E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 11, 2019 : 6388-6407

ISSN : 2302-8912


DOI: https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2019.v08.i11.p01

PENGARUH KEADILAN ORGANISASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DIMEDIASI KEPUASAN KERJA DI PT. JAYA KUSUMA SARANA BALI

Ni Wayan Armiani1

Made Surya Putra2

1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia email:wayanarmiani1@gmail.com

ABSTRAK

Komitmen organisasional merupakan kesediaan orang untuk tetap bertahan di perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional, keadilan organisasional terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional, dan keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional melalui mediasi kepuasan kerja. Penelitian ini dilakukan di PT. Jaya Kusuma Sarana Bali. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 52 orang karyawan, dengan metode sampling jenuh. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis Partial Least Square (PLS). Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional, keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional, dan kepuasan kerja memediasi parsial pengaruh keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional.

Kata kunci: keadilan organisasional; komitmen organisasional; kepuasan kerja

ABSTRACT

Commitment organizational is the willingness of people to stay in the company. This study aims to analyze the influence of organizational justice on organizational commitment, organizational justice on job satisfaction, job satisfaction on organizational commitment, and organizational justice on organizational commitment through job satisfaction mediation.This research was conducted at PT. Jaya Kusuma Sarana Bali. The number of samples were taken 52 employees, with a saturated sampling methods. Data collection methods were used interview and questionnaires methods. The data analysis techniques were used descriptive statistic and Partial Least Square (PLS) analysis. Based on the result of the analysis shows that organizational justice has a positive and significant effect on organizational commitment, organizational justice has a positive and significant effect on job satisfaction, job satisfaction has a positive and significant effect on organizational commitment, and job satisfaction mediates partially the influence of organizational justice on organizational commitment.

Keywords: organizational justice; organizational commitment; job satisfaction

PENDAHULUAN

Di era globalisasi sekarang ini, persaingan antar perusahaan dalam dunia bisnis semakin ketat. Suatu perusahaan harus mempunyai kekuatan dan kecakapan bersaing yang tinggi, supaya bisa berkompetisi dengan perusahaan pesaing. Hal tersebut diperlukan guna mencapai dan mempertahankan sumber daya yang baik.

Proses mengelola sumber daya manusia perlu dilakukan dengan sebaik mungkin agar perusahaan bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Mengelola sumber daya manusia itu sulit karena perusahaan harus dapat meningkatkan komitmen organisasional dari karyawannya. Hal tersebut disebabkan karena komitmen organisasional akan memunculkan ikatan dan merasa turut serta memiliki perusahaan dalam diri karyawan, sehingga mereka akan sanggup berkorban guna menyokong perusahaan dalam memenuhi tujuan-tujuannya dan setia untuk tetap menjadi bagian perusahaan (Ramadhan dan Mujiati, 2018).

Komitmen organisasional memiliki peranan yang penting di dalam organisasi. Komitmen organisasional memiliki peranan penting bagi seorang anggota organisasi untuk membangun kerjasama di dalam organisasi (Asriani dan Supartha, 2017). Komitmen organisasional dibangun atas dasar kepercayaan individu atas nilai-nilai organisasional, kerelaan individu dalam membantu mewujudkan tujuan organisasional dan loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi (Sentana dan Surya, 2017).

Perusahaan dalam meningkatkan komitmen organisasional karyawannya, perlu mempertimbangkan keadilan organisasionalnya. Keadilan organisasonal adalah persepsi keseluruhan mengenai apa itu keadilan di tempat kerja (Robbins & Judge, 2015:144). Penelitian mengenai pengaruh keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional yang diteliti oleh Rahman et al. (2016), Putra dan Riana (2017), Saputra dan Wibawa (2018), dan Khan et al. (2018) menunjukkan bahwa keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Rejeki dan Wulansari (2015), Ibrahim dan Perez (2014), dan Sancoko dan Panggabean (2015) menyatakan bahwa keadilan organisasional tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasional.

Karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi dapat meningkatkan komitmen organisasionalnya. Kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang tidak menyenangkan atau menyenangkan bila mana para karyawan memandang pekerjaan mereka (Handoko, 2014:193). Penelitian mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional yang diteliti oleh Darsana dan Putra (2017), Ramadhan dan Mujiati (2018), dan Suadnyani dan Netra (2018) menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional.

Penelitian mengenai hubungan keadilan organisasional dan kepuasan kerja yang diteliti oleh Hao et al. (2016) dan Indrayani dan Suwandana (2016) menunjukkan bahwa keadilan organisasional memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini menggambarkan bahwa semakin tinggi keadilan yang dirasakan karyawan maka kepuasan yang dirasakan karyawan turut meningkat. Penelitian yang dilakukan Praditya dan Putra (2016) dan Putra dan Indrawati (2018) mengenai hubungan antara keadilan

organisasional, kepuasan kerja, dan komitmen organisasional menunjukkan bahwa kepuasan kerja memediasi parsial pengaruh keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional.

PT. Jaya Kusuma Sarana Bali adalah sebuah perusahaan kontraktor nasional yang menawarkan jasa pelaksanaan konstruksi. PT. Jaya Kusuma Sarana Bali memiliki kompetensi mengerjakan proyek konstruksi struktural dan arsitektural bangunan komersial. Lokasi dari PT. Jaya Kusuma Sarana Bali yaitu di Jalan Imam Bonjol No. 555 Denpasar.

