3377

PENGARUH STRES KERJA, LINGKU.NGAN .KERJA FISIK DAN KOMPENSASI FINANSIAL. TERHADAP KINERJA KARYAWAN

I Made Yogi Tresna Wijaya1

2

I Gede Adnyana Sudibya2

  • 1Faku.ltas Ekonomi dan Bisnis,. Univ.ersitas Uday.ana (Unud), Bali, Indonesia e-m.ail: [email protected].m/ telp: +6281805681052

  • 2Fak.ultas Ekonomi dan Bisnis, .Unive.rsitas Uday.ana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Kinerja adalah hasil. kerja yang diperlihatkan oleh karyawan atau. prilaku nyata yang ditampilkan. sesuai peranannya didalam organisasi. . Hotel .Puri Raja Kuta Badung menjadi lokasi penelitian dengan jumlah responden sebanyak 90 orang. karyawan. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji. hipotesis adalah analisis regresi linier berganda. yang bertujuan .untuk mengetahui pengaruh parsial .dan simultan serta menentukan variabel dominan yang mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan hasil analisis diketahui. bahwa variabel stres ker.ja, lingkung.an ker.ja fisik dan kompen.sasi finansial signifikan. secara simultan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Raja Kuta Badung dengan kontribusi sebesar 84,7 persen. Variabel stres kerja, lingkung.an kerja fisik dan kompen.sasi finansial juga berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Raja dengan variabel kompen.sasi sebagai variabel yang berpengaruh paling besar terhadap kinerja karyawan. Hotel Puri Raja Kuta Badung diharapkan memperhatikan stres kerja, lingkung.an kerja fisik dan kompen.sasi finansial sehingga mampu meningkatkan kinerja karyawan agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

Kata kunci:     kinerja karyawan, stres kerja, lingkung.an kerja fisik dan kompen.sasi  finansial

ABSTRACT

Performance is work result that shown by employee or real behavior that shown as their roles in organization. Puri Raja Kuta Badung Hotel becomes the research location with 90 employees as respondent. Data analysis technique that was used to test hypothesis is couple linear regression analysis that has aim to know simultaneously and partially effect and also to determine dominant variable that affect employee’s performance. Based on analysis result known that work stress variable, physical work environment and financial compensation has significant effect simultaneously to employee’s performance in Puri Raja Kuta Badung Hotel by 84,7 percent contribution. Work stress variable, physical work environment and financial compensation also has significant effect partially to employee’s performance at Puri Raja by compensation variable that has greatest effect to employee’s performance. Puri Raja Hotel is expected to notice works stress, physical work environment and financial compensation so it can increase employee’s performance so it can reach the goal that set by the company.

Key words:     employee’s performance, work stress, physical work environment and financial

compensation

PENDAHULUAN

Manajemen sumber daya manusia terpenting dari suatu organisasi atau perusahaan. Manajemen sumber daya manusia memiliki tugas mengelola unsur manusia secara baik dan benar agar memperoleh tenaga kerja yang handal dan berketerampilan tinggi, sehingga kinerja karyawan yang dimiliki perusahaan menjadi lebih baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimal. Bali merupakan kawa.san pariwis.ata di Indon.esia yang saat ini mampu. menampung jumlah arus wisat.awan .yang terus .bertambah dari wa.ktu ke waktu. Ba.li memi.liki bera.gam tempat wisata yang terk.enal sampai keman.canegara, sala.h sa.tu tempat wisata tersebut adal.ah di daerah Kuta, kabupaten Badung. Kuta merupakan salah satu pilihan bagi para wisatawan lokal

Ketika suatu perus.ahaan .mengalami perke.mbangan, maka sum.ber daya man.usia akan memp.unyai kedudukan. dan peran yang san.gat pen.ting, dim.ana seor.ang kary.awan meru.pakan salah satu alat .produ.ktivitas un.tuk mencapai .tuj.uan peru.sahaan, Bechtold (2011). Simamora (2004:4) menyatakan bahwa aset organisasi .paling penting yang harus dimiliki .oleh perusahaan dan. sangat diperhatikan oleh manajemen adalah aset manusia dari organisasi tersebut.

