PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA, PERTUMBUHAN KREDIT, RISIKO KREDIT, LIKUIDITAS, DAN KONDISI EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS
on
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.9, 2016:5398-5432
ISSN : 2302-8912
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA, PERTUMBUHAN KREDIT, RISIKO KREDIT, LIKUIDITAS, DAN KONDISI EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS
Ni Made Elin Sukmawati 1
2
Ida Bagus Anom Purbawangsa 2
-
1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan dana pihak ketiga, pertumbuhan kredit, risiko kredit, likuiditas dan kondisi konomi terhadap profitabilitas pada Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dan didapatkan sebanyak 18 sampel perusahaan perbankan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dengan bantuan aplikasi SPSS 13 for windows. Hasil analisis menunjukkan secara parsial pertumbuhan dana pihak ketiga berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas, pertumbuhan kredit berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas, risiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas, likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas dan kondisi ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Secara simultan pertumbuhan dana pihak ketiga, pertumbuhan kredit, risiko kredit, likuiditas dan kondisi ekonomi berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Kata kunci: profitabilitas, pertumbuhan dana pihak ketiga, pertumbuhan kredit, risiko kredit, likuiditas, kondisi ekonomi
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of the growth of third party funds, the growth of credit, credit risk, liquidity and konomi conditions on profitability in the Banking Industry in Indonesia Stock Exchange. The population in this study is a banking company in the Stock Exchange Indonesiaperiode2012-2014. The sampling technique used was purposive sampling, and obtained a total of 18 samples of banking companies. Data collection methods used in this study is a non-participant observation. Data analysis techniques performed by multiple linear regression analysis with the help of SPSS 13 for windows. Analysis result showed partial deposits growth is not significant positive effect on profitability, kredit growth significant negative effect to profitability, credit risk significant negative effect on profitability, liquidity effect positive no significant effect on the profitability and economic conditions of significant positive effect on profitability. Simultaneously the growth of third party funds, the growth of credit, credit risk, liquidity and economic conditions have a significant effect on profitability.
Keywords: profitability, third party fund growth, growth of credit, credit risk, liquidity, economic conditions
PENDAHULUAN
Industri perbankan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian di suatu negara, dimana hampir setiap aspek kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari bank dan lembaga keuangan. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengeluarkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit, dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak ini sesuai dengan Undang - undang No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
Dinamisnya aktivitas perekonomian masyarakat menuntut agar setiap bank mampu memberikan kepercayaan bagi masyarakat dalam fungsi utama bank yaitu sebagai lembaga intermediary keuangan yang menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat secara efisien. Efisien dan optimalnya penghimpunan dan penyaluran dana yang dilakukan oleh bank akan sejalan dengan tujuan utama perbankan yaitu mencapai tingkat profitabilitas yang optimal (Miadalyni, 2013).
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan atau memperoleh laba selama periode tertentu dengan menggunakan aktiva yang produktif atau modal, baik modal secara keseluruhan maupun modal sendiri (Munawir, 2010:33). Profitabilitas dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh selama periode tertentu dengan jumlah aktiva atau modal yang dimiliki bank tersebut.
Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur tingkat kinerja suatu bank. Profitabilitas yang tinggi dapat menunjukkan kinerja keuangan
bank yang baik, sebaliknya jika profitabilitas yang dicapai rendah, mengindikasikan kurang maksimalnya kinerja keuangan manajemen dalam menghasilkan laba (Sutrisno, 2012). Bank harus senantiasa menjaga tingkat profitabilitasnya tetap stabil bahkan meningkat agar mampu memenuhi kewajiban kepada pemegang saham, meningkatkan daya tarik investor dalam menanamkan modal, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan kelebihan dana yang dimiliki pada bank.
Agar dapat memaksimalkan tingkat profitabilitas, pihak bank perlu mengetahui faktor - faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap profitabilitas. Faktor - faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas menurut Kasmir (2008:89) yaitu dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal bank yang mempengaruhi profitabilitas dapat dilihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga, pertumbuhan kredit, risiko kredit, dan likuiditas (Sudiyatno, 2010), sedangkan dari sisi eksternal bank dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang dapat diukur dengan pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP).
Penelitian sebelumnya mengenai pertumbuhan dana pihak ketiga terhadap profitabilitas yang dilakukan oleh Suputra (2014) dan Ismawati (2009) menyatakan bahwa pertumbuhan dana pihak ketiga berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, tetapi hasil penelitian yang berbeda ditemukan oleh Sujana (2013) yang menyatakan bahwa pertumbuhan dana pihak ketiga tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Penelitian mengenai pengaruh pertumbuhan kredit terhadap profitabilitas yang dilakukan oleh Sigid (2014), Sehrish Gul et al. (2011) mendapatkan hasil
pertumbuhan kredit berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian tersebut didukung Antoni dan Muhammad Nasri (2015) yang juga memperoleh hasil bahwa pertumbuhan kredit berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Sementara hasil berbeda ditemukan oleh Arta (2014) yang menyatakan pertumbuhan kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.
Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh risiko kredit terhadap profitabilitas yang dilakukan oleh Rahman et al. (2015), Gizaw et al. (2015) dan Agustiningrum (2013) menyatakan bahwa risiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Boahene (2012) dan Suleiman (2015) yang mendapatkan hasil risiko kredit berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2015), Miadalyni (2013) dan Rengasamy (2014) mengenai pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, namun hasil yang berbeda mengenai pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas ditemukan dari penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2014) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.
