SAKURA VOL. 3. No. 2 Agustus 2021

DOI: https://doi.org/10.24843/JS.2021.v03.i02.p05

P-ISSN: 2623-1328

E-ISSN:2623-0151

Perubahan Perilaku Anak-Anak Panti Asuhan yang Tercermin Dalam Drama Ashita, Mama ga Inai Karya Saya Matsuda

Tia Eka Retno Palupy1), I Nyoman Rauh Artana2), Ni Luh Putu Ari Sulatri3) Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana,

Jimbaran, Bali

[tiiaeka@gmail. com], [[email protected]], [ari_sulatri@unud. ac.id]

Abstrak

Penelitian ini berjudul Perilaku Anak-Anak Panti Asuhan yang Tercermin dalam Drama Ashita, Mama ga Inai karya Saya Matsuda”. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kehidupan lingkungan tempat tinggal anak panti asuhan. Kemudian untuk mengetahui perilaku anak panti asuhan pada saat melakukan uji coba dan sesudah melakukan uji coba dengan orang tua angkat. Penelitian menggunakan teori Psikologi Sastra dari Endaswara dan teori Behaviorisme dari B.F Skinner. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuallitatif. Hasil analisis menunjukkan kehidupan panti asuhan digambarkan sederhana, berada di pedesaan dan anak panti asuhan menjalani kehidupan dengan tanggung jawab. Perilaku anak panti asuhan digambarkan mengalami perubahan saat menjalani uji coba dengan orang tua angkat baru, perubahan dikarenakan perasaan tidak nyaman atas kasih sayang yang diberikan oleh orang tua angkat. Penyebab ketidaknyamanan tersebut karena anak panti asuhan sebelumnya mengalami trauma setelah ditinggalkan orang tua kandung mereka.

Kata kunci : perilaku anak, panti asuhan, penguatan positif, penguatan negatif

Abstract

The research was titled "The Behavior of Orphanage Children in the Drama Ashita, Mama ga Inai by Saya Matsuda". Research aims to know the living environment of the orphanage children, behavior of orphanage children at the time of trial before and after the trial with the adoptive parents. The study used literary psychology theory from Endaswara and the theory of behaviorism of B. F Skinner. The method used in this research is a descriptive qualitative. The results of the analyzing show orphanage children’s simply life. being the countryside and the orphanage living the life with responsibility. The orphanage children’s behavior are describes as having undergone trials with new adoptive parents, a changes due to the uncomfortable feeling of affection given by adoptive parents. The cause of the inconvenience is because the children had previously suffered trauma after being abandoned by their biological parents.

Keywords: child behavior, orphanage, positive reinforcement, negative reinforcement

  • 1.    Pendahuluan

Panti asuhan di Jepang memiliki peranan penting yang menggantikan peran keluarga bagi anak-anak terlantar, korban kekerasan rumah tangga dan lainya (Nafisah, 2017:37). Drama ini mengisahkan tentang anak panti asuhan yaitu Donki, Bombi dan Pachi. Anak-anak yang tinggal di panti asuhan Kogamo no Ie milik Tomonori Sasaki mempunyai alasan atau penyebab yang berbeda satu dengan yang lain.

Perilaku-perilaku anak panti asuhan tersebut terbentuk melalui proses stimulus dan respon mereka terhadap stimulus. Teori yang digunakan untuk menganalisis perilaku tersebut adalah teori dari B.F Skinner, yaitu teori S-O-R (Stimulus-Organisme-Respons). Perilaku atau respon mengakibatkan sebuah perubahan perilaku secara alamiah dan terencana (Notoadmojo, 1993). Kemudian dikuatkan dengan penguatan positif dan negatif (Skinner, 2013:150).

