KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN
on
1
KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT
ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI
KABUPATEN TABANAN
Putu Sosiawan
Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana
Abstrak
The focus of the study is "The status and function of Balinese language in the Islamic Society Banjar Candikuning II Baturiti, Tabanan Regency". This study used sociolinguistic theory which refers to the topic of bilingualism. This study aims to identify and describe the position and function of Balinese language in the Islamic community in Balai Banjar Candikuning II Baturiti, Tabanan Regency.
The method used in providing data is the method of observation with the questionnaire technique, watching, and interview techniques followed by recording and taking notes. Furthermore, in the data analysis, descriptive qualitative method and supported by quantitative method is used. The presentation of data analysis used formal methods and informal techniques of deductive – inductive, inductive – deductive.
The results of this study indicate that; (1) position of Balinese Language in Islamic societies in Banjar Candikuning II Baturiti Tabanan is the mother tongue for most people, (2) Balinese language has a very important function in the life of society,.
Keywords: Status, Functions, and the Islamic Society
Bahasa Bali adalah salah satu bahasa daerah di Kepulauan Nusantara yang dipakai etnik Bali di Bali dan Lombok serta yang bermukim di daerah Transmigrasi Bali, seperti di Lampung, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sumbawa (Bawa dalam Sudipa., 2010: 1).
Penduduk pulau Bali tidak hanya umat Hindu saja, akan tetapi juga dihuni oleh umat lain, salah satunya, yaitu masyarakat Islam yang berada di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan.
Komunitas Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan merupakan masyarakat yang beretnik Sasak, yang pada awalnya tinggal di Desa Sindhu Kabupaten Karangasem.
Masyarakat etnik Sasak sangat erat kaitannya dengan keberadaan bahasa Sasak, akan tetapi, seiring perkembangan waktu, komunikasi memakai bahasa Sasak pada beberapa ranah atau domain seperti ranah setting yang menyangkut komunikasi di dalam rumah tangga dan di luar rumah tangga, pada situasi resmi dan tidak resmi, pada topik pembicaraan tradisional dan topik pembicaraan modern, serta partisipan hubungan akrab dan tidak akrab sangat jarang sekali dilakukan dan intensitas pemakaiannya sangat sedikit. Pemakaian bahasa Sasak sebagai alat komunikasi telah digantikan oleh bahasa Bali. Fakta dan realitas ini merupakan suatu keunikan tersendiri, sehingga perlu diadakan suatu penelitian berkaitan dengan "Kedudukan dan Fungsi Bahasa Bali pada Masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan".
Berdasarkan latar belakang diatas, maka adapun masalah yang dirumuskan ke dalam sebuah pertanyaan yaitu bagaimanakah kedudukan dan fungsi bahasa Bali pada masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan?
Tujuan penelitian ini digolongkan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memberikan sumbangan terhadap usaha pengembangan bahasa Bali serta pengembangan sosiolingistik di Indonesia. Dalam hubungannya dengan bahasa Bali, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu upaya pembinaan dan pelestarian bahasa Bali. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kedudukan dan
fungsi bahasa Bali pada masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan.
Dalam penelitian ini metode dan teknik yang digunakan, yaitu (1) metode dan teknik penyediaan data, (2) metode dan teknik analisis data, dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Pada tahap penyediaan data dipergunakan metode observasi. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (1) teknik kuisioner, (2) teknik simak, dan (3) teknik wawancara, yang dibantu dengan teknik pencatatan dan teknik rekam.
Pada tahap analisis data, metode yang digunakan, yaitu metode kualitatif deskriptif dan ditunjang dengan analisis kuantitatif. Pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode formal dan informal, yang dibantu dengan teknik statistik.
-
(5.1) Kedudukan Bahasa Bali pada Masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan.
Masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan menguasai banyak bahasa untuk komunikasi. Secara definitif, semua bahasa beserta ragam-ragamnya yang dimiliki atau dikuasai oleh seorang penutur disebut dengan istilah repertoir bahasa atau verbal repertoir bahasa (Chaer & Agustina, 2010: 35-37).
Berkenaan dengan repertoar bahasanya, masyarakat Islam di Banjar Candikuning II tergolong sebagai dwibahasawan atau bilingual dan multilingual. Menurut Nababan (1991: 5-6) istilah kedwibahasaan itu dipakai untuk dua konsepsi yang berkaitan tetapi berbeda, yakni kemampuan mempergunakan dua bahasa dan
kebiasaan memakai dua bahasa dalam pergaulan hidup. Istilah multilingual yakni keadaan digunakannya lebih dari dua bahasa oleh seseorang dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian (Chaer & Agustina, 2010: 85).
keadaan dwibahasa terlihat pada penguasaan bahasa Bali dan bahasa Indonesia. Multibahasawan tidak terlihat dominan, yaitu kombinasi penguasaannya adalah menguasai bahasa Bali, bahasa Indonesia dan bahasa Sasak.
