APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK MERAMALKAN KONSUMSI PREMIUM KOTA DENPASAR
on
E-Jurnal Matematika Vol. 3 (4), November 2014, pp. 160 -167
ISSN: 2303-1751
APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK MERAMALKAN KONSUMSI PREMIUM KOTA DENPASAR
Victor Mallang1, Ketut Jayanegara§2, Made Asih3, I Putu Eka N. Kencana4
-
1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: [email protected]]
-
2 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: [email protected]]
-
3 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: [email protected]]
-
4 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: [email protected]]
§Corresponding Author
ABSTRACT
This research aimed to forecast the gasoline demand at Denpasar using genetic algorithm method. This algorithm was selected because of easy to implement and its ability to find acceptable solution quickly. This algorithm works by searching the best individu according to fitness function defined. The series data used in the research were 60 observations of monthly gasoline demand at Denpasar for period January 2009 through December 2013. By observing the Partial Autocorrelation Function (PACF) plot, we found the last lag before the series become stationer was sixth lag. Based on this finding, we decided the best individu was represented by six genes. This individu, in addition, was used to make in-sample forecasting. The forecasted data had mean absolute error (MAE) as much as 553,27 kiloliters. For one semester out-of sample forecast, we found gasoline consumption fluctuated with lowest and highest consumption were for February 2014 and June 2014, respectively.
Keywords: forecasting, gasoline demand, genetic
Berbagai teknik peramalan data runtun waktu senantiasa berkembang seiring dengan kebutuhan yang meningkat terhadap keakuratan hasil peramalan yang diperoleh. Secara umum, teknik peramalan data runtun waktu bisa diklasifikasikan ke dalam kelompok teknik peramalan statistika dan kelompok teknik peramalan non-statistika. Model-model moving average, pemulus eksponensial dan berbagai varian dari Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) tergolong ke dalam kelompok pertama; dan fuzzy time series (FTS) serta algoritma genetika tergolong ke dalam kelompok kedua yang juga dikenal sebagai soft modeling technology [1].
Sebagai sebuah metode peramalan dalam kelompok soft modeling, algoritma genetika merupakan algoritma pencarian yang didasarkan kepada mekanisme seleksi genetika alamiah. Algoritma genetika dimulai dengan membentuk sejumlah solusi yang disebut populasi. Setiap
algorithm, MAE
solusi dari populasi pada algoritma ini diwakili oleh satu individu atau kromosom.
Algoritma genetika pada awalnya digunakan sebagai algoritma pencarian parameter-parameter pada permasalahan optimasi. Perkembangan berikut dari algoritma ini adalah mulai diaplikasikannya dalam berbagai ranah permasalahan seperti teori pembelajaran, pemrograman otomat, peramalan dan lainnya [2].
Bahan bakar minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan sangat penting dalam semua aktifitas ekonomi khususnya sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Di Indonesia BBM yang digunakan pada kendaraan bermotor adalah premium, solar, biosolar, pertamax, dan pertamax plus yang diproduksi oleh PT. Pertamina [3].
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka akan dilakukan sebuah penelitian yaitu tentang bagaimana peramalan jumlah kebutuhan BBM jenis premium menggunakan algoritma genetika.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari PT. Pertamina Bali. Data tersebut berupa data bulanan jumlah konsumsi premium kota Denpasar, periode Januari 2009 sampai Desember 2013.
Representasi kromosom yang digunakan pada penelitian ini adalah:
Zt = ao + aι Zt- 1 + a2Zt - 2 +......+ ^iZt—i (2.1)
dengan besar ai merupakan gen dan i = 1,2,3,..., k. Nilai k dilihat dari lag terakhir yang melebihi batas error sebelum data mencapai kestasioneran.
Terdapat 4 parameter genetika yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
-
1. generasi = 500 iterasi
-
2. npop = 50 individu
-
3. probabilitas crossover (Pcro s') = 80%
-
4. probabilitas mutasi (Pmut') = 50%
Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
-
1. Mencari model input.
-
a. Plot data deret waktu untuk melihat apakah data sudah stasioner atau belum, data memiliki trend, dan linier.
-
b. Jika data tidak stasioner, maka akan dilakukan differencing untuk menstasio-nerkan data.
-
c. Setelah data stasioner maka akan dicari pola data berdasarkan plot ACF dan PACF, yang akan digunakan sebagai model input pada representasi kromosom algoritma genetika.
