E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 7, 2015 : 2085-2094

ISSN: 2302-8912

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALI AREA BALI SELATAN

I Dewa Gede Eka Candra Wiguna

  • 1    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali - Indonesia Email: [email protected] / telp: +6281 934 397 966

ABSTRAK

Karyawan merupakan aset penting dalam pencapaian tujuan suatu perusahaan, agar karyawan memiliki tingkat kinerja yang baik perusahaan perlu memperhatikan segala faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, komunikasi, pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN (persero) Distribusi Area Bali Selatan. Metode yang digunakan dalam menentukan responden adalah metode sensus, yang kemudian diuji menggunakan teknik analisis regresi linear berganda yang sebelumnya telah lolos uji validitas dan uji realibilitas. Hasil analisis menunjukan gaya kepemimpinan, komunikasi, pendidikan dan pelatihan baik secara simultan maupun secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini juga menunjukan bahwa perusahaan hendaknya lebih memperhatikan hal-hal yang terkait dengan fasilitas pendidikan dan pelatihan, komunikasi karyawan, penyelesaian tugas dengan baik dan dari segi kepemimpinan mampu mendelegasikan wewenang dengan lebih baik.

Kata kunci: kinerja, gaya kepemimpinan, komunikasi, pendidikan dan pelatihan

ABSTRACT

Employees are important assets in achieving the goals of a company, so that employees have a good level of performance the company needs to consider all the factors that can affect the performance of the employee. This study aimed to determine the effect of leadership style, communication, education and training on the performance of employees at PT. PLN (Persero) Distribution Bali South Area. The method used in determining the respondent is a census method, which is then tested using multiple linear regression analysis technique which previously have passed the test validity and reliability test. Results of the analysis showed leadership style, communication, education and training, both simultaneously and partially significant effect on the performance of employees. This study also shows that the company should pay more attention to matters related to education and training, employee communications, and the completion of a job well done in terms of leadership is able to delegate authority to the better.

Keywords: performance, style of leadership, communication, education and training

PENDAHULUAN

Kinerja adalah suatu hal yang bersifat individual, hal ini dikarenakan kemampuan karyawan yang berbeda-beda dalam menyelesaikan pekerjaanya. Kinerja yang baik dapat dilihat dari hasil yang di dapat, sesuai dengan standar organisasi. (Tampi, 2014) Pentingnya kinerja karyawan pada perusahaan membuat

hal tersebut perlu di perhatikan, sehingga perlu diteliti faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Sahinidis (2007) menjelaskan kinerja sebagai perilaku yang dilakukan oleh karyawan. Konsep ini membedakan kinerja dengan perilaku. Kinerja tidak hanya hasil dari perilaku karyawan tetapi juga hasil dari pengaruh lainnya, dengan kata lain ada faktor yang menentukan hasil dari perilaku dan tindakan karyawan. Keefektifan pengerjaan tugas, kesesuaian pengerjaan tugas, pemahaman pedoman kerja, pemahaman akan uraian pekerjaan dan keterampilan karyawan merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pada penelitian ini. Mursidi (2009) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa faktor yang paling berpengaruh signifikan terhadap kinerja adalah pendidikan dan pelatihan. Tampi (2014) dalam penelitiannya menjelaskan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja. Goris (2007), dalam penelitiannya mengungkapkan beberapa variabel yang dapat mempengaruhi kinerja dan salah satunya komunikasi. Didukung penelitian tersebut diatas, variabel yang digunakan dalam penelitan ini adalah gaya kepemimpinan, komunikasi, pendidikan dan pelatihan, karena berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada beberapa pegawai, ketiga faktor tersebut paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Faktor yang pertama yang diidentifikasi berpengaruh terhadap kinerja adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan adalah gaya seorang pemimpin dalam memberikan arahan, melaksanakan rencana, dan memotivasi orang (Bhatti, dkk. 2010). Terdapat banyak gaya kepemimpinan yang berbeda yang dapat

ditunjukkan oleh para pemimpin dalam politik, bisnis atau bidang lainnya. Tampi

  • (2014) dalam penelitiannya menjelaskan gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja. Gaya kepemimpinan yang digunakan dalam suatu instansi dapat menentukan efektifitas dalam menjalankan tujuan instansi, sehingga apabila gaya kepemimpinan yang diterapkan tidak tepat maka akan memperlambat kinerja karyawan.

