E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 12, 2017: 6913-6931

ISSN : 2302-8912

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Suku Bunga dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas

Wahyu Daniel H1 I B. Panji Sedana2

1,2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia Email : [email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh ukuran perusahaan, suku bunga dan struktur modal terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEI.Populasi penelitian ini adalah sejumlah 136 perusahaan, dengan purposive sampling maka didapat jumlah sampel sebanyak 28 perusahaan.Data digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diunduh laporan keuangan melalui website resmi BEI. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis).Hasil dari penelitian ini ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, suku bunga dan struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.Struktur modal mampu mempengaruhi hubungan ukuran perusahaan dan suku bunga terhadap profitabilitas.

Kata kunci : ukuran perusahaan, suku bunga, struktur modal dan profitabilitas

ABSTRACT

This paper aims to know the signification effect of firm size, interest rate, capital structure to the profitability of manufacture companies at BEI. Population of this study is 136 companies and after through purposive sampling technique the sample used in this study were 28 companies. Data used is secondary the annual financial report of companies, data downloaded from the BEI website. Data analysis technique is done by using path analysis. The result shows that firm size has positive and significant effect on profitability. Interest rate and capital structure has negative and significant effect on profitability. Capital structurecan influence the affect of firm size and interest rate to profitability.

Keywors : firm size, interest rate, capital structure and profitability

PENDAHULUAN

Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah profit, yaitu pengembalian atas modal yang digumakan.Profit adalah daya Tarik utama bagi investor untuk menanamkan modalnya. Alat ukur yang dihunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh profit adalah rasio profitabilitas. Menurut Kasmir (2011) rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan memperoleh profit. Profitabilitas cenderung akan naik bila penjualan, total aktiva maupun modal sendiri dalam kondisi optimal (Sartono, 2010).

Faktor pertama yang mempengaruh profitabilitas adalah ukuran perusahaan yang pada dasarnya mengelompokkan perusahaan kedalam perusahaan besar, sedang dan kecil.Sekala perusahaan merupakan ukuran yang mendeskripsikan besar kecilnya perusahaan berdasarkan total aset (Suwito dan Herawaty, 2005). Semakin besar perusahaan maka total aset maka dapat digunakan untuk memenuhi permintaan produk sehingga profit perusahaan akan meningkat. Pernyataan tersebut didukung penelitian Onaolapo (2010), Pouragajhan (2012), dan Rifai dkk. (2013) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabiitas.

Faktor kedua yang mempengaruhi profitabilitas adalah suku bunga yaitu harga dari pinjaman.Suku bunga menurut Sunariyah (2004:80) adalah harga dari pinjaman yang dinyatakan dalam persentase uang pokok persatuan unit waktu. Semakin tinggi suku bunga maka profitabilitas akan berkurang untuk membayar kewajiban kenaikan biaya hutang. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian

Halim (2013) dan Elmizan (2015) menemukan hal senada bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Faktor selanjutnya adalah struktur modal, yaitu proporsi pendanaan dari dalam dan luar perusahaan. Mardiyanto (2009), struktur modal didefinisikan sebagai komposisi dan proporsi utang jangka panjang dan ekuitas (saham preferen dan saham biasa ) yang ditetapkan perusahaan. Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan tradeoff antara risiko dan tingkat pengembalian dan penambahan utang memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Semakin tinggi porsi hutang perusahaan, maka profitabilitas menurun, hal ini dikarenakan ada kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Searah dengan penelitian sebelumnya Sukardi (2009), Pouragajhan (2012) dan Alima (2015) menyatakan bahwa debt to equity ratio dan ROA berpengaruh negatif dan signifikan.

Hubungan struktur modal dan profitabilitas yang negatif akan mempengaruhi pengaruh langsung antara ukuran perusahaan dan suku bunga terhadap profitabilitas, sehingga struktur modal dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh langsung antara ukuran perusahaan dan suku bunga terhadap profitabilitas.

Berdasarkan uraian pada latar belakang, yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah : pertama adalah ukuran perusahaan, suku bunga dan struktur modal berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEI, dan kedua untuk mengetahui apakah struktur modal

memperkuat pengaruh ukuran perusahaan dan suku bunga terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEI.