Berdasarkan hasil wawancara pendahuluan yang dilakukan kepada Ibu Ayu Gek Mirah Lestianingrum selaku HRD PT. Jaya Kusuma Sarana Bali menyatakan tingkat absensi karyawan pada kurun waktu 9 bulan terakhir lumayan tinggi seperti pada bulan September 2018, absensi karyawan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali mencapai 4,76 persen (bisa dilihat pada Tabel 1), hal ini berarti karyawan yang melibatkan diri dalam kegiatan perusahaan rendah, sehingga bisa dikatakan bahwa komitmen organisasional karyawan sangat rendah.

Tabel 1.

Data Tingkat Kehadiran Karyawan pada PT. Jaya Kusuma Sarana Bali Bulan Januari- September 2018

Bulan

Jumlah Karyawan

(orang)

(1)

Jumlah

Hari Kerja Per Bulan (hari) (2)

Jumlah Hari Kerja

Seharusnya

(hari) (1x2)=3

Jumlah

Absensi

Per Bulan (hari) (4)

Jumlah

Hari Kerja

Sesungguhnya

(hari)

(3-4)=(5)      (

Persentase

Absensi

:3)x100%=(6)

Januari

63

26

1.636

72

1.564

4,40

Februari

62

23

1.426

49

1.377

3,43

Maret

55

23

1.265

52

1.213

4,11

April

53

24

1.272

36

1.236

2,83

Mei

53

23

1.219

45

1.174

3,69

Juni

53

21

1.113

59

1.054

5,30

Juli

53

26

1.378

50

1.328

3,62

Agustus

50

25

1.250

46

1.204

3,68

September

49

24

1.176

56

1.120

4,76

Total

491

215       11.735

515        11.270

35,82

Rata-rata        54,56      23,89     1.303,89     57,22       1.252,22

3,98

Sumber : HRD PT. Jaya Kusuma Sarana Bali, 2018

Hasil perhitungan tingkat absensi karyawan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali menunjukkan bahwa rata-rata tingkat absensi karyawan sebesar 3,98 persen, ini berarti bahwa disiplin karyawan sangat buruk.

Ketika karyawan diperlakukan tidak adil oleh perusahaan, maka bisa berdampak pada meningkatnya absensi. Selain itu, apabila tingkat kepuasan kerja karyawan rendah maka tingkat kemangkirannya cenderung tinggi. Hubungan tingkat absensi dengan keadilan organisasional, kepuasan kerja, dan komitmen

organisasional yaitu tingkat absensi karyawan bisa disebabkan oleh keadilan organisasional dan kepuasan kerja yang rendah sehingga komitmen organisasional menjadi rendah pula untuk melibatkan diri dalam kegiatan dan pencapaian tujuan perusahaan.

Tabel 2.

Jumlah Promosi Karyawan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali Tahun

2016- 2018

No.

Tahun

Jumlah Promosi (orang)

Jumlah Karyawan (orang)

1

2016

0

112

2

2017

3

79

3

2018

1

52

Sumber : HRD PT. Jaya Kusuma Sarana Bali, 2018

Wawancara dilakukan kepada karyawan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali yang menyatakan bahwa jarang adanya promosi jabatan. Hal tersebut bisa dilihat pada Tabel 2 data jumlah promosi karyawan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali tahun 20162018. Tahun 2016 tidak adanya promosi jabatan, tahun 2017 karyawan yang dipromosikan sebanyak 3 orang, dan tahun 2018 karyawan yang dipromosikan sebanyak 1 orang. Hasil perhitungan jumlah promosi karyawan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali menunjukkan bahwa jumlah promosi karyawan rendah. Hubungan jumlah promosi karyawan dengan komitmen organisasional bermakna semakin rendah jumlah promosi karyawan bisa menjadi penyebab komitmen organisasional yang rendah. Hal ini berarti apabila karyawan mempunyai tingkat kepuasan kerja yang rendah terhadap pekerjaannya maka akan memicu terjadinya komitmen organisasional yang rendah.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah pengaruh keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional di PT. Jaya Kusuma Sarana Bali 2) Bagaimanakah pengaruh keadilan organisasional terhadap kepuasan kerja di PT. Jaya Kusuma Sarana Bali? 3) Bagaimanakah pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional di PT. Jaya Kusuma Sarana Bali? 4) Bagaimanakah pengaruh keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional melalui mediasi kepuasan kerja di PT. Jaya Kusuma Sarana Bali?

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk menganalisis pengaruh keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional di PT. Jaya Kusuma Sarana Bali. 2) Untuk menganalisis pengaruh keadilan organisasional terhadap kepuasan kerja di PT. Jaya Kusuma Sarana Bali. 3) Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional di PT. Jaya Kusuma Sarana Bali. 4) Untuk menganalisis pengaruh keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional melalui mediasi kepuasan kerja di PT. Jaya Kusuma Sarana Bali.

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Manfaat teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah bukti empiris pada Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya tentang keadilan organisasional, komitmen organisasional, dan kepuasan kerja. 2) Manfaat praktis, hasil penelitian

ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi pihak manajemen di perusahaan dalam membuat kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia terkait dengan keadilan organisasional, komitmen organisasional, dan kepuasan kerja.

