Cinta Altruistik pada Tokoh Utama dalam Anime Sword Art Online: Alicization
on
SAKURA VOL. 5. No. 2, Agustus 2023
DOI: http://doi.org/10.24843/JS.2023.v05.i02.p05
P-ISSN: 2623-1328
E-ISSN: 2623-0151
Cinta Altruistik pada Tokoh Utama dalam Anime Sword Art Online: Alicization
Shakira Fernata Anvari1), Diana Puspitasari2), Yudi Suryadi3) 1,2,3)Program Studi Sastra Jepang FIB, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah
Pos-el: diana.puspitasari@unsoed.ac.id
Altruistic Love of the Main Characters in Anime Sword Art Online: Alicization
Abstract
This study examines altruistic of the main character in the anime Sword Art Online: Alicization with the aim of knowing the affective affirmation forms and altruistic actions that appear in the anime. This research is a descriptive qualitative research with data in the form of screenshots, dialogues, and monologues that imply altruistic. The data collection technique used is the listening and note-taking technique. This study uses the theory of altruistic love according to Stephen G. Post. The results of the study show that the main characters show affective affirmation form through (1) caring when they see others needing support or falling ill, (2) correction so others don’t commit acts of hatred or harmful actions, (3) sympathize with others who suffer from injustice, and (4) beneficence action for the well-being of others. Their form of altruistic action is to protect, help, and save others with the aim of providing welfare and eliminating the suffering of others by sacrificing themselves and losing their lives. The results of this study can be concluded that love is able to encourage someone to do anything for the sake of the loved one, even to the point of being expressed in altruistic acts that sacrifice themselves.
Keywords: Sword Art Online: Alicization, altruistic love, affirmative affection, altruistic acts, Stephen Post
Abstrak
Penelitian ini mengkaji tentang altruistik pada tokoh dalam dalam anime Sword Art Online: Alicization dengan tujuan untuk mengetahui bentuk afirmatif dan tindakan altruistik yang nampak dalam anime tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan data berupa tangkapan layar, dialog, serta monolog yang menyiratkan altruistik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak dan catat. Penelitian ini menggunakan teori cinta altruistik menurut Stephen G. Post. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para tokoh utama menunjukkan bentuk afeksi afirmatifnya melalui (1) kepedulian ketika melihat orang lain membutuhkan dukungan atau jatuh sakit, (2) perbaikan agar orang lain tidak melakukan tindakan kebencian atau tindakan berbahaya, (3) bersimpati dengan orang lain yang mengalami penderitaan akibat ketidakadilan, dan (4) kemurahan hati dalam bertindak untuk kesejahteraan orang lain. Bentuk tindakan altruistiknya yaitu melindungi, menolong, dan menyelamatkan orang lain dengan tujuan untuk memberikan kesejahteraan serta menghilangkan penderitaan orang lain dengan mengorbankan dirinya dan kehilangan nyawa. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa cinta mampu mendorong seseorang untuk melakukan apa saja demi orang yang dicintai, bahkan sampai diungkapkan dalam tindakan altruistik yang mengorbankan dirinya sendiri.
Kata kunci: Sword Art Online, Alicization, cinta altruistic, afeksi afirmatif,
tindakan altruistic, Stephen Post
Manusia memiliki kemampuan untuk menilai manusia lain sebagai seseorang yang baik, merasa empati dengan kebutuhan dan keadaan mereka, dan bertindak dengan tujuan memberikan kebaikan kepada manusia lain. Tindakan memberikan kebaikan atau keuntungan untuk orang lain berdasarkan rasa empati dikenal dengan istilah altruisme. Comte (1875:566) pertama kali menciptakan istilah tersebut yang berasal dari kombinasi bahasa Latin alter dengan ui yang secara harfiah berarti to this other atau untuk orang lain. Altruisme dalam arti luas berarti memajukan atau mendukung kepentingan orang lain.
Para altruis (orang yang melakukan tindakan altruisme) memprioritaskan orang yang mereka bantu daripada diri mereka sendiri, yang menyebabkan tindakan para altruis sering kali tanpa pamrih dan mengorbankan diri. Menurut Sorokin (1948:87), tindakan altruisme ini dibentuk oleh cinta dan empati, dan dalam bentuk yang lebih ekstrem mungkin memerlukan pengorbanan diri secara cuma-cuma untuk orang lain. Hal ini juga dikemukakan oleh Post yang menyatakan bahwa motif dari tindakan altruisme tidak hanya karena rasa empati, tetapi juga terjadi karena adanya perasaan cinta terhadap orang yang mereka bantu. Oleh karena itu, Post (2002:51) menyatakan bahwa ekspresi tertinggi dari tindakan altruisme ini dapat disebut dengan cinta altruistik.
