E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 11, 2015: 3936-3961

ISSN : 2302-8912

PENGARUH BEBAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

KEPUASAN KERJA PT. PANCA DEWATA DENPASAR

I    Gede Mahendrawan1

2

Ayu Desi Indrawati2

  • 1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia e-mail: [email protected]/telp:+62 85 39 91 41 124

ABSTRAK

Perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, karena didalam pengelolaan perusahaan SDM berperan sangat penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini mengambil lokasi di PT. Panca Dewata Denpasar dengan jumlah responden sebanyak 47 orang karyawan. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh variabel beban kerja dan kompensasi terhadap variabel kepuasan kerja. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa variabel beban kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Panca Dewata sedangkan variabel kompensasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja PT. Panca Dewata dan juga menghasilkan bahwa variabel kompensasi memberi pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan variabel beban kerja.

Kata kunci: beban kerja, kompensasi, kepuasan kerja

ABSTRACT

Companies are required to improve the quality of human resources (HR ) owned, as in the management of human resources very important in a company. The purpose of this study was to determine the effect of workload and compensation for job satisfaction. This study took place at PT. Panca Dewata Denpasar with a number of respondents as many as 47 employees. The data analysis technique used to test the hypothesis is multiple linear regression analysis to determine the effect of variable workload and compensation to variable job satisfaction. Based on the results of data analysis known that the variable workload negatively affect job satisfaction of employees of PT. Panca Dewata while variable compensation positive effect on job satisfaction PT. Panca Dewata and also result in that variable compensation greater influence than the variable workload.

Keywords: workload, compensation, job satisfaction.

PENDAHULUAN

Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis, menuntut peningkatan sumber daya manusia (SDM) perusahaan dari segi kualitas, karena di dalam pengelolaan perusahaan SDM berperan sangat penting. Tujuan suatu perusahaan akan tercapai

apabila karyawan memperoleh kepuasan kerja sesuai dengan yang diharapkan. Gumilar (2007) menyatakan apabila seseorang menjadi karyawan dimana telah bergabung dalam suatu wadah yakni organisasi, tentunya ia akan membentuk suatu harapan kerja yang mana terdiri dari keinginan, hasrat, kebutuhan maupun pengalaman masa lalunya ke dalam organisasi atau peruashaan tempatnya bernaung kini. Harapan kerja tersebut nantinya akan terkait dengan kepuasan kerja seseorang tersebut dalam hal ini karyawan organisasi tersebut, dimana dari harapan yang muncul tersebut akan dibandingkan dengan imbalan dari pekerjaan yang membentuk suatu kesesuaian yakni kepuasan kerja (Umar, 2008).

Kepuasan kerja merupakan suatu rasa yang timbul dari dalam diri seseorang, dimana ia mengevaluasi karakteristik pekerjaan tersebut secara positif (Robins, 2008:107). Rivai (2009:856) menyatakan kepuasan kerja seperti luapan perasaan suka maupun tidak suka, puas maupun tidak puas seseorang terhadap pekerjaannya. Menurut Robins (2008:108) kepuasan kerja dapat diukur dari sif.at kerja, penga.wasan, bay.aran saat ini, pel.uang promosi dan rekan-rek.an kerja sementara. Selain itu Afrizal (2012) menunjukkan bahwa komp.ensasi merupakan faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja.

Beban kerja menunjukkan rata-rata kegiatan dari suatu pekerjaan dalam jangka waktu tertentu (Irwandy, 2006). Beban kerja dapat dilihat dari beban kerja fisik maupun mental, apabila beban kerja yang ditanggung seorang karyawan terlalu berat atau kemampuan fisik yang lemah tentu akan mengakibatkan suatu hambatan dalam bekerja sehingga karyawan tersebut akan merasa sakit karena

suatu pekerjaan. Seorang tenaga kerja tentunya harus mampu memperhatikan beban kerjanya untuk mendapatkan suatu keserasian dalam bekerja sehingga akan sejalan dengan produktivitas yang tinggi, diluar beban tambahan yang datang dari lingkungan bekerja maupun kapasitas dalam bekerja (Sudiharto, 2001).

Ardana,dkk. (2009:153) menyatakan kompensasi merupakan suatu timbal balik dari apa yang telah diberikan karyawan kepada perusahan baik dalam bentuk uang, barang, maupun kenikmatan lainnya yang diberikan oleh perusahaan. Menurut Marwansyah (2012:269) bentuk reward baik secara materi atau tidak baik secara langsung maupun tidak langsung yang diberikan kepada karyawan secara adil, sebagai suatu kontribusi atas jasanya terhadap tujuan organisasi.

