JURNAL ILMIAH MERPATI VOL. 8, NO. 2 AUGUST 2020

p-ISSN: 2252-3006

e-ISSN: 2685-2411

E-Learning Pinandita Berbasis Website Studi Kasus Pasraman Brahma Vidya Samgraha Buleleng

Md Wira Putra Dananjaya, Putu Wira Buana, Gusti Agung Ayu Putri Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia.

e-mail: [email protected]

Abstrak

Pembelajaran konvensional saat ini diterapkan oleh Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha dengan murid yang tersebar di seluruh pulau Bali hingga diluar pulau. Murid yang bertempat tinggal jauh dengan lokasi pasraman akan terkendala jarak untuk melakukan pembelajaran konvensional. Rentang usia yang beragam dari siswa pasraman membuat aplikasi pembelajaran berbasis web menjadi teknologi yang sesuai untuk diterapkan. E-learning berbasis web memiliki kemudahan aksesibilitas serta memaksimalkan kegiatan pembelajaran yang lebih dititikberatkan pada pemutaran video. Aplikasi e-learning dibuat dengan adaptasi lingkungan Pasraman melalui wawancara terhadap pihak Pasraman. Aplikasi e-learning yang dibangun telah disesuaikan dengan alur pembelajaran yang berlaku di Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng serta sudah melalui proses blackbox testing dan usability testing dengan nilai total 88.7947% baik.

Kata Kunci : E-learning, Website, Pasraman, Pinandita

Abstract

Conventional learning is currently applied by Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha with students spread throughout the island of Bali to outside the island. Students who live far away from pasraman locations will be constrained by distance for conventional learning. The diverse age range of pasraman students makes web-based learning applications technology appropriate to apply. Web-based e-learning has easy accessibility and maximizes learning activities that are more focused on video playback. The e-learning application is made with the adaptation of the Pasraman environment through interviews with Pasraman. The elearning application that was built has been adapted to the learning flow that applies in Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng and has gone through a blackbox testing and usability testing process with a total value of 88.7947% good.

Keywords: E-learning, Website, Pasraman, Pinandita

  • 1.     Pendahuluan

Munculnya Pasraman Pinandita di Bali khususnya di Buleleng dengan anggota yang terus meningkat menandakan mulai tumbuhnya kesadaran umat Hindu untuk lebih mendalami ajaran keagamaan. Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgaha Buleleng memberikan umatnya pembelajaran mengenai ilmu kepanditaan sesuai dengan tingkatannya, hal ini diperlukannya tatap muka dan ada banyak tingkatan-tingkatan yang harus dilalui. Bertumbuhnya sisya (siswa) dari Pasraman Pinandita khususnya Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng kini sudah menyebar di seluruh Bali hingga Lombok dan Sulawesi. Tersebarnya sisya diberbagai tempat memunculkan suatu masalah dalam hal pembelajaran tatap muka, hal ini dapat mengakibatkan proses pembelajaran pada sisya tidak maksimal.

Penelitian serupa dilakukan oleh Ni Kadek Riska Sadini, I Ketut Gede Darma Putra, A.A. Kompiang Oka Sudana dengan judul penelitian “Manajemen Data Sistem Informasi Bebantenan Bagian Banten/Upakara Berbasis Web” menjadikan inisialisasi untuk adanya media pembelajaran bagi para pemuka agama. Penelitian ditujukan pada pengenalan bebantenan dalam menunjang pelaksanaan dari kegiatan keagamaan. Alat dan bahan

pembuatan banten hingga tata cara pembuatannya dikaji pada penelitian ini. Metode sistem yang digunakan adalah metode tree [1]. Penelitian berbeda dilakukan oleh Andika Pradita Putera dengan judul “Aplikasi M-Learning Berbasis Windows Phone Untuk Jurusan Teknologi Informasi”, Penelitian yang sama-sama membahas konsep pembelajaran jarak jauh akan tetapi menggunakan media yang handphone dengan platform windows phone. Penelitian ini memfokuskan pembelajaran dilakukan menggunakan handphone dengan berbasis pada windows phone. Penelitian ini menjelaskan proses belajar-mengajar akan lebih efetif dengan mengadaptasi teknologi didalamnya [2]. Fungsi latihan soal diadaptasi dari penelitian yang dibuat oleh Mentari Harmadya dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Tryout Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama (Smp) Berbasis Android”. Penelitian ini membahas terkait latihan tryout untuk para siswa SMP dengan menggunakan media ponsel pintar [3]. Penelitian dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Pendidikan Jarak Jauh Berbasis CSCL (Computer-Supported Collaborative Learning)” yang dilakukan oleh Satria Pratama memberikan pandangan yang berbeda antara e-learning dengan CSCL, dimana CSCL memiliki pengertian yang lebih luas dari e-learning yang hanya sebuah sistem dengan fungsi sebagai media pendidikan. CSCL dapat diartikan sebagai perpaduan antara e-learning dan pembelajaran secara konvensional [4].