Kinerja karyawan .adalah salah satu faktor yang memp.engaruhi tingkat keberhasilan suatu organisasi. atau perusahaan. Kin.erja karya.wan merupakan suatu tindakan yang dilakukan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusa.haan (Handoko, 2009:135).

Karya.wan sering diha.dapkan den.gan berbagai masalah dalam peru.sahaan sehingga sangat mun.gkin untuk terkena str.es. Stres kerja dapat diart.ikan sebagai tekanan yang dirasakan kary.awan karena tugas-tugas peke.rjaan yang tidak dapat

mere.ka penuhi. Artinya, st.res muncul saat karyawan tidak mampu mem.enuhi apa yang menja.di tuntutan-tuntutan pekerjaan (Sunarni dan Istanti, 2007).

Ling.kung.an kerja fisik juga menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan tinggi rendahnya kinerja karyawan (Ahyari, 2007:124). Sukmawati, (2008) berpendapat bahwa ling.kung.an .kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada disekitar para .pekerja berupa keadaan atau kondisi fisik yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Lewa dan Subowo (2005) berpendapat bahwa lingkung.an kerja fisik didesain sedemikian rupa untuk menciptakan hubungan kerja yang mengikat pekerja dalam lingkung.annya. lingkung.an kerja fisik yang baik adalah yang tentram, aman, bersih, terang dan bebas dari segala macam ancaman dan gangguan yang dapat menghambat karyawan untuk bekerja.

Hotel Puri Raja Kuta Badung merupakan. suatu perus.ahaan jasa yang sec.ara lang.sung berhub.ungan. den.gan pelanggan, ma.ka sudah selayaknya kar.yawan mem.berikan .pelaya.nan yang terbaik kepada pelanggannya. Pera.saan puas dan nyaman yang dirasakan. Pelan.ggan mencerminkan .bahwa kar.yawan sudah menunj.ukkan kin.erja yang baik dalam memb.erikan pelay.anan. Ketatnya persaingan di industri pariwisata khususnya bidang perhotelan, mengharuskan pihak manajemen perusahaan memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan pada karyawan Hotel

Puri Raja Kuta Badung, terlihat kinerja karyawan sudah baik namun belum maksimal. Dimana masih adanya konsumen yang mengeluh akan pekerjaan yang

dikerjakan karyawan kurang memuaskan, tidak mengikuti program yang dicanangkan perusahaan dan adanya karyawan yang belum bisa menyelesaikan tugas pada tepat waktu. Indikasi tersebut juga diduga karena adanya stres kerja pada karyawan karena memiliki beban yang berat dan banyaknya karyawan yang mengerjakan hal di luar tugasnya, contohnya merokok dan bermain hp pada saat jam kerja yang telah ditetapkan.

Dalam upaya memberikan pelayanan dengan baik kepada konsumennya, maka Hotel Puri Raja Kuta Badung berupaya memenuhi kebutuhan karyawannya dengan memberikan kompensasi finansial. Faktor lain yang dapat meningkatkan kinerja karyawan adalah lingkung.an .kerja fisik. Kondisi lingkung.an .kerja fisik pada Hotel Puri Raja Kuta Badung kurang nyaman seperti kebersihan ruangan kerja kurang terjaga, tidak teraturnya penataan letak peralatan dan warna cat dinding yang mulai memudar sehingga karyawan kurang nyaman dan leluasa untuk melakukan aktivitas kerjanya. Kondisi seperti ini akan mendorong menurunnya kinerja karyawan. Perusahaan yang menginginkan kinerja karyawan yang baik, harus mampu menciptakan lingkung.an .kerja fisik yang baik pula.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka untuk mengetahui stres kerja, lingkung.an .kerja fisik, serta kompen.sasi finansial secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dan pengaruh dominan diantara stres kerja, lingkung.an.kerja fisik, serta kompen.sasi finansial terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Raja Kuta Badung.