Penelitian mengenai pengaruh kondisi ekonomi yang diproksikan dengan pertumbuhan gross domestic product (GDP) terhadap profitabilitas yang dilakukan oleh Qinhua dan Meiling (2014), Ali et al. (2011) dan Kiganda (2014) menyatakan bahwa pertumbuhan GDP berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank,
sedangkan menurut Hendrayanti (2013), Hamdy dan Henny (2015) menyatakan bahwa pertumbuhan GDP berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, dimana terdapat research gap pada masing - masing variabel yang mempengaruhi profitabilitas. Maka hal ini membuat peneliti terdorong untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pertumbuhan dana pihak ketiga, pertumbuhan kredit, risiko kredit, likuiditas dan kondisi ekonomi terhadap profitabilitas pada industri perbankan di bursa efek indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan dana pihak ketiga, pertumbuhan kredit, risiko kredit, likuiditas dan kondisi konomi terhadap profitabilitas pada Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Pertumbuhan dana pihak ketiga merupakan salah satu faktor internal yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas (Dendawijaya, 2009:49). Hal ini dikarenakan dana pihak ketiga merupakan komponen pasiva likuid, yang dananya dapat dengan cepat untuk diputar kembali sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Pertumbuhan dana pihak ketiga mencerminkan seberapa besar perubahan dana yang berhasil dihimpun oleh bank dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro dan deposito berjangka. Pertumbuhan dana pihak ketiga diukur dari perbandingan antara selisih total dana pihak ketiga pada tahun tertentu dan tahun sebelumnya dengan total dana pihak ketiga tahun sebelumnya yang dimiliki oleh bank (Natanael, 2011).
Sumber dana dari masyarakat ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatanoperasional bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana pihak ketiga (Suputra, 2014). Meningkatnya dana pihak ketiga sebagai sumber dana utama bank, bank dapat menempatkan dana tersebut ke dalam aktiva produktif yaitu kredit. Penempatan dalam bentuk kredit ini akan memberikan kontribusi pendapatan bunga bagi bank yang akan berdampak terhadap peningkatan profitabilitas (Cahyani, 2013).
Pertumbuhan kredit juga merupakan salah satu faktor internal yang berperan penting dalam peningkatan profitabilitas. Hal ini dikarenakan kegiatan perkreditan bisa menjadi sumber pendapatan utama dan terbesar bagi bank. Pertumbuhan kredit menggambarkan tingkat perkembangan volume kredit yang disalurkan kepada pihak ketiga dalam periode tertentu (Suputra, 2014). Pertumbuhan kredit dapat dihitung dari selisih antara jumlah kredit yang diberikan pada periode saat ini dengan jumlah kredit yang diberikan periode sebelumnya dibandingkan dengan jumlah kredit yang diberikan periode sebelumnya yang dinyatakan dalam persentase (%) (Sastrawan, 2014).
Saat permintaan nasabah akan kredit mengalami pertumbuhan dengan catatan tidak ada kredit yang macet, maka profit yang diperoleh bank tersebut juga akan tumbuh karena mendapat bunga pinjaman dari kredit. Semakin tinggi pertumbuhan kredit maka semakin baik kualitas dan kuantitas kredit, maka semakin tinggi juga kesempatan bank untuk menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat atau debitur, sehingga kesempatan memperoleh laba semakin besar (Prawira, 2014).
Bank dalam penyaluran kreditnya sangat rentan terhadap risiko kredit yang menjadi salah satu penyebab utama bank mengalami masalah kebangkrutan. Surat Edaran Bank indonesia No.13/24/DPNP/2011 menyatakan bahwa risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Risiko ini akan semakin besar bila bank tidak mampu meningkatkan atau memperbaiki kualitas kredit yang disalurkan, karena pada dasarnya bank menanamkan sejumlah dananya dalam bentuk kredit dengan harapan bisa meningkatkan profitabilitas (Rahmi, 2014). Pihak bank harus mengumpulkan informasi yang memadai tentang nasabahnya sebelum kredit disalurkan, hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko kredit yang akan dihadapi di kemudian hari. Informasi ini biasanya dikumpulkan selama dokumentasi kredit.
Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur bagaimana kemampuan bank meminimalkan kredit bermasalah yang dihadapi (Puspitasari, 2009). NPL merupakan perbandingan antara total kredit bermasalah dengan total kredit yang diberikan bank kepada debitur. Rasio NPL yang tinggi tentu akan memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan oleh karena itu bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba yang diperoleh bank (Putri, 2013).
Pengelolaan likuiditas merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kegiatan operasional bank, hal tersebut dikarenakan dana yang dikelola oleh bank
sebagian besar adalah dana dari masyarakat yang bersifat jangka pendek dan dapat ditarik sewaktu - waktu (Puspitasari, 2009). Uremadu (2012) menyatakan bahwa likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dengan kata lain, bank dapat membayar kembali pencairan dana para deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan. Manajemen likuiditas yang baik sangat penting bagi suatu bank untuk memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek di dalam kegiatan operasionalnya (Saleem dan Rehman 2011).
Rasio likuiditas yang paling umum digunakan dalam perbankan adalah Loan to Deposit Ratio (LDR) (Sudirman, 2013:185). LDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank (Defri, 2012). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 15/7/PBI/2013 batas aman LDR pada bank berkisar antara 78% - 100%. Tinggi rendahnya tingkat LDR suatu bank akan mempengaruhi profitabilitas bank tersebut. Semakin besar jumlah dana yang disalurkan kepada nasabah dalam bentuk kredit maka penghasilan bunga yang diperoleh akan meningkat, hal ini akan membuat profitabilitas bank juga meningkat dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif. Tetapi apabila bank mengalami kesulitan dalam menyalurkan dana, hal ini membuat banyak dana yang menganggur dan menyebabkan tingkat profitabilitas bank menurun karena bank tidak efektif dalam menyalurkan kreditnya kepada masyarakat (Rahmi, 2014).
Kondisi ekonomi makro menjadi salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perbankan dalam memperoleh profit (Sufian dan Chong, 2008). Indikator yang paling tepat digunakan untuk mengukur kondisi ekonomi di suatu negara adalah pertumbuhan gross domestic product (GDP), karena pertumbuhan GDP dianggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja perekonomian (Mankiw, 2000:15). GDP merupakan total nilai pasar dari barang jadi dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu negara selama satu tahun tertentu (Tandelilin, 2010:342). Pertumbuhan GDP yang cepat dapat merupakan indikasi terjadinya pertumbuhan ekonomi yang semakin baik di suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang semakin baik tentu akan mempengaruhi kinerja perbankan, diantaranya akan mempengaruhi permintaan dan penawaran kredit serta simpanan dana pihak ketiga (Suteja dan Gerinata, 2014).