Cinta adalah sebuah emosi dan memiliki berbagai macam bentuk tindakan dalam menunjukkan perasaan cinta tersebut. Menurut Fromm (1995:54), cinta adalah sikap, suatu orientasi watak yang menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju satu objek cinta. Cinta paling fundamental, yang mendasari semua jenis cinta adalah cinta kepada sesama. Fromm menyatakan bahwa yang dimaksud dengan cinta sesama adalah rasa tanggung jawab, kepedulian, respek, dan memahami sesama. Sebagaimana paparan di atas, Post (2002:3) juga menyatakan bahwa seorang altruis bermaksud dan bertindak demi orang lain sebagai tujuannya daripada untuk mendapatkan perhatian orang lain atau ketenangan batin diri sendiri.
Hal tersebut dapat terlihat dalam anime berjudul Sword Art Online: Alicization karya sutradara Manabu Ono. Anime tersebut merupakan season ketiga dari seri anime Sword Art Online. Anime ini menceritakan tentang perjalanan Kirito yang berusaha
menyelamatkan sebuah dunia virtual. Alicization sendiri adalah nama proyek teknologi Artificial Intelegence (AI) pemerintah Jepang yang dikembangkan secara rahasia oleh perusahaan Rath di mana nantinya akan digunakan untuk menggantikan tentara dalam perang.
AI yang menyerupai manusia tersebut dikembangkan di dalam dunia virtual bernama Underworld. Namun, dunia virtual tersebut terancam akibat salah satu AI, yaitu Administrator, memerintah Underworld secara diktator yang berakibat membahayakan keamanan AI lainnya. Kirito bersama dengan Eugeo dan Alice, teman yang ditemuinya di dalam dunia virtual tersebut, berusaha untuk melawan Administrator untuk menyelamatkan AI yang ada di Underworld. Walaupun mereka telah berhasil mengalahkan Administrator, ancaman kembali datang dari manusia yang berasal dari dunia nyata, yaitu Gabriel Miller. Gabriel yang datang atas perintah pemerintah Amerika Serikat yang ingin mencuri proyek Alicization, merencanakan peperangan antar penduduk asli Underworld agar AI yang menjadi inti dari proyek tersebut dapat ditemuinya di medan perang. Sebagaimana Administrator, Gabriel juga tidak mempedulikan nyawa dari AI yang ada di Underworld. Demi menyelamatkan proyek maupun dunia virtual tersebut, Asuna kekasih Kirito, ikut membantu menyelamatkan dengan memasuki dunia virtual tersebut.
Berdasarkan ringkasan cerita di atas, dapat terlihat bahwa para tokoh utama melakukan tindakan altruistik di mana mereka berusaha untuk menyelamatkan penduduk Underworld. Sepanjang usahanya, mereka juga harus melakukan berbagai pengorbanan seperti konsep altruisme yang dinyatakan oleh Post. Kirito mengalami ketidakmampuan untuk bergerak normal (katatonik), sedangkan Eugeo mengorbankan nyawanya setelah melawan Administrator. Kemudian, Alice dan Asuna yang membantu menyelamatkan dunia Underworld pun harus mempertaruhkan nyawa dalam peperangan yang dimulai oleh Gabriel.
Anime Sword Art Online: Alicization, para tokoh utama tidak hanya melakukan tindakan altruistik tetapi juga terdorong oleh perasaan cinta terhadap sesama. Hal tersebut dapat terlihat dari tindakan pengorbanan diri yang mereka lakukan ketika melawan musuh-musuh yang tidak menghargai nyawa penduduk Underworld hanya karena mereka sebuah AI. Tindakan altruistik yang bermotif perasaan cinta tersebut menunjukkan konsep altruisme yang diungkapkan oleh Post, yaitu cinta altruistik. Oleh karena itu,
penelitian ini menyajikan analisis yang lebih mendalam tentang bentuk cinta altruistik dalam anime Sword Art Online: Alicization.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cinta altruistik, berupa afeksi afirmatif dan tindakan altruistik pada tokoh utama dalam anime Sword Art Online: Alicization sehingga dapat diketahui bahwasanya pengorbanan diri manusia untuk menyelamatkan sesama manusia lain tidak hanya dikarenakan rasa empati yang telah dimiliki orang tersebut, tetapi juga perasaan cinta yang tumbuh dalam diri manusia terhadap sesamanya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana peneliti menganalisis bentuk-bentuk perbuatan cinta dan pengorbanan diri yang ditunjukkan oleh tokoh utama dalam anime Sword Art Online: Alicization agar dapat mendeskripsikan cinta altruistik yang ada pada para tokoh utama. Penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat yang merupakan teknik penelitian di mana peneliti sebagai instrumen kunci penelitian untuk melakukan penyimakan atau pembacaan terhadap objek penelitian dilanjutkan dengan mencatat data-data dari hasil penyimakan guna membantu analisis penelitian.
