E-Jurnal Manajemen, Vol. 10, No. 10, 2021 : 1030-1050         ISSN : 2302-8912

DOI: https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2021.v10.i10.p05

PENGARUH SIKAP TERHADAP NIAT BELI PRODUK DI MEDIASI OLEH PENGETAHUAN LINGKUNGAN DAN KEPEDULIAN

LINGKUNGAN

(Study Kasus The Body Shop Yogyakarta

Rizkiya Mega Indriyani1

Susanto2

Nonik Kusuma Ningrum3

Fakultas Ekonomi Sarjanawiata Tamansiswa Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia.

email : [email protected]

ABSTRAK

Perubahan iklim global menimbulkan kerusakan mendasar bagi lingkungan karena eksploitasi manusia yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan pemeliharaan lingkungan. Masalah ini sangat komplek dan serius terhadap kerusakan lingkungan salah satu penyebabnya adalah produksi yang tidak ramah lingkungan. Penilitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sikap dan niat beli produk yang dimediasi oleh pengetahuan lingkungan dan kepedulian lingkungan. Penelitian ini menggunakan produk The Body Shop yang dilakukan di Yogyakarta. Penelitian dengan 140 responden dengan metode purposive Sampling. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan lingkungan, sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepedulian lingkungan,sikap berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap niat beli, pengetahuan lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli, kepedulian lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli, pengetahuan lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap dan niat beli, kepedulian lingkungan secara positif dan signifikan memediasi sikap dan niat beli. kepedulian lingkungan dan pengetahuan lingkungan mampu memediasi sikap dan niat beli pada produk The Body Shop di Kota Yogyakarta.

Kata kunci : Kepedulian Lingkungan, Niat Beli, Sikap, Pengetahuan Lingkungan

ABSTRACT

Global climate change causes fundamental damage to the environment due to excessive human exploitation and is not balanced with environmental care. This problem is very complex and serious about environmental damage, one of the causes is production that is not environmentally friendly. This study aims to examine the effect of attitudes and product purchase intentions mediated by environmental knowledge and environmental awareness. This research uses The Body Shop product which was conducted in Yogyakarta. Research with 140 respondents with purposive sampling method. This study uses Structural Equation Modeling (SEM . The results of this study indicate that attitudes have a positive and significant effect on environmental knowledge, attitudes have a positive and significant effect on environmental awareness, attitudes have a positive but not significant effect on purchase intentions, environmental knowledge has a positive and significant effect on purchase intentions, environmental awareness has a positive and significant effect on purchase intention, environmental knowledge has a positive and significant effect on attitudes and purchase intentions, environmental care positively and significantly mediates attitudes and purchase intentions. environmental awareness and environmental knowledge are able to mediate attitudes and purchase intentions on The Body Shop products in the city of Yogyakarta.

Keywords: Environmental Concern, Purchase Intention, Attitude, Environmental Knowledge

PENDAHULUAN

Dewasa ini, industri yang tidak ramah lingkungan telah merusak alam dan ekosistem yang ada.Dengan ini diharapkan konsumen sadar dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan, dengan membeli produk hijau yang bisa didaur ulang, Produk hijau menjadi salah satu inovasi yang berpengaruh besar pada pelestarian lingkungan Tanaya & Rastini 2016). Salah satu produk hijau yang mendukung kelestarian lingkungan yaitu produk yang bermerek The Body Shop.

The Body Shop ialah salah satunya pionir green showcasing,(Resmawa 2017). The Body Shop dalam memproduksi memanfaatkan bahan material alami sebagai pencegah produk dagangan yang sulit untuk bisa digunakan kembali. Toko The Body Shop terus-menerus diisi dengan spanduk kesadaran alami terhadap pembuangan sampah dan mendukung kegiatan sosial lainnya yang mengarah pada pemeliharaan ekologis dengan slogan sebagai pendukung komunitas perdagangan secara adil dan bijaksana, melindungi planet kita membela hak asasi manusia, serta melawan uji coba pada binatang.

Pemasaran hijau merupakan bentuk kepedulian terhadap masalah kerusakan lingkungan yang harapkan akan menjadi salah satu gerakan pelestarian lingkungan Qurniawati 2018). Tanaya dan Rastini 2016) menyatakan bahwa produk hijau merupakan barang-barang yang tidak berisiko bahaya untuk faktor lingkungan dan iklim, tidak menghambur-hamburkan aset, tidak memproduksi limbah yang berlebih, serta tidak menjadikan tanpa ampun sistem biologis yang melingkupi.

Niat beli atau purchase intention adalah kondisi di mana konsumen bernia membeli suatu produk atau jasa yang dimiliki tingkatan harapan yang tinggi Ginting & Ekawati 2016). Tujuan membeli barang hijau merupakan kecenderungan yang muncul ketika pembeli merasa tertarik dan perlu membeli barang yang mereka lihat yang muncul karena rasa percaya diri terhadap barang tersebut disertai dengan kemampuan untuk membeli barang tersebut Tanaya & Rastini 2016).

Sikap pada niat beli produk hijau yaitu mentalitas pada tujuan pembelian barang-barang hijau, khususnya bagaimana pembeli memandang barang tersebut kemudian pembeli menilai apakah barang tersebut berguna untuk digunakan sejauh menyangkut dalam hal kesehatan ataupun lingkungan Sekitar Tanaya dan Rastini 2016). Menurut Santriono Refki 2019) sikap konsumen terhadap barang -barang hijau tidak secara mendunia karena kontras sosia;dan faktor pasar.

Milfont 2012), mengungkapkan bahwa sikap terhadap lingkungan merupakan kecenderungan dari psikologis yang digambarkan dengan menilai wawasan atau lingkungan alam untuk diyakini, salah satunya unsur-unsur yang memengaruhi mutunya, dari beberapa tingkatan kebaikan dan ketidak sukaan. Pelanggan dengan kesadaran lingkungan yang baik akan memikirkan barang-barang hijau dan akan membayar lebih untuk barang-barang yang menguntungkan bagi kelestarian iklim Rini dkk 2017) Bertambah tingginya rasa sadar tentang pentingnya pelanggan memiliki lingkungan, makin tingginya minat untuk membeli yang tidak berbahaya bagi ekosistem Saeed et al. 2013). Mengenai hal tersebut diperkuat dengan

temuan dari Tanaya dan Rastini 2016), yang menyatakan bahwa kesadaran lingkungan secara positif mempengaruhi ekspektasi pembelian.

