Nandur

Vol. 3, No. 4, Oktober 2023

EISSN: 2746-6957 | Halaman 315-321

https://ojs.unud.ac.id/index.php/nandur Fakultas Pertanian, Universitas Udayana

Evaluasi Pemeliharaan Taman Bungkul Surabaya

Cici Susilowati Pan, Ni Luh Made Pradnyawathi*)

Program Studi Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali 80232

*)Email: [email protected]

Abstract

Bungkul Park is one of city parks in Surabaya located on Jalan Raya Darmo, Wonokromo District, Surabaya. As a park that has many visitors and become the center of community activities in Surabaya, good maintenance is very important to maintain the comfort of visitors and the beauty of the park. This research aims to evaluate the maintenance of Bungkul Park from December 2019 to June 2023. The research method used is a descriptive method. Data in this research was collected by direct observation in Bungkul Park, interviewing park maintenance officers, surveying visitors through a questionnaire containing 20 questions about cleanliness, beauty, comfort, order, and security to 30 visitors to Bungkul Park, and studies through literature. Based on the results of the research conducted, the condition of the facilities at Bungkul Park is quite good, and the implementation of maintenance activities at Bungkul Park is carried out based on conditions and not on a schedule. The tools and materials used for park maintenance are quite complete and adequate. Based on the results of a survey on visitors' perceptions of Bungkul Park regarding cleanliness, beauty, order, and security, it is quite good. The author's suggestion is based on research, namely that it is necessary to have standard operating procedures for carrying out garden maintenance in writing and submitting routine maintenance activities, as well as installing plant identity boards so that visitors receive education about the types of plants in Bungkul Park.

Keywords: City park, maintenance, plants

  • 1.    Pendahuluan

Taman adalah sebidang lahan terbuka dengan luasan tertentu di dalamnya ditanam pepohonan, perdu, Semak dan rerumputan yang dapat dikombinasikan dengan kreasi dari bahan lainnya. Umumnya digunakan untuk olahraga, bersantai, bermain dan sebagainya (Nazaruddin, 1994 dalam Ilmiajayanti dan Dewi, 2015). Taman kota adalah ruang terbuka hijau yang mempunyai fungsi utama untuk keindahan dan interaksi social (Irwan, 2007), sedangkan menurut Purnomohadi (2006) fungsi taman kota yaitu, nilai edukatif, ruang kegiatan dan tempat fasilitas kota, nilai estetika, kegiatan ekonomi. Taman Bungkul merupakan salah satu taman kota di Surabaya yang memiliki luas 900m2 terletak di Jalan Raya Darmo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya. Taman Bungkul resmi dibuka untuk umum pada tanggal 21 Maret 2007. Taman Bungkul merupakan taman kota yang

memungkinkan aktivitas masyarakat di bidang pendidikan, hiburan dan olahraga. Fasilitas yang disediakan untuk menunjang aktivitas masyarakat antara lain adanya plaza/amphiteater, jogging track, area skateboard dan sepeda BMX track, taman bermain untuk anak, area green park, musholla, kantin, toilet dan area parkir.

Menurut Arifin dan Arifin (2005), kegiatan pengelolaan taman dikelompokkan berdasarkan tahapan mulai dari perencanaan program pemeliharaan, pelaksanaan kegiatan, pemeliharaan serta pengawasan dan evaluasi kegiatan pemeliharaan. Pemeliharaan taman merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kualitas taman yang baik agar masyarakat memperoleh kenyamanan ketika melakukan aktifitas di taman tersebut, oleh karena itu diperlukan adanya evaluasi untuk mengetahui apakah pemeliharaan yang dilakukan sudah sesuai dan cukup baik untuk dapat mempertahankan serta meningkatkan kualitas taman.

  • 2.   Bahan dan Metode

    2.1  Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian mengenai evaluasi pemeliharaan Taman Bungkul ini akan dilakukan di Taman Bungkul Surabaya yang memiliki luas 900 m2 terletak di Jalan Raya Darmo, Kecamatan Dinoyo, Surabaya. Lokasi ini merupakan dataran rendah dengan ketinggian 3-6 meter di atas permukaan air laut. Batas wilayah Taman Bungkul yaitu sebelah Utara dan Timur berbatasan dengan Selat Madura, Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Barat berbatasan dengan Kabupaten Gresik.

Gambar 1. Lokasi Penelitian

(Sumber: Google Earth dan Google Maps diakses pada 12 Desember 2019)

  • 2.2    Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah alat tulis untuk keperluan survei, lembar kuesioner, kamera untuk keperluan dokumentasi gambar/foto di lapangan dan perangkat komputer (Ms Word,Ms Excel, Google earth) untuk pengolahan data.

