Program Pengembangan Kompetensi Guru PGTK untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa dengan Metode Jolly Phonics
on
Jurnal Psikologi Udayana 2023, Vol.10, No.01, 244-248
Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana e-ISSN: 2654 4024; p-ISSN: 2354 5607
DOI: 10.24843/JPU/2023.v10.i01.p04
Program Pengembangan Kompetensi Guru PGTK untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa dengan Metode Jolly Phonics
Herdina Indrijati1, Endah Mastuti2, Rhajiv Nur Ilham3
1,2,3 Fakultas Psikologi Universitas Airlangga rhajivnurilham2206@gmail.com
Abstrak
Saat ini, permasalahan terkait keterampilan membaca siswa di sekolah kian bertambah, sehingga guru harus memberikan perhatian lebih terhadap permasalahan tersebut. Permasalahan terkait keterampilan membaca yang kerap dijumpai saat ini antara lain ketidakmampuan mengenal bunyi-bunyi huruf hingga ketidakmampuan dalam integrasi huruf menjadi sebuah kata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain kuasi eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan untuk mengajarkan kemampuan membaca menggunakan metode jolly phonics oleh guru PGTK. Penelitian ini melibatkan 29 partisipan yang berprofesi sebagai guru PGTK di Kabupaten Jember. Kegiatan dalam pelatihan meliputi pemaparan materi oleh ahli, diskusi kelompok, role play, hingga pre-test dan post-test. Data diolah dengan melakukan uji Wilcoxon Signed Ranks Test untuk menguji perbedaan skor sebelum dan setelah pelatihan. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor yang signifikan (p=0,000) antara sebelum dan setelah partisipan mendapatkan pelatihan. Hasil penelitian ini akan menjadi referensi tambahan dalam proses implementasi metode jolly phonics untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa di sekolah dan menjadi acuan untuk diadakan diseminasi pelatihan serupa di masa yang akan datang oleh partisipan kepada sampel yang lebih luas.
Kata kunci: anak usia dini; jolly phonics; membaca
Abstract
Lately, problems related to pupils’ reading skill at school is increasing. So, teachers have to give more attention to the addressed problems. Problems related to the pupils’ reading skill that oftenly named are inability to recognize letters sounds and inability to integrate letters into word. This study is using quantitative approach with quasi experimental design and aimed to examine the effectivity of the training for kindergarten teacher to uplift pupils’ reading skill through the jolly phonics method. This study involved 29 participants who work as kindergarten teacher in Jember. The training consisted of the presentation from experts, group discussion, role play, pre-test, and posttest. Data was analyzed using Wilcoxon Signed Ranks Test to examine the score difference before and after the training was implemented. Result shows that there is significant increasement (p=0,000) of the participants’ score after the training was implemented. Result of this study could be used as additional reference for implementing jolly phonics method to increase reading skill of the pupils at school and could be a reference to conduct further training dissemination by the participants to larger sample.
Keywords: early child; jolly phonics; reading
LATAR BELAKANG
Kemampuan membaca merupakan salah satu tugas perkembangan yang fundamental, yang harus dipenuhi oleh semua anak usia dini(Hurlock, 1993)., kemampuan membaca anak akan menjadi modalitas pendukung perkembangannya di tahap-tahap perkembangan selanjutnya. Suryanto (2005) menjelaskan bahwa kemampuan membaca yang baik akan membantu anak untuk berkomunikasi secara optimal, baik secara verbal maupun secara simbolik melalui tulisan. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan anak sulit membaca, antara lain faktor internal seperti minat membaca dan kemampuan kognitif anak tersebut, juga faktor eksternal seperti keterlibatan orang tua yang kurang mendukung dan latar belakang ekonomi keluarga(Afrom, 2013). Abdurrahman (2003) menjelaskan bahwa faktor lain yang mungkin menyebabkan anak kesulitan membaca adalah karena kurang mengenal huruf dan karena bunyi huruf yang serupa, seperti huruf b dan huruf p. Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks dan membutuhkan integrasi modalitas internal dan eksternal anak, termasuk di dalamnya kemampuan kognitif anak dan pola asuh orang tua (Syamsiyah, 2020). Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa orang tua yang berbeda akan mengasuh anak dengan cara yang berbeda sehingga dapat pula mempengaruhi kemampuan membaca permulaan pada anak usia dini (Aryani & Fauziah, 2020). Berangkat dari kebutuhan untuk memiliki lingkungan yang mendukung dan kesulitan anak dalam mengenali huruf-huruf, baik berdasarkan bentuk maupun penyebutannya, penulis melakukan suatu pelatihan yang bertujuan untuk membantu guru PGTK agar dapat mengajarkan teknik membaca permulaan yang menyenangkan kepada anak usia dini melalui metode jolly phonics.