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : pertama untuk mengetahui signifikansi pengaruh ukuran perusahaan, suku bunga dan struktur modal terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEI, kedua untuk mengetahui apakah struktur modal memperkuat pengaruh ukuran perusahaan dan suku bunga terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEI.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kasualitas, yaitu penelitian yang memiliki hubungan satu variabel dengan variabel lain dimana antara suatu kejadian dan kejadian kedua saling berpengaruh satu sama lainnya. Penelitian dilakukan di BEI dengan mengakses www.idx.co.id pada sektor manufaktur periode 2012-2015 yang menyediakan laporan keuangan tahunan.

Data kuantitatif pada penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur di BEI.Data kualitatif dalam penelitian ini adalah gambaran umum mengenai perusahaan manufaktur di BEI.Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data.Data sekunder yang diambil dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan dengan mengakses www.idx.co.id.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di BEI yaitu 136 perusahaan.Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling

yaitu perusahaan yang telah menerbitkan laporan keuangannya dan dalam tahun penelitian tidak mengalami kerugian, maka ditemukan 28 perusahaan yang memenuhi syarat dari kriteria penentan sampel. Metode pengumpulan data yang pertama adalah penelitian pustaka dengan menggunakan buku dan jurnal pendukung, yang kedua pengumpulan data dan pencatatan data laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur di BEI melalui www.idx.co.id, selanjutnya data akan diolah dengan analisis jalur dengan program SPSS 12,0 for windows.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menyakinkan kembali bahwa model yang dibuat adalah model yang valid dan tidak melanggar asumsi-asumsi metode kuadrat terkecil, yaitu BLUE (Best, Linier, Unblas, Estimasi) atau yang biasa disebut dengan asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam residual dari model yang dibuat berdistribusi normal atau tidak (Utama, 2008:87). Dalam melakukan uji normalitas dilakukan dengan kuantitatif menggunakan kolmogorov-smirnov dengan menarik kesimpulan pada sig. (2-tailed), jika sig. (2-tailed) lebih dari tingkat signifikan yang dipakai (0,05) maka data yang digunakan berdistribusi normal.

Tabel 1. Uji Normalitas Struktur I

Unstandardize d Residual

N

80

Normal

Mean

.0000000

Parametersa,,b

Std. Deviation

.41907617

Most Extreme

Absolute

.055

Differences

Positive

.051

Negative

-.055

Kolmogorov-Smirnov Z

.492

Asymp. Sig. (2-tailed)

.969

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data diolah, 2017

Pada Tabel 1. hasil output SPSS menyatakan bahwa sig. (2-tailed) sebesar 0,969 sedangkan tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data yang diuji menyebar normal karena nilai sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 (0,969 > 0,05).

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2007:91). Ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan varian inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 10% atau Varian Inflation Factor (VIF) kurang dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Berikut hasil pengujian uji multikolinearitas pada struktur I dan Sruktur II

Tabel 2. Uji Multikolinearitas Struktur I Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

1

Ukuran

Perusahaan

.998

1.002

DER

.998

1.002

a. Dependent Variable: ROI Sumber: Data diolah, 2017

Hasil output SPSS uji multikolinieritas pada model ketiga pada Tabel 2. dapat dilihat bahwa nilai tolerance lebih dari 10% dan Varian Inflation Factor (VIF) masing-masing kurang dari 10. Hasil nilai tolerance dan VIF pada variabel ukuran perusahaan yaitu sebesar 0,998 dan 1,002; nilai tolerance dan VIF pada variabel DER yaitu sebesar 0,998 dan 1,002 berdasarkan hasil SPSS diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinieritas.

Uji Autokorealasi dapat digunakan dengan membandingkan uji Durbin Watson. Kriteria pengujiaanya adalah bila sig thitungdari variabel lag residual lebih besar dari alpha (α=0,05), maka model dapat dinyatakan bebas dari kasus autokorelasi (Ghozali, 2007:98). Berikut hasil pengujian uji autokorelasi pada struktur I dan struktur II.

Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi struktur I

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1

.886a

.786

.780

.42448

2.294

a. Predictors: (Constant), DER, Ukuran Perusahaan

b. Dependent Variable: ROI

Sumber : Data diolah, 2017

Level of signifikan : α

= 5% atau 0,05

= 80

= 3

= 1,685

= 2,315


N

K (jumlah variabel)

DU

4-DU

DU < DW < 4-DU 1,685 < 2,294 < 2,315

Berdasarkan hasil output spss tabel 3. didapatkan durbin watson sebesar 2,294 yang berada di atas DU dan di bawah 4-DU, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model ini.

Menurut Utama (2008:93) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dariresidual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.Gejala heterokedastisitas dapat dilihat dari signifikansi tiap variabel pada masing-masing model yang lebih dari tingkat singnifikan yang digunakan (5%).

Tabel 4.Hasil Uji heterokedastisitas struktur I Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1 (Constan t)

.221

.123

1.796

.076

Ukuran Perusaha an

.004

.006

.082

.702

.485

DER

.031

.037

.099

.853

.396

a. Dependent Variable: abs_res1 Sumber: Data diolah, 2017

Hasil output SPSS pada Tabel 4. terlihat bahwa masing-masing variabel memiliki nilai sig. lebih dari 5%. Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa pada struktur I tidak terjadi heterokedastisitas

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan analisis jalur (path) untuk menguji hipotesis pengaruh langsung dan tidak langsung profitabilitas dan nilai perusahaan dengan kebijakan dividen dan kesempatan investasi sebagai variabel mediasi. Penyelesaian model analisis jalur tesebut dibagi menjadi dua model yaitu model pertama pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal dan ukuran perusahaan dan struktur modalterhadap profitabilitas. Model kedua

yaitu pengaruh suku bunga terhadap struktur modal dan pengaruh suku bunga dan struktur modal terhadap profitabilitas. Adapun langkah-langkah dalam analisis jalur adalah sebagai berikut.

Merumuskan Hipotesis dan Persamaan Struktural

Struktur I

Hipotesis 1 : ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal:

Y1 = ρy1x X+ e1 ………………………………………………………………….(1) Struktur modal Y1 = 0,690ukuran perusahaan + 0,723

Keterangan :     Y1 = struktur modal

X =ukuran perusahaan

e1= √1-R2 = √1-0,476=0,723

Hipotesis 2 : ukuran perusahaan dan struktur modal berpengaruh terhadap

profitabilitas

Y2= ρy2x X+ ρy2y1 Y1 + e2 …………………………………………………..….(2) profitabilitas Y2= 0,872 ukuran perusahaan+ 0,125struktur modal+ 0,426

Keterangan:       Y2= profitabilitas

X = ukuran perusahaan

Y1 = struktur modal

e2 =√1-R2 = √1- 0,786 = 0,462

Struktur II

Hipotesis 1 : suku bunga berpengaruh terhadap struktur modal

Y1 = ρy1x X+ e1……………………………………………………………….…(3) Struktur modal Y1 = 0,644suku bunga + 0,765

Keterangan : Y1 = struktur modal

X =suku bunga

e1 =√1-R2 = √1- 0,414 = 0,765

Hipotesis 2: suku bunga dan struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas

Y2= ρy2x X+ ρy2y1 Y1 + e2………………………………………………….…...(4)

Profitabilitas Y2= 0,756suku bunga + 0,261 struktur modal +0,529

Keterangan: Y2= profitabiitas

X = suku bunga

Y1 = struktur modal

e2 = √1-R2 = √1- 0,720 = 0,529

Koefisien Jalur Secara Simultan, Koefisien Jalur Secara Parsial Struktur I

Tabel 5.Rekapitulasi Output Model I

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig

B

Std.

Error

Beta

1 ( Constant)

Ukuran Perusahaan

-4.401

0. 308

0. 755

0. 037

0. 690

-5.827

8.423

0.000

0.000

R Square    = 0.476

Adj R Square = 0.470

F Hitung       = 70.942

Probabilitas/sig = .000a

Sumber : Data diolah, 2017

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5. didapatkan perbandingan nilai sig.t sebesar 0,000 kurang dari nilai sig. yang digunakan (0,000 ≤ 0,05), ini menunjukkan bahwa model I berpengaruh signifikan. Nilai beta pada standardized coefficients adalah 0,690 yang mengindikasikan arah positif. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.