  • 2.    Metodologi Penelitian

Survei kegiatan penelitian dilakukan dalam tiga bulan, dimulai pada bulan maret dan berakhir dibulan mei yang dilakukan di Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng. Penelitian diawali dengan kegiatan observasi kegiatan pasraman dan melakukan wawancara dengan nabe pengabe untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan yang diperlukan dari pihak pasraman. Proses pembuatan aplikasi sekitar 10 minggu kemudian dilanjutkan dengan tahap pengujian aplikasi. Pengujian aplikasi ini memiliki tujuan sebagai tolak ukur apakah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan pasraman.

Data untuk pembuatan e-learning pasraman Pinandita Berbasis website didapatkan dari survei, wawancara dan pengambilan kuesioner usability website di Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng. Data yang didapatkan adalah data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara langsung dengan nabe Pengempon Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng. Data sekunder didapatkan dari rekam file dan hasil kuesioner Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng yang berhubungan dengan sisya dan pembelajaran pada pasraman.

  • 2.1    Gambaran Umum Sistem

Gambar 1 menampilakan gambaran umum sistem dari sistem informasi e-learning Pinandita yang sudah disesuaikan dengan bisnis proses yang ada pada Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng.

Gambar 1. Gambaran Umum Sistem E-Learning Pinandita

Website e-learning pinandita memiliki 3 jenis user, yaitu admin, nabe, dan sisya. Setiap pengguna website memiliki akses yang sudah disesuaikan dengan peran masing-masing pengguna. Fungsi-fungsi yang terdapat pada sistem sudah disesuaikan dengan bisnis proses yang berlaku di Pasraman, akan tetapi terdapat dua fungsi yang memang tidak dapat difasilitasi. Fungsi registrasi ulang ketika sisya sudah mendaftarkan diri pada website maka sisya diharuskan untuk tetap ke lokasi pasraman untuk registrasi ulang, hal ini dikarenakan sisya harus melengkapi biaya administrasi dalam menjadi keanggotaan dalam pasraman. Fungsi kedua adalah ujian praktek, fungsi ini menjadi syarat kelulusan tidak dapat difasilitasi oleh sistem e-learning. Pihak Pasraman tidak mengijinkan adanya ujian pada website, apabila hal ini dilakukan maka sisya dapat memiliki kecendrungan untuk tidak perlu datang ke tempat Pasraman, dan merasa sudah mampu hanya dengan belajar melalui website, akan tetapi hal tersebut tidak diinginkan oleh pihak Pasraman. Ujian harus tetap dilakukan di tempat wantilan agar kualitas dari setiap tingkat dapat terukur serta dapat dipertanggungjawabkan kelayakannya.

  • 2.2    Diagram Konteks

Gambaran umum aplikasi dijelaskan pada Gambar 2 yaitu diagram konteks. E-learning Pasraman Pinandita berbasis Website akan dibangun dengan memiliki beberapa fitur yang berfungsi sebagai penunjang dari fungsi e-learning itu sendiri.

Gambar 2. Diagram Konteks

Gambar 2 terdapat tiga entitas pada e-learning yaitu Admin, Sisya dan Nabe yang dimana ketiganya entitas tersebut melakukan pertukaran data didalam e-learning. aplikasi memiliki empat menu utama, yaitu sistem pembelajaran, forum, bank soal dan sistem naik tingkat. Administrator memiliki kendali penuh terhadap fungsi master data, kelas, mata pelajaran, materi, soal, bank soal, forum, tags, posts, dan events. Fungsi kendali nabe memiliki perbedaan dengan fungsi kendali yang dimiliki administrator, perbedaan tersebut terletak pada fungsi master data sisya, kelas, posts dan events. Fungsi kendali sisya hanya mendapatkan seluruh informasi dari menu forum, hasil latihan soal, materi, mata pelajaran, soal, nilai, posts, events dan kelas.

