MERPATI VOL. 2, NO. 2, AGUSTUS 2014

ISSN: 2252-3006

Aplikasi Game Edukasi Trash Grabber Untuk Mengenal Jenis-Jenis Sampah Pada Smartphone Berbasis Android

I Dewa Putu Agus Sudiatmika, A. A. Kt Agung Cahyawan,Putu Wira Buana Jurusan Teknologi Informasi Universitas Udayana

e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Sampah merupakan masalah yang tidak pernah terselesaikan di kota-kota besar, termasuk salah satunya adalah di Indonesia. Penanganan permasalahan sampah dapat dimulai dari ruang lingkup yang paling kecil yaitu lingkungan sekitar. Aplikasi game edukasi untuk mengenal jenis-jenis sampah pada smartphone yang dibuat dengan basis Android sebagai media pembelajaran mengenai jenis-jenis sampah yang ada dilingkungan sekitar yang secara tidak langsung diharapkan dapat menjadi media untuk melatih kemampuan mengenal jenis-jenis sampah sejak usia dini.Game edukasidibuat dengan menggunakan aplikasi Corona SDK dengan menggunakan bahasa pemrograman Lua, dimana Lua memiliki ekstensi data yang ringan dan mudah untuk dioperasikan sehingga sangat cocok untuk digunakan untuk membuat game. Berdasarkan hasil survey terhadap 30 responden, menunjukan aspek grafis visual mendapat penilaian tertinggi dengan kategori sangat baik sebesar 53% serta aspek entertainment dan pembelajaran mendapat penilaian tertinggi dengan kategori baik dengan persentase sebesar 60%.

Kata Kunci: Sampah,Game, Edukasi, Android, Corona SDK

Abstract

Garbage is a problem that was never resolved in the major cities, including one of which is in Indonesia. Handling waste problem can start from the smallest scope that environment. Educational game app to recognize the types of garbage on a smartphone made on the basis of Android as a medium of learning about the types of waste that exist in the environment around which indirectly is expected to be a medium to train the ability to know the types of garbage from an early age. This educational game created using Corona SDK applications using the programming language Lua, Lua has an extension where the data that is lightweight and easy to operate so it is suitable to be used to create games. Based on a survey of 30 respondents, shows aspects of visual graphics with the highest rating category of very good by 53% as well as aspects of entertainment and learning with the highest rating categories with a percentage of 60%.

Keywords: Trash, Games, Education, Android, Corona SDK

  • 1.    Pendahuluan

Sampah merupakan masalah yang tidak pernah terselesaikan di kota-kota besar, termasuk salah satunya adalah di Indonesia. Banyak cara yang sudah dilakukan pemerintah untuk menangani permasalah sampah melalui program-program yang dapat memanfaatkan sampah, seperti pengolahan sampah terpadu melalui program 3R sampai dengan pengolahan sampah berwawasan lingkungan. Program-program yang sudah dijalankan tersebut, belum juga dapat mengatasi permasalahan sampah sesuai dengan harapan secara keselurahan, karena tidak cukup hanya dengan upaya yang dilakukan pemerintah saja tetapi diperlukan juga kesadaran dari setiap masyarakat.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut secara bertahap. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai permasalahan tentang sampah dapat dilakukan sejak dini mulai dari anak-anak. Meningkatkan kesadaran anak-anak tentang sampah dapat dituangkan melalui game. Game diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa sebagai sarana hiburan. Kebanyakan game yang beredar sekarang hanya memetingkan segi hiburannya saja dan tidak mengandung unsur edukasi didalamnya. Hal ini tentu saja menimbulkan dampak negatif yaitu anak-anak cenderung malas belajar dan hanya gemar bermain saja. Game yang cocok untuk anak-anak adalah game yang mengandung unsur edukasi. Game edukasi memberikan proses pembelajaran secara tidak langsung yang terjadi saat anak-anak bermain, sehingga proses pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan.

Game edukasi mengenal jenis-jenis sampah dibuat untuk memberikan pengetahuan terhadap anak-anak mengenai jenis-jenis sampah di sekitar lingkungannya, dengan demikian dapat menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sejak usia dini, serta secara tidak langsung membantu program pemerintah dalam penanganan permasalahan sampah. Game edukasi dituangkan dalam sistemoperasi berbasis mobile Android. Sistem berbasis Android merupakan sebuah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti smartphone dan komputer tablet. Aplikasi game edukasi merupakan suatu aplikasi berbentuk gamemobile, dimana dalam game,user akan mengenal jenis-jenis sampah dan membuangnya sesuai dengn tong sampah yang disediakan untuk membantu proses pemilahan sampah yang kemudian secara garis besar mengetahui cara memanfaatkannya.

