ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT LOMBOK YANG BERDAMPAK COVID-19 TERHADAP DUKUNGAN UNTUK PARIWISATA
on
E-Jurnal Matematika Vol. 13(1), Januari 2024, pp. 74-81
DOI: https://doi.org/10.24843/MTK.2024.v13.i01.p444
ISSN: 2303-1751
ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT LOMBOK YANG BERDAMPAK COVID-19 TERHADAP DUKUNGAN UNTUK PARIWISATA
Moch. Anjas Aprihartha1§, Jus Prasetya2, Sefri Imanuel Fallo3
1Prodi PJJ Informatika, Fakultas Ilmu Komputer - Universitas Dian Nuswantoro [Email: anjasaprihartha@gmail.com]
-
2Alumni Magister Matematika Universitas Gadjah Mada [Email: jusprasetya777@gmail.com]
-
3Prodi Matematika, Fakultas MIPA - Universitas San Pedro [Email: fallosefriimanuel@gmail.com] §Corresponding Author
ABSTRACT
Structural Equation Model (SEM) merupakan salah satu dari teknik analisis dalam ilmu statistika dengan gabungan dua teknik multivariat yaitu analisis faktor konfirmatori, analisis regresi, dan analisis jalur. Pada penelitian ini diterapkan analisis SEM untuk menganalisa faktor yang memengaruhi masyarakat Lombok yang berdampak Covid-19 terhadap dukungan untuk pariwisata. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan kuesioner kepada masyarakat Lombok pada tahun 2021. Pada studi kasus ini peneliti mengambil dua faktor yang dapat memengaruhi dukungan terhadap pariwisata (ST) yaitu resiko yang dirasakan (PR) dan solidaritas emosional (ES). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel PR dan ES terhadap ST. Berdasarkan hasil analisis diperoleh solidaritas emosional (ES) berpengaruh signifikan pada dukungan terhadap pariwisata. Sementara itu, resiko yang dirasakan (PR) dan solidaritas emosional (ES) bersama-sama secara signifikan mampu menjelaskan pengaruhnya dukungan terhadap pariwisata (ST) sebesar 72,6% sedangkan 27,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Keywords: Covid-19, Pariwisata, Solidaritas Emosional, Resiko yang Dirasakan, SEM
yang mengisolasi diri di dalam rumah merasakan kebosanan dengan kondisi saat pandemi sehingga memiliki keinginan untuk menyegarkan diri dengan berlibur di tempat wisata domestik. Untuk mengatasi perasaan jenuh tersebut maka tempat wisata di Lombok merupakan salah satu opsi yang tepat dalam menikmati waktu luang dan bertamasya bersama keluarga ketika tidak dapat berwisata ke luar negeri. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, masyarakat tetap bisa melakukan perjalanan dan menikmati destinasi wisata domestik yang ditawarkan daerah Lombok. Kedatangan wisatawan memberikan dampak baik bagi masyarakat Lombok khususnya yang tinggal di lokasi tempat wisata. Usaha-usaha masyarakat disekitar wilayah tempat wisata yang semulanya menurun akibat dari pendemi perlahan-lahan meningkat dengan adanya wisatawan yang datang singgah menikmati tempat wisata tersebut. Namun, hal tersebut menjadi polemik dikarenakan adanya interaksi
masyarakat Lombok dengan wisatawan yang dapat memicu tertularnya virus Covid-19. Akibatnya sebagian masyarakat Lombok merasa khawatir akan terkena penyakit tersebut.
Structural Equation Model (SEM) merupakan salah satu dari teknik analisis dalam ilmu statistika dengan menggabungkan tiga teknik multivariat yaitu analisis faktor konfirmatori, analisis jalur, dan analisis regresi. Metode ini umumnya digunakan peneliti untuk memberikan gambaran hubungan linear antara variabel indikator dengan variabel latennya. Berbeda dengan analisis regresi yang hanya melibatkan variabel konstruknya saja. Analisis SEM mampu menganalisis dengan melibatkan semua variabel, baik variabel kontruk maupun variabel indikatornya secara bersama-sama dalam satu model. Sehingga diperoleh hasil analisis yang lebih kompleks dan akurat.