  • 2.    Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan data berupa drama yang berjudul Ashita, Mama ga Inai dengan sembilan episode. Skrip drama diunduh dari situs www.dramanote. com. Drama Ashita, Mama ga Inai ditayangkan di NTV (Nippon Television). Metode yang digunakan dalam memperoleh data, dalam tahap ini digunakan metode simak, dan pustaka. Teknik pengumpulan data menggunakan metode pustaka yaitu dengan menonton drama secara berulang demi memahami isi drama, setelah memahami drama Ashita, Mama ga Inai dilanjutkan dengan teknik simak. Selanjutnya teknik yang dibutuhkan yaitu mencatat hasil dari beberapa data yang telah ditemukan. Mencatat data – data penting dan relevan dengan objek penelitian kemudian dikelompokan berdasarkan masalah yang diteliti.

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

Berikut adalah penjabaran tentang kehidupan panti asuhan dan perilaku tokoh panti asuhan yang tercermin dalam drama Ashita, Mama ga Inai.

  • 3.1    Lingkungan Panti Asuhan

    3.1.1    Berada di Pedesaan Pinggir Kota

Panti asuhan Kogamo no Ie terletak di lokasi yang tidak terlalu padat penduduk. Jarak

rumah antara satu dengan yang lain cukup jauh.

Gambar 1

Panti asuhan tampak dari depan

(Ashita Mama ga Inai, Episode 1, menit 14:34 detik)

Terlihat dari gambar 1 panti asuhan berdiri cukup jauh dari kepadatan rumah penduduk lainya. Tidak ada kesan mewah dari panti asuhan Kogamo no Ie. Suasana sepi dari lingkungan panti asuhan juga ditunjukan pada data gambar berikut:

Gambar 2

Jalan pulang dari sekolah menuju panti asuhan.

(Ashita, Mama ga Inai, episode 2 menit 2:06 detik)

Gambar 2 menunjukan jalan khusus pejalan kaki yang dilalui oleh anak panti asuhan setiap harinya. Mereka dalam gambar 2 di atas sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah menuju ke panti asuhan.

  • 3.1.2    Kondisi Bangunan Panti Asuhan

Kondisi bangunan panti asuhan Kogamo no Ie sangat sederhana. Dari gambar 1 nampak dari depan dan bangunan panti asuhan cenderung terlihat kuno. Kombinasi warna putih, hijau dan biru menjadi cat penghias panti asuhan.

  • 3.1.3    Bangunan Menggunakan Kayu

Panti asuhan yang didirikan oleh Tomonori Sasaki sebagian besar terbuat dari kayu. Mulai dinding panti asuhan, tangga, dan lantai yang seperti kayu. Pondasi panti asuhan Tomonori Sasaki menggunakan beton pada sisi panti asuhan, selain lantai yang menggunakan kayu, terdapat tangga yang terbuat dari kayu dan tidak terlalu tinggi untuk anak panti asuhan. Berikut data gambar tentang tangga di panti asuhan:

Gambar 3

Tangga Panti Asuhan

(Ashita, Mama ga Inai, episode 7 menit 40:26 detik)

Gambar 3 menunjukan bahwa tangga yang terdapat dalam panti asuhan memang tidak terlalu tinggi dan terbuat dari kayu. Tangga tersebut dibuat selain untuk memudahkan anak panti asuhan menuruni dan menaiki tangga, juga untuk mempermudah Tomonori Sasaki. Kondisi kaki yang cedera yang mengharuskan ia memakai tongkat untuk berjalan.

  • 3.1.4    Dekorasi Ruangan Terkesan Biasa dan Kuno

Panti asuhan Kogamo no Ie dalam drama Ashita, Mama ga Inai tidak menunjukan sesuatu dekorasi ruangan yang dikhususkan untuk anak-anak. Berikut data yang menunjukan bahwa Tokoh Donki merasa tidak nyaman dengan lingkungan panti asuhan pertama kali : 1)ドンキ:あの。。私、帰ります。

マオ :どこに?

(明日、ママがいない、昭和1、4分16秒)

Donki : ano, watashi kaerimasu.

Mao : doko ni?

