PUSTAKA

JURNAL ILMU-ILMU BUDAYA

VOL. XXI NO. 2 • AGUSTUS 2021

“Ludruk Jember: Ruang Kebudayaan Masyarakat Jember dalam Mengekspresikan

Kembali Kultur Kemaduraan di Wilayah Perantauan”

Mohammad Rizaldy Ramadhan, Egy Fernando, Muhammad Sulton Ridho, Vivia Suaidin  97

Silakramaning “Aguron-Guron” Dalam Teks Cerita Bhagawan Dhomya-Adiparwa

Drs. I Nyoman Duana Sutika, M.Si 103

Dinamika Pemajemukan Dengan Morfem Unik Dalam Bahasa Bali

Ni Made Sri Ramayanti  110

Penggunaan Bahasa Inggris dalam Percakapan Bahasa Indonesia Generasi Muda

Anak Agung Sagung Shanti Sari Dewi  116

Kehidupan Sosial Migran Madura di Desa Kintamani Tahun 1982-2018 Risa Yuliandri  122

Upacara Ngerebong di Pura Agung Petilan Desa Adat Kesiman

Ni Made Odi Tresna Oktavianti  128

Pengelolaan Yayasan Albanna sebagai Lembaga Pendidikan Islam

di Denpasar Selatan 2007-2019

Deanita Salsabila 142

Psychological Analysis of Emily Grierson in Short Story A Rose for Emily

by William Faulkner

Gaby Kumala Dewi Santoso, Ida Bagus Putra Yadnya, Ni Ketut Alit Ida Setianingsih ....149

Code switching Used by Naila on Her YouTube Channel: Naila Farhana

Kadek Yuda Wardana, Luh Putu Laksminy, Made Detriasmita Saientisna  154

The Used of Online Learning Method in Acquiring Children's English Vocabulary

at English Buzz Bali

Ni Putu Manik Masuci  162

Pedoman Penulisan Naskah dalam Jurnal Pustaka

PUSTAKA

JURNAL ILMU-ILMU BUDAYA

P-ISSN: 2528-7508 E-ISSN: 2528-7516

VOL. XXI NO. 2 • AGUSTUS 2021

Susunan Redaktur PUSTAKA :

Penanggung Jawab Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum.

Pemimpin Redaksi

Ngurah Indra Pradhana, S.S., M.Hum.

Wakil Ketua

I Gusti Ngurah Parthama, S.S., M.Hum.

Sekretaris

Dr. Bambang Dharwiyanto Putro, S.S., M.Hum.

Staf Redaksi

I Nyoman Aryawibawa, S.S., M.A., Ph.D.

Dr. Dra. Ni Made Suryati, M.Hum.

Dr. Dra. Ni Ketut Ratna Erawati, M.Hum. Zuraidah, S.S., M.Si.

Drs. I Wayan Teguh, M.Hum Fransiska Dewi Setiowati Sunarya, S.S., M.Hum

Mitra Bestari

Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A (Unud)

Prof Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt (Unud) Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A (Unud)

Prof. Thomas Reuter (Melbourne University) Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. (Undiksha) Prof. Dr. Susantu Zuhdi (UI)

Prof. Dr. Irwan Abdulah (UGM)

Pelaksana Tata Usaha :

I Gede Nyoman Konsumajaya

Naskah dikirim ke alamat : [email protected]

Foto sampul oleh I Gede Gita Purnama & I Putu Widhi Kurniawan

Pengelolaan Yayasan Albanna sebagai Lembaga Pendidikan Islam di Denpasar Selatan 2007-2019

Deanita Salsabila

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Denpasar, Bali, Indonesia

[email protected]

Abstract

This research study discusses the Management of the Albanna Foundation for Islamic Education Institutions in South Denpasar 2007-2019. The purpose of this study is to find out the background of the formation of the Albanna Foundation, how the Albanna Foundation management system is and what challenges are faced by the Albanna Foundation managers. The research methodology used by the author is the social history of education. The theory used in the research by the author is called historical theory such as historical understanding and structural functional theory. The results of this study explain that the formation of the Albanna School started from the idea to pioneer an Islamic School from the Albanna builder and administrator founded by Saifuzzuhri. The Albanna Foundation is an Islamic school that has a religious character and has a global perspective in the concept of Islamic education that provides support for school efforts to advance themselves and implement a management system and infrastructure in Albanna. The challenges in managing the Albanna Foundation he faced with reference to technology and human resources.

