RESPON PERTUMBUHAN LEGUM PAKAN YANG DIBERI ROCK PHOSPAT DAN INOKULASI MIKORIZA PADA MEDIA TANAM STERIL DAN TIDAK STERIL
on
pastura Vol. 4 No. 2 : 88 - 90
ISSN : 2088-818X
RESPON PERTUMBUHAN LEGUM PAKAN YANG DIBERI ROCK PHOSPAT DAN INOKULASI MIKORIZA PADA MEDIA TANAM STERIL DAN TIDAK STERIL
Simel Sowmen, Suyitman
Fakultas Peternakan Universitas Andalas Kampus Unand Limau Manis, Padang email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian rumah kaca dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Rock Phosphat dan inokulasi mikoriza terhadap pertumbuhan legum pakan pada media tanam steril dan tidak steril. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 2x2x4, faktor pertama adalah sterilisasi media tanam (tidak disterilkan, disterilkan), faktor kedua adalah inokulasi mikoriza (tanpa mikoriza dan dengan mikoriza), dan faktor ketiga adalah dosis pemberian Rock Phospat (0 kg/ha, 100 kg/ha, 200 kg/ha, dan 300 kg/ha), dengan tiga ulangan. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun dan jumlah tangkai daun yang dilakukan setiap minggu selama 6 minggu. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan sterilisasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, dan panjang daun legum pada setiap waktu pengamatan. pertumbuhan tanaman legume. Faktor mikoriza hanya berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap tinggi tanaman pada pengamatan minggu pertama. Faktor sterilisasi dan mikoriza terjadi interaksi (P<0,05) terhadap tinggi tanaman pada pengamatan minggu pertama. Secara umum, pertumbuhan legum pakan lebih baik pada media tanam yang tidak steril dibandingkan dengan media tanam yang telah disterilkan, dan mikoriza memberikan respon terbaik terhadap pertumbuhan tanaman baik pada media tanam yang disterilkan maupun tanpa sterilisasi.
Kata kunci: sterilisasi, mikoriza, legum pakan, pertumbuhan, Rock Phospat
ABSTRACT
Greenhouse study was conducted to determine the effect of Rock Phosphate fertilizer and mycorrhizal inoculation on the growth of legumes in sterile and non-sterile soils. This experiment was arranged in factorial completely randomized design 2x2x4 with three replicates, the first factor was soil sterilization (unsterilized, sterilized), the second factor was AMF inoculation (no mycorrhiza, with mycorrhiza), and the third factor was the dose of of Rock Phosphate fertilization ( 0 kg/ha , 100 kg/ha, 200 kg/ha and 300 kg/ha) , with three replications . Growth variables measured were plant height , number of leaves , leaf width , leaf length and number of petiole were performed for 6 weeks . The results showed that the sterilization treatment significantly (P<0.05) on plant height, number of leaves, leaf width, and leaf length at each time of observation. There was significant interaction (P<0.05) between sterilization and mycorrhizal factor on plant height at first observation. In general , better feed legume growth in non-sterile growing media compared with planting medium that has been sterilized .
Keywords : sterilization , mycorrhizal , feed legumes , growth , Rock Phosphate
PENDAHULUAN
Tanaman legum merupakan salah satu sumber hijauan pakan bagi ternak. Legum pakan merupakan sumber protein murah yang mudah didapatkan, tetapi terkendala pada keterbatasan lahan untuk budidaya tanaman pakan. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman legume adalah ketersediaan air dan unsur hara Phospor. Kurangnya ketersediaan pospor bagi tanaman merupakan permasalahan utama yang dihadapi dalam budidaya tanaman pakan karena umumnya untuk usaha tersebut, lahan yang digunakan merupakan lahan marginal yang kebanyakan merupakan tanah
masam seperti ultisol. Tanah ultisol tersebar cukup luas di Indonesia, yaitu sekitar 25% dari luas daratan Indonesia (Subagyo et al., 2004). Unsur hara P sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan optimal dan reproduksi. Kekurangan unsure P pada tanaman berakibat pada penurunan perpanjangan daun, luas permukaan daun, jumlah daun (Anonim, 1999).