(Ashita, Mama ga Inai, Shouwa 1, 4 fun 16 byou)

Donki : hmm, permisi saya ingin pulang.

Mao : kemana?

(Ashita, Mama ga Inai, episode 1 menit 4:16 detik)

Dari data 1 diatas Tokoh Donki merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk mengatakan bahwa dia ingin pulang dan tidak ingin berada di panti asuhan tersebut.

  • 3.1.5    Pola Asuh yang Diterapkan di Panti Asuhan

Kepribadian anak setelah dewasa tidak terlepas dari pola asuh orang tua pada anak usia dini (Tabi’in, 2017:42). Pola asuh di panti asuhan yang diterapkan oleh Tomonori Sasaki yang sering dipanggil Mao ialah menerapkan pola demokratis. Mao membuat peraturan yang tegas dan jelas secara konsisten. Berikut data yang menunjukan hal tersebut:

Gambar 4

Posuto dihukum membersihkan kamar mandi

(Ashita, Mama ga Inai, episode 1 menit 35:20 detik)

Pada gambar 4 menunjukan bahwa Tokoh Posuto dihukum membersihkan kamar mandi karena ia memulai perkelahian dengan Tokoh Donki. Tokoh Tomonori Sasaki memperlakukan anak panti asuhan dengan menghukum Tokoh Posuto membersihkan kamar mandi sebagai bentuk penerapan kedisiplinan yang merupakan kebutuhan mutlak guna pembentukan perilaku anak di masa depan (Aulina, 2013: 37).

  • 3.1.5.1    Saling Tolong Menolong

Anak-anak di lingkungan panti asuhan Kogamo no Ie terbiasa dengan sikap tolong menolong. Lingkungan panti asuhan tersebut bisa menjadi contoh baik dalam tumbuh kembang anak-anak. Mereka diajarkan saling membantu dan gotong royong, terbukti dalam data berikut anak panti asuhan suka menolong satu sama lain. Berikut data tersebut:

  • (2)    ドンキ:ああ お帰りポスト。ちょうどよかった。洗濯物ある? 一緒に洗っとい てあげる。

ポスト :別にないけど

ドンキ :そう?後からでもいいから言ってね。

(明日、ママがいない、昭和153分52秒)

Donki : aa .. okaeri Posuto. Choudo yokatta. Sentaku mono aru?Isshouni aratto iteageru. Posuto : betsu ni.. nai kedo..

Donki : sou? Ato kara demo ii kara ittene.

(Ashita, Mama ga Inai, shouwa 1 53 fun 52 byou)

Donki : aa selamat datang Posuto. Pas sekali, ada pakaian kotor? Biar sekalian aku cucikan.

Posuto: tidak, tidak ada kok.

Donki : oh, nanti kalau ada, bilang saja ya.

(Ashita, Mama ga Inai, episode 1 menit 53:52 detik)

Data 2 Tokoh Donki bertanya kepada Posuto tentang pakaian kotor, karena pada saat itu Tokoh Donki hendak mencuci pakaian. Mereka tidak segan bertanya dan memberi sebuah pertolongan kepada anak panti asuhan lainya.

  • 3.2 Tokoh Donki

Anak panti asuhan pernah mengalami masalah dalam penyesuaian diri dan sering dihadapkan kepada persoalan yang menuntut perubahan dalam segala hal (Rahman dkk, 2016:107). Perubahan Tokoh Donki muncul akibat penyesuaian diri yang sangat singkat terhadap orang tua angkat baru, tanpa disadari muncul perubahan dan ditunjukan dengan beberapa sifat yang tidak ada dalam diri Tokoh Donki sebelumnya. Perilaku Tokoh Donki pada saat tinggal di panti asuhan, sebelum dan sesudah melakukan uji coba dengan orang tua angkat mengalami beberapa perubahan. Berikut penjabaran perubahan tersebut

  • 3.2.1    Perilaku Sebelum Melakukan Uji Coba dengan Orang Tua Angkat

    3.2.1.1    Ceria

  • (3)    水沢:最近、彼女に何か変わった様子はありませんでしたか? 川島:あっいえ普段通り明るくていい子でしたけど。

(明日、ママがいにい、昭和7、21分46秒)

Mizusawa : saikin, kanojo ni nani ga kawatta yousu wa arimsendeshitaka?