-
2. Mencari populasi, batas atas dan bawah selang pembangkit populasi acak, dengan meregresikan sampel data berdasarkan model input yang diperoleh.
-
3. Melakukan proses algoritma genetika untuk mendapat koefisien linier, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
-
a. Inisialisasi populasi awal.
-
b. Evaluasi nilai fitness pada setiap individu dalam generasi menggunakan persamaan MAE = 1ei dengan ei = fa - zt∣
-
c. Seleksi orang tua menggunakan metode steady state
-
d. Melakukan crossover menggunakan persamaan
z’(k) = r.zi(k) + (1 - r).zi(k + 1) (2.2)
z’(k + 1) = (1 — r). zi(k) + r. zi(k + 1) (2.3)
-
e. Melakukan mutasi dengan metode pemilihan nilai secara acak (random).
-
f. Melakukan elitisme dan seleksi populasi baru. Ulangi langkah c sampai g sebanyak generasi.
-
g. Individu yang memiliki nilai fitness terkecil akan menjadi model linier terbaik.
-
4. Melakukan peramalan in-sample jumlah
kebutuhan BBM jenis premium tahun 2009 sampai 2013.
-
5. Melakukan peramalan out of sample jumlah kebutuhan BBM jenis premium, pada Bulan Januari, Pebruari, Maret, dan April tahun 2014.
Langkah awal yang dilakukan untuk menganalisis data jumlah kebutuhan BBM jenis Premium adalah
-
A. Mecari Model Input
Plot time series untuk mencari gambaran umum tentang pola data. Berikut ini diagram plot time series data konsumsi premium bulan Januari 2009 sampai bulan Desember tahun 2013.
Plot Konsumsi Premium di Kota Denpasar (Jan. 2009 - Des. 2013)
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
Gambar 3.1 Plot Data Time Series Konsumsi Premium di Kota Denpasar
Setelah mendapatkan pola data time series seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1, bisa dilihat bahwa data menunjukkan ada pengaruh
trend dan ketidak-stasioner dikare-nakan data menyebar tidak seimbang (mean tidak konstan), untuk memperjelas apakah mean konstan atau tidak dan ada pengaruh trend, maka dibuat Plot Fungsi Autoco-rrelation, Plot Fungsi Partial Autocorrelation, dan Plot Analisis Trend seperti Gambar berikut:
Lag
(a)
Plot PACF untuk Konsumsi Premium
1.0
0.8
■S
JS
m t £
0.6
0.4
0.0
0.2
-0.2
![](https://jurnal.harianregional.com/media/11999-3.jpg)
-0.4
-0.6
-0.8
-1.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Lag
(b)
Trend Analysis Plot for konsumsi Premium (kiloliter) Linear Trend Model
Yt = 15394 + 94.4*t
Variable
—•— Actual ■ Fits
Accuracy Measures
MAPE 3
MAD 567
MSD 500779
Year 2014 2015 2016 2017 2018 2019
(c)
Gambar 3.2 (a). Plot Fungsi Autocorrelation, (b). Plot Fungsi Partial Autocorrelation, dan (c) Plot Analisis Trend
Gambar 3.2 (a) menunjukkan bahwa data belum stasioner terhadap mean, sedangkan (c), menunjukkan ada pengaruh trend yang linier pada data konsumsi premium Kota Denpasar.
Setelah mengetahui bahwa data belum stasioner, maka dilakukan differencing orde pertama untuk menstasionerkan data. Setelah differencing orde pertama pada data konsumsi premium Kota Denpasar dilakukan, diperoleh data yang sudah stasioner dalam mean, karena sudah menyebar seimbang (mean konstan). Plot data time series konsumsi premium Kota Denpasar yang telah didifferencing:
Plot Konsumsi Premium di Kota Denpasar (Jan. 2009 - Des. 2013) Difference Orde Pertama
Year 2009 2010 2011 2012 2013
Gambar 3.3 Plot Time Series Differencing
Selanjutnya untuk mengetahui pola data sebenarnya, maka dibuat Plot Fungsi Autocorrelation, Plot Fungsi Partial Autocorrelation.
(a)
Partial Autocorrelation Function untuk Konsumsi Premium (with 5% significance limits for the partial autocorrelations)
2
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
t -0.4
£ -0.6
-0.8
-1.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Lag
(b)
Gambar 3.4 (a) Plot ACF Data Differencing. dan (b) Plot PACF Data Differencing.