  • 2.3    Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2017), metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu set (seperangkat) kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian dengan metode deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

  • 2.4    Metode Analisis Data

Metode analisis data menurut Silalahi (2006) meliputi tahap pengolahan data hasil observasi, wawancara dan kuesioner. Metode yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk data observasi dan wawancara, serta perhitungan menggunakan Skala Likert untuk data kuesioner persepsi pengunjung terhadap Kondisi Taman Bungkul Surabaya. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang yang berfokus pada objek atau fenomena sosial (Sugiyono, 2017). Skala Likert diberi bobot nilai satu sampai dengan empat pada setiap jawaban responden, semakin setuju pendapat responden terhadap pernyataan, maka semakin baik penilaian yang diperoleh

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    3.1    Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Taman Bungkul merupakan taman yang berada di wilayah Surabaya Selatan, tepatnya Jalan Raya Darmo, Kecamatan Wonokromo. Taman yang mengusung Tema education, entertaintment dan sport ini memiliki area seluas 900m2 yang telah diresmikan pada tanggal 21 Maret 2007 oleh Bapak Bambang Dwi Hartono selaku Wali Kota Surabaya Periode 2005-2010.

Sebelum berupa taman, dahulu kawasan ini merupakan area makam dari salah satu tokoh muslim penting di Surabaya, yaitu Ki Ageng Mahmuddin atau yang dikenal sebagai Mbah Bungkul. Berkaitan dengan itu, maka area ini menjadi tujuan para peziarah. Seiring dengan berjalannya waktu, kebutuhan masyarakat akan ketersediaan ruang terbuka publik semakin meningkat, hal inilah yang menjadi alasan difungsikanlah lahan sekitar area makam menjadi taman kota yang dapat memfasilitasi pengunjung agar dapat melakukan aktivitas rekreasi berziarah. Area Taman Bungkul dan Area Makam dapat dilihat pada Gambar 2.

(a). Area Taman             (b). Area Makam

Gambar 2. Lokasi Penelitian


  • 3.2    Kondisi Taman Bungkul

Kondisi Taman Bungkul cukup terawat, baik dari aspek softscape maupun hardscape, sehingga menghasilkan kesan keindahan pada taman. Selain memiliki nilai keindahan, Taman Bungkul juga memiliki nilai fungsi dari adanya beragam fasilitas, antara lain; plaza (amphiteater), jogging track, area papan seluncur dan sepeda BMX (skatepark&BMX Track), area bermain anak (children playground), area hijau (green park), tempat ibadah (mushallah), pujasera (food court), toilet, dan area parkir. Fasilitas-fasilitas ini mendukung berbagai macam aktivitas pengunjung yang berkaitan dengan hiburan, olahraga, dan aktivitas lainnya. Fasilitas yang ada di Taman Bungkul dapat dilihat pada Gambar 3.


(Ii)AreaPaikirMotor           (J)AreaParkirMobil


Gambar 3. Fasilitas Taman Bungkul

  • 3.3    Pemeliharaan Taman Bungkul

Pemeliharaan merupakan upaya untuk menjaga atau mempertahankan areal taman beserta fasilitas yang ada di dalamnya agar tetap berada dalam kondisi yang sama dengan aslinya atau sedapat mungkin mempertahankan pada keadaan yang sesuai dengan desain semula yang mendekati aslinya (Sternloff dan Warren, 1984). Berdasarkan wawancara penulis dengan Bapak Denny selaku narasumber, dijeaskan bahwa sistem pemeliharaan di Taman Bungkul dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan kondisi taman, sehingga jadwal kerja bersifat fleksibel karena belum pola yang baku pada sistem pekerjaan pemeliharaan di Taman Bungkul. Tenaga kerja di Taman Bungkul diperoleh dari masyarakat sekitar yang terdiri dari delapan orang, delapan orang tersebut dibagi untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan antara lain; penyapuan,penyiraman, penyiangan gulma, serta kegiatan pemeliharaan yang diperlukan saat itu.

Pelaksanaan pemeliharaan di Taman Bungkul belum memiliki jadwal pemeliharaan yang jelas dan tertulis, sehingga segala kegiatan pemeliharaan masih dilakukan berdasarkan keperluan kondisi taman saja. Begitu pula dengan tenaga kerja yang melaksanakan pemeliharaan dipilih/ditunjuk secara acak. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan di Taman Bungkul antara lain penyapuan, penyiraman, pemangkasan, pemupukan, penyulaman, penyiangan gulma serta pengendalian hama dan penyakit.