Kawashima : aaie, fudan toori akarukute ii ko deshita kedo.

(Ashita, Mama ga Inai, shouwa 7, 21 fun 46 byou)

Mizusawa : pada saat ini, ada yang berubah dari anak itu?

Kawashima : aah tidak, dia tetap jadi anak yang baik dan ceria.

(Ashita, Mama ga Inai, episode 7, menit 21:46 detik)

Mizusawa khawatir dengan keadaan Tokoh Donki yang perilakunya berubah. Mizusawa menanyakan sikap Tokoh Donki kepada Kawashima selaku orang tua uji coba Tokoh Donki yang pertama kalinya. Tokoh Donki dalam data di atas menunjukan pribadi yang baik dan ceria.

  • 3.2.2    Perilaku Setelah Melakukan Uji Coba dengan Orang Tua Angkat

    3.2.2.1    Pembohong

    (3) マオ

    ドンキ マオ

    :どこへ行く?

    :ボンビを探しに。

    :芝居はよせ。友達思いの芝居はよせと言った。友達思いの芝居はよせ と言った。

    (明日、ママがいない、昭和7, 38分18秒)

    Mao Donki

    Mao

    : doko e iku?

    : Bombi o sagashi ni.

    : shibai wa yose. Tomodachi omoi no shibai wa yosei to itta.

    (Ashita, Mama ga inai, shouwa 7, 38 fun 18 byou)

    Mao Donki Mao

    : mau pergi kemana?

    : mau mencari Bombi.

    : hentikan sandiwaranya. Sudah aku bilang hentikan sandiwara menyukai temanmu itu.

    (Ashita, Mama ga inai, episode 7, menit 38:18 detik)

Memiliki banyak teman dan diterima oleh lingkungan sosial maka harus bisa berbaur dengan lingkungan yang ada (Sukmawati, 2016:28). Begitupun dengan sikap Tokoh Donki berusaha mencuri perhatian dengan berpura-pura hendak mencari Tokoh Bombi yang belum pulang hingga larut malam, tapi pada lorong ruang makan mereka dihentikan oleh Mao, Mao sudah mengetahui dibalik sifat peduli Tokoh Donki terdapat rasa tidak senang karena Tokoh Bombi mendapat kebahagiaanya.

  • 3.2.3    Perilaku Penguatan Positif terhadap Tokoh Donki

Tokoh Donki menjadi tidak percaya diri dan mengalami perubahan perilaku yang negatif dikarenakan stimulus yang diberikan Keluarga Kawashima. Stimulus berupa kasih sayang orang tua angkat yang tulus sehingga membuat Tokoh Donki tidak cukup percaya diri dalam menjalani kehidupanya, ia merasa tidak pantas dan tidak percaya akan kasih sayang yang diberikan keluarga Kawashima.

  • (4)    美鈴 :もし、心にまだ傷が残っているんなら、それは私達が治します。 両手に抱え切れ ないほどの包帯は用意してるつもりです。

(明日、ママがいない、昭和7、21分57秒)

Misuzu : moshi, kororo ni mada kizu ga nokotte irunara, sore wa watashitachi ga naoshimasu.

Ryoute ni kakaekirenai hodo no houtai wa youishiteru tsumari desu.

(Ashita, Mama ga Inai, showa 7, 21 fun 57 byou)

Misuzu : jika memang ada luka yang membekas, kami akan mengobatinya.

Aku bermaksud menyiapkan balutan yang berlimpah untuk mengobatinya.

(Ashita, Mama ga Inai, episode 7, menit 21:57 detik)

Dari data 4 di atas keluarga Kawashima menunjukan bahwa mereka sangat menginginkan Tokoh Donki menjadi anak angkat mereka.