Gambar 3.4 memperlihatkan bahwa data jumlah konsumsi premium Kota Denpasar sudah stasioner dan pada plot PACF bisa dilihat bahwa dua lag pertama yang melebihi batas standar error yaitu lag 1, lag 2, dan lag 6 sehingga model input pada representasi algoritma genetika yang akan digunakan yaitu:
Tabel 3.1 Model Input algoritma Genetika
No |
Model Input |
1 |
%t — a o + & i Zt - i |
2 |
Zt — ao + IiiZt _ i + a? Zt - 2 |
3 |
zt — do + IilZt _ i + «2 Zt - 2 + aZ Zt - 3 |
4 |
Zt — a O+ α i Zt _ i + α 2 Zt - 2 + α 3 Zt - 3 + a4Zt _ 4 |
5 |
zt — aO + iiizt _ i + α2 Zt _ 2 + α3 Zt - 3 + d4Zt _4 + aS Zt - S |
6 |
zt — aO + aizt _ i + a2 Zt - 2 + a3 Zt - 3 + a4Zt_4 + aS Zt - S + d6Zt _ 6 |
7 |
zt — aO + aizt _ i + a2 Zt - 2 + a6Zt _ 6 |
8 |
Zt — ai Zt_ i + a2 Zt_2 + a3 Zt_ 3 + a4Zt _ 4 + «S Zt _ S + dbzt - 6 |
-
B. Tahap Pencarian Populasi dan Selang
Populasi Acak
Berdasarkan representasi kromosom yang telah dibentuk dari model input, data konsumsi premium Kota Denpasar kemudian diregresikan menggunakan masing-masing representasi kromosom untuk memperoleh populasi dan selang pembangkit populasi.
Regresi dilakukan dengan mengambil 30 data secara terurut menggunakan software microsoft excel, sehingga diperoleh 30 individu dari model input 1, 29 individu dari model input 2, 28 individu dari model input 3, 27 individu dari model input 4, 26 individu dari model input 5, dan 25 individu dari model input 6, 7, dan 8. Individu dari masing-masing model, dicari nilai minimum dan maksimum yang akan digunakan untuk membangkit individu lain yang mungkin belum muncul pada populasi hasil regresi.
-
C. Pencarian Individu Terbaik
Peramalan dengan algoritma genetika ini menggunakan pengkodean real dengan simulasi program menggunakan software matlab R2012b. Pada tahap ini, masing-masing model kemudian dicari individu yang memiliki nilai fitness
terkecil, sehingga diperoleh delapan individu terbaik yang memiliki fitness terkecil.
Individu-individu tersebut kemudian dibandingkan satu sama lain sehingga diperoleh satu individu terbaik yang akan digunakan untuk peramalan data jumlah kebutuhan BBM jenis premium Kota Denpasar. Tahapan peramalan menggunakan algoritma genetika adalah sebagai berikut:
Inisialisasi Populasi Awal
Populasi yang telah dibentuk dari proses regresi kemudian ditambahkan dengan sejumlah populasi baru yang dibangkitkan secara acak dari selang nilai minimum dan maksimum, sehingga populasi awal yang diperoleh berjumlah 50 individu.
Evaluasi Nilai Fitness
Individu pada populasi yang telah diinisialisasi tadi, kemudian dihitung nilai fitnessnya dan diurutkan secara ascending berdasarkan nilai fitness. Setelah evaluasi fitness dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses evolusi yaitu seleksi orang tua, crossover, mutasi, dan elitisme dengan pengulangan sebanyak generasi = 500.
Seleksi Orang Tua
Seleksi orang tua yang digunakan adalah seleksi steady state, metode ini dilakukan dengan cara mengambil individu terbaik sebagai orang tua sebanyak 50% (25 individu) dari populasi yang telah terurut. Kemudian individu yang terseleksi tersebut diinisialisasikan sebagai ortu(1), ortu(2) hingga ortu(25).
Crossover
Orang tua yang telah terpilih menggunakan metode steady state, kemudian dikawinsilangkan (crossover) dengan probabilitas crossover (Pcros) = 80% menggunakan metode arithmatic-crossover. Hasil dari proses crossover disebut sebagai offspring dan diinisialisasikan sebagai anak dan akan dimasukan ke dalam populasi, sehingga jumlah populasi akan bertambah.