  • 2.3    Use Case

Use case diagram menjelaskan tentang relasi dan dependensi antara grup use-cases (kasus) dan aktor yang berpartisipasi dalam proses [5]. Pemodelan use case memiliki keunggulan serta kelemahan. Keunggulan dari penggunaan use case adalah dapat meningkatkan presisi dan memberikan ketelitian lebih dalam pada kegiatan pemodelan. Kelemahan dari use case ini adalah pemodelan use case terbatas pada menggambar diagram dan karena formalitas dan terminology akan memberikan makna ganda bagi mereka yang baru menggunakan permodelan use case [6]. Use case digunakan sebagai gambaran interaksi antara aplikasi dan pengguna pada aplikasi E-Learning Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha.

Gambar 3. Use Case Diagram

Gambar 3 memperlihatkan urutan pengguna yang menggunakan aplikasi diantaranya terdapat admin, nabe, dan sisya. Fungsi admin pada aplikasi memiliki akses penuh disetiap fitur didalamnya. Fungsi nabe disini dapat mengolah data nabe, data mapel, data materi, soal, forum hingga posts. Fungsi sisya disini memilik akses untuk mengolah data sisya, materi, soal, hingga forum.

  • 3.    Kajian Pustaka

Kajian Pustaka membahas mengenai dasar teori yang menunjang dalam pembuatan aplikasi e-learning berbasis website.

  • 3.1    Gambaran Umum Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha

Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng bediri sebagai sebuah Yayasan dengan memfasilitasi seluruh masyarakat Hindu yang memiliki keinginan memperdalam pengetahuan spiritual. Pendidikan yang ada pada Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng merupakan pendidikan non formal, pendidikan yang tidak mengikat kepada seluruh siswa akan tetapi tetap memberikan target capain yang harus dipenuhi disetiap jenjangnya. Seluruh umat hindu yang memiliki keinginan yang baik serta kemauan mendalami ilmu keagaamaan dapat menjadi anggota atau sisya dari Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha. Sejauh ini pendaftaran sisya baru pasraman dilakukan masyarakat melalui pendaftaran langsung ke lokasi Pasraman, kemudian melengkapi administrasi seperti biodata diri serta biaya banten untuk upacara penyucian diri ketika masuk menjadi sisya. Tahap awal, sisya yang baru bergabung menjadi anggota pasraman diharuskan melakukan prosesi pawintenan, prosesi ini merupakan upacara pembersihan diri calon sisya, diharapkan sisya sudah bersih secara rohani dan siap menerima pengetahuan tentang ilmu keagaamaan lebih banyak.

Pembelajaran dilakukan seminggu sekali yang dilaksanakan pada hari minggu di wantilan Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan membentuk kelas-kelas kecil demi memahami materi lebih detail serta memudahkan sisya dalam menangkap materi. Kegiatan Belajar-mengajar dilakukan dari pukul 09.00-13.00 wita. Akhir kegiatan pembelajaran ditutup dengan sesi diskusi terkait kesulitan-kesulitan sisya dalam melakukan pelayanan terhadap umat di masyarakat.

Ujian biasanya dilakukan terjadwal setiap 4 minggu sekali, sisya tidak diwajibkan mengikuti ujian apabila sisya tersebut belum merasa yakin akan pengetahuan yang dimiliki. Prosesi ujian terlaksana di wantilan Pasraman dengan langsung praktik materi yang diajarkan selama masa pembelajaran. Sisya yang telah melakukan prosesi ujian praktek dan dinilai lulus oleh Nabe Pasraman, maka diperbolehkan mengikuti prosesi naik tingkat. Prosesi naik tingkat harus dilakukan pendataan dikarenakan naik tingkat dalam pasraman harus melalui upacara keagamaan.

  • 3.2    E-Learning

E-learning merupakan salah satu bukti pemanfaatan dari pekembangan teknologi dan informasi menjadi suatu model pembelajaran yang baru. Definisi e-learning masih mengandung makna yang sangat luas hingga menyebabkan beberapa pakar yang berkompeten memiliki pemahaman sendiri mengenai apa itu e-learning. Huruf E pada isitilah e-learning memiliki arti yang jauh lebih luas dari electronic, huruf E pada e-learning dapat diartikan lebih dalam dengan

arti experience dengan maksud adanya pengalaman yang baru, extended yang dapat diartikan sebagai perpanjangan sebuah model atau proses pembelajaran, dan expanded dengan maksud memperluas jangkauan dari pembelajaran yang awalnya hanya dilakukan pada suatu tempat saja. [7]. Bejjar dan Boujelbene pada buku “E-Learning 2.0 Technologies and Web Application in Higher Educationchapter 1 mengatakan bahwa terdapat empat teori terkait pembelajaran, yaitu behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme dan konektivisme. Keselarasan antara keempat teori pembelajaran akan memberikan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pikiran siswa sehingga siswa akan mudah mencerna ilmu yang didapatkannya Ketika proses pembelajaran terjadi [8].