Penelitian ini menggunakan teori cinta altruistik Post dalam meneliti cinta altruistik para tokoh utama. Cinta altruistik adalah ekspresi altruisme. Cinta altruistik adalah penegasan yang disengaja atas keberadaan orang lain, didasarkan pada kapasitas emosional yang tumbuh dari pengalaman hidup (lingkungan sekitar). Cinta altruistik berhubungan dengan tindakan altruistik yang merupakan reaksi dari melihat orang lain membutuhkan sesuatu, penderitaan dari ketidakadilan, dan bertujuan untuk kesejahteraan atau keselamatan dari orang lain tersebut (Post dkk, 2002:51). Oleh karena itu, seseorang yang mempraktikkan cinta altruistik tidak hanya bertindak, namun juga menunjukkan rasa cintanya dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan dirinya menghargai orang lain dan terutama terdorong keinginan agar orang lain hanya memperoleh kebaikan (Post dkk, 2002:69).
Hal tersebut menandakan bahwa cinta altruistik juga melibatkan perasaan atau menegaskan perasaan cinta (afeksi afirmatif) yang mendalam seorang altruis terhadap orang lain, di mana perasaan tersebut merupakan reaksi terhadap seseorang yang sedang membutuhkan. Seorang altruis yang menolong atau membantu orang yang dicintai baik karena rasa terima kasih atas kesenangan yang telah diberikan orang tersebut untuk mencapai emosi yang dilakukan untuk orang lain yang diikuti dengan peningkatan keadaan seseorang. Dengan demikian, tindakan seperti menghormati orang lain atau memberikan keadilan terhadap setiap orang yang sudah menjadi haknya termasuk dalam tindakan cinta altruistik (Post dkk, 2002:51).
Cinta altruistik berhubungan dengan afeksi afirmatif, yang mana bertujuan untuk mengatakan bahwa orang yang melakukan afirmatif (pelaku cinta altruistik) menghargai nilai (arti) yang ada pada orang yang dibantu sebagai diri mereka sendiri (Post dkk, 2002:4). Afeksi afirmatif ini merupakan tanggapan emosional yang berorientasi orang lain yang sama dengan kesejahteraan yang dirasakan individu lain dan membangkitkan keadaan motivasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan orang lain. Afeksi afirmatif tersebut dapat diungkapkan melalui berbahagia dengan apa yang terjadi terhadap orang lain, kepedulian ketika melihat orang lain membutuhkan dukungan atau jatuh sakit, pengampunan terhadap orang yang melakukan kesalahan, persahabatan, perbaikan agar orang lain tidak melakukan kebencian atau tindakan berbahaya, bersimpati dengan orang lain yang mengalami ketidakadilan, dan kemurahan hati dalam bertindak untuk kesejahteraan (Post, 2003:5).
Cinta altruistik berkaitan juga dengan tindakan di mana seorang altruis atau orang yang melakukan tindakan altruistik, berniat dan bertindak demi orang lain sebagai tujuannya daripada sebagai sarana untuk mendapatkan perhatian publik atau kesejahteraan diri sendiri, walaupun manfaat seperti itu mungkin didapatkan secara tidak sengaja. Dengan kata lain, seorang altruis tidak lagi melihat diri sebagai satu-satunya pusat kehidupan tetapi memandang orang lain sebagai entitas (makhluk) yang mengorbit di sekitar kehidupan sang altruis. Oleh karena itu seorang altruis akan melakukan tindakan yang diarahkan untuk membantu orang lain secara sengaja maupun tidak sengaja dengan sukarela yang terkadang melibatkan risiko tinggi atau pengorbanan dari sang altruis dan tidak disertai dengan keinginan adanya imbalan. (Post dkk, 2002:123).
Tindakan altruistik yang diarahkan untuk membantu orang lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan atau keselamatan orang lain (Post dkk, 2002:70). Dengan memiliki tujuan demikian, seorang altruis juga tidak akan kabur tanpa menolong serta meminta bantuan orang lain jika hal tersebut dapat mendekatkannya terhadap tujuan-tujuannya. Tindakan tersebut dilakukan sang altruis secara spontan sehingga hasil dari tindakannya tidak lah penting (Post dkk, 2002:95). Seorang altruis juga memberikan diri mereka sepenuhnya untuk membantu orang lain tersebut terutama saat melihat ketidakadilan. Oleh karena itu, mereka akan mengesampingkan rencana (agenda) diri demi memperkuat atau memberikan kehidupan kepada orang lain. Hadir atau mengalami situasi orang lain yang dibantu, benar-benar mendengarkan apa yang terjadi kepada orang lain tersebut dan merasakan penderitaan yang dirasakan orang lain (Post dkk, 2002:85). Oleh karena tindakan altruistik berdasarkan tujuan-tujuan di atas, seseorang yang bertindak altruistik tidak akan mengantisipasi atau mengharapkan adanya imbalan dari tindakannya. Seseorang altruis juga akan bertindak altruistik walaupun terdapat risiko kepada dirinya sendiri dari tindakannya. Bagi seorang altruis, mencapai tujuan-tujuan tersebut lebih penting daripada dirinya sendiri (Post dkk, 2002:107).