Mutasi
Populasi yang telah bertambah sebelumnya akan dimutasi dengan probabilitas mutasi Pmut = 50%. Proses mutasi dilakukan dengan cara mengganti nilai gen (allele) pada locus yang memiliki probabilitas terpilih kurang dari Pmut dengan nilai acak pada selang [0,1] . Individu-individu yang mengalami mutasi, akan diinisialisasikan sebagai individu baru dan dimasukkan ke dalam populasi.
Elitisme dan Seleksi Populasi
Setelah proses seleksi orang tua, crossover,dan mutasi dilakukan, proses elistime dilakukan dengan cara menghitung nilai fitness individu dalam populasi dan diurutkan berdasarkan nilai fitnessnya secara ascending kemudian individu yang terpilih menjadi populasi selanjutnya adalah 50 individu terbaik pertama.
Individu Terbaik
Dari proses seleksi, crossover, mutasi, elitisme, dan seleksi populasi diperoleh individu terbaik yang memiliki nilai fitness terkecil, ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Individu Terbaik dari Kedelapan Model
Model Input |
Individu |
Fitness (MAE) |
1 |
3108,1235 0,8303 |
773,4156 |
2 |
3253,4006 0,3933 0,4402 |
688,9503 |
3 |
1985,4837 0,2809 0,3722 0,2490 |
617,7826 |
4 |
2205,1063 0,2512 0,2818 0,1237 0,2407 |
571,2109 |
5 |
1689,2060 0,0997 0,2550 0,1996 0,2559 0,1221 |
562,5746 |
6 |
1071,6501 -0,0327 0,284 0,2361 0,2256 0,0540 0,1988 |
553,2560 |
7 |
2256,7735 0,1889 0,3638 0,3450 |
595,7843 |
8 |
-0,0244 0,2594 0,2496 0,1860 0,0854 0,2692 |
559,7168 |
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa individu tebaik dengan fitness terkecil yaitu individu dari model input keenam, sehingga model peramalan yang diperoleh adalah:
̂t = 1071.6501 - 0.0327 ∗ Zt-i+0.284∗Zt-2 (3.1)
0.2361 ∗ Zt-3 + 0.2256 ∗ Zt-4+0.054∗Zt-S
+0.1988 ∗ Zt-6
Persamaan (3.1) akan digunakan untuk meramalkan jumlah kebutuhan BBM jenis premium Kota Denpasar periode Bulan Januari 2014 hingga Juni 2014.
-
D. Peramalan In-sample Jumlah Konsumsi
Premium
Grafik peramalan in-sample jumlah kebutuhan BBM jenis premium dapat dilihat pada Gambar berikut:
21500
20500
19500
18500
17500
16500
15500
![](https://jurnal.harianregional.com/media/11999-8.jpg)
—∙— Data Konsumsi Premium Kota Denpasar
—■— Data Ramalan Konsumsi Premium Kota Denpasar
Gambar 3.5 Peramalan Jumlah Kebutuhan Premium Kota Denpasar Tahun 2013
Gambar 3.5 merupakan grafik uji model linier untuk peramalan in-sample jumlah kebutuhan premium di Kota Denpasar MAE = 553,2690 kiloliter dan MAPE = 3,0217%.
-
E. Peramalan Out of Sample Jumlah Konsumsi Premium
Grafik hasil peramalan jumlah konsumsi premium Kota Denpasar Bulan Januari hingga Juni tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 3.6 sebagai berikut:
Data Ramalan Jumlah Kebutuhan Premium
Periode Januari hingga Juni Tahun 2014
22000
21800
21600
21400
21200
21000
![](https://jurnal.harianregional.com/media/11999-9.jpg)
Data Ramalan Konsumsi Premium
Gambar 3.6 Peramalan Out of Sample Jumlah Kebutuhan Premium Kota Denpasar
Gambar 3.6 menunjukkan bahwa jumlah konsumsi premium di Kota Denpasar mengalami flukstuasi dengan rata-rata jumlah kebutuhan premium Kota Denpasar sebesar 21722,85935 kiloliter. Hasil peramalan menunjukkan bahwa jumlah konsumsi premium terbesar di Kota Denpasar terjadi pada Bulan Juni 2014 yaitu 21910,3237 kiloliter dan jumlah konsumsi premium terendah terjadi pada bulan Pebruari 2014 yaitu 21499,2790 kiloliter.