  • 2.    Metodologi Penelitian

Aplikasi game edukasi berbasis Androidmengenal jenis-jenis sampah merupakan suatu game edukasi dimana game tersebut mengandung unsur pendidikan serta pembelajaran yang dikemas dalam bentuk gamemobile, untuk menarik minat anak-anak usia dini mempelajari pengetahuan tentang jenis-jenis sampah yang ada di lingkungannya. Dengan menjadikan game edukasi berbasis mobile, anak-anak akan lebih mudah dalam melakukan proses pembelajaran karena dimanapun pun serta kapan pun anak dapat mengakses game edukasi melalui perangkat teknologi yang sekarang sudah menjadi suatu perangkat yang lazim dimiliki anak-anak secara pribadi. Kebanyakan anak-anak sekarang bermain menggunakan perangkat teknologi seperti notebook, tablet, maupun smartphone sebagai alat untuk bermain. Selain sebagai daya tarik, gamejuga akan memberikan pengetahuan tentang jenis-jenis sampah yang ada di sekitar lingkungannya, dan secara tidak langsung mengajarkan anak untuk peduli terhadap lingkungannya serta mengajarkan anak untuk melaksanakan pola hidup bersih.

Game edukasi akan memberikan user kesempatan untuk mengumpulkan sampah yang berserakan di suatu lokasi, tentunya lokasi tersebut merupakan lokasi yang anak-anak sering jumpai seperti rumah, sekolah, serta taman bermain.Sebuah stage terdiri dari 3 level dimana pada setiap level memiliki tingkat kesulitan tersendiri serta standar yang ditentukan oleh sistem untuk dapat melewati sebuah level tertentu. Misalnya pada level pertama user akan mengumpulkan sampah yang berserakan kemudian membuangnya ke tempat sampah sesuai dengan jenisnya baik itu sampah organik maupun anorganik. Apabila user salah memasukkan sampah, maka akan dikenakan pengurangan point sejumlah kesalahan yang dilakukan, untuk itu user harus benar-benar paham tentang jenis sampah yang akan di buang pada tempatnya. Selain itu user juga memiliki batas waktu, dimana jika batas waktu yang telah ditentukan habis dan user tidak dapat mengumpulkan sampah sesuai dengan target yang telah ditentukan, maka user tidak dapat melewati leveltersebut, dan harus mengulangi permainan hingga target yang telah ditentukan bisa tercapai. Game edukasi terdiri daridua fitur utama yaitu adventure mode dan survival mode. adventure mode, dimana user akan bermain secara bertahap sesuai dengan tingkatan level yang telah ditentukan oleh aplikasi dan survival mode, dimana user bermain tanpa memiliki batasan level sehingga user akan berhenti jika life point yang disediakan telah habis. Alur menu permainan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Alur Menu Game Edukasi

Alur menu game edukasi yang ditunjukkan Gambar 1 menggambarkan menu-menu yang tersedia pada game. Menu-menu tersebut terdiri dari menu play yang digunakan untuk memulai permainan yaitu memulai permainan adventure mode maupun survival mode, menu about digunakan sebagai informasi tentang game edukasi seperti cara bermain serta pengetahuan dasar mengenai jenis-jenis sampah, dan menu setting digunakan sebagai pengaturan terhadap game. Pengaturan yang dilakukan adalah pengaturan sound, dimana sound bisa di aktifkan dan non aktifkan. Alur permainan adventure mode dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Alur Adventure mode

Alur adventure modeditunjukkan pada Gambar 2menggambarkan proses permainan game edukasi pada mode adventure. Proses dimulai dari memperhatikan sampah yang berserakan kemudian membuangnya sesuai dengan tong sampah yang tersedia. Nilai score akan dikurangi jika salah membuang sampah, dan nilai score akan bertambah jika benar membuang sampah. Alur Survival mode dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Alur Survival mode

Alur Survival mode yang ditunjukkan Gambar 3 merupakan game yang tidak terdapat batas dari level yang akan dicapai oleh user. Level akan terus bertambah sampai life point user habis, life point akan berkurang jika user salah membuah sampah. Score akhir dari survival mode didapat dari hasil akumulasi kecepatan waktu user dalam menyelesaikan sebuah level serta kemampuan user dalam bertahan hingga mencapai level tertentu.