Tabel 6. Rekapitulasi Output Model II

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig

B

Std. Error

Beta

1 ( Constant)

-1.932

0.184

-10.506

.000

Ukuran Perusahaan

0.142

0.009

0.872

16.518

.000

Struktur Modal

-0.146

0.061

-0.125

-2.376

.020

R Square      = .786

F Hitung

141.155

Adj R Square = .780

Probabilitas/sig =

.000a

Sumber : Data diolah, 2017

Hasil uji sig. F pada table 6 sebesar 0,000 yang kurang dari nilai sig. (0,000< 0,05) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan struktur modal berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas. Berikut merupakan analisis hipotesis model II:

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 10. didapatkan perbandingan nilai sig.t sebesar 0,00 kurang dari nilai sig. yang digunakan (0,000 ≤ 0,05), ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan. Nilai beta pada standardized coefficients0,872 yang mengindikasikan arah positif. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 6.didapatkan perbandingan nilai sig.t sebesar 0,020 kurang dari nilai sig. yang digunakan (0,020 ≤ 0,05), ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan. Nilai beta pada standardized coefficientsadalah -0,125 yang mengindikasikan arah negatif. Berdasarkan hasil

perhitungan dapat disimpulkan bahwa struktur modalmemiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Tabel 7.Rekapitulasi Output Model I

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig

B

Std.

Error

Beta

1 ( Constant)

1.214

0.111

10.893

0.000

Tingkat Suku Bunga

-0.158

0.021

-0.644

-7.429

0.000

R Square    = 0.414

F Hitung

= 55.191

Adj R Square = 0.407

Probabilitas/sig

= 0.000a

Sumber : Data diolah, 2017

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 7. didapatkan perbandingan nilai sig.t sebesar 0,000 kurang dari nilai sig. yang digunakan (0,000 ≤ 0,05), ini menunjukkan bahwa model I berpengaruh signifikan. Nilai beta pada standardized coefficients -0,644 yang mengindikasikan arah negatif. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa tingkat suku bunga memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.

Tabel 8. Rekapitulasi Output Model II

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig

B

Std. Error

Beta

1 ( Constant)

2.032

0.105

19.445

0.000

Suku Bunga

-0.223

0.018

-0.756

-12.276

0.000

Struktur Modal

-0.276

0.065

-0.261

-4.233

0.000

R Square     =0.720

Adj R Square =0.720

F Hitung

Probabilitas/sig =

98.835

0.000a

Sumber : Data diolah, 2017

Hasil uji sig. F pada table 12.sebesar0,000yang kurang dari nilai sig. (0,000 < 0,05) menunjukkan bahwa tingkat suku bunga dan struktur modal berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas. Berikut merupakan analisis hipotesis model II:

Pengaruh Suku Bunga Terhadap Struktur Profitabilitas

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 12. didapatkan perbandingan nilai sig.t sebesar 0,00 kurang dari nilai sig. yang digunakan (0,000 ≤ 0,05), ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan. Nilai beta pada standardized coefficients -0,756 yang mengindikasikan arah negatif. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa suku bunga memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil analisis didapatkan perbandingan nilai sig.t sebesar 0,002 kurang dari nilai sig. yang digunakan (0,000 ≤ 0,05), ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan. Nilai beta pada standardized coefficients-0,261 yang mengindikasikan arah negatif. Berdasarkan hasil perhitungan baik pada struktur I dan struktur II dapat disimpulkan bahwa struktur modal memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Berdasarkan hasil analisis jalur (path), maka dapat dihitung pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total dari model penelitian. Pengaruh tidak langsung dapat dihitung dengan mengalikan nilai koefisien jalur variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan nilai koefisien jalur variabel endogen terhadap variabel endogen yang lain (Rahayu, 2013). Berikut adalah tabel perhitungan pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total antar variabel.