  • 3.3    Laravel

Laravel merupakan Framework PHP yang memberikan para penggunanya kebebasan dalam mengetahui source code dengan tujuan pengguna ikut dalam proses pengembangan sehingga penggunaan Laravel akan lebih optimal. Laravel ini merupakan framework yang sudah berlisensi oleh MIT License. Laravel dibangun dengan tujuan utama sebagai media membantu para developer dengan fokus developer website serta menggunakan bahasa pemrograman sederhana. Laravel memiliki metode pengembangan aplikasi dengan istilah MVC atau Model-View-Controller. Metode MVC lebih memudahkan developer dengan mengetahui alur aplikasi yang ingin dibangunnya, MVC akan memisahkan data model, data tampilan dan data logic dari aplikasi itu sendiri [9].

  • 3.4    Black Box Testing

Black Box testing adalah contoh pengujian dari beberapa pengujian yang dapat digunakan dengan memfokuskan kemampuan fungsionalitas dari sebuah perangkat lunak. Penggunaan black box testing memungkinkan pengembang aplikasi membuat beberapa kondisi input yang memastikan syarat fungsional pada aplikasi. Uji coba black box testing menemukan celah kesalahan yang mungkin ada pada beberapa kategori [10]. Pengujian black box hanya melibatkan spesifikasi sebuah aplikasi tanpa perlu memeriksa kode yang berada didalamnya. Pengujian black box dilakukan dengan menggunakan sudut pandang pengguna. Aspek uji yang terlibat dalam pengujian black box hanya pada set input dan output. Pengujian black box mudah digunakan karena mereka menggunakan produk jadi yang lengkap dan tidak memerlukan pengetahuan tentang konstruksinya. Proses pengujian black box akan memastikan fungsionalitas dan kompabilitas suatu aplikasi [11].

  • 3.5    Usability Testing

Usability testing adalah metode pengujian dengan menggunakan metode pengumpulan umpan balik yang diberikan oleh pengguna. Usability testing dapat menerima masukan dari pengguna apakah perankat lunak yang digunakan sudah mudah untuk digunakan, seberapa efesien dan efektif sebuah perangkat lunak dalam membantu pengguna untuk mencapai tujuannya hingga dapat mengetahui faktor kepuasan yang dirasakan pengguna dalam menggunakan sebuah perangkat lunak. Usability testing perlu dilakukan untuk mengetahui lebih dulu kemungkinan kendala penggunaan aplikasi yang akan dihadapi oleh pengguna. Penggunaan perangkat lunak ini bekaitan dengan nilai pengalaman yang dilalui oleh pengguna ketika proses pemakaian, perangkat yang digunakan dapat berupa perangkat dengan basis website, desktop ataupun mobile [12].

  • 4.    Hasil dan Pembahasan

Website e-learning Pinandita adalah aplikasi yang dibangun dengan tujuan melakukan pembelajaran Pinandita jarak jauh dengan menggunakan media internet. Pengujian black box bertumpu pada bisnis proses yang ada pada pasraman, baik itu pembelajaran, materi, hingga tingkat sisya pasraman serta pengambilan kuesioner untuk implementasi bisnis proses yang telah diterapkan sebelumnya pada website e-learning Pinandita. Semua informasi ini didapatkan melalui wawancara dengan Manggala Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng.

  • 4.1     Fitur Aplikasi Website E-Learning Pinandita

Berikut merupakan beberapa fitur dengan bisnis proses sudah disesuaikan dengan kondisi Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha pada aplikasi e-learning Pinandita berbasis Website.

  • 4.1.1    Naik Tingkat

Naik tingkat merupakan salah satu fungsi utama dari aplikasi e-learning pinandita berbasis website. Menu naik tingkat dapat digunakan oleh sisya untuk melanjutkan ke tingkat selanjutnya. Fungsi naik tingkat ada dikarenakan tahap evaluasi pembelajaran atau fungsi ujian ditiadakan di sistem e-learning. Peniadaan fungsi evaluasi pada website e-learning pinandita bertujuan agar sisya Pasraman tetap memiliki kewajiban untuk hadir ke lokasi Pasraman untuk melakukan ujian. Sisya yang telah melakukan ujian dan menerima nilai yang dimasukkan oleh administrator, dapat mengirimkan form request naik tingkat ke administrator, administrator kemudian menyetujui form tersebut apabila sisya sudah diupacarai dan menyelesaikan keperluan administrasi lainnya.