  • 3.    Kajian Pustaka

    3.1   Pengenalan Sampah

Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, indutri, atau ktivitas manusia lainnya. Bahkan,sampah bisa berasal dari puing-puing bahan bangunan dan besi-besi tua bekas kendaraan bermotor. Sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai.Sampah dipilah menjadi tiga, yaitu sampah organik, non-organik, dan B3. Masing-masing golongan sampah mempunyai tempat sendiri-sendiri. sebagai contoh, tempat sampah berwarna hijau untuk sampah organik, merah untuk anorganik, dan biru untuk B3. Jika proses klasifikasi diterapkan dengan baik. Nantinya diharapkan akan memudahkan proses pengolahan sampah pada tahap selanjutnya [1]. Penggolongan sampah berdasarkan pemilahannya adalah:

  • 1.    Sampah Organik

Sampah Organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri terbagi menjadi sampah basah dan sampah organik kering.

  • 2.    Sampah Anorganik

Sampah anorganik bukan berasal dari makluk hidup. Sampah anorganik berasal dari bahan yang tidak bisa diperbaharui dan bahan yang berbahaya serta beracun. Jenis yang termasuk ke dalam kategori bisa didaur ulang(recycle) misalnya bahan yang terbuat dari plastik dan logam.

  • 3.    Sampah B3

Sampah B3 merupakan jenis sampah yang dikategorikan beracun dan berbahaya bagi manusia. Umumnya, sampah jenis B3 mengandung merkuri seperti kaleng cat semprot, minyak wangi, deterjen pakaian, pembersih lantai, pengkilap kayu, lem perekat, dll.

  • 3.2    Game Edukasi

Game edukasi adalah permainan yang dirancang atau dibuat untuk merangsang daya pikir termasuk meningkatkan konsentrasi dan memecahkan masalah Game Edukasi adalah salah satu jenis media yang digunakan untuk memberikan pengajaran, menambah pengetahuan penggunanya melalui suatu media unik dan menarik. Jenis game edukasi biasanya ditujukan untuk anak- anak, maka permainan warna sangat diperlukan disini bukan tingkat kesulitan yang dipentingkan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan game edukasi adalah salah satu bentuk game yang dapat berguna untuk menunjang proses belajar-mengajar secara lebih menyenangkan dan lebih kreatif, dan digunakan untuk memberikan pengajaran atau menambah pengetahuan penggunanya melalui suatu media yang menarik [2].

  • 3.3    Corona SDK

Corona mendukung pengembangan aplikasi pada operation system iOS & Android, jadi dengan sekali bekerja corona dapat menghasilkan sebuah software yang dapat berjalan di dalam dua platform. Corona SDK menggunakan editor teks dasar untuk menulis kode, dan editor grafis untuk membuat gambar. Corona sendiri hanya akan bertugas menyusun dan running program. Untuk memulainya, user akan membutuhkan API Corona dan editor teks yang layak [3]. Corona merupakan suatu software engine yang cocok untuk pengembangan aplikasi berbasis game. Corona memiliki ekstensi data berbasis Lua.

  • 3.4    Bahasa Pemrograman Lua

Bahasa pemprograman Lua merupakan bahasa pemprograman cepat dan ringan dalam menjalankan bahasa scripting. Lua menggabungkan sintaks prosedural sederhana dengan deskripsi data, yang di dasari oleh array asosiatif dan semantik extensible. Lua dinamis diketik, berjalan dengan menginterpretasikan bytecode untuk mesin virtual berbasis mendaftar, dan memiliki manajemen memori otomatis dengan pengumpulan sampah tambahan, sehingga ideal untuk konfigurasi, scripting, dan prototyping cepat [4].

  • 3.5    Kuesioner

Kuesioner merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tertulis kepada responden dengan cara memberi sejumlah pertanyaan maupun pernyataan untuk dijawabnya [5]. Penyusunan pertanyaan dan pernyataan kuesioner, terdapat beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, antara lain: [6]

  • 1. Sejauh manakah suatu pertanyaan memiliki kemampuan dalam mempengaruhi

responden menunjukkan sikap yang positif terhadap hal-hal yang ditanyakan?

  • 2. Sejauh manakah suatu pertanyaan memiliki kemampuan dalam mempengaruhi

responden sehingga secara suka rela bersedia membantu peneliti dalam menemukan hal-hal yang akan dicari oleh peneliti?

  • 3.    Sejauh manakah suatu pertanyaan memiliki kemampuan dalam menggali informasi yang responden sendiri tidak meyakini kebenarannya?

Ketiga kriteria di atas menentukan validitas sebuah kuesioner. Selain ketiga kriteria tersebut, kualitas dan ketepatan jawaban responden juga ditentukan oleh format pertanyaan dan model jawaban.