  • 3.3 Tokoh Pachi

Tokoh yang paling kecil diantara tokoh lainya adalah anak bernama Pachi. Pachi ditemukan oleh Tomonori Sasaki sedang dalam keadaan dehidrasi dan hampir meninggal. Ayah Pachi sudah meninggal dan Ibu Tokoh Pachi pada saat itu juga meninggalkan Tokoh Pachi sendiri demi urusan pribadinya.

  • 3.3.1    Perilaku Sebelum Melakukan Uji Coba dengan Orang Tua Angkat

    3.3.1.1    Ketergantungan dengan Botol Sampo

Dalam keseharian Tokoh Pachi, Pachi selalu membawa botol sampo kosong. Botol kosong tersebut adalah sampo yang dulu sering digunakan oleh Mama Pachi. Botol tersebut digenggamnya selalu dan tidak rela jika ada orang asing yang memegang botol tersebut.

  • (5)    片付け始める真希。シャンプーのボトルを手に取るとパチが怒る

パチ :んっ!

ポスト :それに触るとパチ怒るよ。その匂いはママの匂いなんだってさ。それが ない

と眠れないの、その子。

(明日、ママがいない、昭和121分53秒)

Kataduke hajimeru Donki. Shanpuu no botoru o te ni toru Pachi ga okoru

Pachi      : enn..

Posuto : sore ni sawaru to Pachi okoruyo.

(Ashita, Mama ga Inai, shouwa 1 21 fun 52 byou)

Donki mulai membersihkan, ketika menyentuh botol sampo Pachi mulai marah.

Pachi      : nnn!!

Posuto : Pachi akan marah jika kamu menyentuhnya. Benda itu memiliki wangi yang sama

seperti mamanya dia tidak bisa tidur tanpa itu.

(Ashita, Mama ga Inai, episode 1 menit 21:52 detik)

Data 5 menunjukan bahwa Pachi sangat menyayangi Mama sehingga dia tidak ingin orang yang baru ia kenal memegang botol sampo. Tokoh Pachi hanya bisa mengenang bau Mama dengan botol tersebut.

  • 3.3.1.2    Setelah Melakukan Uji Coba dengan Orang Tua Angkat

Tokoh Pachi dalam proses uji coba kedua mengalami perubahan yang positif. Tokoh Pachi lebih ceria dan sedikit demi sedikit bisa melupakan dan tidak bergantung dengan botol sampo yang digunakan Mama Pachi dahulu.

  • 3.3.1.3    Tidak Bergantung lagi dengan Botol Sampo

Pada data di bawah ini menunjukan bahwa Tokoh Pachi sudah tidak bergantung dengan botol samponya. Ia telah melangkah untuk menerima orang tua angkatnya, perlahan mulai meninggal

kan botol sampo karena telah jatuh cinta dengan orang tua angkat barunya.

  • (6)    マオ :おい!

ドンキ :もういい見たいです。もう大丈夫見たいです。

(明日、ママがいない、昭和5、14分7秒)

Mao : oi..!

Donki : mou ii mitai desu. Mou daijoubu mitai desu.

(Ashita, Mama ga Inai, shiuwa 5, 14 fun 7 byou)

Mao   : oi ..

Donki : kelihatanya sudah tidak perlu. Kelihatanya baik-baik saja.

(Ashita, Mama ga Inai, episode 5, menit 14:7 detik)

Pada data 6 Tokoh Pachi akan segera meninggalkan panti asuhan untuk pindah tempat tinggal ke keluarga barunya dan Tokoh Mao melihat benda tersebut tertinggal.