Pada era pandemi Covid-19, beberapa kajian oleh peneliti dalam berbagai bidang keilmuan dilakukan melalui penekankan analisis dalam menyadari pandangan masyarakat sekitar tempat wisata dengan kedatangan wisatawan saat pandemi Covid-19. Penelitian yang dilakukan oleh Joo, et. al. (2021) di Pulau Jeju, Korea Selatan diperoleh bahwa resiko yang dirasakan berhubungan negatif dengan solidaritas emosional dan dukungan untuk pariwisata. Sementara itu solidaritas emosional memiliki hubungan positif terhadap dukungan untuk pariwisata. Selain itu, solidaritas emosional sebagai penghubung parsial antara resiko yang dirasakan dengan dukungan untuk pariwisata.
Penelitian lain oleh Tang & Zhang (2024), hasil penelitian menunjukkan bahwa terlepas dari asumsi resiko yang dirasakan, wisatawan merasa disambut oleh tuan rumah selama pandemi, sementara tuan rumah merasa dekat secara emosional dengan wisatawan. Selain temuan bahwa solidaritas emosional memediasi resiko yang dirasakan, skala etika multidimensi, dan dukungan untuk pariwisata, peneliti menemukan bahwa resiko yang dirasakan tuan rumah lebih cenderung memengaruhi solidaritas emosional dan dukungan mereka untuk pariwisata. Maulana (2022) melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Lombok terhadap dukungan pariwisata selama pandemi Covid-19 dengan menggunakan metode regresi linear berganda sebagai teknik analisisnya.
Hasil penelitian menunjukan solidaritas emosional berpengaruh signifikan terhadap dukungan untuk pariwisata. Nilai R-square diperoleh 0,513 artinya variabel resiko yang dirasakan (PR) dan solidaritas emosional (ES) berpengaruh terhadap dukungan untuk pariwisata sebesar 51.3%. Sisanya 48.7% dipengaruhi variabel lain diluar model.
Berdasarkan paparan penelitian sebelumnya diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat di Pulau Lombok saat kedatangan wisatawan ketika dampak pandemi Covid-19 terjadi. Namun, pada kasus ini peneliti akan menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) dengan data penelitian dari Maulana (2022).
Data dalam penelitian ini diperoleh dari skripsi Maulana (2022). Peneliti mendistribusikan 200 kuesioner kepada masyarakat lokal di Lombok. Pada penelitian sebelumnya, uji validitas dan reliabilitas kuesioner sangat baik dengan hasil uji Cronbach’s alpha yang diperoleh diatas 0,8. Jadi untuk penelitian kali ini peneliti hanya memfokuskan pada analisis SEM.
Terdapat empat variabel laten eksogen yaitu Resiko yang Dirasakan (PR) dan Solidaritas Emosional (ES). Variabel ES meliputi variebel Menerima Kehadiran Wisatawan (WN), Kedekatan Emosial (EC) dan Pengertian Simpatik (SU). Selain itu, Dukungan untuk Pariwisata (ST) sebagai variabel laten endogen. Indikator-indikator dari variabel disajikan dalam Tabel 1.
Analisis SEM dilakukan dengan tahapan berikut:
1.
Melakukan analisis normal multivariat. Dugaan normalitas multivariat dapat diperiksa kebenarannya dengan uji statistik z skewness dan z kurtosis(Ghozali & Fuad, 2008).
_ skewness zskewness = F=
Fv
_ kurtosis zkurtosis = ∣
(1)
(2)
J24Av
dengan N adalah ukuran sampel. Model dikatakan berdistribusi normal multivariat
apabila Zskewness dan Zkurtosis lebih besar dari 0,05 (Ghozali & Fuad, 2008).