Two fac.tor theory yang dikemukakan oleh Herzberg (1959) merupakan teori yang menau.ngi hubun.gan antara beb.an kerja dan komp.ensasi dengan kepuasan kerja. Teori tersebut menyatakan kepuasan maupun ketidakpuasan dalam bekerja merupakan dua sisi yang berbeda dan akan berdampak pada feedback karyawan terhadap perusahaan. Te.ori ini merumuskan karakte.ristik peke.rjaan menjadi dua kelo.mpok yaitu sati.sfies (motivators) yang mana merupakan faktor pemuas, meskipun tidak terpenuhi tidak akan terlalu menimbulkan ketidakpuasan serta dissat.is.fies (hyg.iene factors) yang merupakan fak.tor yang menj.adi sumber ketidak.puasan (Dewi, 2012).

Permasalahan mengenai kepuasan kerja juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh PT. Panca Dewata yang selanjutnya disebut dengan PT PD yang bergerak dibidang pendistribusian produk-produk Unilever seperti sabun mandi,

pasta gigi, deodorant, detergent. Data megenai jumlah pegawa atau SDM yang dimiliki PT PD ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1.

Jumlah Pegawai PT. PD Tahun 2013

No

Jabatan

Jumlah Karyawan

1

Asisten Manajer

2

2

Staff Administrasi / Keuangan

3

3

Akunting

2

4

Admin Gudang

3

5

Admin Lapangan

4

6

Staff Gudang

15

7

Sopir

18

Total

47

Sumber : PT. PD, 2014

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada karyawan di PT. PD sebagai observasi awal penelitian, terdapat beberapa permasalahan mengenai keluhan karyawan yang merasa tidak puas terhadap kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh perusahaan,diantaranya:

  • 1)    Tidak adanya penghargaan atau reward bagi karyawan yang rajin,

  • 2)    Tidak adanya bonus yang diberikan ketika omset penjualan perusahaan mencapai target, serta

  • 3)    Tidak adanya jenjang karir yang diberikan perusahaan kepada karyawan-karyawan yang sudah mengabdi cukup lama.

Hal inilah yang perlu menjadi perhatian agar terjadinya peningkatan kerja karyawan. Tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang cekatan dan handal walaupun didukung oleh sarana dan prasarana yang tergolong canggih, akan tetap saja akan mengganggu perusahaan. Hal ini akan berdampak buruk apabila masalah

ini tidak diatasi secara optimal yang dapat mengakibatkan keluarnya karyawan dari perusahaan. Jumlah karyawan yang keluar dari PT. PD dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2.

Jumlah Pegawai yang Keluar Pada PT. PD 2013

Bulan

Jumlah

Karyawan

Jumlah Karyawan Keluar (Orang)

Karyawan yang Keluar (%)

Januari

47

0

0

Februari

47

0

0

Maret

47

4

8,51

April

43

3

6,38

Mei

40

0

0

Juni

40

5

12,50

Juli

42

6

13,33

Agustus

37

4

10,81

September

38

2

5,26

Oktober

35

0

0

November

35

0

0

Desember

35

0

0

Jumlah

486

24

56,79

Rata-rata/bulan

40.5

2

4,73

Sumber : PT. PD, 2014

Tabel 2. memperlihatkan data jumlah karyawan yang keluar di PT. PD pada tahun 2013. Robins (2008:11) menyatakan ada beberapa respon karyawan terhadap ketidakpuasan yaitu keluar, kesetiaan dan pengabaian. Tabel 2. memperlihatkan salah satu respon karyawan terhadap ketidakpuasan yaitu tingkat keluar yang cukup besar pada tahun 2013 sebesar rata-rata 2 persen yang apabila dibandingkan dengan jumlah rata-rata karyawan pada tahun 2013 sebesar 40,5 persen, terlihat bahwa perbandingan antara jumlah karyawan dengan jumlah karyawan yang keluar adalah cukup besar, yaitu 4,73 persen. Adapun alasanalasan karyawan keluar dari perusahaan, diantaranya:

  • 1)    Gaji yang diberikan perusahaan lebih kecil dari perusahaan lain dan tidak sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,

  • 2)    Terlalu banyaknya tuntutan yang diberikan oleh pimpinan, seperti memberikan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh beberapa orang diharuskan untuk dikerjakan sendiri.

