THE COMBINATION OF INFRARED AND CONTRACT RELAX STRETCHING SHOWED NO SIGNIFICANT DIFFERENCE AS COMBINATION OF INFRARED AND DEEP TRANSVERSE FRICTION TO REDUCE OF NECK DISABILITY TENSION-TYPE HEADACHE CONDITION AMONG CIVIL STATE APPARATUS AT GOVERNOR’S OFFICE IN
on
KOMBINASI INFRARED DAN CONTRACT RELAX STRETCHING SAMA BAIK DENGAN KOMBINASI INFRARED DAN DEEP TRANSVERSE FRICTION TERHADAP PENURUNAN DISABILITAS LEHER KONDISI TENSIONTYPE HEADACHE PADA APARATUR SIPIL NEGARA DI KANTOR GUBERNUR BALI
-
1,2 Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar Bali 3Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Udayana, Denpasar Bali srimira69@gmail.com
ABSTRAK
Kontraksi otot leher yang terus-menerus mengakibatkan disabilitas leher sehingga terjadi tension-type headache. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan kombinasi infrared dan contract relax stretching dengan kombinasi infrared dan deep transverse friction untuk menurunkan disabilitas leher pada aparatur sipil negara di kantor gubernur bali. Metode penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan perancangan pre-test dan post-test two group design. Ttotal sampel 28 orang terbagi atas dua kelompok. Kelompok 1 mendapatkan kombinasi infrared dan contract relax stretching, kelompok 2 mendapatkan kombinasi infrared dan deep transverse friction, dimana penurunan disabilitas leher diukur dengan Neck Disability Index (NDI). Uji hipotesis pada setiap kelompok menggunakan Paired sample t-test didapatkan hasil p=0,000 pada kelompok 1 dan untuk kelompok 2 nilai p=0,000. Hasil tersebut menunjukkan terdapat penurunan disabilitas leher yang bermakna pada setiap kelompok. Uji beda sesudah perlakuan antara kelompok 1 dengan kelompok 2 menggunakan Independent sample t-test hasilnya p = 0,741 (p>0,05). Disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara kombinasi infrared dan contract relax stretching dengan kombinasi infrared dan deep transverse friction untuk menurunkan disabilitas leher kondisi tension-type headache pada Aparatur Sipil Negara Di Kantor Gubernur Bali. Intervensi deep transverse friction dapat digunakan apabila pasien menginginkan rasa yang lebih nyaman pada saat diberikan intervensi dan direkomendasikan pada pasien yang kurang mengerti instruksi.
Kata kunci: infrared, contract relax strtching, deep transverse friction, neck disability index (NDI), tension typeheadache.
COMBINATION OF INFRARED AND CONTRACT RELAX STRETCHING SHOWED NO SIGNIFICANT DIFFERENCE AS COMBINATION OF INFRARED AND DEEP TRANSVERSE FRICTION TO REDUCE OF NECK DISABILITY TENSION-TYPE HEADACHE CONDITION AMONG CIVIL STATE APPARATUS AT GOVERNOR’S OFFICE IN BALI
ABSTRACT
Persistent contraction of the muscles of the neck will causes neck disability so it can be tension-type headache.The purpose of this study was to compare the combination of infrared and contract relax stretching with the combination of infrared and deep transverse friction to the decrease of neck disability in tension-type headache condition. This research is experimental with pre-test and post-test group design. The sample of research are 28 people divided into two groups. Group 1 was given combination of infrared and contract relax stretching while group 2 was given combination of infrared and deep transverse friction. Measurement of neck disability is using Neck Disability Index( NDI) . Hypotension tested in each group using Paired sample t-test was obtained p = 0.000 for group 1 and p = 0.000 for group 2. The result showed that at each groups had a significant decrease in neck disability. To compare the results of the decrease of neck disability after intervention using Independent sample t-test in both groups obtained p = 0.741 (p> 0.05). The conclusion is the combination of infrared and contract relax stretching showed no significant difference as combination of infrared and deep transverse friction to the reduce of neck disability with tension-type headache conditions. A deep transverse friction can be used if the patient wants a more comfortable when given intervention and very recommended for client that loss of understanding.