Metode jolly phonics merupakan suatu metode untuk mengajarkan kemampuan membaca permulaan kepada anak usia dini melalui sintesa bunyi dengan cara yang menyenangkan bagi anak (Lloyd, 2007). Proses membaca permulaan diajarkan kepada anak-anak usia dini sesuai dengan tahapan usianya, dimana proses membaca permulaan tersebut akan membantu anak mengenali huruf-huruf, baik vokal maupun konsonan, dan menggabungkan huruf menjadi kata (Pertiwi, 2016). Mengajarkan kemampuan membaca permulaan dengan metode jolly phonics terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak usia dini (Anggraeni et al., 2019; Nasrawi & Al-Jamal, 2017; Sudiarta, 2017). Efektivitas metode jolly phonics dalam penelitian-penelitian terdahulu dapat dilihat berdasarkan peningkatan kemampuan membaca permulaan yang signifikan (p < 0.05) dari sebelum dan setelah metode pembelajaran diimplementasikan. Selain itu, keterlibatan anak dalam metode jolly phonics juga dinilai lebih intensif jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional lainnya (Nasrawi & Al-Jamal, 2017). Nasrawi dan Al-Jamal (2017) mengungkapkan bahwa jolly phonics menjadi suatu metode yang terbukti lebih disenangi oleh anak-anak jika dibandingkan dengan metode-metode belajar membaca lainnya. Sebagai pendamping anak di sekolah, guru harus memiliki metode yang efektif untuk mendorong anak terlibat dalam proses pembelajaran (Sudiarta, 2017). Oleh karena itu, jolly phonics dapat menjadi suatu alternatif untuk mendorong anak-anak di sekolah terlibat secara intensif dalam proses belajar membaca yang menyenangkan.
Implementasi metode jolly phonics dalam proses pembelajaran di sekolah harus sejalan dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru untuk mengimplementasikan metode tersebut. Meskipun begitu, tidak semua guru di daerah memperoleh akses untuk mengasah keterampilan mengajar menggunakan metode mengajar tertentu, seperti metode jolly phonics. Oleh karena itu, penting untuk adanya pelatihan mengajar dengan menggunakan metode jolly phonics untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak usia dini di sekolah. Palatihan ini ditujukan agar guru PGTK memiliki pemahaman yang utuh untuk selanjutnya mengimplementasikan metode jolly phonics dalam proses pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis melakukan suatu penelitian dengan mengadakan pelatihan mengajar bagi guru PGTK menggunakan metode jolly phonics yang sebelumnya masih cukup asing bagi guru-guru di daerah kota kecil dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak usia dini di sekolah. Pelatihan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi guru PGTK dalam proses pengajaran di sekolah menggunakan metode jolly phonics. Adapun hipotesis nul (H0) dalam penelitian ini adalah tidak terdapat perubahan yang signifikan pada pemahaman partisipan sebelum dan setelah pelatihan diberikan, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini adalah terdapat perubahan yang signifikan pada pemahaman partisipan sebelum dan setelah pelatihan diberikan.
METODE PENELITIAN
Variabel
Penelitian ini berfokus pada pengujian nilai pre-test dan post-test yang diperoleh subjek penelitian selama proses pelatihan berlangsung. Adapun variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah pengetahuan subjek terkait metode Jolly Phonics.