Tabel 9. Perhitungan Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total Variabel Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Profitabilitas (struktur I)

Pengaruh Variabel

Pengaruh Langsung

Pengaruh      Tidak

Langsung    (Melalui

Struktur Modal)

Pengaruh Total

Ln Aktiva ke ROI Ln Aktiva ke DER DER ke ROI

0,872

0,690

-0,125

-0,086

-

-

0,786

0,690

-0,125

Sumber: data diolah, 2017

Struktur modal memperkuat pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas

Dilihat dari hasil perhitungan didapatkan nilai pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas melalui struktur modal adalah negatif sebesar -0,086, ini menunjukkan bahwa struktur modal memperlemah pengaruh ukuran perusahaan tehadap profitabilitas. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa struktur modal memperlemah pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas.

Tabel 10. Perhitungan Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total Variabel Suku Bunga, Struktur Modal, Profitabilitas (struktur II)

Pengaruh Variabel

Pengaruh

Langsung

Pengaruh Tidak Langsung (Melalui Struktur Modal)

Pengaruh Total

Suku Bunga ke ROI

-0,756

0,168

-0,588

Suku Bunga ke DER

-0,644

-

-0,644

DER ke ROI

-0,261

-

-0,261

Sumber: data diolah, 2017

Struktur modal memperkuat pengaruh tingkat suku bunga terhadap profitabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai pengaruh tingkat suku bunga terhadap profitabilitas melalui struktur modaladalah positif sebesar 0,168, ini menunjukkan bahwa struktur modal memperkuat pengaruh tingkat suku bunga tehadap profitabilitas. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa

struktur modal mampu memperkuat pengaruh tingkat suku bunga terhadap profitabilitas.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan sebagai berikut : pertama ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal hal ini dikarenakan semakin besar perusahaan akan memudahkan perusahaan mendapatkan modal dari luar, hal ini dikarenakan besarnya aset memberikan kepercayaan tertentu dari pemberi modal. Kedua ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini disebabkan dengan sumber daya yang besar, maka perusahaan dapat melakukan investasi baik untuk aktiva lancar maupun aktiva tetap dan juga memenuhi permintaan produk. Ketiga suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Hal ini disebabkan bila suku bunga tinggi dan cenderung akan meningkat, perusahaan akan cenderung enggan mendanai kegiatan perusahaan dengan hutang. Keempat suku bunga berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Hal ini disebabkan dengan rasio hutang tinggi akan menyebabkan laba berkurang karena harus membayar lebih banyak untuk biaya bunga. Kelima struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, karena semakin tinggi hutang akan mempengaruhi present value aliran kas. Keenam struktur modal memperlemah pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas.Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi profitabilitas yang diharapkan.Hal ini dikarenakan dengan aset yang besar diharapkan mampu memenuhi produksi sehingga mampu memaksimalkan laba,

kenyataannya struktur pendanaan sangatlah berpengaruh terhadap profitabilitas.Sehingga struktur modal memperlemah pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas dikarenakan sangat sulit mencapai pendanaan yang optimal. Ketujuh struktur modal memperkuat pengaruh suku bunga terhadap profitabilitas.Semakin tinggi suku bunga akan mengurangi profitabilitas perusahaan karena harus membayar lebih atas bunga. Hubungan struktur modal dengan profitabilitas yang negatif akan semakin mempengaruhi hubungan tingkat suku bunga terhadap profitabilitas, sehingga struktur modal akan semakin memperkuat pengaruh tingkat suku bunga terhadap profitabilitas, sehingga struktur modal memperkuat pengaruh suku bunga terhadap profitabilitas

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan simpulan yang diperoleh maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: yang pertama bagi perusahaan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan agar menghasilkan profitabilitas yang optimal sehingga nilai perusahaan akan semakin meningkat di mata investor. Selanjutnya juga perusahaan diharapkan dapat mengambil keputusan pendanaan yang tepat bagi kondisi perusahaan, agar dapat memaksimalkan profitabilitas perusahaan. Terakhir Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menyempurnakan penelitian ini. Penelitian ini tidak membahas hubungan timbal balik antara ukuran perusahaan dan suku bunga sehingga diharapkan peneliti selanjutnya melakukan analisis pengaruh timbal balik antara ukuan perusahaan dan tingkat suku bunga. Penelitian ini juga hanya membahas perusahaan-perusahaan sektor manufaktur untuk peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian di sektor lain yang terdaftar di BEI.