Tabel 1. Indikator dari Variabel Laten
Resiko yang Dirasakan (PR)
Wisatawan yang datang meningkatkan kecemasan / stres saya terkait pencegahan Covid-19 (PR1) Wisatawan yang datang meningkatkan resiko terinfeksi Covid-19 (PR2)
Wisatawan yang datang menambah
ketidaknyamanan dalam beraktifitas diluar ruangan (PR3)
Wisatawan yang datang membuat saya menguarangi aktifitas luar ruangan saya (PR4)
Menerima Kehadiran Wisatawan (WN)
Saya bangga jika ada wisatawan yang datang ke
Lombok (WN1)
Saya merasa masyarakat mendapatkan keuntungan dengan adanya wisatawan ke Lombok (WN2)
Saya menghargai wisatawan atas kontribusi yang mereka berikan pada ekonomi lokal (WN3)
Saya memperlakukan wisatawan dengan baik di
Lombok (WN4)
Kedekatan Emosional (EC)
Saya merasa dekat dengan beberapa wisatawan
yang saya temui di Lombok (EC1)
Saya suka berteman dengan beberapa wisatawan di Lombok (EC2)
Saya senang berinteraksi dengan wisatawan yang datang ke Lombok (EC4)
Interaksi saya dengan wisatawan yang datang ke
Lombok positif dan bermanfaat (EC5)
Pengertian Simpatik (SU)
Saya bisa mengidentifikasi wisatawan yang datang ke Lombok (SU1)
Saya memiliki banyak kesamaan dengan wisatawan yang datang ke Lombok (SU2)
Saya merasa suka dengan wisatawan yang datang ke Lombok (SU3)
Saya memahami alasan wisatawan mengunjungi
Lombok (SU4)
Dukungan untuk Pariwisata (ST)
Saya mendukung melakukan investasi lebih lanjut untuk mengembangkan pariwisata Lombok selama pandemi (ST1)
Saya mendukung pengembangan lebih banyak konten terkait sejarah dan budaya kota untuk pariwisata Lombok selama pandemi (ST2)
Saya mendukung penyediaan layanan yang lebih efektif bagi wisatawan selama pandemi (ST3)
Saya mendukung untuk lebih menarik banyak turis ke Lombok selama pandemi (ST4)
Saya percaya wisata Lombok harus dipromosikan
secara efektif selama pandemi (ST5)
Sumber: data primer (Maulana, 2022)
Apabila model tidak berdistribusi normal, analisis dapat tetap dilanjutkan dengan syarat mengoreksi standar error dan beberapa goodness of fit indices akibat data yang tidak normal menggunakan metode
maksimum likelihood (Ghozali & Fuad, 2008).
-
2. Melakukan analisis konfirmatori pada indikator-indikator tiap variabel.
-
a. First Order Confirmatory Factor Analysis
Suatu variabel laten yang terdiri dari beberapa indikator dapat diukur langsung dalam First Order CFA.
x = Λχξ + δ (3)
dengan
-
x: vektor bagi variabel-variabel berukuran p × l
Λx : matriks bagi loading factor λ ξ: vektor bagi variabel-variabel laten berukuran n × l
δ: vektor bagi galat berukuran p × l λ : nilai loading factor
-
b. Second Order Confirmatory Factor Analysis
Pada Second Order CFA, variabel laten tidak dapat diukur langsung melalui indikator-indikatornya sehingga
memerlukan variabel mediator agar indikator tersebut dapat diukur dengan variabel latennya. Menurut (Bollen, 1989), hubungan First Order CFA dengan Second Order CFA sebagai berikut:
η = Bη + Γξ + ζ (4)
Model pengukuran sebagai berikut: x = Λxξ + δ
y = Λyη + ε (5)
dengan
η : vektor bagi variabel-variabel laten berukuran n × l
B : Koefisien Loading
Γ dan Λ : faktor loading first dan second order
ζ : vektor variabel tunggal (unique) Analisis CFA dilakukan validitas. Pengukuran standard loading factor.
SE(λi) = ^n dengan ^2 = ∑=(xt-x)2 n-1
melalui uji menggunakan
(6)
(7)
Apabila standard loading factor lebih besar dari 0,5 maka indikator dianggap valid (Hair et.al, 2005). Jika terjadi sebaliknya maka indikator dihilangkan.
-
3. Melakukan analisis SEM.
Terdapat beberapa kriteria dalam untuk memperoleh model yang sesuai dalam penelitian.