Hasil pengamatan, wawancara dan data-data yang diberikan bagian SDM serta Asisten Manajer PT. PD menemukan permasalahan pengelolaan SDM di PT. PD yaitu banyaknya keluhan dari karyawan serta tingginya tingkat karyawan yang keluar dari perusahaan yang berkonsekuensi terhadap kepuasan ker.ja kary.awan.

Berdasarkan hasil penelitian dan dasar teori yang diuraikan sebelumnya, peneliti mengajukan judul “Pengaruh Beban Kerja dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Krayawan pada PT. Panca Dewata”. Sehingga dapat dirimuskan beberapa permasalahan diantarantya

  • 1)    Bagaimanakah pengaruh beban kerja terhadap kepuasan kerja pada PT.PD?,

  • 2)    Bagaimanakah pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja PT.PD?.

Penelitian ini bertujuan untuk :

  • 1)    Untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap kepuasan kerja pada PT.PD.

  • 2)    Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja PT.PD.

Hasil penelitian ini mampu memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis bagi pihak-pihak yang memiliki kaitan dengan penelitian ini, antara lain sebagai berikut:

  • 1)    Penelitian diharapkan dapat memperkaya kajian teoritis mahasiswa di bidang manajemen SDM, khususnya dalam kajian Beban Kerja, Kompensasi dan Kepuasan Kerja, selain itu penelitian juga diharapakan menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya,

  • 2)    Penelitian diharapkan memberikan kegunaan praktis berupa informasi, bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi perusahaan untuk memperbaiki kondisi kepuasan kerja karyawan.

Teori yang mendukung penelitian ini adalah Two Factor Theory yaitu teori yang menyatakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal yang berbeda. Dewi (2012) menyatakan bahwa satisfies ialah faktor-faktor yang menjadi sumber kepuasan kerja meliputi pekerjaan yang menarik dan penuh tantangan, kesempatan untuk berprestasi serta kesempatan memperoleh penghargaan dan promosi, dampak keberadaan faktor-faktor tersebut akan menimbulkan kepuasan, namun tidak terpenuhinya faktor-faktor tersebut tidk selalu mengakibatkan ketidakpuasan, sementara dissatisfies (hygiene factors) adalah sumber ketidakpuasan meliputi gaji atau upah, pengawasan, hubungan antar pribadi serta kondisi kerja dan status, dampak dari absennya faktor ini dapat menimbulkan dari tidak kepuasan karyawan, namun jika besaran faktor cukup memadai maka karyawan tidak akan kecewa meskipun belum terpuaskan.

Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing pekerjaan dalam jangka waktu tertentu (Irwandy, 2006). Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang pegawai menderita gangguan atau penyakit akibat kerja. Beban kerja merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan bagi seorang tenaga kerja untuk mendapatkan keserasian dan produktivitas kerja yang tinggi selain unsur beban tambahan akibat lingkungan kerja dan kapasitas kerja (Sudiharto, 2001).

Beban kerja memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan (Dhania, 2010). Mansoor et al (2011) menyatakan bahwa stress kerja dan beban kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Rehman et al (2012) juga menyatakan beban kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut:

H1: Beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.

Ardana,dkk. (2009:153) menyatakan kompensasi adalah seluruh balas jasa baik berupa uang, barang ataupun kenikmatan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas kinerja yang disumbangkan kepada perusahaan. Menurut Marwansyah (2012:269) kompensasi merupakan penghargaan atau imbalan langsung maupun tidak langsung, financial maupun non financial yang adil dan layak kepada karyawan, sebagai balasan atas kontribusi atau jasanya terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Nugroho (2012) menyatakan kompensasi, pengembangan karier dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ristiana (2012) yang menyatakan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2009) juga menyatakan kepuasan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut:

H2: Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.

MET.ODE PENELI.TIAN

Penelitian dilakukan di PT. Panca Dewata, Jl. Kebo Iwa No. 321A Denpasar, yang khusus menangani distributor produk-produk Unilever. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu ditemukan masalah-masalah yang terkait dengan kepuasan kerja karyawan. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka dan memiliki satuan hitung (Sugiyono, 2012:12). Data kuantitatif yang dikumpulkan contohnya adalah data jumlah pegawai yang dijelaskan dalam Tabel 1.1. Data kualitatif adalah jenis data yang tidak dinyatakan dalam satuan hitung dan tidak berbentuk angka, (Sugiyono, 2012:12). Data kualitatif yang dikumpulkan diantaranya :

  • 1)   Persepsi tentang beban kerja dimana karyawan menyataan terlalu banyak

tuntutan yang diberikan oleh pemimpin seperti memberikan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh beberapan orang harus dikerjakan sendiri,

  • 2)    Persepsi tentang tingkat kompensasi dimana karyawan menyatakan tidak adanya bonsu yang diberikan ketika omset penjualan perusahaan mencapai target,

  • 3)    Persepsi tentang kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel 1.2 yang memperlihatkan salah respon karyawan terhadap ketidakpuasan yaitu tingkat keluar yang cukup besar.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  • 1)    Sumber primer

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu badan atau individu secara langsung dari obyeknya (Wirawan, 2001:6). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden, yaitu pegawai PT. Panca Dewata.