Penguasaan beberapa bahasa oleh masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan berpengaruh juga terhadap pengajaran bahasa, yang salah satunya adalah kepada anaknya. Secara definitif, suatu sistem linguistik yang pertama kali dipelajari secara alamiah dari ibu atau keluarga yang memelihara seorang anak disebut bahasa Ibu (Chaer & Agustina, 2010: 81). Apabila seseorang mempelajari bahasa lain, yang bukan bahasa ibunya, maka bahasa yang dipelajari itu disebut dengan bahasa kedua dan disesuaikan dengan tahap pemerolehannya.
Sebagian besar masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan memperoleh bahasa Bali sejak mereka baru lahir dan merupakan bahasa yang diajarkan pertama kali oleh keluarga yang mengsuhnya.
Masyarakat yang menguasai bahasa Indonesia pada umumnya memperoleh dari sejak kecil namun pemerolehannya setelah bahasa pertama (bahasa Bali) dan selebihnya mereka menguasai bahasa Indonesia ketika duduk di bangku Sekolah Dasar, karena bahasa Indonesia dijadikan bahasa pengantar pelajaran.
Masyarakat yang menguasai bahasa Sasak merupakan masyarakat yang lahir dari perkawinan campuran antara orang yang berasal dari banjar Candikuning II dengan masyarakat yang berasal dari Lombok. Selain itu, pengetahuan bahasa Sasak berasal dari keluarga yang tinggal di Lombok. Penguasaan mereka terhadap bahasa daerah (bahasa Sasak) ketika mereka masih kecil, namun diajarkan setelah mendapatkan bahasa Bali.
-
(5.2) Fungsi Bahasa Bali pada Masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan
Beberapa ranah pemakaian bahasa Bali oleh masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan, yaitu setting rumah tangga dan setting luar rumah tangga, situasi resmi dan tidak resmi, pembicaraan tradisional dan pembicaraan modern, dan hubungan akrab dan hubungan tidak akrab. Dalam menentukan fungsi bahasa Bali pada masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan, diberikan suatu interval untuk menentukan fungsi bahasa Bali, yaitu 0--20% berfungsi tidak penting, 21--40% berfungsi kurang penting, 41--60% berfungsi cukup penting, 61--80 berfungsi penting, dan 81--100% berfungsi sangat penting. Dalam variabel setting di dalam rumah tangga, masyarakat Islam di Banjar Candikuning II yang memakai bahasa Bali sebanyak 42,50%. Pada setting di luar rumah tangga, yang memakai bahasa Bali sebanyak 28,00%. Pada variabel situasi resmi, masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan yang memakai bahasa Bali sebanyak 9,00%. Pada variabel situasi tidak resmi, masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan yang memakai bahasa Bali sebanyak 52,50%. Pada variabel topik pembicaraan tradisional, masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan yang memakai bahasa Bali sebanyak 20,25%. Pada variabel topik pembicaraan modern, masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan yang memakai bahasa Bali sebanyak 15,25%. Pada variabel partisipan hubungan akrab, masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan yang memakai bahasa Bali sebanyak 57,75%. Pada variabel partisipan hubungan tidak akrab, masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan yang memakai bahasa Bali sebanyak 15,00%.
Kedudukan bahasa Bali pada masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan adalah sebagai bahasa ibu. Fungsi bahasa Bali dalam variabel setting, yaitu di dalam rumah tangga adalah cukup penting. Pada setting di luar rumah tangga bahasa Bali berfungsi kurang penting. Pada variabel situasi, yaitu situasi resmi, fungsi bahasa Bali tidak penting, dan pada situasi tidak resmi, bahasa Bali memiliki fungsi cukup penting. Pada variabel topik pembicaraan, yaitu pembicaraan tradisional dan pembicaraan modern, bahasa Bali memiliki fungsi kurang penting dan tidak penting. Pada variabel hubungan peran partisipan, yaitu hubungan akrab, bahasa Bali memiliki fungsi cukup penting. Pada hubungan tidak akrab, bahasa Bali memiliki fungsi tidak penting.
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Nababan, P.W.J. 1991. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka Utama.
Sudipa, I Nengah. 2010. Struktur Semantik Verba Bahasa Bali. Denpasar: Udayana University Press.
Discussion and feedback