Tabel 2. Indeks Kesesuaian Model
Indeks Kesesuaian Model |
Cut Off Value |
Chi-Square (λ2) |
≤ λ tabel |
P-Value |
≥ 0,05 |
GFI |
≥ 0,90 |
RMSEA |
≤ 0.08 |
AGFI |
≥ 0,90 |
CFI |
≥ 0,90 |
Sumber: data diolah (2023)
Apabila indeks kesesuaian model tidak terpenuhi maka dilakukan modifikasi model. Indeks modifikasi model dapat digunakan dengan menambah lintasan (path) atau menambah error covariances (Jannah & Mariani, 2020). Namun jika model memenuhi kriteria yang disyaratkan pada Tabel 2.2, langkah selanjutnya menguji validitas dengan memperhatikan nilai critical ratio dan standard loading factor kemudian menghitung nilai construct reabilitiy (CR) dan average variance extracted (AVE).
CR =--(∑⅛)-- |
(8) |
(∑L1¾ +∑=1^ 2 AVF = ∑i=ιλt | |
(9) | |
∑lX+∑=1δl | |
dengan | |
∑^=ιδi = ∑^=ι1-λi2 |
(10) |
Variabel laten dinyatakan reliabel apabila mempunyai nilai construct reliability (CR) yang lebih besar dari 0,7 sedangkan average variance extracted (AVE) lebih besar dari 0,5 (Hair et al., 2005).
-
4. Menghitung nilai Rsquare.
Rsquare merupakan nilai yang memperlihatkan seberapa tinggi variabel eksogen mempengaruhi variabel endogen.
Uji Normal Multivariat
Hipotesis uji asumsi normal multivariat sebagai berikut:
H0: Data diperoleh dari populasi yang
berdistribusi normal multivariat.
H1: Data diperoleh dari populasi yang tidak berdistribusi normal multivariat.
Hasil uji multivariat normal diperoleh P-value 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis H0 ditolak. Ini berarti data diperoleh dari populasi yang tidak berdistribusi normal multivariat.
First Order Confirmatory Factor Analysis
Analisis first order confirmatory factor merupakan bentuk analisis langsung oleh indikator yang mewakili variabel laten. Hipotesis yang digunakan sebagai berikut:
H0: λ[ = 0 (loading factor memiliki dampak tidak signifikan dalam mengukur variabel laten). H1: λi≠ 0 (loading factor memiliki dampak signifikan dalam mengukur variabel laten).
Tabel 3. Loading Factor First Order CFA
Variabel |
Indikator |
Loading Factor |
PR |
PR1 |
0,768 |
PR2 |
0,801 | |
PR3 |
0,933 | |
PR4 |
0,857 | |
WN |
WN1 |
0,848 |
WN2 |
0,923 | |
WN3 |
0,920 | |
WN4 |
0,801 | |
EC |
EC1 |
0,877 |
EC2 |
0,913 | |
EC3 |
0,935 | |
EC4 |
0,865 | |
SU |
SU1 |
0,770 |
SU2 |
0,774 | |
SU3 |
0,799 | |
SU4 |
0,693 | |
ST |
ST1 |
0,881 |
ST2 |
0,817 | |
ST3 |
0,844 | |
ST4 |
0,722 | |
ST5 |
0,763 |
Sumber: data diolah (2023)
Pada Tabel 3, setiap indikator pada variabel laten menunjukkan nilai loading factor lebih besar dari 0,5 sehingga H0 ditolak. Ini berarti setiap indikator memiliki dampak signifikan terhadap keseluruhan variabel laten.
Indikator EC3 memperoleh nilai loading factor tertinggi yaitu 0,935 atau 93,5% artinya pengaruh besar indikator EC1 terhadap variabel laten Kedekatan Emosional (EC) dibandingkan tiga indikator lainnya yaitu EC1, EC2, dan EC4.