Suteja dan Gerinata (2014) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pertumbuhan GDP, maka tingkat profitabilitas bank juga akan meningkat. Pertumbuhan GDP akan meningkatkan permintaan atas kredit perbankan, hal ini dikarenakan kegiatan ekonomi yang mengalami peningkatan produksi barang dan jasa membutuhkan sumber pembiayaan dan ini dapat diberikan bank melalui penyaluran kredit. Meningkatnya permintaan atas kredit, bank akan memperoleh peningkatan laba dari bunga kredit yang akhirnya akan meningatkan profitabilitas bank.
Berikut ini akan disajikan nilai rata - rata dari masing - masing variabel yaitu pertumbuhan dana pihak ketiga, pertumbuhan kredit, risiko kredit, likuiditas,
pertumbuhan GDP dan profitabilitas pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 dengan mengambil 18 perusahaan sebagai sampel.
Tabel 1.
Rata - rata Pertumbuhan DPK, Pertumbuhan Kredit, Risiko Kredit, Likuiditas,
Pertumbuhan GDP dan Profitabilitas Sektor Perbankan periode 2012-2014
Variabel |
Tahun | ||
2012 |
2013 |
2014 | |
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (%) |
23,83 |
17,62 |
19,60 |
Pertumbuhan Kredit (%) |
28,55 |
25,58 |
19,65 |
Risiko Kredit (%) |
1,46 |
1,23 |
1,71 |
Likuiditas (%) |
78,76 |
84,53 |
84,76 |
Pertumbuhan GDP (%) |
9,36 |
8,88 |
14,52 |
Profitabilitas (%) |
2,08 |
2,17 |
1,67 |
Sumber : data sekunder diolah, (2015)
Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa rata - rata pertumbuhan dana pihak ketiga sektor perbankan dari tahun 2012 sampai tahun 2014 berfluktuasi, hal ini terlihat dari rata - rata pertumbuhan dana pihak ketiga tahun 2012 sebesar 23,83% kemudian mengalami penurunan di tahun 2013 menjadi 17,62% namun kembali mengalami kenaikan menjadi 19,65% di tahun 2014, rata - rata pertumbuhan kredit sektor perbankan tahun 2012 sampai 2014 terus mengalami penurunan dari 28,55% menjadi 25,58% dan kembali menurun menjadi 19,65% di tahun 2014, rata - rata risiko kredit yang dihitung dengan non performing loan (NPL) di tahun 2012 sebesar 1,46% kemudian mengalami penurunan di tahun 2013 menjadi 1,23% tetapi di tahun 2014 risiko kredit meningkat menjadi 1,71% hal ini mengindikasikan kualitas kredit yang disalurkan di tahun 2014 cukup buruk.
Rata - rata likuiditas yang dihitung dengan loan to deposit ratio (LDR) sektor perbankan tahun 2012 sampai 2014 selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya masing - masing sebesar 78,76%, 84,53% dan 84,76%, hal ini menunjukkan sektor
perbankan mampu menjaga tingkat likuditasnya dengan baik. Rata- rata pertumbuhan GDP negara indonesia di tahun 2012 sebesar 9,36% kemudian mengalami penurunan menjadi 8,88% di tahun 2013 dan di tahun 2014 pertumbuhan GDP kembali meningkat menjadi 14,52%. Rata - rata profitabilitas yang dihitung dengan Return on Asset (ROA) sektor perbankan tahun 2012 sebesar 2,08% kemudian mengalami peningkatan di tahun 2013 menjadi 2,17% namun di tahun 2014 rata - rata ROA mengalami penurunan menjadi 1,67%.
Penelitian ini dilakukan pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia. Peneliti memilih industri perbankan karena perkembangan industri perbankan yang semakin modern dan aktif mulai mendominasi perkembangan ekonomi dan bisnis suatu negara, selain itu didasari juga oleh adanya kenyataan bahwa perusahaan perbankan adalah perusahaan yang sangat menunjang perekonomian Indonesia secara meyeluruh, baik dalam memberikan jasa kredit pinjaman untuk usaha mikro maupun makro dan juga sebagai media penyimpan dana yang aman bagi para nasabahnya.
Dana pihak ketiga merupakan sumber dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank. Dana masyarakat merupakan dana terbesar yang dimiliki oleh bank dan ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana dari pihak - pihak yang kelebihan dana dalam masyarakat (Cahyani, 2013). Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, suatu bank umum dapat menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, dan tabungan.
Pertumbuhan dana pihak ketiga dapat menentukan jumlah pertumbuhan kredit di tahun berikutnya dimana pertumbuhan tersebut dapat menentukan tingkat profitabilitas suatu bank. Semakin besar dana pihak ketiga yang dihimpun, maka semakin besar kemampuan bank untuk menyalurkannya kedalam bentuk kredit, hal tersebut dapat meningkatkan pendapatan bank yang akan berdampak pula terhadap peningkatan profitabilitas bank. Dengan demikian pertumbuhan dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap profitabilitas (Wityasari, 2014). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudiyatno (2010), Ismawati (2009) dan Suputra (2014) yang menyatakan bahwa pertumbuhan dana pihak ketiga berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
H1 : Pertumbuhan dana pihak ketiga berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
Pemberian kredit merupakan salah satu kegiatan bank dalam usahanya sebagai lembaga yang dipercaya untuk berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat. Dalam hal ini, bank memberi bantuan modal kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya terutama kebutuhan modal kerja melalui sarana kredit (Kurniawan, 2012). Kredit merupakan sumber pendapatan utama suatu bank dan diharapkan memberikan dampak positif terhadap profitabilitas bank.
Pertumbuhan kredit menggambarkan tingkat perkembangan volume kredit yang disalurkan kepada pihak ketiga yang mampu memberikan peningkatan profitabilitas dan meningkatan kinerja perbankan (Pradnyawati, 2012). Secara sederhana, pertumbuhan kredit disimpulkan sebagai pertumbuhan dari penyediaan
uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara pihak kreditur dengan pihak debitur yang mewajibkan pihak lain tersebut untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Sastrawan, 2014). Semakin meningkatnya permintaan kredit, maka profit yang akan diperoleh bank juga akan mengalami peningkatan hal ini dikarenakan bank mendapat hasil dari bunga pinjaman kredit yang disalurkan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dietrich dan Wanzenried (2010) dan Cahyani (2013) yang menyatakan bahwa pertumbuhan kredit berdampak positif signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian serupa juga datang dari Prawira (2014), Antoni dan Muhammad Nasri (2015) yang menyatakan bahwa pertumbuhan kredit berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
H2 : Pertumbuhan kredit berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
Surat Edaran Bank Indonesia No13/24/DPNP/2011 menyatakan bahwa risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Dalam penelitian ini digunakan Non Performing Loan (NPL) sebagai proksi untuk mengukur tingkat risiko kredit. NPL yang sering disebut kredit bermasalah dapat diartikan sebagai pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesenjangan atau faktor eksternal di luar kemampuan kendali debitur (Putri, 2010).
