MERPATI VOL. 4 NO. 1 APRIL 2016

ISSN: 2252-3006

lRANCANG BANGUN GAME EDUKASI DAGANG JAJANAN BALI BERBASIS ANDROID

Anak Agung Putu Mahendra Putra, Ni Made Ika Marini Mandenni, Ni Kadek Ayu Wirdiani Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana

email: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Game bukan merupakan hal yang baru di Masyarakat Indonesia. Game yang berisi unsur edukasi sangat jarang ditemukan, apalagi game yang bisa memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia kepada para pemainnya. Jajanan Bali biasanya dibuat untuk keperluan hari raya agama hindu di Bali atau sebagai makanan ringan Masyarakat Bali. Game Edukasi Dagang Jajanan Bali dibuat untuk memberikan edukasi tentang resep-resep Jajanan Bali dimana memperkenalkan bahan-bahan umum seperti tepung, gula, kelapa, dan berbagai macam bahan lainnya tergantung dari jenis jajanan apa yang dibuat. Metode pembelajaran dengan menggunakan game merupakan salah satu inovasi dalam pengenalan jenis-jenis Jajanan Bali dan bahan-bahan umum yang dipakai dalam pembuatan Jajanan Bali. Game ini dibuat berbasis Android dengan meggunakan Corona SDK. Hasil dari kuesioner menyatakan 50% mendapat pengetahuan tentang Jajanan Bali yang terdapat dalam Game.

Kata kunci: Android, Jajanan Bali, Game Edukasi

Abstract

Game is not a new thing for people in Indonesia. Games that contain education matter are rarely found, especially the one that can increases a sense of love towards Indonesian culture to its players. Bali traditional snacks is usually made for the purposes of Hindu religious festivals in Bali or as a Balinese snacks. Game Edukasi Dagang Jajanan Bali made to provides educational about Bali traditional recipes which introduces common ingredients such as flour, sugar, coconut and many other materials depending on what types of snacks are made. Learning method through game is one of the innovations to introduces the types of Bali traditional snacks and common materials used in the process of making Bali traditional snacks. This game is made based on Android platform using the Corona SDK. The results of the questionnaire stated 50% got knowledge about Bali traditional snacks which are contained in the game.

Keywords: Android, Traditional Balinese meals, Education Game

  • 1.    Pendahuluan

Dewasa ini game bukan hal yang baru lagi di Masyarakat Indonesia. Semua kalangan dan semua umur pernah memainkan game. Game kadang bisa digunakan untuk hiburan dan juga sebagai media edukasi. Game yang berisi unsur edukasi sangat jarang ditemukan, apalagi game yang bisa memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan yang ada di Indonesia kepada para pemainnya.

Perkembangan teknologi game pada saat ini dapat diaplikasikan di smartphone Android yang mendukung fungsi layar sentuh. Game edukasi dapat dimanfaatkan sebagai media meningkatkan kecintaan anak bangsa terhadap kebudayaannya sendiri [1].

Jajanan Bali mempunyai beraneka ragam jenis dan bentuk, dimana biasanya dibuat untuk sebagai cemilan atau untuk hari raya besar keagamaan agama hindu di Bali. Jajanan Bali umumnya dibuat dari campuran tepung, gula, kelapa, tepung kanji dan berbagai macam bahan lainnya tergantung dari jenis jajanan apa yang dibuat. Jajanan Bali biasanya digunakan sebagai

bagian banten dalam melaksanakan upacara adat maupun keagamaan di Bali seperti pernikahan, dewa yadnya, pitra yadnya dan upacara di tempat-tempat suci (pura). Setiap jenis Jajanan Bali memiliki bahan-bahan dan cara pembuatan yang berbeda-beda [2].

Game edukasi Dagang Jajanan Bali dibuat untuk memberikan pemahaman atau pengetahuan tentang bahan-bahan dan cara pembuatan Jajanan Bali. Game edukasi Dagang Jajanan Bali dibuat dengan menggunakan bahasa pemrogramman Lua dan Corona SDK, serta elemen-elemen game dibuat dengan Adobe Illustrator CS6.