Robbins dan Judge (2015:47) menyatakan bahwa komitmen organisasional adalah tingkat dimana seorang pekerja mengidentifikasi sebuah organisasi, tujuan dan harapannya untuk tetap menjadi anggota. Komitmen organisasional mempunyai tiga dimensi yaitu komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, dan komitmen normatif.

Keadilan organisasional adalah persepsi keadilan yang dirasakan terhadap proses perusahaan selama pemberian kompensasi dan pengambilan keputusan serta cara memperlakukan karyawan dengan bermartabat, memberi perhatian, dan hormat (Mada dkk., 2017). Keadilan organisasional mempunyai tiga dimensi antara lain keadilan distributif, keadilan prosedural, dan keadilan interaksional.

Herzberg (1959) menyatakan bahwa Two Factor Theory adalah teori yang membagi faktor-faktor penyebab kepuasan kerja. Faktor motivasi (motivators) ini merupakan faktor intrinsik yang terdiri dari prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan, dan kemungkinan berkembang. Hygiene factor ini merupakan faktor ekstrinsik pekerjaan yang terdiri dari kebijaksanaan dan administrasi perusahaan, pengawasan, gaji, hubungan antarpribadi dengan rekan kerja, atasan, dan bawahan, kondisi pekerjaan, keamanan pekerjaan dan status.

Kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif tentang pekerjaannya (Siagian, 2016:295). Kepuasan kerja mempunyai lima dimensi yaitu kepuasan terhadap atasan, kepuasan terhadap rekan kerja, kepuasan terhadap gaji, kepuasan terhadap promosi, dan kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri.

Penelitian tentang hubungan keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional yang dilaksanakan oleh Imran et al. (2015), Lashari et al. (2016), Mensah et al. (2016), Rahman et al. (2016), Putra dan Riana (2017), Hutagalung dan Wibawa (2018), dan Khan et al. (2018) menunjukkan dimana keadilan organisasional memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada komitmen organisasional. Berdasarkan hasil di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap

komitmen organisasional.

Penelitian mengenai hubungan keadilan organisasional dan kepuasan kerja yang diteliti oleh Altahayneh et al. (2014), Totawar dan Nambudiri (2014), Naeem et al. (2014), Hao et al. (2016), Kristanto dkk. (2014), dan Indrayani dan Suwandana (2016) menunjukkan bahwa keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan hasil dari penelitian-penelitian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.

Penelitian mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional yang diteliti oleh Mohamed dan Shurbagi (2014), Awais et al. (2015), Tarigan dan Ariani (2015), Darsana dan Putra (2017), Kerisna dan Suana (2017), Yanti dan Dahlan (2017), Saputra dan Wibawa (2018), Ramadhan dan Mujiati (2018), dan Suadnyani dan Netra (2018) menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional. Berdasarkan hasil dari penelitian-penelitian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen

organisasional.

Penelitian yang dilakukan Praditya dan Putra (2016), Putra dan Indrawati (2018), dan Karakus et al. (2014) mengenai hubungan antara keadilan organisasional, kepuasan kerja, dan komitmen organisasional menunjukkan bahwa kepuasan kerja memediasi parsial pengaruh keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional. Berdasarkan hasil dari penelitian-penelitian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4 : Kepuasan kerja memediasi parsial pengaruh keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini digolongkan pada jenis penelitian asosiatif (hubungan). Penelitian ini dilakukan di PT. Jaya Kusuma Sarana Bali yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 555 Denpasar. Obyek yang digunakan adalah Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, dan Kepuasan Kerja. Variabel endogen dua (η2) yaitu komitmen organisasional. Variabel eksogen (ξ1) yaitu keadilan organisasional. Variabel endogen satu (η1) yaitu kepuasan kerja.

Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah tingkat kehadiran karyawan, jumlah karyawan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali, dan hasil berupa skor dari jawaban kuisioner. Data kualitatif dari penelitian ini adalah sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi, dan tanggapan responden yang menjawab dalam kuesioner yang telah disebarkan. Sumber primer dalam penelitian ini adalah melalui wawancara kepada HRD dan karyawan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali serta hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada karyawan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali. Sumber sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari PT. Jaya Kusuma Sarana Bali berdasarkan dokumen-dokumen yang sudah ada.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2017:158). Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2016:52). Instrumen dikatakan valid apabila koefisien korelasinya di atas 0,30. Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator variabel atau konstruk (Ghozali, 2016:47). Instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali yang berjumlah 52 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 52 orang. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh atau sensus, sebab seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dan kuesioner.

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan uraian tentang skor jawaban responden di dalam kuesioner. Statistik inferensial yang dipakai dalam penelitian ini yaitu analisis Partial Least Square (PLS).

Pengujian variabel mediasi dilakukan dengan memakai metode Hair et al. (2010). Metode ini terdiri atas empat langkah yaitu memeriksa efek keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional pada model dengan melibatkan kepuasan kerja (efek A), efek keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional pada model tanpa melibatkan kepuasan kerja (efek B), efek keadilan organisasional terhadap kepuasan kerja pada model (efek C), dan efek kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional pada model (efek D).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diterapkan pada karyawan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali dapat diketahui karakteristik responden dijelaskan pada Tabel 3. sebagai berikut :

Tabel 3.

