Nandur

Vol. 3, No. 4, Oktober 2023                                                   https://ojs.unud.ac.id/index.php/nandur

EISSN: 2746-6957 | Halaman 302-314                                   Fakultas Pertanian, Universitas Udayana

Karakteristik Pengguna Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Klungkung

Fitria Larasuwati Ningsih, Naniek Kohdrata*)

Program Studi Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Jl. PB. Sudirman Denpasar, Bali 80232 *)Email: [email protected]

Abstract

Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe is the only open public space in Klungkung Regency. This square has undergone many changes in the function of space from time to time. The government plans to organize this open public space as a community recreation facility to improve the quality of public recreation spaces. The research aims to identify the facilities, identify the characteristics of users, and provide adjustments between areas and facilities with user. It used the survey method, and the data were collected through observations, questionnaires and literature study. Then the collected data were analyzed descriptive qualitatively. The results show that the location of Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe is very strategic, which is located in the center of Semarapura city with various tourist objects. The results also show that Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe provides various areas and facilities that can be utilized free of charge. Users have characteristics that tend to visit with other people either with friends or family. The purpose of using Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe is recreation, sports and social interaction. The number of visits is one to two hours per week and with duration is one to two hours. Users who come to the square tend to use private vehicles like motorbike. In general, the areas and facilities provided by the Klungkung government are in accordance with the activities carried out the users.

Keywords: open public space, public recreation space, user characteristic

  • 1.    Pendahuluan

Ruang terbuka hijau atau RTH merupakan salah satu bentuk lanskap perkotaan dimana merupakan sebuah ruang yang didominasi oleh vegetasi serta memiliki beberapa fungsi. Fungsi RTH dapat dibagi menjadi dua yaitu fungsi utama (intrinsik) dimana RTH memilliki fungsi ekologis sebagai salah satu penyedia atau produsen oksigen, pengatur iklim mikro, dan penyerap polutan. Dan fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu fungsi sosial dan budaya sebagai tempat rekreasi, ruang berkomunikasi dan bersosialisasi, fungsi ekonomi dapat menjadi ruang kegiatan ekonomi, dan fungsi estetika dimana dapat membantu meningkatkan kenyamanan dan keindahan kota (Permen Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008).

Salah satu RTH yang berada di kabupaten Klungkung adalah Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe sebagai taman kota. Terletak di kawasan strategis, dekat dengan kantor bupati sebagai pusat pemerintahan kabupaten Klungkung, tepat berada didepan puri klungkung, dan beberapa objek wisata yaitu museum, monumen dan pasar klungkung. Selain letaknya yang strategis, juga mudah diakses karena berada tepat di jalan utama yang sering dilalui oleh masyarakat serta tidak adanya biaya masuk, sehingga dapat diakses atau digunakan oleh siapa saja.

Awalnya pada masa pra Puputan Klungkung, lokasi ini merupakan perumahan masyarakat (Banjar Pekandelan) yang kemudian dialih fungsikan sebagai Bencingah Puri oleh pihak Kerajaan Klungkung namun dilain sisi Pemerintah Klungkung ingin memanfaatkan ruang ini sebagai ruang terbuka publik yang dapat berfungsi sebagai ruang rekreasi dan olahraga (Balconis, 2021). Sampai dikeluarkan Keputusan Bupati Klungkung Nomor 103 Tahun 2021 tentang Penetapan Nama Ida Dewa Agung Jambe sebagai Nama Lapangan Puputan Klungkung dan Monumen Puputan Klungkung. Berdasarkan keputusan tersebut Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe memiliki fungsi sebagai ruang terbuka hijau publik untuk kegiatan rekreasi dan olahraga ringan.

Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe yang pada awalnya hanya berupa lapangan rumput yang difungsikan sebagai lapangan olahraga dan rekreasi. Tidak adanya fasilitas lain selain lapangan rumput membatasi penggunaan serta kurang menarik minat masyarakat untuk menggunakan lapangan. Kemudian, atas kesadaran pemerintah Klungkung bahwa sangat perlu adanya ruang terbuka publik yang dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan yang tidak terlepas usia, jenis kelamin atau pekerjaan, melakukan penataan kembali lapangan puputan dengan penambahan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dan dapat dimanfaatkan secara bebas. Adanya penataan ini jelas memberikan pengaruh terhadap keberadaan alun-alun, dimana semakin banyaknya masyarakat yang tertarik untuk menggunakan alun-alun sebagai ruang terbuka hijau publik. Perubahan bentuk fisik alun-alun ini tentu mempengaruhi karakter penggunanya, begitu juga sebaliknya karakter pengguna sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter ruang (Banda, 2014).