Penelitian ini menggunakan beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi dan dianggap dapat mendukung penelitian ini. Penelitian yang pertama adalah Penelitian pertama berjudul “Anna Fitzgerald’s Altruism in Jodi Picoult’s My Sister’s Keeper” oleh Mayasari (2015) yang menganalisis altruisme pada karakter Anna Fitzgerald serta dampak positif dan negatif dari altruisme tokoh menggunakan teori altruisme menurut Baston. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Anna Fitzgerald merupakan seorang altruis dengan empat karakteristik, yaitu ia suka membantu Kate, melakukan banyak hal untuk keluarga, mendapatkan risiko dari sisi altruisnya dan tidak mengharapkan imbalan dari tindakannya. Penelitian Mayasari berkontribusi dalam penelitian ini untuk memberikan pemahaman lebih mengenai tindakan altruistik. Penelitian kedua berjudul “Perilaku Altruistik Tokoh Utama dalam Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari” oleh Mau (2021) yang mendeskripsikan perilaku altruistik tokoh utama dalam konteks norma sosial dan kekerabatan menggunakan teori perilaku altruistik Wortman dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perilaku altruistik
dibuktikan melalui tindakan tokoh Lasi dalam menolong tokoh lain secara murni, tulus, tanpa mengharapkan balasan (manfaat) apa pun untuk dirinya. Penelitian Mau juga berkontribusi dalam penelitian ini untuk memberikan pemahaman lebih mengenai tindakan altruistik.
Bentuk afeksi afirmatif Kirito terhadap dunia Underworld ditunjukkan dari dirinya yang memiliki kemurahan hati untuk memberikan kesejahteraan terhadap penduduknya. Kemurahan hati Kirito dapat terlihat saat Cardinal, pengatur dunia virtual Underworld, mengajak Kirito untuk bekerjasama dalam mengalahkan Administrator yang merupakan pemimpin diktatorial Human Empire dalam dunia Underworld. Cardinal berniat mengalahkan Administrator agar mendapatkan otoritas dunia Underworld kembali. Kemudian, Cardinal juga berniat untuk menghapuskan seluruh penduduk Underworld dikarenakan baginya tatanan kehidupan dunia tersebut telah rusak oleh kepemimpinan Administrator dan tidak dapat diperbaiki kembali. Kirito yang tidak setuju dengan rencana Cardinal tersebut memiliki maksud lain, terlihat pada data (1).
Data (1)
キリト :分かった。あんたの作戦に乗るよ。でも、俺は考えることはやめない。
何か手段がないか探し続ける。悲劇をどうにか回避して、この世界が平 和に存続できるような解決法を。
。。。
キリト :だから、状況は理解したけど、悪あがきは放棄しないって言ってるだけ
だよ。
Kirito : Wakatta. Anta no sakusen ni noruyo. Demo, ore wa kangaeru koto wa
yamenai. Nanika shudan ga nai ka sagashi tsudzukeru. Higeki wo dōnika kaihishite, kono sekai ga heiwa ni sonzoku dekiru yōna kaiketsuhō wo. ...
Kirito : Dakara, jōkyō wa rikai shita kedo, waru agaki wa hōki shinaitte itteru
dake da yo.
Kirito : Baiklah. Aku akan ikut serta dalam rencanamu. Tapi, aku tidak akan
berhenti memikirkannya. Akan terus kucari cara lain. Cara untuk menghindari tragedi dan membuat dunia ini berlangsung dengan damai. ...
Kirito : Makanya, aku paham akan situasinya, tapi aku tidak akan menyerah
untuk berjuang!