Metode Sampling
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah voluntary response sampling yang merupakan salah satu bentuk sampling non-probabilitas. Melalui metode tersebut, subjek penelitian secara sukarela bersedia untuk terlibat dalam penelitian, sejalan dengan program pelatihan yang diikuti saat penelitian berlangsung. Ukuran sampel dalam penelitian ini adalah 29 subjek.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini merupakan guru PGTK di Kabupaten Jember. Subjek penelitian merupakan partisipan pelatihan metode Jolly Phonics untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa PGTK yang diadakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Subjek penelitian berjumlah 29 orang yang seluruhnya berjenis kelamin perempuan dan berusia 23-55 tahun.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan soal pilihan ganda berjumlah 25 soal dengan empat pilihan jawaban, dimana salah satu pilihan jawaban merupakan jawaban benar. Soal-soal tersebut disusun oleh tim pengabdian masyarakat Fakultas Psikologi Universitas Airlangga menggunakan pendekatan taksonomi Bloom. Berdasarkan pendekatan tersebut, soal-soal yang diberikan kepada subjek terdiri dari soal pemahaman (comprehension) dan soal aplikasi (application) dengan perbandingan soal pemahaman dan aplikasi sebesar 2:3. Soal-soal yang diberikan kepada subjek telah diperiksa oleh ahli berdasarkan kesesuaiannya dengan materi yang diajarkan dan capaian yang diharapkan. Setiap soal yang dijawab benar akan memperoleh nilai 4, sedangkan soal yang tidak dijawab ataupun dijwab salah akan memperoleh nilai nol.
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain kuasi eksperimental untuk menguji efektivitas pelatihan metode jolly phonics oleh guru PGTK dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Sebelum memulai aktivitas pelatihan, partisipan diminta untuk mengerjakan soal pilihan ganda terkait pengetahuan partisipan tentang metode jolly phonics. Selanjutnya, dalam proses pelatihan, partisipan akan mendapatkan pemaparan materi dari ahli, mengikuti diskusi kelompok, dan role play. Setelah pelatihan selesai, partisipan akan diminta untuk mengerjakan soal yang sama seperti soal yang sebelumnya telah dikerjakan.
Prosedur Pengambilan Data
Pengambilan data dalam penelitian ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam pelatihan “Metode Jolly Phonics untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa PGTK”. Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali, yaitu di awal (pre-test) dan di akhir (post-test) rangkaian pelatihan. Subjek penelitian diminta untuk menjawab 25 soal terkait keterampilan mengajar membaca menggunakan metode Jolly Phonics sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki sebelum dan setelah pelatihan dilaksanakan. Setiap subjek telah mengisi informed consent sebagai bentuk persetujuan terlibat dalam rangkaian penelitian.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Uji Wilcoxon Signed Ranks Test dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan skor yang signifikan pada partisipan sebelum dan setelah diberikan pelatihan. Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS version 25.00 for Mac.
HASIL PENELITIAN
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, dilakukan uji asumsi pada data yang menyatakan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal, sehingga selanjutnya dapat diuji melalui pengujian parametrik. Lebih lanjut, hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa ada peningkatan pada skor rata-rata partisipan sebelum dan setelah pelatihan diberikan. Skor rata-rata partisipan untuk pre-test bernilai 44,8 (N=29; SD=12,709) dan skor rata-rata partisipan untuk post-test bernilai 70,4 (N=29; SD=14,062). Skor terendah yang diperoleh oleh partisipan dalam pre-test adalah 20, sedangkan skor terendah dalam post-test adalah 48. Selanjutnya, skor tertinggi partisipan dalam pre-test adalah 68, sedangkan skor tertinggi dalam post-test adalah 100.
Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test, terdapat peningkatan skor yang signifikan (p=0,000) pada pengetahuan partisipan setelah diberikan pelatihan, jika dibandingkan dengan skor sebelum partisipan mendapatkan pelatihan. Lebih lanjut, terdapat 27 partisipan (93,1%) yang mengalami peningkatan skor, 1 partisipan (3,45%) yang tidak mengalami perubahan skor, dan 1 partisipan (3,45%) yang mengalami penurunan skor.