REFERENSI

Agus Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.edisi keempat. Yogyakarta: BPFE.

Ahmad, Rizal. 2009. Pengaruh Profitabilitas Dan Investmen Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu. 2(2).h: 188201.

Ana, M. 2012. Struktur Modal Perusahaan Properti dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jurnal Bisnis dan Manajemen. 6 (1). h:45 – 54.

Bambang Riyanto. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Penerbit GPFE.

Banchuenvijit, W. 2012. Determinants of Firm Performance of Vietnam Listed Companies, Academic and Business Research Instıtute.

Bokpin, Godfred A. 2010. financial market development and corporate financing: evidence from emerging market economies. Journal of Economic Studies. 37(1). Pp: 96-116.

Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 10. Salemba Empat: Jakarta.

Demir, Firat. 2007. Determinants of Manufacturing Firm Profitability under Uncertainty and Macroeconomic Volatility : Evidence from an Emerging Market, White paper of Department of Economics. University of Oklahoma.

Elviani, Sri. 2010. Pengaruh Risiko Kredit yang Diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam: h: 971-1000.

Gallardo, Julio Lopez, Anyul, Martin Puchet, Hernandez, Joel Sanchez. 2001. Profit Margins in Mexico’s Manufacturing Industry : An Econometric Study”. Metroeconomica.51(1). Pp:

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Heyman, D., Deloof, M., Ooghe, H. 2008, The Financial Structure Of Private Held Belgian Firms. Small Business Economics, 30(3).h: 301-313.

Joeveer, Karin. 2006. Sources of Capital Structure: Evidence from Transition Countries.Working Paper Series. (2) Electronic Version.

Karadeniz, E., Kandır, S.Y., Balcılar, M., Onal, Y.B. 2009.Determinants Of Capital Structure:  Evidence From Turkish Lodging Companies.

International Journal of ContemporaryHospitality Management.21(5). Pp: 594-609.

Kasmir, Dr. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Cetakan ke enam.

Mardiyanto, Handono. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Grasindo, Jakarta.

Margaretha, Farah. 2003. Tinjauan Persepsi Manajemen Terhadap Struktur Modal Perusahaan Go Publik.Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen.3 (1).h:10

Martono & Harjito, Agus. 2005. Manajemen Keuangan. Cetakan Keempat Edisi Pertama. Jala Sutia, Jakarta.

Mudrajad, Kuncoro. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi.Jakarta : Erlangga.

Mustafa, M. 2012. Capital Stucture And Corporate Performance Empirical Study on The Public Jordanian Shareholdings Firms Listed in The AMMAN Stock Market. European Scientific Journal.8 (22).

Nurhasanah. 2012. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas pada perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ilmiah. 4(3).h: 22-24. 2012.

Onaolapo, A.A., & Kajola, S.O. 2010. Capital Structure and Firm Performance: Evidence from Nigeria. European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences, 25.pp: 70-82.

Pouragajhan, A. 2012.The Relationship between Capital Structure and Firm Performance Evaluation Measures: Evidence from the Tehran Stock Exchange. International Journal of Business and Commerce.1(9). Pp: 166181.

Prabansari, Yuke & Hadri kusuma. 2005. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Publick yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sinergi, Edisi Khusus On Finace: h: 1-15.

Rahyuda, I Ketut. 2004. Metodologi Penelitian. Universitas Udayana : Denpasar.

Saidi. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada PerusahaanManufaktur Go Public di BEJ 1997-2002.Jurnal Bisnis dan Ekonomi.11(1). H: 44-58.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Sogorb, F. 2005. How SME Uniqueness Affects Capital Structure: Evidence a 1994-1998 Spanish data panel. Small business economics. 25(5). Pp: 447457.

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. UPPAMP YKPN.Yogyakarta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Sunariyah. 2004. Pengetahuan Pasar Modal. Cetakanan Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Syafri Harahap, Sofyan. 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Tang, C.H., Jang, S.S. 2007.Revisit to The Determinants Of Capital Structure: A Comparison Between Lodging Firms And Software Firms. International Journal of HospitalityManagement. 26(1).pp: 175-187.

Weston, Fred dan Thomas, E Copeland. 2010. Manajemen Keuangan Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher.

6931