Second Order Confirmatory Factor Analysis
Analisis second order confirmatory factor merupakan bentuk analisis tidak langsung oleh indikator melalui perantara variabel laten. Variabel laten Solidaritas emosional (ES) memiliki variabel mediator yaitu WN, EC, dan SU yang masing-masing memiliki 4 indikator. Bentuk diagram path ditampilkan pada Gambar 1
Gambar 1. Path Diagram Variabel ES
Hipotesis yang digunakan sebagai berikut:
H0: λi = 0 (loading factor memiliki dampak tidak signifikan dalam mengukur variabel laten). H1: λi≠ 0 (loading factor memiliki dampak signifikan dalam mengukur variabel laten).
Hasil Tabel 4, setiap variabel mediator yaitu WN, EC dan SU yang membangun ES memperoleh nilai loading factor lebih besar dari 0,5 sehingga H0 ditolak. Ini berarti loadingfactor WN, EC, dan SU memiliki dampak signifikan terhadap ES. Variabel laten SU memiliki nilai loading factor paling tinggi yaitu 0,993 atau 99,3% artinya pengaruh besar variabel SU terhadap variabel laten ES lebih tinggi dibandingkan variabel WN dan EC.
Tabel 4. Loading Factor Second Order CFA
Variabel |
Indikator |
Loading Factor |
ES |
WN |
0,698 |
EC |
0,812 | |
SU |
0,993 | |
WN |
WN1 |
0,849 |
WN2 |
0,920 | |
WN3 |
0,916 | |
WN4 |
0,812 | |
EC |
EC1 |
0,874 |
EC2 |
0,909 | |
EC3 |
0,936 | |
EC4 |
0,872 | |
SU |
SU1 |
0,757 |
SU2 |
0,727 | |
SU3 |
0,825 | |
SU4 |
0,722 |
Sumber: data diolah (2023)
Analisis Structural Equation Model (SEM)
Hasil estimasi awal SEM dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Path Diagram SEM
Tabel 5. Indeks Kesesuaian Model ST
Indeks Kesesuaian Model |
Hasil |
Tingkat Kecocokan |
Chi-Square (A2 ) |
466,517 |
Buruk |
P-Value |
0,000 |
Buruk |
GFI |
0,812 |
Marginal |
RMSEA |
0,088 |
Marginal |
AGFI |
0,764 |
Buruk |
CFI |
0,919 |
Marginal |
Sumber: data diolah (2023)
Hasil Tabel 5 menjelaskan bahwa model belum memenuhi kecocokan model. Jika tetap menggunakan model ini maka hasilnya menjadi bias. Oleh karena itu, modifikasi model merupakan solusi agar menghasilkan model yang lebih baik. Hasil modifikasi model diperlihatkan pada Gambar 3.3.
Gambar 3. Path Diagram Modifikasi SEM
Tabel 6. Indeks Kesesuaian Model
Indeks Kesesuaian Model |
Hasil Estimasi |
Tingkat Keecocokan |
Chi-Square (A2 ) |
191,855 |
Baik |
P-Value |
0,083 |
Baik |
GFI |
0,919 |
Baik |
RMSEA |
0,028 |
Baik |
AGFI |
0,887 |
Marginal |
CFI |
0,993 |
Baik |
Sumber: data diolah (2023)
Berdasarkan Tabel 6, setelah dilakukan modifikasi model diperoleh hasil chi-square (A2), p-value, GFI, RMSEA, dan CFI dengan tingkat kecocokan yang baik sedangkan kriteria AGFI memiliki tingkat kecocokan yang cukup baik (marginal) sehingga dapat dikatakan model dapat diterima.
Hasil uji statistik dengan melihat tingkat siginifikasi hubungan antar variabel melalui critical ratio (CR) dan p-value. Bobot regresi ditetapkan peneliti pada variabel WN terhadap ES adalah 1. Pada Tabel 7 diketahui tidak ada pengaruh signifikan resiko yang dirasakan (PR)
terhadap dukungan untuk pariwisata (ST) karena Pvaiue (0,106)≥ a (0,05) atau CR (-1,619) ≤
1,96. Perekonomian masyarakat Lombok sudah jauh menurun dibandingkan kondisi normal, dan banyak outlet harus terpaksa tutup karena efek pandemi, sehingga orang-orang lebih khawatir tentang bagaimana hidup dengan ekonomi yang sulit daripada mengkhawatirkan pandemi Covid-19 (Maulana, 2022).