-
A. Simpulan Penelitian
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada kasus peramalan jumlah kebutuhan premium
tahun 2014, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Kinerja algoritma genetika dalam meramalkan jumlah kebutuhan BBM jenis premium di Kota Denpasar cukup baik dengan nilai error yang dihasilkan yaitu MAE sebesar 553,2690 dan MAPE sebesar 3.0217%.
Penggunaan BBM jenis premium di Kota Denpasar, mengalami fluktuasi dengan rata-rata jumlah kebutuhan premium sebesar
21722,85935 kiloliter.
-
B. Rekomendasi
Dari simpulan di atas akan disampaikan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan, saran tersebut antara lain:
-
1. Algoritma genetika pada penelitian ini menggunakan pengkodean real,
sehingga mungkin untuk penelitian lebih lanjut dapat menggunakan pengkodean biner.
-
2. Melakukan perbandingan metode peramalan menggunakan algoritma genetika dengan metode peramalan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
-
[1] Patria, D.P.N., 2009. "Penerapan Algoritma Genetika Dalam Pencarian Nilai Parameter Untuk Peramalan Data Penjualan Secara Time Series". Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.
-
[2] Suyanto. 2011. Artificial Intelligence (Searching-Reasoning-Planning-Learning).
Edisi revisi. Bandung: Informatika.
-
[3] Utari, P.D., 2011. “Prediksi Permintaan
BBM Di PT. Pertamina Region V Dengan Metode Peramalan Data Time Series Hirarki”. Jurnal FMIPA-ITS. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.
LAMPIRAN
Output Program Peramalan In-sample
Z(t-6)Z(t-5)Z(t-4)Z(t-3)Z(t-2)Z(t-1) z(t) z duga error
16656 |
16656 14448 |
14360 |
15544 |
16096 |
15872 15820.3085 |
51.6915 |
16656 |
14448 14360 |
15544 |
16096 |
15872 |
16696 16124.8589 |
571.1411 |
14448 |
14360 15544 |
16096 |
15872 |
16696 |
16808 15988.0333 |
819.9667 |
14360 |
15544 16096 |
15872 |
16696 |
16808 |
16440 16336.4733 |
103.5267 |
15544 |
16096 15872 |
16696 |
16808 |
16440 |
16968 16789.5141 |
178.4859 |
16096 |
15872 16696 |
16808 |
16440 |
16968 |
16480 16977.7157 |
497.7157 |
15872 |
16696 16808 |
16440 |
16968 |
16480 |
16744 17081.9725 |
337.9725 |
16696 |
16808 16440 |
16968 |
16480 |
16744 |
15800 17146.2469 |
1346.2469 |
16808 |
16440 16968 |
16480 |
16744 |
15800 |
17248 17258.3853 |
10.3853 |
16440 |
16968 16480 |
16744 |
15800 |
17248 |
17296 16850.5309 |
445.4691 |
16968 |
16480 16744 |
15800 |
17248 |
17296 |
16736 17175.4877 |
439.4877 |
16480 |
16744 15800 |
17248 |
17296 |
16736 |
16616 17253.5797 |
637.5797 |
16744 |
15800 17248 |
17296 |
16736 |
16616 |
17728 17437.9725 |
290.0275 |
15800 |
17248 17296 |
16736 |
16616 |
17728 |
18248 17136.6677 |
1111.3323 |
17248 |
17296 16736 |
16616 |
17728 |
18248 |
16864 17571.2581 |
707.2581 |
17296 |
16736 16616 |
17728 |
18248 |
16864 |
18056 17978.9685 |
77.0315 |
16736 |
16616 17728 |
18248 |
16864 |
18056 |
17832 17802.7653 |
29.2347 |
16616 |
17728 18248 |
16864 |
18056 |
17832 |
17760 17975.3597 |
215.3597 |
17728 |
18248 16864 |
18056 |
17832 |
17760 |
17760 18132.4445 |