Sedarmayanthi (2010:261) menyatakan bahwa penilaian  kiner.ja

merupakan uraian sistematis, tentang kekuatan atau kelebihan dan kelemahan

yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang atau kelompok. Menurut Simamora (2006:338) penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. Penilaian kinerja menjadi basis bagi keputusan-keputusan yang mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan, transfer dan kondisi kepegawaian lainnya. Penilaian kinerja berkenaan dengan seberapa baik seseorang melakukan pekerjaan yang ditugaskan atau diberikan.

Stres adalah ketegangan atau tekanan emosional yang dialami oleh sesesorang yang sedang menghadapi tuntutan yang sangat besar, hambatan-hambatan, dan adanya kesempatan yang sangat penting yang dapat mempengaruhi emosi, pikiran dan kondisi fisik seseorang” (Marihot Tua Efendi Hariandja (2002:303).

Menurut (A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2008:157)) berpendapat bahwa, “Penyebab stres kerja, antara lain beban kerja yang dirasakan terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan kerja yang rendah, iklim kerja yang tidak sehat, otoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan nilai antara karyawan dengan pemimpin yang frustasi dalam kerja”. T. Hani Handoko (2009:193) mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah kondisi kerjayang sering menyebabkan stres bagi para karyawan, diantaranya adalah : 1. Beban kerja yang berlebihan; 2. Tekanan atau desakan waktu; 3. Kualitas supervisi yang jelek; 4. Iklim politis yang tidak aman; 5. Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai; 6. Kemenduaan

peranan; 7. Frustasi; 8. Konflik antar pribadi dan antar kelompok; 9. Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan; 10. Berbagai bentuk perusahaan.

lingkung.an kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan manajemen. Meskipun lingkung.an kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkung.an.kerja fisik mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkung.an .kerja fisik yang memusatkan bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkung.an kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja dan akhirnya menurunkan motivasi kerja karyawan.

Menurut Gorda (2004:179), kompen.sasi adalah seluruh balas jasa baik berupa uang, barang, dan kenikmatan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas kinerja yang disumbangkan kepada perusahaan. Arda.na, dkk.(2012:153) meny.atakan kompen.sasi fina.nsial merupakan segala sesuatu yang diterima oleh karya.wan dalam bentuk uang seba.gai balas jasa atas kontribusinya kepada perus.ahaan.

Penelitian yang menguatkan Pengaruh Stres Kerja, Lingkung.an. Kerja Fisik dan kompen.sasi Finansial secara simultan terhadap kiner.ja Karyawan adalah berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pisheh, (2012) menyatakan bahwa stres kerja, lingkung.an .kerja fisik dan kompen.sasi finansial secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kiner.ja. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ahmed, (2012) menyatakan bahwa lingkung.an.kerja fisik secara simultan berpengaruh positif terhadap kiner.ja karyawan dan diperkuat oleh

penelitian Adinata, (2011) yang menyatakan bahwa kompen.sasi finansial secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Stres adalah ketegangan atau tekanan emosional yang dialami sesesorang yang sedang menghadapi tuntutan yang sangat besar, hambatan-hambatan, dan adanya kesempatan yang sangat penting yangdapat mempengaruhi emosi, pikiran dan kondisi fisik seseorang” (Marihot Tua Efendi Hariandja (2002:303). Menurut Rozikin, (2006) dalam jangka pendek stres yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius dari perusahaan membuat karyawan menjadi tertekan, tidak termotivasi, dan menyebabkan kinerja karyawan tidak optimal. Menurut Kriezberg, (2008) menyatakan bahwa dalam jangka panjang, karyawan yang tidak dapat menahan stres kerja maka ia tidak akan mampu bekerja di perusahaan lagi.

Sedarmayanti (2010:18) menyatakan lingkung.an kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman. kesesuaian lingkung.an. kerja fisik dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama. Menurut Ahyari (2007:12) menyatakan bahwa lingkung.an.kerja fisik yang memuaskan bagi karyawan yang bersangkutan akan meningkatkan produktivitas mereka, demikian sebaliknya lingkung.an .kerja fisik yang kurang baik akan dapat menurunkan tingkat produktivitas karyawan.

Menurut Holle, (2012) penciptaan lingkung.an.kerja fisi.k yang baik dapat memb.antu memelihara kon.disi fisik sehingga kesegaran fisik para kary.awan terjaga, dan tidak lesu dalam bekerja.