  • 3.4    Alat dan Bahan Pemeliharaan

Arifin dan Arifin (2005) menerangkan bahwa efektivitas dan efisiensi pemeliharaan taman dipengaruhi oleh penguasaan teknik pemeliharaan yang baik dan peralatan yang memadai. Alat pemeliharaan yang digunakan di Taman Bungkul meliputi; cangkul, kored, sabit, mesin pemotong rumput (dorong dan gendong), gunting tanaman, gergaji tangan, chainsaw, sapu lidi, sapu daun, selang air, springkler, sekop, handsprayer. Alat-alat kerja tersebut sehari-hari digunakan dalam kegiatan pemeliharaan taman, perawatan alat kerja dilakukan oleh petugas pemeliharaan, untuk alat berat yang memerlukan perawatan khusus maka dilakukan oleh tenaga ahli.

  • 3.5    Persepsi Penilaian Pengunjung

Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indera, kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak dan baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi. Dengan persepsi individu menyadari dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada disekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam diri individu yang bersangkutan (Sunaryo, 2004). Persepsi pengunjung adalah kesan yang diwujudkan dalam bentuk interpretasi dan sikap terhadap daya tarik pariwisata, fasilitas pariwisata, fasilitas umm, informasi pariwisata serta pelayanan yang diberikan kepada pengunjung selama berada di objek wisata tersebut (Keliwar dan Nurcahyo, 2015).

Pemeliharaan yang dilakukan di Taman Bungkul Surabaya bertujuan untuk menjaga kondisi taman agar senantiasa nyaman bagi pengunjung, untuk mengetahui persepsi pengunjung maka dilakukan penyebaran kuesioner mengenai persepsi

pengunjung terhadap kondisi Taman Bungkul kepada 30 responden, dalam kuesioner ini terdapat 20 pernyataan seputar aspek kebersihan, keindahan, kenyaman, ketertiban dan keamanan. Pernyataan tersebut nantinya akan dinilai berdasarkan pendapat responden yang meliputi sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Semakin setuju penilaian responden terhadap penyataan yang disediakan, maka semakin baik pula penilaian terhadap Taman Bungkul.

Hasil dari penyebaran kuesioner kemudian melalui tahap pengolahan data agar diperoleh persentase persepsi responden terhadap kondisi Taman Bungkul, hasil tersebut disajikan dalam Gambar 4.

Gambar 4. Persentase Persepsi Responden

  • 4.    Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Taman Bungkul Surabaya, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa pemeliharaan yang diterapkan di Taman Bungkul merupakan pemeliharaan tingkat sedang/semi intensif sehingga pemangkasan dilakukan tidak terlalu sering, melainkan sesuai dengan kebutuhan tanaman agar kondisi tanaman dalam taman senantiasa terkontrol dan sesuai dengan desain awal. Secara keseluruhan, pemeliharaan yang dilakukan telah menciptakan kondisi taman bungkul yang cukup baik berdasarkan persepsi pengunjung, hal ini diperoleh dari adanya kuesioner yang diberikan kepada pengunjung untuk mengetahui persepsi pengunjung ketika berada di Taman Bungkul.

Daftar Pustaka

Arifin, S.H., dan N, Arifin. (2005). Pemeliharaan Taman. Penebar Swadaya. Jakarta.

Google Maps. (2019). Taman Bungkul Surabaya. Dapat diakses online pada

https://www.google.com/maps/place/Taman+Bungkul/@7.2913468,112.7376331,

17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2dd7fbbe1837258d:0x6de4060b6596563f!8m 2!3d-7.2913468!4d112.7398218. Diakses pada tanggal 18 Desember 2019.

Ilmiajayanti, F. dan D.I.K. Dewi. (2015). Persepsi Pengguna Taman Tematik Kota Bandung Terhadap Aksesibilitas dan Pemanfaatannya. Jurnal Ruang. 1(1):21-30.

Irwan, Z. D. (2007). Prinsip-prinsip Ekologi: Ekosistem Lingkungan dan Pelestarian. Jakarta: Bumi Aksara.

Keliwar, S. dan Nurcahyo, A. (2015). Motivasi dan persepsi pengunjung terhadap objek wisata desa budaya rampang di samarinda. Jurnal Manajemen Resort dan

Leisure Vol. 12, No. 2, Oktober 2015.

Purnomohadi, N. (2006). Ruang Terbuka Hijau Sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota.

Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum.

Silalahi, U. (2006. Metode Penelitian Sosial. Unpar Press. Bandung.

Sternloff, R.E. dan R. Warren. (1984). Park and Recreation Mainenance Management.

Jhon Wiley and Sons.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

321