Keyword: Islamic Education, Management, Albanna, Challenge.

Pendahuluan

Artikel ini membahas tentang Pengelolaan Yayasan Albanna Sebagai Lembaga Pendidikan Islam di Denpasar Selatan 2007-2019. Arti pendidikan dalam istilah bahasa Indonesia berasal dari kata didik. Dalam bahasa Yunani, pendidikan berarti paedagogie yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut education berarti bimbingan atau pengembangan. Secara umum, pendidikan Islam merupakan usaha menumbuhkan dan membentuk muslim dari segala aspek seperti keyakinan, kesehatan, akhlak, dan daya cipta dalam semua tingkat pertumbuhan dalam berbagai metode yang terkandung dalam Islam (Nafis, 2012).

Tujuan pendidikan Islam dilakukan untuk membina pribadi Muslim menjadi kader yang berjiwa kuat dan dipersiapkan menjadi masyarakat dan pendidik Islam yang baik. Sejarah pendidikan Islam merupakan salah satu bidang studi Islam bagi para peneliti baik dari kalangan Muslim maupun Non Muslim yang dapat mengetahui dan mempelajari zaman kejayaan Islam (Nata, 2011).

Pendidikan Islam telah muncul dan berkembang di Indonesia dalam berbagai lembaga

pendidikan Islam seperti pesantren, madrasah dan surau. Perkembangan pendidikan Islam ditandai dengan munculnya berbagai lembaga pendidikan Islam secara bertahap dari sederhana sampai modern (Akhiruddin, 2011). Dalam pemikirannya, serangkaian proses pendidikan Islam secara akal dan kalbu yang dilakukan secara sungguh-sungguh dari berbagai persoalan yang berupaya untuk membangun sebuah paradigma pendidikan menjadi wahana bagi pembinaan dan peserta didik secara lengkap dan tepat (Susanto, 2009).

Yayasan Albanna merupakan salah satu sekolah Islam terpadu yang terletak di Jalan Tukad Yeh Ho No 16 Renon di Denpasar Selatan dengan konsep operasional pendidikan Islam dalam akumulasi dari proses warisan, kebudayaan dan peradaban Islam. Sekolah Albanna dibangun pada tahun 2007 dengan membentuk Sekolah Dasar (SD) dan dilanjutkan tahun 2008 dangan membentuk dan membuka unit Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kemudian pada tahun 2010 membuka unit Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan terakhir pada tahun 2011 membentuk unit Sekolah Menengah Atas (SMA). Jadi, perkembangan seluruh kalangan Albanna dari

guru, karyawan dan siswa dari awal terbentuknya sampai sekarang berjumlah 204 orang.

Pengelolaan Yayasan Albanna dimulai dengan adanya sistem administrasi yang terdiri dari keuangan dengan cara menyesuaikan anggaran biaya selama kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pembelajaran dengan menyesuaikan waktu kegiatan belajar mengajar siswa dan guru secara efektif dan efisien pada aspek tertentu. Adapun tata cara pendaftaran dan mutasi siswa serta kriteria persyaratan dalam pemilihan guru dan siswa secara langsung maupun tidak langsung. Ada juga pengelolaan sarana dan prasarana terhadap fasilitas Sekolah Albanna yang lengkap dan memadai di lingkungan sekitar serta tantangan dalam pengelolaan dari pihak Albanna.

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana proses terbentuknya Yayasan Albanna (2) Bagaimana sistem pengelolaan Yayasan Albanna (3) Apa tantangan yang dihadapi oleh pengelola Albanna.

