam Lawanda (1995) menjelaskan bahwa perempuan Jepang pada zaman Meiji dalam bidang industrialisasi, pemerintahan, dan pendidikan tidaklah dihargai. Bahkan untuk menuntut ilmu perempuan tidak diijinkan pada zaman tersebut. Karena hal inilah Ogino Ginko harus berjuang untuk mendapatkan ijin dari ibunya untuk dapat menempuh pendidikan. Pada akhirnya, Ogino Ginko pun mendapatkan ijin dari ibunya.. Pada bulan April tahun ke-6 Meiji, perjuangan Ogino Ginko untuk mendapatkan ijin ibunya akhirnya membuahkan hasil. Berkat bantuan dokter Mannen tersebut, akhirnya Kayo pun luluh atas permintaan tersebut dan melihat tekad anaknya yang sangat kuat untuk menuntut ilmu.

  • 2    ) Menempuh Pendidikan Formal untuk Mendapat Gelar Dokter

Pada tahun bulan November tahun ke-8 Meiji bertepatan dibukanya sekolah guru perempuan Tokyo, Ogino Ginko pun mengembil kesempatan tersebut dengan menjadi siswi di sekolah tersebut. Sekolah guru perempuan tersebut kini berubah nama menjadi Universitas Ochanomizu. Ogino Ginko berada di kelas perdana pada saat itu dengan jumlah siswi seluruhnya yaitu tujuh puluh empat orang. Setelah menyelesaikan pendidikannya di sekolah guru perempuan Tokyo, ia pun melanjutkan pendidikannya di Universitas Kojuin. Rektor Universitas Kojuin, dokter Takashima Tsunenari bersedia menerima Ogino Ginko sebagai mahasiswi di universitas tersebut.

  • 3    ) Berupaya Lulus Ujian Lisensi Kedokteran

Ogino Ginko yang telah lulus dari universitas kedokteran tetap menjalani pekerjaannya sebagai guru les sambil menunggu kesempatan untuk mengikuti Ujian Lisensi Kedokteran. Ujian Lisensi Kedokteran tersebut dilaksanakan dalam dua tahap. Karena mengalami beberapa penolakan ketika akan menempuh Ujian Lisensi Kedokteran, ia pun meminta bantuan kepada Ishiguro untuk dapat mengikuti Ujian Lisensi Kedokteran. Melalui bantuan Ishiguro yang mengajukan beberapa permohonan kepada Kementerian, Peraturan baru akhirnya ditetapkan bahwa Perempuan dapat mengikuti Ujian Lisensi Kedokteran. Pada akhirnya pada tanggal

20 bulan Maret, hasil Ujian Lisensi Kedokteran sesi kedua pun diumumkan. Pada saat itu usia Ogino Ginko 34 tahun bertepatan dengan saat itu ia pun dinobatkan secara resmi oleh pemerintah sebagai dokter perempuan pertama di Jepang yang diakui dan mendapatkan lisensi dari pemerintah.

  • 6.    Simpulan

Berdasarkan hasil dari analisis dapat disimpulkan bahwa Ogino Ginko mengalami motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik Ogino Ginko untuk meraih gelar dokter berawal dari rasa malu dan rasa solidaritasnya terhadap kaum perempuan. Motivasi ekstrinsik yang dialami oleh Ogino Ginko adalah dorongan semangat dari sahabatnya Ogie dan adanya rewards. Upaya yang dilakukan Ogino Ginko untuk meraih gelar dokter adalah menempuh pendidikan formal di sekolah guru perempuan Tokyo dan Universitas Kojuin. Selain itu, ia juga harus menempuh Ujian Lisensi Kedokteran.

  • 7.    Daftar Pustaka

Risnawita S, Rini dan Ghufron, M. Nur. 2010 Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sunaryo, 2002. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Jun’ichi Watanabe. 1993. Hanauzumi. Japan: Shuueisha

  • 8.    Daftar Unduhan

Lawanda, Ike Iswary. 1995. Wanita Jepang di Zaman Meiji. Universitas Indonesia.

Di unduh dari website http://lib.ui.ac.id/opac/ui/ pada tanggal 18 April 2014

Shintaro. 2012. “Ogino Ginko, Portrait of Modern Japanese Historical Figures”.

National Diet Library. Japan. Diakses dari website

http://www.ndl.go.jp/portrait/e/datas/43.html?cat=23#birthNavi pada tanggal 15 Maret 2014