Sikap terhadap lingkungan merupakan kecenderungan psikologis yang digambarkan dari menilai pandangan atau kepercayaan terhadap lingkungan alam salah satunya faktor-faktor yang memengaruhi mutunya Milfont 2012). semakin tinggi sikap ekologis konsumen, semakin tinggi pengetahuan lingkungan. Pengetahuan lingkungan sangat perlu di masyarakat terkait produk yang memberikan dampak positif pada lingkungan dan mengedukasi masyarakat pada perihal isu dan fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini.

Wulandari dan Surwaso 2015), menyatakan bahwa informasi tentang kerusakan lingkungan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam niat untuk membeli barang-barang yang ramah lingkungan. Semakin sering pendidikan tentang kerusakan alam dilakukan untuk masyarakat umum, itu akan memperluas perhatian konsumen untuk membeli produk-produk ekosistem yang tidak berbahaya,hal ini akan sangat mendukung produk-produk ekosistem yang tidak berbahaya untuk dibuat. Namun hal itu menyimpang dari penelitian Sari dkk 2017). Kesadaran tentang kepedulian lingkungan tidak berdampak positif dengan niat beli barang yang produk hijau atau ramah lingkungan. Temuan dari Wayan et al. 2017) mengatakan bahwa sikap mempengaruhi secara positif niat beli, yang di mediasi oleh pengetahuan lingkungan.

Sesuai latar belakang permasalahan diatas, sehingga penelitian ini dengan tujuan menguji pengaruh sikap, pada niat beli produk di mediasi pengetahuan lingkungan, dan kepedulian lingkungan kepada pelanggan, The Body Shop di Yogyakarta. Penelitian tentang produk hijau ini penting untuk dilakukan sebab adanya ketidak pedulian karena kurangnya niat beli konsumen akan produk hijau. Temuan ini Mengintegrasikan penelitian dari Tanaya & Rastini 2016) dan Saraswaty & Suprapti 2015) yang mengungkapkan bahwa rasa peduli lingkungan memberi pengaruh positif niat beli. Disamping itu penelitian ini penting di lakukan karena adanya ketidak konsistenan hasil penelitian oleh Sari et al. 2017) yang mengatakan bahwasanya pengetahuan lingkungan tidak memberi pengaruh signifikan positif pada niat beli barang ramah lingkungan.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, sehingga didapat permasalahan yang bisa diungkap dalam penelitian ini yaitu mengenai dampak dari sikap, pada nia beli barang ramah lingkungan The Body Shop yang di mediasi pengetahuan lingkungan, dan kepedulian lingkungan. Penelitian ini penting karena masalah lingkungan semakin besar dan tidak diimbangi dengan sikap, kurangnya niat beli produk hijau, rasa peduli lingkungan, pengetahuan lingkungan. Maka peneliti menggunakan hipotesis yaitu :

H1: Sikap berpengaruh positif signifikan pada pengetahuan lingkungan

Milfont 2012) Sikap pada lingkungan merupakan kecenderungan dari psikologis yang di deskripsikan dengan menilai penegasan atau lingkungan yang diyakini, salah satunya komponen yang memengaruhi mutunya, dari beberapa derajat kebaikan dan keengganan. Informasi tentang iklim dapat mempengaruhi mentalitas pembeli. Semakin tinggi sikapnya, semakin tinggi pengetahuan. Sikap berdampak positif pada kepedulian lingkungan dalam kajian yang dilaksanakan

oleh Putu et al. 2016) mengemukakan bahwa sikap mempengaruhi secara positif signifikan pengetahuan lingkungan.

H2 : Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepedulian lingkungan

Sikap adalah artikulasi yang mencerminkan preferensi yang berbeda terhadap sesuatu, perspektif pembeli dalam membeli barang-barang hijau dan kesadaran pelanggan akan iklim dan kesejahteraan terus berkembang, sehingga minat untuk produk hijau semakin meningkat, menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan produk hijau Paramita & Kerti Yasa 2015). Rini Stia dkk. 2017) mengatakan bahwa sikap pembeli memberi pengaruh positif signifikan pada niat pembelian. Kesadaran terbuka yang rendah tentang daya dukung ekologis sebenarnya tidak memengaruhi orang untuk membeli barang-barang ramah lingkungan, Wayan et al. 2017). Hal itu diperkuat adanya temuan dari Trivedi dkk 2018) menghasilkan penelitian yang menunjukan bahwa sikap dan kepedulian memberi pengaruh positif signifikan.

H3 : sikap memberi berpengaruh positif signifikan pada niat beli produk hijau Usmani et al. 2015), mengemukakan bahwa sikap lingkungan membangun kesadaran dalam menyikapi masalah lingkungan yang pada akhirnya bisa mempengaruhi niat beli produk hijau. Pelanggan yang mempunyai sikap kesadaran lingkungan tinggi akan dengan senang hati untuk membayar lebih terhadap produk hijau demi keberlangsungan lingkungan yang lebih baik, (Wayan et al. 2017). Penelitian dari Surwarso & Wulandari 2015) menyatakan bahwa sikap berdampak positif signifikan pada niat beli produk hijau. pernyataan hasil kajian ini juga didukung oleh hasil Wayan et al. 2017) dan Zaremohzzabieh dkk, 2020) yang menyatakan hasil dari penelitiannya tersebut menghasilkan bahwa sikap berdampak positif signifikan pada niat beli produk hijau. Namun temuan itu tidak selaras dengan penelitian dari Dicky Ofian, 2016), dengan hasil penelitian bahwa sikap tidak memberi pengaruh positif signifikan pada niat beli.

H4 : Pengetahuan lingkungan berpengaruh positif dan signifikan pada niat beli produk hijau.

Alhally 2020), pemahaman pelanggan terhadap lingkungan yang di miliki konsumen mencerminkan pemahaman konsumen tentang masalah lingkungan dan upaya untuk memecahkan masalah tersebut. Tanaya 2016) mengatakan bahwa pengetahuan lingkungan mempengaruhi secara positif signifikan pada niat beli produk hijau. Menurut penelitian yang di lakukan Suwarso dan Wulandari 2015), mengungkapkan bahwa informasi tentang lingkungan yang dimiliki oleh pembeli dapat berdampak positif yang besar pada ekspektasi beli produk hijau. Hal tersebut di dukung oleh penelitian yang dilaksanakan Rini dkk. 2017) yang menegaskan bahwa dengan hasil kajian pengetahuan lingkungan memberi pengaruh positif signifikan pada nia beli. Akan tetapi hal itu tidak selaras dengan penelitian dari Sari et al. 2017) bahwa ada pengaruh positif signifikan pengetahuan lingkungan pada niat beli.

H5 : Kepedulian lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli produk hijau.