Metode

Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian disebut metode sejarah. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam memperoleh sumber sejarah sebagai berikut: (1) Heuristik atau teknik pengumpulan sumber (2) Kritik Sumber terbagi dalam kritik intern dan kritik ekstern (3) Interpretasi atau penafsiran fakta sejarah dan (4) Historiografi atau teknik penulisan sejarah secara keseluruhan. Adapun sumber sejarah yang digunakan dalam penelitian berupa sumber primer dan sekunder. Sumber primer berupa dokumen atau arsip dan hasil wawancara sedangkan sumber sekunder berupa buku, dan jurnal yang mendukung dalam data pustaka terhadap penelitian ini (Hamid & Madjid, 2011).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metodologi sejarah. Metodologi sejarah yang digunakan yaitu sejarah sosial pendidikan. Menurut Kuntowijoyo, sejarah sosial adalah bahan garapan yang sangat luas dan beraneka ragam yang mempunyai hubungan erat dengan masyarakat sosial ekonomi sehingga dapat mengambil fakta sosial sebagai bahan kajian (Kuntowijoyo, 2003). Dalam menggunakan metodologi sejarah sosial pendidikan mengungkapkan adanya institusi sosial di Yayasan Albanna dengan menggunakan model sistematis

yang menjelaskan awal terbentuknya yang semakin maju dan berkembang terhadap sistem pengelolaan dan tantangannya di lingkungan Albanna.

Selain itu juga menggunakan metodologi sejarah lisan yang dapat dipergunakan melalui hasil wawancara dan dokumenter yang menjadi saksi dari kejadian suatu peristiwa dalam menggunakan teknik wawancara secara langsung yang dapat dipertanggungjawabkan terhadap pengelolaan Yayasan Albanna.

Hasil Dan Pembahasan

Proses Terbentuknya Yayasan Albanna

Yayasan Albanna merupakan salah satu sekolah Islam yang berada di Renon Denpasar Selatan yang mayoritas seluruh kalangan Albanna mulai dari guru, siswa dan karyawan yang masuk Albanna beragama Islam dan sebagian guru dan karyawan berasal dari Sekolah Tawakkal dan instansi lainnya. Lokasi Sekolah Albanna strategis karena berada di dekat Sekolah Tawakkal dan Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM).

Awal terbentuknya Yayasan Albanna dimulai dengan ide merintisnya dari Oktan Hidayat, Mujiono dan Iriyanto yang dibawah pengawasan Mahmudi dalam mengelola lembaga pendidikan, sosial dan syiah Islam sebagai tanggungjawab untuk memberikan solusi bagi persoalan pendidikan Islam dengan menampung anak-anak muslim yang sulit mendapatkan sekolah Islam karena motivasi yang diberikannya.

Dengan mendirikan lembaga pendidikan Islam kepada anak-anak yang memberikan alternatif orangtua dengan menitipkannya di sekolah Islam dalam waktu tertentu. Peluang untuk membuka kembali sekolah Islam masih ada sehingga menunjukkan anak-anak muslim yang bersekolah negeri maupun swasta umum lainnya terutama yang tidak diterima di sekolah Islam lainnya seperti Muhammadiyah, Sekolah Tawakkal, Sekolah Harapan Mulia, Sekolah Alam Jamur dan Sekolah Islam lainnya dengan membuka alternatif sekolah Islam baru yang disebut Sekolah Albanna.

Yayasan Albanna dibangun pada tahun 2007 dengan membuka unit Sekolah Dasar (SD) kemudian dilanjutkan dengan membentuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sehingga terbentuknya unit Sekolah Albanna ke tingkat lebih tinggi yaitu SMP sampai SMA pada aspek tertentu yang menjadi awal motivasi terbentuknya

Albanna. Sekolah Albanna merupakan sekolah Islam yang berbasis karakter dengan misi yang menciptakan religius, unggul, dan berwawasan global dengan melahirkan anak-anak yang mempunyai kecakapan dalam beribadah, berbakti kepada orangtua dan guru serta bermanfaat bagi sesama umat beragama.