  • 2)    Sumber sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain (Wirawan, 2001:6). Data sekunder yang dikumpulkan bersumber dari internal PT. Panca Dewata yaitu data tentang gambaran umum perusahaan, jumlah pegawai, dan struktur organisasi.

Dalam Jumlah populasi adalah 47 orang yang merupakan karyawan PT. Panca Dewata yang bekerja di distributor produk-produk unilever, pemimpin tidak disertakan sebagai responden penelitian karena pemimpin di perusahaan ini adalah pemilik perusahaan (bukan karyawan) dan penelitian ini membahas mengenai pengaruh beban kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini menggunkaan teknik sensus yaitu menyelidiki semua subyek atau anggota populasi (Marzuki, 2000:41). Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.

Tabel 3 menunj.ukkan klasi.fikasi indika.tor peneli.tian yang digunakan dalam mengukur masing-masing variabel penelitian yakni beban kerja (X1), kompensasi (X2), dan kepuasan kerja karyawan (Y).

Tabel 3.

Indikator Penelitian

Variabel

Indikator

Beban Kerja (X1) (Arika, 2011)

  • 1.    Tugas-tugas yang bersifat fisik (sikap kerja)

  • 2.  Tugas-tugas yang bersifat mental

  • 3.  Waktu kerja dan waktu istirahat

  • 4.  Kerja secara bergilir

  • 5.  Pelimpahan tugas dan wewenang

  • 6.    Faktor somatis (kondisi kesehatan)

Kompensasi (X2) (Rivai, 2009)

  • 1.  Gaji

  • 2.    Tunjangan

  • 3.    Bonus

  • 4.    Kompensasi non finansial

Kepuasan Kerja Karyawan (Y)

(Cellucci dan Devries, 1978)

  • 1.  Kepuasan terhadap supervisi

  • 2.  Kepuasan terhadap rekan kerja

  • 3.    Penempatan yang tepat

  • 4.  Kesempatan untuk maju

  • 5.  Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri

Sumber: Penelitian Terdahulu

Hasibuan (2009:202) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap

emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Definisi operasional

indikator kepuasan kerja diadopsi dari Cellucci dan Devries (1978) dalam Tsai (2008) sebagai berikut:

  • (1)    Kepuasan terhadap supervisi adalah perasaan yang dirasakan bawahan kepada pimpinan.

  • (2)    Kepuasan terhadap rekan kerja adalah perasaan yang dirasakan karyawan menjalin hubungan kerja dengan rekan kerja.

  • (3)    Penempatan yang tepat adalah perasaan yang dirasakan karyawan bahwa dia adalah orang yang tepat untuk bekerja di jabatannya saat ini.

  • (4)    Kesempatan untuk maju adalah diberikannya kesempatan kepada karyawan untuk maju mengembangkan dirinya.

  • (5)    Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri adalah perasaan yang dirasakan oleh karyawan atas pekerjaan yang dibebankan kepada mereka.

Beban Kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing pekerjaan dalam jangka waktu tertentu (Irwandy, 2006). Definisi operasional indikator yang digunakan untuk mengukur beban kerja diadopsi dari Arika (2011) adalah sebagai berikut:

  • 1)    Tugas-tugas yang bersifat fisik (sikap kerja) Indikator ini diukur dari tanggapan responden terhadap bagaimana semangat kerja yang dimiliki oleh karyawan.

  • 2)    Tugas-tugas yang bersifat mental (tanggung jawab, kompleksitas pekerjaan, emosi pekerja dan sebagainya) Indikator ini diukur dari tanggapan responden terhadap seberapa besar tanggung jawab yang dibebankan kepada karyawan.

  • 3)    Waktu kerja dan waktu istirahat karyawan Indikator ini diukur dari tanggapan responden terhadap waktu kerja dan istirahat yang diberikan perusahaan.

  • 4)    Kerja secara bergilir Indikator ini diukur dari tanggapan responden terhadap jadwal shift kerja yang diberikan karyawan.