Salah satu usaha untuk mengatasi kekurangan unsur hara pospor bagi tanaman yaitu melalui pemupukan phospor. Sumber pupuk phosphor bisa berasal dari pupuk phosphor anorganik seperti TSP dan SP36 serta pupuk phosphor alam seperti Rock Phospat (RP). Pemanfaatan RP yang merupakan sumber phosphor alami diharapkan dapat menjadi solusi yang lebih
efisien dalam mengatasi permasalahan ketersediaan P yang kurang bagi tanaman pada tanah masam karena harganya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pospor anorganik.
Agar pemanfaatan pemupukan pospor lebih efiesien, maka perlu diinokulasi dengan mikoriza. Menurut Jianchang dan Jonathan (2001) peningkatan penyerapan P oleh tanaman merupakan hasil dari (1) eksplorasi volume tanah yang cukup luas oleh hyfa extraradical, (2) perpindahan Pi ke hyfa mikoriza akibat tingginya efisiensi sistem serapan Pi oleh mikoriza dan pembentukan polipospate pada hyfa. Banyak penelitian tentang pemanfaatan Phospat alam dan atau dengan FMA pada tanah masam dapat memperbaiki sifat kimia tanah dan pertumbuhan tanaman: jagung (Rasyid, 2012; Haryanto et al., 2008), chickpea (Patil et al., 2011) dan mentimun (Rosliani et al., 2006). Sampai saat ini belum banyak penelitian tentang pemanfaatan Rock phospat dan inokulasi FMA terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman legume pakan pada tanah masam. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian tentang respon pertumbuhan tanaman legume pakan terhadap pemupukan Rock Phospat dan inokulasi FMA pada tanah masam.
MATERI DAN METODE
Materi Penelitian
Materi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah tanaman legume pakan Centrocema pubescens yang didapatkan dari Laboratorium bioteknologi kehutanan, PAU, IPB; mikoriza jenis Gigaspora margarita dari Laboratorium Mikoriza Biotrop, Bogor. Pupuk Rock Phosphat dari toko pertanian kota Padang, tanah ultisol, dan pupuk kandang.
Alat dan bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, timbangan, thermometer, pH meter, bambu, penggaris, amplop coklat, bahan untuk analisa serapan P tanah dan tanaman, dll.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di rumah kaca HMT Fakultas Peternakan Universitas Andalas dan pada bulan Agustus – Oktober 2014.
Rancangan Percobaan
Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x2x4 dengan 3 ulangan, yang terdiri dari faktor sterilisasi media tanam yaitu S0: tidak disteril, S1: disterilkan (media tanam diautoclave pada suhu 121 C, selama 60 menit), faktor inokulasi mikoriza, yaitu: M0: tanpa mikoriza, M1: 10 g/pot dan faktor dosis phospat alam, yaitu: P0: 0 kg/ha, P1: 100 kg/ha, P2: 200 kg/ha, P3: 300 kg/ha.
Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA, jika terdapat pengaruh terhadap peubah yang diukur maka dilanjutkan dengan uji DMRT.
Pelaksanaan Penelitian
Sebelum diberi perlakuan, benih Centrocema pubescens disemai terlebih dulu pada media semai. Setelah berumur kurang lebih 2 minggu, tanaman dipindahkan ke pot. Tanah yang akan digunakan pada penelitian ini diberi perlakuan sterilisasi terlebih dulu (kusus perlakuan S1). Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan mempersiapkan media tanam kapasitas 3 kg. Khusus untuk perlakuan dengan mikoriza, mikoriza ditambahkan terlebih dulu saat penanaman.
Pemeliharaan dilakukan dengan menyiram tanaman setiap hari, dan membersihkan gulma yang tumbuh secara manual. Penelitian dilakukan sampai 6 MST. Pengambilan data pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun dan jumlah tangkai daun ) dilakukan setiap minggu sampai selesai.
Peubah yang Diukur
Peubah yang diukur pada penelitian tahap ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun dan jumlah tangkai daun, waktu berbunga, jumlah polong yang dihasilkan, dan jumlah biji/polong.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menujukkan bahwa secara umum perlakuan sterilisasi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (Tabel 1). Rataan tinggi tanaman yang didapatkan selama penelitian menunjukkan bahwa tanaman paling tinggi adalah pada media tanam yang tidak steril (S0), dengan dosis Rock phosphate 100 kg/ha (P1) dan diinokulasi dengan mikoriza.
Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara faktor sterilisasi dan inokulasi mikoriza terhadap tinggi tanaman. Jika dilihat pengaruh dari faktor mandiri, hanya faktor sterilasi media tanam yang berpengaruh (P<0,05) terhadap tinggi tanaman. Tanaman tertinggi terlihat pada media tanam yang tidak disteril (147,52 cm) dibandingkan dengan tanaman yang media tanam disterilisasi terlebih dulu, kemungkinan hal tersebut disebabkan masih cukupnya mikroflora tanah sehingga dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Faktor dosis pemupukan phosphor tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap tinggi tanaman, termasuk pada dosis pemupukan P tertinggi pada penelitian ini . Hasil ini mendukung hasil penelitian Turuko dan Mohammed (2014) yang mendapatkan hasil serupa pada tanaman Phaseolus vulgaris L. , dengan asumsi bahwa hal tersebut terjadi akibat dosis pupuk fosfor yang tinggi cenderung membentuk interaksi hara dan dapat mempengaruhi ketersediaan nutrisi lain yang penting untuk pertumbuhan kacang .
Pengamatan terhadap pertumbuhan daun (jumlah daun, panjang daun, lebar daun dan jumlah tangkai daun) menunjukkan bahwa pertumbuhan daun secara umum lebih dipengaruhi oleh faktor sterilisasi dan inokulasi mikoriza, sedangkan faktor dosis Rock
Phospat hanya berpengaruh terhadap jumlah daun (Tabel 2).
Analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa secara umum tidak ada pengaruh interaksi sterilisasi dan mikoriza serta interaksi mikoriza dan dosis terhadap pertumbuhan daun Centrocema pubescens. Interaksi antara faktor inokulasi mikoriza dan dosis pemupukan (P<0,05) hanya berpengaruh pada panjang daun. Faktor sterilisasi dan mikoriza masing-masing berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan daun, sedangkan dosis pemupukan hanya berpengaruh pada lebar daun.
Tabel 1. Rataan tinggi tanaman (cm) Centrocema pubescens yang diberi Rock phospat dan inokulasi mikoriza pada tanah steril dan tidak steril
Waktu (minggu) |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
Sterilisasi | |||||
S0 |
13.39b |
32.19a |
87.15a |
138.42a |
147.52a |
S1 |
40.29a |
12.51b |
22.2b |
52.13b |
107.03b |
Mikoriza | |||||
M0 |
27.95 |
23.29 |
57.32 |
91.54 |
121.21 |
M1 |
25.73 |
21.39 |
52.02 |
99 |
133.36 |
Dosis Rock phospat | |||||
P0 |
29.27 |
25.73 |
58.08 |
90.93 |
125.87 |
P1 |
27.22 |
19.64 |
53.03 |
98.03 |
140.43 |
P2 |
24.98 |
24.42 |
61.33 |
99.81 |
127.27 |
P3 |
25.88 |
19.58 |
46.25 |
92.31 |
115.53 |
Keterangan: S0 : media tanam tidak disterilkan, S1 : media tanam disterilkan terlebih dahulu, M0: tanpa mikoriza, M1; diinokulasi dengan mikoriza, P0: Rock pospat 0 kg/ha, P1: 100 kg/ha, P2: 200 kg/ha, P3: 300 kg/ha, huruf kecil yang berbeda pada kolom yang sama menunjukan berbeda nyata
Tabel 2. Rataan pertumbuhan daun Centrocema pubescens yang diberi Rock phospat dan inokulasi mikoriza pada tanah steril dan tidak steril
Jumlah daun (buah) |
Lebar Daun (cm) |
Panjang Daun (cm) |
Jumlah Tangkai Daun (buah) | |
Sterilisasi | ||||
S0 |
53.79 |
5.67 |
10.6 |
18.29 |
S1 |
25.98 |
3.79 |
8.06 |
8.85 |
Mikoriza | ||||
M0 |
33.77 |
4.46 |
8.79 |
11.43 |
M1 |
46 |
5 |
9.87 |
15.71 |
Dosis RP | ||||
P0 |
35.78 |
4.01 |
8.44 |
12.23 |
P1 |
34.22 |
4.88 |
9.75 |
11.71 |
P2 |
49.23 |
5.11 |
9.56 |