Sekolah Albanna termasuk dalam anggota Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) sebagai persembahan tulus dari para pembina yang dikelola oleh tenaga pendidik yang kualitas dan berpengalaman dengan menggabungkan kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dan kurikulum Pendidikan Nasional (DIKNAS) yang menerapkan sistem sekolah sehari penuh (fullday).

Peranan penting Yayasan Albanna dalam pengelolaannya yaitu (1) Mempercayakan pengelolaan pelaksanaan praktek pendidikan terbaik kepada kepala sekolah dan guru, (2) Menjadi pihak yang memikirkan pengembangan dan menentukan arah untuk konsultasikan saat rapat kepada komite sekolah, (3) Memberikan dukungan upaya kepada sekolah untuk melanjutkan diri lewat teknologi informasi dan sarana atau prasarana yang diperlukan oleh sekolah sebagai institusi (Sumarni, 2018). Fungsi dari pengelolaan Yayasan Albanna yaitu memberikan pengayoman terhadap unit Sekolah Albanna secara pemikiran atau materi yang terorganisir, mengarahkan dan melindungi.

  • 1.    Perkembangan Guru dan Siswa Serta Struktur Kepengurusan di Albanna

Pendidikan Kependudukan adalah upaya terencana dan sistematis dalam membantu masyarakat yang memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran terhadap perkembangan kependudukan pendidikan yaitu kelahiran yang bertanggung jawab atas kepedulian dan kualitas hidup masyarakat di sekolah dan perguruan tinggi. Pendidikan kependudukan dilihat dari jumlah masuknya siswa Albanna terhadap semua unit Albanna dan daftar nama yang menjabat sebagai kepala sekolah dari PAUD sampai SMA pada tahun 2007 sampai 2019 dalam waktu menjabat selama 2 sampai 6 tahun.

Struktur Organisasi merupakan sesuatu yang digunakan dalam mendefinisikan hirarki yang melekat pada komponen-komponen dalam suatu organisasi yang memiliki ketergantungan (Daulay, 2016). Struktur organisasi Yayasan Albanna sebagai bagian dari upaya untuk

membantu siswa dalam menemukan serta melejitkan potensi yang diraihnya. Peranan dalam kepengurusan Albanna sesuai dengan bidang masing-masing. Salah satunya adalah Ketua Yayasan yang bertanggung jawab untuk mengatur jalannya pengelolaan yayasan yang mencapai visi dan misinya serta Direktur Pendidikan dan Manajemen bertugas untuk mengelola pengurusan harian dalam berbagai macam sehingga mencapai tujuan dan target pembelajaran yang terlaksana sesuai dengan peranan masing-masing.

Adapun visi dan misi dalam stuktur kepengurusan Albanna di lingkungan sekitar terutama visi Albanna yaitu menjadi lembaga pendidikan yang religius, unggul dan berwawasan global. Sedangkan misi Albanna ialah menciptakan lingkungan dan budaya Islami, mewujudkan lembaga yang unggul dan professional serta berkontribusi dalam peradaban lokal dan global.

  • 2.    Kegiatan Yayasan Albanna

Kegiatan Sekolah Albanna yang diselenggarakan di lingkungan sekitar Albanna terbagi menjadi dua macam yaitu kegiatan rutin dan kegiatan lomba atau ekstrakurikuler.

  • A.    Kegiatan Rutin

Kegiatan rutin merupakan kegiatan aktivitas yang banyak diselenggarakan oleh siswa dan guru dengan mengakrabkan diri pada lingkungan sekolah. Kegiatan rutin di Albanna terkait dengan aktivitas masyarakat di lingkungan sekolah sekitar terlibat dalam kegiatan sosial pada aspek tertentu seperti buka puasa bersama, pemotongan hewan qurban pada hari raya Idul Adha, pembersihan lingkungan sehat, hari guru nasional dan pertemuan keluarga (Family Gathering).