Keywords: infrared, contract relax strtching, deep transverse friction, neck disability index (NDI), tension typeheadache.
PENDAHULUAN
Tension-type headaches (TTH) adalah nyeri kepala yang disebabkan akibat kontraksi dari otot belakang leher yang terus-menerus. Nyeri yang dirasakan dari leher hingga telinga. Nyeri yang muncul dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan disabilitas leher. TTH ini terbagi atas 4 jenis dimana terdapat perbedaan waktu pada tiap jenisnya 12,15. Otot subocipital meru-
pakan otot tipe 1 (slow twich) berfungsi untuk mempertahankan sikap leher yang berperan dalam kasus TTH1. Faktor-faktor yang berpotensi mengakibatkan terjadinya TTH adalah psikologis, jenis kelamin, usia, sikap dan lingkungan kerja11. Pemeriksaan TTH pada penelitian ini Intervensi fisioterapi dengan infrared dan contract relax stretching dapat menurunkan spasme dan memanjangkan otot yang memendek.
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, Volume 5, Nomor 1 • 10
|
Keluhan nyeri akibat adanya myofascial tersebut dapat diatasi dengan memberikan infrared. Infrared menghasilkan efek thermal sehingga akan berefek relax- |
Tabel 2. Uji Normalitas dan Homogenitas Data Uji Normalitas |
|
asi pada kondisi otot yang menegang. Modalitas ini sangat flexible dan mudah dibawa kemana-mana10.. Selain itu, teknik manual terapi yang dapat diberikan yaitu contract relax stretching. Teknik ini diaplikasikan |
Klp 1 Klp 2 HomoUgjeiniitas p p Pre 0 ,2 72 0,219 0,19 |
|
pada otot di bagian tubuh yang berfungsi untuk meningkatkan fleksibilitas otot. Dengan adanya penguluran otot akan meningkatkan lingkup gerak sendi dan menghilangkan spasme otot10. Teknik pasif yang dapat diberikan untuk menurunkan disabilitas leher yaitu deep transverse friction. Teknik ini mengurangi jaringan myofascial dengan merusak perlengketan dari scar tissue dengan memberikan tekanan pada nodul di otot yang spasme sehingga dapat memperlancar aliran darah dan nyeri pada otot yang spasme berkurang serta digunakan untuk meningkatkan penyembuhan jaringan dengan teknik cross atau menyilang4 Berdasarkan pemaparan singkat terkait intervensi tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai perbedaan kombinasi infrared dan contract relax stretching dengan kombinasi infrared dan deep transverse friction terhadap penurunan disabilitas leher kondisi tension type-headache pada aparatur sipil negara di Kantor Gubernur Bali. |
Post 0,052 0,308 0,676 |
|
Selisih 0,262 0,132 0,647 Hasil dari tabel 2. menyatakan nilai probabilitas untuk pre-test kelompok 1 nilai p=0,272 (p>0,05), kelompok 2 p=0,219 (p>0,05) dan post-test kelompok 1 nilai p=0,052 (p>0,05), kelompok 2 nilai p= 0,308 (p>0,05). Selisih untuk kelompok 1 nilai p=0,262 (p>0,05) dan kelompok 2 nilai p=0,132 (p>0,05) menunjukkan bahwa data sebelum maupun setelah intervensi dan selisih dari sebelum maupun setelah intervensi memiliki data yang berdis-tribusi normall. Uji Homogenitas dengan Levene’s Test didapatkan nilai p=0,190(p>0,05) untuk kelompok sebelum intervensi dan untuk kelompok setelah intervensi nilai p=0,676 (p>0,05) sedangkan pada selisih untuk sebelum maupun setelah intervensi dengan nilai p=0,647 (p<0,05) yang berarti data sebelum, setelah intervensi dan selisih bersifat homogen. | |
|