Kepedulian ekologis dapat menjadi indikator potensial perilaku pembelian untuk barang-barang hijau dan dapat menjadi titik sentral dalam siklus dinamis

pembeli, Rini dkk. 2017). Temuan yang dilaksanakan oleh Saraswaty & Suprapti 2015), mengungkapkan bahwa rasa peduli lingkungan memberi pengaruh positif signifikan pada niat beli produk hijau. Hal itu di dukung oleh temuan yang di lakukan oleh Alhally 2020) kepedulian lingkungan dari konsumen mempunyai dampak positif signifikan pada niat beli produk hijau. Hal itu sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Ko, Kyung & Young 2012) dengan hasil penelitian bahwa rasa peduli lingkungan memberi pengaruh positif signifikan pada niat beli produk hijau.

H6 : Sikap berpengaruh positif dan signifikan pada niat beli produk hijau dengan mediasi pengetahuan lingkungan.

Saraswaty & Suprapti 2015) menyatakan bahwa istilah pengaturan disposisi pelanggan secara teratur menggambarkan hubungan antara keyakinan, perspektif, dan perilaku. Menurut Putu et al. 2016) menyatakan bahwa kemajuan alasan untuk memperoleh suatu barang bergantung pada rasa percaya yang pembeli miliki akan barang itu yang diiringi adanya kesanggupan pembelian barang itu. Menurut Cheah & Phau 2011) mengungkapkan bahwa sikap yang di miliki individu tentang produk ramah lingkungan meningkatkan niat beli produk hijau. Bertambah tingginya sikap pada produk hijau, makin besar harapan seseorang atau purchase intention adalah interaksi yang memeriksa dan menggambarkan alasan mengapa pembeli memutuskan pembelian barang pada tempat tertentu. Dalam eksplorasi yang dipimpin oleh Wayan et al. 2017) menunjukkan bahwa sikap akan niat beli yang di mediasi oleh kepedulian lingkungan memberi pengaruh positif signifikan. penelitian ini berarti kesadaran lingkungan akan terus

meningkat, dan kemauan konsumen untuk membeli produk hijau akan terus

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini memanfaatkan sifat penelitian kuantitatif. Menuru Zaluchu 2020) menyatakan bahwa metode kualitatif merupakan paradigma ilmiah yang bersumber dari pandangan positivisme, penyelidikan kebenaran yang bersifat relative, hermenatik dan interpretatif. Populasi yang dipilih oleh peneliti yaitu calon pembeli yang belum pernah memakai item produk hijau The Body Shop serta memiliki harapan atau niat untuk memutuskan pembelian item produk hijau The Body Shop. Variabel bebas yang dipilih oleh peneliti yaitu sikap X), variabel mediasi yang peneliti gunakan yaitu pengetahuan lingkungan serta kepedulian lingkungan, sementara variabel terikat yang peneliti gunakan yakni niat beli Y). Menurut alat analisa yang akan di gunakan ialah structural Equation Model SEM) sehingga jumlah sampel dan keterwakilan minimum dengan maksimum bergantung dari jumalah indicator di kali 5 sampai 10 Kurniawan dkk 2013).

Berdasarkan acuan tersebut maka jumlah sampel minimum dan maksimum dalam penelitian ini adalah dari rentang 95 – 190 sampel. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 17x 7= 136 dibulatkan menjadi 140. Sampel pada penelitian ini mengambil pada calon konsumen perempuan dan laki – laki, yang mempunyai niat pembelian produk hijau The Body Shop di wilayah Yogyakarta. Sumber data kajian ini yaitu memanfaatkan data primer ialah informasi yang didapat langsung dari objek eksplorasi individu, data primer juga di sebut data asli atau data baru Setyaningsih et al., 2020). Metode pengumpulan data ini peneliti menerapkan kuesioner online di buat melalui google form dengan menyebarkan tautan di media sosial. Sekala yang di gunakan pada penelitian ini adalah Sekala liker dengan penilaian dengan 1 sampai 5 poin.

Uji kualitas data pada penelitian ini yakni memanfaatkan Evaluasi Model Pengukuran Outer Model) di gunakan untuk mengevaluasi validitas dan realibiltas. Uji validitas meliputi uji convergent validity, convergent validity model pengukuran yang dapat di lihat hubungan anatara sekor indeks dan skor variabel indikator di anggap valid jika nilai AVE average varianve extract) >05 atau dengan nilai Loading Factor >0,5 Amanda 2020). Descriminant Validity, timbul ketika 2 item penaksir yang beda mengukurkan 2 variabel yang dinilai tidak signifikan untuk memberikan skor secara tidak relevan Saputra Rofian 2018) Strategi descriminant validity yaitu melalui pengujian discriminant validity dari indikator refleksi melalui mengetahui cross loading untuk tiap factor atau variabele > 0,7. Keandalan composit realibility adalah bias memperkirakan keandalan pengembangan dengan petunjuk cerdas yang diselesaikan dua kali, yaitu cronbach alpha dan realibilitas komposit. pengukuran dinyatakan valid jika skor composit realibility >0,7 dan skor dari cronbach alpha >0 Supriyanto Rahmi 2019).

Teknik analisis data menerapkan analisis deskriptif, analisis Dekriptif ialah tahap penanganan atau fase statistic di mana hanya berusaha menggambarkan, dan menganalisis kelompok yang di berikan tanpa meringkas atau menarik kesimpulan pada kelompok yang lebih besar Setyaningsih et al. 2020).Teknik analisis data dengan menggunakan uji kelayakan model struktural inner model) pada tahap ini penelitian mengukur kesesuwaian input pengamatan matriks

kovarian atau korelasi) melalui pengajuan dari prediksi model proposed model). Tujuan dari pengujian kesusaian model adalah untuk menilai apakah model pengukur yang diajukan fit atau tidaknya dari data serta apakah model yang diajukan cocok sifatnya unidimensional dan apakah model yang di usulkan adalah satu dimensi. Peneliti baru dapat menggunakan beberapa kriteria evaluasi overall , seperti yang di tunjukan di bawah ini Amanda et al. 2020).