Faktor kedua yang diduga dapat mempengaruhi kinerja ialah komunikasi. Gorris (2007), menjelaskan bahwa komunikasi memiliki arti sebuah kegiatan dengan tujuan bertukar informasi, dengan melintasi ruang dan waktu dan menggunakan berbagai sarana teknis atau alami. Efisiensi dalam suatu organisasi mengharuskan individu didalamnya harus mampu menyampaikan pesan dengan baik. Keterampilan komunikasi telah terbukti menjadi elemen yang paling kuat untuk memiliki kinerja yang baik. Keterampilan komunikasi dengan efektif, bertindak sebagai jembatan untuk manajer dan pemimpin untuk mencapai kemajuan cepat dalam karir mereka. Razi dan Elizabeth (2010), dalam penelitiannya juga menjelaskan bahwa komunikasi merupakan variabel yang tidak dapat dikesampingkan dalam usaha perusahaan meningkatkan kinerja.

Faktor pendidikan dan pelatihan (selanjutnya disebut diklat) merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja. Pelatihan yang efektif dapat mendatangkan efek yang positif terhadap perusahaan. Sahinidis (2008), dalam penelitiannya menjelaskan bahwa efektivitas pelatihan karyawan dirasakan dan menimbulakan kepuasan kerja, motivasi dan komitmen pada perusahaan,yang akhirnya meningkatkan kinerja mereka. Hal ini didukung oleh mursidi (2009)

dalam penelitiannya menjelaskan pendidikan dan pelatihan berpengarus signifikan terhadap kinerja karyawan.

PLN (Persero) Distribusi Bali Area Bali Selatan adalah sebuah cabang perusahaan dari PT. PLN (Persero) yang mengurus aspek kelistrikan yang ada di rayon Denpasar, rayon Mengwi, rayon Tabanan, dan rayon Kuta serta memiliki 147 pegawai. Tugas-tugas dari pada pegawai tersebut berbeda-beda sesuai dengan tugas dan jabatan yang ditetapkan. Berdasarkan penjabaran yamng telah dilakukan didapatkan hipotesis sebagai berikut.

H1 :   Gaya kepemimpinan, komunikasi, pendidikan dan pelatihan, secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

H2:   Gaya kepemimpinan, komunikasi, pendidikan dan pelatihan, secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif, yaitu pendekatan yang menggambarkan fenomena sosial dan tidak dapat diukur dengan angka (Achmadi, 2010: 8). Fenomena itu adalah berkenaan dengan pengaruh gaya kepemimpinan (X1), komunikasi (X2), serta pendidikan dan pelatihan (X3), terhadap kinerja karyawan (Y). Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Area Bali Selatan yang beralamat di Jalan P.B Sudirman No. 2 Denpasar. Penelitian ini menggunakan seluruh populasi karyawan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan yakni sebanyak 138 pegawai. Indikator variabel pada penelitian ini seluruhnya diukur dengan menggunakan Skala Likert Summated Ratings. Alat analisis yang akan dipergunakan adalah regresi linier berganda.

PEMBAHASAN DAN HASIL

Penelitian ini mempergunakan Analisis regresi linear berganda. Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui arah dan besarnya tiap-tiap variabel yaitu gaya kepemimpinan, komunikasi, pendidikan dan pelatihan pelatihan karyawan dengan bantuan program komputer.

Tabel 1.

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel

Koefisien Regresi

t

Sig

B

Std. error

(constant)

9,760-017

0,046

0,000

1,000

Gaya Kepemimpinan

0,330

0,086

3,834

0,000

Komunikasi

0,392

0,090

4,344

0,000

Pelatihan

0,201

0,059

3,383

0,001

Dependen variable

: Kinerja

F Statistik

:  108,766

Sig F

:  0,000

:  0,695

Adjusted R²

:  0,689

Sumber :data diolah, 2014

persamaan regresi yang dapat ditulis berdasarkan tabel diatas sebagai berikut Y = 9,76E-017 + 0,330 X1 + 0,392 X2 + 0,201 X3

Hasil R2 sebesar 0,695 memiliki arti bahwa 69,5 persen kinerja karyawan dipengaruhi oleh Gaya kepemimpinan, Komunikasi, dan Pelatihan sedangkan 30,5 persen lainnya dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk di dalam model.

Uji Asumsi Klasik

Karena penelitian ini mempergunakan model regresi berganda, oleh sebab itu sebelumnya dilakukan uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.