METODE PENELITIAN Penelitian bersifat eksperimental dan rancangan yang digunakan pre-test and post-test two group design yang bertempat di Poliklinik Kantor Gubernur Bali terhitung dari bulan Februari hingga Maret 2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan menentukan kriteria inklusi, eksklusi dan dropout sampai didapatkan jumlah sampel 14 orang setiap kelompok dengan teknik consecutive |
Tabel 3. Uji Beda Rerata Penurunan Disabilitas Leher Sebelum Dan Setelah Intervensi Pre Post p Kelompok 1 11,14±2,87 2,79±1,05 0 Kelompok 2 12,86±3,73 2,93±1,20 0 |
|
sampling. Untuk mengukur tingkat disabilitas leher digunakan Neck Disability Index (NDI) pada sebelum dan sesudah perlakuan. Kelompok 1 mendapatkan kombinasi infrared dan contract relax stretching selama 2 minggu dengan intensitas 3 kali seminggu. Kelompok 2 mendapatkan kombinasi infrared dan deep transverse friction selama 2 minggu dengan intensitas 3 kali seminggu. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Data Sampel |
Berdasarkan Tabel 3 didapatkan hasil beda rerata penurunan disabilitas leher dengan paired sample t-test pada kelompok 1 dengan nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti ada perbedaan yang bermakna dari penurunan disabilitas leher sebelum dan setelah intervensi infrared dan contract relax stretching pada kondisi tension-type headache. Pengujian hipotesis sebelum dan setelah intervensi pada kelompok 2 didapatkan nilai p=0,000(p<0,05) yang berarti bahwa ada perbedaan yang bermakna dari penurunan disabilitas leher sebelum dan setelah intervensi infrared dan deep transverse friction pada kondisi tension-type headache. |
|
Klp 1 Klp 2 Frek Persen Frek Persen |
Tabel 4. Hasil Penurunan Disabilitas Leher Pada Kondisi Tension-Type Headache Setelah Intervensi dan Selisih Pada Kedua Kelompok |
|
Perempuan 9 64,3 9 64,3 |
Kelompok 1 Kelompok 2 p |
|
Laki-laki 5 34,7 5 34,7 |
Post 2,79±1,05 2,93±1,20 0,741 |
|
Rerat a±SB Rerata±SB |
Selisih 8,79±2,96 9,93±3,40 0,353 |
|
Usia 45,29±3,07 45,86±3,95 |
Hasil dari Tabel 4. Menyatakan perhitungan beda |
|
Hasil dari Tabel 1. menyatakan bahwa jenis kelamin pada kelompok 1 dan 2 memiliki porsi yang sama. Untuk rerata usia baik pada kelompok 1 dan kelompok 2 memiliki rerata usia yang tidak berbeda. |
rerata penurunan disabilitas leher setelah perlakuan diperoleh nilai p=0,741 (p>0,05). Hal ini menunjukan berarti tidak ada perbedaan yang bermakna pada intervensi kombinasi infrared dan contract relax stretching dengan kombinasi infrared dan deep transverse friction terhadap |
penurunan disabilitas leher pada kondisi tension-type headache. Sedangkan selisih penurunan disabilitas leher pada kelompok 1 dan kelompok 2, diperoleh nilai p=0,353 (p>0,05), maka tidak ada perbedaan selisih penurunan disabilitas leher yang bermakna pada intervensi kombinasi infrared dan contract relax stretching dengan kombinasi infrared dan deep transverse friction pada kondisi tensiontype headache.
DISKUSI
Karakteristik Sampel
Berdasarkan hasil diatas, karakteristik jenis kelamin sampel pada kelompok 1 dan kelompok 2 memiliki porsi yang sama karena dikontrol, dimana laki-laki sebanyak 5 orang (35,7%) dan perempuan sebanyak 9 orang (64,3%). Untuk usia sampel, kelompok perlakuan 1 memiliki rerata usia 45.29±3.07 dan kelompok 2 memiliki rerata usia 45.86 ± 3.95. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan pada penelitian sebelumnya yang menyatakan pada usia 40-49 tahun risiko terjadi TTH lebih ting-gi5.