Normal Fit Index (NFI) Normal Fit Index nilai kisaran dari 0 sampai 1, nilai RFI ≥0.90 menandakan good fit, sementara 0,80≥RFI ≥0.90 menunjukkan marginal fit. R-squred (R2) Nilai R-square di gunakan sebagai pengukuran berapa variabel laten bebas relatif terhadap variabel leten tergantung. Paramita dkk 2015), hasil R-squared dengan nilai 0,67, 0,33 serta 0.19 memperlihatkan model secara baik, cukup baik serta lemah Rofian Saputra et al., 2018) Uji Hipotesis yang yang sudah diutarakan di uji melalui mengetahui hasil analisis berdasar pada tanda serta besar nilai signifikannyaa. Jika tanda selaras denganteori dan signifikan <0,05 maka hipotesisnya di nyatakan di terima. Tetapi jika tanda tidak sesuai dengan teori dengan nilai signifikan >0,05 sehingga hipotesis di tolak. Analisis jalur Path analys) berfungsi untuk untuk menghitung antara pengaruh langsung dengan tidak langsung dari variable eksogen dan variable endogen dimana secara matematik analisis jalur ini menganut model struktural Abdullah 2015).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini menggunakan responden sebanyak 140 responden yang mempunyai niat beli produk The Body Shop, yang berdomisili di Yogyakart berjenis kelamin laki – laki maupun perempuan, mempunyai pekerjaan dari pelajar sampai dengan wiraswasta dan telah menyelesaikan pendidikan minimal SMP/sederajat.

Tabel 1.

Karakteristik Data Responden

Variabel

Frekuensi

Peresentase

Jenis Kelamin

Laki-laki

15

15,7%

Perempuan

84

84,3%

Usia

Total

100%

19 – 22 tahun

50%

35%

24 – 27 tahun

22

20%

28 – 30 tahun

18

21%

>31 Tahun

9

9%

Pekerjaan

Total

100%

Mahasiswa

45

45

Pegawai Wiraswasta Bersambung

15

20

Lanjutan Tabel 1 Karakeristik Data Responden

Pegawai Negeri Sipil

30

30

wiraswasta

10

10

Bersambung…

Lanjutan Tabel 1.

Variabel

Frekuensi

Peresentase

Pendidikan

Total

100%

SMP

10

10%

SMA

40

40%

S1

50

50%

Total

100%

Sumber : Data primer

diolah, (2021).

Sesuai karakeristik data responden pertama jenis kelamin, terlihat jenis kelamin laki-laki dari persentase 15%) sementara jenis kelamin perempuan dari persentase 84%). Dengan hal tersebut maka dapat di lihat bahwa yang mempunyai niat beli yang besar adalah kaum perempuan. Karakteristik responden kedua adalah usia bahwa sebagian besar responden yang berusia 19 – 27 tahun dengan persentase 72%. karena anak muda mempunyai niat beli produk hijau dan kesadaran akan lingkungan yang lebih tinggi. Karakteristik responden ketiga adalah pekerjaan dari tabel karakteristik pekerjaan frekuensi dan persentase yang paling besar adalah mahasiswa yaitu 45% dan frekuensi terbesar nomor dua adalah pegawai negeri sipil dengan frekuensi dan persentase 30%.

Karakeristik terakhir adalah pendidikan persentase yang paling tinggi adalah 50% dengan pendidikan terakhir S1. Dan pendidikan terahir SMA dengan persentase 40%, sedangkan yang paling rendah adalah dengan pendidikan terakhir SMP dengan presentase 10%. Dari hasil tersebut terlihat jelas bahwa tingaka pendidikan sangat berpengaruh dengan niat beli dan pemahaman lingkungan yang baik berpengaruh dengan kepedulian lingkungan sekitar.

Tabel 2.

Deskriptif Variabel Sikap

Kode

Pernyataan

Mean

SP1

Perlindungan lingkungan penting bagi saya saat melakukan pembelian produk The Body Shop

4.150

SP2

Saya percya bahwa produk hijau The Body Shop mengurangi polusi (air,udara, dll.

3.957

SP3

Saya percaya bahwa produk hijau The Body Shop membantu menyelamatkan alam dan sumber daya yang terkandung didalamnya

4.007

SP4

Jika diberi pilihan, saya akan lebih memilih produk hijau The Body Shop dari pada produk konvensional

4.093

Rata – rata

4.052

Sumber : Data primer diolah, (2021 .

Hasil dari analisa deskriptif sikap yang mempunyai nilai rata – rata 4.052 nilai responden tersebut terhadap variabel sikap termasuk ke dalam kriteria baik dengan nila tertinggi 4.150 dengan pernyataan “Perlindungan lingkungan penting bagi saya saat melakukan pembelian produk The Body Shop” dan nilai terendah dengan nilai 3.957 dengan pernyataan ” saya percaya bahwa produk hijau The Body Shop mengurangi polusi air,udara, dll.) ”.

Tabel 3.

Deskriptif Variabel Pengetahuan Lingkungan

Kode

Pernyataan

Mean

PL1

Gerai The Body Shop mendistribusikan brosur terbitan ramah lingkungan

3.964

PL2

Gerai The Body Shop menangani produk kosmetik dengan label hijau

3.979

PL3

Gerai The Body Shop meningkatkan penjualan merek produk ramah lingkungan

4.136

PL4

Gerai The Body Shop mengoprasikan toko ramah lingkungan untuk menjual produk ramah lingkungan

4.150

PL5

Ada ruang belanja ramah lingkungan diagerai The Body Shop

4.129

Rata – rata

4.072

Sumber : Data primer diolah,(2021 .

Hasil dari deskriptif variabel pengetahuan lingkungan menghasilkan bahwa rata – rata 4.072 penilaian responden terhadap variabel pengetahuan lingkuangn dengan nilai tertinggi 4.136 dengan pernyataan ”Gerai The Body Shop meningkatkan penjualan merek produk ramah lingkungan” dan nilai terendah dengan nilai 3.964 dengan pernyataan ”Gerai The Body Shop mendistribusikan brosur terbitan ramah lingkungan” dengan niali yang diperoleh maka nilai diketegorikan baik.

Tabel 4.

Deskriptif Variabel Kepedulian Lingkungan

Kode        Pernyataan

Mean


KL1


Saya menghindari membeli produk yang berpotensi merusak lingkungan                                 4.021

Bersambung…

Lanjutan Tabel 4.

Kode        Pernyataan

Mean


Saat saya menggunakan produk hijau The Body Shop, saya merasa bahwa saya dapat membantu menjaga      4.171

KL2

lingkungan

Saya merasa lebih nyaman saat menggunakan produk

KL3         The Body Shop dari pada produk biasa4.236

Saya akan membeli produk yang dibuat dengan bahan

KL4         daur ulang

Rata – rata4.148

Sumber : Data primer diolah, (2021 .

Bersumber dari hasil analisis deskriptif menghasilkan bahwa rerata 4.148 penilaian responden terhadap variabel kepedulian lingkungan dengan nilai tertinggi 4.236 dengan pernyataan ”Saya merasa lebih nyaman saat menggunakan produk The Body Shop dari pada produk biasa” dan nilai terendah dengan nilai 4.021 dengan pernyataan ”saya menghindari membeli produk yang berpotensi merusak lingkungan” dengan niali yang diperoleh maka nilai diketegorikan baik.