Uji Normalitas

Hasil uji menunjukan nilai asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,264 > 0,05 artinya data berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas menunjukan bahwa setiap variabel bebas memiliki nilai tolerance lebih dari 10% dan VIF kurang dari 10. maka setiap variabel bebas tidak ada multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji menunjukan bahwa setiap variabel independen signifikanya >5 % artinya model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

Uji Simultan

Hasil uji menunjukan bahwa nilai Fhitung =108,766 > Ftabel 2,60. Hasil Ini memiliki arti bahwa gaya kepemimpinan, komunikasi, dan pendidikan serta pelatihan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Uji Parsial

Uji ini memiliki tujuan menguji hipotesis pengaruh gaya kepemimpinan, komunikasi, dan pendidikan serta pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

  • 1.    Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

Hasil pengujian menunjukan nilai thitung 3,824 > ttabel (1,645). Disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Kinerja. Hal tersebut membuktikan gaya kepemimpinan pemimpin perusahaan mampu memberikan kontribusi positif terhadap hasil kerja karyawan maka akan memberi dampak yang sangat baik bagi kinerja karyawan yang artinya kinerja karyawan meningkat.

  • 2.    Pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan

Hasil pengujian menunjukan nilai thitung sebesar 4,344 > lebih besar dari ttabel (1,645). Disimpulkan bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hal ini membuktikan komunikasi yang terjalin antara atasan dengan bawahan dan antara sesama karyawan mampu memberikan kontribusi positif terhadap hasil kerja karyawan maka akan memberi dampak yang sangat baik bagi kinerja karyawan yang artinya kinerja karyawan meningkat

  • 3    Pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja

Hasil pengujian menunjukan nilai thitung sebesar 3,383 lebih besar dari ttabel (1,645). Disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hal ini membuktikan pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh perusahaan memberikan kontribusi positif terhadap

hasil kerja karyawan maka akan memberi dampak yang sangat baik bagi kinerja karyawan yang artinya kinerja karyawan meningkat.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan gaya kepemimpinan, komunikasi, Pendidikan dan pelatihan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian secara serempak juga membuktikan gaya kepemimpinan, komunikasi, dan pelatihan secara pasial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Saran

  • 1)    Karyawan seharusnya mempelajari, memahami, dan melaksanakan pedoman kerja yang berlaku melalui program pelatihan oleh pihak manajemen, sehingga untuk ke depan karyawan mampu melayani konsumen dengan lebih baik / pelanggan sesuai dengan tujuan pedoman kerja (standar operasional).

  • 2)    Pimpinan hendaknya mampu mendelegasikan (melimpahkan) wewenang melalui prosedural organisasi, misalnya pimpinan memberi arahan kepada staff ahli sebelum perintah tersebut bermuara ke pelaksana, sehingga jaringan kerja organisasi berfungsi secara optimal dan mampu memberikan hasil yang lebih baik pula, karena sudah melalui filter (saringan) dari beberapa bagian.

  • 3)    Karyawan harus lebih meningkatkan kemapuan komunikasi informal

misalnya melalui hal-hal kecil seperti melakukan tegur sapa baik vertikal

maupun horizontal dalam keseharian sehingga untuk ke depan tidak ada kecanggungan dalam berkomunikasi terkait kendala operasional, dan koordinasi.

  • 4)    Manajemen sebaiknya mempertimbangkan kembali materi-materi dalam pemberian pelatihan kepada karyawan, misalnya melalui observasi terhadap kendala-kendala operasional di lapangan dan mencarikan solusi selanjutnya memasukkan hal tersebut ke dalam materi pelatihan, sehingga untuk ke depan materi yang diberikan melalui pelatihan dapat lebih bermanfaat bagi karyawan.

DAFTAR RUJUKAN

Achmadi, Narbuko. 2010. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara.Jakarta.

Bhatti, Awais Muhammad and Kaur Sharan. 2010. Benefits of Hong Kong Chinese CEOs’ Confucian and Daoist leadership styles. Journal of European Industrial Training,Vol. 20, Edisi 34.7, page 656-672.

Goris, Jose´ R.. 2007. Effects Of Satisfaction With Communication On The Relationship Between Individual-Job Congruence And Job Performance/Satisfaction. Journal of Management Development, Vol. 26, Edisi 8, page 737-752.

Mursidi. 2009. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Malang. Jurnal Teknik Industri, Vol 10, No. 2, halaman 191-199.

Razi, Nazila and Elizabeth More. 2010. The role of communicationin the acquisition of high performance work system organisations. Australian Journal of Communication, Vol. 37, Edisi 1,page 55-74.

Sahinidis. 2008. Employee perceived training effectiveness relationship to employee attitudes In The European Industrial. Journal of European Industrial Training,Vol 13, Edisi 9, page 63-76.

Tampi, Bryan Johannes. 2014. Pengaruh Gaya kepemimpinan dan Motivasi Terrhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Negara Indonesia,Tbk (Regional Rales Manado). Jurnal Acta Diurna, Vol 3, No 4, Halaman 1-20