Menurut Gorda (2004:179) kompen.sasi adalah seluruh balas jasa baik

berupa uang, barang, maupun kenikmatan yang diberikan oleh perusahaan kepada

karyawan atas kinerja yang disumbangkan kepada perusahaan. Ardana, dkk. (2012:153) menyat.akan kompen.sasi fina.nsial meru.pakan segala sesuatu yang diterima oleh karya.wan dalam bentuk uang seba.gai balas jasa atas kontri.businya kepada perusa.haan. Menurut Rumada, (2012) kompen.sasi finansial juga merupakan balas jasa yang diber.ikan oleh perus.ahaan kepada karya.wannya atas kerja keras mereka yang da.pat dinilai dengan ua.ng.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian adalah gambaran yang akan dilakukan dalam penel.itian. Pend.ekatan yang digun.akan dalam penulisan penel.itian ini adalah pende.katan kuan.titatif (positivism) yang berb.entuk asosiatif karena pene.litian ini bert.ujuan untuk meng.etahui hubungan antara dua varia.bel atau lebih.

Lok.asi penel.itian ini adalah di Hotel Puri Raja Kuta Badung yang terletak di Jalan Padma Utara, Legian Beach, Kuta, Badung. Lok.asi tersebut dipilih seba.gai lokasi pene.litian karena ditemukan masa.lah-mas.alah yang menyan.gkut stres kerja, lingkung.an.kerja fisik, dan kompen.sasi finansialsebagai indikasi-indikasi yang menyebabkan rendahnya kinerja karyawan pada Hotel Puri Raja Kuta Badung.

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah aspek stres kerja, lingkung.an.kerja fisik, dan kompen.sasi finansial yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Raja Kuta Badung.

Terdapat dua jenis variabel yang diteliti dalam penelitian ini sebagai

berikut: 1) Variabel bebas atau (independent variable) adalah variabel yang

mempengaruhi variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah stres kerja (X1), lingkung.an.kerja fisik (X2), kompen.sasi finansial (X3); 2) Variabel terikat atau (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan(Y).

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang akan diberikan kepada masing-masing variabel yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1) Kinerja (Y) adalah hasil kerja yang dimiliki oleh para pegawai seperti tugas-tugas dan tanggung jawab yang didedikasikan untuk instansi atau organisasinya tersebut (Medlin, 2008); 2) Stres kerja (X1) dapat diartikan sebagai tekanan yang dirasakan kary.awan karena tugas-tug.as peke.rjaan yang tidak dapat mere.ka pen.uhi. Artinya, stres muncul saat kary.awan tidak ma.mpu meme.nuhi apa yang menj.adi tuntu.tan-tuntutan peke.rjaan (Sunarni dan Istanti, 2007); 3) Lingkung.an kerja. fisik (X2) adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja berupa keadaan atau kondisi fisik yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Lewa dan Subowo (2005) berpendapat bahwa lingkung.an.kerja fisik dapat didesain sedemikian rupa untuk menciptakan hubungan kerja yang mengikat pekerja dalam lingkung.annya; 4) Kompen.sasi finansial (X3) merupakan salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya. Kompen.sasi finansial bagi organisasi atau perusahaan berarti penghargaan pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya melalui kegiatan yang disebut bekerja. Kompensasi finansial juga merupakan balas jasa yang diber.ikan oleh perusa.haan kepa.da karyawannya atas kerja mer.eka yang dapat dinilai den.gan uang dan memili.ki kecendrungan dibe.rikan secara tetap

sesuai dengan kontribusi yang telah mereka berikan pada perusahaan (Rumada, 2012).

Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui responden, dimana responden akan memberikan respon verbal dan atau respon tertulis sebagai tanggapan atas pernyataan yang diberikan. Data kualitatif menurut Istijanto (2010:38) yaitu data yang bersifat tidak terstruktur, tidak berupa angka-angka seperti gambaran umum Hotel Puri Raja Kuta Badung, sejarah berdirinya Hotel Puri Raja Kuta Badung, struktur organisasi Hotel Puri Raja Kuta Badung. Data kuantitatif menurut Istijanto (2010:39) yaitu data yang bersifat terstruktur berupa angka-angka yang diperoleh dari Hotel Puri Raja Kuta Badung, seperti skor jawaban responden, jumlah karyawan pada Hotel Puri Raja Kuta Badung.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 1) Data primer menurut Istijanto (2010:38), yaitu data yang ada dilapangan yang dikumpulkan dengan metode tertentu yang disebut dengan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini data dapat diperoleh dari kuisioner yang disebarkan kepada responden penelitian; 2) Data sekunder menurut Istijanto (2010:33), yaitu data yang dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan suatu riset tertentu saja, karena data ini telah dikumpulkan oleh pihak lain dan peneliti merupakan pihak kedua yang menggunakan data tersebut. Dalam penelitian ini data sekunder yang disajikan berupa data dari perusahaan.

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Permasalahan yang harus dijawab adalah variabel bebas (stres kerja, lingkung.an .kerja fisik, dan kompen.sasi finansial) berpe.ngaruh secara

sim.ultan, parsial, dan domi.nan terh.adap vari.abel terikat (kin.erja).Analisis selanjutnya menggunakan Statitical Package of Sosial Science (SPSS) 15.0. Model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut (Nata Wirawan, 2002 : 293)

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + µ .............................................(3)

Keterangan :

Y        =     Kinerja

α        =     Bilangan Konstanta

  • X1        =     Stres Kerja

  • X2        =     Lingkung.an Kerja .Fisik

  • X3        =     Kompen.sasi Finansial

β1, β2, β3 =      Koefisien regresi

µ        =     Variabel pengganggu yang berpengaruh terhadap Y

tetapi tidak dimaksudkan dalam model

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Cara mendeteksinya adalah sebagai berikut: 1) Nilai korelasi antar variabel bebas sangat tinggi, yaitu di atas 0,09; 2) Nilai tolerance lebih besar dari 0,10 (di bawah 10 persen) dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) di atas 10. Nilai VIF=1/tolerance. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi.

Uji heteroske.dastisitas bertuju.an untuk menguji apa.kah model regresi terjadi ketidak.samaan vari.ans dari resid.ual satu pengam.atan ke pen.gamatan yang lain. Model regr.esi yang baik adala.h yang tidak menga.ndung gej.ala heteros.kedastisitas atau mempu.nyai varia.ns yang hom.ogen. Metode yang digunakan adalah uji Glejser. Jika nilai signifikan ada yang di bawah 5 persen,

maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Menun.jukkan bah.wa model uji terbeb.as dari kasus heterosk.edastisitas. Hal ini terbu.kti dari nilai signifi.kansi yang lebih besar dari alpha 5 persen.

Uji norm.alitas bertu.juan untuk menguji apak.ah suatu data berdist.ribusi nor.mal atau tid.ak. Penen.tuan normal atau tidaknya distri.busi data dapat dilak.ukan pengujian dengan mengg.unakan stati.stik Kolmo.gorov-Smi.rnov. Keputusan untuk menentukan nor.mal atau tidak.nya dist.ribusi data dilaku.kan deng.an membandingkan Kol.mogorov-Smi.rnov hitung dengan Kolmogorov-Smirnov tabel dan dapat juga dilakukan berdasarkan nilai probabilitas. Apabila Kolmogorov-Smirnov hitung lebih kecil daripada Kolmogorov-Smirnov tabel, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila probabilitas lebih besar dari 0,05 maka distribusi data dinyatakan tidak normal. Berdas.arkan penguj.ian yang sudah dilak.ukan, maka diper.oleh hasil uji menun.jukkan bah.wa nilai Asy.mp. Sig. 0,700. Dengan nilai As.ymp. Sig. lebih besar dari alpha 5 persen maka dapat dinyat.akan bahwa model uji telah meme.nuhi syarat norm.alitas data.