Tabel 5.

Deskriptif Variabel Niat Beli

Kode

Pernyataan

Mean

NB1

Karena kepedulian terhadap lingkungan, saya akn mencoba untuk membeli produk hijau The Body Shop

4.079

NB2

Saya berencana untuk membeli produk The Body Shop karena kinerjanya yang ramah lingkungan

4.021

NB3

Saya berniat membeli produk The Body Shop karena kinerjanya yang ramah lingkungan

4.079

NB4

Saya senang membeli produk – produk The Body Shop karena keramahan pada lingkungan

4.150

NB5

Saya akan mengumpulkan dan memahami informasi tentang produk ramah lingkungan The Body Shop

4.050

Bersambung…

Lanjutan Tabel 5.

Kode Pernyataan

Mean


Saya akan membeli produk ramah lingkungan The Body

Shop ketika saya perlu membeli produk hijau

NB6                                                   4.079

Rata – rata

4.076


Sumber : Data primer diolah, (2021 .

Sesuai hasil pengujian analisa deskriptif yang responden dari variabel nia beli, itu memperlihatkan bahwa rerata oleh 4.076 responden menilai variabel nia beli dengan nilai tertinggi 4.150 dengan pernyataan "Saya senang membeli produk The Body Shop sebab keramahan terhadap lingkungan" dan nilai terendah dengan nilai 4.021 dengan pernyataan "Saya berencana untuk membeli produk The Body Shop sebab kinerjanya yang ramah lingkungan" dengan nilai yang diperoleh maka nilai di kategorikan baik.

Gambar 2. Gambar Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)

Tabel 6

Nilai Outer Loading (Loading Faktor

Kode

Sikap (X1)

Niat Beli (Y)

Pengetahuan Lingkungan (Z1)

Kepedulian Lingkungan (Z2)

KL1

0,823

KL2

0,750

KL3

0,711

KL4

0,790

NB2

0,816

NB3

0,800

NB4

0,832

NB5

0,799

PL1

0,701

PL2

0,854

PL3

0,769

PL4

0,843

PL5

0,729

SP1

0,550

SP2

0,847

SP3

0,756

SP4

0,842

Sumber : Data primer diolah, (2021 .

Dari keseluruhan nilai outer loading pada telah memenuhi syarat yaitu nilai dari loading factor melebihi dari nilai >0,70, kecuali pada indikator SP1 dengan perolehan nilai 0,550 yang berarti belum memenuhi syarat dan harus di hapus pada rancangan model karena indikator tersebut tidak valid. Maka terdapat nilai perubahan dalam nilai outer loading, yang bisa di lihat pada Tabel 7.

Tabel 7.

Perubahan Nilai Outer Loading (Loading Faktor

Kode

Sikap (X1)

(Y)

Z1

Z2

KL1

0,824

KL2

0,751

KL3

0,706

KL4

0,794

NB2

0,816

NB3

0,800

NB4

0,832

NB5

0,799

PL1

0,702

Bersambung…

Lanjutan Tabel 7.

Kode

Sikap (X1)

(Y)

Z1

Z2

PL2

0,853

PL3

0,769

PL4

0,843

PL5

0,729

SP2

0,853

SP3

0,774

SP4

0,857

Sumber : Data primer diolah,(2021 .

Seluruh nilai outer loading pada Tabel 7. telah memenuhi syarat dengan nilai >0,70 setelah variabel SP1 yang berhubungan dengan indikator sikap di hilangkan, dengan nilai terendah yaitu 0,702 yang terletak pada indikator PL1 yang berhubungan dengan indikator pengetahuan lingkungan. Setelah nilai loading factor dinyatakan sudah valid maka pengujian dapat di lanjutkan ke tahap berikutnya yaitu analisis validitas diskriminan.

Tabel 8.

Tabel Nilai Avarge Variance Extrack (AVE

Variabel

Avarge Variance Extrack (AVE)

Sikap (X1

0,687

Niat Beli (Y

0,659

Pengetahuan Lingkungan (Z1

0,611

Kepedulain Lingkungan (Z2

0,593

Sumber : Data primer diolah,(2021 .

Variabel yang memiliki validitas diskriminan yang baik dengan variabel yang bernilai AVE >0,50 dengan skor seluruh variabel dinyatakan valid karena semua nilai >0,50. Dengan nilai tertinggi adalah dengan variabel X1 yaitu sikap sedangkan nilai terendah yaitu dengan nilai 0,593 dengan variabel Z2 yaitu kepedulian lingkungan.

Tabel 9.

Tabel Cros Loading

Kode

X1

Y

Z1

Z2

KL1

0,553

0,618

0,579

0,824

KL2

0,519

0,557

0,611

0,751

KL3

0,536

0,488

0,519

0,706

KL4

0,466

0,531

0,534

0,794

NB2

0,450

0,816

0,630

0,643

NB3

0,484

0,800

0,589

0,486

NB4

0,472

0,832

0,516

0,553

NB5

0,587

0,799

0,597

0,624

PL1

0,587

0,517

0,702

0,435

Bersambung…

Lanjutan Tabel 9.

Kode

X1

Y

Z1

Z2

PL2

0,597

0,575

0,853

0,649

PL3

0,535

0,608

0,769

0,557

PL4

0,612

0,605

0,843

0,669

PL5

0,554

0,506

0,729

0,526

SP2

0,853

0,476

0,636

0,594

SP3

0,774

0,522

0,504

0,535

SP4

0,857

0,535

0,688

0,550

Sumber : Data primer diolah,(2021 .

Hasil dari cros loading nilai pada setiap item pertanyaan baik menghasilkan nilai cros loading >0,70 dalam melakukan berbandingan anatara variabel pertanyaan yang di gunakan untuk mewakilinya. Nilai cros loading pada Isetiap perwakilan dalam setiap variabel >0,70 nilai tersebut di nyatakan valid.

Tabel 10.

Nilai Uji Realibilitas Komposit

Variabel                         Reliabilitas Komposit

Sikap (X1

0,868

Niat Beli (Y

0,886

Bersambung

Lanjutan Tabel 10

Pengetahuan Lingkungan (Z1

0,886

Kepedulian Lingkungan (Z2

0,853

Sumber : Data primer diolah,(2021 .

Hasil dari pengujiuan Realibilitas komposit semua variabel dinyatakan valid karena nilai dari semua variabel >0,70. Dengan nilai paling tinggi 0,886 serta nilai paling rendah 0,853.

Tabel 11.