  • 5)    Pelimpahan tugas dan wewenang Indikator ini diukur dari tanggapan responden terhadap wewenang dan tugas yang diberikan perusahaan.

  • 6)    Faktor somatis (kondisi kesehatan) Indikator ini diukur dari tanggapan responden terhadap ada atau tidaknya jaminan kesehatan dari perusahaan.

  • 7)    Faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan dan sebagainya) Indikator ini diukur dari tanggapan responden terhadap motivasi yang diberikan oleh perusahaan.

Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya dalam bentuk finansial, seperti yang langsung berupa gaji, insentif, tunjangan dan bonus, dan dalam bentuk non finansial seperti penghargaan atau kesejahteraan karyawan. Menurut Rivai (2009:744) indikator-indikator yang terkandung dalam kompensasi sebagai berikut.

  • 1)    Gaji adalah total pendapatan karyawan di perusahaan sesuai dengan tugas dan pekerjaannya. Indikator gaji dalam penelitian ini diukur dari penilaian responden mengenai kecukupan gaji yang diterima dalam satuan bulan atas hasil kerja mereka

  • 2)    Tunjangan adalah asuransi kesehatan dan jiwa, liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun, dan tunjangan lainnya yang berkaitan dengan hubungan kepegawaian. Indikator tunjangan dalam penelitian ini diukur dari penilaian responden mengenai kesesuaian tunjangan yang diberikan oleh perusahaan kepada mereka dengan tugas dan tanggung jawab.

  • 3)    Bonus adalah tambahan pendapatan yang diterima oleh karyawan yang disesuaikan dengan target realisasi pekerjaan tiap bulannya. Indikator bonus dalam penelitian ini diukur dari penilaian responden mengenai kesesuaian bonus yang diberikan dengan keuntungan perusahaan.

  • 4)    Kompensasi non finansial adalah kompensasi yang diterima karyawan selain dalam bentuk uang ataupun barang. Kompensasi finansial dapat diukur dengan pendapat responden mengenai penghargaan yang diberikan pimpinan terhadap hasil kerja karyawan.

H.ASIL D.AN P.EMBAHASAN

Has.il pengu.jian valid.itas indikator variabel beban kerja, kompensasi, dan kepuasan kerja karyawan terlihat bahwa telah valid (keseluiruhan nilai pearson correlation > 0,3) seperti pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4.

H.asil Uji Validitas

No

Variabel

Indikator

Koefisien Korelasi

Keterangan

1.

Beban Kerja

X1.1

0,866

Valid

X1.2

0,770

Valid

X1.3

0,781

Valid

X1.4

0,797

Valid

X1.5

0,807

Valid

2.

Kompensasi

X2.1

0,786

Valid

X2.2

0,790

Valid

X2.3

0,823

Valid

X2.4

0,776

Valid

X2.5

0,720

Valid

X2.6

0,795

Valid

X2.7

0,756

Valid

3.

Kepuasan

Y1

0,834

Valid

Y2

0,774

Valid

Y3

0,785

Valid

Y4

0,870

Valid

Sumber: Data Diolah, 2015

Has.il Uji Reliabilitas indikator variabel beban kerja, kompensasi, dan

kepuasan kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5.

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel

Cronbach’s Alpha

Keterangan

Beban Kerja

0,861

Reliabel

Kompensasi

0,890

Reliabel

Kepuasan

0,832

Reliabel

Sumber: Data Diolah, 2015

Hasil uji reliabilitas yang ditampilkan pada Tabel 5 menunjukkan seluruh instrumen penelitian dikatakan reliabel dimana keseluruhan instrumen layak digunakan untuk mengumpulkan data. Nilai keseluruhan cronbach’salpha≥ 0,6 menunjukkan bahwa pengukuran tersebut dapat memberikan hasil yang konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama pada waktu yang berbeda.

Teknik pengumpulan data melalui kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas pernyataan yang dibuat berdasarkan masing-masing variabel, yaitu variabel beban kerja, kompensasi dan kepuasan kerja karyawan. Umar (2008:143). Menyatakan untuk menentukan penilaian responden pada setiap butir pertanyaan dapat ditentukan dengan kriteria untuk menentukan apakah penilaian responden sangat tidak baik, baik, dan sangat baik. kriteria itu sebagai berikut;

1-1,8 sangat tidak baik,

1,81-2,60 tidak baik,

2,61-3,40 kurang baik,

3,41-4,20 baik, dan

4,21-5,0 sangat baik.

Variabel kepuasan dapat diukur dengan beberapa indikator seperti yang dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6.