Karakteristik Responden

No.

Variabel

Klasifikasi

Jumlah (orang)

Persentase

1.

Jenis Kelamin

Laki-laki

42

81

Perempuan

10

19

Jumlah

52

100

2.

Usia

21-30 tahun

7

13,5

31-40 tahun

20

38,5

41-50 tahun

17

33

>50 tahun

8

15

Jumlah

52

100

3.

Pendidikan Terakhir

SMP

2

4

SMA

20

38

D3

3

6

S1

26

50

S2

1

2

Bersambung….

Lanjutan Tabel 3.

No.

Variabel

Klasifikasi

Jumlah (orang)

Persentase

Jumlah

52

100

4.

Masa Kerja

1-5 tahun

12

23

6-10 tahun

17

33

11-15 tahun

11

21

5.

Masa Kerja

16-20 tahun

12

23

Jumlah

52

100

Sumber : Data primer diolah, 2018

Tabel 3. menunjukkan bahwa karyawan laki-laki lebih banyak daripada perempuan yang bekerja di PT. Jaya Kusuma Sarana Bali karena tenaga karyawan laki-laki lebih dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan berat yang ditugaskan perusahaan. Perusahaan masih memberi kesempatan pada karyawan yang berusia >50 tahun untuk bekerja di perusahaan. Karyawan dengan tingkat pendidikan S1 lebih banyak dibandingkan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan SMP, SMA/SMK, dan D3, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan membagi komposisi karyawan dengan seimbang. Masa kerja karyawan erat kaitannya dengan usia pensiun, dimana masih ada karyawan yang bekerja pada usia >50 tahun padahal usia pensiun di perusahaan swasta umumnya pada usia 50 atau 55 tahun.

Hasil uji validitas memperlihatkan bahwa semua variabel mempunyai nilai koefisien korelasi dengan skor total semua item pertanyaan lebih besar dari 0,30. Hal ini berarti butir-butir pertanyaan dalam instrumen penelitian tersebut valid.

Tabel 4.

Uji Reliabilitas

Variabel

Cronbach's Alpha        Keterangan

Komitmen Organisasional (η2)

Keadilan Organisasional (ξ1)

Kepuasan Kerja (η1)

0,762                  Reliabel

0,766                  Reliabel

0,769                  Reliabel

Sumber : Data primer diolah, 2018

Hasil pengujian tingkat reliabilitas yang ditunjukkan dalam Tabel 4. dimana semua instrumen mempunyai koefisien Cronbach’s Alpha melebihi 0,60. Hal tersebut menunjukkan semua instrumen dapat dikatakan reliabel dan instrumen layak dipakai dalam penelitian.

Variabel komitmen organisasional masuk dalam kategori tinggi karena memiliki nilai rata-rata 3,90. Hal ini berarti sebagian besar karyawan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali sudah memiliki komitmen organisasional yang tinggi. Variabel keadilan organisasional masuk dalam kategori tinggi karena memiliki nilai rata-rata 3,99. Hal ini berarti sebagian besar karyawan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali sudah memiliki keadilan organisasional yang tinggi. Variabel

kepuasan kerja masuk dalam kategori tinggi karena memiliki nilai rata-rata 3,91. Hal ini berarti sebagian besar karyawan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali sudah memiliki kepuasan kerja yang tinggi.

Gambar 1. Outer Model

Sumber: Data primer diolah, 2018

Secara lebih rinci, hasil Uji Partial Least Square (PLS) bisa diamati pada tabel berikut.

Tabel 5.

Nilai Loadings

Indikator

Keadilan Org.

Kepuasan Kerja

Komitmen Org.

Keterangan

X11

0,837

Valid

X12

0,715

Valid

X13

0,779

Valid

X14

0,745

Valid

X15

0,719

Valid

X16

0,728

Valid

X17

0,729

Valid

X18

0,786

Valid

X19

0,730

Valid

X20

0,706

Valid

X21

0,733

Valid

X22

0,870

Valid

X23

0,815

Valid

X24

0,798

Valid

X25

0,853

Valid

X26

0,822

Valid

bersambung…

lanjutan Tabel 5.

Indikator

Keadilan Org.

Kepuasan Kerja

Komitmen Org.

Keterangan

X27

0,869

Valid

X28

0,893

Valid

X29

0,867

Valid

X30

0,774

Valid

Y11

0,709

Valid

Y12

0,791

Valid

Y13

0,879

Valid

Y14

0,812

Valid

Y15

0,767

Valid

Y16

0,800

Valid

Y17

0,834

Valid

Y18

0,832

Valid

Y19

0,821

Valid

Y20

0,742

Valid

Y21

0,789

Valid

Y22

0,770

Valid

Y23

0,726

Valid

Y24

0,749

Valid

Y25

0,727

Valid

Y26

0,717

Valid

Y21

0,762

Valid

Y22

0,753

Valid

Y23

0,729

Valid

Y24

0,758

Valid

Y25

0,747

Valid

Y26

0,761

Valid

Y27

0,778

Valid

Y28

0,743

Valid

Y29

0,792

Valid

Y30

0,725

Valid

Y31

0,713

Valid

Y32

0,748

Valid

Y33

0,748

Valid

Y34

0,721

Valid

Y35

0,793

Valid

Y36

0,727

Valid

Y37

0,772

Valid

Y38

0,709

Valid

Y39

0,756

Valid

Y40

0,709

Valid

Y41

0,726

Valid

Y42

0,791

Valid

Y43

0,732

Valid

Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 5. pengujian convergent validity memperlihatkan besarnya loading faktor indikator keadilan organisasional, kepuasan kerja, dan

komitmen organisasional berada di atas 0,50 yang memiliki arti keseluruhan indikator keadilan organisasional, kepuasan kerja, dan komitmen organisasional dinyatakan valid.