  • 3.3.2 Perilaku Penguatan Positif Terhadap Tokoh Pachi

Proses dalam merelakan seseorang yang ia sayang dan proses menerima orang asing bagi Tokoh Pachi tidaklah mudah. Berikut penguatan positif untuk membuat Pachi percaya kepada calon orang tua angkat:

  • (7)    山口   :無理に、本当のママを忘れなくていいのよ。私ができるだけあなたの

ママに 近づくから。かわいそうに

始まりは偽者のママでも、いつか私が、あなたの本当のママになれ た ら。

(明日、ママがいない、昭和5、17分38秒)

Yamaguchi : muri ni, hontou no mama wasurenakute ii noyo.watashi ga dekiru dake anata no mama ni chikazu kara. Kawai souni.

Hajimari wa nisemono mama demo, itsuka watashi ga anata no hontou no mama nininaretara.

(Ashita, Mama ga Inai, shouwa 5, 17 fun 38 byou)

Yamaguchi : Kalau tidak mungkin tidak apa-apa, kamu tidak perlu melupakan mamamu. Aku akan mendekatimu, berusaha semampuku menjadi mamamu. Kasihan kamu.

Walaupun awalnya aku ini hanya mama bohong-bohonganmu, kapan aku bisa menjadi mama sebenarnya untukmu?

(Ashita, Mama ga Inai, episode 5 menit 17:38 detik)

Untuk mengatasi konflik dengan anak, peranan orang tua bertindak sebagai teman diskusi yang menyenangkan, menghindari sikap menyalahkan dan menghakimi (Fadhila, 2017:22). Pada data 9 menunjukan bahwa Keluarga Yamaguchi berusaha menjadi teman cerita dan berusaha memahami perasaan Tokoh Pachi. Tidak menghakimi dan Yamaguchi memberikan penguatan positif dan rangsangan agar Tokoh Posuto menerima dan bersedia diadopsi oleh keluarga tersebut.

  • 3.4 Tokoh Bombi

Tokoh Bombi adalah anak panti asuhan yang suka menghayal dari pada tokoh yang lain. Tokoh Bombi mempunyai impian ingin diasuh atau diadopsi oleh Angelina Jolie dan Brat Pitt (Joripi).

  • 3.4.1    Sebelum Melakukan Uji Coba dengan Orang Tua Angkat

    3.4.1.1    Pendiam

Pendiam adalah karakter Tokoh Bombi saat berada di panti asuhan. Ia sama sekali tidak senang bicara dan selalu mengurung diri.

  • (8)    ポスト:初めてコガモの家に来た時しばらくはちっとも笑わなかった。

むしろ、 笑うどころかしゃべり もしなくて。じっと膝を抱えて座って、 ほとんど何も食べないで。

(明日、ママがいない、昭和4,15分26秒)

Posuto : hejimete Kogamo no Ie ni kita toki, shibarakuchotto mo warawanakatta.

Mushiro, warau dokoroka shaberi mo shinakute.jitto hiza o kakaete suwatte, hontodo nani mo tabenaide.

(Ashita, Mama ga Inai, shouwa 4, 15 fun 26 byou)

Posuto : saat pertama kali ke “Kogamo no Ie” untuk beberapa lama dia tidak tertawa.

Bicara saja tidak apalagi tertawa. Dia selalu duduk sambil memeluk lutut.

(Ashita, Mama ga Inai, episode 4 menit 15:26 detik)

Posuto menceritakan sikap Tokoh Bombi saat pertama berada di panti asuhan. Proses beradaptasi Tokoh Bombi sedikit lambat karena lebih memilih berdiam diri dan tidak banyak bicara.

  • 3.4.2 Saat Melakukan Uji Coba dengan Orang Tua Angkat

    3.4.2.1    Berbohong

Perilaku Tokoh Bombi yang sebelumnya pendiam, pada saat uji coba menjadi anak yang berani berbohong, berbohong demi mewujudkan impian Tokoh Bombi menjadi anak angkat

Joripi.