Dendawijaya (2009:104) menyatakan bahwa dampak dari rasio NPL yang tidak wajar salah satunya adalah hilangnya kesempatan memperoleh income (pendapatan) dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi perolehan laba dan
berpengaruh buruk bagi profitabilitas bank. Semakin tinggi tingkat NPL menandakan bahwa risiko akan terjadinya kredit macet yang dihadapi juga tinggi sehingga mengurangi profitabilitas yang akan dicapai oleh bank. Sebaliknya jika tingkat NPL rendah menandakan bahwa kualitas kredit bank tersebut berada pada kondisi yang baik sehingga profitabilitas yang akan dicapai juga tinggi. Hasil penelitian mengenai pengaruh variabel risiko kredit terhadap profitabilitas yang dilakukan oleh Nawas et al. (2012) dan Poudel (2012) memperoleh hasil dimana risiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. Hal tersebut didukung oleh penelitian Sufian (2011) dan Kolapo et al. (2012) dimana diperoleh hasil risiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar kredit bermasalah yang terjadi pada suatu bank maka akan mengakibatkan profitabilitas bank tersebut menjadi buruk.
H3 : Risiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.
Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek. Defri (2012) menyatakan bahwa likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain, bank dapat membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan. Penelitian ini menggunakan Loan to Deposti Ratio (LDR) untuk mengukur likuiditas suatu bank. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.15/7/PBI/2013 LDR merupakan rasio kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk kredit kepada bank lain, terhadap dana
pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan, deposito dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk dana antarbank. Buyung (2009) menyatakan bahwa semakin tinggi LDR pada suatu bank menunjukkan jumlah kredit yang disalurkan lebih makimal dengan catatan kredit yang disalurkan tidak mengalami masalah sehingga berdampak pada peningkatan profitabilitas sebaliknya, semakin rendah LDR menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agustininggrum (2013), Zakaria (2015) dan Astohar (2009) menunjukkan bahwa LDR berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Temuan serupa juga diperoleh Rengasamy (2014) dan Fahrizal (2013) dimana diperoleh hasil bahwa likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. H4 : Likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
Pertumbuhan GDP dapat digunakan sebagai indikator dari kondisi perekonomian suatu negara dalam rentang waktu tertentu. GDP merupakan nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu oleh faktor - f aktor produksi yang berlokasi dalam suatu negara. GDP akan mempengaruhi berbagai faktor yang terkait dengan penawaran dan permintaan terhadap pinjaman, tabungan, giro, dan deposito (Suteja dan Gerinata, 2014).
Pertumbuhan GDP suatu negara erat kaitannya dengan kesejahteraan dan kemakmuran yang dapat dirasakan oleh penduduk negara tersebut. Apabila pertumbuhan GDP meningkat maka akan diikuti dengan peningkatan pendapatan masyarakat sehingga kemampuan untuk menabung juga ikut meningkat. Kondisi ini dapat dimanfaatkan bank untuk mengelola dana yang berhasil dihimpunnya untuk
disalurkan kembali melalui kredit dan kegiatan usaha lainnya yang bertujuan untuk mendapatkan pendapatan bank yang pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas. Hasil penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Bilal et al. (2013), Ali et al. (2011) , Qinhua dan Meiling (2014) menyatakan bahwa pertumbuhan GDP berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Hal yang sama didapatkan oleh Ramadan et al. (2011) yang menyatakan bahwa pertumbuhan GDP berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
H5 : Kondisi ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas
H6 : Pertumbuhan dana pihak ketiga, pertumbuhan kredit, risiko kredit, likuiditas dan kondisi ekonomi berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yang berbentuk asosiatif kausalitas yang bertujuan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel independen dan variabel dependen (Sugiyono, 2014:55). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan dana pihak ketiga, pertumbuhan kredit, risiko kredit, likuiditas dan kondisi ekonomi terhadap profitabilitas pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
Lokasi penelitian ini dilakukan pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Lokasi penelitian ini dapat diakses melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Di dalam situs tersebut menyediakan informasi laporan keuangan yang berisikan data-data yang diperlukan dalam
melakukan penelitian ini. Obyek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan ROA pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (X1) |
H1 (+) | ||
H2 (+) | |||
Pertumbuhan Kredit (X2) | |||
H3 (-) |
H6 | ||
Profitabilitas (ROA) (Y) | |||
Risiko Kredit (NPL) (X3) | |||
H4 | |||
Likuiditas (LDR) (X4) | |||
H5 (+) | |||
Pertumbuhan GDP (X5) | |||
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian
Sumber: data sekunder diolah, (2015)
Variabel terikat atau dependent variable merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014:97). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diproksikan dengan ROA pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dengan memanfaatkan seluruh aktiva dan modal yang dimilikinya. Pada penelitian ini profitabilitas diukur dengan ROA yang menunjukkan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aset sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 yang dinyatakan dalam bentuk persentase
(%). Laba sebelum pajak yang dimaksud merupakan jumlah laba bersih dari kegiatan operasional sebelum dikurangi pajak, sedangkan total asset yang dimaksud adalah rata - rata volume usaha atau aktiva pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
Variabel bebas atau independent variable merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya (Sugiyono, 2014:96). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pertumbuhan dana pihak ketiga (X1), pertumbuhan kredit (X2), risiko kredit (X3), likuiditas (X4) dan kondisi ekonomi (X5) pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Pertumbuhan dana pihak ketiga merupakan persentase pertumbuhan dana pihak ketiga dari waktu sebelumnya. Dana pihak ketiga yang dimaksud adalah total penjumlahan dari giro, tabungan, dan deposito. Pertumbuhan dana pihak ketiga dinyatakan dalam bentuk persentase (%) pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Pertumbuhan kredit menggambarkan tingkat perkembangan volume kredit yang dapat disalurkan bank kepada pihak ketiga yang dinyatakan dalam bentuk persentase (%) pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
Risiko kredit merupakan risiko yang diakibatkan tidak dipenuhinya kewajiban debitur kepada kreditur. Risiko kredit dalam penelitian ini diproksikan dengan Non Performing Loan (NPL) yang merupakan perbandingan antara kredit yang bermasalah terhadap nilai total kredit sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004. Kredit bermasalah yang dimaksud adalah kredit dengan tingkat kolektibilitas 3 sampai dengan 5 yaitu kredit yang kurang lancar,
diragukan dan macet, sedangkan yang dimaksud dengan total kredit adalah keseluruhan dari kredit yang disalurkan kepada pihak ketiga. Data NPL yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang sudah diolah pada laporan keuangan industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 yang dinyatakan dalam bentuk persentase (%). Likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek. Salah satu penilaian likuiditas bank adalah dengan menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang merupakan perbandingan antara kredit yang disalurkan dengan dana pihak ketiga sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 yang dinyatakan dalam bentuk persentase (%). Kredit yang dimaksud adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk pada kredit yang diberikan kepada bank lain), sedangkan untuk dana pihak ketiga terdiri dari giro, tabungan, dan deposito pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Kondisi ekonomi dalam penelitian ini diproksikan dengan pertumbuhan GDP. Pertumbuhan GDP dapat menunjukkan bagaimana pertumbuhan perekonomian di suatu negara yang dinyatakan dalam bentuk persentase (%). Dalam penelitian ini GDP yang digunakan adalah GDP negara Indonesia periode 2012-2014 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik.