Tabel 6.

Cross Loadings

Indikator

Keadilan Org.

Kepuasan Kerja

Komitmen Org.

Keterangan

X11

0,837

0,602

0,615

Valid

X12

0,715

0,544

0,631

Valid

X13

0,779

0,584

0,561

Valid

X14

0,745

0,502

0,540

Valid

X15

0,719

0,492

0,621

Valid

X16

0,728

0,499

0,593

Valid

X17

0,729

0,475

0,545

Valid

X18

0,786

0,563

0,587

Valid

X19

0,730

0,463

0,467

Valid

X20

0,706

0,546

0,642

Valid

X21

0,733

0,564

0,599

Valid

X22

0,870

0,538

0,632

Valid

X23

0,815

0,456

0,534

Valid

X24

0,798

0,503

0,635

Valid

X25

0,853

0,485

0,571

Valid

X26

0,822

0,564

0,626

Valid

X27

0,869

0,586

0,634

Valid

X28

0,893

0,611

0,683

Valid

X29

0,867

0,549

0,605

Valid

X30

0,774

0,479

0,594

Valid

Y11

0,490

0,709

0,495

Valid

Y12

0,545

0,791

0,771

Valid

Y13

0,654

0,879

0,676

Valid

Y14

0,521

0,812

0,607

Valid

Y15

0,589

0,767

0,621

Valid

Y16

0,498

0,800

0,617

Valid

Y17

0,615

0,834

0,651

Valid

Y18

0,625

0,832

0,697

Valid

Y19

0,610

0,821

0,644

Valid

Y20

0,432

0,742

0,703

Valid

Y21

0,442

0,789

0,736

Valid

Y22

0,556

0,770

0,698

Valid

Y23

0,426

0,726

0,516

Valid

Y24

0,443

0,749

0,601

Valid

Y25

0,319

0,727

0,459

Valid

Y26

0,545

0,717

0,592

Valid

Y18

0,625

0,832

0,697

Valid

Y19

0,610

0,821

0,644

Valid

Y20

0,432

0,742

0,703

Valid

Y21

0,442

0,789

0,736

Valid

Y22

0,556

0,770

0,698

Valid

Y23

0,426

0,726

0,516

Valid

bersambung…

lanjutan Tabel 6.

Indikator

Keadilan Org.

Kepuasan Kerja

Komitmen Org.

Keterangan

Y24

0,443

0,749

0,601

Valid

Y25

0,319

0,727

0,459

Valid

Y26

0,545

0,717

0,592

Valid

Y21

0,638

0,658

0,762

Valid

Y22

0,572

0,654

0,753

Valid

Y23

0,439

0,597

0,729

Valid

Y24

0,566

0,673

0,758

Valid

Y25

0,659

0,696

0,747

Valid

Y26

0,527

0,660

0,761

Valid

Y27

0,700

0,616

0,778

Valid

Y28

0,516

0,579

0,743

Valid

Y29

0,598

0,627

0,792

Valid

Y30

0,603

0,441

0,725

Valid

Y31

0,456

0,619

0,713

Valid

Y32

0,595

0,580

0,748

Valid

Y33

0,627

0,600

0,748

Valid

Y34

0,410

0,618

0,721

Valid

Y35

0,730

0,613

0,793

Valid

Y36

0,455

0,654

0,727

Valid

Y37

0,571

0,642

0,772

Valid

Y38

0,544

0,617

0,709

Valid

Y39

0,639

0,570

0,756

Valid

Y40

0,395

0,557

0,709

Valid

Y41

0,527

0,615

0,726

Valid

Y42

0,620

0,614

0,791

Valid

Y43

0,551

0,492

0,732

Valid

Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 6. uji discriminant validity memperlihatkan nilai korelasi cross loading indikator keadilan organisasional, kepuasaan kerja, dan komitmen organisasional dinyatakan valid.

Tabel 7.

Average Variance Extracted (AVE)

Variabel

Average Variance Extracted (AVE)

Keterangan

Keadilan Organisasional

0,625

Valid

Kepuasan Kerja

0,609

Valid

Komitmen Organisasional

0,560

Valid

Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 7. hasil Average Variance Extracted (AVE) menunjukkan semua variabel dinyatakan valid.

Berdasarkan Tabel 8. hasil uji composite reliability menunjukkan bahwa nilai composite reliability semua variabel reliable.

Tabel 8.

Composite Reliability

Variabel

Composite Reliability

Keterangan

Keadilan Organisasional

0,971

Reliable

Kepuasan Kerja

0,961

Reliable

Komitmen Organisasional

0,967

Reliable

Sumber : Data primer diolah, 2018

Tabel 9.