Penilaian Responden pada Variabel Kepuasan

Variabel

Kepuasan

1 (STS)

Klasifikasi Jawaban

Total Skor

Rata-Rata Skor

2 (TS)

3 (N)

4

(S)

5 (SS)

Pemimpin sudah cukup baik dalam memperlakukan saya

0

13

13

13

8

157

3,43

Saya sudah merasa cocok dengan rekan-rekan kerja saya

0

10

12

13

12

168

3,57

Saya sudah merasa tepat berada di posisi jabatan saya saat ini

0

7

22

10

8

160

3,40

Saya merasa diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri saya di dalam perusahaan

0

4

20

14

9

169

3,60

Pekerjaan yang dibebankan kepada saya sudah sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang saya miliki

0

12

13

15

7

158

3,36

Rata-rata

3,46

Sumber: Data Diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 6 total rata- rata skor untuk variabel kepuasan adalah 3,46 yang berarti bahwa secara keseluruhan responden setuju terhadap item pernyataan pada variabel kepuasan dan termasuk dalam kriteria baik. Indikator keempat merupakan indikator yang mempunyai nilai skor rata-rata tertinggi yaitu Saya merasa diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri saya di dalam perusahaan. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa seluruh responden setuju dengan seluruh indikator yang terdapat dalam variabel kepuasan.

Variabel beban Kerja dapat diukur dengen beberapa indikator seperti yang dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut:

Tabel 7.

Penilaian Responden pada Variabel Beban Kerja

Variabel

Beban Kerja

Klasifikasi Jawaban

Total Skor

Rata-Rata Skor

1 (STS)

2 (TS)

3 (N)

4

(S)

5 (SS)

Saya selalu mengerjakan pekerjaan saya dengan penuh semangat

0

13

17

11

6

151

3,21

Tanggung jawab yang diberikan kepada saya sudah sesuai dengan kemampuan saya

2

2

17

18

8

169

3,60

Jam bekerja dan Istirahat saya sudah sesuai dengan jadwal yang disepakati

2

10

14

18

3

151

3,21

Jadwal pergantian shift saya sudah sesuai dengan jadwal yang ditentukan

0

5

19

13

10

169

3,60

Tugas yang diberikan sudah sesuai dengan kehalian yang saya miliki

0

8

16

15

8

164

3,49

Perusahaan sudah memberikan saya jaminan kesehatan

0

8

18

11

10

164

3,49

Perusahaan selalu memberikan motivasi kepada saya dalam melakukan pekerjaan

0

7

20

13

7

161

3,43

Rata-rata

3,43

Sumber: Data Diolah, 2015.

Berdasarkan Tabel 7 total rata- rata skor untuk variabel beban kerja adalah 3,43 yang berarti bahwa secara keseluruhan responden setuju terhadap item pernyataan pada variabel beban kerja dan termasuk dalam kriteria baik. Indikator kedua dan keempat merupakan indikator yang mempunyai nilai skor rata-rata tertinggi yaitu Tanggung jawab yang diberikan kepada saya sudah sesuai dengan kemampuan saya dan Jadwal pergantian shift saya sudah sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Secara keseluruhan menunjukkan seluruh responden setuju dengan indikator yang terdapat pada variabel beban kerja.

Variabel kompensasi dapat diukur dengan beberapa indikator seperti yang dapat dilihat pada Tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 8.

Penilaian Responden pada Variabel Kompensasi

Variabel Kompensasi

Klasifikasi Jawaban

Rata-Rata Skor

1 (STS)

2 (TS)

3 (N)

4

(S)

5 (SS)

Total Skor

Perusahaan sudah memberikan gaji sesuai dengan tugas dan kebutuhan saya

0

14

11

13

9

158

3,36

Perusahaan sudah memberikan tunjangan-tunjangan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan

0

8

18

11

10

164

3,49

Bonus yang saya peroleh sudah sesuai dengan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan

0

4

16

16

11

175

3,72

Perusahaan selalu memberikan penghargaan kepada karyawan dengan kinerja yang baik

0

9

13

14

11

168

3,57

Rata-rata

3,54

Sumber: Lampiran 2, 2014

Berdasarkan Tabel 8 total rata- rata skor untuk variabel Kompensasi adalah 3,54 yang berarti bahwa secara keseluruhan responden setuju terhadap item pernyataan pada variabel Kompensasi dan termasuk dalam kriteria baik. Indikator ketiga merupakan indikator yang mempunyai nilai skor rata-rata tertinggi yaitu bonus yang saya peroleh sudah sesuai dengan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. Secara keseluruhan menunjukkan semua responden setuju dengan indikator yang terdapat pada variabel Kompensasi.