Berdasarkan sifatnya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka - angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2014:28). Data kuantitatif pada penelitian ini
yaitu rasio keuangan yang terdapat di dalam laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah ada, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain (Sugiyono, 2014:193). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 20122014 melalui situs resmi www.idx.co.id.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:148). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 sejumlah 36 bank.
Tabel 2. | |
Seleksi Sampel berdasarkan Kriteria | |
Jumlah | |
Kriteria |
Perusahaan |
Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia |
36 |
Perusahaan perbankan yang delisting tahun 2014 |
(1) |
Perusahaan perbankan yang listing tahun 2012-2014 Perusahaan perbankan yang tidak memiliki data lengkap terkait variabel |
35 |
penelitian selama periode 2012-2014 |
(17) |
Perusahaan perbankan yang memiliki data lengkap terkait variabel penelitian selama periode 2012-2014 |
18 |
Sumber: data sekunder diolah, (2015) |
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:149). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan
mempertimbangkan kiteria tertentu. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka diperoleh sampel sebanyak 18 perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 yang memenuhi kriteria penelitian.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi non participant, yaitu observasi yang dilakukan tanpa melibatkan diri dan hanya sebagai pengamat independen (Sugiyono, 2014:204). Metode ini dapat memperoleh data dengan melakukan pengamatan dan mencatat serta mempelajari laporan keuangan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia yang diakses melalui situs resmi www.idx.co.id.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dalam pengolahan data,di mana teknik ini digunakan untuk mengestimasi nilai variabel dependen dengan menggunakan lebih dari satu variabel independen. Pengolahan data dikerjakan dengan bantuan program SPSS versi 13.0 for windows (Statistica Program and Service Solution).
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini yang menjadi variabel independen adalah pertumbuhan dana pihak ketiga (X1), pertumbuhan kredit (X2), risiko kredit (X3), likuiditas (X4), dan kondisi ekonomi (X5) sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas (Y). Adapun persamaan regresi linier berganda dirumuskan secara matematis sebagai berikut (Nata Wirawan, 2002:293) :
Y = β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + Ui...................................(1)
Keterangan : Y X1 X2 X3 X4 X5 β1, β2, β3, β4, β5 U1 |
= Profitabilitas (ROA) = Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga = Pertumbuhan Kredit = Risiko Kredit (NPL) = Likuiditas (LDR) = Kondisi Ekonomi (Pertumbuhan GDP) = Koefisien regresi variabel independen = Faktor gangguan stokastik pada observasi |
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis statistik deskriptif menjelaskan deskripsi data dari seluruh variabel yang diteliti. Hasil statistik deskriptif menampilkan nilai minimum, nilai maksimum, rata- rata ( mean) dan devisasi standar. Berikut ini merupakan hasil statistik deskriptif penelitian ini.
Tabel 3.
Hasil Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation | |
ROA Pertumbuhan DPK Pertumbuhan Kredit Risiko kredit Likuiditas Pertumbuhan GDP Valid N (listwise) |
54 0,33 4,46 1,9735 1,05848 54 -5,76 66,18 20,3483 15,36949 54 -15,13 84,72 24,5957 16,79391 54 0,16 4,15 1,4685 1,15159 54 45,59 100 82,6874 12,09249 54 8,88 14,52 10,9200 2,57709 54 |
Sumber: data sekunder diolah, (2015)
Berdasarkan Tabel 3 hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Profitabilitas
yang dihitung dengan Return On Asset (ROA) sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 menunjukkan nilai rata - rata sebesar 1,9735%. Nilai minimum sebesar 0,33% dimiliki oleh Bank Mitraniaga Tbk pada tahun 2013 sedangkan nilai maksimum sebesar 4,46% dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 2013. Standar deviasi untuk ROA adalah sebesar 1,05848%. Pertumbuhan
Dana Pihak Ketiga sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 menunjukkan nilai rata - rata sebesar 20,3483%. Nilai minimum sebesar -5,76% dimiliki oleh Bank Nusantara Parahyangan Tbk pada tahun 2014, sedangkan nilai maksimum sebesar 66,18% dimiliki oleh Bank Himpunan Saudara Tbk pada tahun 2014. Standar deviasi untuk pertumbuhan dana pihak ketiga adalah sebesar 15,36949%.