Nilai Cronbach Alpha

Variabel

Cronbach's alpha

X1

0,771

Y

0,828

Z1

0,838

Z2

0,769

Sumber : Data primer diolah,(2021 .

Standar valid pada pengujian Cronbach,s Alpha yaitu dengan skor >0,6. Berdasarkan patokan nilai tersebut maka semua variabel dikategorikan valid dengan nilai terendah 0,769 pada variabel kepedulian lingkungan dan nilai tertinggi 0,838 dengan variabel pengetahuan lingkungan. dengan validnya semua variabel maka dapat di lanjutkan dengan uji selanjutnya yaitu model struktural inner model).

Tabel 12.

Nilai R-square

Variabel

R Square      Adjusted R Square

Niat Beli (Y

Pengetahuan

Lingkungan (Z1

Kepedulian Lingkungan (Z2

0,599                0,590

0,546                0,543

0,456                0,452

Sumber : Data primer diolah,(2021 .

Dapat di lihat bahwa nilai R-Square pada tabel menunjukkan angka >033 dan di bawah angka 0,67 yang berarti bahwa nilai R-Square pada variabel bisa di katakan cukup baik.

Ineer model dipergunakan dalam memutuskan korelasi antara perubahan laten. Melakukan estimasi penilaian struktural inner model) yang menggabungkan uji kecocokan model R-square, dan nilai NFI.

Gambar 3. Evaluasi Model Struktural (inner model

Tabel 13

Nilai NFI (Normal Fit Indek)

Model Saturated

Model Estimasi

NFI

0,747

0,737

Sumber : Data primer diolah,(2021 .

Hasil dari NFI Normal Fit Indek) dengan nilai NFI Normal Fit Indek) 0,737 mendekati angka 1 yang berarti menunjukan nilai yang baik dan valid.

Tabel 14.

Pengaruh langsung (direct effect)

Pengaruh

T Statistik

P Values

Sikap (X1 -> Niat Beli (Y

0,816

0,415

Sikap (X1 -> Pengetahuan Lingkungan (Z1

14,917

0,000

Sikap (X1 -> Kepedulian Lingkungan (Z2

12,003

0,000

Pengetahuan Lingkungan (Z1 -> Niat Beli (Y

4,171

0,000

Kepedulian Lingkungan (Z2 -> Niat Beli (Y

4,738

0,000

Sumber : Data primer diolah,(2021 .

Untuk hasil nilai variabel Sikap X1) terhadap pengetahuan lingkungan Z1) di peroleh t-statistik sejumlah 14,917 serta p-value sejumlah 0,000 dapat di jelaskan nilai t-statistik 14,917 >t tabel 1,655 atau p-value sejumlah 0,000 <0,005 sehingga kesimpulannya bahwa sikap memberi pengaruh positif signifikan pada pengetahuan lingkungan. Nilai yang dihasilkan pada variabel sikap X1) terhadap kepedulian lingkungan Z2) di peroleh t-statistik 12,003 dari p value sejumlah 0,000 diperoleh nilai t-tatistik 12,003 >t tabel 1,655 dari nilai p value sejumlah 0,000 <0,005 maka kesimpulannya bahwa variabel sikap berdampak positif signifikan pada kepedulian lingkungan. Sebagai hasil nilai variabel Sikap X1) terhadap niat beli Y) di peroleh t-statistik sejumlah 0,816 dengan p value sejumlah 0,415 dapat di jelaskan nilai t-statistik 0,816 <t tabel 1,655 atau p value 0,415 >0,005 maka kesimpulannya bahwa variabel sikap memberi pengaruh positif namun tidak signifikan pada niat beli. Sebagai hasil nilai pada variabel pengetahuan lingkungan Z1) terhadap niat beli Y) di peroleh t-statistik sejumlah 4,171 serta p value 0,000 dapat dijelaskan nilai t-statistik sejumlah 4,171>t tabel 1,655 dengan p-value sejumlah 0,000 <0,005 kesimpulannya bahwa pengetahuan lingkungan memberi pengaruh positif signifikan pada niat beli. Untuk hasil nilai konstruk kepedulian lingkungan Z2) pada niat pembelian Y) di peroleh nilai t-statistik 4,738 dan sebesar p value 0,000 dapat di jelaskan nilai t-statistik 4,738 >t tabel 1,655 dari p sejumlah 0,000 <0,005 kesimpulannya yaitu variabel kepedulian lingkungan memberi pengaruh positif serta signifikan pada niat beli.

Tabel 15.

Pengujian pengaruh tidak langsung (Indirect effect

Pengaruh

Standar Deviasi

T Statistik

P Values

Sikap (X1 -> Pengetahuan Lingkungan (Z1 -> Niat beli (Y

0,075

3,869

0,000

X1 (Sikap ->Kepedulian Lingkungan (Z2 -> Niat Beli (Y

0,058

4,451

0,000

Sumber : Data primer diolah,(2021 .

Dari hasil pengolahan data pengaruh tidak langsung Indirect effect) di peroleh nilai t-ststistik sebesar 3,869 dengan p value sejumlah 0,000 serta dari koefisien 0,075 pada niat beli melalui pengetahuan lingkungan dari nilai t-statistik 3,869 > t tabel 1,655 serta p value sejumlah 0,000 <0,05 serta koefsien 0,075 menunjukkan arah positif bahwasanya pengetahuan lingkungan Z1) memediasi secara positif serta signifikan pada sikap X1) dan niat beli Y).

Dari hasil olah data pengaruh tidak langsung Indirect effect) nilai t statistik 4,451 p value serta dengan koefisien 0,058 pada sikap dan niat beli yang melalui kepedulian lingkungan ternyata menghasilkan t-statistik 4,451 > t tabel 1,655dan p value sejumlah 0,000 <0,5 serta koefisien memperlihatkan nilai 0,058 yang artinya kepedulian lingkungan Z2) memediasi secara positif serta signifikan antara sikap X1) serta niat beli Y).

Pengaruh sikap terhadap pengetahuan lingkungan berdasar pada uji hipotesis yang dilaksanakan di dapat nilai t-ststistik sebesar 12,003 dari nilai p-value sejumlah 0,000. hasil itu memperlihatkan t-statistik 12,003 >t tabel 1,96 atau p-value sejumlah 0,000 <0,005 dari nilai tersebut maka hasil hipotesis ini dapat disimpulkan sikap berpengaruh positif serta signifikan terhadap pengetahuan lingkungan. Hasil temuan ini juga di perkuat dari penelitian Putu et al., 2016), mengungkapkan bahwa sikap berpengaruh positif serta signifikan pada pengetahuan lingkungan.