  • 4.    Hasil dan Pembahasan

Game edukasi Trash Grabber dapat di-install padadeviceandroid dengan OS (operating system) minimal Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt). Hasil print screen dari gameedukasi Trash Grabber beserta hasil survey yang sudah dilakukan untuk mengetahui antusiasme pemain dengan menggunakan metode kuesioner.

  • 4.1    Tampilan Game Edukasi Trash Grabber

Pembahasan mengenai tampilan game edukasi Trash Grabber terdiri dari pembahasan mengenai tampilan scene menu utama, scene menu player, tampilan scenestageadventure, tampilan level, tampilan scene stage pabrik, tampilan survival mode, dan tampilan screen timeout levelsuccess. Gambar 4 menunjukan main menu Scene, dimana main menu scene merupakan menu utama saat aplikasi dijalankan.

Gambar 4. Scene Menu Utama

Scene menu player merupakan scene menu yang tampil ketika profil user telah dipilih. Scene menu playerterdiri dari empat button, yaitu: adventuregame, survival game, high scoregame, dan change profil game. Scene menu player ditunjukkan Gambar 5.

Gambar 5. Scene Menu Player


Scene stage adventure merupakan scene menu yang tampil ketika user memilih menu adventuregame, scene stage adventure ditunjukkan Gambar 6 terdiri dari empat buah stage, dimana stage yang dapat dimainkan di awal permainan adalah stage 1 saja. Stage berikutnya akan terbuka jika user sudah memenuhi syarat untuk melewati stage 1, dan begitu seterusnya untuk stage yang lainnya.

Gambar 6. SceneStageAdventure


Stage 2 level 2 ditunjukkan Gambar 7 merupakan tampilan stage 2 level 2 yang menggunakan ruang perpustakaan sekolah sebagai latar. Stage 2 level 2 terdiri 12 sampah yang terbagi menjadi 2 jenis yaitu, 5 sampah organik dan 7 sampah anorganik.

Gambar 7. Stage 2 Level 2

Stage 4 level 2 ditunjukkan Gambar 8 merupakan final stage adventure mode, setelah semua level adventure berhasil dilewati user, final stage dapat dimainkan, dimana terdapat sedikit perbedaan dari level sebelumnya. Final stage menggunakan konsep pengolahan sampah daur ulang menggunakan mesin. Final stage terdiri dari mesin daur ulang anorganik yaitu mesin kaca, kain, plastik, dan kaleng.

Gambar 8. Stage 4 Level 2


Scene level succes ditunjukkan Gambar 9 merupakan tampilan ketika user berhasil mengumpulkan score untuk melewati level tertentu. Scene level succes menampilan score yang didapat selama bermain.Terdapat tiga buah button yaitu buttonplay again untuk mengulang

level yang telah dimainkan, button next untuk menuju level berikutnya, kemudian button menu untuk menuju ke menu scene level.

Gambar 9. Screen Timeout Level Success

Playing game survival ditunjukkan Gambar 10 merupakan game dimainkan oleh user untuk mengasah kemampuan user dalam mengenal jenis-jenis sampah. survival mode tidak memiliki batas waktu, tetapi tidak boleh terjadi kesalahan ketika user membuang sampah. Kondisi ketika user salah membuang sampah, akan mengurangi life point, life point user diberikan tiga buah. Survival mode berhenti jika life point yang dimiliki user habis

Gambar 10. Survival Mode

Playing game survival terdiri dari kumpulan semua objek, sampah, tingkat kesulitan bertambah setiap level berhasil dilewati, perhitungan score game survival merupakan akumulasi dari jumlah sampah yang berhasil dibuang dengan kecepatan waktu user dalam menyelesaikan suatu level.

  • 4.2    Hasil Analisa

Analisa sistem dilakukan dengan metode survey, penetapan variabel, pengumpulan data, penyajian data dan analisa untuk mengelola data. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan presentase pada masing-masing kriteria yang memiliki nilai tertinggi dan terendah dari masing-masing aspek (sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang).

  • 4.2.1    Aspek Grafis Visual

Aspek grafis visual ditujukkan untuk mendapatkan penilaian dari sisi desain user interface game edukasi. Aspek grafis visual meliputi:

  • 1.    Visual (Layout design dan warna)

  • 2.    Audio (Sound Effect dan backsound)

  • 3.    Media bergerak (Animasi)

  • 4.    Jenis-jenis sampah jelas dan mudah dikenali

Hasil Penilaian dari 30 responden mengenai grafis visual aplikasi game edukasi mengenal jenis-jenis sampah berbasis Android adalah:

Tabel 1. Penilaian Aspek Grafis Visual

Penilaian

Jumlah Responden

Kurang Baik

0

Cukup Baik

1

Baik

13

Sangat Baik

16

.Penilain aspek visual grafis pada tabel 1 dari 30 responden, perolehan nilai tertinggi dengan kategori sangat baik 16 respoden, kategori baik 13 responden, kategori cukup baik 1 responden dan kurang baik 0 repsonden.