Berdasarkan hasil uji F, nilai Fhitung = 158,432> Ftabel = 2,70 maka Ho ditolak. Berarti stres kerja, lingkung.an.kerja fisik dan kompen.sasi finansial berpeng.aruh signifikan secara simultan terhadap kin.erja kary.awan pada Hotel Puri Raja Kuta Badung. Nilai R square yang didapat adalah 0,847 yang berarti sebesar 84,7 persen variasi kin.erja kary.awan dipengar.uhi oleh variabel stres ker.ja,

lingkung.an .kerja fi.sik dan kompen.sasi finansial sedangkan sisanya 15,3 persen

dipeng.aruhi variabel lain yang tidak disebutkan dalam penel.itian ini.

Gambar 1 Daerah Pengujian Penolakan dan Penerimaan Ho dengan Uji F

Sumber: Wirawan (2002:179)

Berdas.arkan hasil uji t terha.dap varia.bel stres kerja (X1) menunj.ukkan nilai thitung = -4,686> ttabel = 1,685 maka H0 ditolak. Ini berarti stres kerja

berpeng.aruh sign.ifikan secara parsial terhadap kin.erja karya.wan pada Hotel Puri Raja Kuta Badung. Berdasarkan hasil uji t terhadap variabel lingkung.an .kerja fisik (X2) menunjukkan nilai thitung = 3,002> ttabel = 1,685 maka H0 ditolak. Ini berarti lingkung.an ke.rja .fisik berpeng.aruh posit.if dan signif.ikan secara pars.ial terha.dap kinerja karya.wan pada Hotel Puri Raja Kuta Badung. Berdas.arkan hasil uji t terha.dap varia.bel kompen.sasi fina.nsial (X3) menun.jukkan nilai thitung = 8,489> ttabel = 1,685 maka H0 ditolak . Ini berarti kompe.nsasi berdampak pos.itif dan signif.ikan secara parsial terha.dap kin.erja karya.wan pada Hotel Puri Raja Kuta Badung.

Gambar 2 Daerah Pengujian Penolakan dan Penerimaan Ho dengan Uji t

Sumber: Wirawan (2002:179)

Variabel bebas yang memiliki nilai Standardized Coefficients Beta terbesar berpen.garuh domin.an terhadap vari.abel terikat. Nilai Standar.dized Coeffi.cients Beta menunjukkan bahwa kompen.sasi finan.sial berpeng.aruh dominan terha.dap kine.rja karya.wan pada Hotel Puri Raja Kuta Badung, karena nilai Standardized Coefficients Beta kompen.sasi finansial terbesar.

Hasil ana.lisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat peng.aruh yang signi.fikan secara par.sial dari varia.bel stres kerja terhadap kin.erja kary.awan den.gan nilai koefisien regresi sebesar -0,283. Penelitian menemukan pengaruh yang tidak searah terhadap kinerja karyawan, artinya peningkatan stres kerja dapat menyebabkan penurunan kinerja karyawan atau berdampak negatif. Penelitian yang dilakukan oleh Peterson (2008) menyatakan stres kerja merupakan salah satu masalah kesehatan paling umum yang berhubungan dengan pekerjaan yang mengakibatkan kelelahan emosional pada individu-individu yang merasa dirinya tidak lagi dapat melakukan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan oleh perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rozikin (2006) menyatakan bahwa dalam jangka pendek stres yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius dari pihak perusahaan membuat karyawan menjadi tertekan, tidak termotivasi, dan frustasi menyebabkan karyawan bekerja tidak optimal sehingga kinerjanya pun akan terganggu atau menjadi menurun.

Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa adanya peng.aruh yang signif.ikan secara pars.ial dari varia.bel lingkung.an kerjafisik terhadap kine.rja karyaw.an dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,190. Penelitian menemukan pengaruh yang searah terhadap kinerja karyawan. Lingkung.an kerja. fisik yang baik akan dapat membantu karyawan dalam menjalankan aktifitas kerja, jika lingkung.an kerja .fisik tersebut baik dan menunjang aktifitas karyawan, maka dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sukmawati (2008) menyatakan bahwa lingkung.an kerja .fisik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Pertamina (PERSERO) UPMS III Terminal Transit Utama Balongan Indramayu. Dan juga penelitian yang dilakukan oleh Lewa dan Subowo (2005) menyatakan bahwa lingkung.an kerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan di PT.Pertamina (PERSERO) Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat, Cirebon.

Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terda.pat penga.ruh yang signif.ikan secara par.sial dari vari.abel kompen.sasi terhadap kin.erja kary.awan dengan nilai koef.isien regresi sebesar 0,551. Penelitian menemukan pengaruh yang searah terhadap kinerja karyawan. Hal itu terlihat dari tujuan pemberian kompen.sasi untuk memperoleh kinerja karyawan yang tinggi, dimana dengan balas jasa tersebut karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan fisik, sosial, dan egoistiknya, sehingga kinerja karyawan tersebut akan meningkat (Ardana,

dkk, 2012:154).

Pemberian kompen.sasi merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawannya atas kerja keras mereka yang dapat dinilai dengan uang dan memiliki kecendrungan diberikan secara tetap sesuai dengan kontribusi yang telah mereka berikan pada perusahaan (Rumada, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Ariana, (2012) menyatakan bahwa kompen.sasi finansial yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan secara simultan variabel stres kerja, lingkung.an.kerja fisik, dan kompen.sasi finansial mempengaruhi variasi kinerja karyawan pada Hotel Puri Raja Kuta Badung signi.fikan dengan kontri.busi sebesar 84,7 persen dan 15,3 persen dipeng.aruhi oleh vari.abel lainnya di luar penelitian ini. Secara parsial dapat diketahui bahwa vari.abel stres kerja, lingkung.an kerja .fisik, dan kompen.sasi finansial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Puri Raja Kuta Badung. Artinya, perusahaan harus memiliki pemahaman yang baik mengenai stres kerja, lingkung.an kerja .fisik, dan kompen.sasi finansial untuk dapat meningkatkan kinerja karyawannya. Apabila perusahaan tidak dapat memahami atau kurang paham mengenai hal tersebut, maka menyeb.abkan adanya penur.unan kine.rja kary.awan dan Varia.bel kompen.sasi (X1) merup.akan varia.bel yang mempu.nyai peng.aruh dom.inan terha.dap kinerja kary.awan pada Hotel Puri Raja Kuta Badung dengan nilai stan.dardized coeff.icient beta ab.solut terti.nggi

Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan adalah Perusahaan sebaiknya menyediakan sarana olahraga dan hiburan kepada karyawannya agar tidak mudah terkena stres dalam bekerja sehingga kesalahan-kesalahan yang dapat dilakukan oleh karyawan bisa berkurang, jika hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, sudah pasti dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya, Perusahaan sebaiknya memperhatikan penataan lingkung.an kerja .fisik yang baik bagi karyawan agar karyawan merasanya nyaman dalam bekerja. Jika penataan lingkung.an kerja. fisik itu sudah di rasa baik bagi karyawan, pastinya dapat mendorong karyawan dalam menjalankan semua aktivitas kerjanya dengan baik sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Hotel Puri Raja Kuta Badung harus memperhatikan pemberian kompen.sasi seperti, gaji pokok yang sesuai dengan pekerjaan yang di bebankan, tunjangan yang layak bagi karyawan, bonus yang pantas di dapat karyawan sehingga karyawan merasa diperhatikan kesejahteraan hidupnya sehingga tidak ada keluhan-keluhan yang dapat menurunkan kinerja karyawan itu sendiri.

DAFTAR RUJUKAN

Adinata. 2011. Pengaruh  Kompen.sasi  terhadap Kinerja Pegawai Dinas

Pendapatan Daerah Kota Bogor. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 11 (4), h: 166.

Ahyari, Agus. 2007. Manajemen Produksi Sistem Produksi. Buku 2.Yogyakarta : BPFE.

Ahmed. 2012. Verbal and Physical abuse against Jordani.an Nurses in the Work Environment. Eastern Mediterannian Health Journal.18 (4), pp: 318-324.

Ardana, Komang, Ni Wayan Muji.ati, I Wayan Mudiartha Utama. 2012. Mana.jemen Su.mber Da.ya Man.usia, Edi.si Perta.ma. Yogya.karta: Gra.ha Ilm.u.