Berdasarkan perubahan ini, penelitian dilakukan untuk mengetahui fasilitas yang terdapat pada alun-alun, karakteristik pengguna dari segi sosial ekonomi dan pola kunjungan, kesesuaian antara fasilitas dengan aktivitas pengguna. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai fasilitas dan karakter pengguna Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe serta kesesuaian antara fasilitas dengan aktivitas pengguna, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi dalam pengembangan alun-alun di masa mendatang.

  • 2.    Bahan dan Metode

    2.1    Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan selama empat bulan yaitu dimulai dari Bulan Mei sampai Bulan Agustus 2021. Lokasi penelitian berada di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe di Jl. Untung Surapati No.25, Semarapura Kelod, Kecamatan

Klungkung, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Lokasi penelitian yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 . Lokasi Penelitian (Sumber: Balconis, 2021)

  • 2.2    Bahan dan Alat

Penelitian ini menggunakan beberapa alat dalam pengambilan data yaitu ponsel sebagai kamera dan alat perekam, alat tulis, dan perangkat komputer yang digunakan dalam mengolah data antara lain Adobe Photoshop CC 2019, AutoCAD 2007 dan Microsoft Office Word 2013. Serta bahan yang digunakan dalam pengambilan data adalah lembar kuesioner yang berisikan sebelas pertanyaan mengenai karakteristik pengguna dari segi sosial ekonomi dan pola penggunaan.

  • 2.3    Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode survei terhadap pengguna alun-alun Ida Dewa Agung Jambe dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, kuesioner dan studi pustaka. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data mengenai karakteristik pengguna kemudian dari data tersebut dihitung nilai persentasenya yang akan digunakan sebagai nilai representasi dari karakteristik pengguna alun-alun. Teknik penyebaran kuesioner yang digunakan yaitu accidental sampling, dimana anggota sampel atau responden dipilih secara acak selama responden merupakan pengguna alun-alun. Jumlah responden yang ditentukan adalah sebanyak 100 orang (Sugiyono, 2005). Selanjutnya dalam pengolahan data menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan interpretasi data yang mengacu pada rujukan teoritis yang berhubungan dengan permasalahan penelitian dan dideskripsikan secara kualitatif (Iskandar, 2009). Adapun rumus penghitungan data kuesioner dalam bentuk persentase:

Persentase = f/N x 100 %

Keterangan:

f     : frekuensi (jawaban)

N    : jumlah responden

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Lemeshow (Hastita, 2020), dimana rumus ini digunakan karna tidak diketahui jumlah populasi pengguna Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe secara pasti. Adapun rumusnya, dibawah berikut:

Z2 P (I P) u =-----:----

d'

Keterangan :

n : jumlah sampel

Z2  : skor Z pada kepercayaan 95% = 1,96

P : maksimal estimasi = 0,5

d : alpha (0,10) atau sampling error (tingkat kesalahan) = 10%

  • 3.   Hasil dan Pembahasan

    3.1  Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lapangan Puputan Klungkung memiliki konsep awal berupa lapangan olahraga dengan pemanfaatan lahan secara keseluruhan sebagai lokasi berolahraga (khususnya olahraga sepakbola) bagi anak- anak sekolah serta masyarakat Kabupaten Klungkung secara umum. Namun saat ini, karena di Kabupaten Klungkung hanya memiliki satu lapangan yang berada di pusat kota yaitu Lapangan Puputan Klungkung, maka dilakukanlah penataan kembali yang penggunaan lahannya sebagai sarana rekreasi dan olahraga ringan. Selain itu, semenjak tahun 2016 terdapat rencana pengusulan Ida Dewa Agung Jambe sebagai Pahlawan Nasional yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung dan Puri Agung Klungkung. Sejalan dengan hal tersebut pemerintah Kabupaten Klungkung dengan serius mulai melakukan penataan kembali agar dapat digunakan sebagai sarana rekreasi.