R2 Variabel Latent Endogen

Variabel

R Square

Kepuasan Kerja

0,456

Komitmen Org.

0,745

Sumber : Data primer diolah, 2018

Koefisien determinasi R Square mengindikasikan bahwa komitmen organisasional dipengaruhi oleh keadilan organisasional dan kepuasan kerja sebanyak 74,5 %, sisanya 25,5% dipengaruhi faktor lain di luar model. Besarnya R Square kepuasan kerja yaitu 45,6% yang bermakna kepuasan kerja adalah variabel mediasi yang cukup kuat sebab dipengaruhi oleh variabel eksogen yakni keadilan organisasional sebanyak 45,6 % dan sisanya 54,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Besarnya Q Square pada penelitian ini 0,647. Hal ini bermakna 64,7% variabel eksogen dalam penelitian ini layak dipakai untuk menerangkan variabel endogen yakni komitmen organisasional.

Tabel 10. T Statistic

Variabel

T Statistics       T Tabel Keterangan

Keadilan Org. → Kepuasan Kerja

Keadilan Org. → Komitmen Org.

Kepuasan Kerja → Komitmen Org.

10,053            1.68       Signifikan

12,924            1.68       Signifikan

7,438             1.68       Signifikan

Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 10. keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional.

Tabel 11.

Path Coefficients

Variabel

Kepuasan Kerja

Komitmen Org.

Kepuasan Kerja

0,560

Keadilan Organisasional

0,675

0,380

Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 11. hasil path coefficients mendukung hipotesis pertama yaitu keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional, hipotesis kedua yaitu keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, dan hipotesis ketiga yaitu kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional.

Tabel 12.

Latent Variable Correlations

Variabel

Keadilan Org.

Kepuasan Kerja

Komitmen Org.

Keadilan Org.

1,000

Kepuasan Kerja

0,675

1,000

Komitmen Org.

0,758

0,817

1,000

Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 12. dapat dilihat korelasi antara variabel. Korelasi kepuasan kerja dengan keadilan organisasional sebanyak 0,675, korelasi komitmen organisasional dengan keadilan organisasional sebanyak 0,758, dan korelasi hubungan pada kepuasan kerja dengan komitmen organisasional sebanyak 0,817.

Tabel 13.

Indirect Effects

Variabel

Koef. Korelasi

T Statistics

P Value

Kead.Org. → Kepuasan Kerja → Komit.Org

0,378

6,739

0,000

Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 13. dapat dijelaskan bahwa nilai t Statistics lebih besar dari nilai t tabel (6,739>1,68), maka kepuasan kerja secara signifikan memediasi keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional.

Tabel 14.

Signifikansi Antar Variabel

t Statistics

Keadilan Org. → Kepuasan Kerja → Komitmen Org.

Keadilan Org. → Komitmen Org.

Keadilan Org. → Kepuasan Kerja

Kepuasan Kerja → Komitmen Org.

6,739 12,924 10,053

7,438

Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan hasil pemeriksaan efek A, B, C, dan D, maka diperoleh hasil bahwa efek C, D, dan A signifikan yang berarti terjadi mediasi parsial pada model. Hasil ini mendukung hipotesis keempat yaitu kepuasan kerja memediasi parsial pengaruh keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional.

Hasil memperlihatkan bahwa keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional, hal ini sejalan dengan hipotesis pertama (H1) yang menyatakan keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional. Hasil penelitian ini sesuai dengan

hasil penelitian Imran et al. (2015), Lashari et al. (2016), Mensah et al. (2016), Rahman et al. (2016), Putra dan Riana (2017), Hutagalung dan Wibawa (2018), dan Khan et al. (2018) yang menemukan keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional.

Hasil memperlihatkan bahwa keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, hal ini sesuai dengan hipotesis dua (H2) yang menyatakan keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Altahayneh et al. (2014), Totawar dan Nambudiri (2014), Naeem et al. (2014), Hao et al. (2016), Kristanto dkk. (2014), dan Indrayani dan Suwandana (2016) yang menemukan keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.

Hasil memperlihatkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional, hal ini sejalan dengan hipotesis tiga (H3) yang menyatakan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Mohamed dan Shurbagi (2014), Awais et al. (2015), Tarigan dan Ariani (2015), Darsana dan Putra (2017), Kerisna dan Suana (2017), Yanti dan Dahlan (2017), Saputra dan Wibawa (2018), Ramadhan dan Mujiati (2018), dan Suadnyani dan Netra (2018) yang menemukan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional.

Hasil memperlihatkan bahwa kepuasan kerja memediasi parsial pengaruh keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional, hal ini sesuai dengan hipotesis empat (H4) yang menyatakan kepuasan kerja memediasi parsial pengaruh keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Putra dan Indrawati (2018), Praditya dan Putra (2016), dan Karakus et al. (2014) yang menemukan bahwa kepuasan kerja memediasi parsial pengaruh keadilan organisasional terhadap komitmen organisasional.