  • (9)    登場   :アンジェリーナ・ジョリーとブラッド・ピット

2人は親のいない子供を養子として引き取っている。 そういえばいつかあの子が僕と妻に

水沢   :フフっ。すみません。この2人に、あなた達夫婦の姿を重ねていただ

なと。子供の頃って、よくそういう妄想というか

マオ   :夢ですよ。 ジョリピにもらわれたい。それがあの子の口癖だった。

ばかげてい るが、そう言って、他の里親を拒否し続けていた。

(明日、ママがいない、昭和8、16分06秒)

Tojo       : Anjeriina Jorii to Buratto Pitto..

futari wa oya no inai kodomo o youshi toshite hikitto tteiru.

Sou ieba itsuka ano ko ga boku to tsuma ni..

Mizusawa : fufu.. Sumimasen. Komo futari ni, anata tachifuru no sugata o kagineteitandanato. kodomono gorotte, yoku sou iu mousou ka to iu ka.

Mao      : yume desu yo. Joripi ni morawaretai. Sore ga ano ko no kuhiguse data.

Bakageteiruga, sou itte, hoka no satou oya o kyouhishi tsuzuketeita.

(Ashita, Mama ga Inai, shouwa 8, 16fun 6 byou)

Tojo      : Angelina Jolie dan Brat Pitt, mereka mengadopsi anak yatim piatu jadi yang

ingin kau katakan anak itu menganggap aku dan istriku…

Mizusawa : dia melihat kalian dalam sosok kedua orang ini, mungkin ini bisa disebut sebagai khayalan anak-anak

Mao       : impian. “aku ingin diadopsi oleh Joripi”. Itu adalah kalimat yang sering

diucapkan. Seperti orang bodoh, dia selalu menolak orang tua asuh lain.

(Ashita, Mama ga Inai, Episode 8, menit 16:06 detik)

Pada data 9 Tojo datang ke panti asuhan untuk menanyakan alasan Tokoh Bombi berbohong. Mao menjelaskan dengan sabar bahwa anak tersebut sangat ingin diadopsi Joripi versi Jepangnya. Joripi tersebut terlihat pada keluarga Tojo, dia sangat mendambakan hal tersebut sehingga rela memotong rambut demi bisa dekat dengan Keluarga Tojo. Tojo mulai mengerti alasan Tokoh Bombi berbohong dan mulai memakluminya. Tokoh Bombi mengalami perubahan sikap yang terencana, perubahan menjadi seorang laki-laki yang memang direncanakan oleh subjek.

3.4.3 Perilaku Penguatan Positif Tokoh Bombi

Anak panti asuhan merasa mereka butuh suatu dukungan untuk membuat mereka semangat dalam menjalani hidup (Ahyani, 2016:54). Dukungan atau penguatan positif yang diterima Tokoh Bombi dari bibinya yang merupakan saudara kembar Ibu Tokoh Bombi yang sudah lama meninggal berupa:

  • (10) ボンビのママ:パパとママの幸せは、 あなたが元気で、 生きていてくれるこ

と。

それだけよ

ボンビ   :うん。もう、心配させないからね。

便日のママ :元気でね。友達と仲良くね。いつも笑顔を忘れないでね。

パパも大好きだった、あなたの笑顔を。

ボンビ    :うん。。

(明日、ママがいない、昭和4、43分50秒)

Mama Bombi : papa to mama no shiawase, anata ga genki de,Ikiteite kureru koto to.

Sore dake yo

Bombi       : unn, mou shinsasenai karane.

Mama Bombi : genki dene. Tomodachi naka yokune. Itsumo egao o wasurenai dene. Papa mo daisuki data, anata no egao o.

Bombi       : uunn

(Ashita, Mama ga Inai, shouwa 4, 43 fun, 50 byou)

Mama Bombi : kebahagiaan Papa dan Mama adalah kau sehat dan terus hidup. Hanya itu

Bombi        : unn, kalian tidak perlu kawatir lagi, kan?

Mama Bombi : jaga dirimu, berhubungan baiklah dengan temanmu.

Jangan lupa untuk selalu tersenyum. Papa sangat suka senyumanmu.