Berdasarkan Keputusan Bupati Klungkung Nomor 103 Tahun 2021 tentang Penetapan Nama Ida Dewa Agung Jambe sebagai nama Lapangan Puputan Klungkung dan Monumen Puputan Klungkung maka terjadi perubahan nama pada Lapangan Puputan Klungkung menjadi Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe. Sejalan dengan perubahan nama, alun-alun juga mengalami perubahan dari segi bentuk fisik dan fungsi. Perubahan ini dapat dilihat dari yang awalnya hanya berupa lapangan rumput tanpa fasilitas sekarang sudah tersedia berbagai macam area dengan fungsinya serta dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penunjang.

Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe merupakan salah satu lanskap iconic yang berada di kabuaten Klungkung. Lokasinya strategis dan berada dekat dengan beberapa

lokasi penting lainnya yang memiliki nilai sejarah dan pariwisata antara lain Kertha Gosa, Pasar Seni, Museum Semarajaya, Monumen Ida Dewa Agung Jambe, Puri Agung Klungkung, dan Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya. Bukan hanya berdekatan dengan lokasi-lokasi tersebut, alun-alun juga berdekatan dengan kantor bupati, Rumah Tahanan (Rutan) dan dua sekolah yaitu Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Semarapura Tengah, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Semarapura.

  • 3.2    Aspek Fisik

    3.2.1    Lokasi dan Batas Tapak

Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe secara administrative terletak di jalan Untung Surapati No. 25, Semarapura Kelod, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Alun-alun ini memiliki luas total 1,70 ha atau 17.000 m2 Lebih jelas mengenai batas tapak dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Lokasi dan Batas Tapak

  • 3.2.2    Area dan Fasilitas

Penyediaan fasilitas akan sangat berpengaruh terhadap karakteristik pengguna, sesuai dengan menurut Noor (2018) yang menyatakan bahwa karakteristik pengguna akan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kebutuhan akomodasi, transportasi, fasilitas dan pelayanan, serta infrastruktur. Area yang tersedia di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe antara lain pedestrian, area parkir motor dan mobil, area kuliner, panggung utama, area lapangan rumput, panggung pancasila, taman rare, taman yowana, taman lingsir, area skateboard, dan area GYM dan elemen taman yang disediakan seperti lampu, tempat sampah, tempat cuci tangan, dan tempat duduk. Masing-masing dari area tersebut telah disediakan beberapa fasilitas antara lain beberapa fasilitas bermain anak di Taman Rare yang juga dilengkapi dengan lampu dan tempat duduk, fasilitas batu refleksi di Taman Lingsir yang juga dilengkapi dengan lampu dan tempat duduk

disekitar area, fasilitas gym di area gym yang dilengkapi dengan lampu, tempat sampah dan tempat duduk, Taman Yowana juga dilengkapi dengan lampu tetapi dengan kondisi yang tidak maksimal dimana beberapa sudut di area ini tidak disinari pencahayaan lampu pada malam hari, tempat sampah dan tempat duduk, area kolam air mancur juga telah disediakan tempat duduk, area skateboard juga telah tersedia lampu dan tempat duduk sayangnya penggunaannya untuk kegiatan skateboard tidak maksimal karena hampir setiap hari dan sepanjang waktu banyak digunakan anak-anak untuk bermain selain aktivitas skateboard sehingga sangat mengganggu pengguna yang memang ingin melakukan kegiatan skateboard. Denah eksisiting tapak dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Denah Eksisiting Tapak

  • 3.3    Karakteristik Pengguna Alun-alun

    3.3.1    Karakteristik Pengguna Berdasarkan Sosio Ekonomi

Informasi terkait sosial ekonomi sangat diperlukan sebagai profil pengguna ruang (Mafra, 2018). Responden sejumlah 100 orang yang berpartisipasi dalam penelitian ini terdiri dari 41% laki-laki dan 59% perempuan. Rentang usia responden pengguna Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe yang mengisi kuesioner adalah 12 - >55 tahun.

Pengguna Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe sebesar 26% berasal dari kelompok usia 26 - 35 tahun, kemudian diikuti oleh kelompok usia 12 - 6 tahun sebesar 20 % dan sebesar 19% dari kelompok 17 - 25 tahun dan 19% dari kelompok 36 - 45 tahun. Berdasarkan data (Gambar 4) terlihat bahwa semua kelompok usia menggunakan alun-alun, hal ini menunjukkan bahwa Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe dapat memenuhi kebutuhan aktivitas di luar ruangan untuk semua usia.