  • 2.    Metodologi Penelitian

Aplikasi Game Dagang Jajanan Bali berbasis Android ini merupakan sebuah game yang berisi edukasi mengenai bahan-bahan umum yang dipakai dalam pembuatan Jajanan Bali. Pembuatan game dibagi ke-4 tahap, yaitu pengumpulan data melalui study literature, pembuatan elemen-elemen game, pembuatan game dan penyusunan laporan.

  • 2.1 . Gambaran Umum

Gambaran umum arsitektur dari Game Dagang Jajanan Bali berbasis Android ditunjukkan oleh Gambar 1.

Gambar 1. Gambaran Umum Game

Game Dagang Jajanan Bali pada dasarnya memberikan edukasi kepada user tentang bahan-bahan umum yang digunakan dalam pembuatan Jajanan Bali. Gambaran umum game pada Gambar 1 memperlihatkan game berisi beberapa fitur seperti mulai bermain, tentang jajanan,

tentang game, demo live, dan highscore atau score tertinggi, selain itu Game “Dagang Jajanan Bali” juga berisi 3 level utama dan 1 level time trial, dimana pada setiap level berisi aturan permainan yang berbeda-beda. Berikut penjelasan aturan tiap levelnya :

  • a)    Level 1, pada level 1 terdapat 5 jenis Jajanan Bali dan user diharuskan memilih bahan-bahan dari setiap jajanan yang dipesan oleh pembeli selama 90 detik dan user harus mencapai nilai atau score tertentu untuk melanjutkan ke level selanjutnya.

  • b)    Level 2, pada level 2 terdapat 10 jenis Jajanan Bali dan memiliki aturan sama seperti level 1 hanya saja terdapat tambahan aturan dimana setelah memilih bahan-bahan dengan benar user harus memilih cara memasak jajanan yang dipesan untuk mendapatkan nilai atau score tambahan, pada level 2 user juga harus mencapai nilai atau score tertentu selama 90 detik untuk melanjutkan ke level selanjutnya.

  • c)    Level 3, pada level 3 terdapat 16 jenis Jajanan Bali, dan memiliki aturan sama seperti level 2 hanya saja resep menghilang dan muncul tombol bantuan untuk melihat resep namun waktu dikurangi saat memakai tombol bantuan tersebut. Untuk menyelesaikan level 3 user juga harus mencapai nilai atau score tertentu selama 90 detik.

  • d)    Level time trial, level ini muncul ketika semua level sudah terselesaikan dan memiliki aturan sama seperti level 2 dan terdapat 16 Jenis Jajanan. Level time trial hanya untuk mencari nilai tertinggi dengan cepat dan jangan sampai waktu habis karena waktu ditambah setiap menyelesaikan setiap pesanan Jajanan Bali namun waktu dikurang setiap gagal menyelesaikan pesanan.

  • 2.2    . Activity Diagram Menu Mulai Permainan

Activity Diagram Menu Mulai Permainan merupakan penjabaran interaksi yang terjadi

antara user dan sistem ketika user ingin memulai permainan dari Game Dagang jajanan Bali. Game Dagang Jajanan Bali memiliki beberapa level yang harus diselesaikan oleh user. Activity Diagram Menu Mulai Permainan dapat dilihat sebagai berikut.

USER


SISTEM

MULAI

T

MEMBUKA GAME


MENAMPILKAN MENU UTAMA GAME


MEMILIH MENU MULAI MAIN

MENAMPILKAN MENU LEVEL

PILIH LEVEL PERMAINAN

MENAMPILKAN SCENE TUTORIAL

MEMAINKAN GAME


I

PILIH LEVEL SELANJUTNYA


YA


MENANG ?


TIDAK

MENAMPILKAN MENU UTAMA GAME

MENAMPILKAN

TUTORIAL LEVEL SELANJUTNYA

MENAMPILKAN LEVEL SELANJUTNYA

SELESAI


Gambar 2. Activity Diagram Menu Mulai Permainan

Gambar 2 merupakan activity diagram dari menu mulai permainan dimana pertama user membuka Game Dagang Jajanan Bali, selanjutnya sistem menampilkan menu utama game dan menunggu respon dari user. User memilih menu mulai permainan, maka sistem menampilkan

scene game level yang berisikan 3 level utama dan 1 level time trial dan menunggu respon user. Setiap user mulai level 1 permainan maka ditampilkan tutorial dari Game Dagang Jajanan Bali dan masuk ke permainan, jika berhasil memenangkan permainan maka user dapat melanjutkan ke level selanjutnya, jika tidak user kembali ke menu utama game.