  • B.    Kegiatan Lomba atau Ektrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan dalam mengembangkan minat dan bakat siswa di luar jam pelajaran sekolah. Adapun kegiatan lomba atau ekstrakurikuler di Sekolah Albanna yaitu pramuka atau perkemahan, kegiatan tengah semester, Albanna Festival dan Gebyar Muharram.

Pengelolaan Yayasan Albanna Dan Tantangan Yang Dihadapinya

Pengelolaan berasal dari kata manajemen dalam bahasa inggris disebut to manage. Jadi, pengelolaan adalah mengatur dan mengawas

kegiatan manusia yang bermanfaat dalam material dan fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Undang-Undang Nomer 16 Tahun 2001, Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan dalam bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan (Somali, 2018). Pengelolaan Yayasan Albanna terkait dengan bidang pendidikan Islam memiliki keunikkan dan ciri khas yaitu menggabungkan pendidikan karakter dengan pembelajaran umum dan ibadah harian dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Perencanaan dalam fungsi pengelolaan Albanna yaitu kebahagiaan dan kemulyaan dalam suatu cara menggerakkan bagian-bagian yang ada dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi terhadap suatu organisasi (Riyuzen, 2017). Sistem pengelolaan Yayasan Albanna terhadap unit sekolah adalah pengelolaan yang dilakukan dalam kegiatan Islam terhadap penguatan program evaluasi unit dan secara umum untuk melihat ketercapaian dalam kualitas dan kemajuan lembaga dari berbagai pihak Albanna.

  • 1.    Sistem Administrasi, Pembelajaran dan Administrasi Siswa

Sistem pengelolaan di Yayasan Albanna terbagi menjadi 3 bagian yaitu administrasi, pembelajaran, serta administrasi siswa. Administrasi merupakan penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan terhadap pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha terhadap praktek pendidikan Islam (Supriyatno & Marno, 2008). Administrasi di Sekolah Albanna memiliki tiga divisi antara lain:

  • A.    Administrasi Umum

Administrasi umum merupakan kerjasama antar pendidikan yang dapat membantu perkembangan institusi pendidikan pada perangkat yang mendukung untuk menunjang pembelajaran di lembaga pendidikan. Tujuan dari administrasi umum di Albanna yaitu memudahkan mencari berkas, koordinasi dalam pengawasan, pemakaian data secara keseluruhan untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis dan mencakup pelaksanaan teknis penyelenggaraan dan penyaluran informasi pendidikan di Albanna.

  • B.    Administrasi Humas

Humas merupakan hubungan timbal balik antara suatu organisasi sekolah dengan masyarakat. Humas dalam Yayasan Albanna

merupakan bidang kepengurusan dalam divisi baru yang berfungsi sebagai merangkap divisi lain sebagai direktur. Kerjasama sekolah dengan masyarakat merupakan sebuah bentuk kegiatan bersama secara langsung maupun tidak langsung yang bermanfaat bagi kedua bela pihak. Salah satunya masyarakat yang menjalin kerjasama dalam pendidikan diantaranya orang tua, siswa, guru dan masyarakat sekitar (Hidayat & Machali, 2012).

Hal ini dilakukan dalam pentingnya humas dengan lingkungan Albanna yang bisa mawas diri terhadap masyarakat tentang sekolah dan prestasi serta ikut berpartisipasi dalam mewujudkan cita-cita sekolah sesuai dengan kebutuhannya dalam mendapatkan bantuan dari warga masyarakat dan pemerintah sehingga bisa mengedukasi pendidikan di sekolah.

  • C.    Administrasi Siswa

Keuangan dalam arti sempit yaitu tata pembukuan sedangkan arti luas yaitu pengurusan dan pertanggungjawaban dalam keuangan baik pemerintah pusat maupun daerah. Pengelolaan keuangan di Yayasan Albanna yaitu perencanaan anggaran dengan pengawasan dan pertanggungjawaban laporan keuangan di unit sekolah dengan tagihan pembayaran langsung ke Bendahara Yayasan sesuai dengan anggaran keuangan.