Perusahaan diharapkan agar mempertahankan keadilan organisasional yang telah dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan komitmen organisasional karyawan. Perusahaan diharapkan selalu memperhatikan suasana kerja tetap dalam kondisi yang nyaman sehingga karyawan merasa puas dan betah serta komitmen organisasional karyawan menjadi tinggi.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan maka diperoleh simpulan yaitu Keadilan Organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen Organisasional. Hal ini bermakna semakin tinggi keadilan organisasional yang diterapkan dalam suatu perusahaan, maka semakin tinggi komitmen organisasional karyawan untuk tetap bekerja di perusahaan. Keadilan Organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Hal ini bermakna semakin tinggi keadilan organisasional yang diterapkan dalam suatu perusahaan, maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan dalam bekerja di perusahaan. Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen Organisasional. Hal ini bermakna semakin tinggi kepuasan kerja karyawan dalam bekerja di perusahaan maka semakin tinggi komitmen

organisasional karyawan untuk tetap bekerja di perusahaan. Kepuasan Kerja memediasi parsial pengaruh Keadilan Organisasional terhadap Komitmen Organisasional. Hal ini bermakna keadilan organisasional bisa menyebabkan timbulnya kepuasan kerja yang mampu memperkuat efeknya terhadap peningkatan komitmen organisasional.

Saran yang dapat diberikan terkait dengan penelitian ini yaitu dilihat dari rata-rata indikator pada variabel keadilan organisasional, nilai rata-rata terendah terdapat pada pernyataan “Pimpinan cukup adil berkaitan dengan keputusan yang dibuat terkait dengan pekerjaan saya” hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa pimpinan kurang adil dengan keputusan pekerjaan yang dibuat, sehingga ada baiknya pimpinan PT. Jaya Kusuma Sarana Bali lebih adil dengan keputusan pekerjaan yang dibuat untuk meningkatkan komitmen organisasional karyawannya, dilihat dari rata-rata indikator pada variabel komitmen organisasional, nilai rata-rata terendah terdapat pada pernyataan “Lebih baik apabila orang-orang bekerja di perusahaan sepanjang karier mereka” hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa bekerja di satu perusahaan sepanjang karier lebih baik daripada berpindah perusahaan, sehingga ada baiknya karyawan berpindah perusahaan untuk mendapatkan peluang kerja yang lebih baik, dilihat dari rata-rata indikator pada variabel kepuasan kerja, nilai rata-rata terendah terdapat pada pernyataan “Promosi sering terjadi di tempat kerja saya” hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa jarang adanya promosi jabatan, sehingga ada baiknya perusahaan lebih sering mengadakan promosi jabatan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawannya, dan peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan variabel lain yang diduga mampu sebagai variabel pemediasi untuk lebih meningkatkan komitmen organisasional karyawan.

REFERENSI

Alshmemri, M., Shawan-Akl, L., & Maude, P. (2017). Herzberg’s Two-Factor

Theory. Life Science      Journal,       14(5),       12–16.

https://doi.org/10.7537/marslsj140517.03

Altahayneh, Z. L., Khasawneh, A., & Abedalhafiz, A. (2014). Relationship between Organizational Justice and Job Satisfaction as Perceived by Jordanian Physical Education Teachers. Asian Social Science, 10(4), 131– 138. https://doi.org/10.5539/ass.v10n4p131

Asriani, N. W. N., & Supartha, I. W. G. (2017). Komitmen Organisasional Karyawan dipengaruhi oleh Iklim Organisasi dan Kepuasan Kerja pada Grand Sinar Indah Hotel. E-Jurnal Manajemen Unud, 6(11), 5999–6028.

Awais, M., Malik, M. S., & Qaisar, A. (2015). A Review: The Job Satisfaction Act as Mediator between Spiritual Intelligence and Organizational Commitment. International Review of Management and Marketing, 5(4), 203–210.

Darsana, I. W. A., & Putra, M. S. (2017). Pengaruh Keadilan Organisasional,

Kepemimpinan Transformasional, dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional pada Karyawan Ayodya Resort. E-Jurnal Manajemen Unud, 6(1), 146–175.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi Kedelapan). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hair Jr, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2010). Multivariate Data Analysis (Seventh Ed). New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Handoko, T. H. (2014). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Edisi Kedua). Yogyakarta: BPFE.

Hao, Y., Hao, J., & Wang, X. (2016). The Relationship between Organizational Justice and Job Satisfaction Evidence from China. Journal of Chinese Human Resource      Management,       7(2),       115–128.

https://doi.org/10.1108/JCHRM-07-2016-0012

Hutagalung, I. D. N., & Wibawa, I. M. A. (2018). Pengaruh Keadilan Organisasional terhadap Komitmen Organisasional dan Turnover Intention Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud, 7(1), 221–250.

Ibrahim, M. E., & Perez, A. O. (2014). Effects of Organizational Justice, Employee Satisfaction, and Gender on Employees ’ Commitment: Evidence from the UAE. International Journal of Business and Management, 9(2), 45–59. https://doi.org/10.5539/ijbm.v9n2p45

Imran, R., Majeed, M., & Ayub, A. (2015). Impact of Organizational Justice, Job Security and Job Satisfaction on Organizational Productivity. Journal of Economics, Business and    Management,    3(9),    840–845.

https://doi.org/10.7763/JOEBM.2015.V3.295

Indrayani, L. P. C., & Suwandana, I. G. M. (2016). Pengaruh Keadilan Organisasional terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional pada Karyawan. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(6), 3589–3619.