Tabel 7 Hasil p-value
Path |
Estimasi |
CR |
p-value |
ST ^ ES |
1,266 |
11,107 |
0,000 |
ST ^ PR |
-0,076 |
-1,619 |
0,106 |
EC ^ ES |
1,295 |
9,316 |
0,000 |
SU ^ ES |
1,153 |
10,328 |
0,000 |
WN ^ ES |
1,000 |
- |
0,000 |
Sumber: data diolah (2023)
Terdapat pengaruh signifikan solidaritas emosional (ES) terhadap dukungan untuk pariwisata (ST) karena Pvalue (0,000) < a (0,05) atau CR (11,107) > 1,96. Ketika
masyarakat Lombok merasa terhubung secara emosional dengan wisatawan, mereka cenderung lebih bersedia untuk memberikan bantuan, informasi, dan pengalaman yang positif. Hal ini memberikan dampak positif kedatangan wisatawan terhadap pengembangan pariwisata serta mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi mereka (Maulana, 2022).
Terdapat pengaruh signifikan solidaritas emosional (ES) terhadap kedekatan emosional (EC) karena Pvalue (0,000) < a (0,05) atau CR (9,316) > 1,96. Solidaritas emosional
merujuk pada perasaan yang saling terhubung dan berbagi emosi antara masyarakat Lombok dengan wisatawan. Ketika solidaritas emosional muncul antara masyarakat Lombok dan wisatawan maka akan menciptakan fondasi yang kuat untuk kedekatan emosional yang lebih dalam.
Terdapat pengaruh signifikan solidaritas emosional (ES) terhadap pengertian simpatik (EC) karena pvaιue (0,000) < a (0,05) atau CR (10,382) > 1,96. Ketika solidaritas
emosional muncul antara masyarakat Lombok dengan wisatawan maka terciptalah perasaan simpati terhadap wisatawan. Masyarakat Lombok cenderung merasa memiliki banyak kesamaan dengan wisatawan sehingga memberikan pemahaman, dukungan, dan empati terhadap pengalaman dan kebutuhan wisatawan.
Terdapat pengaruh signifikan solidaritas emosional (ES) terhadap menerima kehadiran
wisatawan (WN) karena pvalue (0,000) <
a (0,05). Ketika masyarakat Lombok merasa memiliki solidaritas emosional terhadap wisatawan maka akan mendorong masyarakat untuk menerima kehadiran wisatawan dengan memberikan sambutan hangat ke destinasi mereka.
Tabel 8. Loading Factor dari ES, PR, WN, EC, SU, dan ST
Variabel |
Indikator |
Loading Factor |
ES |
WN |
0,781 |
EC |
0,777 | |
SU |
0,926 | |
PR |
PR1 |
0,728 |
PR2 |
0,770 | |
PR3 |
0,959 | |
PR4 |
0,853 | |
WN |
WN1 |
0,851 |
WN2 |
0,923 | |
WN3 |
0,918 | |
WN4 |
0,989 | |
EC |
EC1 |
0,831 |
EC2 |
0,878 | |
EC3 |
0,948 | |
EC4 |
0,889 | |
SU |
SU1 |
0,678 |
SU2 |
0,688 | |
SU3 |
0,832 | |
SU4 |
0,782 | |
ST |
ST1 |
0,885 |
ST2 |
0,860 | |
ST3 |
0,829 | |
ST4 |
0,672 | |
ST5 |
0,712 |
Sumber: data diolah (2023)
Hasil uji loading factor pada Tabel 8 diperoleh nilai loading factor yang lebih besar dari 0,5. Oleh karena itu, setiap variabel mediator dan indikator-indikatornya valid.