Pertumbuhan Kredit sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 20122014 menunjukkan nilai rata - rata sebesar 24,5957%. Nilai minimum sebesar -15,13% dimiliki oleh Bank Mega Tbk pada tahun 2012, sedangkan nilai maksimum sebesar 84,72% dimiliki oleh Bank Himpunan Saudara Tbk pada tahun 2014. Standar deviasi untuk pertumbuhan kredit adalah sebesar 16,79391%. Risiko Kredit yang dihitung dengan Non Performing Loan (NPL) sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 menunjukkan nilai rata - rata sebesar 1,4685%. Nilai minimum sebesar 0,16 persen dimiliki oleh Bank Mitraniaga Tbk pada tahun 2012,sedangkan nilai maksimum sebesar 4,15% dimiliki oleh Bank Jabar Banten Tbk pada tahun 2014. Standar deviasi untuk risiko kredit adalah sebesar 1,15159%.
Likuiditas yang dihitung dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 menunjukkan nilai rata - rata sebesar 82,6874%. Nilai minimum sebesar 45,59% dimiliki oleh Bank Mitraniaga pada tahun 2012, sedangkan nilai maksimum sebesar 100% dimiliki oleh Bank Jabar Banten Tbk dan Bank Himpunan Saudara Tbk pada tahun 2014. Standar deviasi untuk likuiditas adalah sebesar 12,09249%. Kondisi Ekonomi yang dihitung dengan
pertumbuhan GDP menunjukkan nilai rata - rata sebesar 10,9200%. Nilai minimum sebesar 8,88% pada tahun 2012, sedangkan nilai maksimum sebesar 14,52% pada tahun 2014. Standar deviasi untuk pertumbuhan GDP adalah sebesar 2,57709%.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS 13.0. Analisis regresi berganda merupakan alat analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil regresi linier berganda ditampilkan pada Tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Analisis Regresi Linier Berganda | |
Model |
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta T Sig. |
1 (Constant) Pertumbuhan DPK Pertumbuhan Kredit Risiko Kredit Likuiditas Pertumbuhan GDP |
1,600 0,687 2,327 0,024 0,001 0,012 0,030 0,115 0,909
0,009 0,008 0,149 1,164 0,250 0,056 0,025 0,287 2,304 0,026 |
Sumber: data sekunder diolah, (2015)
Y=0,030X1 – 0,190X2 – 0,524 X3 + 0,149X4 + 0,287X5...........(1)
Dimana :
Y = Profitabilitas (ROA)
-
X1 = Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
-
X2 = Pertumbuhan Kredit
-
X3 = Risiko Kredit (NPL)
-
X4 = Likuiditas (LDR)
-
X5 = Kondisi Ekonomi (Pertumbuhan GDP)
Koefisien X1 = 0,030 artinya pertumbuhan dana pihak ketiga (X1) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (Y). Kenaikan pertumbuhan dana pihak ketiga akan diikuti oleh kenaikan profitabilitas. Hasilini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suputra (2014), Sudiyatno (2010) dan Ismawati (2009). Koefisien X2 = -0,190 artinya pertumbuhan kredit (X2) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (Y). Kenaikan pertumbuhan kredit akan diikuti oleh penurunan profitabilitas. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arta (2014) dan Elfianto (2010). Koefisien X3 = -0,524 artinya risiko kredit (X3) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (Y). Kenaikan risiko kredit akan diikuti oleh penurunan profitabilitas. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahman et al. (2015) dan Poudel (2012). Koefisien X4= 0,149 artinya likuiditas (X4) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (Y). Kenaikan likuiditas akan diikuti oleh kenaikan profitabilitas. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rengasamy (2014) dan Zakaria (2015). Koefisien X5 = 0,287 artinya kondisi ekonomi (X5) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (Y). Kenaikan kondisi ekonomi akan diikuti oleh kenaikan profitabilitas. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadan et al. (2011), Qinhua dan Meilling (2014).
Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 4 dapat dilihat koefisien regresi β1 sebesar 0,030 dengan tingkat signifikansi 0,909 ≥ 0,05. Hal ini menunjukkan pertumbuhan dana pihak ketiga berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis pertama yang menyatakan bahwa pertumbuhan dana pihak ketiga berpengaruh positif signifikan
terhadap profitabilitas. Arah positif memiliki arti bahwa semakin tinggi pertumbuhan dana pihak ketiga maka semakin tinggi pula profitabilitas yang diperoleh. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan semakin banyak dana yang dapat dihimpun oleh bank maka semakin besar pula kemampuan bank untuk menyalurkan kembali dana tersebut berupa kredit ke masyarakat (Dendawijaya, 2009:49). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahcmawati (2013), Yuliani (2007) dan Kurniawan (2012) yang menyatakan bahwa pertumbuhan DPK berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 4 dapat dilihat koefisien regresi β2 sebesar -0,190 dengan tingkat signifikansi 0,467 ≥ 0,05. Hal ini menunjukkan pertumbuhan kredit berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis kedua yang menyatakan bahwa pertumbuhan kredit berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arta (2014) dan Elfianto (2010) yang mendapatkan hasil pertumbuhan kredit berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 4 dapat dilihat koefisien regresi β3 sebesar -0,524 dengan tingkat signifikansi 0,000 ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa risiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. Hasil yang menunjukkan pengaruh negatif signifikan ini sesuai dengan teori dan hipotesis ketiga yang menyatakan risiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. Semakin tinggi tingkat NPL sebagai proksi dari
risiko kredit menandakan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar (Putri, 2013). Tingkat NPL yang tinggi membuat bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahman et al. (2015), Poudel (2012) dan Kolapo et al. (2012) yang menyatakan bahwa risiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 4 dapat dilihat koefisien regresi β4 sebesar 0,149 dengan taraf signifikansi sebesar 0,250 ≥ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis keempat yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Berpengaruh positif menunjukkan bahwa setiap peningkatan LDR sebagai proksi dari likuiditas akan diikuti dengan peningkatan profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan ketika bank mampu menyalurkan kredit secara optimal dan efisien dimana ketika jumlah kredit yang disalurkan meningkat, maka pendapatan dari kredit akan naik dan sekaligus meningkatkan kemampuan bank dalam menghasilkan laba (Kasmir, 2008:245). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prastiyaningtyas (2010) dan Damayanti (2010) yang mendapatkan hasil likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 4 dapat dilihat koefisien regresi β5 sebesar 0,287 dengan taraf signifikansi sebesar 0,026 ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi yang diproksikan dengan pertumbuhan GDP berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Hasil yang menunjukkan pengaruh positif signifikan ini sesuai dengan teori dan hipotesis kelima yang menyatakan pertumbuhan GDP berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kiganda (2014), Ali et al. (2011), dan Ramadan et al. (2013) yang menyatakan bahwa pertumbuhan GDP berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan hasil pengujian data dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah pertumbuhan dana pihak ketiga berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Pertumbuhan kredit berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas pada industri pebankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Risiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Kondisi ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Pertumbuhan dana pihak
ketiga, pertumbuhan kredit, risiko kredit, likuiditas dan kondisi ekonomi berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang ada, maka saran yang diberikan peneliti adalah bagi pihak bank disarankan untuk lebih memperhatikan risiko kredit karena variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Untuk risiko kredit, pihak bank diharapkan lebih memperhatikan kualitas dan kuantitas kredit. Dari segi kuantitas kredit pihak bank diharapkan mampu meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan ke masyarakat karena kredit merupakan usaha pokok bagi perbankan,sedangkan dari segi kualitas kredit pihak bank harus dapat menekan risiko kredit dengan cara menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kreditnya sehingga dapat meminimalkan risiko kredit yang akhirnya akan berdampak terhadap peningkatan profitabilitas.