Kurang

Baik     Cukup

Sangat Baik 53%

0%


3%


Baik 44%

GRAFIS VISUAL

Gambar 11. Diagram Aspek Visual Grafis

Berdasarkan penilaian Tabel 1 didapatkan persentase menggunakan diagram pada aspek grafis visual game edukasi ditunjukkan gambar 11, bahwa persentase tertinggi adalah 53% dengan kategori sangat baik. Disimpulkan bahwa grafis visual dalam game edukasi sangat baik dan dapat dimengerti oleh user.

  • 4.2.2    Aspek Entertainment dan Pembelajaran

Aspek entertainment dan pembelajaran ditujukkan untuk mendapatkan penilaian dari sisi pembuatan game dan mengetahui apakah setelah memainkan game edukasi user mampu untuk menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Aspek entertainment dan pembelajaran meliputi:

  • 1.    Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan dan realistis)

  • 2.    Pemberian motivasi belajar

  • 3.    Kemudahan untuk dipahami

  • 4.    Kejelasan alur permainan

  • 5.    Tingkat kesulitan permainan

  • 6.    Media hiburan yang menyenangkan

  • 7.    Mendapat pemahaman tentang jenis-jenis sampah

Hasil Penilaian dari 30 responden mengenai aspek entertainment dan pembelajaran pada aplikasi game edukasi mengenal jenis-jenis sampah berbasis Android adalah:

Tabel 2. Penilaian Aspek entertainment dan pembelajaran

Penilaian

Jumlah Responden

Kurang Baik

0

Cukup Baik

3

Baik

18

Sangat Baik

9

Penilain aspek entertainment dan pembelajaran pada tabel 2 dari 30 responden, perolehan nilai tertinggi dengan kategori sangat baik 9 respoden, kategori baik 18 responden, kategori cukup baik 3 responden dan kurang baik 0 repsonden.

Gambar 12. Diagram aspek entertainment dan pembelajaran

Berdasarkan penilaian tersebut didapatkan persentase menggunakan diagram pada aspek entertainment dan pembelajaran game edukasi ditunjukkan gambar 12, bahwa persentase tertinggi adalah 60% dengan kategori baik. Disimpulkan bahwa aspek entertainment dan pembelajaran dalam game edukasi baik dan dengan game edukasi, bukan sekedar media hiburan tetapi dapat memberikan pengetahuan serta dengan game edukasi dapat mendorong user untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  • 5.    Kesimpulan

Aplikasi game edukasi mengenal jenis-jenis sampah dibuat menggunakan game engineCorona SDK dengan menggunakan bahasa pemrograman Lua serta dapat diinstal dengan baik pada device Android.Game edukasi Trash Grabbermendapat penilaian tertinggi dengan kategori baik pada aspek entertainment dan pembelajaran sebsesar 60%, dengan demikian Trash Grabber sebagai game edukasi dapat memberikan referensi baru bagi anak-anak untuk memberikan pengetahuan tentang jenis-jenis sampah yang ada disekitar lingkungannya serta mengajarkan anak-anak untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Daftar Pustaka

  • [1]  Nurhidayat, Setyo Purwendro. Mengolah Sampah untuk Pupuk Pestisida dan Organik.

Depok: Penebar Swadaya. 2006.

  • [2]  Handriyantini, Eva. Permainan Edukatif (Educational Games) Berbasis Komputer untuk

Siswa Sekolah Dasar. Malang: Jurnal Sekolah Tinggi Informasi dan Komputer Indonesia. 2009.

  • [3]    Domenech, Silvia. Create Mobile Games With Corona Build On Ios And Android. The Pragmatic Bookshelf Dallas, Texas, Raleigh, North Carolina. 2013.

  • [4]    http://www.lua.org diiakses pada tanggal 10 Februari 2014.

  • [5]    Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta. 2005.

  • [6]    http://www.jsarwono.psend.com/bab12.html diakses pada tanggal 12 Februari 2014.

Aplikasi Game Edukasi Mengenal Jenis-Jenis Sampah Berbasis Android

(I Dewa Putu Agus Sudiatmika)

225