Proses mengatur keuangan di Yayasan Albanna yaitu melakukan pembayaran kas keluar masuk di bagian operasional unit Albanna terhadap biaya daftar ulang, Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), pendaftaran sekolah dan kebutuhannya. Ketersediaan dana merupakan salah satu syarat dalam kegiatan pendidikan dengan pentingnya suatu anggaran biaya dalam pengaruh terhadap tingkat efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan. Dana yang diberikan oleh Yayasan Albanna berupa Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Sistem pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan melalui berbagai aktivitas belajar di dalam kelas maupun luar kelas sesuai harapan yang ditetapkan dan didukung oleh keterampilan guru dalam penggunaan materi dan bahan yang diajarkan agar murid memiliki akhlak yang terpuji sebagai karakteristik kepribadian individu melalui proses pembelajaran (Abduloh, 2020). Pengelolaan dalam pembelajaran di lingkungan Albanna yaitu pemberdayaan murid

yang dilakukan melalui interaksi perilaku guru dan siswa di kelas.

Konsep pembelajaran merupakan upaya guru dalam membimbing, mengarahkan dan fasilitas proses belajar dapat mewujudkan tujuan pembelajaran sesuai harapan. Konsep pembelajaran di Albanna dengan mengedepankan unsur kolaboratif dan akseleratif. Pelaksanaan pembelajaran dan pengajaran oleh siswa dan guru Albanna sesuai dengan setiap unit Albanna mulai jam 07.00-16.00 pada setiap hari senin sampai jum’at. Adapun kegiatan proses belajar mengajar selama di Albanna yaitu upacara senin, mengaji bersama, materi dan media pembelajaran di kelas, serta ibadah dan kuliah tujuh menit bersama di Griya Qur’an.

Administrasi siswa merupakan proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan dalam bimbingan secara rutin oleh seluruh siswa yang dapat mengikuti proses belajar di kelas. Tujuannya mengatur kegiatan murid mulai dari awal masuknya sampai lulus sekolah meliputi Pendaftaran siswa baru yang dilakukan secara online dan langsung ke kantor Yayasan Albanna serta perpindahan (mutasi) siswa lama ke sekolah lain atau siswa lain ke Sekolah Albanna.

  • 2.    Sarana dan Prasarana Albanna

Pengertian sarana dan prasarana terbagi menjadi 2 macam yaitu Sarana merupakan peralatan dan perlengkapan secara langsung digunakan untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Sedangkan prasarana merupakan fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses kegiatan pendidikan dan pengajaran di lingkungan sekolah (Nurmadiah, 2018). Dalam pengertian secara umum, sarana dan prasarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai maksud dan tujuan (Ihsan & Hasbiyallah, 2019).

Tujuan dari sarana prasarana di Albanna adalah mengupayakan pengadaan, pemakaian dan pemeliharaan sarana prasarana sekolah dalam menerapkan sistem perencanaan sehingga keberadaan dalam kondisi siap pakai secara tepat dan efisien dengan hati-hati. Pengelolaan sarana prasarana di Albanna adalah pengaturan dalam kegiatan merencanakan, mengorganisir, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan sarana prasarana di sekolah dengan mengimplementasikan seluruh fasilitas secara tepat dan guna (Ananda & Banurea, 2017).

Fasilitas Sekolah Albanna berfungsi sebagai sarana prasarana yang menunjang dalam kegiatan belajar mengajar dengan baik terhadap lingkungan sekolah. Adapun fasilitas yang ada di Albanna yaitu Griya Qur’an, perpustakaan, Gelanggang Olahraga Albanna (GOR) Albanna, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), koperasi, kantin, toilet, ruang kelas, ruang guru dan laboratorium IPA.

  • 3.    Peranan Guru Terhadap Siswa Albanna

Guru disebut juga pendidik. Guru berarti orang yeng mendidk siswa. Secara umum, Guru merupakan orang yang bertanggungjawab terhadap perkembangan murid dengan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki dalam jasmani dan rohani agar mencapai kedewasaan (Faturrohman & Sulistyorini, 2012). Peranan guru terhadap siswa di Albanna dalam pembelajaran memiliki empat fungsi yaitu perencana, pelaksana, pengelola dan penilai.