Berdasarkan data diatas, sesuai dengan penelitian sebelumnya dimana kejadian TTH lebih besar perempuan 14 sampel dibandingkan laki-laki 8 sampel. Sedangkan pada tahun 2013 di Surabaya di mana kejadian TTH lebih besar pada perempuan dibandingkan laki dengan perbandingan 68,3% : 31,77,9.
Kombinasi Infrared Dan Contract Relax Stretching Dapat Menurunkan Disabilitas Leher Pada Kondisi Tension-Type Headache
Hasil analisis dengan paired sample t-test yang dilakukan pada kelompok 1 dimana didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti bahwa ada perbedaan yang bermakna nyeri sebelum dan setelah diberikan intervensi kombinasi infrared dan contract relax stretching.
Sinar infrared memberi efek hangat pada jaringan sehingga memperlancar aliran darah sehingga vaskular-isasi otot terpenuhi dengan baik14.. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian tahun 2016 pada kasus TTH menyatakan bahwa efek dari contract relax stretching akan mengaktifkan motor unit karena kontraksi isometrik yang disertai inspirasi2. Selain itu, manual terapi berupa contract relax stretching terbukti menurunkan nyeri myofascial trigger points10. selain itu, penelitian lainnya menyatakan bahwa contract relax stretching terbukti menurunkan nyeri otot upper trapezius yang diakibatkan myofascial trigger points6.
Kombinasi Infrared Dan Deep Transverse Friction Dapat Menurunkan Disabilitas Leher Pada Kondisi Tension-Type Headache
Dengan uji paired sample t-test pada kelompok 2 didapatkan nilai p=0,000( p<0,05) yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah kombinasi infrared dan deep transverse friction. Hal diperkuat bahwa teknik deep transverse friction menun-jukan adanya peningkatan ROM cervical, touch sensation akan mengurangi nyeri menggunakan prinsip gate control theory pada pasien akan memudahkan pasien untuk menggerakan daerah yang mengalami keterbatasan1. Penggunaan teknik deep transverse friction memberikan pengurangan nyeri akibat sindroma nyeri myofascial otot
levator scapula karena jaringan penyebab nyeri dapat dihancurkan13.
Kombinasi Infrared Dan Contract Relax Stretching Sama Baik Dengan Infrared Dan Deep Transverse Friction Terhadap Penurunan Disabilitas Leher Pada Kondisi Tension-Type Headache
Hasil uji independent t-test yang dilakukan pada kelompok 1 didapatkan nilai p=0,741(p>0,05), yang berarti tidak ada perbedaan yang bermakna pada kombinasi infrared dan contract relax stretching dengan kombinasi infrared dan deep transverse friction terhadap penurunan disabilitas leher pada kondisi tension-type headache. Hal ini disebabkan karena secara teori kedua intervensi tersebut mengasilkan efek yang sama dalam mengurangi nyeri pada jaringan myofascial trigger point dan menghasilkan sirkulasi yang baik pada tot subocipital sehingga terjadi penurunan disabilitas leher.
Kontraksi isomterik yang diikuti ekspirasi mengaktivasi golgi tendon organ sehigga terjadi relaksasi otot. Selain itu, teknik stretching akan mengembalikan panjang otot seperti semula sehingga vaskularisasi dari otot akan berlangsung dengan baik sehingga nyeri dapat berkurang. Penurunan nyeri akan secara simultan berpengaruh pada disabilitas leher3.
Teknik deep transverse friction yang diaplikasikan menggunakan jari secara langsung menyasar jaringan myofascial trigger point untuk dihancurkan. Ketika taut band berkurang maka sirkulasi darah akan lebih lancar. Sirkulasi darah yang lancar akan memperbaiki jaringan myofascial triger point8. Selain itu, penelitian lain juga menyatakan bahwa deep transverse friction dapat meningkatkan ROM cervical akibat myofascial pain syndrome upper trapezius1.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan dilakukan pembahasan, disimpulkan bahwa kombinasi infrared dan contract relax stretching dengan kombinasi infrared dan deep transverse friction untuk menurunkan disabilitas leher kondisi tension-type headache pada aparatur sipil negara di Kantor Gubernur Bali. Intervensi deep transverse friction dapat digunakan apabila pasien menginginkan rasa yang lebih nyaman pada saat diberikan intervensi dan direkomendasikan pada pasien yang kurang mengerti instruksi.