REFERENSI
Agustiningrum, Riski. 2013. Analisis Pengaruh CAR, NPL, dan LDR Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan. E - Journal Universitas Udayana, 2 (8).
Ali, Khizer., Muhammad Farhan Akhtar., and Prof. Hafiz Zafar Ahmed. 2011. Bank Spesific and Macroeconomic Indicators of Profitability- Empirical Evidence from the Commercial Bank of Pakistan. International Journal of Business and Social Science, 2 (6).
Antoni, Abdurrahman and Muhammad Nasri. 2015. Profitability Determinants of Go-Public Bank in Indonesia: Empirical Evidence after Global Financial Crisis. International Journal of Business and Management Invention, 4 (1), pp: 3746.
Arta, Joni. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Tingkat Suku Bunga Kredit dan Pertumbuhan Kredit Terhadap Profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
Di Kecamatan Tegalalang, Gianyar. E-Journal Manajemen Universitas Udayana.
Astohar. 2009. Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Di Indonesia (Studi pada Bank Domestik, Bank Campuran dan Bank Asing). Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
Bank Indonesia. 2001. Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/30/PBI/2001 tanggal 14 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank. Jakarta : Bank Indonesia.
---------------. 2004. Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/23/PBI/2004 tanggal 31 Mei 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta : Bank Indonesia.
--------------. 2011. Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta : Bank Indonesia.
---------------. 2013. Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/7/PBI/2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/19/PBI/2010 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. Jakarta : Bank Indonesia.
Bilal, Muhammad., Asif Aseed, Ammar Ali Gull., and Toquer Akram. 2013. Influence of Bank Spesific and Macroeconomic Factors on Profitability of Commercial Banks : A Case Study of Pakistan. Research Journal of Finance and Accoutning, 4 (2).
Boahene, S. H., Dasah, J and Agyei S. K. 2012. Credit risk and profitability of selected banks in Ghana. Research Journal of finance and accounting.
Buyung, Ahmad Nusantara. 2009. Analisi pengaruh NPL, CAR, LDR, dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank Perbandingan Bank Umum Go Publik dan Bank Umum Non Go Publik di Indonesia Periode Tahun 2005-2007. Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro,Semarang.
Cahyani, Ni Putu Dian Prapita. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Aktiva Produktif, Dana Pihak Ketiga, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas pada LPD Di Desa Badung. E - Journal Manajemen Universitas Udayana.
Damayanti, Pupik. 2010. Analisis Pengaruh Ukuran, CAR,Pertumbuhan deposit, LDR, terhadap Profitabilitas Perbankan Go - public di Indonesia tahun 20052009. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Terapan.
Defri. 2012. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Jurnal manajemen, 1 (1).
Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Bogor : PT Ghalia, Indonesia.
Dewi, Eprima. 2015. Analisis Pengaruh NIM, LDR, BOPO dan NPL terhadap Profitabilitas Studi Pada Bank Umum Swasta Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. E-Journal Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, 3 (1).
Dietriech, Andreas and Wanzenried Gabrielle. 2010. Determinants of Bank Profitability Before and During the Crisis : Evidence from Zwitzerlands. Journal of International Financial Markets Institutions & Money, 21, pp: 307327.
Elfianto, Nugroho. 2011. Analisis Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Modal kerja, Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur 2005-2009 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Sarjana Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Fahrizal. 2014. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Profitabilitas Pada LPD Desa Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Periode 2010-2012. E-Journal Manajemen Universitas Udayana, 3(10), pp: 3067-3077.
Gizaw, Million., Matewos Kabede., and Sujata Selvaraj. 2015. The Impact of Credit Risk on Profitability Performance of Commercial Banks in Ethiopia. African Journal of Business Management, 9 (2), pp: 59-66.
Hamdi, Rismon dan Henny Lestari. 2015. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Bank Terhadap Kinerja Bank di Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia. E- Journal Manajemen Tri Sakti, 2 (1).
Hendrayanti, Silvia. 2013. Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas Perbankan. Diponegoro Journal of Management, 2 (3).
Ismawati, Dwi. 2009. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR), Cash Ratio (CR), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Tingkat Profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk periode 2006-2008. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga : Yogyakarta.
Kartika, Audhya Rahayu. 2014. Pengaruh Perputaran Kas , LDR dan CAR terhadap Profitabilitas Pada LPD Desa Bondalem. E - Journal Manajemen Universitas Udayana, 3(1), pp: 169-182.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Graffindo Pers.
Kiganda, Evans. 2014. Effect of Macroeconomic Factors on Commercial Banks Profitability in Kenya: Case of Equity Bank Limited. Journal of Economics and Sustainable Development, 5 (2).
Kolapo T, Funso., Ayeni R., and Kolade Oke MO. 2012. Credit Risk and Commercial Banks’ Performance In Nigeria: A Panel Model Approach. Australian Journal of Business Management Research, 2 (2).
Kurniawan, Rizal. 2012. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit terhadap Return On Asset (ROA) (Survei pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya). Jurnal Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Mankiw, N. Greorgy (Imam Nurmawan, Penerjemah). 2000. Teori Makro Ekonomi. Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga
Miadalyni, Desi. 2013. Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Loan To Asset Ratio, Capital Adequacy Ratio dan Kualitas Aktiva Produktif terhadap Profitabilitas pada PT Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Pusat Denpasar. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4 .Yogyakarta : Liberty.