Salah satu peranan guru mendidik siswa terkait dengan simbiosis mutualisme yaitu guru sebagai motivasi siswa agar memberikan subyek yang akan dijadikan karakter Islami sehingga menjadi pribadi yang baik untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya (Kirom, 2017). Kinerja guru merupakan hasil pekerjaan profesi yang dilakukan dalam kinerja pra pembelajaran dan pembelajaran dengan mendidik siswa dari segi professional terhadap proses belajar mengajar dengan menggunakan metode, media dan pembelajaran serta pengajaran di kelas maupun luar kelas (Sumiati, 2018).

Disiplin merupakan sikap patuh dalam menghormati dan menghargai terhadap peraturan atau tata tertib yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis (Akmalludin & Haqqi, 2019). Kedisiplinan dalam peraturan di Albanna terbagi menjadi dua yaitu siswa dan guru. Pertama, peraturan guru adalah dilarang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan agama dan negara. Cara mentaatinya ditegur lisan, jika melanggar aturan maka akan di Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh Yayasan. Kedua, peraturan siswa adalah siswa-siswi Albanna datang tepat waktu sebelum jam 07.30 kecuali hari senin pukul 07.00, dilarang merokok dan meninggalkan kelas saat jam pelajaran di sekolah. Jika melanggar akan di berikan teguran lisan berupa surat peringatan atau surat panggilan kepada orangtua berupa skorsing.

  • 4.    Tantangan Dalam Pengelolaan

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting bagi berjalannya yayasan dengan loyalitas dan dedukasi dengan menjaminnya lembaga pendidikan Islam di Yayasan Albanna. Tujuan dalam sumber daya manusia untuk mengarahkan pada pembangunan pendidikan yang bermutu dapat disimpulkan dengan kualitas sumber daya manusia yang handal, produktif kreatif dan berprestasi (Nuraeni, 2019). Pengelolaan Sumber daya manusia terhadap Yayasan Albanna yaitu menjaga skill guru, siswa dan karyawan menjadi hambatan besar dalam memberdayakan sumber daya manusia dengan segi kualitas mental dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan dalam bidang pendidikan Islam.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan hasil karya dari potensi akal manusia yang berlangsung sangat cepat dan mencakup sektor kehidupan manusia. Perkembangan teknologi dalam pendidikan sebagai bagian dalam kebudayaan manusia dari berbagai tantangan yang menjadi titik sentral dalam masalah modernisasi (Yahya, 2006). Kemajuan teknologi dalam Yayasan Albanna adalah peningkatan jumlah pengurus dan guru Albanna yang sampai sekarang mengacu pada anak-anak muda yang mengakses berita dari mana saja.

Simpulan

Yayasan Albanna merupakan salah satu sekolah Islam yang berada di daerah Renon, Denpasar Selatan dengan lokasi yang strategis berada di dekat perkotaan. Terbentuknya Yayasan Albanna dimulai dengan merintisnya dari para pembina dalam mengelola lembaga pendidikan sosial dan Islam untuk memberikan solusi yang menampung murid-murid untuk masuk Sekolah Albanna. Yayasan Albanna sebagai sekolah berbasis karakter dalam nuansa Islami secara religius, unggul dan berwawasan global yang termasuk dalam anggota Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Jumlah guru, karyawan dan murid Albanna semakin meningkat dan berkembang hingga sekarang dengan jumlah 204 orang. Kepengurusan Albanna terdiri dari Ketua Yayasan yang bertanggung jawab dengan mengatur jalannya pengelolaan yang didampingi oleh direktur pendidikan, manajer, dan pengurus bidang lainnya sesuai dengan peranan masing-masing untuk mencapai visi dan misi. Kegiatan

yang dilakukan di lingkungan Albanna merupakan kegiatan yang diselenggarakan secara rutin oleh guru dan siswa selama satu tahun sekali serta mengembangkan minat dan bakat siswa Albanna baik diluar sekolah maupun di Sekolah Albanna pada setiap unit PAUD sampai SMA Albanna.