Pekerjaan

Tidak/Belum Bekerja

15%   6%

19%

4%


13% ■ Mengurus Rumah Tangga

_ Pelajar

■ Mahasiswa


10%


  • ■    PNS/TNI/POLRI 31%

  • ■    Pekerja Sektor/Swasta Formal

Gambar 4. Usia

Pengguna alun-alun jika dilihat dari segi pekerjaan didominasi oleh pengguna dengan status pelajar sebesar 31%. Fakta ini didukung dengan lokasi alun-alun yang berada dekat lokasi dua sekolah yaitu Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Semarapura Tengah, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Semarapura. Para pelajar dapat menjangkau alun-alun hanya dengan berjalan kaki. Status pekerjaan pengguna yang menjadi responden dapat dilihat pada Gambar 5.


  • 3.3.2 Karakteristik Pola Kunjungan

Karakteristik pola kunjungan akan berkaitan dengan pemanfaatan alun-alun sebagai ruang publik (Pambudi, 2015). Secara umum dapat dikatakan pengguna yang datang ke alun-alun memiliki kecenderungan untuk beraktivitas bersama orang lain. Sesuai yang ditunjukkan pada Gambar 6 dibawah dimana sebesar 39% bersama teman dan 48% bersama keluarga. Angka ini menunjukkan bahwa alun-alun telah berhasil menjadi ruang publik. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 tahun 2008 dimana ruang publik merupakan wadah untuk mendukung masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sosialnya. Adanya interaksi sosial juga menunjukkan terpenuhinya alun-alun sebagai ruang terbuka publik (Hanan, 2013).

Teman Berkunjung

■ Sendiri

■ Bersama Teman/Kelo mpok

■ Bersama Pasangan/K eluarga


Gambar 6. Teman Berkunjung

Tujuan berkunjung pengguna menggunakan alun-alun adalah rekreasi 49%. Ini ditunjukkan beberapa aktivitas yang dilakukan pengguna antara lain piknik, bermain, bermain dengan anak, duduk-duduk. Rekreasi menjadi tujuan terbesar pengguna menggunakan alun-alun ini didukung dengan disediakannya berbagai macam area dengan fasilitas – fasilitas yang dapat digunakan secara bebas memberikan beragam pilihan kegiatan rekreasi yang dapat dilakukan oleh para pengguna (Fatony, 2021).

Tujuan selanjutnya adalah olahraga sebesar 29%. Data ini menunjukkan bahwa masyarakat Klungkung masih memilih Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe sebagai tempat berolahraga sekaligus, menunjukkan tidak adanya perubahan fungsi alun-alun sebagai tempat olahraga antara sebelum dan sesudah adanya penataan.

Sebesar 18% responden memilih tujuan Interaksi sosial yang mana didominasi oleh pelajar SMP untuk mengerjakan tugas. Selanjutnya, hanya 4% responden yang memilih tujuan lainnya. Semua data ini menunjukkan bahwa para responden sadar akan tujuan mereka dalam menggunakan alun-alun. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7.

Tujuan Berkunjung

  • ■    Rekreasi

    4%

    49%       τ .   1

    /u       Interaksi

    Sosial


    18%


    ■ Olahraga


    29%


Gambar 7. Tujuan Berkunjung

Aktivitas ( Gambar 8 ) yang dilakukan oleh pengguna adalah bermain dengan anak 16%, ini sejalan dengan tujuan utama pengguna adalah rekreasi dan kebiasaan

yang dilakukan saat beraktivitas yaitu bersama pasangan atau keluarga. Aktivitas selanjutnya yang banyak dilakukan yaitu dengan tujuan olahraga, antara lain skateboard 1%, berjalan 3%, gym 3%, terapi batu refleksi 4 %, jenis olahraga lainnya 5% dan jogging 13%.

Aktivitas Pengguna

Gambar 8. Aktivitas Pengguna


Respon tertinggi terhadap jumlah kunjungan (Gambar 9) dalam satu minggu sebesar 51% dengan kunjungan sebanyak 1-2 kali.

Jumlah Kunjungan

16%


  • ■    1-2 kali

  • ■    3-4 kali

  • ■    5 kali atau lebih

Gambar 9. Jumlah Kunjungan

Durasi Kunjungan



  • ■    < 1 jam

  • ■    1-2 jam

  • ■    > 2 jam


Gambar 10. Durasi Kunjungan

Sebanyak 52% pengguna memilih menghabiskan waktu selama 1-2 jam. Kemudian sebanyak 31% memilih menghabiskan waktu selama lebih dari 2 jam, sebanyak 17% menghabiskan waktu kurang dari 1 jam, dan tidak ada pengguna yang memilih tidak tentu. Hasil ini dapat menunjukkan bahwa pengguna alun-alun sadar lamanya waktu yang mereka habiskan untuk beraktivitas. Respon pengguna dalam menghabiskan waktu dalam beraktivitas dapat dilihat pada Gambar 10.