  • 4.1.2    E-learning

Menu e-learning menjadi kunci utama aplikasi ini, dimana pada menu ini sisya diberikan pembelajaran melalui video. Pembelajaran menggunakan video merupakan proses adaptasi pembelajaran ketika dilokasi pasraman. Ketika dipasraman pengajar akan mempraktekkan proses suatu upakara didepan para sisya. Pembelajaran dengan pemutaran video akan lebih mudah mempelajari seperti halnya ketika kegiatan pembelajaran di pasraman dan bagi para sisya yang telah berusia lanjut atau memiliki pengetahuan yang terbatas terhadap teknologi akan lebih terbantu dengan fitur ini. Sisya hanya perlu memilih materi yang ingin dipelajari lalu menekan tombol play pada video.

  • 4.1.3    Bank Soal

Bank soal berfungsi sebagai penyedia latihan atau pemantapan soal yang bisa pengguna manfaatkan guna meningkatkan pemahaman dan kesiapan pengguna jelang ujian praktek di pasraman. Administrator dan Nabe dapat membuat soal-soal yang nantinya dapat digunakan sebagai latihan soal oleh sisya. Administrator dan Nabe memilih dahulu mata pelajaran dan materi apa yang ingin dibuatkan bank soal. Prosesi pembuatan soal terjadi setelah mata pelajaran dan materi selesai dipilih. Nabe atau administrator nantinya akan membuat kriteria soal terlebih dahulu dengan memasukan mata pelajaran, materi, deskripsi latihan dan nilai standar yang mesti dicapai. Administrator dan Nabe dapat memilih soal-soal yang sebelumnya telah dibuat pada menu banksoal dengan mata pelajaran dan materinya.

  • 4.2    Hasil Kuesioner Usability

Evaluator pengujian usability untuk mengukur penggunaan website e-learning Pinandita Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha adalah sisya dari masing masing tingkat, dari tingkat pertama (pratama), tingkat kedua (madya), dan tingkat ketiga (utama). Metode usability testing menggunakan enam aspek yang menjadi tolak ukur pengujiannya. Enam aspek tersebut adalah learnability, efficiency, memorability, error, satisfaction serta content [13]. Keenam aspek tersebut diadaptasikan pada pengujian website e-learning Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng. Model indikator kuesioner yang digunakan untuk mengukur penggunaan website elearning Pinandita terdiri dari 22 variabel yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Hadi Prayoga dan Dana Indra Sensuse, yang mengacu pada model instrumen David T. Green dan J. Michael Pearson [14].

Tabel 1. Definisi Indikator Variabel Penelitian

Konstruk                               Indikator                              Kode

Learnability Apakah penulisan materi yang digunakan untuk media pembelajaran      X1

tersebut mudah dan jelas bagi anda?

Apakah istilah menu yang ada pada halaman website mudah untuk anda X2 pahami?

Konstruk

Indikator

Kode

Apakah penempatan menu-menu dan informasi pembelajaran mudah untuk anda temukan?

X3

Efficiency

Apakah menu yang ditawarkan dapat memunculkan informasi yang and acari dengan cepat?

X4

Apakah fungsi menu pencarian dapat menampilkan informasi dengan cepat?

X5

Memorability

Apakah anda dapat dengan mudah mengingat nama halaman website e-learning pinandita ini ?

X6

Pada alamat website, Apakah berisikan informasi terkait identitas pasraman?

X7

Apakah alamat website pasraman ini mengandung kata yang bergaris bawah?

X8

Apakah halaman website terdapat animasi bergambar yang terkait dengan pasraman?

X9

Error

Apakah anda menemukan link yang anda klik error?

Apakah anda menemukan menu pada website yang ketika ditekan akan muncul error?

X10

Apakah terdapat pesan yang jelas terhadap link yang error tersebut?

Apakah ada informasi yang muncul ketika menu website yang anda klik

X11

menampilkan error?

Apakah anda menemukan saat di klik menu tidak memberikan respon apapun?

Apakah ada menu website yang anda temukan ketika ditekan tidak

X12

memberikan/muncul informasi apapun?

Apakah anda menemukan adanya menu 'dalam pengerjaan' dari berberapa menu atau link yang ditampilkan dalam halaman ini?

Apakah pada halaman website anda menemukan menu e-learning yang memunculkan informasi dalam pengerjaan ?

X13

Satisfaction

Apakah anda ingin mengunjungi halaman ini kembali?