SAOA Eps.13 (14:54–15:40)
Pada data (1) Kirito menyetujui bekerja sama dengan Cardinal dalam mengalahkan Administrator, namun Kirito tidak akan berhenti memikirkan cara lain agar dunia Underworld terhindar dari tragedi kebinasaan tersebut. Kirito meyakini bahwa tatanan kehidupan dunia Underworld masih dapat diperbaiki meski akan kehilangan pemimpinnya. Oleh karena itu, Kirito menunjukkan kemurahan hatinya melalui niat dalam mengusahakan mencari solusi terbaik agar dapat memberikan kehidupan yang damai bagi penduduk Underworld. Dalam data (1) pada kalimat ‘waru agaki wa hōki shinaitte itteru dake da yo’, menunjukkan Kirito yang tidak menginginkan timbal balik dari kemurahan hatinya dikarenakan dirinya yang tidak akan menyerah untuk berjuang walaupun situasi dunia Underworld tampak kacau. Kemudian, Kirito menunjukkan tindakan altruistiknya dengan berusaha mengalahkan Administrator, seorang pemimpin diktatorial dunia Underworld pada data (2).
Data (2)
Gambar 1
Kirito Bertarung dengan Administrator
アドミニストレータ |
:お前たちはなぜそうも無為に醜くあがくの?戦いの結末 はもう明らかだというのに。決定された終わりにたど り着く過程にどんな意味があるというの? |
キリト |
:過程こそが重要なんだ。はいつくばって死ぬか、剣を握 って死ぬかがね。俺たちは人間だからな。 |
Administrator |
: Kenapa kalian semua berjuang keras dengan sia-sia dan menjijikan seperti itu? Padahal hasil pertarungan ini sudah jelas. Memangnya terdapat makna dalam proses untuk mencapai akhir yang sudah jelas? |
Kirito |
: Yang terpenting itu adalah prosesnya. Yaitu, apakah kau akan mati tanpa melawan, atau kau akan mati selagi menghunus pedang. Itulah makna dari seorang manusia. SAOA Eps. 24 (00:04–00:25) |
Pada gambar data (2), terlihat Kirito sedang bertarung dengan Administrator demi mengalahkannya. Kirito bertindak demikian agar Indeks Tabu dihapuskan dan dapat memperbaiki tatanan kehidupan Human Empire yang telah dipimpin secara diktator oleh
Administrator. Pada dialog data (2) juga terlihat betapa angkuh Administrator yang merasa ia akan menang dan Kirito hanya membuang-buang tenaganya. Sebagai seorang manusia, Kirito memiliki pilihan antara mati tanpa melawan atau mati selagi menghunus pedang. Namun, Kirito yang merupakan seorang altruis akan tetap melawan dikarenakan tujuan meningkatkan kesejahteraan penduduk Underworld belum tercapai.
Eugeo menunjukkan bentuk afeksi afirmatif yaitu bersimpati dengan orang lain yang mengalami ketidakadilan. Hal tersebut terjadi saat ia berada di Akademi Pedang dan melihat abdi yang dimilikinya, yaitu Tiese dan Ronye, mendapatkan hukuman tidak patut dari bangsawan berperingkat tinggi. Hukuman itu dialami Tiese dan Ronye diakibatkan ia menegur para bangsawan yang bertindak tidak senonoh terhadap teman mereka. Namun, para bangsawan merasa tertuduh sehingga memberikan hukuman terhadap Tiese dan Ronye agar mereka tidak akan berani meragukan tindakan seseorang yang memiliki kekuasaan. Hal ini menandakan bahwa para bangsawan melakukan tindakan intimidasi dikarenakan merasa memiliki wewenang untuk bertindak demikian yang terlihat pada data (3).
Data (3)
ユージオ :ですがライオス殿、仮にそのようなことがあったとしても、縄で縛
り上げ寝室に閉じ込めるなど修剣士懲罰権を甚だしく逸脱した行 いでしょう!
Eugeo : Tetapi, Tuan Raios, meskipun benar seperti katamu tadi, mengikat
mereka dengan tali dan mengunci mereka di kamarmu adalah tindakan yang sangat tidak pantas dan menyalahi otoritas menghukum sebagai siswa elite!
SAOA Eps.10 (07:09–07:19)
Kemarahan Eugeo yang terlihat pada data (3) menandakan rasa simpati terhadap hukuman yang diberikan kepada Tiese dan Ronye. Hukuman itu tidaklah adil terhadap Tiese dan Ronye dikarenakan niat mereka menegur adalah memperbaiki sikap Raios dan Humbert bukan bertujuan untuk menuduh mereka. Oleh karena itu, Eugeo juga menunjukkan kemarahannya dengan menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Raios dan Humbert tidak pantas dan menyalahi otoritas menghukum sebagai siswa elite. Kemudian, Eugeo bertindak altruistik setelah melihat ketidakadilan tersebut yang dapat terlihat pada data (4).
Data (4)
Gambar 2
Eugeo menebas tangan Humbert
ユージオ:友達のために勇気を振り絞って行動を起こしたティーゼとロニエにこれ だけの残酷な罰を与える法。その彼女たちをワナにかけ辱めようとし ているライオスとウンベールを止められない法。そんな法を守ること が善だというのなら、僕は…僕は!