Karakus, M., Ustuner, M., & Toprak, M. (2014). Two Alternative Models on the Relationships between Organizational Justice, Organizational Commitment, Burnout, and Job Satisfaction of Education Supervisors. KEDI Journal of Educational Policy, 11(1), 69–94.

Kerisna, I. G. M. A., & Suana, I. W. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional dan Organizational Citizenship Behavior. E-Jurnal Manajemen Unud, 6(7), 3962–3990.

Khan, J. A., Sheraz, M., & Maher, S. (2018). Impact of Organizational Justice on Organizational Commitment: Evidences From KPK Private Sector Universities. City University Research Journal, 8(2), 236–246.

Kristanto, S., Rahyuda, I. K., & Riana, I. G. (2014). Pengaruh Keadilan Organisasional terhadap Kepuasan Kerja dan Dampaknya terhadap Komitmen, dan Intensi Keluar di PT Indonesia Power UBP Bali. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 3(6), 308–329.

Lashari, M., Moazzam, A., Salman, Y., & Irfan, S. (2016). Impact of Organizational Trust on Organizational Justice and Organizational Commitment: A Case of University of Sargodha. JRSP, 53(2), 170–194.

Mada, I. G. N. C. W., Sintaasih, D. K., & Subudi, M. (2017). Pengaruh Keadilan Organisasional terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan. Forum Manajemen, 15(2), 1–18.

Mensah, H. K., Asiamah, N., & Mireku, K. (2016). The Effect of Organizational Justice Delivery on Organizational Commitment Controlling for Key Confounding Variables. Journal of Global Responsibility, 7(2), 196–209. https://doi.org/10.1108/JGR-06-2016-0015

Mohamed, A., & Shurbagi, A. (2014). The Relationship between Transformational Leadership Style Job Satisfaction and the Effect of Organizational Commitment. International Business Research, 7(11), 126– 138. https://doi.org/10.5539/ibr.v7n11p126

Naeem, A. T., Ihsan, F., & Mahmood, Z. (2014). The Study of Organizational Justice, Violation of Psychological Contract and its Effect on Job Satisfaction in Paints Industry of Pakistan. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 4(12), 244–253.

Praditya, I. M. D. I., & Putra, M. S. (2016). Pengaruh Keadilan Organisasional terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Karyawan di Wina Holiday Villa. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(6), 3532–3559.

Putra, I. G. E. S. M., & Indrawati, A. D. (2018). Pengaruh Keadilan Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional di Hotel Rama Phala Ubud. E-Jurnal Manajemen   Unud,   7(4),   2010–2040.

https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2018.v7.i04.p11

Putra, I. M. P. A., & Riana, I. G. (2017). Pengaruh Keadilan Organisasional dan Keterlibatan Kerja terhadap Komitmen Organisasional pada Karyawan Bounty Hotel-Bali. E-Jurnal Manajemen Unud, 6(8), 4422–4451.

Rahman, A., Shahzad, N., Mustafa, K., Khan, M. F., & Qurashi, F. (2016). Effects

of Organizational Justice on Organizational Commitment. International Journal of Economics and Financial Issues, 6(3), 188–196.

Ramadhan, A. M., & Mujiati, N. W. (2018). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Keadilan Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional. E-Jurnal Manajemen Unud, 7(2), 730–758. https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2018.v7.i02.p07

Rejeki, A. T., & Wulansari, N. A. (2015). Pengaruh Keadilan Organisasional pada Komitmen Organisasional dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening. Management Analysis Journal, 4(4), 319–326.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2015). Perilaku Organisasi (Edisi Keenam Belas). Jakarta: Salemba Empat.

Sancoko, C. A., & Panggabean, M. S. (2015). Pengaruh Keadilan Organisasi terhadap Komitmen Organisasional dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening di Sekolah Santa Ursula BSD. Jurnal MIX, 5(1), 34– 53.

Saputra, I. M. A., & Wibawa, I. M. A. (2018). Pengaruh Kepuasan Kerja, Keadilan Organisasional dan Pemberdayaan Karyawan terhadap Komitmen Organisasional Karyawan. E-Jurnal Manajemen Unud, 7(6), 3201–3229. https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2018.v7.i06.p13

Sentana, I. K. A. D., & Surya, I. B. K. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention. E-Jurnal Manajemen Unud, 6(10), 5232–5261.

Siagian, S. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Pertama). Jakarta: Bumi Aksara.

Suadnyani, D. M. L., & Netra, I. G. S. K. (2018). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional. E-Jurnal Manajemen   Unud,   7(4),   2289–2322.

https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2018.v7.i04.p20

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D (Edisi Ketiga). Bandung: Alfabeta.

Tarigan, V., & Ariani, D. W. (2015). Empirical Study Relations Job Satisfaction, Organizational Commitment, and Turnover Intention. Advanced in Management & Applied Economics, 5(2), 21–42.

Totawar, A. K., & Nambudiri, R. (2014). Can Fairness Explain Satisfaction? Mediation of Quality of Work Life (QWL) in the Influence of

Organizational Justice on Job Satisfaction. South Asian Journal of Management, 21(2), 101–122.

Yanti, S., & Dahlan, J. A. (2017). The Effects of Organizational Culture, Leadership Behavior, and Job Satisfaction on Employee Organizational Commitment. Journal of Positive Management, 8(4), 80–96.

6407