Pengaruh sikap terhadap kepedulian lingkungan, bersumber dari hasil uji hipotesis yang dilaksanakan menghasilkan bahwa sikap berpengaruh positif serta signifikan pada kepedulian lingkungan. Hal ini ditunjukan dengan nilai yang di peroleh nilai t-ststistik sebesar 14,917 >t tabel 1,96 atau p value sejumlah 0,000 <0,005. Dari nilai tersebut maka didapatkan kesimpulan bahwa sikap berdampak positif signifikan. Hasil temuan ini diperkuat dari penelitian Wayan et al., 2017), mengatakan bahwa sikap mempengaruhi secara positif signifikan pada kepedulian lingkungan.

Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian ini menghasilkan bahwa pengaruh sikap terhadap niat beli memberi pengaruh positif namun tidak signifikan hal iitu ditunjukan dengan nilai yang di peroleh pada uji hipotesis dengan hasil nilai nilai t-statistik 0,816 <t tabel 19,6 serta nilai p-value sejumlah 0,415 >0,005. Hasil penelitian ini pula diperkuat penelitian dari Dicky ofian, 2016), dengan hasil penelitian sikap tidak memberi pengaruh positif signifikan pada lingkungan.

Sesuai uji hipotesis yang dilaksanakan di dapat nilai t-ststistik sejumlah 4,171 dari nilai p value sejumlah 0,000. Hasil itu memperlihatkan nilai t statistik 4,171 >t tabel 1,96 atau p value sejumlah 0,000 <0,005 dengan nilai tersebut maka hasil hipotesis ini dapat di simpulkan bahwasanya pengetahuan lingkungan memberi pengaruh positif signifikan pada niat beli. Hasil kajian ini pula di dukung penelitian terdahulu dari Tanaya & Restini, 2016), mengungkapkan bahwa ada pengaruh positif signifikan pengetahuan lingkungan pada niat beli produk hijau. Menurut penelitian Rini Stia dkk., 2017).

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan mengasilkan nilai t-statistik 4,171 dari p value sejumlah 0,000. Hasil nilai itu menghasilkan nilai t statistik 4,171 > tabel 1,96 atau p value sejumlah 0,000 <0,005 dengan nilai tersebut maka hasil hipotesis ini didapatkan kesimpulan yaitu kepedulian lingkungan mempengaruhi

secara positif signifikan pada niat beli. Hasil temuan ini juga di dukung penelitian terdahulu dari Saraswaty & Suprapti 2015), mengatakan bahwa pengetahuan lingkungan memberi pengaruh positif serta signifikan pada niat beli produk hijau.

Bersumber dari pengujian hipotesis yang dilaksanakan di dapat nilai t-ststistik sejumlah 3,869 dengan nilai p value sejumlah 0,025 serta dengan koefisien 0,075 pada niat beli melaui pengetahuan lingkungan dari nilai t-statistik 3,869 > t-tabel 1,96 serta p value sejumlah 0,000 <0,05 serta koefsien 0,075 menunjukkan arah positif, dapat di simpulkan yaitu pengetahuan lingkungan memediasi secara positif serta signifikan pada sikap dan niat beli. Hasil temuan ini pula di dukung penelitian terdahulu yang di teleiti oleh Wayan et al., 2017) mengatakan bahwa sikap pada niat beli yang di mediasi oleh pengetahuan lingkungan berpengaruh positif serta signifikan

Sesuai uji hipotesis yang dilaksanakan di dapat nilai t-ststistik sebesar-4,451 p value serta dengan koefisien 0,058 pada sikap dan niat beli melalui kepedulian lingkungan menghasilkan t statistik 4,451 > t tabel 1,96 dengan p value sejumlah 0,000 <0,5 serta koefisien menghasilkan nilai 0,058, didapatkan simpulan yaitu kepedulian lingkungan memediasi secara positif signifikan antara sikap dan niat beli. Hasil analisis ini pula diperkuat penelitian sebelumnya yang di teliti oleh Wayan et al., 2017), menunjukkan bahwa ada pengaruh positif sigfikan sikap pada niat beli yang di mediasi oleh kepedulian lingkungan.

SIMPULAN DAN SARAN

Ada pengaruh positif signifikan variabel sikap pada pengetahuan lingkungan, hasil analisis ini memperlihatkan bahwa semakin tinggi sikap konsumen maka akan mempengaruhi pengetahuan lingkungan.Konstruk pengetahuan lingkungan memberi pengaruh positif serta signifikan pada niat beli produk hijau The Body Shop, hasil dari penelitian ini menghasilkan bahwasanya bertambah tingginya pengetahuan lingkungan pembeli sehingga makin meningka juga kemauan membeli konsumen. Variabel sikap berdampak positif signifikan pada kepedulian lingkungan, hasil itu menunjukan bahwa sikap mempengaruhi kepedulian lingkungan. Variabel sikap memberi pengaruh positif namun tidak signifikan pada variabel niat beli produk hijau The Body Shop, hasil dari kajian ini memperlihatkan bahwa niat pembelian pelanggan tidak di pengaruhi dari sikap. Variabel kepedulian lingkungan mempengaruhi secara positif signifikan pada niat beli, hasil kajian tersebut memperlihatkan bahwa rasa peduli lingkungan mensugesti niat beli produk hijau The Body Shop, konsumen memutuskan pembelian produk hijau The Body Shop karena peduli akan lingkungan. Variabel sikap berpengaruh tidak langsung pada niat beli yang dimediasi oleh pengetahuan lingkungan, hal ini menunjukkan bahwa bertambah tingginya mediasi pengetahuan lingkungan sehingga sikap konsumen akan makin besar niat beli produk hijau the Body Shop.Variabel sikap pada niat beli di mediasi oleh kepedulian lingkungan berpengaruh positif serta signifikan, hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya intersesi informasi ekologi maka semakin tinggi juga mentalitas atau sikap pelanggan untuk memutuskan pembelian produk hijau The Body Shop , hal tersebut memperlihatkan bahwa meningkatnya rasa sadar akan

lingkungan, maka bertambah besar juga mentalitas atau sikap pembelanja terhadap pembelian barang-barang hijau The Body Shop.

Berdasarkan penelitian yang di laksanakan oleh peneliti bahwa variabel sikap mempengaruhi secara positif signifikan pengetahuan lingkungan dengan hal tersebut maka perusahaan perlu menanamkan sikap tentang pengetahuan lingkungan, karena semakin tinggi sikap terhadap pengetahuan lingkungan maka bisa menarik konsumen untuk mempunyai niat beli produk hijau The Body Shop.

REFERENSI

Abdullah, P. M. (2015). Living in the world that is fit for habitation: CCI’s ecumenical and religious relationships.