Bombi       : iya

(Ashita, Mama ga Inai, episode 4 menit 43:50 detik)

Penguatan pada data 10 cukup membuat Tokoh Donki semangat dan merubah hidupnya menjadi lebih baik. Orang tuanya meninggal karena bencana dan Tokoh Bombi percaya jika mereka masih hidup. Hal tersebut membuat Tokoh Bombi menjadi anak pemurung dan pendiam.

Bibi Bombi menyamar menjadi Mama Bombi dan hal tersebut berhasil merubah Tokoh Bombi menjadi lebih baik.

  • 4.    Simpulan

Tokoh yang dianalisis dalam drama tersebut adalah Donki, Pachi dan Bombi. Perubahan yang disebabkan oleh perasaan tidak yakin terhadap diri sendiri, merasa tidak dibutuhkan dan terlalu berambisi dengan keinginanya. Hal tersebut mengubah pribadi anak panti asuhan menjadi negatif. Dalam perubahan negatif tersebut setiap tokoh menerima sebuah penguatan positif yang akan merubah perilaku anak panti asuhan menjadi lebih baik dan menjadi pribadi yang baik. Pada akhir cerita semua anak tersebut berhasil menemukan kebagiaan dengan mendapatkan orang tua yang benar-benar menginginkan mereka.

  • 5.    Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menurut teori dan pendekatan yang sudah dijabarka, ditambah dengan memperhatikan hasil analisis dan simpulan di atas, maka penelitian ini diharapkan bisa dikembangkan lagi menjadi lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang berbeda. Selain itu, penelitian selanjutnya bisa lebih difokuskan terhadap kondisi psikologi anak ketika trauma mengalami kekerasan dan ditinggal orang tuanya demi mementingkan urusan pribadi. Berdasarkan simpulan, anak-anak dan khususnya para calon orang tua agar bisa menyayangi anaknya dengan sepenuh hati, bisa mendidik dengan baik sehingga mempunyai perilaku yang baik berbudi pekerti luhur dan menghindari sikap atau perilaku yang membuat anak mengalami perubahan perilaku yang sudah penulis jabarkan sebelumnya. Diharapkan analisis selanjutnya dapat menghasilkan penelitian yang jauh lebih baik dan sempurna dari penelitian yang telah dilakukan.

  • 6.    Daftar Pustaka

Ahyani, L. N. 2016. Meningkatkan Adversity Quotient (Daya Juang) Pada Anak Anak Panti Asuhan Melalui Penguatan Sosial Support. Jurnal Psikologi Perseptual, 1(1).

Aulina, C. N. 2013. Penanaman disiplin pada anak usia dini. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan, 2(1), 36-49.

Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.

Notoadmojo.1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Skinner, B.F. 2013. Ilmu Pengetahuan dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ulfah, Fitria. 2009. “Peran Yougoshisetsu Seiring Meningkatnya Kasus Kekerasan Pada Anak” (Skripsi). Depok: Univeristas Indonesia.

Fhadila, K. D. 2017. Menyikapi perubahan perilaku remaja. JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia), 2(2), 16-23.

Sukmawati, E. 2016. Gambaran Konsep Diri Anak Asuh di Panti Sosial PSAA 3 Ceger Jakarta Timur. EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 5(1), 20-33.

Rahmah, S., Asmidir, A., & Nurfahanah, N. 2016. Masalah-Masalah yang Dialami Anak Panti Asuhan dalam Penyesuaian Diri dengan Lingkungan. Konselor, 3(3), 107-112.Nafisah, S. J. Arti Kehidupan Anak Asuh Panti Asuhan. Jurnal Penelitian Pendidikan, 18(1), 33-41

Tabi’in, A. 2017. Menumbuhkan sikap peduli pada anak melalui interaksi kegiatan sosial. IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching, 1(1).

Tentama, F. 2013. Perilaku anak agresif: Asesmen dan intervensinya. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health), 6(2).

143