Cara Berkunjung

20%

1%


79%


  • ■    Berjalan Kaki

  • ■    Bersepeda

  • -    Motor/Mobil

Pribadi

Gambar 11. Cara Berkunjung

Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan fakta bahwa sebesar 79% responden menggunakan kendaraan bermotor milik pribadi untuk mengunjungi alun-alun dan sebesar 21% berkunjung hanya dengan berjalan kaki.

Dominasi pengguna dengan kendaraan bermotor milik pribadi menunjukkan alun-alun masih menjadi pilihan bagi mereka dalam beraktivitas di luar ruangan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 11.

  • 3.4    Kesesuaian Jenis Fasilitas dengan Aktivitas Pengguna

Terdapat dua aktivitas yang tidak sesuai dengan area dan fasilitasnya yaitu aktivitas kuliner di area parkir motor bagian timur dan anak-anak bermain perosotan, scooter dan sepeda di area skateboard.

Faktanya fasilitas atau area khusus untuk aktivitas kuliner dan anak-anak bermain scooter dan sepeda belum tersedia. Hal ini tentunya sangat menggangu aktivitas-aktivitas yang memang diperuntukkan untuk area dan fasilitas tersebut.

Kesesuaian antara area aktivitas dan fasilitas dengan aktivitas pengguna (Tabel 1) yang terdapat di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe secara umum, dapat dikatakan sudah sesuai tetapi memang masih terdapat dua area yang tidak sesuai dengan peruntukkannya.

Tabel 1. Kesesuaian Area Aktivitas (Fasilitas) dengan Aktivitas Pengguna

No.

Area Aktivitas (Fasilitas)

Aktivitas Pengguna

Nilai Kesesuaian

Sesuai

Tidak Sesuai

1.

Pedestrian

Berjalan, jogging

2.

Parkir

Parkir, Kuliner

3.

Panggung Utama

Duduk-duduk,  menikmati

pemandanagan, olahraga

4.

Panggung Pancasila

Duduk-duduk, berbincang, membuat tugas, olahraga

5.

Taman Rare

Duduk, anak-anak bermain

6.

Taman Yowana

Duduk-duduk, berbincang, menikmati pemandangan

7.

Taman Lingsir

Olahraga, duduk-duduk

Bermain skateboard, anak-

8.

Area Skateboard

anak bermain perosotan, dan berlarian, bersepeda, sepatu roda, scoo ter

9.

Area Gym

Duduk-duduk, nge-gym

10.

Lapangan Rumput

Duduk-duduk, piknik, berbincang, bermain dengan keluarga dan anak, olahraga, menikmati pemandangan

  • 3.5    Pemenuhan Tujuan Pembentukan Ruang Terbuka Hijau Publik

Sesuai dengan pendapat Hanan (2013) yang menyatakan ruang publik dapat dikatakan baik jika terpenuhinya kriteria-kriteria seperti lokasi yang mudah diakses, informasi yang jelas tentang tempat tersebut bahwa tersedia untuk digunakan dan dimaksudkan sebagai ruang publik, nampak baik dari luar maupun dalam, memungkinkan untuk melakukan banyak kegiatan, memberi rasa aman dan keselamatan bagi penggunanya, dan tempat melakukan interaksi sosial. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kriteria Ruang Terbuka

Kriteria Ruang Terbuka (Hanan,

Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe

1.   Lokasi yang mudah diakses

Lokasi strategis, berada di tengah kota dan terletak dipinggir jalan utama.

Informasi yang jelas tentang tempat tersebut bahwa tersedia 2.   untuk     digunakan     dan

dimaksudkan  sebagai ruang

publik

Belum adanya papan informasi bahwa alun-alun digunakan sebagai ruang publik, hanya terdapat tanda nama alun-alun. Meski begitu karna lokasi alun-alun tepat berada di jalan utama, dan tanpa adanya penghalang, pengguna jalan sudah dapat melihat dengan jelas alun-alun dari luar area.

Penataan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah

Nampak baik dari luar maupun .   dalam

Kabupaten Klungkung sudah sangat baik, dimana alun-alun jelas terlihat dari luar area. Hal ini didukung dengan tidak adanya penghalang pandangan baik dari luar maupun dalam alun-alun.