Sebelum dilakuakan analisis regresi dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu dengan tujuan untuk menguji apakah model yang digunakan layak atau tidak. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari tiga pengujian, yaitu :

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam residual dari model regresi yang dibuat berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah data yang memiliki distribusi residual normal atau mendekati normal. Untuk menguji distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan Uji Kolmogorov-Smirnov caranya adalah dengan membandingkan distribusi kumulatif relatif hasil observasi dengan distribusi kumulatif relatif teoritisnya atau Fcr atau dengan membandingkan nilai asymp sig dengan 0,05. Syaratnya adalah jika nilai asymp sig tersebut ≥ 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal (Ardana,dkk, 2009:89). Hasil uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9.

Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual

N47

Kolmogorov-Smirnov Z0,546

Asymp. Sig. (2-tailed)0,926

Sumber: Data Diolah, 2015

Tabel 9 Menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig sebesar 0,926 > α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan normal.

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Cara yang dapat dilakukan untuk mendetekssi ada atau tidaknya korelasi antar sesama variabel bebas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 0,10 (di bawah 10 persen) atau VIF kurang dari 10, maka dapat

dikatakan tidak ada multikolinearitas (Ardana,dkk, 2009:94). Hasil uji

multikolinearitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10.

Hasil Uji Multikolinearitas

No                Variabel

Nilai Tolerance

Nilai VIF

1.    Beban Kerja

0,230

4,354

2.    Kompensasi

0,230

4,354

Sumber: Data diolah, 2015

Hasil uji multikolinearitas pada Tabel 10 menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel bebas berada di atas 0,10 (10 Persen) dan nilai VIF berada di bawah 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa model tidak terdapat gejala multikolinearitas.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengandung gejala heteroskedastisitas atau mempunyai varians yang homogen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser (Ardana,dkk, 2009:94). Hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

No

Variabel

Sig.

Keterangan

1.

Beban Kerja

0,313

Bebas heteroskedastisitas.

2.

Kompensasi

0,235

Bebas heteroskedastisitas.

Sumber: Data diolah, 2015

Dalam Tabel 11 memperlihatkan tingkat signifikansi tiap variabel bebas di atas 0,05 sehingga dapat disimpulkan model regresi terbebas dari heteroskedastisitas.

Uji F bertujuan untuk mengetahui kelayakan model regresi linerar berganda sebagai alat analisis. Hasil analisis uji kelayakan model dapat dilihat pada Tabel 12 sebagai berikut.

Tabel 12.

Hasil Analisis Uji Kelayakan Model

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

40.020

2

20.010

147.238

.000a

Residual

5.980

44

.136

Total

46.000

46

Sumber: Data Diolah, 2015

Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 12, ditemukan bahwa secara simultan variabel beban kerja dan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan F 0,000<0,05. Berpedoman dengan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini fit dan dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel beban kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja.

Hal ini juga diperkuat dengan Nilai R square pada hasil regresi linear berganda di Tabel 13 sebesar 0,870 menunj0ukkan bah.wa 87 persen variabel beban kerja dan kompensasi ter.hadap kepuasan kerja dan sisa.nya 13 persen dipen.garuhi oleh varia.bel lain yang tidak ma.suk dal.am model penelitian.

Tabel 13.

Ha.sil Analisis Regr.esi Lin.ear Berg.anda

Variabel

Koefisien Regresi

Sig

Beban Kerja Kompensasi

Konstanta: 8,35E-017

R Square : 0,870

-0,318

0,642

Y= 0,00 - 0,318(X1) + 0,642(X2) + e

0,008

0,000

Sumber: Olah Data

Tabel 13 juga menunjukkan bahwa secara parsial kedua variabel bebas tersebut mempengaruhi variabel terikat. Variabel beban kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja (0,008 < 0,05). Nilai negatif pada koef.isien regresi beban kerja menandakan bahwa beban kerja memiliki pengaruh berbanding terbalik pada kepuasan kerja. Hal ini berarti semakin besar beban kerja karyawan, maka akan mengakibatkan semakin menurunnya kepuasan kerja karyawan. Temuan ini sejalan dengan penelitian Dhania (2010) yang menyatakan beban kerja mem.iliki peng.aruh negatif terhadap kepu.asan kerja kar.yawan. Mansoor et al (2011) meny.atakan bahwa str.ess kerja dan beba.n kerja berpenga.ruh negatif terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian lainnya yang juga mendukung dilakukan oleh Rehman et al (2012) juga menyatakan adanya pengaruh negatif beban kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