Alhally, A. 2020). Pengaruh Kepedulian, Pengetahuan, Sikap, Inisiatif Pemerintah, Tekanan Teman Sebaya Dan Spiritualitas Terhadap Niat Beli Produk Ramah Lingkungan Di Banjarmasin. At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen, 4 2), 130. https://doi.org/10.31602/atd.v4i2.3032

Amanda, C., Suyono, H., Diponegoro, A. M., & Dahlan, U. A. 2020). Uji Validitas dan Reliabilitas Konstruk Dukungan Sosial Menggunakan SEM. 13 02), 1–6.

Cheah, I., & Phau, I. 2011). Attitudes towards environmentally friendly products: The influence of ecoliteracy, interpersonal influence and value orientation. Marketing Intelligence            Planning,     29 5),     452–472.

https://doi.org/10.1108/02634501111153674

Di, N., Baubau, K., Analisis, M., & Konfirmatori, F. 2015). Confirmatory Factor Analysis. 126–138.

Ginting, R. K., & Ekawati, N. W. (2016). Kata kunci: 5(4), 2223-2249.

K, N. M. W. 2015). PRODUK RAMAH LINGKUNGAN ( Studi Kasus Pada Pertamax Di Kota Denpasar ) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana ( Unud ), 4 10), 3119–3145.

Kinerja, T., Dimediasi, K., & Kerja, M. 2018). No Title.

Ko, E., Kyung, Y., & Young, E. 2012). Green marketing ’ functions in building corporate image in the retail setting . Journal of Business Research. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2012.11.007

Kurniawan, D., Kunto, S., Pemasaran, J. M., Petra, U. K., & Siwalankerto, J.

2013). PENGARUH PROMOSI DAN STORE ATMOSPHERE TERHADAP IMPULSE BUYING DENGAN SHOPPING EMOTION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING STUDI KASUS DI MATAHARI DEPARTMENT STORE CABANG SUPERMALL SURABAYA. 1 2), 1–8.

Milfont, T. L. 2012). The Interplay Between Knowledge, Perceived Efficacy, and Concern About Global Warming and Climate Change: A One-Year Longitudinal Study. Risk    Analysis,     32 6),     1003–1020.

https://doi.org/10.1111/j.1539-6924.2012.01800.x

Paramita, N. D., & Kerti Yasa, N. N. 2015). Sikap Dalam Memediasi Hubungan Kesadaran Lingkungan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 17 2), 177–185. https://doi.org/10.9744/jmk.17.2.177

Penerimaan, E., & Kepegawaian, M. 2019). MENGGUNAKAN MODEL UTAUT2.

Pengetahuan, P., & Dan, L. 2017). LINGKUNGAN TERHADAP SIKAP DAN NIAT BELI PRODUK HIJAU “ THE BODY SHOP ” DI KOTA DENPASAR Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana , Bali , Indonesia PENDAHULUAN Semakin pesatnya perkembangan industri di Indonesia , terkadang tidak diikuti dengan keg. 1, 137–166.

Putu, N., Nilasari, H., Made, N., & Kusumadewi, W. 2016). LINGKUNGAN TERHADAP NIAT BELI KOSMETIK HIJAU MEREK THE BODY SHOP Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana , Bali , Indonesia ABSTRAK Sejak zaman purbakala sampai sekarang , manusia selalu mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilew. 5 1), 121–148.

Qurniawati, R. S. 2018). Theoritical Review: Teori Pemasaran Hijau. Among Makarti, 10 2), 73–84. https://doi.org/10.52353/ama.v10i2.153

Resmawa, I. N. 2017). Pengaruh Brand Image dan Product Knowledge terhadap Purchase Intention dengan Green Price sebagai Moderating Variabel pada Produk the Body Shop di Surabaya. Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi Dan Bisnis, 1 2), 1–11.

Saeed, R., Lodhi, R. N., Khan, A. K., Khurshid, N., Dustgeer, F., Sami, A., … Ahmad, M. 2013). Measuring impact of factors influencing purchase intention towards green products: Sahiwal clothing industry perspective. World Applied Sciences    Journal,     26 10),    1371–1379.

https://doi.org/10.5829/idosi.wasj.2013.26.10.1344

Santriono Refki, R. R. 2019). Pengaruh Kepedulian Lingkungan Dan Sikap Terhadap Minat Beli Produk Hijau. https://doi.org/.1037//0033-2909.I26.1.78

Saraswaty, W., & Suprapti, N. 2015). Peran Sikap Dalam Memediasi Pengaruh Kepedulian Lingkungan Terhadap Niat Beli Produk Ramah Lingkungan Studi Pada Produk Tupperware). E-Jurnal Manajemen Universitas

Udayana, 4 8), 2407–2427.

Sari, T. Y., W.Pattipawe, D. A., & Kurniasih, A. 2017). Jurnal SWOT , Volume VII , No 1 , Januari 2017 Jurnal SWOT , Volume VII , No 1 , Januari 2017. VII 1), 76–88.

Setyaningsih, S., Si, M., & Sitorem, M. n.d.). Penguatan Sumber Daya Manajemen Pendidikan Melalui Analisis Jalur ( Path Analysis ).

Tanaya, D. 2016). PENGETAHUAN TENTANG LINGKUNGAN TERHADAP NIAT Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia Kehidupan manusia sangat bergantung pada kondisi lingkungan hidup dan tempat manusia tinggal . Lingkungan merupakan bagian dari kehidup. 4 4), 3879–3904.

Tanaya, D., & Rastini, N. 2016). Peran Kepedulian Pada Lingkungan Memediasi Pengetahuan Tentang Lingkungan Terhadap Niat Pembelian Produk Hijau. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 5 6), 3879–3904.

Trivedi, R. H., Patel, J. D., & Acharya, N. 2018). Causality analysis of media influence on environmental attitude, intention and behaviors leading to green purchasing. Journal of Cleaner   Production,   196,   11–22.

https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2018.06.024

Wayan, N., Julianti, S., Agus, K., & Pramudana, S. 2017). NIAT BELI PRODUK HIJAU Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana , Bali , Indonesia ABSTRAK Dewasa ini pengetahuan mengenai lingkungan sangat penting untuk diketahui oleh semua masyarakat karena lingkungan merupakan pusat perhatian global kususnya b. 6 10), 5524–5551.

Zaluchu, S. E. 2020). Strategi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 4 1), 28. https://doi.org/10.46445/ejti.v4i1.167

Zaremohzzabieh, Z., Ismail, N., Ahrari, S., & Abu, A. 2020). The effects of consumer attitude on green purchase intention: A meta-analytic path analysis. October).

1050