Nata Wirawan, I Gusti Putu. 2002. Cara Mudah Memahami Statistik 2 (Statistik Inferensia) untuk ekonomi dan bisnis. Edisi Kedua. Denpasar : Keraras Emas.
Natanael, Kristian. 2011. Pengaruh Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), CAR, ROA dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Pertumbuhan Kredit. Skripsi Sarjana Jurusan Ekonomi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Nawaz, Muhamad., Sahid Munir., Sahid Ali Shadigui., and Faizal Afzal. 2012. Credit Risk and The Performance of Nigerian Banks. Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business, 4 (7).
Poudel, RPS.2012. The impact of Credit Risk Management in Financial Performance of Commercial Banks in Nepal. International Journal of arts and commerce, 1(5).
Pradnyawati, I Gusti Agung Ayu. 2012. Pengaruh Pertumbuhan Aktiva Produktif, Dana Pihak Ketiga, Ukuran Perusahaan, dan Jumlah Nasabah Pada Kinerja Operasional LPD di Kota Denpasar. Skripsi Sarjana Ekonomi Pada Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.
Prastiyaningtyas, Fitriani. 2010. Faktor - faktor yang mempengaruhi Profitabilitas dan Perkembangan usaha Perbankan (Studi pada bank umum Go Publik yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008). Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen Universitas diponegoro,Semarang.
Prawira, I Wayan Adi Bayu. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Pertumbuhan Kredit dan Rasio BOPO Pada Profitabilitas LPD Kota Denpasar Periode 2006-2010. E - Journal Manajemen Universitas Udayana, pp : 1-19.
Puspitasari, Diana. 2009. Analisis Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR dan Suku Bunga SBI terhadap ROA. Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
Putri, Fifit Syaiful. 2013. Pengaruh Risiko Kredit dan Tingkat Kecukupan Modal terhadap Tingkat Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang, Padang.
Putri, Nur Kurnia. 2010. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Pada BMT Binamas Purwerejo. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasNegeri Semarang.
Qihua, Pan and Meiling Pan. 2014. The impact of Macro Factors on the Profitability of China’s Commercial Banks in the Decade after WTO Accession. Open Journal of Social Sciences, 2, pp : 66-69.
Rachmawati, Mega. 2013. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Biaya Operasional, dan Net Interest Margin terhadap Profitabilitas pada Bank Umum yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. Jurnal Aplikasi Manajemen Universitas Brawijaya.
Rahman, Muhammad Morshedur., Md Koswar Hamid., and Md Abdul Manan Khan. 2015. Determinants of Bank Profitability: Empirical Evidence from Bangladesh. International Journal of Business and Management, 10 (8).
Rahmi, Ceria. 2014. Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas dan Risiko Tingkat Bunga Terhadap Profitabilitas Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Sarjana Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang, Padang.
Ramadan, Imad., Qais Kilani., and Thair Kaddumi. 2011. Determinants Of Bank Profitability : Evidance From Jordan. International Journal Of Academic Reserach, 3 (4).
Rengasamy, Dhanouskodi. 2014. Impact of Loan Deposit Ratio (LDR) on Profitability: Panel Evidence from Commercial Banks in Malaysia.
Proceedings of the Third International Conference on Global Business, Economics, Finance and Social Sciences.
Saleem, Qasim and Ramiz Ur Rehman. 2011. Impacts of Liquidity Ratios on Profitability. Interdisciplinary Journal of Research in Business, 1(7), pp: 95 -98.
Sastrawan, Putra. 2014. Pengaruh Pertumbuhan Tabungan dan Kredit Terhadap Profitabilitas Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD). E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, (2).
Sehrish Gul., Faiza Irshad., and Khalid Zaman. 2011. Factors Affecting Bank Profitability in Pakistan. The Romanian Economic Journal, 14(39), pp: 61-87.
Sigid, Ahmad. 2014. Analisis Pengaruh Kredit Dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Milik Pemerintah. Skripsi Jurusan Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Berawijaya, Malang.
Sudirman. 2013. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Denpasar : Kencana.
Sudiyatno, Bambang. 2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode2005-2008. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan, 2(2), pp:125-137.
Sufian, F. 2011. Profitability of the Korean Banking Sector: Panel evidence on bankspecific and Macroeconomics Determinants. Journal of Economics and Management, 7(1), pp : 43-72.
---------- and Royfaizal Razali Chong. 2008. Determinants Of Bank Profitability in A Developing Economy : Empirical Evidence From The Philippines. Asian Academy of Management Journal of Accounting and Finance, 4 (2), pp : 91112.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Suleiman, Ali. 2015. The effect of credit risk management on financial performance of the Jordanian commercial banks. Journal Investment Management and Financial Innovations, 12 (1).
Sujana, Cahyadi. 2013. Pengaruh Cash Turnover, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga terhadap Profitabilitas LPD. E- Journal Manjemen Universitas Udayana.
Suputra, Eka. 2014. Pengaruh Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), Penyaluran Kredit, dan Kredit bermasalah Terhadap Profitabilitas Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Karangasem. E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha,2.
Suteja, Jaja dan Gerinata Ginting. 2014. Determinan Profitabilitas Bank : Suatu Studi pada Bank yang Terdaftar Di BEI. Trikonomika, 13 (1).
Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi 8. Yogyakarta: Ekonisia
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1998 tentang Perbankan.
Uremadu, Sebastian O. 2012. Bank Capital Structure, Liquidity and Profitability Evidence from the Nigerian Banking System. International Journal
ofAcademic Research in Accounting, 2(1).
Wityasari, Meyrita. 2014. Analisis Pengaruh CAR,Dana Pihak Ketiga, NPL dan LDR terhadap Profitabilitas Perbankan dengan LDR sebagai Variabel Intervening. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.
Yuliani. 2007. Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen & Bisnis Sreiwijaya,5 (10).
Zakaria. 2015. The link between ownership structure, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan and Return on Equity: evidence from the Indonesian banking industry. International Journal of Humanities and Social Science Invention, 4 (5), pp: 39-44.
5432
Discussion and feedback