Eugeo : Tiese dan Ronye yang mengumpulkan keberanian untuk membantu temannya, harus menerima hukuman yang kejam seperti ini? Hukum yang malah menjerat dan akan menodai Tiese dan Ronye sama sekali tidak menghalangi tindakan Raios dan Humbert! Jika menengakkan hukum seperti itu adalah hal yang benar, maka. Aku....Aku....
SAOA Eps. 10 (09:36–11:09)
Perkataan Eugeo pada data (4) yang menyatakan ‘Son'na hō o mamoru koto ga zenda to iu nonara, Boku wa…’, menandakan bahwa ia tidak terima dengan hukum seperti Indeks Tabu. Eugeo berpendapat bahwa hukum tersebut tidak adil karena dalam Indeks Tabu tidak ada hukuman bagi pelaku pelecehan seksual. Walaupun pelecehan seksual dalam masyarakat akan mengakibatkan efek traumatis bagi korban yang proses penyembuhannya membutuhkan waktu yang lama (Wahid, 2001:32). Oleh karena itu, pada gambar data (4) terlihat Eugeo berusaha menghentikan tindakan pelecehan seksual yang dilakukan Raios dan Humbert dengan menebas tangan Humbert karena Indeks Tabu tidak akan menghukum mereka. Eugeo yang menganggap manusia lain berharga tidak akan mematuhi hukum yang tidak adil tersebut.
Alice menunjukkan bentuk afeksi afirmatifnya berupa perbaikan agar orang lain tidak melakukan tindakan kebencian atau tindakan berbahaya. Alice yang merupakan seorang Kesatria Integritas merasa bahwa tindakan Administrator tidak sesuai dengan misi utamanya yaitu menjaga kehidupan tenteram dan sentosa bagi penduduk Human Empire. Alice tidak setuju dengan tindakan Administrator yang membuat Indeks Tabu
dan Kesatria Integritas hanya untuk mempertahankan kekuasaannya di Human Empire bukan demi kepentingan penduduknya. Oleh karena itu, Alice berusaha memperbaiki tindakan Administrator yang terlihat pada data (5).
Data (5) アリス |
:最高司祭様、栄えある我らが整合騎士団は本日をもって 壊滅いたしました。私の隣に立つわずか2名の反逆者た ちの剣によって、そしてあなたがこの塔と共に築き上げ た果てしなき執着と欺瞞ゆえに、我が究極の使命は剣な き民の穏やかな営みと安らかな眠りを守ることです。し かるに、最高司祭様、あなたの行いは人界に暮らす人々 の安寧を損なうものにほかなりません。 |
アドミニストレータ |
:チュデルキン。私は寛大だから、下がりきったお前の評 価を回復する機会をあげるわよ。あの3人をお前の術で 無力化してみせなさい。 |
Alice |
: Nyonya Pendeta Agung, kami para pasukan Kesatria Integritas nan mulia telah dikalahkan hari ini. Akibat pedang dari kedua pengkhianat yang ada di sebelahku, dan dengan berakhirnya obsesi serta tipu muslihat yang kamu bangun bersama menara ini. Misi utamaku adalah menjaga kehidupan tenteram dan sentosa serta agar mereka yang tak menghunus pedang dapat tidur nyaman. Namun, Nyonya Pendeta Agung, tindakamu itu, sangatlah jelas merupakan ancaman bagi kesejahteraan seluruh penduduk Human Empire. |
Administrator |
: Chudelkin. Atas kemurahan hatiku, kuberi kau kesempatan untuk memulihkan reputasimu yang hancur. Buatlah mereka bertiga menjadi tidak berdaya dengan teknikmu. SAOA Eps. 21 (18:30–19:52) |
Pada data (5) terlihat Alice menegur tindakan Administrator yang berbahaya bagi penduduk Human Empire dengan berkata ‘anata no okonai wa jinkai ni kurasu hitobito no an'nei o sokonau mono ni hokanarimasen’. Alice dapat berpendapat demikian dikarenakan Indeks Tabu tidak melarang tindakan pelecehan seksual. Kemudian, Administrator juga membuat Kesatria Integritas untuk menghentikan penduduk yang berusaha melawan Indeks Tabu tersebut. Alice yang memiliki tugas untuk menjaga kehidupan yang sejahtera merasa berkewajiban untuk memperbaiki Administrator dikarenakan ia merupakan bawahan dari Administrator. Namun, jawaban Administrator
yang terlihat pada data (5) menandakan bahwa ia tidak peduli dengan apa yang terjadi dengan penduduk Human Empire lain. Administrator justru menyuruh Chudelkin, bawahan Administrator, untuk membuat Alice, Kirito, dan Eugeo tidak berdaya. Walaupun Alice sudah berusaha untuk memperbaiki tindakan pemimpinnya tersebut, namun Administrator terlalu bersifat angkuh sehingga tidak mempedulikan usaha Alice.