  • 3.    Kajian Pustaka

Kajian pustaka berisi dengan penjelasan dari program-program penunjang pembuatan Game edukasi Dagang Jajanan Bali.

  • 3.1    . Corona SDK

Corona SDK dibuat untuk memungkinkan para programmer membangun game pada platform IOS, Android, Windows Phone 8 dan Kinddle yang dibuat oleh Walter Luh yang merupakan founder dari Corona Labs Inc pada tahun 2008. Gambar 3 merupakan logo dari software Corona SDK [3].

Gambar 3. Logo Corona SDK [4]

Corona SDK berbeda dari aplikasi lainnya, di dalam Corona SDK sendiri tertanam worksheet dan sistem debugging. Corona SDK menggunakan editor teks dasar untuk menulis kode editor grafis untuk membuat gambar. Corona sendiri hanya bertugas menyusun dan running program. User membutuhkan API Corona dan editor teks yang layak untuk memulainya [5].

  • 3.2.    Pemrograman Lua

Lua adalah bahasa pemrograman procedural sederhana yang dibangun dari dasar ke atas sebagai bahasa embedded. Desain bahasa didorong oleh ekstensibilitas. Tidak seperti kebanyakan bahasa embedded, hal ini tidak terbatas untuk menambahkan fungsi baru atau tipe data di C atau C++.

Gambar 4. Logo Lua [6]

Gambar 4 merupakan logo dari bahasa pemrograman Lua. Lua merupakan turunan dari data description atau configuration language yaitu SOL (Simple Object Language) dan DEL (Data Entry Language), dimana SOL dan DEL telah dikembangkan secara independen oleh Tecgraf untuk menambahkan fleksibilitas 2 proyek yang berbeda (keduanya merupakan interactive graphical programs) untuk Graphical Enginering di Perusahaan Petrobas [6].

  • 3.3.    Adobe Illustrator CS6

Adobe Illustrator adalah software desain berbasis vector yang dikembangkan dan dipasarkan oleh Adobe System. Adobe Illustrator pertama kali dibangun untuk Apple Macintosh pada 1986 (dipasarkan pada 1987) sebagai komersialiasi dari software pembuat font rumahan Adobe. Gambar 5 merupakan tampilan logi dari Adobe Illustrator CS6 [7].

Gambar 5. Logo Adobe Illustrator CS6 [8]

  • 4.    Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan terdiri dari perancangan sistem, implementasi sistem dari penelitian yang dilakukan. Game Edukasi Dagang Jajanan Bali dapat di-install pada perangkan Android dengan OS minimal Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt). Berikut ini adalah hasil print screen dari Game Dagang Jajanan Bali.

  • 4.1.    Tampilan Game “Dagang Jajanan Bali”

Subbab ini membahas mengenai tampilan atau hasil implementasi Game Dagang Jajanan Bali pada scene-scene utama.

Gambar 6. Scene Menu Utama

Gambar 6 merupakan tampilan menu utama Game Dagang Jajanan Bali dimana terdapat

5 button, yaitu Mulai Bermain, Highscore, Tentang Jajanan, Tentang, dan Demo Live

Gambar 7. Scene Menu Level

Gambar 7 merupakan tampilan Menu Level dalam Game Dagang Jajanan Bali dimana terdapat 3 level utama dan 1 level time trial.

Gambar 8. Scene Game “Dagang Jajanan Bali”

Gambar 8 merupakan tampilan saat bermain dimana user diminta untuk menyelesaikan setiap pesanan dari pembeli yang memesan jajanan dengan men-drag bahan-bahan sesuai dengan resep yang sudah ditampilkan ke dalam loyang kemudian menekan button campur untuk mencampur semua bahan-bahan jika bahan-bahan sesuai dengan resep maka user mendapatkan point 100 dan melanjutkan ke pesanan berikutnya namun jika salah maka user kehilangan point 50 dan terdapat waktu 90 detik untuk setiap level, serta level dinyatakan menang apabila user mendapatkan point minimal 750.