X14

Setelah melakukan uji coba website, Apakah anda memiliki keinginan untuk kembali mengunjungi halaman ini lagi?

Adakah yang anda dapatkan selama berkunjung ke halaman ini?

Dari hasil uji coba ini, apakah informasi terkait pembelajaran pasraman yang anda cari dapat anda temukan?

X15

Apakah menurut anda informasi disajikan dalam halaman ini sudah yang terbaru?

X16

Apakah materi dan media pembelajaran pada website pasraman ini sudah menggunakan informasi yang valid dan dapat dipercaya? Dapatkah anda menemukan kelengkapan lain yang mendukung seperti file share, chat, mailis dan lainnya?

X17

Pada halaman website, Apakah anda menemukan adanya menu dengan contoh membagi file dan pesan?

Apakah menu pembelajaran pasraman yang ada pada website ini sudah sesuai dengan kebutuhan anda?

X18

Content

Apakah Isi materi sudah sesuai dengan kebutuhan?

X19

Apakah Isi materi yang tersedia sudah beragam?

X20

Apakah Isi materi sudah memberikan tujuan yang jelas?

X21

Apakah sudah sesuai menggunakan media untuk mengkomunikasikan isi/materi?

X22

Enam konstruk yang dimiliki oleh usability testing ini memiliki masing-masing indikator variabel. Prosedur pengukuran yang digunakan melalui Tabel 1 definisi indikator variabel penelitian adalah dengan cara responden dimintai persetujuan atas dasar persepsi masing-masing. Terdapat dua pilihan dalam pemberian nilai, apabila indikator ditemukan maka menghasilkan nilai 1 dan tidak ditemukan maka diberi nilai 0.

Tabel 2. Hasil Responden Tingkat Pratama

Indikat or

Frekuensi Jawaban Responden (%)

Ditemuk an (%)

Tidak Ditemuk

R

R

R

R

R

R

RR

R

R

R

R

R

R

R

1 Learnability

2

3

4

5

6

7  8

9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

an (%)