Memungkinkan untuk melakukan .   banyak kegiatan

Memberi  rasa  aman  dan

.   keselamatan bagi penggunanya

Tempat melakukan interaksi .     sosial

Sudah tersedia berbagai macam fasilitas.

Adanya SATPOL-PP yang berjaga dimalam hari.

Adanya interaksi sosial sebesar 18%

  • 4. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe telah menyediakan berbagai macam area dan fasilitas yang dapat digunakan oleh pengguna secara bebas dan gratis. Area dan fasilitas yang disediakan antara lain Pedestrian sekaligus jogging track, Panggung Utama, Lapangan Rumput, Panggung Pancasila, Taman Yowana, Taman Rare, Taman Lingsir, Area Bermain Anak, Area Skateboard, Area Gym, dan Parkir. Pengguna cenderung berkunjung bersama orang lain baik bersama teman maupun dengan pasangan atau keluarga. Tujuan pengguna menggunakan alun-alun adalah rekreasi dengan aktivitas dominan bermain dengan anak atau keluarga, tujuan olahraga dengan aktivitas dominan jogging, dan tujuan interaksi sosial dengan aktivitas dominan mengerjakan tugas oleh. Jumlah kunjungan sebanyak satu sampai dua kali dalam seminggu dengan durasi satu sampai dua jam. Pengguna yang datang ke alun-alun cenderung menggunakan kendaraan pribadi yaitu sepeda motor. Secara umum antara area aktivitas dan fasilitas yang telah disediakan oleh Pemerintah Klungkung sudah sesuai dengan aktivitas yang dilakukan oleh para pengguna. Tetapi masih terdapat dua area aktivitas dan fasilitas yang digunakan oleh pengguna yang tidak sesuai dengan peruntukkannya, karena memang area aktivitas dan fasilitas untuk aktivitas kuliner dan bermain sepeda dan scooter belum disediakan. Maka, perlu disediakannya area kuliner untuk aktivitas kuliner dan area bermain untuk aktivitas bermain sepeda dan scooter.

Daftar Pustaka

Balconis, A. A. T. B. (2021). Konsep Desain Lapangan Puputan Klungkung Sebagai Taman Rekreasi. (Skripsi Sarjana, Universitas Udayana).

Banda, J. A., Wilcox, S., Colabianchi, N., Hooker, S. P., Kaczynski, A. T., dan Hussey, J. (2014). The Associations Between Park Environments and Park Use in Southern US Communities. Journal Rural Health, 30: 369-78.

Bupati Klungkung Provinsi Bali. (2021). Keputusan Bupati Klungkung Nomor 103 Tahun 2021 tentang Penetapan Nama Ida Dewa Agung Jambe sebagai Nama Lapangan Puputan Klungkung dan Monumen Puputan Klungkung. Klungkung

Fatony, A., Annisa, M. S. (2021). Faktor-Faktor yang Menentukan Pemanfaatan Alun-Alun Sebagai Ruang Terbuka Publik di Kabupaten Ngawi. Jurnal Ruang, 7(1):34-45.

Hanan. (2013). Open Space as Meaningful Place for Students in ITB Campus. Procedia- Social and Behavioral Sciences 85: 308-317.

Hastita, D. H.. Silia, Y., Marselinus. N., L. (2020). Kajian fungsi sosial-budaya ruang terbuka hijau publik Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Jurnal Arsitektur Lansekap, 6(2):273-274.

Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Gaung Persada Press. 268p.

Mafra, R. (2018). Karakteristik Pengguna Taman Indah Maskabaret Di Kota Palembang. Jurnal Arsir, 2(1):1-11.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. (2022). Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 14 Tahun 2022 Tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau. Jakarta.

Menteri Pekerjaan Umum. (2008). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Jakarta.

Noor, A., P. (2018). Karakter Pengguna Ruang Publik Di Taman Ayodya Jakarta Selatan. Jurnal AGORA, 16 (2): 60-68.

Pambudi, B.P., Jupri. Dadang, S. (2015). Optimalisasi Pemanfaatan Taman Kota Oleh Masyarakat Kota Bekasi. Jurnal Antologi Geografi, 3(3):1-18.

Sugiyono. (2005). Teknik Pengambilan Sampel Penelitian. In Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Edited by Yamin, M. Gaung Persada Press. pp 69-75.

314