Kemudian, Alice bertindak altruistik dengan berusaha menyelamatkan dunia tersebut dari kebinasaan. Gabriel yang merupakan tentara bayaran dari Amerika Serikat yang menyusup ke dunia Underworld untuk mengambil fluctlight Alice, berencana untuk membinasakan dunia tersebut setelah mendapatkan Alice. Oleh karena itu, Alice pergi ke Hate no Saidan (tempat log out dari dunia Underworld) agar dapat segera ke dunia nyata untuk menghalangi rencana Gabriel yang dapat terlihat pada data (6).
Data (6)
アリス :シノン、《果ての祭壇》からリアルワールドに出ても、もう一度この世 界に戻ってこられますか?愛する人たちにもう一度会えますか?
シノン :ええ、あなたがそしてこの《アンダーワールド》が無事でいれば。
アリス :分かりました。ならば私は南へ向かいましょう。《果ての祭壇》に何が 待つのかは知りませんが。
Alice : Sinon, kalau aku pergi ke dunia nyata melalui World’s End Altar, apa aku nanti bisa kembali lagi ke sini? Apa aku bisa menemui orang-orang terkasihku lagi?
Sinon : Ya, selama kau dan Underworld selamat.
Alice : Baiklah. Kalau begitu, aku akan Selatan. Entah apa yang menantiku di
World’s End Altar nanti.
SAOA Eps. 39 (03:31–05:00)
Pada data (6) Alice memutuskan untuk pergi ke Hate no Saidan walaupun sebelumnya berniat untuk membantu penduduk Underworld yang sedang berperang dengan pemain permainan dari dunia nyata. Namun, kebinasaan dunia Underworld merupakan ancaman yang lebih penting untuk dicegah. Oleh karena itu, Alice bersegera pergi ke Hate no Saidan agar dapat masuk ke dalam dunia nyata. Hal tersebut dilakukan oleh Alice agar fluctlight miliknya tidak jatuh ke tangan Gabriel dan mencegah kebinasaan dunia Underworld. Alice rela pergi dari dunia Underworld demi menyelamatkan penduduknya walaupun ia tidak akan tahu kapan akan kembali ke dunia tersebut dan menemui orang-orang terkasihnya.
Asuna juga menunjukkan bentuk afeksi afirmatif yaitu kepedulian ketika melihat orang lain membutuhkan dukungan atau jatuh sakit. Kirito yang mengalami kerusakan otak setelah tersambar aliran listrik, membuatnya kehilangan kemampuan berbicara dan bergerak. Selain jatuh sakit, Kirito juga merasa kesepian akibat kematian Eugeo, oleh karena itu, ia menolak untuk berusaha bangun kembali. Asuna yang peduli dengan Kirito, masuk ke dalam dunia Underworld untuk memberikannya dukungan yang terlihat pada data (7).
Data (7)
アスナ :私はただ、その人に、キリト君に会いに来ただけなの。お願い、ど
こにいるの?会わせて!キリト君の所に連れていって!
。。。
アスナ :キリト君 いいよ。もういいよ。
Asuna : Aku datang hanya untuk menemuinya.... Menemui Kirito. Kumohon, ada di mana dia? Pertemukan denganku! Tolong antar aku ke tempatnya Kirito! ...
Asuna : Kirito, tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja.
SAOA Eps. 34 (03:39–04:46)
Pada data (7) terlihat bahwa tujuan Asuna masuk ke dalam dunia Underworld adalah menemui Kirito yang sedang jatuh sakit. Asuna yang bertemu dengan Tiese dan Ronye meminta untuk diantarkan ke tempat Kirito berada. Kepedulian Asuna ditunjukkan dengan hadir di hadapan Kirito agar dapat memberikan dukungan dengan berkata ‘Kirito-kun ī yo. Mō ī yo’. Perkataan Asuna berguna untuk memberitahu Kirito bahwa ia sudah tidak perlu merasa kesepian maupun sedih lagi akibat kematian Eugeo karena Asuna sudah hadir di hadapannya dan akan memastikan semuanya baik-baik saja.
Kemudian, Asuna menunjukkan tindakan altruistiknya melalui menyelamatkan dunia Underworld dari kebinasaan. Ancaman kebinasaan dunia Underworld terjadi diakibatkan peperangan yang dilancarkan Gabriel agar tidak ada yang menghalangi Gabriel dalam menangkap Alice. Oleh karena itu, Gabriel menghasut banyak pemain permainan dari dunia nyata untuk membantunya sehingga jumlah mereka lebih banyak daripada tentara penduduk Underworld. Asuna yang tidak terima dengan keadaan tersebut, berusaha untuk menghentikan pembantaian yang terlihat pada data (8).