16.78 |
P3 |
40.33 |
4.93 |
9.58 |
13.56 |
Pengaruh | ||||
S |
* |
* |
* |
* |
M |
* |
* |
* |
* |
P |
Ns |
* |
ns |
ns |
S*M |
Ns |
ns |
ns |
ns |
M*P |
Ns |
ns |
* |
ns |
Keterangan: S0 : media tanam tidak disterilkan, S1 : media tanam disterilkan terlebih dahulu, M0: tanpa mikoriza, M1; diinokulasi dengan mikoriza, P0: Rock pospat 0 kg/ha, P1: 100 kg/ha, P2: 200 kg/ha, P3: 300 kg/ha, *: berpengaruh nyata, ns: non significant
Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman terbaik sangat dipengaruhi oleh
adanya mikoriza yang cukup efektif dalam membantu efisiensi pemanfaatan RP pada dosis tertentu. Hasil tersebut mendukung hasil penelitian Sabannavar dan Lakshman (2009) yang mendapatkan bahwa inokulasi mikoriza dapat membantu efisiensi pemanfaatan Rock Phospat dengan merubahnya menjadi bentuk tersedia, yang kemudian dapat diserap oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik.
SIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa nilai pertumbuhan tertinggi adalah pada tanaman yang tidak disterilisasi, diinokulasi dengan mikoriza dan dengan dosis pemupukan terbaik adalah 200 kg/ha. Kerja mikoriza pada tanah steril dan mulai memperlihatkan pengaruh memasuki minggu ke -4 pengamatan. Mikoriza tetap memberikan respon pertumbuhan terbaik baik pada tanaman yang ditanam pada media tanam tanpa sterilisasi maupun yang telah disterilisasi terlebih dahulu.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada LPPM Unand yang telah membantu pendanaan penelitian ini dalam skim dosen muda Univ. Andalas tahun anggaran 2014.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1999. Functions of phosphorus in plants. Better Crops 83(1): 6-7
Haryanto, Idris K, Rafli I. Kawalusan, dan Sisworo EL. 2008. Pengaruh Pupuk Phospat Alam pada tanah masam terhadap pertumbuhan jagung serta serapan N-Za dan N-Urea. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi. Vol. 4 No. 2: 130-142
Li Y, Chen YL, Li M, Lin XG, and Liu RJ. 2012. Effects of arbus-cular mycorrhizal fungy communities on soil quality and the growth of cucumber seedling in a greenhouse soil of continuously planting cucumber. Pedosphere 22(1): 79-87.
Patil SV, Halikatti SI, Hiremath SM, Babalad HB, Sreevina MN, Hebsur NS, and Somanagoudag G. 2011. Effect of organic manures and rock phosphate on growth and yield of chickpea (Cicer arietinum L.) in vertisols. Karnataka J. Agric. Sci.,24 (5) : (636-638)
Rosliani, RY Hilman, and N Sumarni. 2011. Pemupukan Fospat Alam, Pupuk Kandang Domba dan Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun pada tanah masam. Karnataka J. Agric. Sci.,24 (5) : (636-638)
S.J. Sabannavar and H.C.Lakshman. 2009. Effect of rock phosphate solubilization using mycorrhizal fungi and phosphobacteria on two high yielding varieties of Sesa-mum indicum L. World Journal of Agricultural Sciences 5 (4): 470-479.
Subagyo, H., N. Suharta dan A. B. Siswanto. 2004. Tanah-tanah Pertanian di Indonesia. Bogor : Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat: 21-66.
Meseret Turuko, Amin Mohammed. 2014. Effect of different phosphorus fertilizer rates on growth, dry matter yield and yield components of common bean (Phaseolus vulgaris L.). World Journal of Agricultural Research, 2014, Vol. 2, No. 3, 88-92
90
Discussion and feedback