Hasil pengujian kompensasi menun.jukkan bah.wa varia.bel kompensasi berpe.ngaruh posi.tif terh.adap keput.usan pembelian (0,000 < 0,05). Nilai positif pada koefisien regresi kompensasi menandakan bahwa kompensasi memiliki pengaruh berbanding lurus pada kepuasan kerja. Hal ini berarti semakin sesuai kompensasi karyawan dengan pekerjaannya maka akan mengakibatkan semakin

meningkatnya kepuasan ke.rja kary.awan. Tem.uan ini mend.ukung hasil pene.litian sebelu.mnya yang dila.kukan oleh Nugroho (2012) yang menyatakan kompensasi, pengembangan karier dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ristiana (2012) yang menyatakan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Adhiana (2010) juga menyatakan kepuasan kompensasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa variabel beban kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja pada PT. PD yang memiliki arti semakin besar beban kerja yang dirasakan oleh karyawan PT. PD, maka akan semakin menuruk kepusan kerja yang dirasakan oleh karyawan dan variabel kompensasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pada PT. PD yang memilki arti semakin sesuai kompensasi dengan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya, maka akan semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan.

Pihak manajemen perusahaan sebaiknya memperhatikan pemberian beban pekerjaan kepada karyawannya sesuai dengan kemampuan dan keahlian dari masing-masing karyawan, nantinya akan memacu karyawan untuk meningkatkan kinerjanya serta diharapkan mampu membuat karyawan merasa betah dan loyal

terhadap perusahaan. Pihak manajemen perusahaan juga sebaiknya tidak memberikan beban pekerjaan yang berlebihan kepada karyawannya sehingga karyawan bisa merasa lebih nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Pihak manajemen perusahaan ada baiknya memperhatikan pemberian kompensasi berupa gaji agar sesuai dengan pekerjaan yang diberikan perusahaan dan memenuhi standar pemberian gaji yang telah ditetapkan.

REFERENSI

Afrizal, Rifki. 2012. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Nindya Karya Persero. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.3 h:83-97.

Ardana, Komang.,Ni Wayan Mujiati ., I Wayan Mudiartha Utama. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia.. Yogyakarta : PT. Graha Ilmu.

Davis, Keith; dan John W. Newstron. 1985. Prilaku Dalam  Organisasi.

Jakarta:Erlangga.

Dessler, Gary.2003. Human Resource Management Tenth Edition. New Jersey: Prentice Hall

Dewi, Putu Wirmaya Matalia. 2012. Pengaruh Kepemimpinan dan Hubungan Kerja Terhadap Pengembangan Karir dan Kepuasan Kerja Pegawai. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, Vol.6(2): h:177-185

Dhania, Dhini Rama. (2010). Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja Terhadaap Kepuasan Kerja ( Studi pada Medical Representatif di Kota Kudus). Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus, Vol 1, No 1.

Kepmenpan. 2004. Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil. No: KEP/75/M.PAN/7/2004.

Kurnia, Adil. 2010. Faktor Penyesuaian Dalam Analisis Beban Kerja. Training workload analisis: Adilkurnia’s Blogs.

Mansoor, Muhammad et al. 2011. The Impact of Job Stress on Employee Job Satifaction A Study on Telecomunication Sector of Pakistan. Journal of Bussiness Studies Quarterly, Vol.1:,No.3:h:50-56.

Marizki, Ivia., Caecilia Sari Wahyuning., Arie Desrianty. 2014. Evaluasi Beban Kerja Mental dan Kualitas Tidur Operator Call Center Menggunakan Metode Heart Rate Variability dan Sleep Quality Index. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. Vol.2(2): h:46-56

Nugroho, Agus Dwi., Kunartinah. 2012. Analisis Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja dengan Mediasi Motivasi Kerja (Studi Pada PNS di Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan). Jurnal Bisnis dan Ekonomi Universitas Stikubank Semarang, hal. 153-169.

Permendagri RI. 2008. Tentang Beban Kerja. Peraturan Menteri Dalam Negeri, Nomor:12/2008.

Sari, Elvira. 2009. Pengaruh Kompensasi dan Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Vol.16,No.1 h:18-24.

Tsai, Ming-Tien., Chun-Chen Huang. 2008. The Relationship Among Ethical Climate Types, Facet of Job Satisfaction, and The Three Component of Organizational Commitment: A Study of Nursesin Taiwan. Journal of Business Ethnics. Vol.80, pp:565-581.

3961