Data (8)
Asuna Melawan Vassago yang Merupakan Pemimpin Peperangan
ヴァサゴ :俺はこの世界の《人工フラクトライト》を片っ端から殺す。暗黒界の化け物 どもも人界の人間どもも全部だ。
アスナ :負けない。私はあなたみたいな憎むことしかできない人間には絶対に負けな
い!
Vassago : Aku akan habisi semua fluctlight buatan yang ada di dunia ini! Mau itu monster dari Dark Territory, atau pun manusia dari Human Empire. ...
Asuna : Aku takkan kalah. Aku takkan kalah melawan orang sepertimu yang hanya
bisa membenci!
SAOA Eps. 42 (07:49–09:32)
Pada data (8) terlihat bahwa Vassago yang juga merupakan salah satu tentara bayaran dari Amerika Serikat berniat untuk menghabisi seluruh penduduk dunia Underworld yang ia sebut fluctight buatan. Hal itu menandakan bahwa ia tidak memimpin pembantaian hanya untuk menghalangi mereka menyelamatkan Alice, namun juga untuk memuaskan nafsu membunuhnya dikarenakan ia membenci manusia. Keinginan Vassago tersebut membuat keamanan penduduk Underworld tidak terjamin. Oleh karena itu, Asuna yang merupakan seorang altruis akan berjuang untuk mengalahkan Vassago demi keselamatan penduduk Underworld. Asuna tidak sudi jika kalah dari orang seperti Vassago yang hanya bisa membenci manusia lain sehingga tidak mempedulikan hak untuk hidup yang dimiliki seluruh manusia. Hal tersebut dapat terlihat di dalam perkataan Asuna, ‘Watashi wa anata mitaina nikumu koto shika dekinai ningen ni wa zettai ni makenai!’.
Berdasarkan hasil analisis bentuk cinta altruistik pada keempat tokoh utama dalam anime Sword Art Online: Alicization, mereka menunjukkan bentuk afeksi afirmatif dalam
kehidupan sehari-harinya melalui (1) kepedulian ketika melihat orang lain membutuhkan dukungan atau jatuh sakit, (2) perbaikan agar orang lain tidak melakukan tindakan kebencian atau tindakan berbahaya, (3) bersimpati dengan orang lain yang mengalami penderitaan akibat ketidakadilan, dan (4) kemurahan hati dalam bertindak untuk kesejahteraan orang lain. Kemudian, keempat tokoh utama juga melindungi, menolong, dan menyelamatkan orang lain dengan tujuan untuk memberikan kesejahteraan serta menghilangkan penderitaan orang lain dengan mengorbankan dirinya. Hal tersebut memperlihatkan bahwa perasaan cinta para tokoh tidak hanya dirasakan, namun perasaan mereka diwujudkan melalui tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Perasaan cinta tersebut juga mendorong para tokoh dalam melakukan tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, memberikan keselamatan, maupun membantu saat melihat ketidakadilan yang terjadi kepada orang-orang yang dicintainya. Tindakan itu juga menyebabkan mereka rela mengesampingkan rencana, mengorbankan diri hingga kehilangan nyawa demi orang yang dicintai. Hal tersebut menandakan bahwa cinta mampu mendorong seseorang untuk melakukan apa saja demi orang yang dicintai, bahkan sampai diungkapkan dalam tindakan altruistik yang mengorbankan dirinya sendiri.
Comte, A. (1875). System of positive polity. Vol. 1. London: Longmans, Green & Co.
Fromm, E. (1995). The Art of Loving. London: Thorsons.
Mau, B. P. (2021). "Perilaku Altruistik Tokoh Utama dalam Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari". Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya, 11(2), hlm. 213-223.
Mayasari, D. (2015). "Anna Fitzgerald's Altruism in Jodi Picoult's My Sister's Keeper ". LITERA KULTURA: Journal of Literary and Cultural Studies, 3(1), 46-53.
Permatasari, S. D. (2020). "The Altruistic Side of Arthur Fleck as the Main Character in Todd". Journal of Humanities and Social Studies 4(1), 36-40.
Post, S. G. (2003). Unlimited Love: Altruism, Compassion, and Service. Pennsylvania: Templeton Foundation Press.
Post, S. G., & dkk. (2002). Altruism and Altruistic Love: Religious, Science, and Philosophy. New York: Oxford University Press.
Sorokin, P. (1948). The Reconstruction of Humanity. Boston: Beacon Press.
Wahid. (2001). Perlindungan Terhadap Korban Kekerasan Seksual Advokasi atas Hak Asasi Perempuan. Bandung: PT. Refika Aditama.
293
Discussion and feedback