Selain dari hasil pengujian statistik, luaran penelitian juga terlihat dari partisipasi seluruh partisipan dalam rangkaian pelatihan. Terdapat perbedaan aksi partisipan selama proses pelatihan berlangsung. Intensitas partisipasi partisipan dalam setiap aktivitas pelatihan meningkat seiring dengan bertambahnya materi yang diajarkan oleh para ahli dan role play yang dilakukan selama kegiatan berlangsung. Secara kualitatif, hasil observasi tersebut dapat mengindikasikan bahwa proses pelatihan memainkan peranan dalam perubahan pengetahuan dan keterampilan partisipan sebelum dan setelah pelatihan diberikan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis statistik, diperoleh data bahwa terdapat peningkatan skor secara signifikan dalam aspek pengetahuan partisipan mengenai implementasi metode jolly phonics dalam proses pengajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Lebih lanjut, berdasarkan hasil observasi, partisipan menunjukkan perubahan perilaku selama proses pelatihan berlangsung. Intensitas partisipasi partisipan dalam kegiatan-kegiatan pelatihan meningkat seiring dengan bertambahnya materi yang
disampaikan oleh para ahli. Partisipan yang berperan sebagai guru turut memainkan peran yang sangat vital dalam proses pendidikan dan perkembangan anak di sekolah. Dalam aspek literasi, guru menjadi figur yang esensial untuk menunjang perkembangan minat membaca dan menulis anak usia dini (Sari, 2018). Selama proses pembelajaran di sekolah, guru dituntut untuk mampu mengembangkan metode pembelajaran yang menyenangkan bagi anak usia dini agar anak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran (Sudiarta, 2017). Hal ini mungkin akan menjadi tantangan tersendiri bagi para guru, sehingga guru senantiasa mengasah kompetensi diri agar mampu mengajar secara optimal, utamanya dalam proses mengajarkan kemampuan membaca dan menulis pada anak usia dini. Di samping itu, dalam skala global, tingkat literasi masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah, sehingga penting untuk mengajarkan anak membaca dengan baik dan benar sejak usia dini (Ramadhani & Tjendrani, 2021). Cunningham dan Stanovich (dalam Kumara, 2010) mengungkapkan bahwa anak-anak yang terampil membaca sejak dini memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar dan keinginan untuk memperluas pemahamannya akan suatu hal. Dengan kata lain, upaya mengajarkan anak usia dini untuk terampil membaca merupakan cara untuk mempersiapkan agar perkembangannya di tahapan selanjutnya berjalan optimal.
Berangkat dari pentingnya pengembangan kompetensi mengajar dengan mengaplikasikan metode-metode yang terbukti efektif, penulis berusaha mengadakan pelatihan untuk guru PGTK agar mampu menerapkan metode jolly phonics untuk meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini di sekolah. Metode jolly phonics terbukti lebih disukai oleh anak-anak jika dibandingkan dengan metode konvensional yang selama ini ada (Nasrawi & Al-Jamal, 2017). Metode jolly phonics merupakan metode pembelajaran yang menyenangkan karena menyesuaikan dengan karakteristik anak-anak usia dini yang cenderung suka bermain (Lloyd, 2007). Metode jolly phonics berusaha untuk menciptakan kenyamanan bagi anak-anak usia dini untuk belajar tanpa memaksakan mereka keluar dari zona nyamannya. Metode jolly phonics umum digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini di sekolah dengan cara mengenalkan huruf-huruf melalui sintesa bunyi. Metode ini memudahkan anak untuk mengenal huruf-huruf alfabetik dan penggunaannya dalam pembentukan kata sehingga mampu mengatasi permasalahan membaca yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang huruf dan kesulitan membedakan bunyi huruf yang serupa. Selanjutnya, untuk menangani permasalahan-permasalahn membaca yang umum dihadapi oleh para siswa, guru dituntut untuk dapat kreatif memberikan pembelajaran mendasar untuk meningkatkan kemampuan siswa seperti membaca dan menulis. Oleh sebab itu, penerapan metode jolly phonics oleh guru dalam pembelajaran di kelas diharapkan mampu membantu peran guru dalam mengajarkan kemampuan membaca dengan cara yang menyenangkan bagi siswa. Dengan kompetensi yang mendalam tentang aplikasi metode jolly phonics di sekolah, guru diharapkan dapat berkontribusi secara optimal untuk menunjang proses perkembangan bahasa, seperti halnya membaca, pada anak-anak usia dini.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, pelatihan yang dilakukan terbukti efektif untuk meningkatkan pengetahuan partisipan terkait metode jolly phonics untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Pelatihan dinilai berhasil untuk meningkatkan skor pengetahuan partisipan secara signifikan jika dibandingkan dengan skor yang diperoleh oleh partisipan sebelum pelaksanaan pelatihan. Keberhasilan pelatihan dapat dilihat dari luaran analisis statistik dan observasi yang dilakukan selama pelatihan berlangsung, dimana pertisipan pelatihan menunjukkan perbedaan perilaku dari sebelum dan setelah pelatihan dilaksanakan. Intensitas keikutsertaan partisipan dalam proses pelatihan tampak meningkat seiring dengan bertambahnya materi yang diajarkan oleh ahli. Meskipun demikian, keterampilan partisipan dalam membawakan metode jolly phonics dalam proses pembelajaran juga perlu diukur secara terstruktur, sehingga skor yang diperoleh tidak hanya menampilkan perubahan pada pengetahuan (knowledge) saja, melainkan juga keterampilan (skill).