Tabel 9. Loading Factor dari ST
Variabel Endogen |
Variabel Eksogen |
Loading Factor |
ST |
ES |
0,848 |
PR |
-0,082 |
Sumber: data diolah (2023)
Pada Tabel 9, diperoleh hasil loading factor ES yakni 0,848. Hasil ini lebih besar dari loading factor yang ditetapkan sebesar 0,5. Ini berarti ada pengaruh signifikan antara solidaritas emosional (ES) terhadap dukungan untuk pariwisata (ST) sebesar 84,8% sehingga variabel ES dinyatakan valid. Sebaliknya loading factor variabel PR kurang dari 0,5. Oleh karena itu, variabel PR tidak dianggap valid.
Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
CR |
AVE |
PR |
0,899 |
0,692 |
WN |
0,957 |
0,849 |
EC |
0,936 |
0,787 |
SU |
0,834 |
0,559 |
ST |
0,895 |
0,633 |
Sumber: data diolah (2023)
Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa masing-masing variabel memiliki nilai CR lebih besar dari 0,7. Demikian pula dengan AVE, setiap variabelnya mendapatkan nilai yang lebih besar dari 0,5. Ini berarti setiap indikator pada masing-masing variabel telah reliabel.
Nilai Rsquare ST sebesar 0,726 artinya variabel resiko yang dirasakan (PR) dan variabel solidaritas emosional (ES) secara signifikan mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dukungan terhadap pariwisata (ST) sebesar 72,6% sedangkan 27,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dipaparkan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulkan bahwa hanya variabel resiko yang dirasakan (PR) yang tidak berpengaruh pada dukungan terhadap pariwisata (ST). Variabel solidaritas emosional (SE) yang dibangun oleh menerima kehadiran wisatawan (WN), kedekatan emosial (EC) dan pengertian simpatik (SU) memiliki pengaruh signifikan terhadap ST.
Berdasarkan hasil loading factor besarnya pengaruh ES terhadap ST adalah 84,8%. Hasil Rsquare pada SEM yaitu 0,726 artinya variabel PR dan ES secara signifikan mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap ST sebesar 72,6% sedangkan 27,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
DAFTAR PUSTAKA
Bollen, K.A. 1989. Structural Equations with Latent Variables, John Wiley annd Sons, Inc., New York.
Fallo, S.I. 2022. Kajian First-Order CFA dan Second-Order CFA pada Structural
Equation Modeling (SEM) untuk
Menganalisis Kepuasan Pasien di
Puskesmas Halmahera Kota Semarang. Epsilon: Jurnal Matematika Murni dan Terapan 16(1),p.52-67.
Ghozali, I., & Fuad. 2008. Structural Equation Modeling: Teori, Konsep, dan Aplikasi
dengan Program Lisrel 8.80. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E., Black, W. C., & Anderson, R. E. 2019. Multivariate Data Analysis
(Eighth). Cengage Learning EMEA.
Jannah, A.N., Mariani, S. 2020. Pemodelan Reciprocal SEM Untuk Service Quality di PT Go-Jek Semarang. UNNES Journal of Mathematics 9(2), p.41-48.
Joo, D., Xu, W., Lee, J., Lee, C. K., &
Woosnam, K. M. 2021. Residents’ Perceived Risk, Emotional Solidarity, And Support For Tourism Amidst The Covid-19 Pandemic. Journal of Destination
Marketing & Management ,19, 100553.
Maulana, M.R. 2022. How Covid-19 Pandemic Impact The Perceived Risk, Emotional Solidarity, And Support for Tourism of Local Residents in Lombok, West Nusa Tenggara Barat. Skripsi. Jakarta:
Universitas Binus.
Susilo, A., Rumende, C.M., Pitoyo, C.W., Santoso, W.D., Yulianti, M., H. Herikurniawan, Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, L.J., Chen, L.K., Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan, C., and Yunihastuti, E. 2020. Corona virus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia 7(1).p45–67.
Tang, J., & Zhang, X. 2024. A Comparative Study Of Emotional Solidarity Between Homestay Hosts And Tourists. Journal of Travel Research, 63(1), 153-174.
Waluyo, Minto. 2016. Mudah Cepat Tepat Penggunaan Tools Amos Dalam Aplikasi (SEM). Surabaya: UPN ”Veteran” Jatim.
81
Discussion and feedback