DAFTAR PUSTAKA
-
1. Aprilia, P., 2016. Pemberian Deep Transverse Friction Lebih Baik Daripada Massage Effleurage Dalam Meningkatkan Lingkup Gerak Sendi Cervical Akibat Myofascial Pain Syndrome Otot Upper Trapezius Pada Pegawai Laundry Di Denpasar Timur. Skripsi Fisioterapi Universitas Udayana, P. 44.
-
2. Asri, M., 2016. Contract Relax Stretching Dan
Ultrasound Therapy Lebih Efektif Menurunkan Nyeri Dibandingkan Ischemic Compression Tehnique Dan Ultrasound Therapy Pada Pasien Tension Headache. Journal Of Sport And Fitness, 4(2), Pp. 37-47.
-
3. Azizah dan Hardjono, 2006. Pengaruh Penambahan Contract Relax Stretching Pada Intervensi Interferen-cial Current Dan Ultrasound Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Sindroma Miofascial Otot Supraspinatus.
Skripsi Fisioterapi Universitas Esa Unggul.
-
4. Brosseau, L., Casimiro, L., Milne, S., Welch, V., Shea, B., Tugwell, P., Wells, G A., 2009. Deep Transverse Friction Massage For Treating Tendinitis. In: J. Wiley, Ed. Canada: S.N.
-
5. Demir, 2014. Prevalence Of Tension-Type Headache In Individuals Aged Between 18-65 Years In The Eastern Parts Of Turkey. The Eurasian Journal Of Medicine , Volume 46, Pp. 78-83.
-
6. Faizah, Z., 2011. Penambahan Contract Relax
Stretching Pada Intervensi Ifc Dan Ultrasonik Dapat Mengurangi Nyeri Lebih Baik Pada Sindroma Miofasi-al Otot Supraspinatus. Skripsi Fisioterapi Universitas Udayana.
-
7. Fardhika, 2015. Hubungan Kecemasan Dengan Tension-Type Headache Di Poliklinik Saraf Rsud Dr. Moewardi Surakarta.
-
8. Khan, A., Farooqui, S., Sumble, S., Khan, M., 2015. Efficacy Of Deep Friction Massage And Ultrasound In The Treatment Of Upper Trapezius Spasm- A Randomized Control Trail. Journal Of Medical And Dental Science Research , 2(12), Pp. 30-34.
-
9. Machfoed, 2013. Difference Of Pain Intensity In Tension-Type Headache Patients Focusing On The Personality. Volume 49, P. 260.
-
10. Prianthara, D., 2014. Kombinasi Strain Counterstrain Dan Infrared Sama Baik Dengan Kombinasi Contract Relax Stretching Dan Infrared Terhadap Penurunan Nyeri Myofascial Pain Syndrome Otot Upper Trapezius Pada Mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Skripsi Fisioterapi Universitas Udayana.
-
11. Rahmawati, D., 2000. Beberapa Faktor Risiko Pada Nyeri Kepala Tipe Tegang Episodik Dan Kronik Di Poliklinik Saraf Di Rsup Dr. Kariadi Semarang.
-
12. Society, I. H., 2013. The International Classification Of Headache Disorders. Iii(9), P. 629-808.
-
13. Sugijanto dan Bunadi, 2006. Perbedaan Pengaruh Pemberian Short Wave Diathermy (Swd) Dan Contract Relax And Stretching Dengan Short Wave Diathermy Dan Transverse Friction Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Sindroma Nyeri Miofasial Otot Levator Skapula. Jurnal Fisioterapi Indonusa, 6(1).
-
14. Wahyu P.Y., 2013. Efektifitas Infra Merah Terhadap Ambang Nyeri. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
-
15. Waldie, K., Buckley, J., Bull, P., Poulton, R., 2015. Tension-Type Headache: A Life-Course Review. Journal Of Headache And Pain Management, 1(1:2).
Discussion and feedback