X1

1

1

1

1

1

1

1   0

1

1

1

1

1

1

1

93.24

6.66

X2

1

1

1

1

1

1

1   0

1

1

1

1

1

1

1

93.24

6.66

X3

1

1

1

1

1

1

1     1

Total

0

1

1

1

1

1

1

93.24

93.24

6.66

6.66

Efficiency

X4

1

1

1

1

1

1

1   0

1

1

1

1

1

1

1

93.24

6.66

X5     1

Memorability

1

1

1

1

1

1     1

Total

1

1

1

1

1

1

1

100

96.62

0

3.33

X6

1

1

1

1

1

1

0   1

0

0

1

1

1

1

1

79.92

19.98

X7

1

1

1

1

1

1

1     1

0

1

1

1

1

1

1

93.24

6.66

X8

1

1

1

1

1

1

0  0

1

1

1

1

1

1

1

86.58

13.32

X9

1

1

1

1

1

1

1     1

Total

1

1

1

1

1

1

1

100

96.62

0

9.99

Error

X10

1

1

1

1

1

1

1   0

1

1

1

1

1

1

1

93.24

6.66

X11

1

1

1

0

0

0

0  0

1

1

1

1

1

1

1

66.6

33.3

X12

1

0

0

0

0

0

0  0

0

1

1

1

1

1

1

26.64

53.28

X13    1

Satisfaction

0

0

1

1

0

0  0

Total

0

0

1

1

1

1

1

53.28

71.04

26.64

31.08

X14

1

1

1

1

1

1

1     1

1

1

1

1

1

1

1

100

0

X15

1

1

1

1

1

1

1   0

1

1

1

1

1

1

1

93.24

6.66

X16

1

1

1

1

1

1

1     1

1

1

1

1

1

1

1

100

0

X17

0

0

0

0

0

0

0  0

0

0

0

1

0

0

0

6.66

93.24

X18

1

1

1

1

1

1

1     1

Total

0

1

0

1

1

1

1

93.24

78.628

6.66

21.312

Content

X19

1

1

1

1

1

1

1     1

1

1

1

1

1

1

1

100

0

X20

1

1

1

1

1

1

1     1

0

1

1

1

1

1

1

93.24

6.66

X21

1

1

1

1

1

1

1     1

1

1

1

1

1

1

1

100

0

X22

1

1

1

1

1    1    1    1    0

Total

Total Keseluruhan

1

1

1

1

1

1

93.24

96.62

88.7947

6.66

3.33

12.617

Responden yang telah dipilih akan menjawab setiap indikator variabel pada seluruh aspek yang ada, apabila responden menemukan indikator variabel pada halaman website, maka responden akan memberikan nilai 1 pada indikator tersebut, apabila tidak ditemukan maka responden akan memberikan nilai 0. Pilihan yang dipilih oleh responden akan dikalikan dengan 6.66, baik itu indikator variabel untuk pertanyaan ditemukan atau pun nilai untuk indikator yang tidak mampu dijawab oleh responden. Indikator variabel X1 oleh responden 1 bernilai 6.66 dikarenakan responden menemukan indikator variabel tersebut pada website elearning Pinandita sehingga bernilai 1 pada tabel hasil responden.

Total perhitungan masukan responden pada usability testing demi mengukur penggunaan website e-learning Pinandita Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng dapat diketahui bahwa 88.7947% yang dapat dijawab atau pertanyaan dapat ditemukan oleh responden pada halaman website. 12.617% pertanyaan tidak dapat dijawab atau pertanyaan tidak ditemukan oleh responden pada halaman website.

Tabel 3. Rentang Nilai Pengujian

Hasil

Kualifikasi

Nilai

Berhasil

Sangat Baik (SB)

75-100%

Berhasil

Baik (B)

50-74%

Gagal

Cukup (C)

25-49%

Gagal

Kurang (K)

0-24%

Bagan kualifikasi usability testing pada pengujian website e-learning Pinandita mengadaptasi bagan kualifikasi pada penelitian usability testing yang dilakukan oleh Eko Saputra pada website Inspektorat Kota Palembang. Bagan kualifikasi akan terbagi menjadi empat kelas, 85-100% merupakan kelas 4 dengan predikat sangat baik dan pengujian dapat dikatakan berhasil. Kelas 3 dengan rentang skor 65-85% mendapat perdikat baik dan status pengujian berhasil. Kelas 2 dengan rentang skor 55-64% mendapat predikat cukup akan tetapi status pengujian dikatakan tidak berhasil. Kelas 1 dengan rentang skor 0-54% mendapat predikat kurang dan status pengujian tidak berhasil [13].

  • 5.    Kesimpulan

Aplikasi e-learning Pinandita memiliki sekitar 11 menu yang tertera pada menu sidebar. Tampilan dibuat sesederhana mungkin untuk memberikan kemudahan bagi anggota pasraman yang memiliki umur diatas 50 tahun dan yang memiliki keterbatasan pengetahuan terhadap teknologi. Pengujian black box sudah dilakukan pada tiap menu untuk menyesuaikan alur aplikasi agar berfungsi dengan benar. Bisnis proses yang terjadi pada aplikasi sudah disesuaikan dengan bisnis proses pasraman, sehingga memudahkan para sisya dalam menggunakan aplikasi website e-learning Pinandita. Administator memiliki akses penuh terhadap fungsi menu website. Nabe memiliki akses yang lebih terbatas dari administrator, dari master data nabe, soal, mata pelajaran, materi, laporan hasil belajar dan forum. Sisya memiliki akses yang lebih terbatas dari yang lainnya, menu yang dapat diakses oleh akun ini adalah mata pelajaran, soal, dan forum.

Usability testing melibatkan 15 responden dengan enam aspek dalam pengujian website. Masing-masing aspek yang dinilai responden menghasilkan persentase yang beragam. Hasil dari usability testing pada aspek learnability sebesar 93.24% pertanyaan mampu dijawab dan 6.66% untuk pertanyaan tidak dapat ditemukan atau tidak dijawab. Aspek efficiency memperoleh nilai 96.62% untuk pertanyaan yang ditemukan atau mampu dijawab, dan 3.33% untuk pertanyaan tidak dapat dijawab oleh responden. Aspek memorability memperoleh total 96.62% untuk pertanyaan yang mampu dijawab, sedangkan untuk pertanyaan yang tidak dapat dijawab sebesar 9.99%. Aspek error memperoleh nilai yang lebih kecil dibandingkan aspek-aspek lain dalam hal pertanyaan yang dapat dijawab, yaitu sebesar 71.04% dan untuk pertanyaan yang tidak dapat dijawab sebesar 31.08%. Aspek satisfaction untuk pertanyaan mampu dijawab sebesar 78.628% dan sebaliknya memperoleh presentase sebesar 21.312%. Aspek content mendapatkan nilai untuk pertanyaan yang dapat dijawab sebesar 96.62% dan untuk yang tidak dapat dijawab sebesar 3.33%. Hasil pengujian ini memperoleh nilai yang cukup tinggi dengan presentase keseluruhaan jawaban responden sebesar 88.7947% pertanyaan ditememukan atau mampu di jawab, persentase 12.617%