Pengelolaan Yayasan Albanna merupakan mengatur dan mengawasi kegiatan dan fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan tertentu dalam menggabungkan pendidikan karakter dan ibadah harian dan pembelajaran umum di sekolah. Sistem pengelolaan di Albanna terdiri dari administrasi, pembelajaran, administrasi siswa, sarana dan prasarana yang memadai di lingkungan sekitar Albanna. Ada juga peranan guru terhadap siswa yang mencerminkan perkembangan murid pada potensi yang dimiliki dengan kinerja guru dan siswa yang baik dalam proses belajar mengajar serta kedisplinan dalam mentaati tata tertib di Albanna yang berlaku bagi seluruh kalangan Albanna. Adapun tantangan dalam pengelolaan Yayasan Albanna dengan mengembangkan sumber daya manusia dan kemajuan pengetahuan dan teknologi di Albanna.

Hasil penelitian ini diharapkan perlu mengkaji kembali proses terbentuknya Yayasan Albanna berdasarkan unit sekolah dari PAUD sampai SMA Albanna serta peningkatan jumlahnya seluruh kalangan Albanna secara lengkap dan tepat. Melakukan pergantian kepengurusan Albanna selama satu tahun sekali dengan membuat laporan pertanggungjawaban AD/ART yang dilakukan secara musyawarah (mufakat). Mengadakan kegiatan sekolah di lingkungan Albanna yang tertunda karena pandemi dengan rasa kebersamaan kita semua.

Daftar Pustaka

Abduloh. (2020). Pembelajaran Berbasis Karakter

Nilai. MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran, 6(2).

Akhiruddin, K,M. (2015). Pendidikan Islam di Nusantara. Jurnal Tarbiyah, I(1).

Ananda, R., & Banurea, O.K. (2017). Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan. Medan: CV Widya Puspita.

Daulay, A.F. (2016). Dasar-Dasar Manajemen Organisasi. Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling, 6(2).

Faturrohman, M., & Sulistyorini. (2012). Meretas Pendidik Berkualitas Dalam Pendidikan Islam: Mengagas Pendidik atau Guru yang Ideal dan Berkualitas dalam Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras.

Hamid, A.R., & Madjid, M.S. (2011). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Haqqi, B., & Akmaluddin. (2019). Kedisiplinan Belajar Siswa di Sekolah Dasar (SD) Negeri Cot Keu Eung Kabupaten Aceh Besar (Studi Kasus). Journal of Education Science, 5(2).

Hidayat, A., & Machali, I. (2012). Pengelolaan Pendidikan: Konsep, Prinsip dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Yogyakarta: Kaukaba.

Ihsan, M.N., & Hasbiyallah. (2019). Administrasi Pendidikan: Perspektif Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Proses.

Kirom, A. (2017). Peran Guru Dan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Berbasis Multikultural. Al-Murabbi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(1).

Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Nafis, M.M. (2011). Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras.

Nata, Abuddin. (2012). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Nuraeni. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia Lembaga Pendidikan. Jurnal Idaarah, 3(1).

Nurmadiah. (2018). Manajemen Sarana dan Prasarana. Jurnal Al-Afkar, 6(1).

Riyuzen. (2017). Strategi Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. Al Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2).

Somali, S.G. (2018). Pengelolaan Yayasan Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan. Sosiohumanitas, 20(1).

Sumarni. (2018). Peran dan Fungsi Yayasan Dalam Pengelolaan Pendidikan Madrasah. EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan.

Sumiati. (2018). Peranan Guru Kelas Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Tarbawi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2).

Supriyatno, T., & Marno. (2008). Manajemen dan Kepimpinan Pendidikan Islam. Bandung: Refika Adhitama.

Susanto, Ahmad. (2009). Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: AMZAH.

Yahya, M.S. (2006). Strategi Pendidikan Islam Menghadapi Kemajuan Iptek. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, 11(1).

148