372.4445 |
18248 |
16864 18056 |
17832 |
17760 |
17760 |
16192 18356.6653 |
2164.6653 |
16864 |
18056 17832 |
17760 |
17760 |
16192 |
17720 18129.6341 |
409.6341 |
18056 |
17832 17760 |
17760 |
16192 |
17720 |
17888 17842.9869 |
45.0131 |
17832 |
17760 17760 |
16192 |
17720 |
17888 |
18296 17852.8213 |
443.1787 |
17760 |
17760 16192 |
17720 |
17888 |
18296 |
17784 17879.8981 |
95.8981 |
17760 |
16192 17720 |
17888 |
18296 |
17784 |
17960 18312.2221 |
352.2221 |
16192 |
17720 17888 |
18296 |
17784 |
17960 |
19288 18066.0821 |
1221.9179 |
17720 |
17888 18296 |
17784 |
17960 |
19288 |
17832 18356.6405 |
524.6405 |
17888 |
18296 17784 |
17960 |
19288 |
17832 |
19296 18762.8805 |
533.1195 |
18296 |
17784 17960 |
19288 |
17832 |
19296 |
19328 18708.2125 |
619.7875 |
17784 |
17960 19288 |
17832 |
19296 |
19328 |
19768 18986.4957 |
781.5043 |
17960 |
19288 17832 |
19296 |
19328 |
19768 |
18944 19105.0733 |
161.0733 |
19288 |
17832 19296 |
19328 |
19768 |
18944 |
17344 19780.1941 |
2436.1941 |
17832 |
19296 19328 |
19768 |
18944 |
17344 |
19536 19499.2045 |
36.7955 |
19296 |
19328 19768 |
18944 |
17344 |
19536 |
17976 19170.6149 |
1194.6149 |
19328 |
19768 18944 |
17344 |
19536 |
17976 |
19416 19310.6221 |
105.3779 |
19768 |
18944 17344 |
19536 |
17976 |
19416 |
18560 19020.0413 |
460.0413 |
18944 |
17344 19536 |
17976 |
19416 |
18560 |
19224 19332.9805 |
108.9805 |
17344 |
19536 17976 |
19416 |
18560 |
19224 |
18664 18856.4997 |
192.4997 |
19536 |
17976 19416 |
18560 |
19224 |
18664 |
18592 19537.6797 |
945.6797 |
17976 |
19416 18560 |
19224 |
18664 |
18592 |
20816 19112.2829 |
1703.7171 |
19416 |
18560 19224 |
18664 |
18592 |
20816 |
19664 19276.7405 |
387.2595 |
18560 |
19224 18664 |
18592 |
20816 |
19664 |
19888 19668.3749 |
219.6251 |
19224 |
18664 18592 |
20816 |
19664 |
19888 |
20722 19944.4885 |
777.5115 |
18664 |
18592 20816 |
19664 |
19888 |
20722 |
19106 20095.3639 |
989.3639 |
18592 |
20816 19664 |
19888 |
20722 |
19106 |
19346 20283.8407 |
937.8407 |
20816 |
19664 19888 |
20722 |
19106 |
19346 |
20722 20444.4137 |
277.5863 |
19664 |
19888 20722 |
19106 |
19346 |
20722 |
21234 20057.2697 |
1176.7303 |
19888 |
20722 19106 |
19346 |
20722 |
21234 |
20370 20212.9729 |
157.0271 |
20722 |
19106 19346 |
20722 |
21234 |
20370 |
21570 20844.1865 |
725.8135 |
19106 |
19346 20722 |
21234 |
20370 |
21570 |
20338 20682.5785 |
344.5785 |
19346 |
20722 21234 |
20370 |
21570 |
20338 |
20746 21097.1977 |
351.1977 |
20722 |
21234 20370 |
21570 |
20338 |
20746 |
21834 21123.5665 |
710.4335 |
21234 |
20370 21570 |
20338 |
20746 |
21834 |
21236 21238.8353 |
2.8353 |
20370 |
21570 20338 |
20746 |
21834 |
21236 |
21239 21278.8083 |
39.8083 |
MAE = 553.2690
MAPE = 3.0217 persen
Output Program Peramalan Out-sample
Bulan |
Data Duga |
1-2014 |
21629.8318 |
2-2014 |
21499.2790 |
3-2014 |
21620.2062 |
4-2014 |
21856.1295 |
5-2014 |
21821.3859 |
6-2014 |
21910.3237 |
Total |
130337.1561 |
Minimum |
21499.2790 |
Maksimum |
21910.3237 |
Rata-rata |
21722.85935 |
167
Discussion and feedback