Authors:

Ni Nengah Henny Meiantari, Yohanes Kartika Herdiyanto

Abstract:

“Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan utama dalam pikiran, emosi dan perilaku. Penanganan yang umum dilakukan oleh anggota keluarga yaitu mengajak orang dengan skizofrenia (ODS) untuk melakukan pengobatan ke dokter spesialis jiwa (psikiater) maupun berobat ke rumah sakit jiwa. Kurangnya pengetahuan keluarga dan masyarakat akan deteksi dini dan penanganan pasca pengobatan di rumah sakit jiwa menyebabkan ODS tidak memperoleh penanganan dengan baik. Penanganan yang kurang baik dapat menimbulkan gejala-gejala kekambuhan atau yang sering disebut relapse. Relapse atau kambuh dapat diartikan sebagai munculnya gejala yang sama seperti sebelumnya dan mengakibatkan ODS harus dirawat kembali. Relapse dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu obat, keluarga dan sosial. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran keluarga terhadap manajemen relapse (kekambuhan) pada orang dengan skizofrenia (ODS). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan desain penelitian fenomenologi. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi pada 10 orang responden dan wawancara kelompok pada 2 kelompok yang terdiri dari keluarga ODS. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, data display dan conclusion drawing atau verification. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pencegahan yang dilakukan keluarga untuk meminimalisir munculnya relapse yaitu melakukan perlindungan dari stresor, memastikan ODS minum obat secara teratur, rutin melakukan kontrol ke dokter maupun rumah sakit dan mengajak ODS untuk beraktivitas. Penanganan yang dilakukan keluarga apabila gejala relapse muncul yaitu membawa ODS ke rumah sakit, memberikan obat, dan memberikan perhatian keluarga. Kata kunci: peran keluarga, skizofrenia, relapse, ODS”

Keywords

peran keluarga, skizofrenia, relapse, ODS

Downloads:

Download data is not yet available.

References

  • Kode etik psikologi Indonesia. (2010). Surakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia.
  • (2015). Pencegahan kekambuhan pada orang dengan gangguan kejiwaan. Jakarta: KPSI & Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia .
  • Amelia, D. R., & Anwar, Z. (2013, Januari). Relaps pada pasien skizofrenia. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 01, 53-65.
  • 325
  • Birchwood, M., Spencer, E., & McGovern, D. (2000). Schizophrenia: Early warning signs.
  • Advances in Psychiatric Treatment, 6, 93-101.
  • Davison, G. C., Neale, J. M., & Kring, A. M. (2014). Psikologi
  • abnormal (9 ed.). (N. Fajar, Trans.) Jakarta: Rajawali Pers. Idaiani, S., Yunita, I., Prihatini, S., & Indrawati, L. (2013). Riset
  • kesehatan dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
  • Indonesia, R. (1992). Undang-undang no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Jakarta: Sekretariat Negara.
  • Lestari, M. R. (2017, Januari 08). Kenali 5B, cara sederhana obati skizofrenia. (L. Eppang, Editor) Retrieved Juni
  • 19, 2017, from netralnews.com: www.netralnews.com/news/nasional/read/46733/kenali.5b. cara.sederhana.obati.ski zofrenia.
  • Lestari, W., & Wardhani, Y. F. (2014, April). Stigma dan penanganan penderita gangguan jiwa berat yang dipasung. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 17, 157-166.
  • Maslim, R. (2013). Diagnosis gangguan jiwa, rujukan ringkas PPDGJ-III dan DSM-5.
  • Jakarta: PT Nuh Jaya.
  • Michele, V. D., Bolino, F., Mazza, M., Roncone, R., & Casacchia, M.
  • (2007, March). Relapsing versus non relapsing course of schizophrenia: A cohort study in a community based mental health service. Epidemiology and Psychiatric Sciences, 16, 50-58.
  • Minarni, L., & Sudagijono, J. S. (2015, Oktober). Dukungan keluarga terhadap perilaku minum obat pada pasien skizofrenia yang sedang rawat jalan. Jurnal Experientia, 3 (2), 13-22.
  • Moleong, L. J. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  • Mundakir. (2015, Maret). Faktor yang mempengaruhi pemasungan pada pasien gangguan jiwa. The Sun, 2, 4-11.
  • Putri, P. K., & Ambarini, T. K. (2012, Desember). Makna hidup penderita skizofrenia pasca rawat inap. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 01 No 03, 118- 123.
  • Rao, S. (2013). Management of relapse in schizophrenia. The Singapore Family Physician, 39 (1), 22-25.
  • Sugiyono. (2014). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.
  • Taufik, Y. (2014). Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kekambuhan pada pasien skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY.
  • Taylor, M., Chaudhry, I., Cross, M., McDonald, E., Miller, P., Pilowsky, L., et al. (2005). Towards consensus in the long- term management of relapse prevention in schizophrenia. Human Psychopharmacology, 20, 175-181.

PDF:

https://jurnal.harianregional.com/psikologi/full-43252

Published

2018-10-30

How To Cite

MEIANTARI, Ni Nengah Henny; HERDIYANTO, Yohanes Kartika. Peran Keluarga terhadap Manajemen Relapse (Kekambuhan) pada Orang Dengan Skizofrenia (ODS).Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], v. 5, n. 2, p. 317-330, oct. 2018. ISSN 2654-4024. Available at: https://jurnal.harianregional.com/psikologi/id-43252. Date accessed: 02 Jun. 2025. doi:https://doi.org/10.24843/JPU.2018.v05.i02.p07.

Citation Format

ABNT, APA, BibTeX, CBE, EndNote - EndNote format (Macintosh & Windows), MLA, ProCite - RIS format (Macintosh & Windows), RefWorks, Reference Manager - RIS format (Windows only), Turabian

Issue

Vol 5 No 2 (2018)

Section

Articles

Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License