Ariana, Riana. 2012. Pengaruh Kepemimpinan, Kompens.asi, dan Dis.iplin Ker.ja terha.dap Kin.erja Kar.yawan pa.da Hot.el Cen.dana Reso.rt dan Spa Ub.ud, Gianyar.Jurnal Manajemen dan Bisnis, 7(6), h:1-16.

Ghozali, Im.am. 2006. Aplik.asi Anal.isis Multiva.riate den.gan prog.ram SPSS, Ceta.kan Keem.pat. Sem.arang: Bad.an Pene.rbit Unive.rsitas Dipono.goro.

Gor.da, I Gusti Ngur.ah. 2004. Manaje.men Sum.ber Daya Man.usia. Edisi Re.visi. Denp.asar: Astabr.ata Bali bekerjasa.ma den.gan ST.IE Satya Dhar.ma Singa.raja.

Handoko, T. Hani. 2009. Mana.jemen. Ed.isi Kedua. Yogyakarta : BPFE.

Hansen, Rasmussen, Kyed, Nielsen, and Andersen. 2012. Physical and Phychosocial Work Environment Factors and their Association with Health Outcomes in Danish Ambulance Personnel-a cross-sectional study. BMC Public Health 2012, 12 (534), pp: 1-14.

Kreizberg, Nina. 2008. Workplace Stre.ss and Health: Creating a Supportive Work Environment.Integrative Medicine, 7 (4), pp:1-2.

Practices and Workers’ Job Satis.faction. Intern.ational Journal of Manpower, 29 (7), pp:651-667.

Rozikin, Zainur. 2006. Pengaruh Konflik Peran dan Stres Kerja terhadap Kin.erja Karyawan pada Bank Pemerintah di Kota Malang.Jurnal Aplikasi Manajemen, 4(2), h:1-8.

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organ.isasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jilid 1 dan 2. Penerjemah: Hadyana Pujaatmaka dan Benjamin Molan,Penerbit Prenhallindo, Jakarta.

Sudibya, utama. 2012. Pen.garuh Moti.vasi, Lingkung.an kerja, Kompetensi, dan Kompen.sasi terhadap Kepuasan kerja dan Kinerja Pegawai di lingkung.an Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan, 6(2), h:173-184.

Suyana Uta.ma, Made. 2007. Bu.ku Ajar Aplik.asi Ana.lisis Kuant.itatif. De.npasar: Sas.tra Ut.ama.

Sugiyono. 2009. Met.ode Penel.itian Bis.nis (Pende.katan kuan.titatif, Kualita.tif dan R&D). Ban.dung: Alfa.beta.

Septianto. 2010. Pengaruh Lingkung.an Ker.ja dan Stres Kerja terha.dap Kin.erja Karyawan, Studi Pada PT. Pataya Raya Semarang.Jurnal Ekonomi, 7 (2), h:1-57.

Sungkawati. 2007. Ana.lisis Konflik dan Stres serta Pengaruhnya terhadap Ki.nerja Pekerja Perempuan di PR Karya Bersama Malang.Jurnal Ekonomi, 8 (2), h:1-8.

Sedarmayanti. 2010. Su.mber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Badung: Mandar Maju.

Siman.juntak, Payaman J. 2005. Man.ajemen dan Evaluasi Kerja. Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta.

Simamora, Henry, 2006. Mana.jemen Sumber Daya Manusi. Yogyakarta : Bagian Penerbit STIE YKPN.

Sukmawati, Ferina. 2008. Peng.aruh Kepemi.mpinan, . Lingkung.an Ke.rja Fi.sik dan Komp.ensasi terhadap Kinerja Pegawai di PT. Pertamina (PERSERO) UPMS III Terminal Transit Utama Balongan, Indramayu. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2 (3), h:175-194.

Sunarmi, istanti. 2007. Pen.garuh Stres Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. Interbis Sejahtera Palembang.Jurnal Teknik Industri, 7(2), h:1-10.

Rivai. 2010. Man.ajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Wirawan, Nata. 2002. Cara M.udah  Memahami Statistik 2 (Statistik

Inferensia).Denpasar : Keraras Emas.