pertanyaan tidak ditemukan atau tidak dapat terjawab oleh responden, dengan hasil pengujian yang sudah dilakukan dan melihat dari rentang nilai yang dijabarkan pada tabel 3 maka dapat disimpulkan bahwa website e-learning Pinandita Brahma Vidya Samgraha Buleleng sudah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh sisya pasraman terutama bagi sisya yang bertempat tinggal jauh dari lokasi pasraman. Fungsi website sebagai jembatan bagi para sisya yang memiliki kendala akan jarak dan waktu untuk melakukan pembelajaran konvensional dipasraman akan teratasi dengan adanya aplikasi website e-learning Pinandita

Daftar Pustaka

  • [1]      N. K. R. Sadini, . I. K. G. D. Putra dan . A. K. O. Sudana, “Manajemen Data Sistem

Informasi Bebantenan Bagian Banten/Upakara Berbasis Web,” MERPATI, vol. II, no. 3, pp. 317-324, DESEMBER 2014.

  • [2]     A. P. Putera, G. M. A. Sasmita dan A. A. Cahyawan W , “APLIKASI M-LEARNING

BERBASIS WINDOWS PHONE UNTUK JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI,” Merpati, vol. III, no. 2, pp. 87-94, Agustus 2015.

  • [3]     M. Harmadya, G. M. A. Sasmita dan N. K. A. Wirdiani, “Rancang Bangun Aplikasi

Tryout Ujian Nasional,” LONTAR KOMPUTER, vol. 6, no. 2, pp. 108-114, 2015 2015.

  • [4]     S. Pratama dan G. A. A. Putri, “Rancang Bangun Aplikasi Pendidikan Jarak Jauh

Berbasis CSCL (Computer-Supported Collaborative Learning),” Lontar Komputer, vol. 2, no. 1, pp. 84-88, Juni 2011.

  • [5]      E. D. Widianto, “Pemodelan Sistem dengan UML,” 2012.  [Online]. Available:

https://www.academia.edu/download/31447109/UML_Modelling.pdf.

  • [6]      K. Bittner dan I. Spence, Use Case Modeling, vol. 4th, Boston: Pearson Education,

Inc., 2003, pp. 19-21.

  • [7]    N. S. Hanum , “KEEFEKTIFAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

(STUDI EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN E-LEARNING SMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO),” Jurnal Pendidikan Vokasi , 2013.

  • [8]      J.-E. Pelet, E-Learning 2.0 Technologies and Web Applications in Higher Education, A.

Gard dan K. Wolfe, Penyunt., Hersey: Information Science Reference, 2014, pp. 4, 331.

  • [9]      T. Nugraha, “Tutorial Dasar Laravel,” 2014. [Online]. Available: https://www. academia.

edu/13433223/Tutorial_Dasar_Framework_Laravel/.

  • [10]    D. Febiharsa, I. M. Sudana dan N. Hudallah, “UJI FUNGSIONALITAS (BLACKBOX

TESTING) SISTEM INFORMASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (SILSP) BATIK DENGAN APPPERFECT WEB TEST DAN UJI PENGGUNA,” Joined Journal, vol. I, no. 2, pp. 118-124, Januari 2018.

  • [11]    S. Desikan dan G. Ramesh, Software Testing, Panchsheel Park, New Delhi: Dorling

Kindersley (India), 2009, p. 74.

  • [12]    R. Blakiston, Usability Testing: A Practical Guide for Librarians, Maryland: Rowman &

Littlefield, 2015, p. 3.

  • [13]    E. Saputra, Z. Mazalisa dan R. Andryani, “USABILITY TESTING UNTUK MENGUKUR

PENGGUNAAN WEBSITE INSPEKTORAT KOTA PALEMBANG,” Jurnal Teknik Informatika, 2014.

  • [14]    S. H. Prayoga dan D. I. Sensuse, “ANALISIS USABILITY PADA APLIKASI BERBASIS

WEB DENGAN MENGADOPSI MODEL KEPUASAN PENGGUNA (USER SATISFACTION),” Jurnal Sistem Informasi MTI-UI, vol. VI, no. 1, pp. 74-78, April 2010.

E-Learning Pinandita Berbasis Website Studi Kasus Pasraman Brahma Vidya

Samgraha Buleleng (Md Wira Putra Dananjaya)

155