Gambar 9. Scene Level Complete

` Gambar 9 merupakan scene level complete yang muncul ketika waktu habis dan user mendapatkan point minimal untuk menyelesaikan level permainan. Scene level complete menampilkan perolehan point yang diperoleh user dan bintang yang didapat pemain. Muncul juga gambar piala apabila user memperoleh score tertinggi.

Gambar 10. Scene Tentang Jajanan

Gambar 10 merupakan tampilan dari tentang jajanan dimana dalam fitur ini user dapat melihat resep-resep Jajanan Bali yang terdapat dalam game mulai dari bahan-bahan dan cara membuatnya.

  • 4.2.    Hasil Kuesioner Aspek Content

Hasil penilaian dari 30 orang responden mengenai aspek content game dimana aspek ini adalah tujuan dari pembuatan game yaitu sebagai media edukasi. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Penilaian responden terhadap aspek content game

Penilaian

Jumlah Responden

Tidak Mendapat

-

Cukup Mendapat

12

Mendapat

15

Sangat Mendapat

3

TOTAL

30

Berdasarkan kedua kolom diatas, maka dapat ditarik kesimpulan jumlah responden sebanyak 30 orang. Responden yang memilih cukup mendapat sebanyak 12 orang dan memiliki persentase sebesar (12/30)*100% = 40%. Responden yang memilih pilihan mendapat sebanyak 15 orang dan memiliki persentase sebesar (15/30)*100% = 50%. Responden yang memilih pilihan sangat mendapat sebanyak 3 orang dan memiliki persentase sebesar (3/30)*100% = 10%. Hasil kuesioner aspek content sebagian besar responden memberikan respon mendapat dengan persentase 50%, kemudian cukup mendapat dengan persentase 40% dan sangat mendapat dengan persentase 10%. Persentase tertinggi terdapat pada pilihan mendapat, sehingga dapat disimpulkan bahwa user atau pemain mendapatkan pemahan tentang bahan-bahan untuk membuat Jajanan Bali dan cara membuatnya dari informasi resep yang ada pada fitur Tentang Jajanan.

Gambar 11 menunjukkan diagram dari hasil kuesioner aspek content. Aspek content, yaitu keterkaitan antara content yang terdapat dalam game dengan pengetahuan yang didapat responden tentang resep-resep Jajanan Bali dimana dari 100%, 10% mengatakan sangat

mendapat, 40% mengatakan cukup mendapat dan 50% mengatakan mendapat.

  • 5.    Kesimpulan

Game “Dagang Jajanan Bali” berisi 16 jenis Jajanan Bali dimana user diharuskan menyelesaikan semua pesanan yang dipesan dengan cara men-drag bahan-bahan dari Jajanan Bali yang dipesan. Resep dari 16 Jajanan Bali juga terdapat dalam menu tentang jajanan yang menjabarkan resep dan cara membuat 16 Jajanan Bali yang ada dalam game. Hal ini memberikan pengetahuan kepada user tentang Jajanan Bali dimana pengetahuan yang didapat yaitu bahan-bahan dan cara membuat dari 16 Jajanan Bali yang ada dalam game. Game Dagang Jajanan Bali dibuat atau dikembangkan menggunakan software Corona SDK dengan bahasa pemrograman Lua. Game ini dapat di-install pada device Android dengan operating sistem minimal Android versi 4.3 (Jellybean). Hasil kuesioner dari aspek content atau aspek pengetahuan tentang Jajanan Bali yang didapat user setelah memainkan Game Dagang Jajanan Bali, yaitu 50% mengatakan mendapat, 40% mengatakan cukup mendapat dan 10% mengatakan sangat mendapat.

Daftar Pustaka

diakses pada tanggal 1 Agustus 2015.

tanggal 2 Agustus 2015.

Rancang Bangun Game Edukasi Dagang Jajanan Bali Berbasis Android

(A. A. Putu Mahendra Putra)