Luaran dari kegiatan pelatihan yang dilaksanakan sangat bermanfaat untuk menjadi referensi tambahan dalam implementasi pengajaran metode jolly phonics kepada guru PGTK. Selain itu, kegiatan pelatihan dapat menjadi dasar diadakannya diseminasi pelatihan serupa untuk target yang lebih luas.
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Universitas Airlangga, seluruh partisipan penelitian yang telah berpartisipasi, dan seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini hingga dapat dipublikasi. Semoga penelitian ini dapat berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang psikologi dan pendidikan anak usia dini.
Kontribusi Penulis
Herdina Indrijati berkontribusi dalam penyusunan latar belakang, pembahasan teoritik, dan pemeriksaan manuskrip dari awal hingga selesai. Rhajiv Nur Ilham berperan dalam proses analisis data, pembahasan teoritik, penyusunan kesimpulan, dan penulisan manuskrip.
Konflik Kepentingan
Herdina Indrijati dan Rhajiv Nur Ilham tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi manapun yang mungkin akan mengambil untung dari diterbitkannya naskah ini.
Pendanaan
Penelitian ini merupakan bagian dari rangkaian pengabdian masyarakat yang didanai oleh Universitas Airlangga melalui Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Airlangga
REFERENSI
Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Rineka Cipta.
Afrom, I. (2013). Studi tentang Faktor Penyebab Rendahnya Kemampuan Membaca. Anterior Jurnal, 122–131.
Anggraeni, S., Suyono, & Kuswandi, D. (2019). Metode Jolly Phonics sebagai Metode Membaca Permulaan Siswa Kelas I Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 91–95.
Aryani, R., & Fauziah, P. Y. (2020). Analisis Pola Asuh Orangtua dalam Upaya Menangani Kesulitan Membaca pada Anak Disleksia. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1128-1137. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.645
Hurlock, E. B. (1993). Perkembangan Anak Jilid 2. Erlangga.
Lloyd, S. (2007). The Phonics Handbook: A Handbook of Teaching Reading, Writing and Spelling. Jolly Learning Ltd.
Nasrawi, A., & Al-Jamal, D. (2017). The Effect of Using Jolly Phonics on Jordanian First Grade Pupils’ Reading. International Online Journal of Education and Teaching, 106–119.
Pertiwi, A. D. (2016). Study Deskriptif Proses Membaca Permulaan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 5(1).
https://doi.org/10.21831/jpa.v5i1.12372
Ramadhani, E. D., & Tjendrani, T. (2021, August 27). Pentingnya Membaca Sejak Usia Dini. LIPI Press.
Sari, D. Y. (2018). Peran Guru dalam Menumbuhkan Literasi melalui Bermain pada Anak Usia Dini. Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 69–76.
Sudiarta, I. W. (2017). Pengaruh Metode Jolly Phonics terhadap Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan Bahasa Inggris pada Anak Kelompok B TK Mahardika Denpasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan Pembelajaran, 240–251.
Syamsiyah, N. (2020). Metode Kupas Rangkai Silaba Sebagai Alternatif Dalam Pembelajaran Membaca Permulaan Pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Dan Pengasuhan Anak Usia Dini, 56–68.
248
Discussion and feedback